WhatsApp Icon

Menelaah Syarat Utama Menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah

13/08/2025  |  Penulis: Admin bidang 1

Bagikan:URL telah tercopy
Menelaah Syarat Utama Menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah

Menelaah Syarat Utama Menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah

Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi ketentuan tertentu. Haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga ibadah yang sarat makna spiritual, sosial, dan ekonomi. Agar ibadah haji dapat diterima dan sah menurut syariat, seseorang harus memenuhi syarat-syarat dasar yang disebut sebagai syarat wajib haji. Artikel ini mengulas syarat-syarat tersebut dari sisi hukum Islam hingga praktik persiapannya.

Apa yang Dimaksud dengan Syarat Haji?

Syarat haji adalah kriteria yang harus dipenuhi seorang muslim sebelum diwajibkan menunaikan ibadah haji. Jika belum terpenuhi, maka kewajiban haji belum jatuh kepadanya. Dalam Surah Ali Imran ayat 97 disebutkan bahwa kewajiban haji hanya berlaku bagi yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.

Beberapa syarat utama antara lain:

Beragama Islam: Hanya muslim yang memiliki hak dan kewajiban melaksanakan haji. Orang non-muslim tidak dikenai kewajiban ini dan tidak diperbolehkan memasuki wilayah suci Makkah.

Baligh (dewasa): Seseorang harus sudah mencapai usia dewasa secara syar’i. Anak-anak yang berhaji tetap mendapatkan pahala, namun tidak menggugurkan kewajiban hajinya setelah baligh.

Berakal sehat: Kewajiban haji tidak berlaku bagi mereka yang tidak memiliki kesadaran atau mengalami gangguan jiwa.

Merdeka: Walaupun saat ini konteks perbudakan sudah tidak ada, syarat ini menegaskan bahwa ibadah haji dilakukan atas kehendak pribadi yang bebas dan mandiri.

Istitha’ah: Mampu Melaksanakan Haji Secara Menyeluruh

Syarat paling penting dan relevan hingga kini adalah istitha’ah, yakni kemampuan untuk menunaikan ibadah haji secara utuh, baik fisik, mental, maupun finansial.

Kemampuan fisik berarti calon jamaah harus cukup sehat untuk melaksanakan rangkaian ibadah, yang memerlukan kekuatan tubuh dan ketahanan terhadap iklim serta kerumunan.

Kemampuan finansial artinya memiliki dana yang cukup untuk membiayai perjalanan, akomodasi, dan kebutuhan selama di tanah suci, tanpa menyusahkan pihak lain atau meninggalkan keluarga dalam kesulitan.

Keamanan perjalanan juga termasuk bagian dari istitha’ah. Dalam konteks saat ini, hal ini biasanya sudah dipenuhi oleh pemerintah melalui sistem dan penyelenggara haji yang resmi.

Cara Mempersiapkan Diri Agar Memenuhi Syarat Haji

Agar seorang muslim benar-benar siap menunaikan ibadah haji, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, untuk memastikan kesiapan fisik menghadapi ibadah yang menuntut energi.

Menabung di lembaga keuangan syariah, agar dana haji terjaga dan sesuai prinsip Islam.

Mengikuti pelatihan manasik haji, sebagai bekal memahami tata cara ibadah sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, dengan meningkatkan ibadah, kesabaran, dan ilmu agama.

Memilih travel atau penyelenggara haji yang legal dan terpercaya, agar perjalanan berlangsung aman dan tertib.

Hikmah di Balik Pemenuhan Syarat Haji

Mempersiapkan diri untuk haji bukan hanya tentang kemampuan finansial atau kesehatan fisik. Lebih dari itu, memenuhi syarat haji adalah bentuk pelatihan tanggung jawab diri—baik dalam kehidupan berkeluarga maupun dalam relasi dengan Allah SWT.

Seseorang yang sudah memenuhi semua syarat hendaknya menyadari bahwa kesempatan berhaji adalah anugerah besar. Maka, perjalanan haji sebaiknya dijadikan sebagai momentum perubahan menuju pribadi yang lebih baik dalam aspek iman, ibadah, dan kehidupan sosial.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat