WhatsApp Icon

Menjemput Berkah Akhir Tahun dengan Muhasabah Diri: Waktu Tepat untuk Kembali kepada Allah

27/10/2025  |  Penulis: Admin bidang 1

Bagikan:URL telah tercopy
Menjemput Berkah Akhir Tahun dengan Muhasabah Diri: Waktu Tepat untuk Kembali kepada Allah

Menjemput Berkah Akhir Tahun dengan Muhasabah Diri: Waktu Tepat untuk Kembali kepada Allah

Tanpa terasa, waktu terus bergulir. Bulan berganti, tahun pun hampir berganti. Di tengah kesibukan dunia yang semakin padat, umat Islam diajak untuk berhenti sejenak, merenungi perjalanan hidup, dan melakukan muhasabah diri. Sebab, seorang muslim sejati bukan hanya sibuk mengejar dunia, tetapi juga memperhatikan bekalnya untuk akhirat.

Akhir tahun bukan sekadar penanda waktu, tetapi momentum emas untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah berlalu.


1. Makna Muhasabah dalam Islam

Muhasabah berasal dari kata hisab yang berarti perhitungan. Dalam konteks keislaman, muhasabah berarti introspeksi diri atau menghitung amal perbuatan yang telah kita lakukan baik maupun buruk sepanjang waktu.

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”
(QS. Al-Hasyr: 18)

Ayat ini menjadi dasar bahwa seorang muslim hendaknya selalu mengevaluasi diri. Bukan untuk menyesali secara berlebihan, tetapi agar mampu memperbaiki langkah di masa depan.


2. Muhasabah: Kunci Ketenangan Jiwa

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang merasa kehilangan arah. Hati mudah gelisah, pikiran mudah cemas, dan hubungan sosial sering renggang. Di sinilah muhasabah memiliki peran penting.

Dengan merenungi setiap langkah yang kita tempuh, hati menjadi lebih tenang. Kita sadar bahwa segala sesuatu telah ditetapkan Allah dengan hikmah. Kita belajar bersyukur atas nikmat yang sering terlupakan, dan belajar sabar atas ujian yang sedang dihadapi.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.”
(HR. Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan bahwa kecerdasan sejati bukan terletak pada kepintaran duniawi semata, melainkan pada kesadaran spiritual untuk menyiapkan bekal menuju akhirat.


3. Langkah-langkah Muhasabah di Akhir Tahun

Untuk menjalani muhasabah dengan baik, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

a. Renungkan hubungan dengan Allah

Apakah kita masih rajin salat tepat waktu? Apakah zikir dan doa sudah menjadi kebiasaan, atau hanya dilakukan ketika butuh saja?
Hubungan dengan Allah (hablum minallah) adalah fondasi utama kehidupan seorang muslim.

b. Perbaiki hubungan dengan sesama

Apakah kita pernah menyakiti orang lain dengan ucapan atau tindakan? Sudahkah kita meminta maaf sebelum terlambat?
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa dosa sesama manusia tidak akan diampuni kecuali dengan kerelaan orang yang bersangkutan.

c. Evaluasi harta dan waktu

Apakah rezeki yang kita peroleh sudah halal dan berkah? Sudahkah kita menunaikan zakat dan sedekah?
Selain itu, perhatikan pula bagaimana waktu kita dihabiskan apakah lebih banyak untuk kebaikan atau justru kelalaian?

d. Buat rencana perbaikan

Setelah menyadari kekurangan, buatlah niat dan langkah nyata untuk memperbaiki diri. Tidak perlu menunggu tahun baru, karena setiap hari adalah kesempatan baru untuk berubah.


4. Amalan yang Dianjurkan Menjelang Pergantian Tahun

Selain muhasabah, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amalan saleh di akhir tahun, antara lain:

Perbanyak Istighfar

Istighfar membuka pintu ampunan dan menenangkan hati. Rasulullah SAW sendiri beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari.

Sedekah dan Zakat

Sedekah di waktu lapang maupun sempit menjadi bukti keimanan. Akhir tahun juga bisa menjadi momen untuk menunaikan zakat harta atau menyisihkan rezeki bagi yang membutuhkan.

Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an bukan hanya ibadah, tetapi juga cara terbaik untuk memperbarui semangat iman.

Salat Malam

Tahajud di akhir malam adalah waktu terbaik untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, terutama saat hati sedang resah dan jiwa butuh ketenangan.


5. Akhir Tahun: Waktu Menyusun Niat Baru

Niat yang baik adalah awal dari amal yang baik. Setelah melakukan muhasabah dan memperbanyak amal, saatnya menyusun niat baru.
Bukan sekadar resolusi duniawi, tapi niat untuk menjadi hamba Allah yang lebih taat memperbaiki ibadah, memperbanyak kebaikan, dan menebar manfaat untuk sesama.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Menjelang akhir tahun, mari kita jadikan waktu ini sebagai momentum berharga untuk muhasabah diri. Evaluasi hidup, perbanyak istighfar, dan kuatkan niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang akan datang.

Kita tidak tahu apakah umur masih panjang hingga tahun depan, maka manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama. Sebab, keberkahan hidup tidak diukur dari berapa lama kita hidup, tetapi seberapa banyak kebaikan yang kita tinggalkan.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”

(QS. Ar - Ra'd : 11)

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat