WhatsApp Icon

Mengapa Fidyah Penting? Pahami Hikmah dan Cara Pembayaran Online yang Benar

11/11/2025  |  Penulis: Admin bidang 1

Bagikan:URL telah tercopy
Mengapa Fidyah Penting? Pahami Hikmah dan Cara Pembayaran Online yang Benar

Mengapa Fidyah Penting? Pahami Hikmah dan Cara Pembayaran Online yang Benar

Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang mampu. Namun, tidak semua orang diberi kemampuan fisik untuk melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna. Ada kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang tidak dapat berpuasa dan tidak mungkin menggantinya di kemudian hari. Untuk itulah, Islam memberikan solusi penuh kasih melalui fidyah. Fidyah merupakan bentuk pengganti ibadah puasa bagi orang yang memiliki uzur syar’i yang bersifat tetap atau sulit dihindari. Tidak hanya menggugurkan kewajiban, membayar fidyah juga memiliki nilai sosial yang tinggi karena membantu kaum fakir dan miskin.

???

Artikel ini akan membahas mengapa fidyah penting, apa hikmah di baliknya, serta bagaimana cara pembayaran fidyah online yang benar dan mudah dilakukan di era digital.

Apa Itu Fidyah?

Secara bahasa, kata fidyah berasal dari kata Arab fadaa yang berarti tebusan atau pengganti. Dalam konteks ibadah puasa, fidyah berarti memberi makan kepada orang miskin sebagai ganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan karena uzur syar’i.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin."

(QS. Al-Baqarah: 184)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa fidyah adalah bentuk keringanan dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang tidak mampu berpuasa, agar mereka tetap dapat menjalankan kewajiban ibadah dengan cara lain yang bernilai pahala.

Mengapa Fidyah Itu Penting?

Fidyah bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang sangat dalam. Berikut alasan mengapa fidyah penting untuk dipahami dan dilaksanakan:

1. Sebagai Bentuk Ketaatan dan Kepatuhan kepada Allah

Fidyah menunjukkan bentuk ketaatan seorang hamba terhadap ketentuan Allah SWT. Meskipun tidak mampu berpuasa secara fisik, ia tetap berusaha memenuhi perintah-Nya dengan cara lain yang disyariatkan. Dengan membayar fidyah, seorang muslim menegaskan bahwa dia tetap menghormati kewajiban puasa dan tidak mengabaikan perintah Allah.

2. Menjaga Nilai dan Hikmah Puasa

Puasa mengajarkan empati, rasa syukur, dan kepedulian terhadap orang miskin. Fidyah menjaga nilai-nilai ini tetap hidup bahkan bagi mereka yang tidak mampu berpuasa. Dengan memberi makan orang miskin, fidyah menjadi manifestasi nyata dari semangat berbagi dan solidaritas sosial yang menjadi inti ajaran Islam.

3. Menghapus Tanggungan Ibadah

Setiap kewajiban yang tidak dilaksanakan memiliki tanggungan (dhaman). Dengan membayar fidyah, seorang muslim melepaskan dirinya dari tanggungan ibadah yang belum sempat dijalankan. Hal ini akan memberikan ketenangan hati dan membersihkan beban di akhirat kelak.

4. Membantu Sesama dan Memberi Manfaat Sosial

Fidyah berperan penting dalam memberdayakan kaum fakir miskin. Melalui fidyah, mereka mendapatkan makanan dan bantuan yang dapat meringankan kehidupan sehari-hari, terutama di bulan suci Ramadhan. Fidyah bukan hanya ibadah individual, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial dan pemerataan rezeki.

5. Sebagai Bentuk Rasa Syukur

Seseorang yang diberi kemampuan untuk membayar fidyah menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah atas nikmat harta dan kehidupan. Dengan menunaikan fidyah, ia berbagi sebagian rezekinya kepada yang membutuhkan, sekaligus memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Siapa yang Wajib Membayar Fidyah?

Tidak semua orang yang meninggalkan puasa wajib membayar fidyah. Islam hanya mewajibkan fidyah bagi mereka yang memiliki alasan tetap dan tidak dapat mengganti puasanya di hari lain. Berikut kelompok yang wajib membayar fidyah:

1. Orang Tua yang Sudah Lanjut Usia

Lansia yang sudah lemah dan tidak mampu lagi berpuasa, serta tidak mungkin menggantinya di kemudian hari, wajib membayar fidyah.

2. Orang Sakit Kronis

Sakit yang tidak memiliki harapan sembuh dan membuat seseorang tidak sanggup berpuasa termasuk dalam kategori wajib fidyah.

3. Ibu Hamil dan Menyusui

Jika seorang ibu hamil atau menyusui tidak berpuasa karena khawatir akan kesehatan janin atau bayinya, ia wajib membayar fidyah sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.

4. Ahli Waris Orang yang Wafat dan Masih Memiliki Hutang Puasa

Apabila seseorang meninggal dunia dalam keadaan belum menunaikan puasa dan tidak sempat menggantinya, maka ahli waris diperbolehkan membayar fidyah atas namanya.

Berapa Besar Fidyah yang Harus Dibayarkan?

Besaran fidyah yang dibayarkan setara dengan memberi makan satu orang miskin untuk satu hari puasa yang ditinggalkan.

Ketentuan Ukuran Fidyah:

1 hari puasa = 1 mud = ± 0,75 kg beras atau makanan pokok lainnya.

Nilainya bisa disesuaikan dengan harga makanan pokok di daerah masing-masing.

Sebagai contoh:

Jika seseorang meninggalkan puasa 10 hari dan harga beras per kg adalah Rp15.000, maka perhitungan fidyah adalah:

10 × 0,75 kg × Rp15.000 = Rp112.500

Beberapa lembaga zakat menetapkan standar fidyah tahunan, biasanya antara Rp15.000 hingga Rp40.000 per hari puasa, tergantung harga bahan pokok terbaru.

Hikmah Membayar Fidyah

Selain menggugurkan kewajiban, fidyah memiliki hikmah yang sangat mulia dalam kehidupan pribadi dan sosial seorang muslim. Berikut beberapa hikmah pentingnya fidyah:

1. Mendidik Kepedulian Sosial

Fidyah menumbuhkan empati terhadap sesama, mengingatkan kita bahwa di sekitar masih banyak orang yang membutuhkan bantuan

??

2. Menumbuhkan Keikhlasan

Membayar fidyah mengajarkan keikhlasan dalam beramal. Walaupun tidak mampu berpuasa, seseorang tetap berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan caranya sendiri.

3. Menjadi Ladang Pahala

Setiap fidyah yang dibayarkan dengan niat ikhlas akan menjadi amal jariyah, terutama ketika disalurkan kepada fakir miskin yang sangat membutuhkan.

4. Menjaga Keseimbangan Sosial

Fidyah membantu menciptakan keseimbangan ekonomi dalam masyarakat, memperkecil kesenjangan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).

Cara Membayar Fidyah Secara Online yang Benar

Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan kita membayar fidyah secara cepat dan mudah melalui platform digital. Namun, tetap perlu memperhatikan ketentuan syariat agar ibadah ini sah dan diterima.

Berikut langkah-langkah cara bayar fidyah online yang benar:

1. Pilih Lembaga Resmi dan Terpercaya

Pastikan platform yang digunakan merupakan lembaga zakat resmi yang diawasi oleh BAZNAS atau Kementerian Agama.

Contoh lembaga terpercaya antara lain:

a. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

b. Dompet Dhuafa

c. Rumah Zakat

d. Lazismu

e. LazisNU

f. Kitabisa Zakat

2. Masuk ke Website atau Aplikasi Fidyah

Buka situs resmi lembaga zakat pilihanmu, kemudian pilih menu “Fidyah”. Biasanya tersedia kalkulator otomatis untuk menghitung jumlah fidyah berdasarkan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.

3. Hitung Jumlah Hari dan Nominal Fidyah

Isi kolom jumlah hari puasa yang tidak dilakukan. Sistem akan menghitung total fidyah sesuai standar harga beras terbaru.

4. Lakukan Pembayaran

Pilih metode pembayaran yang tersedia, seperti transfer bank, e-wallet (GoPay, OVO, DANA, ShopeePay), atau kartu debit/kredit.

5. Dapatkan Bukti Pembayaran

Setelah pembayaran berhasil, lembaga zakat akan mengirimkan bukti transaksi dan laporan distribusi fidyah. Dengan begitu, kamu bisa yakin bahwa fidyahmu telah disalurkan kepada yang berhak.

Keutamaan Membayar Fidyah Secara Online

a. Pembayaran fidyah online tidak hanya mempermudah proses ibadah, tetapi juga membawa beberapa manfaat tambahan:

b. Praktis dan Efisien: Tidak perlu keluar rumah, cukup menggunakan smartphone.

c. Aman dan Transparan: Lembaga zakat terpercaya menyediakan laporan penyaluran fidyah.

d. Tepat Sasaran: Fidyah langsung disalurkan kepada penerima manfaat yang berhak.

e. Mudah Dilacak: Setiap transaksi tercatat dan dapat dijadikan bukti administrasi ibadah.

Kapan Waktu Terbaik Membayar Fidyah?

Waktu membayar fidyah bisa dilakukan kapan saja selama atau setelah bulan Ramadhan. Namun, yang paling baik adalah segera setelah meninggalkan puasa, agar tidak menumpuk tanggungan. Paling lambat, fidyah harus dibayarkan sebelum datang Ramadhan berikutnya, karena itu merupakan batas waktu pelunasan kewajiban.

Kesimpulan

Fidyah merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Ibadah ini tidak hanya menggugurkan kewajiban puasa, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Membayar fidyah berarti menunjukkan ketaatan, kepedulian, dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Kini, dengan kemudahan teknologi, kita dapat menunaikan fidyah secara online dengan cepat, mudah, dan tetap sesuai syariat. Mari tunaikan fidyah dengan niat ikhlas, agar ibadah kita diterima dan menjadi jalan menuju keberkahan hidup dunia dan akhirat.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat