Alasan Indonesia Mendukung Palestina: Perspektif Sejarah, Hukum, Agama, dan Kemanusiaan

Alasan Indonesia Mendukung Palestina: Perspektif Sejarah, Hukum, Agama, dan Kemanusiaan

19/08/2025 | Dita Auia Putri

Pertanyaan mengapa Indonesia terus mendukung Palestina kerap mencuat di tengah masyarakat, terlebih ketika situasi di Timur Tengah kembali memanas. Sikap Indonesia ini bukanlah keputusan sesaat, melainkan bagian dari komitmen yang tumbuh dari sejarah panjang, pijakan hukum internasional dan nasional, nilai-nilai keagamaan, serta dorongan nurani kemanusiaan. Dalam pandangan Islam, membantu sesama Muslim yang tertindas adalah kewajiban moral dan spiritual. Sejak kemerdekaannya, Indonesia telah menegaskan dukungannya terhadap Palestina dan penolakannya terhadap segala bentuk penjajahan.

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh alasan-alasan yang melandasi dukungan Indonesia terhadap Palestina. Mulai dari sejarah hubungan kedua bangsa, dasar hukum yang memperkuat sikap tersebut, hingga alasan kemanusiaan dan keagamaan yang menyertainya. Melalui pemahaman ini, kita bisa melihat bahwa dukungan Indonesia bukan hanya soal politik luar negeri, tetapi merupakan wujud solidaritas yang melampaui batas negara dan agama.

Sejarah Panjang Hubungan Indonesia-Palestina

Hubungan antara Indonesia dan Palestina sudah terjalin sejak awal perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945, Palestina termasuk negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Dukungan ini disampaikan oleh Mufti Besar Palestina saat itu, Syekh Muhammad Amin al-Husaini, yang mengajak dunia Islam untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Pengakuan ini menjadi bukti awal kedekatan emosional antara kedua bangsa yang sama-sama mengalami penindasan. Oleh karena itu, ketika Palestina menghadapi penderitaan akibat pendudukan Israel sejak 1948, Indonesia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membalas dukungan yang pernah diberikan. Inilah yang menjadi landasan historis dari konsistensi Indonesia dalam menyuarakan pembebasan Palestina di berbagai forum global.

Tak hanya melalui pernyataan politik, dukungan Indonesia juga terwujud dalam berbagai aksi diplomasi. Sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 hingga berbagai pertemuan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Indonesia tak pernah absen menyuarakan kemerdekaan Palestina. Sejarah ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Palestina tidak semata hubungan politik, tetapi didasari ikatan emosional dan perjuangan bersama.

Dukungan ini juga dirasakan dalam masyarakat Indonesia secara luas. Aksi solidaritas, pengumpulan donasi, hingga unjuk rasa damai menjadi bentuk nyata partisipasi rakyat dalam mendukung Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa alasan Indonesia mendukung Palestina telah menjadi bagian dari kesadaran dan jati diri bangsa Indonesia.

Dasar Hukum Nasional dan Internasional

Selain alasan historis, dukungan Indonesia terhadap Palestina juga memiliki dasar hukum yang kuat. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Prinsip ini menjadi pijakan moral dan konstitusional dalam sikap Indonesia terhadap isu Palestina.

Secara internasional, Indonesia juga merujuk pada berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menegaskan hak bangsa Palestina untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri. Ini menjadi landasan bagi Indonesia untuk mendukung solusi dua negara sebagai jalan damai penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai organisasi internasional seperti OKI juga menjadi saluran strategis dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Dalam forum-forum tersebut, Indonesia aktif menyerukan penghentian pendudukan Israel dan mendorong kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari komitmen pada keadilan dan hak asasi manusia.

Tak hanya di tingkat diplomasi, berbagai kebijakan nasional juga memberi ruang legal bagi upaya kemanusiaan ke Palestina. Pemerintah Indonesia melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, PMI, dan lembaga-lembaga filantropi lainnya secara rutin mengirimkan bantuan kemanusiaan. Semua ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan hanya retorika politik, tetapi aksi nyata yang berlandaskan hukum dan amanat konstitusi.

Perspektif Islam dan Solidaritas Umat

Dari sudut pandang Islam, Palestina memiliki kedudukan yang istimewa. Di sana terdapat Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam dan salah satu masjid suci. Dalam ajaran Islam, menolong saudara seiman yang tertindas adalah bagian dari keimanan dan perintah agama.

Nabi Muhammad SAW pernah menggambarkan umat Islam sebagai satu tubuh: ketika satu bagian sakit, maka seluruh tubuh turut merasakannya. Gambaran ini sangat relevan dalam konteks Palestina, di mana penderitaan rakyatnya dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Al-Qur'an juga mengajarkan pentingnya membela yang lemah dan melawan kezaliman. Oleh karena itu, dukungan Indonesia terhadap Palestina sejalan dengan ajaran agama yang menyerukan pembelaan terhadap yang tertindas.

Banyak tokoh ulama dan pemuka agama di Indonesia menyerukan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai bentuk jihad di jalan Allah (fi sabilillah). Jihad ini tidak harus melalui senjata, tetapi juga bisa diwujudkan lewat doa, donasi, advokasi, serta diplomasi untuk menegakkan keadilan dan kemerdekaan.

Dorongan Kemanusiaan yang Bersifat Universal

Dukungan Indonesia terhadap Palestina juga tak lepas dari pertimbangan kemanusiaan. Warga Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat, telah lama mengalami berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia, seperti blokade, pengusiran, serta kekurangan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan medis.

Sebagai bangsa yang pernah dijajah, Indonesia memahami betul penderitaan yang ditimbulkan oleh penjajahan dan penindasan. Dari kesadaran sejarah inilah muncul empati yang mendorong aksi kemanusiaan Indonesia bagi rakyat Palestina.

Bantuan yang dikirimkan bukan hanya berupa makanan dan obat-obatan, tetapi juga pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Lembaga seperti BAZNAS secara rutin menyalurkan bantuan langsung ke wilayah konflik, membuktikan bahwa dukungan Indonesia bukan hanya berbentuk simbolik, tetapi menyentuh kehidupan masyarakat Palestina secara nyata.

Gerakan kemanusiaan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat—mulai dari pelajar, aktivis, tokoh publik, hingga komunitas lokal. Aksi penggalangan dana, kampanye kesadaran di media sosial, hingga aksi solidaritas di jalanan mencerminkan betapa kuatnya rasa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.

Ragam Bentuk Dukungan Indonesia Saat Ini

Dukungan Indonesia untuk Palestina hadir dalam banyak bentuk. Di kancah diplomasi, Indonesia terus menyuarakan kemerdekaan Palestina dalam forum-forum internasional seperti PBB dan OKI. Sikap ini menjadi bukti komitmen Indonesia terhadap prinsip keadilan dan perdamaian dunia.

Di sektor pendidikan, Indonesia membuka kesempatan bagi pelajar Palestina untuk menempuh pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi di tanah air. Program ini tidak hanya memperkuat kapasitas sumber daya manusia Palestina, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antar masyarakat.

Dalam aspek kemanusiaan, pemerintah bersama lembaga swadaya masyarakat secara aktif menyalurkan bantuan darurat ke wilayah konflik. Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah contoh nyata kontribusi langsung yang memberikan dampak besar bagi masyarakat setempat.

Tak kalah penting, dukungan moral juga terus digalakkan melalui doa bersama, kampanye sosial, serta penguatan kesadaran publik mengenai pentingnya solidaritas dengan rakyat Palestina. Semua ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan hanya kebijakan negara, tetapi gerakan kolektif seluruh bangsa Indonesia.

Dukungan yang Berakar dan Berkelanjutan

Dari uraian di atas, jelas bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan sekadar kebijakan diplomatik semata. Ia berakar dari sejarah persahabatan, diperkuat oleh dasar hukum yang kokoh, didorong oleh ajaran agama yang luhur, dan disemangati oleh kepedulian kemanusiaan.

Sebagai umat Islam sekaligus warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bentuk dukungan bisa beragam mulai dari doa, donasi, edukasi, hingga advokasi. Semua bentuk itu menjadi bagian dari kontribusi untuk menegakkan keadilan dan menghapuskan penjajahan, sesuai cita-cita kemerdekaan bangsa kita.

Mari terus berkontribusi dan mendoakan agar rakyat Palestina segera meraih kemerdekaan dan hidup dalam kedamaian, sebagaimana nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

KOTA YOGYAKARTA

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12