Kunci Diterimanya Amalan di Bulan Ramadhan
05/03/2025 | Penulis: Nur Isnaini Masyithoh
Kunci Diterimanya Amalan di Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, di mana pintu-pintu rahmat dan ampunan Allah SWT dibuka selebar-lebarnya. Di bulan ini, setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Namun, tidak semua amalan yang dilakukan secara otomatis diterima oleh Allah SWT. Ada syarat-syarat dan kunci penting yang harus dipenuhi agar ibadah yang kita lakukan diterima dan berbuah pahala sempurna.
Artikel ini akan membahas kunci utama agar amalan ibadah di bulan Ramadhan diterima berdasarkan Al-Qur’an, hadits Nabi, serta penjelasan para ulama.
1. Niat yang Ikhlas Karena Allah SWT
Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari, No. 1; Muslim, No. 1907)
Puasa, shalat tarawih, sedekah, tadarus Al-Qur'an, dan amalan lainnya di bulan Ramadhan tidak akan bernilai di sisi Allah jika tidak disertai niat ikhlas. Niat yang murni karena mengharap ridha Allah SWT adalah kunci pertama diterimanya amalan.
2. Sesuai dengan Tuntunan Syariat (Ittiba')
Amalan ibadah juga harus sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW. Ibadah yang menyimpang dari sunnah atau dipenuhi unsur bid’ah tidak akan diterima. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR. Muslim, No. 1718)
Dalam konteks Ramadhan, puasa yang sah harus mengikuti ketentuan waktu, rukun, dan syarat-syaratnya. Begitu juga ibadah lainnya seperti tarawih dan zakat fitrah harus sesuai dengan ajaran Rasulullah.
3. Memperhatikan Aspek Halal dalam Hidup
Makanan, minuman, dan harta yang kita konsumsi selama Ramadhan sangat berpengaruh pada diterima atau tidaknya amalan kita. Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 172)
Rasulullah SAW juga bersabda tentang seorang yang berdoa tetapi makanannya haram, maka doanya tertolak (HR. Muslim, No. 1015). Maka, menjaga kehalalan rezeki sangat penting untuk memastikan amal ibadah diterima.
4. Beribadah dengan Khusyuk dan Penuh Kesadaran
Ibadah yang diterima adalah ibadah yang dilakukan dengan sepenuh hati, khusyuk, dan sadar akan tujuan utamanya, yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga menahan hawa nafsu dan menguatkan ketakwaan. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
5. Menjaga Akhlak dan Perilaku
Keberhasilan ibadah di bulan Ramadhan juga tergantung pada akhlak sehari-hari. Puasa tidak hanya tentang menahan lapar, tetapi juga menjaga lisan, hati, dan perilaku dari hal-hal yang dilarang. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari, No. 1903)
Artinya, puasa tanpa menjaga akhlak berpotensi membuat pahala puasa sia-sia.
6. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Ramadhan adalah bulan maghfirah (ampunan), maka memperbanyak istighfar dan taubat adalah kunci diterimanya amalan. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:
"Barang siapa mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Dan barang siapa mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa." (HR. Bukhari, No. 7405; Muslim, No. 2675)
Dengan taubat yang sungguh-sungguh, dosa-dosa diampuni dan amalan-amalan diterima.
7. Memperhatikan Hak Sesama Manusia
Ibadah yang baik tidak hanya berhubungan dengan Allah (Hablum minallah), tetapi juga dengan sesama manusia (Hablum minannas). Jangan sampai kita berpuasa dan beribadah dengan rajin, tetapi melupakan hak orang lain, menyakiti hati orang, atau berlaku zalim. Rasulullah SAW mengingatkan:
"Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR. Bukhari, No. 10; Muslim, No. 40)
Kesimpulan
Diterimanya amalan ibadah di bulan Ramadhan sangat bergantung pada niat yang tulus, sesuai tuntunan syariat, menjaga makanan halal, beribadah dengan khusyuk, menjaga akhlak, memperbanyak taubat, serta memperhatikan hak sesama. Dengan memenuhi kunci-kunci ini, insyaAllah ibadah Ramadhan kita diterima dan berbuah pahala besar.
Semoga Allah SWT menerima setiap amal ibadah kita di bulan yang mulia ini dan menjadikan kita insan bertakwa. Aamiin.
*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor : Ashifuddin Fikri
Writer : Nur Isnaini Masyithoh
Berita Lainnya
Workshop Manasik Zakat: Wali Kota Apresiasi Profesionalisme dan Transparansi BAZNAS Kota Yogyakarta
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Peninjauan Lokasi TMMD Sengkuyung Tahap IV Tahun 2025 di Kemantren Kotagede
BAZNAS Kota Yogyakarta Kolaborasi dengan Arfa Barber dalam Kegiatan “Gantengin Jogja 2: Bersyukur”
Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Pengajian Karyawan dan Karyawati Muslim Se-Setda Kota Yogyakarta
BAZNAS Kota Yogyakarta Lakukan Verifikasi Rumah Layak Huni untuk Warga Kemantren Ngampilan

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS

