Fidyah sebagai Solusi untuk Mengganti Puasa yang Terlewat
09/03/2025 | Penulis: Aura Mevlana Putri
fidyah, infak, zakat
Fidyah merupakan salah satu bentuk pengganti bagi umat Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan karena alasan tertentu, seperti sakit, hamil, atau menyusui. Dalam konteks ini, fidyah menjadi solusi yang sangat penting untuk memastikan bahwa kewajiban berpuasa tetap dapat dipenuhi meskipun dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Dalam ajaran Islam, puasa adalah salah satu rukun yang sangat ditekankan, dan bagi mereka yang tidak dapat melaksanakannya, fidyah menjadi jalan keluar yang diizinkan.
Fidyah diartikan sebagai pembayaran yang dilakukan untuk mengganti puasa yang terlewat. Dalam hal ini, seseorang yang tidak dapat berpuasa diwajibkan untuk memberikan makanan kepada orang miskin atau membayar sejumlah uang yang setara dengan nilai makanan tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang mengajarkan tentang kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu dapat menggantinya dengan memberi makan orang miskin. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kondisi individu dan memberikan solusi yang fleksibel untuk memenuhi kewajiban agama.
Penting untuk dicatat bahwa fidyah bukanlah pengganti puasa yang bersifat permanen. Ini adalah solusi sementara yang diberikan kepada mereka yang tidak mampu berpuasa pada waktu tertentu. Dalam hal ini, fidyah menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Ini adalah bentuk amal yang sangat dianjurkan dalam Islam, di mana setiap tindakan kebaikan akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
Dalam praktiknya, fidyah dapat diberikan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau makanan lainnya yang umum dikonsumsi. Jumlah yang diberikan biasanya setara dengan satu mud, yang kira-kira seberat 600 gram. Namun, dalam konteks modern, banyak orang yang memilih untuk memberikan fidyah dalam bentuk uang tunai, yang kemudian digunakan untuk membeli makanan bagi mereka yang membutuhkan. Ini adalah cara yang lebih praktis dan efisien, terutama di era digital saat ini, di mana transaksi keuangan dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi dan platform online.
Fidyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan kepedulian sosial. Dalam masyarakat yang semakin individualis, fidyah menjadi pengingat bahwa kita tidak hidup sendiri dan bahwa ada tanggung jawab moral untuk membantu sesama. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting dalam Islam, di mana setiap Muslim diharapkan untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain.
Dalam konteks ini, fidyah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran sosial di kalangan umat Muslim. Dengan memahami pentingnya fidyah, kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan amal. Ini adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Misalnya, dengan menggalang dana untuk memberikan fidyah kepada orang-orang yang tidak mampu, kita dapat menciptakan jaringan solidaritas yang kuat di antara umat Muslim.
Fidyah juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Ketika seseorang memberikan fidyah, mereka tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari sifat egois. Ini adalah bentuk pengorbanan yang menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Dalam Islam, tindakan kebaikan seperti ini akan mendatangkan berkah dan rahmat dari Allah SWT. Dengan demikian, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas spiritual kita.
Selain itu, fidyah juga dapat menjadi alat untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya berbagi dan kepedulian sosial. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses memberikan fidyah, kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan dan empati sejak dini. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik di masa depan. Ketika anak-anak melihat orang tua mereka memberikan fidyah, mereka akan belajar bahwa membantu orang lain adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim.
Dalam era digital saat ini, cara kita memberikan fidyah juga telah mengalami perubahan. Banyak lembaga amal dan organisasi sosial yang menyediakan platform online untuk memudahkan umat Muslim dalam memberikan fidyah. Dengan hanya beberapa klik, seseorang dapat mentransfer dana untuk fidyah kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah kemudahan yang tidak hanya menguntungkan pemberi fidyah, tetapi juga penerima, karena mereka dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Selain itu, transparansi dalam pengelolaan dana fidyah juga semakin meningkat, sehingga para pemberi fidyah dapat merasa yakin bahwa sumbangan mereka digunakan dengan baik.
Namun, meskipun kemudahan ini ada, penting bagi kita untuk tetap memperhatikan nilai-nilai yang mendasari fidyah. Memberikan fidyah bukan hanya tentang menyelesaikan kewajiban, tetapi juga tentang niat dan keikhlasan dalam membantu sesama. Dalam Islam, niat yang baik akan mendatangkan pahala yang besar. Oleh karena itu, setiap kali kita memberikan fidyah, kita harus melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, serta berharap agar Allah SWT menerima amal kita.
Fidyah juga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang kita miliki. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali lupa untuk menghargai kesehatan, waktu, dan kesempatan yang diberikan kepada kita. Dengan memberikan fidyah, kita diingatkan bahwa ada banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan hidup kita dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Secara keseluruhan, fidyah adalah solusi yang sangat relevan bagi umat Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa. Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan memberikan fidyah, kita dapat memastikan bahwa kita tetap terhubung dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam. Fidyah bukan hanya sekadar pengganti puasa, tetapi juga merupakan bentuk amal yang dapat membawa berkah dan rahmat bagi kita dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, mari kita jadikan fidyah sebagai bagian dari kehidupan kita, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun, sebagai wujud nyata dari kepedulian kita terhadap sesama.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
Berita Lainnya
BAZNAS Kota Yogyakarta Ikuti Bimtek Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, TRC PB Tahun 2025/1447.
17/09/2025 | Admin Bidang 1
Aya Sofia Fatiha, Penerima Beasiswa Kader Hafidz BAZNAS Kota Yogyakarta Raih Juara 2 MTQ Cabang Tartilil Qur’an
19/09/2025 | Admin bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Gelar Workshop Pengelolaan Zakat Batch ke - 1
23/09/2025 | Admin Bidang Penghimpunan
Shafa Nur Laila, Penerima Beasiswa Kader Remaja Masjid BAZNAS Jogja, Raih Juara 1 Musabaqah Tartilil Qur’an
20/09/2025 | HUMAS BAZNAS Kota Yogyakarta
BAZNAS Kota Yogyakarta Ajak ASN Bijak Bermuamalah di Media Sosial Lewat Pengajian Bersama Instansi Arsip Pemkot
19/09/2025 | Admin bidang 1
Syakira Azka Nabila Raih Juara 3 MHQ Putri Tingkat Kota Yogyakarta
17/09/2025 | Salsa Fateha

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS