WhatsApp Icon

Merayakan Ramadhan di Palestina

11/03/2025  |  Penulis: Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Merayakan Ramadhan di Palestina

Merayakan Ramadhan di Palestina

Pada tahun 2025, umat Muslim Palestina menjalani bulan suci Ramadhan dengan semangat yang tak tergoyahkan meskipun di tengah berbagai tantangan dan situasi yang rumit. Ramadhan, yang biasanya menjadi waktu untuk berkumpul, beribadah, dan merayakan kebersamaan, kini dihadapi dengan kondisi ketidakpastian dan ketabahan luar biasa oleh masyarakat Palestina.

Suasana Ramadhan di Gaza

Di Jalur Gaza, Ramadhan tahun ini berlangsung di tengah gencatan senjata yang rapuh setelah konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok Hamas. Meskipun gencatan senjata memberikan jeda dari kekerasan, banyak warga Gaza yang kembali ke rumah mereka, kemudian yang ditemuinya adalah kehancuran dan kehilangan. Fatima Al-Absi, misalnya, harus menghadapi Ramadhan tanpa suami dan menantunya yang meninggal akibat perang tsb, serta rumah dan masjid yang hancur. Namun, di tengah kesulitan ini, warga Gaza tetap menjalankan tradisi Ramadhan dengan harapan dan doa untuk masa depan yang lebih baik.

Sekitar 600.000 warga Palestina telah kembali ke Gaza utara yang hancur selama gencatan senjata. Meskipun banyak yang tinggal di antara reruntuhan, beberapa merasa Ramadhan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika mereka mengungsi di kamp tenda dan menghadapi kematian setiap hari akibat pemboman.

Pembatasan Akses ke Masjid Al-Aqsa

Di Tepi Barat yang diduduki, pemerintah Israel memberlakukan pembatasan bagi jamaah muslim yang ingin beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan. Pria di atas 55 tahun dan wanita di atas 50 tahun, serta anak-anak hingga usia 12 tahun, diizinkan masuk, tergantung pada pemeriksaan keamanan. Pembatasan ini mempengaruhi akses umat Islam ke masjid Al-Aqsa yang menambah ketegangan di wilayah tersebut.

Solidaritas Global untuk Palestina

Di tingkat internasional, khususnya di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan umat Islam dan masyarakat Indonesia untuk menjadikan Ramadhan 2025 sebagai momentum memperkuat solidaritas bagi bangsa Palestina. MUI mengajak umat untuk tidak hanya memperdalam semangat keagamaan tetapi juga meningkatkan bantuan kemanusiaan dan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Indonesia meluncurkan program "Safari Ramadhan Membasuh Luka Palestina 2025" dengan target pengumpulan dana sebesar Rp 20 miliar. Dana tersebut akan disalurkan untuk bantuan kemanusiaan seperti selimut, tenda, paket makanan, paket kesehatan, dan layanan psikologis bagi masyarakat Palestina, khususnya di Gaza. Baznas Kota Yogyakarta juga turut aktif dalam penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan di Palestina.

Ketabahan dan Harapan di Tengah Kesulitan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, umat Muslim Palestina menunjukkan ketabahan dan semangat yang luar biasa dalam menjalani ibadah puasa. Mereka tetap melaksanakan shalat Tarawih, berbuka puasa bersama, dan berbagai tradisi Ramadhan lainnya meskipun dalam kondisi serba terbatas. Harapan akan kemerdekaan, perdamaian dan kehidupan yang lebih baik terus menjadi doa yang dipanjatkan sepanjang bulan suci ini.

Ramadhan 2025 bagi muslim Palestina adalah refleksi dari keteguhan iman dan solidaritas global. Dukungan dari komunitas internasional, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun advokasi politik, memberikan secercah harapan bagi masa depan Palestina yang lebih damai dan sejahtera.

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat