WhatsApp Icon

Krisis Kemanusiaan di Gaza Menuju Titik Kritis

08/03/2025  |  Penulis: Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy
Krisis Kemanusiaan di Gaza Menuju Titik Kritis

Krisis Kemanusiaan di Gaza Menuju Titik Kritis

Hingga awal Maret 2025, kondisi di Gaza terus memburuk di tengah eskalasi militer Israel yang tak kunjung mereda. Serangan udara, artileri, dan operasi darat yang dilancarkan sejak Oktober 2023 telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur vital Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, pusat distribusi bantuan, dan jaringan listrik. Gaza kini benar-benar terisolasi, menjadikannya salah satu krisis kemanusiaan terburuk abad ini.

Korban Jiwa dan Luka

Berdasarkan laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Koordinasi Kemanusiaan (OCHA), lebih dari 37.000 warga Palestina telah meninggal dunia, termasuk lebih dari 14.000 anak-anak. Jumlah korban luka mencapai lebih dari 82.000 orang, banyak di antaranya mengalami amputasi akibat keterlambatan penanganan medis. Sistem kesehatan Gaza telah kolaps total, dengan lebih dari 70 persen fasilitas medis hancur atau tidak berfungsi akibat serangan dan kekurangan pasokan (UN OCHA, 2025).

Blokade Total dan Krisis Pangan

Israel memperketat blokade darat, laut, dan udara, yang membuat pasokan makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan air bersih nyaris terputus. Hingga Maret 2025, lebih dari 2 juta warga Gaza menghadapi kelaparan akut, dan laporan dari World Food Programme (WFP) menyebutkan bahwa sebagian keluarga kini hanya makan satu kali sehari dengan porsi sangat minim (WFP, 2025). Harga bahan pokok melonjak drastis, sementara sumber air bersih telah tercemar, memperburuk krisis kesehatan masyarakat.

Pengungsian Massal dan Kehidupan di Kamp Darurat

Lebih dari 1,8 juta warga Gaza—hampir seluruh populasi—telah kehilangan tempat tinggal dan hidup di kamp-kamp pengungsian yang sangat padat dan tidak layak huni. Tenda-tenda darurat membludak, fasilitas sanitasi rusak, dan penyakit menular seperti diare akut, hepatitis, serta infeksi pernapasan merebak luas (WHO, 2025). Anak-anak tidak mendapatkan pendidikan layak karena sekolah-sekolah hancur atau dijadikan tempat perlindungan.

Diplomasi Mandek dan Ketidakpastian Masa Depan

Upaya diplomasi internasional hingga Maret 2025 masih gagal mencapai titik temu yang berarti. Resolusi gencatan senjata yang diajukan di Dewan Keamanan PBB berkali-kali diveto, terutama akibat ketegangan geopolitik antara kekuatan besar dunia. Mesir dan Qatar terus memfasilitasi negosiasi antara Israel dan Hamas, tetapi belum menghasilkan kesepakatan yang dapat menghentikan perang (BBC News, 2025).

Gaza Menuju Bencana Kemanusiaan Total

Gaza, yang sejak lama digambarkan sebagai penjara terbuka terbesar di dunia, kini mendekati status wilayah yang tidak layak huni. Dengan kehancuran infrastruktur, hilangnya akses kebutuhan dasar, serta angka kematian yang terus meningkat, komunitas internasional menghadapi ujian moral untuk bertindak lebih tegas demi menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza.

Kota Gaza yang telah lumpuh ini membutuhkan dana besar untuk membangunnya kembali. Bantuan kemanusiaan, pembangunan kembali, dan pemantauan terhadap kondisi Gaza harus terus dilakukan. Bantuan untuk Gaza, Palestina dapat disalurkan melalui Baznas Kota Yogyakarta.

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat