WhatsApp Icon

7 Cara Menjaga Kehormatan dan Kesejahteraan Orang Tua Menurut Islam

14/10/2025  |  Penulis: Admin bidang 1

Bagikan:URL telah tercopy
7 Cara Menjaga Kehormatan dan Kesejahteraan Orang Tua Menurut Islam

7 Cara Menjaga Kehormatan dan Kesejahteraan Orang Tua Menurut Islam

Islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat mulia. Mereka adalah pintu ridha Allah dan memiliki hak yang besar atas anak-anaknya. Menjaga kehormatan dan kesejahteraan orang tua bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga kewajiban agama yang menjanjikan pahala besar. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil.’” (QS. Al-Isra: 24)

Ayat ini menunjukkan bahwa menghormati dan merawat orang tua adalah bentuk ibadah yang memiliki tempat istimewa di sisi Allah SWT. Tanggung jawab anak terhadap orang tua tidak berhenti pada masa kanak-kanak atau remaja, tetapi terus berlangsung hingga orang tua lanjut usia. Peran anak menjadi semakin penting ketika orang tua mulai mengalami keterbatasan fisik atau kesehatan, karena pada masa itulah mereka sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan dukungan penuh dari anak-anaknya.

Berikut tujuh cara utama menjaga kehormatan dan kesejahteraan orang tua menurut Islam.


1. Menghormati Orang Tua dalam Perkataan dan Perbuatan

Rasulullah SAW bersabda:

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Menghormati orang tua dimulai dari kata-kata yang lembut dan sikap yang sopan. Anak harus menahan diri dari ucapan kasar, protes yang tidak perlu, atau perilaku yang menyakiti hati orang tua. Menghormati bukan hanya tentang menghargai mereka ketika hadir, tetapi juga ketika berbicara tentang mereka kepada orang lain. Perilaku ini mencerminkan kepribadian dan iman anak.

Di era modern, menghormati juga berarti memperhatikan etika digital. Misalnya, tidak menyebarkan aib orang tua melalui media sosial atau chat grup keluarga. Anak Islami selalu menjaga tutur kata dan tindakan agar orang tua merasa dihormati, dicintai, dan dihargai. Sikap hormat ini bukan hanya untuk menjaga hubungan dengan orang tua, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena orang tua adalah perantara ridha-Nya di dunia.


2. Menunaikan Kewajiban Material dan Fisik

Menjaga kesejahteraan orang tua juga berarti menunaikan kebutuhan material dan fisik mereka. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin Allah memanjangkan umurnya dan memberkahi hartanya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kewajiban ini mencakup memberi nafkah, memastikan orang tua makan dengan layak, serta membantu mereka dalam kebutuhan sehari-hari, terutama ketika mereka sudah lanjut usia. Anak yang bertanggung jawab akan memastikan orang tua tidak kekurangan makanan, pakaian, atau kebutuhan kesehatan.

Di zaman modern, hal ini juga termasuk membantu mereka menavigasi dunia digital, seperti melakukan pembayaran online, belanja daring, atau memastikan keamanan mereka dalam berinteraksi dengan teknologi. Memberi perhatian pada kebutuhan fisik orang tua adalah wujud nyata dari kasih sayang dan penghormatan. Dengan memenuhi kebutuhan mereka, anak menunjukkan kepedulian yang tulus dan membangun ikatan emosional yang kuat.


3. Mendoakan Orang Tua Secara Terus-Menerus

Doa anak kepada orang tua adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika seorang anak mendoakan orang tuanya di dunia, malaikat berkata: ‘Amin, dan bagimu juga kebaikan.’” (HR. Abu Dawud)

Doa ini menjadi sarana menjaga hubungan batin dengan orang tua, terutama jika mereka sudah tiada. Doa yang tulus memohonkan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan mereka adalah bentuk penghormatan yang sangat tinggi. Anak dapat mendoakan orang tua setiap hari, baik secara lisan maupun dalam hati, bahkan saat menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain doa, anak juga bisa meneladani perilaku orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjalankan nilai-nilai yang mereka ajarkan, anak mengekspresikan rasa syukur sekaligus menghormati jasa orang tua. Dalam perspektif Islam, doa dan perbuatan baik yang diterapkan anak menjadi amal jariyah yang pahalanya mengalir bagi orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.


4. Memberikan Perhatian Emosional dan Sosial

Orang tua juga membutuhkan perhatian emosional. Rasulullah SAW bersabda:

“Perlakukan orang tua kalian dengan kasih sayang, karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memberikan perhatian emosional berarti mendengarkan cerita mereka, menghargai pengalaman hidupnya, dan bersikap sabar ketika mereka mengulang cerita atau memiliki keluhan. Perhatian ini menunjukkan bahwa anak benar-benar peduli dan menghargai keberadaan orang tua, bukan sekadar menjalankan kewajiban formal.

Di era modern, perhatian ini juga bisa diwujudkan melalui komunikasi digital, seperti panggilan video, pesan singkat, atau berbagi waktu berkualitas walaupun jarak memisahkan. Memastikan orang tua merasa diperhatikan dan dicintai meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Anak Islami sadar bahwa perhatian emosional sama pentingnya dengan kebutuhan fisik, karena hati yang tenang adalah bagian dari kesejahteraan mereka.


5. Menjaga Nama Baik dan Martabat Orang Tua

Menjaga kehormatan orang tua berarti menjaga nama baik mereka di masyarakat. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengharamkan surga bagi orang yang durhaka kepada orang tuanya.” (HR. Ahmad)

Hal ini mencakup menghindari ucapan atau perbuatan yang bisa menimbulkan aib atau fitnah bagi mereka. Di dunia modern, menjaga martabat orang tua juga berarti bijak dalam membagikan informasi tentang mereka di media sosial, tidak menyebarkan cerita pribadi yang bisa menimbulkan salah paham, dan selalu bertindak dengan sopan di hadapan orang lain.

Anak Islami mengerti bahwa martabat orang tua harus dijaga dalam setiap interaksi. Menjaga reputasi mereka berarti anak juga menunjukkan integritas dan keimanan. Hal ini berlaku baik secara langsung maupun dalam komunikasi digital, karena setiap kata yang keluar dari anak dapat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap orang tua. Dengan demikian, anak menjadi pelindung kehormatan orang tua di semua aspek kehidupan.


6. Memberikan Nasihat dan Bimbingan yang Lembut

Orang tua, meski sudah dewasa, tetap bisa membutuhkan bimbingan spiritual dan moral. Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memberikan nasihat kepada orang tua harus dilakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan sikap menggurui atau memaksa. Misalnya, mengingatkan tentang kesehatan, ibadah, atau gaya hidup yang Islami. Anak yang bijak bisa menjadi teman berdiskusi yang menenangkan, sekaligus mendukung mereka untuk tetap berada di jalan yang diridhoi Allah.

Nasihat yang lembut dan bijak mencerminkan kesabaran dan kepedulian anak. Orang tua merasa dihargai, bukan dihakimi, sehingga hubungan menjadi harmonis. Dalam jangka panjang, bimbingan ini tidak hanya menguntungkan orang tua, tetapi juga memperkuat karakter dan kesadaran spiritual anak.


7. Menjaga Hubungan dan Silaturahmi

Menjaga hubungan baik dengan orang tua dan keluarga besar adalah perintah Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang menyambung tali silaturahmi, maka Allah akan memanjangkan umurnya dan memberkahi hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Silaturahmi tidak hanya menjaga kehormatan orang tua, tetapi juga memberikan rasa aman, dicintai, dan dihargai. Anak yang aktif menyambung hubungan, mengunjungi orang tua, atau memastikan mereka tidak merasa kesepian, menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap jasa dan pengorbanan mereka.

Di zaman modern, silaturahmi juga bisa dilakukan melalui komunikasi jarak jauh seperti video call atau pesan singkat, namun tetap harus menekankan kualitas hubungan, bukan sekadar formalitas. Menjaga silaturahmi menjadi sarana mempererat ikatan keluarga, menumbuhkan empati, dan mengajarkan anak nilai-nilai kasih sayang yang konsisten dengan ajaran Islam.


Menjaga kehormatan dan kesejahteraan orang tua adalah amalan yang tidak hanya berdampak pada mereka, tetapi juga pada keberkahan hidup anak. Dengan menghormati, memenuhi kebutuhan, mendoakan, memberikan perhatian, menjaga martabat, menasihati dengan lembut, dan menjaga hubungan baik, anak-anak Islami memastikan orang tua mereka sejahtera baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Islam menekankan bahwa ridha Allah SWT sangat tergantung pada ridha orang tua, sehingga menjaga kehormatan dan kesejahteraan mereka bukan sekadar kewajiban sosial, tetapi juga ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, keluarga menjadi tempat yang penuh berkah, aman, dan harmonis, serta menumbuhkan generasi yang menghargai nilai-nilai Islami dan siap menghadapi tantangan zaman. Anak-anak belajar bahwa menghormati orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk syukur, ibadah, dan kunci keberkahan hidup.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat