WhatsApp Icon
Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta Raih Juara 1 MHQ Juz 30 di Ajang MOEKATA 2025

Yogyakarta, 2 November 2025 — Kabar membanggakan datang dari salah satu kader tahfidz binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Ananda Nabila Rafa Putri Ferdian, santri kader tahfidz angkatan ke-3, berhasil meraih Juara 1 dalam Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) juz 30 tingkat Sekolah Dasar (kelas 4–6) pada ajang MOEKATA 2025 yang diselenggarakan di MTs Muhammadiyah Karangkajen, Sabtu (1/11/2025).

 

Prestasi gemilang ini menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program pembinaan kader tahfidz yang digagas oleh BAZNAS Kota Yogyakarta melalui program Beasiswa Kader Masjid dan Kader Tahfidz Qur’an. Program ini bertujuan untuk melahirkan generasi muda penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga berakhlak mulia, mandiri, dan berdaya guna bagi masyarakat.

Dalam lomba yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah dasar di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya, Nabila menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghafal dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan fasih, tartil, serta penuh penghayatan. Penampilan Nabila mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri karena keindahan suara, ketepatan hafalan, dan ketenangan saat tampil di hadapan audiens.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh kader binaannya tersebut.

“Alhamdulillah, prestasi ananda Nabila menjadi kebanggaan bagi kita semua. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga bukti nyata bahwa dana zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan oleh para muzaki telah memberikan manfaat besar bagi pembangunan generasi Qur’ani di Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh kader tahfidz lainnya untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an. “Kemenangan ini menjadi penyemangat bagi kami di BAZNAS untuk terus memperluas pembinaan dan dukungan terhadap santri serta kader tahfidz agar semakin banyak generasi muda yang tumbuh dalam semangat Qur’ani,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pembina program tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa Nabila dikenal sebagai santri yang tekun, disiplin, dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia rutin mengikuti bimbingan tahsin dan murajaah yang difasilitasi oleh BAZNAS.

“Nabila selalu menunjukkan kesungguhan dalam setiap sesi pembinaan. Ia bukan hanya menghafal, tetapi juga memahami makna ayat yang dipelajari. Ini yang membuatnya tampil begitu matang di perlombaan MHQ,” ungkap sang pembina.

Ajang MOEKATA sendiri merupakan kompetisi tahunan yang digelar oleh MTs Muhammadiyah Karangkajen sebagai wadah bagi pelajar tingkat SD hingga SMA untuk menunjukkan kemampuan dalam bidang keagamaan, akademik, dan seni Islami. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah antar sekolah dan lembaga pendidikan di Yogyakarta.

Prestasi yang diraih Nabila diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai dan mempelajari Al-Qur’an sejak dini. BAZNAS Kota Yogyakarta terus berkomitmen mendukung program-program pembinaan keagamaan seperti ini sebagai bagian dari upaya menumbuhkan karakter religius dan berakhlak mulia di kalangan pelajar.

Dengan semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh,” BAZNAS Kota Yogyakarta meyakini bahwa investasi terbaik bagi masa depan bangsa adalah melalui pendidikan dan pembinaan generasi muda. Dukungan dari para muzaki dan donatur menjadi kunci keberlanjutan program ini agar semakin banyak anak-anak seperti Nabila yang dapat berkembang dan berprestasi di bidang keagamaan.

 

“Semoga prestasi ini menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang telah berkontribusi dalam program kader tahfidz. Kami mengajak masyarakat untuk terus menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta agar manfaatnya semakin luas dan berkelanjutan,” tutup Ketua BAZNAS.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

10/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta Raih Juara 1 MHQ Juz 30 di PPTQ Harun Asy-Syafi’i Putri

Yogyakarta, Ahad (9/11/2025) — Kabar membanggakan kembali datang dari para kader tahfidz binaan Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB) Kota Yogyakarta. Salah satu peserta didik berprestasi, Ananda Nabila Rafa Putri Ferdian, berhasil meraih Juara 1 dalam cabang lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Juz 30 jenjang Sekolah Dasar (SD). Perlombaan tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Harun Asy-Syafi’i Putri, Yogyakarta, pada Ahad, 9 November 2025.

 

Prestasi gemilang ini menjadi kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi keluarga besar Ananda Nabila, tetapi juga bagi seluruh pengurus dan pendamping program kaderisasi tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta. Dalam ajang yang diikuti oleh para santri dan siswa dari berbagai lembaga pendidikan Islam, Nabila tampil dengan penuh percaya diri, ketenangan, dan hafalan yang kuat serta tajwid yang sangat baik.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas capaian Ananda Nabila. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak dapat mencetak generasi Qurani yang berkarakter,” ujar Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, dalam keterangan resminya.

Program kaderisasi tahfidz yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta selama ini memang dirancang untuk menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an di kalangan pelajar, sekaligus membentuk karakter disiplin, rendah hati, dan berakhlak mulia. Nabila merupakan salah satu peserta dari angkatan ke-3 program Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta, yang menunjukkan perkembangan signifikan baik dalam hafalan maupun pemahaman nilai-nilai Al-Qur’an.

Dalam perlombaan MHQ kali ini, Nabila menunjukkan performa yang luar biasa sejak babak penyisihan hingga final. Dewan juri menilai bacaan Nabila sangat fasih, dengan penguasaan tajwid dan makhraj yang matang, serta ketenangan saat menjawab pertanyaan sambung ayat yang menjadi bagian penilaian utama.

“InsyaAllah prestasi ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman kader tahfidz lainnya untuk terus bersemangat. Kami berharap Nabila tetap rendah hati, terus memperdalam hafalannya, dan bisa menularkan semangat cinta Al-Qur’an kepada generasi sebayanya,” lanjut pernyataan dari tim pembina tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta.

Kemenangan Nabila juga menjadi momentum penting bagi BAZNAS Kota Yogyakarta untuk terus memperkuat dukungan terhadap pendidikan keagamaan. Melalui program pembinaan santri dan pelajar berbasis Al-Qur’an, BAZNAS berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial.

Selain memberikan bantuan beasiswa dan pembinaan rutin, BAZNAS Kota Yogyakarta juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan Islam di wilayah kota untuk memastikan keberlanjutan pembinaan para kader tahfidz.

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola secara amanah dan profesional mampu memberikan dampak positif yang luas. Kami mengajak masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS agar semakin banyak anak-anak seperti Nabila yang bisa tumbuh menjadi generasi Qurani penerus bangsa,” tutup Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Dengan prestasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta berharap semakin banyak kader tahfidz yang termotivasi untuk terus berjuang menghafal, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Semoga keberhasilan Ananda Nabila menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar di Yogyakarta untuk terus menebar cahaya Al-Qur’an di setiap langkah kehidupannya.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

10/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kabupaten Bantul Lakukan Studi Tiru Kantor Digital ke BAZNAS Kota Yogyakarta

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke BAZNAS Kota Yogyakarta pada Kamis, 6 November 2025 / 15 Jumadil Akhir 1447 H. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan penerapan kantor digital yang telah dikembangkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai langkah modernisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Rombongan dari BAZNAS Kabupaten Bantul dipimpin oleh Drs. H. Syahroini Djamil, selaku Wakil Ketua I BAZNAS Bantul, bersama jajaran amil pelaksana yaitu Agung Pramono, A.Md. (Bidang I), Rosi Rispriyo M, S.E. (Bidang II), dan Isna Faqiha, S.Psi. (Bidang IV). Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta di Kantor BAZNAS Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Yogyakarta.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua pihak saling berbagi pengalaman terkait strategi digitalisasi lembaga zakat. BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan implementasi sistem kantor digital yang terintegrasi, mencakup layanan administrasi amil, sistem penghimpunan dan pendistribusian ZIS berbasis daring, hingga pengelolaan data mustahik secara real time. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung efisiensi kerja, meningkatkan transparansi, serta memperkuat akuntabilitas lembaga.

Digitalisasi yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta juga mencakup optimalisasi kanal digital untuk penghimpunan zakat, infak, dan sedekah melalui berbagai platform, termasuk aplikasi, QRIS, dan cashless payment. Upaya ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam berzakat dan bersedekah, sesuai dengan semangat zaman yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan akurasi layanan.

Selain itu, tim pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta turut menjelaskan mekanisme pengelolaan data donatur dan mustahik, sistem persuratan berbasis digital, serta penerapan paperless office yang mendukung efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari inovasi menuju kantor zakat modern yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

 

Melalui studi tiru ini, BAZNAS Kabupaten Bantul berharap dapat mengadopsi konsep dan praktik terbaik dari BAZNAS Kota Yogyakarta, khususnya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis digital. Dengan sistem yang lebih tertata dan efisien, diharapkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik di Kabupaten Bantul akan semakin profesional dan berdampak luas.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-BAZNAS daerah, mempererat kerja sama dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem zakat nasional yang inovatif. Sinergi ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk menjadikan zakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan yang amanah, profesional, dan modern.

Dengan semangat digitalisasi zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Yogyakarta terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi. Sementara BAZNAS Kabupaten Bantul menyambut langkah ini sebagai inspirasi untuk menerapkan transformasi digital di lembaga mereka. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebagai simbol sinergi dan ukhuwah dalam dakwah zakat yang berkemajuan.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS

Yogyakarta, 6 November 2025 - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta melalui perwakilannya turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Penguatan Upgrading Kapasitas Badan Tanggap Bencana (BTB) se-DIY Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS DIY ini dilaksanakan pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Ruang Rapat BAZNAS DIY Lt. 2, mulai pukul 12.30 WIB.

Rakor ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan langkah-langkah strategis antar-BTB Kabupaten/Kota di seluruh DIY. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan kegiatan upgrading kapasitas berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapan personel BTB dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap unsur BTB dapat memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang lebih kuat, serta mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara cepat dan tepat dalam situasi darurat.


 Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Komandan dan unsur operasional BTB se-DIY, termasuk Cahyo Hatmoko (Komandan BTB Kota Yogyakarta) dan Gus Munir sebagai perwakilan yang aktif dalam koordinasi teknis lapangan. Para Komandan BTB ini menjadi ujung tombak BAZNAS dalam melaksanakan misi kemanusiaan berbasis ZIS, terutama pada saat tanggap bencana. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas daerah serta memastikan bantuan kemanusiaan berbasis zakat dapat disalurkan dengan profesional dan bertanggung jawab.

Selain membahas aspek teknis kesiapsiagaan, Rakor ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel BTB melalui pelatihan, pembekalan logistik, serta pengelolaan sumber daya zakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan bencana. BAZNAS DIY menegaskan bahwa peran BTB bukan hanya dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, tetapi juga dalam edukasi kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat terdampak melalui dana zakat dan infak.

Dengan diadakannya Rakor ini, seluruh BTB Kabupaten/Kota se-DIY diharapkan semakin solid dan siap siaga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam meneguhkan fungsi kemanusiaan lembaga amil zakat, sekaligus memastikan pengelolaan zakat dan sedekah dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam masa krisis dan kebencanaan.

 

 

 

Melalui sinergi ini, BAZNAS tidak hanya hadir dalam aspek penghimpunan dan pendistribusian zakat, tetapi juga menjadi garda depan dalam respon bencana berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial, sebagaimana semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh.”

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Upacara Penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menghadiri kegiatan Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap IV Tahun 2025, yang diselenggarakan berdasarkan Undangan Nomor 400.14.1.1/3753 tertanggal 31 Oktober 2025. Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti BAZNAS Kota Yogyakarta yang turut aktif mendukung pembangunan kesejahteraan umat.

 

Kegiatan penutupan TMMD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat sipil, khususnya dalam bidang pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Kota Yogyakarta hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat aspek sosial kemasyarakatan melalui optimalisasi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

 

Program TMMD yang dilaksanakan setiap tahun menjadi bentuk nyata gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, BAZNAS Kota Yogyakarta turut memaknai semangat TMMD sebagai dorongan untuk memperluas peran zakat dalam pembangunan manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara semangat juang TNI dan kepedulian sosial umat melalui ZIS menjadi landasan kuat dalam membangun kemandirian masyarakat.

 

Dalam pelaksanaan TMMD Tahap IV Tahun 2025, kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, serta peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dasar menjadi fokus utama. Sejalan dengan itu, BAZNAS Kota Yogyakarta menilai bahwa pembangunan fisik perlu dibarengi dengan pembangunan sosial, spiritual, dan ekonomi berbasis zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya berkelanjutan.

 

Kehadiran perwakilan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upacara ini juga mencerminkan komitmen lembaga untuk terus bersinergi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, seperti Rumah Layak Huni (RLHB), Beasiswa Kader Masjid, dan Program Pemberdayaan Mustahik Produktif, BAZNAS berupaya melengkapi upaya pembangunan fisik dengan pemberdayaan umat.

 

Semangat Manunggal Membangun Desa yang diusung TNI sejalan dengan misi BAZNAS dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berkeadilan. BAZNAS melihat bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini merupakan wujud nyata sinergi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

 

Upacara penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025 ditandai dengan laporan hasil kegiatan, penyerahan hasil pekerjaan kepada pemerintah daerah, serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Suasana penuh semangat kebangsaan menjadi penutup yang menggugah tekad bersama untuk terus bekerja demi kemaslahatan masyarakat.

 

Melalui partisipasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi umat melalui sinergi zakat, infak, dan sedekah yang berdaya guna bagi pembangunan bangsa.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

06/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Mengapa Senyum Bisa Menjadi Sedekah?
Mengapa Senyum Bisa Menjadi Sedekah?
Senyum adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh siapa pun, tanpa memandang agama, budaya, atau latar belakang. Senyum memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menyebarkan kebaikan dan mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain. Ternyata, dalam ajaran Islam, senyum juga dianggap sebagai sedekah. Mari kita bahas mengapa senyum bisa menjadi sedekah, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang. Senyum sebagai Bentuk Sedekah Dalam ajaran Islam, setiap bentuk kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh kasih sayang dianggap sebagai sedekah. Rasulullah Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Seorang dari kalian tidak boleh meremehkan segala kebaikan, biarpun hanya dengan bertemu saudaranya dengan wajah yang gembira." Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya bahwa senyum adalah salah satu bentuk kebaikan yang bisa menjadi sedekah. Bahkan tindakan sederhana seperti senyuman saat bertemu dengan orang lain bisa menjadi amal yang besar di mata Allah SWT. Kekuatan Senyuman dalam Islam Senyuman memiliki kekuatan untuk mencairkan hati yang keras, menghibur yang sedih, dan memberikan harapan kepada yang putus asa. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 21: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir." Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa Allah SWT menciptakan kasih sayang dan rasa saling peduli di antara manusia sebagai bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Salah satu cara untuk mengekspresikan kasih sayang ini adalah melalui senyuman. Manfaat Senyuman bagi Diri Sendiri dan Orang Lain Senyum tidak hanya memberikan manfaat bagi orang yang menerimanya, tetapi juga bagi orang yang memberikannya. Senyum dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Ketika kita senyum, kita juga merasakan kebahagiaan dalam diri kita sendiri karena telah menyebarkan kebaikan kepada orang lain. Dalam Islam, senyum dianggap sebagai sedekah karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan kebaikan, menghibur hati yang sedih, dan memberikan harapan kepada yang putus asa. Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya bahwa tindakan sederhana seperti senyum bisa menjadi amal yang besar di mata Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita senantiasa menyebarkan senyuman kepada orang-orang di sekitar kita, karena dengan begitu, kita tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada mereka, tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah SWT.
BERITA09/04/2024 | Saffanatussa'idiyah
Menumbuhkan Rasa Empati melalui Sedekah
Menumbuhkan Rasa Empati melalui Sedekah
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan serta pengalaman orang lain. Ini adalah kualitas penting yang membantu kita menjadi lebih peduli, memahami, dan mendukung satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang paling efektif untuk menumbuhkan rasa empati adalah melalui praktek sedekah. Mari kita jelajahi lebih dalam mengenai bagaimana sedekah dapat menjadi alat yang kuat dalam memperkuat dan mengembangkan rasa empati kita. 1. Memahami Kehidupan Orang Lain Saat kita memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, kita secara langsung terlibat dengan realitas kehidupan mereka. Melalui proses ini, kita dapat memahami tantangan, kesulitan, dan penderitaan yang mereka hadapi. Misalnya, saat memberikan makanan kepada orang kelaparan atau bantuan keuangan kepada yang membutuhkan, kita dapat merasakan betapa berharganya bantuan tersebut bagi mereka. Hal ini membantu kita untuk lebih memahami keadaan mereka dan mengembangkan rasa empati yang lebih dalam. 2. Membangun Hubungan yang Lebih Mendalam Sedekah tidak hanya tentang memberikan bantuan materiil, tetapi juga tentang membentuk hubungan yang lebih dekat dengan sesama manusia. Saat kita memberikan sedekah, kita memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan antara kita dan penerima sedekah. Kita merasakan kebahagiaan mereka saat menerima bantuan, dan sebaliknya, mereka juga merasakan perhatian dan kasih sayang dari kita. Ini membantu memperkuat rasa persaudaraan dan empati di antara kita. 3. Mengasah Kualitas Kemanusiaan Sedekah merupakan bentuk kemanusiaan yang paling mendasar dan universal. Dengan memberikan sedekah, kita menunjukkan rasa peduli dan empati kita terhadap sesama manusia yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat materiil, tetapi juga mengasah kualitas kemanusiaan kita. Kita belajar untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain, merasakan kesulitan mereka, dan memberikan dukungan serta bantuan sebisa mungkin. 4. Membuka Mata dan Hati Melalui praktek sedekah, kita membuka mata dan hati kita terhadap realitas kehidupan yang beragam di sekitar kita. Kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain, dan merasa tergerak untuk melakukan sesuatu untuk membantu mereka. Proses ini membantu kita untuk melihat nilai sejati dalam berbagi dan merasakan kepuasan yang mendalam ketika mampu membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. Dengan demikian, sedekah bukan hanya tentang memberikan bantuan materiil, tetapi juga tentang membuka pintu kebaikan dalam diri kita dan menumbuhkan rasa empati yang lebih dalam terhadap sesama manusia. Melalui praktek sedekah, kita dapat memahami kehidupan orang lain, membangun hubungan yang lebih mendalam, mengasah kualitas kemanusiaan, membuka mata dan hati, serta merasakan ketenangan batin yang mendalam. Semoga artikel ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih aktif dalam praktek sedekah dan menumbuhkan rasa empati yang lebih besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Sumber gambar: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Saffanatussa'idiyah
Kuatkan Tali Persaudaraan dengan Sedekah
Kuatkan Tali Persaudaraan dengan Sedekah
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga hubungan yang erat dengan sesama adalah kunci untuk menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan saling mendukung. Salah satu cara yang paling efektif untuk memperkuat tali persaudaraan adalah melalui praktek sedekah. Mari kita bahas mengenai bagaimana sedekah dapat menjadi alat yang kuat dalam mempererat hubungan antar sesama dengan bahasa yang mudah dipahami. Berbagi Kebaikan Sedekah adalah salah satu bentuk paling mendasar dari berbagi kebaikan dengan sesama. Ketika kita memberikan sedekah kepada orang lain, kita tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga memberikan dukungan moral dan emosional. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antara pemberi sedekah dan penerima sedekah, karena keduanya merasakan kebaikan yang sama. Membangun Rasa Percaya Dengan memberikan sedekah kepada orang lain, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan memperhatikan kebutuhan mereka. Hal ini dapat memperkuat rasa percaya antara satu sama lain, karena penerima sedekah merasa didukung dan dihargai oleh komunitas mereka. Sebaliknya, pemberi sedekah juga merasakan kepuasan yang mendalam karena telah membantu sesama yang membutuhkan. Memperkuat Solidaritas Sosial Sedekah membantu memperkuat solidaritas sosial di dalam masyarakat. Ketika kita secara aktif terlibat dalam praktek sedekah, kita menciptakan lingkungan yang mendukung dan peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ini membantu memperkuat ikatan antar sesama dan menciptakan rasa saling bergantung yang positif di dalam komunitas. Membangun Budaya Kebaikan Dengan melakukan sedekah secara teratur, kita membantu membangun budaya kebaikan di dalam masyarakat. Praktek sedekah menjadi contoh yang baik bagi orang lain untuk mengikuti, dan secara bertahap menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih baik. Ini membantu membentuk nilai-nilai yang positif dan memperkuat rasa persaudaraan di antara kita. Merasakan Kesejahteraan Bersama Sedekah tidak hanya memberikan manfaat kepada penerima sedekah, tetapi juga kepada komunitas secara keseluruhan. Saat kita membantu sesama yang membutuhkan, kita menciptakan lingkungan yang lebih sejahtera dan harmonis untuk semua orang. Merasakan kesejahteraan bersama ini memperkuat rasa persatuan dan solidaritas di antara kita. Dengan demikian, sedekah bukan hanya tentang memberikan bantuan materiil kepada orang yang membutuhkan, tetapi juga tentang memperkuat tali persaudaraan di antara kita. Dengan berbagi kebaikan, membangun rasa percaya, memperkuat solidaritas sosial, membentuk budaya kebaikan, dan merasakan kesejahteraan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih kuat untuk kita semua. Semoga artikel ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih aktif dalam praktek sedekah dan mempererat hubungan antar sesama di dalam masyarakat. Sumber gambar: Freepik
BERITA09/04/2024 | Saffanatussa'idiyah
Sedekah sebagai Penawar Hati
Sedekah sebagai Penawar Hati
Ketika hati terasa tertekan oleh kesedihan dan beban hidup, sering kali kita mencari cara untuk menenangkan diri dan mendapatkan kedamaian batin. Salah satu cara yang telah diajarkan oleh agama dan budaya di seluruh dunia adalah melalui praktek sedekah. Mari kita bahas mengapa sedekah dianggap sebagai penawar hati dan bagaimana praktek ini dapat membantu kita mengatasi kesedihan dengan bahasa yang mudah dipahami. Memberikan Arti pada Kehidupan Sedekah memberikan arti yang lebih dalam pada kehidupan kita. Ketika kita merasa sedih atau tertekan, memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan yang mendalam. Hal ini membantu mengalihkan perhatian dari kesedihan kita sendiri dan memberikan arti yang positif pada pengalaman hidup kita. Mengalihkan Perhatian dari Masalah Sendiri Ketika kita memberikan sedekah kepada orang lain, kita secara otomatis mengalihkan perhatian dari masalah dan kesedihan yang kita alami. Fokus kita beralih dari diri sendiri ke kebutuhan orang lain, yang seringkali memberikan perspektif yang lebih luas dan membuat kita merasa lebih berdaya dalam menghadapi tantangan hidup. Mengurangi Rasa Egois Kesedihan seringkali membuat kita terlalu terpaku pada diri sendiri dan masalah yang kita hadapi. Melalui praktek sedekah, kita belajar untuk melihat keadaan orang lain dan mengakui bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan hidup. Ini membantu mengurangi rasa egois dan membuat kita lebih terbuka terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain. Merasakan Kebahagiaan dalam Berbagi Saat kita memberikan sedekah, kita merasakan kebahagiaan yang mendalam dalam berbagi kebaikan dengan orang lain. Kebahagiaan ini bukan hanya karena memberikan bantuan materiil, tetapi juga karena kita merasa terhubung dengan orang lain dan memberikan dampak positif pada kehidupan mereka. Hal ini membantu mengangkat suasana hati dan memberikan energi positif dalam menghadapi kesedihan. Mendapatkan Pahala dan Berkat Menurut ajaran agama, praktek sedekah tidak hanya memberikan manfaat materiil dan emosional, tetapi juga mendatangkan pahala dan berkat dari Tuhan. Ketika kita memberikan sedekah dengan ikhlas dan penuh kasih, kita diyakini akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dalam bentuk keberkahan dan kemurahan dari Allah SWT. Ini memberikan harapan dan keyakinan yang kuat dalam menghadapi kesedihan dan tantangan hidup. Dengan demikian, sedekah bukan hanya sekedar memberikan bantuan materiil kepada orang yang membutuhkan, tetapi juga merupakan penawar hati yang efektif dalam mengatasi kesedihan dan beban hidup. Melalui praktek sedekah, kita dapat memberikan arti pada kehidupan, mengalihkan perhatian dari masalah sendiri, mengurangi rasa egois, merasakan kebahagiaan dalam berbagi, dan mendapatkan pahala serta berkat dari Tuhan. Semoga artikel ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih aktif dalam praktek sedekah dan menemukan kedamaian batin dalam berbagi kebaikan kepada sesama. Sumber gambar: Creative Market
BERITA09/04/2024 | Saffanatussa'idiyah
Investasi di Akhirat dengan Sedekah
Investasi di Akhirat dengan Sedekah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diminta untuk menabung untuk masa depan kita di dunia ini. Namun, sebagai umat Muslim, kita juga diajarkan untuk menabung untuk kehidupan di akhirat dengan melakukan sedekah. Sedekah bukan hanya memberikan manfaat di dunia ini, tetapi juga merupakan investasi terbaik untuk kehidupan abadi di akhirat. Mari kita bahas mengapa sedekah dianggap sebagai menabung di akhirat dan bagaimana praktik ini dapat memberikan manfaat yang besar dengan bahasa yang mudah dipahami. Investasi dalam Pahala dan Kebaikan Sedekah adalah bentuk investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk memperoleh pahala dan kebaikan di sisi Allah SWT. Setiap sedekah yang kita berikan tidak hanya membantu orang yang membutuhkan, tetapi juga membuat kita mendapatkan pahala yang besar di akhirat. Ini seperti menabung pahala dan kebaikan untuk kehidupan abadi yang akan kita jalani setelah meninggalkan dunia ini. Menghapus Dosa dan Membersihkan Jiwa Dengan melakukan sedekah secara rutin, kita juga membersihkan jiwa kita dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. Sedekah memiliki kekuatan untuk menghapus dosa-dosa kecil dan besar, serta membersihkan hati dan jiwa kita dari kekotoran dan kesalahan. Ini seperti membersihkan tabungan kita dari hutang dan kotoran yang menumpuk, sehingga kita dapat memulai kehidupan baru dengan hati yang suci di hadapan Allah SWT. Membangun Kekayaan Spiritual Sedekah juga membantu kita membangun kekayaan spiritual yang tidak ternilai harganya. Ketika kita memberikan sedekah dengan ikhlas dan penuh kasih, kita merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hati yang tidak dapat dibeli dengan materi. Ini seperti menabung kekayaan spiritual yang akan menjadi modal utama kita di akhirat nanti. Membuka Pintu Rezeki dan Keberkahan Sedekah memiliki kekuatan untuk membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam kehidupan kita. Ketika kita memberikan sebagian dari rezeki yang telah Allah berikan kepada kita kepada orang yang membutuhkan, Allah akan membalasnya dengan memberikan rezeki yang lebih besar dan keberkahan yang melimpah dalam hidup kita. Ini seperti menabung di bank keberkahan yang memberikan bunga yang terus bertambah setiap saat. Meraih Kemenangan di Akhirat Dengan melakukan sedekah secara konsisten dan ikhlas, kita juga meraih kemenangan di akhirat. Sedekah adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk memastikan kesuksesan dan kebahagiaan kita di kehidupan setelah kematian. Ini seperti menabung untuk kemenangan yang abadi dan kebahagiaan yang tak terhingga di sisi Allah SWT. Dengan demikian, sedekah bukan hanya sekadar memberikan bantuan materiil kepada orang yang membutuhkan, tetapi juga merupakan bentuk menabung untuk kehidupan abadi di akhirat. Dengan investasi pahala, membersihkan jiwa, membangun kekayaan spiritual, membuka pintu rezeki, dan meraih kemenangan di akhirat, sedekah menjadi investasi terbaik yang dapat kita lakukan dalam rangka menabung untuk kehidupan abadi yang sejahtera dan berbahagia di sisi Allah SWT. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya sedekah dalam menabung untuk kehidupan akhirat yang lebih baik. Sumber foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Saffanatussa'idiyah
Inilah Perbedaan Antara Zakat dan Fidyah!
Inilah Perbedaan Antara Zakat dan Fidyah!
Zakat dan Fidyah merupakan kewajiban dalam Islam yang berkaitan dengan kewajiban memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Meskipun keduanya sering kali disebut sama, keduanya memiliki perbedaan yang jelas dalam hal tujuan, penerima, dan ketentuan hukumnya. Zakat adalah kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap Muslim pada bulan ramadhan untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada orang yang kurang mampu seperti fakir miskin. Tujuan zakat adalah untuk membersihkan harta seseorang dan mendistribusikannya kepada yang membutuhkan guna menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi. Zakat harus diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya,sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah: 60 Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. Zakat dibayarkan sebesar 2,5% dari kekayaan yang dimiliki seseorang yang telah mencapai nisab (batas minimum kekayaan yang harus dipenuhi untuk wajib membayar zakat). Sedangkan Fidyah artinya tebusan. Fidyah adalah pembayaran pengganti bagi orang yang tidak dapat menjalankan kewajiban ibadah tertentu karena alasan tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Fidyah diperuntukkan bagi umat Muslim dengan kriteria tertentu yang tidak dapat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tujuan fidyah adalah memungkinkan individu yang tidak mampu menjalankan kewajiban ibadah untuk membayar kompensasi dan tetap memenuhi kewajiban agama mereka. Penerima fidyah biasanya diberikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama kepada fakir miskin dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri. Jumlah fidyah dapat bervariasi tergantung pada jenis ibadah yang tidak dapat dilakukan dan berapa lama kondisi tersebut berlangsung. Misalnya, dalam konteks puasa, fidyah biasanya setara dengan memberi makan seorang fakir miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Besaran fidyah yang harus dibayarkan oleh orang Muslim yang tidak mampu menjalankan ibadah wajib, yaitu tebusan berupa bentuk makanan pokok sebesar 0,6 kg atau ¾ kg yang disalurkan kepada fakir miskin. Jika dalam bentuk uang dibayarkan setara dengan harga bahan makanan pokok. Adapun orang yang membayar fidyah adalah: 1. Orang tua rentan yang sudah tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dan tidak diwajibkan untuk mengganti puasanya (qadha) yang ditinggalkan saat Ramadhan. 2. Ibu Hamil diwajibkan membayar puasa gantinya dengan membayar fidyah. Ibu hamil juga dapat menunda ibadah puasa di bulan Ramadhan sampai melahirkan dan masa menyusui telah selesai. 3. Orang yang sakit parah yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan tidak puasa di bulan Ramadhan. Orang tersebut diharuskan membayar fidyah dan tidak wajib qadha puasanya di dalam maupun luar bulan Ramadhan. Dengan demikian, meskipun zakat dan fidyah keduanya melibatkan pemberian kepada yang membutuhkan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, penerima, dan ketentuan hukumnya. Zakat adalah kewajiban berkala bagi setiap Muslim yang mampu, sementara fidyah adalah pembayaran pengganti bagi mereka yang tidak dapat menjalankan kewajiban ibadah tertentu karena alasan tertentu #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Perbedaan Antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Perbedaan Antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Perbedaan Antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal: Menjadi Sumber Kesejahteraan Umat Islam Dalam ajaran Islam, zakat adalah salah satu kewajiban yang dikenakan kepada umat Islam untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Zakat terbagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah zakat fitrah dan zakat mal. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama dalam memperkuat kesejahteraan umat, terdapat perbedaan signifikan dalam cakupan, sumber dana, dan penerima manfaat. Berikut adalah perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal: 1. Zakat Fitrah: Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Zakat ini memiliki beberapa karakteristik penting: Sifat Wajib: Zakat Fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak. Besaran Standar: Besaran zakat fitrah biasanya ditetapkan berdasarkan jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Tujuan Utama: Zakat Fitrah bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang terjadi selama Ramadan, serta memastikan bahwa semua orang memiliki kecukupan makanan pada hari raya Idul Fitri. 2. Zakat Mal: Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan atau penghasilan yang dimiliki oleh seseorang setelah memenuhi syarat-syarat tertentu. Beberapa ciri khas zakat mal adalah: Sumber Pendapatan: Zakat Mal dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki, seperti uang, emas, perak, barang dagangan, dan lain sebagainya. Nisab dan Haul: Nisab adalah batas minimum kekayaan yang harus dimiliki sebelum seseorang wajib membayar zakat mal. Haul adalah masa satu tahun atau lebih ketika harta tersebut telah mencapai nisab. Penerima Zakat: Zakat Mal dapat diberikan kepada delapan golongan penerima zakat sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam, seperti fakir miskin, anak yatim, orang yang berhutang, dan lain-lain. Kedua jenis zakat, baik fitrah maupun mal, memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kesejahteraan umat Islam. Zakat Fitrah membantu memastikan bahwa setiap Muslim merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan memiliki cukup makanan untuk menikmati hari tersebut. Sementara itu, zakat mal berperan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi dengan mendistribusikan kekayaan kepada yang membutuhkan, serta memastikan adanya perlindungan sosial bagi mereka yang lemah di masyarakat. Zakat fitrah dan zakat mal merupakan dua bentuk zakat yang berbeda dalam ajaran Islam, namun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk memperkuat kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan. Dengan membayar zakat dengan sungguh-sungguh, umat Islam dapat memenuhi kewajiban agama mereka dan pada saat yang sama berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Pendidikan Zakat
Pendidikan Zakat
Pendidikan Zakat : Membangun Kesadaran dan Keterampilan Pengelolaan Pendidikan zakat merupakan bagian penting dari praktek keagamaan dalam Islam yang melibatkan pengumpulan dan distribusi dana untuk membantu yang membutuhkan. Hal ini tidak hanya tentang memberikan, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang tujuan, kriteria, dan pengelolaan zakat. Dalam konteks ini, pendidikan zakat menjadi krusial untuk membangun kesadaran dan keterampilan pengelolaan yang efektif. Pentingnya Pendidikan Zakat Keberkahan dalam Memberi : Pendidikan zakat memperkuat kesadaran akan pentingnya memberikan zakat sebagai kewajiban agama. Ini tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang memastikan bahwa zakat diberikan dengan benar dan kepada yang membutuhkan. Pemerataan Kesejahteraan : Pendidikan zakat membantu dalam memahami bahwa tujuan zakat adalah untuk memperkuat solidaritas sosial dan memastikan pemerataan kesejahteraan di dalam masyarakat. Pengentasan Kemiskinan : Dengan pemahaman yang tepat tentang zakat, masyarakat dapat lebih efektif dalam menggunakan dana zakat untuk mengentaskan kemiskinan. Komponen Pendidikan Zakat Aspek Teologis : Pendidikan zakat harus mencakup pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar teologis zakat dalam Islam, termasuk dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadist. Kriteria Zakat : Pendidikan zakat harus menjelaskan siapa yang berhak menerima zakat, besaran zakat yang harus diberikan, serta jenis harta yang dikenai zakat. Kesadaran Sosial : Pendidikan zakat juga harus membantu dalam membangun kesadaran sosial tentang perlunya memberikan zakat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Keterampilan Pengelolaan : Ini mencakup pembelajaran tentang bagaimana mengelola dan mendistribusikan zakat dengan efektif, termasuk pemilihan program-program yang paling membutuhkan dukungan. Strategi Pendidikan Zakat yang Efektif Edukasi Komunitas : Melalui ceramah, diskusi kelompok, dan seminar, pendidikan zakat dapat disebarkan secara luas di antara masyarakat. Pendidikan Formal : Sekolah dan institusi pendidikan lainnya dapat menyertakan materi tentang zakat dalam kurikulum mereka untuk memastikan bahwa pemahaman ini ditanamkan sejak dini. Media Sosial dan Teknologi : Memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang zakat dengan cepat dan luas. Studi Kasus : Melalui studi kasus, individu dapat belajar dari pengalaman orang lain tentang bagaimana pengelolaan zakat yang efektif dapat memberikan dampak positif. Tantangan dalam Pendidikan Zakat Kurangnya Kesadaran : Beberapa individu mungkin kurang menyadari pentingnya zakat atau bahkan tidak tahu bahwa mereka memiliki kewajiban untuk memberikannya. Ketidakpercayaan terhadap Pengelolaan : Beberapa orang mungkin ragu untuk memberikan zakat karena tidak yakin apakah dana tersebut akan dikelola dengan baik dan sampai di tangan yang membutuhkan. Ketidakmampuan Mengelola : Ada juga tantangan dalam hal pengelolaan dana zakat yang efektif, karena membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam pengelolaan keuangan. Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Pendidikan Zakat Kampanye Pendidikan : Masyarakat perlu dilibatkan melalui kampanye pendidikan yang intensif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya zakat. Pelatihan dan Bimbingan : Program pelatihan dan bimbingan dapat membantu individu dan lembaga dalam memahami dan mengelola zakat dengan lebih efektif. Transparansi : Penting untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan dana zakat untuk membangun kepercayaan masyarakat. Kolaborasi : Melalui kerjasama antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan organisasi masyarakat, pendidikan zakat dapat diperkuat dan disebarkan dengan lebih efektif. Pendidikan zakat merupakan bagian penting dalam membangun kesadaran dan keterampilan pengelolaan dana zakat. Dengan pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan prinsip-prinsip zakat, serta keterampilan dalam mengelola dan mendistribusikan dana dengan efektif, masyarakat dapat memastikan bahwa zakat mereka memberikan dampak yang maksimal dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat. Dengan strategi pendidikan yang tepat dan kerja sama antara berbagai pihak, pendidikan zakat dapat menjadi instrumen yang kuat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Kontribusi Zakat Pertanian dalam Perekonomian Islam
Kontribusi Zakat Pertanian dalam Perekonomian Islam
Zakat pertanian merupakan salah satu instrumen ekonomi Islam yang memiliki peran penting dalam membangun sistem ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam konteks ekonomi Islam, zakat pertanian tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga menjadi instrumen yang dapat menggerakkan roda ekonomi dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pertama-tama, zakat pertanian memainkan peran penting dalam distribusi kekayaan yang lebih merata di dalam masyarakat. Dengan memotong sebagian dari hasil panen, zakat pertanian memungkinkan redistribusi kekayaan dari pemilik lahan pertanian kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, kaum dhuafa, dan asnaf lainnya. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memperkuat keberdayaan ekonomi bagi mereka yang kurang mampu. Zakat pertanian memiliki dampak positif dalam menggerakkan aktivitas ekonomi lokal. Melalui pengumpulan dan distribusi zakat, dana yang terkumpul dapat diinvestasikan kembali ke dalam masyarakat melalui berbagai program ekonomi produktif, seperti pemberian modal usaha, pelatihan keterampilan, atau pengembangan infrastruktur lokal. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat potensi ekonomi lokal sebagai basis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, zakat pertanian juga memiliki peran dalam mengembangkan sistem ekonomi yang berlandaskan keadilan dan kemanusiaan. Dalam Islam, zakat tidak hanya dianggap sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dengan memberikan zakat, pemilik lahan pertanian tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang lebih berempati dan peduli terhadap kebutuhan sesama. Meskipun demikian, untuk memaksimalkan potensi zakat pertanian dalam perekonomian Islam, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga amil zakat, serta masyarakat. Hal ini mencakup peningkatan kesadaran akan kewajiban zakat pertanian, peningkatan transparansi dalam pengelolaan dana zakat, serta pengembangan program-program ekonomi produktif yang dapat memanfaatkan dana zakat secara efektif. Secara keseluruhan, zakat pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Islam. Dengan memastikan praktik zakat pertanian dilaksanakan dengan baik dan efisien, kita dapat membangun sistem ekonomi yang lebih berkeadilan, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Zakat dan Pengentasan Bencana
Zakat dan Pengentasan Bencana
Zakat dan Pengentasan Bencana : Peran Zakat dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi Peran Zakat dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi : Mengatasi Dampak Bencana Bencana alam merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Dampaknya yang merusak tidak hanya terbatas pada kerugian materiil, tetapi juga mengakibatkan kerugian sosial dan ekonomi yang besar. Dalam situasi seperti ini, peran zakat sebagai instrumen pengentasan bencana menjadi semakin penting. Zakat sebagai pilar utama dari Islam bukan hanya sekadar kewajiban keagamaan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk membantu memperbaiki keadaan masyarakat yang terkena dampak bencana. Definisi Zakat dan Signifikansinya Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Secara harfiah, zakat berarti “pembersihan” atau “peningkatan.” Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian kekayaan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, yatim piatu, dan lain-lain. Zakat bukan hanya merupakan amal ibadah, tetapi juga merupakan instrumen redistribusi kekayaan yang secara efektif mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dalam konteks bencana alam, zakat memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai instrumen pengentasan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Dengan menggunakan dana zakat, masyarakat dapat memperbaiki infrastruktur yang rusak, memberikan bantuan langsung kepada korban, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi. Peran Zakat dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bantuan Langsung kepada Korban : Dana zakat dapat digunakan untuk memberikan bantuan langsung kepada korban bencana. Bantuan ini dapat berupa makanan, pakaian, perlengkapan medis, dan barang-barang pokok lainnya yang diperlukan untuk bertahan hidup. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk menyediakan tempat tinggal sementara bagi korban yang kehilangan rumah mereka akibat bencana. Pemulihan Infrastruktur : Bencana alam sering kali mengakibatkan kerusakan yang luas pada infrastruktur, seperti jembatan, jalan raya, rumah sakit, dan sekolah. Dengan menggunakan dana zakat, infrastruktur yang rusak dapat diperbaiki atau dibangun kembali. Hal ini akan membantu memulihkan kehidupan normal masyarakat dan memfasilitasi proses pemulihan ekonomi. Pemulihan Ekonomi : Salah satu dampak paling serius dari bencana alam adalah kerugian ekonomi yang dialami oleh masyarakat terkena dampak. Banyak orang kehilangan mata pencaharian mereka karena usaha mereka hancur atau terganggu akibat bencana. Zakat dapat digunakan untuk memberikan modal usaha kepada para korban agar mereka dapat memulai kembali usaha mereka dan mendapatkan penghasilan. Tantangan dan Solusi Meskipun zakat memiliki potensi besar dalam membantu rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah distribusi yang efisien dan adil dari dana zakat. Penting untuk memastikan bahwa dana zakat disalurkan dengan tepat kepada mereka yang membutuhkan dan digunakan untuk tujuan yang tepat. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat dalam mengatasi dampak bencana. Pendidikan dan sosialisasi mengenai zakat perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan peran mereka dalam membantu sesama, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam. Zakat memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai instrumen pengentasan bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Dengan pengelolaan yang tepat, zakat dapat membantu mempercepat pemulihan masyarakat pasca-bencana dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang terkena dampak. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Persamaan antara Zakat, Infak, dan Sedekah
Persamaan antara Zakat, Infak, dan Sedekah
Zakat, infak, dan sedekah adalah konsep penting dalam ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada sesama serta melakukan amal kebajikan. Meskipun ketiganya memiliki perbedaan dalam konteks penggunaannya, namun terdapat persamaan dalam prinsip-prinsipnya. Ditinjau dari segi bahasa kata Zakat berasal dari kata zaka yang berarti suci,bersih, tumbuh. Dari segi istilah fiqih zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah di serahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu. Infaq secara bahasa berasal dari kata anfaqa berarti mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Secara istilah syariat, infaq berarti sebgaian dari harta atau pendapatan atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Jadi, infaq adalah memberikan rezeki kepada orang lain semata-mata mengharap ridha Allah Swt. Sedangkan sedekah berasal dari kata shadaqah yang berati benar. Secara umum sedekah adalah pemberian dari seorang muslim secara sukarela tanpa dibatasi waktu dan jumlah sebagai kebaikan dengan mengharap ridho Allah swt. Dasar Hukum Zakat, Infaq dan Sedekah Zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Swt.Hal ini sesuai dalam Surah At-Taubah ayat 103 yang artinya: “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.” Selain itu, Infaq dan Sedekah sangat dianjurkan dalam syariat Islam, sebagaimana terdapat pada Surah Al-Baqarah ayat 262 artinya:”Orang-orang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfaqkan itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), maka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak (pula) mereka sedih hati”. Adapun beberapa persamaan antara zakat, infak, dan sedekah diantaranya ialah: Zakat, infak, dan sedekah merupakan pemberian seseorang dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan tujuan untuk membantu meringankan beban mereka serta memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum. Prinsip dasar dari ketiganya adalah niat untuk melakukan kebaikan dan menolong sesama. Dalam ajaran Islam, baik zakat, infak, maupun sedekah dianggap sebagai amal kebaikan yang mendatangkan pahala dan berkah bagi yang melakukannya. Orang yang memberikan zakat, infak, atau sedekah diyakini akan mendapatkan balasan baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Praktik zakat, infak, dan sedekah semua bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Islam. Dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, orang-orang diharapkan akan saling mendukung dan membantu satu sama lain, menciptakan rasa kepedulian dan kebersamaan. Oleh karena itu, selain terdapat persamaan zakat, infak, dan sedekah, ketiganya juga berperan penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan dalam masyarakat Islam. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, umat Muslim diharapkan dapat memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berkah untuk semua. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Kunjungi: website:https://baznas.jogjakota.go.id
BERITA09/04/2024 | Asmara
Cara Membayar Fidyah Untuk Yang berhutang Puasa
Cara Membayar Fidyah Untuk Yang berhutang Puasa
Saat seseorang tidak dapat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, maka dapat menggantinya di lain waktu. Membayar hutang puasa bisa dengan qadha puasa atau dengan cara bayar fidyah. Dengan membayar fidyah merupakan bentuk keringanan yang diberikan oleh Allah SWT. Terlebih bagi umat Islam yang tidak sanggup menggantinya di lain waktu, seperti karena lanjut usia atau wanita dalam kondisi hamil dan menyusui. Bentuk fidyah berupa bahan makanan pokok dalam ukuran tertentu. Lalu, bagaimana tata cara membayar fidyah yang benar menurut Islam? Yuk, simak serba-serbinya berikut ini! Perhitungan Fidyah Fidyah adalah denda yang harus dibayar oleh seseorang karena meninggalkan ibadah tertentu, seperti puasa, yang disebabkan oleh penyakit menahun, penyakit tua, dan sebagainya. Anda dapat membayar fidyah dalam bentuk bahan makanan pokok dalam ukuran tertentu. Perhitungan dalam porsi ‘makan sempurna’ yang biasa digunakan untuk mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan. Sama seperti zakat fitrah, Anda dapat membayar fidyah dengan besaran tertentu.Berfidyah dapat dilakukan dengan memberikan bahan pokok sebanyak 1 mud atau setara 675 gram (0,75 kg). Anda dapat menghitung berapa fidyah puasa yang harus dibayarkan dengan mengkalikannya dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Jadi, rumus fidyah adalah 675 gram beras x jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Cara Membayar Fidyah dengan Uang yang Benar Membayar fidyah juga bisa dalam bentuk uang sesuai takaran yang berlaku lalu dikonversi menjadi rupiah. Nominal fidyah dapat mengikuti ketentuan Baznas setempat. Misalnya, berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai fidyah dalam bentuk uang sebesar Rp60.000 per hari per jiwa. Berikut ini tata cara bayar fidyah yang lengkap: 1. Hitung Puasa yang Ditinggalkan Sebelum membayarnya, Anda harus hitung jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadan. Jadi, Anda bisa dengan mudah mengakumulasikan jumlah yang harus dibayarkan untuk berapa hari. Selanjutnya bisa mengkonversikannya ke dalam uang. 2. Siapkan Dana dan Bayar Fidyah Lalu, setelah tahu berapa nominal uang yang untuk berfidyah, maka siapkan dananya. Nilai fidyah disesuaikan dengan jumlah biasa Anda makan. Jika ingin lebih mudah, Anda bisa berpatokan pada peraturan Baznas setempat. Misalnya untuk wilayah DKI Jakarta, nilai fidyah tahun 2023, nilai fidyah sebesar Rp60.000 / hari / jiwa. Jadi, jika Anda memiliki hutang puasa 7 hari, maka fidyah yang harus dibayar adalah Rp420.000. Anda dapat membayar fidyah secara langsung kepada fakir miskin, melalui amil di masjid setempat, atau melalui lembaga amil zakat yang ada di Indonesia. 3. Tunaikan Fidyah untuk yang Membutuhkan Anda dapat memberikan fidyah untuk fakir miskin sesuai hari yang ditinggalkan. Cara membayarnya bisa dengan fidyah 1 hari untuk 1 fakir miskin atau bisa juga berfidyah sekaligus untuk satu orang miskin. Sebagai contoh, Anda meninggalkan puasa Ramadan sebanyak 10 hari. Fidyah yang harus Anda bayar adalah 10 porsi untuk 10 orang fakir miskin. Tetapi bisa juga memberikan hanya untuk 1 fakir miskin selama 10 hari. 4. Baca Niat Fidyah Cara bayar fidyah selanjutnya adalah dengan membaca niat. Pastikan berniat dalam hati dengan tulus karena Allah SWT. Niat dapat disesuaikan dengan penyebab kenapa tidak berpuasa. Berikut ini niatnya: Niat fidyah jika sakit atau tua renta Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata liifthari shaumi ramadhana fardhan lillahi ta'ala Artinya: "Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadan, fardhu karena Allah SWT." Niat fidyah untuk ibu hamil dan menyusui Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an ifthari shaumi ramadhana lilkhaufi ala waladii fadrhan lillahi ta'ala. Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadan karena khawatir keselamatan anakku, fardhu karena Allah.” Niat fidyah puasa sebagai wal /ahli waris yang sudah meninggal Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal ‘anshaumi ramadhani fulaanibni fulaaninfardha lillahi ta’aala Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama orang yang hendak difidyahi), fardhu karena Allah”. Niat fidyah jika terlambat mengqadha puasa Ramadan Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an takhiri qadhai shaumi ramadhana fardhan lillahi ta'ala Artinya: "Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadan, fardhu karena Allah SWT". Apabula fidyah telah dibayarkan, Anda dapat menerima bukti tanda pelunasan. Penerima akan membacakan doa agar fidyah yang dibayarkan diterima Allah SWT sehingga dapat menjadi berkah. Kapan Waktu Membayar Fidyah? Mengenai waktu membayar fidyah sebenarnya boleh dilakukan kapan pun, selama belum memasuki bulan Ramadan berikutnya. Syaratnya, Anda harus tidak berpuasa dulu baru bisa membayar fidyah. Berikut ini penjelasan lengkap panduan waktu membayar fidyah: Berfidyah Satu Kali Sekaligus Untuk waktu ini maksudnya Anda membayar fidyah sekaligus sesuai jumlah waktu yang ditinggalkan. Misalnya, seorang yang sudah memasuki usia lanjut dan tidak mungkin lagi berpuasa, maka dapat berfidyah selama 30 porsi sekaligus. 30 porsi tersebut harus dibagikan untuk 30 orang fakir dan miskin demi memenuhi kebutuhan makan dalam satu hari. Jika memilih cara ini, Anda dapat melakukan di waktu akhir Ramadan. Setiap Hari Sepanjang Ramadan Jika 30 porsi sekaligus terasa berat, Anda juga dapat membayarnya setiap hari selama puasa Ramadan. Kondisi ini berlaku jika memang seseorang tidak mampu berpuasa dan sulit untuk menggantinya di hari lain. Untuk cara ini, bayarlah fidyah pada satu orang fakir miskin, bisa untuk berbuka puasa atau juga untuk sahur keesokan harinya. Anda dapat melakukannya terus-menerus sebanyak jumlah hari tidak berpuasa. Bayar Fidyah Saat Ramadan Berakhir Sebenarnya fidyah tidak harus selalu ditunaikan saat bulan Ramadan saja. Anda dapat membayar fidyah kapan pun sebelum Ramadan berikutnya tiba. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang menjelaskan perihal fidyah, yaitu dalam Q.S Al-Baqarah ayat 184, yang artinya: “Tidaklah menetapkan waktu tertentu sebagai batasan. Fidyah ditunaikan sesuai kelapangan.” Demikian informasi mengenai cara membayar fidyah yang dapat disampaikan. Selain fidyah, sebagai umat Islam ada ibadah dalam bentuk harta yang harus ditunaikan, seperti zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. Kini Anda dapat menunaikan ibadah dalam bentuk harta secara aman, nyaman, dan amanah melalui online di web Baznas Kota Yogyakarta. Tunaikan ibadahmu sekarang mulai hari ini. Penulis: Yoga Pratama ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening: BSI : 4441111121 BRI : 153101000005307 an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id ?
BERITA09/04/2024 | Yoga Pratama
Pentingnya Memahami Makna Infak dalam Kehidupan
Pentingnya Memahami Makna Infak dalam Kehidupan
Infak, sebagai salah satu konsep penting dalam agama dan juga kehidupan sosial, memiliki makna yang dalam dan penting bagi individu maupun masyarakat. Dalam konteks agama Islam, infak memiliki arti memberikan sebagian dari harta atau rezeki yang dimiliki kepada yang membutuhkan, sebagai bentuk ibadah dan kepedulian terhadap sesama. Namun, makna infak tidak hanya terbatas pada aspek agama, melainkan juga memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama, infak mengajarkan nilai kepedulian dan empati terhadap sesama. Dengan memberikan sebagian dari harta yang dimiliki kepada yang membutuhkan, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang mendalam karena telah membantu orang lain yang kurang beruntung. Hal ini juga menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat di dalam masyarakat, karena orang-orang saling membantu dan mendukung satu sama lain. Selain itu, infak juga merupakan bentuk investasi spiritual. Dalam agama Islam, infak dipandang sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melakukan infak secara ikhlas, seseorang tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, tetapi juga memperoleh pahala yang besar di sisi Allah. Namun, makna infak tidak hanya terbatas pada dimensi spiritual, melainkan juga memiliki dampak positif dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Praktik infak dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan, karena harta yang diberikan kepada yang membutuhkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan pendidikan. Selain itu, infak juga dapat menjadi modal bagi pengembangan berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa infak memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Praktik infak bukan hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan investasi untuk masa depan yang lebih baik. Dengan memahami dan mengamalkan makna infak secara mendalam, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan, berempati, dan sejahtera bagi semua.
BERITA09/04/2024 | Ilmi
keutamaan infak di hari terakhir puasa
keutamaan infak di hari terakhir puasa
Infak di hari terakhir puasa merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Ramadan. Kegiatan ini memiliki beberapa keutamaan yang sangat luar biasa, baik dari segi spiritual maupun sosial. Berikut adalah beberapa keutamaan dari melakukan infak di hari terakhir puasa: 1. Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial:Melakukan infak di hari terakhir puasa merupakan wujud dari kepedulian sosial terhadap mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan sebagian dari harta yang kita miliki, kita bisa membantu meringankan beban mereka, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. 2. Membersihkan Diri dari Kesalahan:Infak juga dianggap sebagai salah satu cara untuk membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang mungkin telah dilakukan selama bulan puasa. Dengan bersedekah, seorang Muslim menyucikan hartanya dan, secara spiritual, juga membersihkan dirinya dari dosa. 3. Meningkatkan Ketakwaan:Melakukan infak juga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan mengeluarkan harta di jalan Allah, ini merupakan bentuk ketaatan dan penghambaan yang lebih dalam kepada Allah. 4. Mendapatkan Pahala yang Berlipat:Dalam banyak hadis dinyatakan bahwa pahala amalan baik di bulan Ramadan akan dilipatgandakan. Infak di hari terakhir puasa, yang merupakan momen penting menjelang Idul Fitri, dipercaya memiliki nilai pahala yang sangat besar. 5. Mendapatkan Perlindungan dari Allah:Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa dengan bersedekah, seorang Muslim akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari kiamat nanti. Bersedekah menjadi salah satu amalan yang bisa melindungi dan menolong di akhirat. 6. Menjaga Persaudaraan:Melalui infak, tercipta rasa persaudaraan yang lebih kuat antara sesama Muslim. Dengan saling membantu, tercipta kesadaran bahwa umat Islam adalah satu tubuh yang jika salah satunya merasa sakit, bagian lainnya ikut merasakan. 7. Meraih Kebahagiaan dan Kepuasan Hati:Tidak hanya memberi manfaat bagi penerima, melainkan juga bagi yang memberi. Kebahagiaan dan kepuasan batin adalah salah satu hal yang dirasakan oleh mereka yang bersedekah dengan ikhlas. 8. Memperoleh Syafaat di Hari Akhir:Sedekah, termasuk infak, dapat menjadi sebab seseorang mendapat syafaat di hari akhir. Allah SWT memberikan keistimewaan pada harta yang diinfakkan di jalan-Nya untuk menjadi bukti kebaikan di dunia yang akan membantu pemiliknya di akhirat. Melakukan infak di hari terakhir puasa mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi kebahagian dengan yang lain, khususnya menjelang hari kemenangan. Amalan ini mendidik jiwa untuk selalu ingat kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, serta menyadarkan kita tentang arti kebersamaan dan persaudaraan dalam Islam.
BERITA09/04/2024 | Ady
Infaq: Wujud Kebaikan dalam Berbagi
Infaq: Wujud Kebaikan dalam Berbagi
Infaq, sebuah istilah yang merujuk pada praktik memberikan sebagian dari harta atau rezeki kepada mereka yang membutuhkan, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Secara harfiah, infaq berasal dari kata Arab yang berarti memberikan atau menafkahkan harta kepada orang lain. Praktik ini tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari kedermawanan dan kepedulian sosial. Infaq mencerminkan nilai-nilai yang mendasari ajaran Islam, seperti kasih sayang, kedermawanan, dan solidaritas. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT secara jelas memerintahkan umat-Nya untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini menegaskan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama manusia sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Selain sebagai kewajiban agama, infaq juga memiliki dampak yang sangat positif dalam memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat. Dengan memberikan infaq, seseorang tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan secara materi, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pemberi dan penerima. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan berempati di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung. Salah satu aspek penting dari infaq adalah bahwa itu tidak hanya memberikan manfaat kepada penerima, tetapi juga membawa berkah bagi pemberi. Dalam Islam, memberikan infaq dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Dengan memberikan infaq dengan ikhlas dan penuh kecintaan kepada sesama, seseorang tidak hanya memperoleh pahala dari Allah SWT, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidupnya sendiri. Dengan demikian, infaq bukan hanya sekadar tindakan memberi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah, kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta sarana untuk memperkuat hubungan sosial dan membawa berkah bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, infaq harus menjadi bagian integral dari kehidupan setiap muslim, karena di dalamnya terkandung potensi besar untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih berkeadilan untuk semua.
BERITA09/04/2024 | Anisa
Sedekah Secara Online vs Sedekah Secara Langsung
Sedekah Secara Online vs Sedekah Secara Langsung
Dalam era digital seperti sekarang ini, sedekah tidak lagi terbatas pada cara konvensional yang dilakukan secara langsung. Kemajuan teknologi telah membuka peluang bagi orang untuk melakukan sedekah secara online, di mana seseorang dapat memberikan sumbangan atau bantuan kepada yang membutuhkan melalui platform digital. Namun, masih ada perdebatan mengenai mana yang lebih baik: sedekah secara online atau secara langsung. Mari kita bahas lebih lanjut. Sedekah secara online telah menjadi populer karena kemudahannya. Melalui platform online, seseorang dapat melakukan sedekah hanya dengan beberapa klik di perangkatnya. Beberapa kelebihan sedekah secara online antara lain: Kemudahan Akses: Dengan sedekah online, siapa pun dapat berpartisipasi tanpa harus secara fisik mendatangi tempat-tempat tertentu. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang untuk berdonasi, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas. Transparansi: Banyak platform sedekah online yang menyediakan laporan transparan mengenai penggunaan dana sedekah. Ini memungkinkan para donatur untuk melihat bagaimana sumbangan mereka digunakan dan memastikan bahwa dana mereka digunakan dengan efisien. Keamanan: Transaksi online umumnya dilindungi dengan teknologi keamanan yang canggih, sehingga donatur tidak perlu khawatir akan kehilangan dana mereka akibat pencurian atau penipuan. Sedekah secara langsung, di sisi lain, masih dianggap oleh beberapa orang sebagai cara yang lebih baik untuk memberikan bantuan kepada sesama. Beberapa kelebihan sedekah secara langsung antara lain: Koneksi Emosional: Ketika seseorang memberikan bantuan secara langsung, ia dapat merasakan langsung dampak yang dihasilkan oleh sedekahnya. Hal ini dapat memperkuat ikatan emosional antara pemberi sedekah dan penerima manfaat. Kepuasan Langsung: Memberikan bantuan secara langsung dapat memberikan kepuasan yang lebih besar karena kita dapat melihat langsung senyum dan rasa terima kasih dari orang yang menerima bantuan. Penghematan Biaya: Sedekah secara langsung dapat mengurangi biaya administrasi yang biasanya dikenakan oleh platform sedekah online. Dengan memberikan bantuan secara langsung, seluruh jumlah donasi akan langsung diterima oleh penerima manfaat. Manakah yang Lebih Baik? Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terbaik adalah mempertimbangkan situasi dan preferensi pribadi. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara sedekah secara online dan secara langsung antara lain: Kemudahan Akses: Jika seseorang memiliki keterbatasan mobilitas atau tinggal di daerah terpencil, sedekah secara online mungkin menjadi pilihan yang lebih praktis. Koneksi Emosional: Bagi yang mengutamakan koneksi emosional dan ingin merasakan dampak langsung dari sedekah mereka, memberikan bantuan secara langsung mungkin lebih diinginkan. Keamanan dan Transparansi: Jika keamanan dan transparansi penggunaan dana menjadi perhatian utama, maka memilih platform sedekah online yang terpercaya adalah pilihan yang tepat. Dalam kesimpulan, baik sedekah secara online maupun secara langsung memiliki peran penting dalam membantu sesama. Yang terbaik adalah memilih cara yang sesuai dengan preferensi dan situasi masing-masing, asalkan dilakukan dengan niat tulus dan untuk kebaikan bersama. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Aura Mevlana Putri
Berbagi Sedekah Lewat Ramadhan Takjil untuk Menebarkan Kebaikan di Bulan Suci
Berbagi Sedekah Lewat Ramadhan Takjil untuk Menebarkan Kebaikan di Bulan Suci
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain menjalankan ibadah puasa, Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan, termasuk bersedekah. Salah satu cara yang populer dalam berbagi sedekah di bulan Ramadhan adalah melalui program Ramadhan Takjil. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya berbagi sedekah lewat Ramadhan Takjil serta dampak positifnya bagi masyarakat. Apa Itu Ramadhan Takjil? Ramadhan Takjil adalah program sosial yang umumnya dilakukan di bulan Ramadhan. Dalam program ini, masyarakat umum, organisasi, atau individu berinisiatif untuk menyediakan makanan ringan (takjil) secara gratis bagi para pemudik yang berbuka puasa di jalan atau bagi masyarakat yang kurang mampu. Tujuan utama dari Ramadhan Takjil adalah untuk meringankan beban sesama yang sedang berpuasa dan menjalin rasa kebersamaan dalam berbagi rezeki. Berbagi sedekah lewat Ramadhan Takjil memiliki banyak manfaat, baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Pertama, bagi yang memberi, Ramadhan Takjil merupakan sarana untuk memperbanyak amal kebaikan dan mendapatkan pahala yang besar di bulan yang penuh berkah ini. Kedua, bagi yang menerima, Ramadhan Takjil menjadi sumber kebahagiaan dan kenyamanan di saat-saat berbuka puasa, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan atau kurang mampu. Program Ramadhan Takjil juga memiliki dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat secara luas. Pertama, Ramadhan Takjil memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara sesama umat Islam. Melalui kegiatan berbagi ini, masyarakat diajarkan untuk peduli dan membantu sesama, tanpa memandang perbedaan status sosial atau latar belakang. Kedua, Ramadhan Takjil membantu mengurangi angka pemborosan makanan dengan memanfaatkan makanan berlebih untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Untuk berpartisipasi dalam program Ramadhan Takjil, kita bisa melakukannya dengan berbagai cara. Pertama, kita bisa bergabung dengan organisasi atau lembaga yang menyelenggarakan program Ramadhan Takjil di daerah kita. Kedua, kita juga bisa menyediakan takjil sendiri di rumah dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita. Selain itu, kita juga bisa memberikan sumbangan secara finansial atau menyumbangkan makanan kepada lembaga atau masjid yang menyelenggarakan program Ramadhan Takjil. Ramadhan Takjil adalah salah satu cara yang efektif untuk berbagi sedekah dan menebarkan kebaikan di bulan suci Ramadhan. Melalui program ini, kita dapat merasakan manfaat besar secara spiritual dan sosial, serta membantu meringankan beban sesama yang sedang berpuasa. Oleh karena itu, mari kita aktif berpartisipasi dalam program Ramadhan Takjil dan menjadi bagian dari gerakan kebaikan yang menjalin persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat. Credit photo : Pinterest
BERITA09/04/2024 | Aura Mevlana Putri
Sedekah: Salah Satu Kunci Sukses Masuk Surga
Sedekah: Salah Satu Kunci Sukses Masuk Surga
Surga adalah impian bagi setiap insan yang beriman. Keberadaannya menjadi tujuan akhir yang diidamkan, tempat di mana kebahagiaan abadi tercipta. Namun, bagaimana kita bisa mencapai surga? Apakah hanya dengan amal ibadah semata, apakah ada kunci lain yang dapat membuka pintu surga bagi kita? Salah satu kunci yang sering disebut dalam ajaran agama adalah sedekah. Sedekah, atau bersedekah, merupakan tindakan memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. Tindakan ini bukan hanya tentang memberi secara materi, tetapi juga melibatkan rasa kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama. Dalam agama Islam, sedekah dianggap sebagai salah satu amal yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Pertama-tama, sedekah merupakan manifestasi dari rasa syukur kepada Allah SWT. Dengan memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain, kita menyadari bahwa segala harta dan rezeki yang kita peroleh sebenarnya adalah titipan dari-Nya. Dengan demikian, sedekah menjadi bukti pengakuan atas karunia yang diberikan Allah kepada kita, dan hal ini dapat membuka pintu-pintu surga bagi kita. Kedua, sedekah merupakan bentuk pengorbanan dan penghapus dosa. Dalam agama Islam, setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan. Namun, dengan bersedekah, dosa-dosa tersebut dapat dihapuskan. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, dengan rajin bersedekah, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketiga, sedekah merupakan bentuk investasi untuk kehidupan akhirat. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (sedekah), niscaya akan dilipatgandakan (balasan) untuknya” (QS. At-Taghabun: 17). Artinya, setiap sedekah yang kita berikan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda di akhirat nanti. Ini menunjukkan bahwa sedekah bukanlah kehilangan, melainkan investasi yang sangat menguntungkan di mata Allah SWT. Keempat, sedekah mempererat tali persaudaraan dan memperkuat hubungan sosial antar sesama manusia. Dengan memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, kita tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga memberikan mereka harapan dan kebahagiaan. Hal ini dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara kita dengan sesama manusia, sehingga tercipta kehidupan sosial yang harmonis dan berdampingan dalam masyarakat. Kelima, sedekah membawa berkah dalam kehidupan dunia. Meskipun tujuan utama sedekah adalah untuk mencapai surga, namun Allah SWT juga menjanjikan berkah dan kemudahan dalam kehidupan dunia bagi orang yang gemar bersedekah. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan menyusut harta karena sedekah” (HR. Muslim). Artinya, Allah akan mengganti setiap harta yang kita keluarkan untuk sedekah dengan rezeki yang lebih melimpah. Dengan demikian, sedekah merupakan salah satu kunci sukses masuk surga. Selain memberikan manfaat besar bagi kehidupan akhirat, sedekah juga membawa berkah dan kemudahan dalam kehidupan dunia. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kebiasaan bersedekah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan abadi di surga kelak. Credit photo : pinterest
BERITA09/04/2024 | Aura Mevlana Putri
Hukum Sedekah kepada Sesama
Hukum Sedekah kepada Sesama
Sedekah merupakan salah satu amalan mulia dalam agama yang memiliki banyak keutamaan. Dalam Islam, sedekah tidak hanya diwajibkan sebagai kewajiban sosial, tetapi juga dianjurkan sebagai amalan yang dapat menghapus dosa-dosa. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi hukum sedekah kepada sesama sebagai amalan untuk menghapus dosa menurut ajaran Islam. Hukum Sedekah dalam Islam Dalam agama Islam, sedekah termasuk dalam kategori amal shalih yang dianjurkan. Sedekah memiliki beberapa hukum yang berkaitan dengan pelaksanaannya. Pertama, sedekah merupakan salah satu rukun Islam yang keempat setelah syahadat, shalat, dan puasa. Kedua, sedekah termasuk dalam kategori amal ibadah yang dianjurkan, tetapi bukan kewajiban bagi setiap individu. Artinya, sedekah tidak diwajibkan seperti zakat, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Keutamaan Sedekah dalam Islam Sedekah memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam. Salah satunya adalah sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosa. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa sedekah memiliki kekuatan yang besar untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Selain itu, sedekah juga merupakan bentuk pengorbanan yang diperhitungkan di sisi Allah SWT. Ketika seseorang memberikan sebagian harta yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkan, Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang tersebut. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (sedekah), niscaya akan dilipat gandakan (balasan) untuknya” (QS. At-Taghabun: 17). Selain sebagai amalan untuk menghapus dosa, sedekah juga merupakan bentuk nyata dari kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Islam, setiap muslim diajarkan untuk saling membantu dan peduli terhadap kebutuhan sesama. Dengan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, kita tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga memberikan mereka harapan dan kebahagiaan. Berbagai Bentuk Sedekah Sedekah tidak selalu harus berupa uang. Ada banyak bentuk sedekah yang bisa dilakukan, seperti memberikan makanan kepada yang lapar, memberikan pakaian kepada yang membutuhkan, atau memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu tidaklah berkurang harta” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa setiap bentuk kebaikan yang kita lakukan kepada sesama akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dalam Islam, sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan besar dari sedekah adalah sebagai amalan untuk menghapus dosa-dosa. Dengan memberikan sebagian harta yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kebiasaan sedekah dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan kasih sayang terhadap sesama. Credit photo : pinterest
BERITA09/04/2024 | Aura Mevlana Putri
Keutamaan Sedekah di Bulan Suci Ramadhan
Keutamaan Sedekah di Bulan Suci Ramadhan
Secara bahasa sedekah diambil dari kata “Shodaqoh”, yang berasal dari kata sidq (Sidiq) yang artinya “kebenaran.” Sedangkan dalam Peraturan BAZNAS Nomor 2 tahun 2016, sedekah disebutkan sebagai arti pengeluaran harta atau non harta bagi seseorang atau badan usaha di luar zakat dengan tujuan untuk keselamatan umat atau masyarakat umum. Perintah sedekah ini, seringkali kita temui dalam ayat-ayat Al-Quran, salah satunya dalam QS. Al-Baqarah ayat 271 yang artinya: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271). Sedekah dalam Islam memiliki keutamaan yang sangat penting, apalagi jika sedekah tersebut dilaksanakan di Bulan suci Ramadhan. Berikut beberapa keutamaan sedekah di bulan suci Ramadhan yang dapat kita renungkan: 1. Meningkatkan Pahala Memberikan sedekah di bulan suci Ramadhan dianggap lebih mulia dan bernilai pahala yang sangat besar. Seperti yang sudah sering kita dengar, bahwa segala amal yang kita kerjakan di bulan suci Ramadhan maka akan diberi pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Maka sedekah di bulan Ramadhan memiliki bobot dan nilai yang lebih tinggi daripada bulan-bulan lainnya. 2. Menghapus Dosa Rasulullah SAW menyampaikan bahwa sedekah itu memiliki kekuatan dalam menghapus dosa-dosa orang yang memberikan sedekah. Apalagi sedekah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan, maka orang tersebut akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT dan membersihkan dirinya dari segala dosa-dosanya. 3. Memberikan Kebahagiaan Memberikan sedekah di bulan suci Ramadhan dapat memberikan kebahagiaan dan keberkahan bagi kehidupan seseorang. Di sisi lain, orang yang menerima sedekah juga bahagia atas rezeki yang diberikan dari Allah lewat seseorang. Di sisi lain juga, bagi si pemberi sedekah akan diberi pahala yang berlipat ganda, dengan syarat memberikan sedekah tersebut dengan rasa ikhlas dan tulus di bulan Ramadhan. 4. Membantu Kaum Miskin dan Mereka yang Membutuhkan Bulan Ramadhan menjadi bulan dimana kebutuhan seseorang yang kurang beruntung menjadi lebih terasa. Dengan memberikan sedekah di bulan ini, seperti halnya memberi makanan untuk berbuka atau sahur menjadi ladang amal kita kepada mereka yang membutuhkan. 5. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT Terdapat banyak sekali amalan-amalan yang dianjurkan di bulan suci Ramadhan ini, salah satunya sedekah. Hal ini menjadi amal ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedekah merupakan wujud dari rasa syukur seseorang atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. 6. Meraih Keberkahan dalam Rezeki Rasulullah SAW menyampaikan bahwasannya, sedekah tidak akan mengurangi rezeki seseorang, melainkan akan menjadi keberkahan bagi kehidupan dan rezeki orang tersebut. Itulah beberapa keutamaan sedekah di bulan suci Ramadhan. Maka dari itu, yuk sisihkan sebagian harta kita untuk berbagi sesama umat. Dengan janji Allah berupa pahala berlipat ganda, maka sepantasnya kita berlomba-lomba untuk beramal sesuai kemampuan yang kita miliki. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Nur Fatih Khanifah
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat