WhatsApp Icon

Keteladanan Aisyah binti Abu Bakar dalam Menghidupkan Ramadhan

05/03/2025  |  Penulis: Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Keteladanan Aisyah binti Abu Bakar dalam Menghidupkan Ramadhan

Keteladanan Aisyah binti Abu Bakar dalam Menghidupkan Ramadhan

Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha, ialah salah seorang Ummul Mukminin yang menjadi cahaya ilmu dan teladan dalam sejarah Islam. Sosoknya dikenal memiliki semangat ibadah yang luar biasa, terutama dalam menyambut dan menghidupkan bulan Ramadhan. Ialah istri tercinta Rasulullah ? yang menyaksikan langsung bagaimana Rasulullah memuliakan Ramadhan.

Ketika Ramadhan tiba, Aisyah menyambutnya dengan persiapan ruhani. Ia memperbanyak wudhu, shalat sunnah, dan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan qiyamul lail yang panjang. Dalam riwayat, disebutkan bahwa Aisyah sering menangis dalam sujudnya, memohon ampunan dan keridhaan Allah. Ia memahami bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Aisyah juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an. Setiap Ramadhan, ia memperbanyak tilawah, membaca ayat-ayat Allah dengan khusyuk dan mentadabburi Al-Quran. Tak sekadar membaca, Aisyah juga merenungkan makna setiap ayat, lalu mengamalkannya dalam keseharian. Ia memaknai Ramadhan sebagai bulan Al-Quran dan menghidupkannya dengan Al-Quran.

Selain ibadah secara personal, Aisyah juga membangunkan keluarganya untuk shalat malam. Ia menghidupkan rumahnya dengan dzikir, doa, dan peringatan tentang akhirat. Ia tidak ingin ada anggota keluarganya yang tertinggal dari keberkahan Ramadhan. Dengan penuh kelembutan, Aisyah mengingatkan agar jangan sampai waktu-waktu mulia itu terlewat tanpa ibadah.

Kedermawanan Aisyah di bulan Ramadhan adalah wujud keteladanan atas apa yang Rasulullah ajarkan. Ia menyisihkan harta yang dimilikinya untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Bahkan, sering kali ia menyedekahkan apa yang sebenarnya sangat ia butuhkan. Bagi Aisyah, kebahagiaan Ramadhan bukan pada makanan berbuka yang lezat, melainkan pada kebahagiaan melihat orang lain tersenyum karena mendapatkan bantuan melalui perantara tangannya.

“Rasulullah ? adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan saat Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah ? lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhari, no. 6)

Salah satu kebiasaan Aisyah yang patut diteladani adalah semangatnya memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan. Ia memahami betul keutamaan malam Lailatul Qadar, sehingga ia semakin mengencangkan ikat pinggangnya di penghujung Ramadhan. Ia mengurangi waktu tidurnya, ia memperbanyak dzikir, dan memohon ampumanan Allah.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Rasulullah ? apabila telah masuk sepuluh malam terakhir (Ramadhan), beliau menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Al-Bukhari, no. 2024; Muslim, no. 1174)

Aisyah binti Abu Bakar mengajarkan bahwa Ramadhan adalah momentum mendidik hati, memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an, menghidupkan rumah dengan ibadah, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Ramadhan bukan sekadar ritual fisik, tetapi perjalanan ruhani yang mendekatkan diri kepada Allah. Semangat, kesungguhan, dan keikhlasan Aisyah dalam menyambut Ramadhan adalah teladan abadi bagi umat Islam, khususnya kaum muslimah di sepanjang zaman.

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat