Hikmah Puasa Sunnah: Membangun Kesabaran dan Keikhlasan
22/10/2025 | Penulis: Admin bidang 1
Hikmah Puasa Sunnah: Membangun Kesabaran dan Keikhlasan
Puasa sunnah merupakan ibadah yang dianjurkan di luar bulan Ramadan. Meski tidak diwajibkan, manfaat dan hikmah puasa sunnah sangat besar bagi seorang Muslim. Puasa ini bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, ikhlas, disiplin, dan dekat dengan Allah SWT. Dalam kehidupan modern yang penuh godaan, puasa sunnah menjadi sarana penting untuk membangun karakter spiritual, mental, dan social.
1. Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri
Puasa sunnah menuntut seseorang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan janganlah berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya, hendaklah ia berkata: ‘Aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran yang dilatih melalui puasa sunnah membantu menghadapi berbagai situasi sulit. Misalnya, ketika seorang Muslim menghadapi konflik di kantor atau perdebatan keluarga, ia belajar menahan emosi dan merespon dengan tenang. Kesabaran ini juga berlaku dalam menghadapi masalah sehari-hari, seperti menunggu antrean panjang, menghadapi kemacetan, atau menahan diri dari kata-kata kasar saat marah.
2. Menumbuhkan Keikhlasan dalam Beribadah
Puasa sunnah dilakukan murni untuk mengharap ridha Allah, karena sifatnya yang tidak wajib. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keikhlasan ini menjadi pondasi penting agar ibadah diterima Allah. Contohnya, seorang Muslim yang berpuasa Senin-Kamis tidak melakukannya untuk dipuji orang lain atau terlihat saleh, tetapi untuk menambah pahala dan memperbaiki kualitas diri. Keikhlasan ini menumbuhkan karakter yang tulus, rendah hati, dan ikhlas dalam semua aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, keluarga, dan interaksi sosial.
3. Manfaat Fisik dan Kesehatan
Selain manfaat spiritual, puasa sunnah juga bermanfaat bagi kesehatan. Menahan lapar dan haus sejenak memberi kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat, membantu metabolisme tubuh, dan membersihkan racun. Puasa rutin, seperti Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh, membantu tubuh tetap sehat dan seimbang.
Lebih dari itu, puasa sunnah melatih disiplin dalam mengatur pola makan. Mengatur sahur, berbuka, dan asupan makanan secara teratur membuat tubuh lebih sehat dan kuat, sehingga mendukung kemampuan fisik untuk menjalankan aktivitas harian dan ibadah lainnya.
4. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Kepedulian Sosial
Saat menahan lapar, seorang Muslim lebih menghargai nikmat Allah seperti makanan, minuman, dan kesehatan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)
Rasa syukur ini membuat hati lebih peka terhadap orang yang kurang beruntung. Banyak Muslim yang terdorong untuk bersedekah, menolong tetangga, atau membagikan makanan bagi mereka yang membutuhkan. Puasa sunnah membangun kepedulian sosial sekaligus melatih keikhlasan karena amal baik dilakukan tanpa mengharapkan imbalan dari manusia.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Puasa sunnah adalah momen introspeksi dan refleksi diri. Saat menahan lapar dan haus, seorang Muslim lebih mudah merenungi kesalahan, memperbaiki akhlak, dan memperbanyak dzikir. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Muslim)
Puasa sunnah mengajarkan kontrol diri, menjaga ucapan dan perbuatan, serta meningkatkan kualitas ibadah lainnya. Orang yang rutin berpuasa cenderung lebih fokus dalam shalat, membaca Al-Qur’an, dan melakukan amal saleh. Ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan spiritual.
6. Membentuk Disiplin Spiritual dan Kehidupan Sehari-hari
Puasa sunnah menuntut konsistensi dalam menjalankan ibadah. Mengatur waktu sahur, berbuka, dan aktivitas sehari-hari agar ibadah tidak terganggu membangun keteraturan dalam hidup. Disiplin ini menular ke ibadah lain, seperti shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan amal baik lainnya.
Seorang Muslim yang disiplin dalam berpuasa sunnah cenderung lebih teratur dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga hubungan sosial. Disiplin ini juga meningkatkan produktivitas dan kemampuan mengatur prioritas hidup.
7. Meningkatkan Ketahanan Mental dan Emosional
Menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu melatih ketahanan mental. Orang yang rutin berpuasa sunnah lebih mampu mengendalikan emosi, menghadapi tekanan, dan bersikap adil dalam berbagai situasi. Kesabaran dan ketenangan yang diperoleh dari puasa sunnah membuat seseorang lebih siap menghadapi ujian hidup dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Selain itu, puasa sunnah menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kontrol diri yang lebih baik, sehingga membantu dalam pengembangan karakter pribadi yang matang dan berakhlak mulia.
8. Mendekatkan kepada Surga dan Memberi Syafaat
Puasa sunnah tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga memiliki nilai akhirat yang besar. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Dengan menjalankan puasa sunnah, seorang Muslim menambah amal saleh, memperkuat akhlak, dan mendekatkan diri kepada surga. Setiap tindakan menahan diri karena Allah menjadi pahala yang terus mengalir, menegaskan bahwa ibadah kecil dengan niat ikhlas memiliki nilai besar di sisi Allah.
Puasa sunnah memiliki hikmah yang sangat luas. Ia melatih kesabaran, keikhlasan, disiplin, rasa syukur, kepedulian sosial, ketahanan mental, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa sunnah secara konsisten, seorang Muslim mampu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani, memperkuat karakter, dan menyiapkan diri menghadapi berbagai ujian hidup.
Puasa sunnah bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga membentuk akhlak mulia, membangun ketahanan mental, dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Ibadah ini menjadi cerminan kesadaran bahwa setiap perbuatan yang diniatkan untuk Allah memiliki nilai yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
Artikel Lainnya
10 Dzulhijjah: Hari Raya Idul Adha dan Makna Kurban yang Mendalam
8 Hikmah Tawakal sebagai Penyerahan Diri kepada Allah
7 Hikmah Cerita Islami yang Sarat Pelajaran
Meraih Keberkahan di Akhir Tahun: Saatnya Muhasabah dan Menebar Kebaikan
Belajar Bersyukur di Tengah Ujian: Menemukan Tenang di Jalan Allah
Menyucikan Diri Melalui Wudhu: Rahasia Ketenangan Sebelum Ibadah

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS

