WhatsApp Icon

Meningkatkan Keimanan dan Ketauhidan di Bulan Suci

03/03/2025  |  Penulis: Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Meningkatkan Keimanan dan Ketauhidan di Bulan Suci

Meningkatkan Keimanan dan Ketauhidan di Bulan Suci

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap muslim berkesempatan memperbaiki kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah. Salah satu hikmah utama Ramadhan adalah menguatkan tauhid, yaitu meyakini dan mengesakan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga momentum mengokohkan hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya.

Makna Tauhid dalam Ibadah Puasa

Tauhid adalah fondasi utama ajaran Islam, yaitu keyakinan bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah (Laa ilaaha illallah). Tauhid bukan sekadar keyakinan di hati, tetapi harus tampak dalam ibadah dan perilaku. Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang sangat menekankan tauhid karena:

Menjaga Keikhlasan (Ikhlas)

Puasa adalah ibadah yang tersembunyi dari pandangan manusia. Hanya Allah yang tahu apakah seseorang benar-benar berpuasa atau tidak. Hal ini melatih ketulusan dan meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan dituju dalam ibadah.

Menguatkan Rasa Syukur

Saat berbuka, kita merasakan nikmat makanan dan minuman yang sebelumnya terhalang. Ini mengingatkan kita bahwa segala rezeki hanya berasal dari Allah. Kesadaran ini memperkuat tauhid rububiyah, yaitu meyakini Allah sebagai satu-satunya pemberi rezeki.

Bertawakkal dan Berserah Diri

Ketika berpuasa, kita melatih diri untuk sabar dan bersandar sepenuhnya pada Allah. Kita tidak mengandalkan kemampuan diri sendiri, tetapi yakin bahwa Allah-lah yang memberikan kekuatan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu.

Ramadhan Sebagai Madrasah Tauhid

Bulan Ramadhan ibarat sekolah tauhid yang intensif. Selama sebulan penuh, kita dilatih untuk memperkuat berbagai aspek tauhid:

  1. Tauhid Rububiyah: Menyadari bahwa semua kenikmatan, kekuatan, dan rezeki datang dari Allah.

  2. Tauhid Uluhiyah: Beribadah hanya kepada Allah dengan ikhlas (sholat, puasa, zakat, doa).

  3. Tauhid Asma’ wa Shifat: Meyakini Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui semua amal ibadah kita, termasuk puasa yang tersembunyi.

Menghindari Syirik di Bulan Ramadhan

Sebaliknya, Ramadhan juga menjadi momen muhasabah agar kita terhindar dari penyakit tauhid, yaitu syirik (menyekutukan Allah). Syirik tidak hanya menyembah selain Allah, tapi juga bisa dalam bentuk:

Riya’ (pamer ibadah): Ingin dipuji orang lain saat berpuasa atau bersedekah.

Tamak pada dunia: Mengutamakan belanja konsumtif saat Ramadhan daripada memperbanyak ibadah.

Percaya pada mitos tertentu: Mengaitkan keberkahan Ramadhan dengan hal-hal mistis yang tidak berdasar syariat.

Tarbiyah Tauhid Melalui Al-Qur’an di Ramadhan

Ramadhan juga dikenal sebagai Syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Al-Qur’an adalah kitab tauhid yang mengajarkan keesaan Allah secara utuh. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak tadabbur Al-Qur’an, terutama ayat-ayat tauhid yang menguatkan keimanan.

Contoh ayat tauhid yang bisa direnungkan di Ramadhan:

“Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (QS. Al-Ikhlas: 1-2)

Menyempurnakan Tauhid dengan Amal Sosial

Tauhid yang benar tidak berhenti di hati, tetapi melahirkan amal nyata. Di bulan Ramadhan, penguatan tauhid bisa diwujudkan dengan:

  • Menjaga sholat tepat waktu sebagai bentuk tauhid uluhiyah.
  • Memperbanyak doa dan dzikir, mengakui ketergantungan hanya kepada Allah.
  • Mengeluarkan zakat dan sedekah sebagai bukti bahwa kita yakin Allah pemilik rezeki.
  • Menjaga akhlak dan perilaku karena yakin Allah Maha Melihat.

Ramadhan bukan sekedar ibadah rutin tahunan, tetapi momentum besar menguatkan tauhid. Dengan memahami makna tauhid dan menghayatinya dalam puasa, tarawih, tilawah, dan sedekah, kita bisa keluar dari Ramadhan sebagai pribadi yang lebih bertauhid secara utuh. Inilah hakikat Taqwa, yang menjadi tujuan utama puasa Ramadhan.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat