Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah: Waktu, Lafal, dan Tata Cara Lengkap
27/10/2025 | Penulis: Admin bidang 1
Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah: Waktu, Lafal, dan Tata Cara Lengkap
Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara berbagai puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar adalah puasa pada bulan Dzulhijjah. Banyak umat Islam mencari tahu tentang niat puasa sunnah Dzulhijjah, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya, serta bagaimana tata cara dan lafaz niatnya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang niat puasa sunnah Dzulhijjah, waktu pelaksanaannya, serta hikmah dan keutamaannya berdasarkan tuntunan syariat Islam.
1. Keutamaan Bulan Dzulhijjah dalam Islam
Bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah bersumpah dengan menyebutkan “wal-fajr, walayalin ‘asyr” yang berarti “Demi fajar, dan sepuluh malam yang pertama” (QS. Al-Fajr: 1-2). Para ulama menafsirkan bahwa sepuluh malam yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Waktu ini adalah saat terbaik untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk dengan mengucapkan niat puasa sunnah Dzulhijjah.
Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, amal saleh dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari sepuluh pertama bulan Dzulhijjah." (HR. Bukhari).
Dalam konteks ini, melafalkan niat puasa sunnah Dzulhijjah dan melaksanakannya menjadi bentuk kesungguhan seorang muslim dalam memanfaatkan waktu yang mulia.
Selain keutamaannya dalam hal pahala, bulan ini juga merupakan bulan haji. Umat Islam dari berbagai penjuru dunia menunaikan rukun Islam kelima, dan bagi yang tidak berhaji dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lain, termasuk puasa. Dengan mengamalkan niat puasa sunnah Dzulhijjah, seorang muslim turut berpartisipasi dalam semangat ibadah dan pengorbanan yang terkandung dalam bulan suci ini.
Puasa sunnah Dzulhijjah juga menjadi sarana pembersihan diri dari dosa-dosa kecil dan memperkuat spiritualitas menjelang Iduladha. Setiap kali seorang muslim berniat puasa sunnah Dzulhijjah, sesungguhnya ia sedang mengokohkan niat untuk beribadah hanya karena Allah, bukan karena kebiasaan semata.
2. Waktu Pelaksanaan Puasa Sunnah Dzulhijjah
Mengetahui waktu pelaksanaan niat puasa sunnah Dzulhijjah sangat penting agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Puasa ini dapat dilakukan mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah, karena pada tanggal 10 umat Islam merayakan Iduladha, yang haram untuk berpuasa.
Puasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah memiliki keutamaan yang besar, terutama puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah yang dikenal dengan nama puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim).
Dengan niat puasa sunnah Dzulhijjah, seorang muslim dapat mempersiapkan diri untuk mencapai keutamaan besar ini.
Niat puasa sunnah Dzulhijjah bisa dilakukan pada malam hari sebelum fajar atau bahkan sebelum waktu dhuha, selama belum makan atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini sesuai dengan hukum puasa sunnah, di mana niatnya masih sah jika dilakukan di pagi hari.
Selain itu, sebagian ulama juga menyebutkan bahwa puasa Dzulhijjah dapat dilakukan tidak hanya secara penuh sembilan hari, tetapi juga sebagian hari saja sesuai kemampuan. Artinya, meskipun seseorang hanya mampu berpuasa beberapa hari, niat puasa sunnah Dzulhijjah tetap mendapatkan ganjaran besar dari Allah SWT.
Dengan demikian, memahami waktu pelaksanaan niat puasa sunnah Dzulhijjah memberikan kesempatan kepada setiap muslim untuk menyesuaikan amalan ini dengan kondisi masing-masing, tanpa kehilangan makna ibadah dan keutamaannya.
3. Lafal dan Tata Cara Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah
Sebagaimana ibadah lainnya, puasa juga harus diawali dengan niat yang benar. Dalam Islam, niat menjadi dasar diterimanya amal ibadah. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, memahami lafaz dan tata cara niat puasa sunnah Dzulhijjah menjadi hal penting sebelum melaksanakannya.
Adapun lafaz niat puasa sunnah Dzulhijjah yang bisa diucapkan adalah sebagai berikut:
“Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Niat puasa sunnah Dzulhijjah ini sebaiknya diucapkan dalam hati dengan penuh keikhlasan. Tidak wajib diucapkan dengan lisan, namun membacanya dapat membantu meneguhkan hati dan kesungguhan dalam beribadah.
Tata cara pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah sama seperti puasa sunnah lainnya, yakni dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama berpuasa, seorang muslim hendaknya menjaga lisan, pandangan, serta perilaku dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
Selain melafalkan niat puasa sunnah Dzulhijjah, disunnahkan juga untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah di bulan ini. Ibadah-ibadah tersebut saling melengkapi dan meningkatkan derajat keimanan. Dengan niat yang tulus dan pelaksanaan yang benar, puasa sunnah Dzulhijjah akan menjadi ladang pahala yang luas bagi setiap muslim.
4. Hikmah dan Keutamaan Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah
Hikmah yang terkandung dalam niat puasa sunnah Dzulhijjah tidak hanya berkaitan dengan pahala, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, sosial, dan moral seorang muslim. Puasa melatih kesabaran, menumbuhkan empati terhadap sesama, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Salah satu keutamaan niat puasa sunnah Dzulhijjah adalah pembersihan jiwa. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seorang muslim belajar untuk mengendalikan diri dan memperkuat ketakwaannya.
Selain itu, niat puasa sunnah Dzulhijjah juga menjadi bentuk penghormatan terhadap momen sakral yang terjadi di bulan ini, seperti ibadah haji dan Iduladha. Dengan berpuasa, umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merasakan semangat pengorbanan dan ketundukan kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Dalam konteks sosial, niat puasa sunnah Dzulhijjah juga menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama muslim. Mereka yang berpuasa bersama-sama akan merasakan kebersamaan dalam ketaatan dan semangat beribadah di bulan yang penuh keberkahan.
Lebih jauh lagi, setiap kali seorang muslim mengucapkan niat puasa sunnah Dzulhijjah, ia sesungguhnya sedang meneguhkan komitmen untuk memperbaiki diri. Ia bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, ikhlas, dan dekat dengan Allah SWT.
5. Amalan Pendukung Selama Menunaikan Puasa Dzulhijjah
Selain melaksanakan niat puasa sunnah Dzulhijjah, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh lainnya di bulan yang mulia ini. Di antaranya adalah berdzikir dengan memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid, sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah SAW.
Kemudian, memperbanyak sedekah juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan bersamaan dengan niat puasa sunnah Dzulhijjah. Sedekah di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya, terutama menjelang hari Iduladha, ketika banyak umat Islam menunaikan kurban.
Doa dan istighfar pun sebaiknya dipanjatkan dengan sungguh-sungguh. Dengan melaksanakan niat puasa sunnah Dzulhijjah disertai doa dan amal lainnya, seorang muslim dapat memperoleh keberkahan dan rahmat Allah yang luas.
Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa setiap hari, tetap bisa mengamalkan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Meski hanya satu hari, niat puasa sunnah Dzulhijjah pada hari itu sangat besar nilainya di sisi Allah SWT.
Akhirnya, mengamalkan niat puasa sunnah Dzulhijjah adalah bentuk kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini bukan sekadar ibadah rutin, tetapi momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan memohon ampunan di bulan penuh kemuliaan.
Niat puasa sunnah Dzulhijjah adalah bagian penting dari ibadah yang sangat dianjurkan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dengan niat yang tulus, waktu pelaksanaan yang tepat, dan tata cara yang sesuai syariat, puasa ini menjadi sarana untuk meraih ampunan, pahala, dan kedekatan dengan Allah SWT.
Melalui niat puasa sunnah Dzulhijjah, seorang muslim belajar tentang arti kesabaran, pengorbanan, dan keikhlasan dalam beribadah. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan bulan Dzulhijjah dengan sebaik-baiknya, mengamalkan puasa sunnah, serta meraih keberkahan dunia dan akhirat.
Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
Artikel Lainnya
10 Dzulhijjah: Hari Raya Idul Adha dan Makna Kurban yang Mendalam
Menjemput Berkah Akhir Tahun dengan Muhasabah Diri: Waktu Tepat untuk Kembali kepada Allah
Dari Resolusi Jihad ke Revolusi Moral: Makna Hari Santri bagi Generasi Kini
Hikmah Puasa Sunnah: Membangun Kesabaran dan Keikhlasan
Doa Puasa Dzulhijjah: Lafal Latin dan Artinya yang Bisa Diamalkan Setiap Hari
Menjaga Konsistensi Ibadah di Tengah Kesibukan Dunia Modern

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS

