WhatsApp Icon
Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta Raih Juara 1 MHQ Juz 30 di Ajang MOEKATA 2025

Yogyakarta, 2 November 2025 — Kabar membanggakan datang dari salah satu kader tahfidz binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Ananda Nabila Rafa Putri Ferdian, santri kader tahfidz angkatan ke-3, berhasil meraih Juara 1 dalam Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) juz 30 tingkat Sekolah Dasar (kelas 4–6) pada ajang MOEKATA 2025 yang diselenggarakan di MTs Muhammadiyah Karangkajen, Sabtu (1/11/2025).

 

Prestasi gemilang ini menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program pembinaan kader tahfidz yang digagas oleh BAZNAS Kota Yogyakarta melalui program Beasiswa Kader Masjid dan Kader Tahfidz Qur’an. Program ini bertujuan untuk melahirkan generasi muda penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga berakhlak mulia, mandiri, dan berdaya guna bagi masyarakat.

Dalam lomba yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah dasar di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya, Nabila menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghafal dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan fasih, tartil, serta penuh penghayatan. Penampilan Nabila mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri karena keindahan suara, ketepatan hafalan, dan ketenangan saat tampil di hadapan audiens.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh kader binaannya tersebut.

“Alhamdulillah, prestasi ananda Nabila menjadi kebanggaan bagi kita semua. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga bukti nyata bahwa dana zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan oleh para muzaki telah memberikan manfaat besar bagi pembangunan generasi Qur’ani di Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh kader tahfidz lainnya untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an. “Kemenangan ini menjadi penyemangat bagi kami di BAZNAS untuk terus memperluas pembinaan dan dukungan terhadap santri serta kader tahfidz agar semakin banyak generasi muda yang tumbuh dalam semangat Qur’ani,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pembina program tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa Nabila dikenal sebagai santri yang tekun, disiplin, dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia rutin mengikuti bimbingan tahsin dan murajaah yang difasilitasi oleh BAZNAS.

“Nabila selalu menunjukkan kesungguhan dalam setiap sesi pembinaan. Ia bukan hanya menghafal, tetapi juga memahami makna ayat yang dipelajari. Ini yang membuatnya tampil begitu matang di perlombaan MHQ,” ungkap sang pembina.

Ajang MOEKATA sendiri merupakan kompetisi tahunan yang digelar oleh MTs Muhammadiyah Karangkajen sebagai wadah bagi pelajar tingkat SD hingga SMA untuk menunjukkan kemampuan dalam bidang keagamaan, akademik, dan seni Islami. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah antar sekolah dan lembaga pendidikan di Yogyakarta.

Prestasi yang diraih Nabila diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai dan mempelajari Al-Qur’an sejak dini. BAZNAS Kota Yogyakarta terus berkomitmen mendukung program-program pembinaan keagamaan seperti ini sebagai bagian dari upaya menumbuhkan karakter religius dan berakhlak mulia di kalangan pelajar.

Dengan semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh,” BAZNAS Kota Yogyakarta meyakini bahwa investasi terbaik bagi masa depan bangsa adalah melalui pendidikan dan pembinaan generasi muda. Dukungan dari para muzaki dan donatur menjadi kunci keberlanjutan program ini agar semakin banyak anak-anak seperti Nabila yang dapat berkembang dan berprestasi di bidang keagamaan.

 

“Semoga prestasi ini menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang telah berkontribusi dalam program kader tahfidz. Kami mengajak masyarakat untuk terus menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta agar manfaatnya semakin luas dan berkelanjutan,” tutup Ketua BAZNAS.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

10/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta Raih Juara 1 MHQ Juz 30 di PPTQ Harun Asy-Syafi’i Putri

Yogyakarta, Ahad (9/11/2025) — Kabar membanggakan kembali datang dari para kader tahfidz binaan Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB) Kota Yogyakarta. Salah satu peserta didik berprestasi, Ananda Nabila Rafa Putri Ferdian, berhasil meraih Juara 1 dalam cabang lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Juz 30 jenjang Sekolah Dasar (SD). Perlombaan tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Harun Asy-Syafi’i Putri, Yogyakarta, pada Ahad, 9 November 2025.

 

Prestasi gemilang ini menjadi kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi keluarga besar Ananda Nabila, tetapi juga bagi seluruh pengurus dan pendamping program kaderisasi tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta. Dalam ajang yang diikuti oleh para santri dan siswa dari berbagai lembaga pendidikan Islam, Nabila tampil dengan penuh percaya diri, ketenangan, dan hafalan yang kuat serta tajwid yang sangat baik.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas capaian Ananda Nabila. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak dapat mencetak generasi Qurani yang berkarakter,” ujar Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, dalam keterangan resminya.

Program kaderisasi tahfidz yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta selama ini memang dirancang untuk menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an di kalangan pelajar, sekaligus membentuk karakter disiplin, rendah hati, dan berakhlak mulia. Nabila merupakan salah satu peserta dari angkatan ke-3 program Kader Tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta, yang menunjukkan perkembangan signifikan baik dalam hafalan maupun pemahaman nilai-nilai Al-Qur’an.

Dalam perlombaan MHQ kali ini, Nabila menunjukkan performa yang luar biasa sejak babak penyisihan hingga final. Dewan juri menilai bacaan Nabila sangat fasih, dengan penguasaan tajwid dan makhraj yang matang, serta ketenangan saat menjawab pertanyaan sambung ayat yang menjadi bagian penilaian utama.

“InsyaAllah prestasi ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman kader tahfidz lainnya untuk terus bersemangat. Kami berharap Nabila tetap rendah hati, terus memperdalam hafalannya, dan bisa menularkan semangat cinta Al-Qur’an kepada generasi sebayanya,” lanjut pernyataan dari tim pembina tahfidz BAZNAS Kota Yogyakarta.

Kemenangan Nabila juga menjadi momentum penting bagi BAZNAS Kota Yogyakarta untuk terus memperkuat dukungan terhadap pendidikan keagamaan. Melalui program pembinaan santri dan pelajar berbasis Al-Qur’an, BAZNAS berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial.

Selain memberikan bantuan beasiswa dan pembinaan rutin, BAZNAS Kota Yogyakarta juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan Islam di wilayah kota untuk memastikan keberlanjutan pembinaan para kader tahfidz.

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola secara amanah dan profesional mampu memberikan dampak positif yang luas. Kami mengajak masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS agar semakin banyak anak-anak seperti Nabila yang bisa tumbuh menjadi generasi Qurani penerus bangsa,” tutup Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Dengan prestasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta berharap semakin banyak kader tahfidz yang termotivasi untuk terus berjuang menghafal, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Semoga keberhasilan Ananda Nabila menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar di Yogyakarta untuk terus menebar cahaya Al-Qur’an di setiap langkah kehidupannya.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

10/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kabupaten Bantul Lakukan Studi Tiru Kantor Digital ke BAZNAS Kota Yogyakarta

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke BAZNAS Kota Yogyakarta pada Kamis, 6 November 2025 / 15 Jumadil Akhir 1447 H. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan penerapan kantor digital yang telah dikembangkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai langkah modernisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Rombongan dari BAZNAS Kabupaten Bantul dipimpin oleh Drs. H. Syahroini Djamil, selaku Wakil Ketua I BAZNAS Bantul, bersama jajaran amil pelaksana yaitu Agung Pramono, A.Md. (Bidang I), Rosi Rispriyo M, S.E. (Bidang II), dan Isna Faqiha, S.Psi. (Bidang IV). Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta di Kantor BAZNAS Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Yogyakarta.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua pihak saling berbagi pengalaman terkait strategi digitalisasi lembaga zakat. BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan implementasi sistem kantor digital yang terintegrasi, mencakup layanan administrasi amil, sistem penghimpunan dan pendistribusian ZIS berbasis daring, hingga pengelolaan data mustahik secara real time. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung efisiensi kerja, meningkatkan transparansi, serta memperkuat akuntabilitas lembaga.

Digitalisasi yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta juga mencakup optimalisasi kanal digital untuk penghimpunan zakat, infak, dan sedekah melalui berbagai platform, termasuk aplikasi, QRIS, dan cashless payment. Upaya ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam berzakat dan bersedekah, sesuai dengan semangat zaman yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan akurasi layanan.

Selain itu, tim pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta turut menjelaskan mekanisme pengelolaan data donatur dan mustahik, sistem persuratan berbasis digital, serta penerapan paperless office yang mendukung efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari inovasi menuju kantor zakat modern yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

 

Melalui studi tiru ini, BAZNAS Kabupaten Bantul berharap dapat mengadopsi konsep dan praktik terbaik dari BAZNAS Kota Yogyakarta, khususnya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis digital. Dengan sistem yang lebih tertata dan efisien, diharapkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik di Kabupaten Bantul akan semakin profesional dan berdampak luas.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-BAZNAS daerah, mempererat kerja sama dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem zakat nasional yang inovatif. Sinergi ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk menjadikan zakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan yang amanah, profesional, dan modern.

Dengan semangat digitalisasi zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Yogyakarta terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi. Sementara BAZNAS Kabupaten Bantul menyambut langkah ini sebagai inspirasi untuk menerapkan transformasi digital di lembaga mereka. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebagai simbol sinergi dan ukhuwah dalam dakwah zakat yang berkemajuan.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS

Yogyakarta, 6 November 2025 - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta melalui perwakilannya turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Penguatan Upgrading Kapasitas Badan Tanggap Bencana (BTB) se-DIY Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS DIY ini dilaksanakan pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Ruang Rapat BAZNAS DIY Lt. 2, mulai pukul 12.30 WIB.

Rakor ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan langkah-langkah strategis antar-BTB Kabupaten/Kota di seluruh DIY. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan kegiatan upgrading kapasitas berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapan personel BTB dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap unsur BTB dapat memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang lebih kuat, serta mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara cepat dan tepat dalam situasi darurat.


 Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Komandan dan unsur operasional BTB se-DIY, termasuk Cahyo Hatmoko (Komandan BTB Kota Yogyakarta) dan Gus Munir sebagai perwakilan yang aktif dalam koordinasi teknis lapangan. Para Komandan BTB ini menjadi ujung tombak BAZNAS dalam melaksanakan misi kemanusiaan berbasis ZIS, terutama pada saat tanggap bencana. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas daerah serta memastikan bantuan kemanusiaan berbasis zakat dapat disalurkan dengan profesional dan bertanggung jawab.

Selain membahas aspek teknis kesiapsiagaan, Rakor ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel BTB melalui pelatihan, pembekalan logistik, serta pengelolaan sumber daya zakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan bencana. BAZNAS DIY menegaskan bahwa peran BTB bukan hanya dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, tetapi juga dalam edukasi kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat terdampak melalui dana zakat dan infak.

Dengan diadakannya Rakor ini, seluruh BTB Kabupaten/Kota se-DIY diharapkan semakin solid dan siap siaga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam meneguhkan fungsi kemanusiaan lembaga amil zakat, sekaligus memastikan pengelolaan zakat dan sedekah dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam masa krisis dan kebencanaan.

 

 

 

Melalui sinergi ini, BAZNAS tidak hanya hadir dalam aspek penghimpunan dan pendistribusian zakat, tetapi juga menjadi garda depan dalam respon bencana berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial, sebagaimana semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh.”

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Upacara Penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menghadiri kegiatan Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap IV Tahun 2025, yang diselenggarakan berdasarkan Undangan Nomor 400.14.1.1/3753 tertanggal 31 Oktober 2025. Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti BAZNAS Kota Yogyakarta yang turut aktif mendukung pembangunan kesejahteraan umat.

 

Kegiatan penutupan TMMD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat sipil, khususnya dalam bidang pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Kota Yogyakarta hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat aspek sosial kemasyarakatan melalui optimalisasi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

 

Program TMMD yang dilaksanakan setiap tahun menjadi bentuk nyata gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, BAZNAS Kota Yogyakarta turut memaknai semangat TMMD sebagai dorongan untuk memperluas peran zakat dalam pembangunan manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara semangat juang TNI dan kepedulian sosial umat melalui ZIS menjadi landasan kuat dalam membangun kemandirian masyarakat.

 

Dalam pelaksanaan TMMD Tahap IV Tahun 2025, kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, serta peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dasar menjadi fokus utama. Sejalan dengan itu, BAZNAS Kota Yogyakarta menilai bahwa pembangunan fisik perlu dibarengi dengan pembangunan sosial, spiritual, dan ekonomi berbasis zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya berkelanjutan.

 

Kehadiran perwakilan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upacara ini juga mencerminkan komitmen lembaga untuk terus bersinergi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, seperti Rumah Layak Huni (RLHB), Beasiswa Kader Masjid, dan Program Pemberdayaan Mustahik Produktif, BAZNAS berupaya melengkapi upaya pembangunan fisik dengan pemberdayaan umat.

 

Semangat Manunggal Membangun Desa yang diusung TNI sejalan dengan misi BAZNAS dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berkeadilan. BAZNAS melihat bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini merupakan wujud nyata sinergi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

 

Upacara penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025 ditandai dengan laporan hasil kegiatan, penyerahan hasil pekerjaan kepada pemerintah daerah, serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Suasana penuh semangat kebangsaan menjadi penutup yang menggugah tekad bersama untuk terus bekerja demi kemaslahatan masyarakat.

 

Melalui partisipasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi umat melalui sinergi zakat, infak, dan sedekah yang berdaya guna bagi pembangunan bangsa.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

06/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Keutamaan dan Manfaat Sedekah Subuh dalam Kehidupan Sehari-hari
Keutamaan dan Manfaat Sedekah Subuh dalam Kehidupan Sehari-hari
Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam. Sedekah bukan hanya berupa pemberian harta, tetapi juga bisa berupa upaya membantu sesama dengan segala bentuk kemampuan yang dimiliki. Salah satu bentuk sedekah yang memiliki keutamaan istimewa adalah sedekah subuh. Sedekah subuh merupakan amalan mulia yang dilakukan di waktu Subuh, yaitu saat matahari masih belum terbit. Keutamaan sedekah subuh ini sangatlah besar, dan beberapa di antaranya dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, sedekah subuh meningkatkan keberkahan rezeki. Ketika seseorang bersedia memberikan sebagian rezekinya di waktu yang sangat dini seperti Subuh, hal tersebut menunjukkan keikhlasan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui." Kedua, sedekah subuh membantu membersihkan hati. Dengan memberikan sebagian rezeki di waktu yang paling berkah, seseorang juga membersihkan hatinya dari sifat serakah dan keduniaan. Hal ini menjadikan hati lebih lapang dan bersih dari segala kotoran yang dapat menghalangi kedekatan dengan Allah SWT. Ketiga, sedekah subuh memperkuat rasa empati dan kepedulian sosial. Melalui sedekah subuh, seseorang menyadari betapa pentingnya membantu sesama, terutama pada saat yang paling sulit seperti waktu Subuh. Hal ini memperkuat jaringan kepedulian sosial dalam masyarakat dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Keempat, sedekah subuh merupakan investasi untuk akhirat. Setiap sedekah yang diberikan di waktu Subuh merupakan investasi yang besar untuk kehidupan di akhirat nanti. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menyedekahkan sesuatu di waktu Subuh, maka dia akan mendapat pahala sebagaimana gunung Uhud dari Allah." (HR. Bukhari) Oleh karena itu, mari jadikan sedekah subuh sebagai bagian penting dari rutinitas ibadah kita. Dengan melakukan sedekah subuh secara konsisten, kita akan merasakan berkah dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi investasi besar untuk kehidupan di akhirat nanti. Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang bermurah hati dan selalu siap membantu sesama, terutama di waktu-waktu yang penuh keberkahan seperti Subuh. Aamiin.
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Sedekah Jariyah: Investasi Kebaikan yang Abadi
Sedekah Jariyah: Investasi Kebaikan yang Abadi
Dalam ajaran agama dan kebijaksanaan budaya, sedekah dikenal sebagai salah satu amal yang paling mulia. Namun, ada satu konsep sedekah yang memiliki dampak yang lebih jauh dan berkelanjutan: sedekah jariyah. Sedekah jariyah merupakan konsep di mana tindakan kebaikan yang dilakukan terus memberikan manfaat dan berlanjut setelah kita meninggalkan dunia ini. Dengan memahami konsep sedekah jariyah, kita dapat memperluas cakrawala kebaikan kita dan membangun investasi yang abadi dalam akhirat. Salah satu contoh paling jelas dari sedekah jariyah adalah pembangunan fasilitas umum yang memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Misalnya, mendirikan masjid, sekolah, atau sumur air bersih. Tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada generasi saat ini, tetapi juga akan terus memberikan manfaat kepada generasi yang akan datang. Setiap kali seseorang menggunakan fasilitas tersebut, pahala dari tindakan tersebut akan terus mengalir kepada mereka yang telah menyumbangkan untuk pembangunannya. Selain itu, pendidikan juga merupakan bentuk sedekah jariyah yang sangat kuat. Mendukung pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu atau memberikan beasiswa kepada siswa yang berbakat adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya membebaskan mereka dari kemiskinan, tetapi juga memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Setiap kali mereka menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh, pahala dari investasi pendidikan tersebut akan terus mengalir kepada mereka yang telah memberikan dukungan. Selain proyek besar seperti pembangunan fasilitas umum dan pendidikan, sedekah jariyah juga dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari yang sederhana. Misalnya, menanam pohon atau memberikan buku-buku bekas kepada mereka yang membutuhkan. Meskipun tindakan-tindakan ini mungkin tampak kecil, tetapi dampaknya bisa sangat besar dan berkelanjutan. Setiap kali pohon yang ditanam menghasilkan buah atau setiap kali seseorang membaca buku yang telah disumbangkan, pahala dari tindakan tersebut akan terus mengalir kepada orang yang telah berbuat kebaikan. Dengan memahami konsep sedekah jariyah, kita dapat mengubah cara kita memandang sedekah dan memperluas pengertian kita tentang investasi dalam kebaikan. Sedekah jariyah mengajarkan kita untuk melihat jauh ke depan dan memikirkan dampak jangka panjang dari tindakan kita. Dengan melakukan sedekah jariyah, kita tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain dalam kehidupan ini, tetapi juga membangun investasi yang abadi dalam akhirat. Mari kita terus berinvestasi dalam kebaikan dengan tulus dan penuh kasih, karena sedekah jariyah adalah investasi yang tidak pernah rugi dan akan terus memberikan manfaat bagi banyak orang selamanya. Artikel ini menggambarkan konsep sedekah jariyah dan memberikan beberapa contoh tentang bagaimana konsep ini dapat diwujudkan dalam tindakan nyata untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Menyalurkan harta untuk sedekah juga dapat dilakukan melalui Lembaga Amil zakat seperti BAZNAS kota Yogyakarta memberi layanan penyaluran dana Sedekah. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Niat Sedekah: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya dengan Benar
Niat Sedekah: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya dengan Benar
Sedekah adalah amal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam dan diakui sebagai tindakan kebaikan di banyak budaya dan agama lainnya. Namun, pentingnya tidak hanya terletak pada tindakan memberi itu sendiri, tetapi juga pada niat yang tulus di baliknya. Niat sedekah mencerminkan kesadaran kita akan kebutuhan orang lain serta niat baik kita untuk membantu sesama. Artikel ini akan menjelaskan mengapa niat sedekah penting dan bagaimana melakukannya dengan benar. Pentingnya Niat Sedekah. 1. Mensucikan Niat: Niat sedekah mensucikan hati dan memperkuat hubungan spiritual kita dengan Tuhan. Ketika kita memberi dengan niat yang tulus, itu menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan kita kepada-Nya. 2. Meningkatkan Kualitas Amal: Niat yang baik membawa dampak langsung pada kualitas amal kita. Meskipun tindakan memberi secara fisik dapat membantu orang yang membutuhkan, niat yang ikhlas akan meningkatkan nilai spiritual dari amal tersebut. 3. Memahami Kebutuhan Orang Lain: Niat sedekah memperlihatkan kepekaan kita terhadap kebutuhan orang lain. Ini membantu kita untuk menjadi lebih empati dan peduli terhadap situasi orang lain. 4. Menciptakan Keseimbangan Sosial: Dengan memberikan sedekah, kita membantu menciptakan keseimbangan sosial dengan mengurangi kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Hal ini menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Bagaimana Melakukan Niat Sedekah dengan Benar. 1. Niat yang Ikhlas: Ketika memberi sedekah, pastikan niat Anda ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Ingatlah bahwa tujuan utama Anda adalah untuk mencari ridha-Nya dan membantu sesama. 2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Memberi: Sebelum dan sesudah memberi sedekah, luangkan waktu untuk berdoa. Mohonlah agar sedekah Anda diterima oleh Allah SWT dan berharap agar mendatangkan manfaat yang besar bagi penerima. 3. Rahasia dalam Memberi: Ketika memberikan sedekah, usahakan untuk menjaga kerahasiaan amal Anda. Ini adalah bagian dari kesopanan dalam memberi dan juga membantu mencegah kesombongan atau riya’. 4. Berkomunikasi dengan Penerima: Jika memungkinkan, berkomunikasilah dengan penerima sedekah Anda. Dengarkan cerita mereka, pahami kebutuhan mereka, dan berikan dukungan moral serta emosional selain dari dukungan finansial. 5. Berterima Kasih atas Kesempatan untuk Memberi: Lihatlah memberi sedekah sebagai kesempatan dan anugerah. Bersyukurlah atas kemampuan Anda untuk memberi dan berusaha untuk melakukan lebih banyak lagi. Niat sedekah adalah elemen penting dari amal yang tulus dan bermakna. Dengan memiliki niat yang baik saat memberi, kita tidak hanya memperoleh pahala dari Allah SWT, tetapi juga membawa manfaat besar bagi orang yang menerima sedekah kita. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk selalu melakukan sedekah dengan niat yang ikhlas dan tulus, agar amal kita menjadi lebih bermakna dan bernilai di mata-Nya. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Manfaat Sedekah: Membangun Kebaikan di Masyarakat
Manfaat Sedekah: Membangun Kebaikan di Masyarakat
Sedekah, praktik memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, memiliki peran yang penting dalam masyarakat. Di seluruh dunia, sedekah telah menjadi bagian dari banyak budaya dan agama. Namun, manfaat sedekah tidak hanya terbatas pada penerimaan materi, tetapi juga membawa dampak positif yang mendalam bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat dari praktik sedekah: 1. Meringankan Beban Masyarakat yang Membutuhkan: Salah satu manfaat yang paling nyata dari sedekah adalah meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Dengan memberikan sumbangan dalam bentuk uang, makanan, atau pakaian kepada yang membutuhkan, kita dapat membantu mereka yang kurang beruntung untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 2. Membangun Rasa Kemanusiaan: Praktik sedekah membantu memperkuat rasa kemanusiaan dalam masyarakat. Ini mengajarkan kepada kita untuk peduli dan membantu sesama manusia yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan agama, etnis, atau latar belakang sosial. 3. Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis: Memberikan sedekah juga memberikan kepuasan psikologis bagi pemberi. Studi telah menunjukkan bahwa melakukan perbuatan baik seperti sedekah dapat meningkatkan perasaan bahagia dan memperkuat kesejahteraan psikologis seseorang. 4. Membangun Solidaritas Sosial: Praktik sedekah memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. Ini menciptakan solidaritas antarindividu dan kelompok, yang pada gilirannya dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan lebih inklusif. 5. Merangsang Pertumbuhan Ekonomi: Sedekah juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat. Ketika kita memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, kita tidak hanya membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar mereka, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 6. Menginspirasi Orang Lain untuk Berbuat Baik: Ketika seseorang melakukan sedekah, itu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Tindakan baik satu orang dapat memicu efek domino di mana lebih banyak orang terdorong untuk berbagi kebaikan mereka dengan yang lain. 7. Meraih Pahala dan Berkah: Dalam banyak agama, sedekah dianggap sebagai tindakan yang sangat diberkahi dan memberikan pahala besar. Keyakinan ini mendorong orang untuk terus memberikan sumbangan, karena diyakini bahwa sedekah akan membawa berkah dan kebaikan bagi pemberi maupun penerima. Dengan demikian, sedekah tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Praktik sedekah adalah salah satu cara terbaik untuk membangun kebaikan, solidaritas, dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Sedekah: Memberi dengan Hati yang Tulus
Sedekah: Memberi dengan Hati yang Tulus
Sedekah merupakan salah satu ajaran utama dalam agama Islam, namun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya memiliki relevansi universal yang dapat diterapkan oleh siapapun, terlepas dari latar belakang keagamaan. Sedekah bukan sekadar tentang memberi harta atau materi, tetapi juga tentang memberi dari hati yang tulus dengan tujuan membantu sesama dan memperbaiki keadaan sosial. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi beberapa kebaikan yang terkandung dalam perbuatan sedekah. 1. Memperkuat Hubungan Sosial Sedekah memiliki kekuatan untuk memperkuat hubungan sosial antara individu dan masyarakat. Ketika seseorang memberikan sedekah, mereka tidak hanya memberi bantuan materi, tetapi juga menunjukkan perhatian, empati, dan rasa solidaritas terhadap sesama. Hal ini dapat memperkuat ikatan antaranggota masyarakat dan menciptakan atmosfer saling peduli dan membantu di dalamnya. 2. Mengurangi Kesenjangan Sosial Sedekah juga memiliki peran penting dalam mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang memiliki kelebihan harta dan mereka yang kurang beruntung. Dengan memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan, orang-orang yang mampu memberikan sedekah dapat membantu mengurangi penderitaan yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi. Hal ini menciptakan kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat. 3. Meningkatkan Kesejahteraan Mental Tidak hanya membawa manfaat bagi penerima sedekah, tetapi juga bagi pemberinya. Memberikan sedekah dapat meningkatkan kesejahteraan mental seseorang dengan memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan yang mendalam. Ketika seseorang memberikan dengan tulus dan ikhlas, mereka merasakan kehangatan dalam hati yang tidak dapat diperoleh dari hal-hal materi. 4. Mendekatkan Diri kepada Tuhan Dalam konteks agama, sedekah juga dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan memberikan sedekah, seseorang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah agama serta meneguhkan ikatan spiritualnya dengan Sang Pencipta. Hal ini membawa kebahagiaan spiritual yang mendalam bagi pemberi sedekah. Sedekah bukan hanya sekedar memberikan bantuan materi, tetapi juga membawa berbagai kebaikan yang mendalam bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui perbuatan sedekah, kita dapat memperkuat hubungan sosial, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan mental, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita berkomitmen untuk terus melakukan perbuatan baik ini, karena dengan sedekah, kita tidak hanya memberi, tetapi juga menerima berbagai kebaikan yang tidak ternilai harganya. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Pentingnya Memahami Aspek Hukum dalam Praktik Sedekah
Pentingnya Memahami Aspek Hukum dalam Praktik Sedekah
Sedekah, dalam Islam, adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Selain membantu mereka yang membutuhkan, sedekah juga memiliki implikasi hukum yang penting dalam konteks kehidupan sehari-hari umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa aspek hukum yang terkait dengan praktik sedekah. 1. Kewajiban Sedekah: Salah satu aspek hukum yang paling mendasar dalam sedekah adalah kewajibannya. Dalam Islam, sedekah merupakan salah satu dari lima pilar utama dan merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu. Ayat-ayat dalam Al-Quran serta hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam secara tegas menggariskan pentingnya memberikan sedekah sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah SWT. 2. Objek Sedekah: Objek sedekah dapat berupa harta, waktu, tenaga, atau keahlian. Dalam hukum Islam, harta yang bisa disedekahkan mencakup segala sesuatu yang bernilai dan dapat dimiliki, seperti uang, perhiasan, barang-barang, dan sebagainya. Namun, penting untuk diingat bahwa sedekah tidak hanya terbatas pada harta materi, tetapi juga bisa berupa bantuan dalam bentuk lain yang diperlukan oleh sesama. 3. Jumlah Sedekah: Ada berbagai pandangan dari para ulama tentang jumlah yang harus disedekahkan. Ada yang berpendapat bahwa jumlahnya harus sesuai dengan kemampuan individu, sementara yang lain menetapkan persentase tertentu dari harta yang dimiliki. Namun, yang jelas, semakin besar jumlah sedekah yang diberikan, semakin besar pula pahalanya di sisi Allah. 4. Tujuan Sedekah: Salah satu tujuan utama dari sedekah adalah untuk membantu mereka yang membutuhkan dan untuk membersihkan harta dari sifat-sifat kekikiran dan keangkuhan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berjanji untuk melipatgandakan pahala bagi orang yang bersedekah dengan tulus dan ikhlas. 5. Penerima Sedekah: Ada beberapa kategori orang yang berhak menerima sedekah, seperti fakir miskin, orang-orang yang berhutang, pejuang dalam jalan Allah, dan lain-lain. Penting untuk memastikan bahwa sedekah kita sampai kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan dan dalam keadaan yang layak menerima sedekah. 6. Bentuk-bentuk Sedekah: Sedekah tidak selalu harus dalam bentuk uang tunai. Ada banyak bentuk sedekah lain yang bisa dilakukan, seperti memberikan makanan kepada orang yang lapar, memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan atau keterampilan, atau bahkan sekadar memberikan senyuman dan semangat kepada sesama. Dalam praktiknya, sedekah bukan hanya tentang memberikan sebagian dari harta kita kepada orang lain, tetapi juga tentang sikap dan niat kita dalam berbagi. Dengan memahami aspek hukum yang terkait dengan sedekah, kita dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat spiritual yang lebih besar. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sedekah dalam Islam dan bagaimana melaksanakannya sesuai dengan ajaran agama.
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Menunaikan Sedekah di Bulan Ramadhan: Amalan Mulia yang Mencerahkan Hati
Menunaikan Sedekah di Bulan Ramadhan: Amalan Mulia yang Mencerahkan Hati
Bulan Ramadhan telah tiba, sebuah momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi bulan penuh berkah dan ampunan, Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan amalan ibadah, termasuk sedekah. Sedekah, atau memberi bagi umat yang membutuhkan, merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Di bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih bermakna dan bernilai. Sedekah tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang menerimanya, tetapi juga bagi orang yang memberinya. Memberi sedekah dapat membersihkan hati dan menjaga sikap rendah hati serta rasa empati terhadap sesama. Di bawah ini, kita akan membahas beberapa alasan mengapa menunaikan sedekah di bulan Ramadhan sangatlah penting, serta beberapa contoh nyata bagaimana sedekah dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan kita dan masyarakat. 1. Mendekatkan Diri kepada Allah Menunaikan sedekah di bulan Ramadhan adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan umat-Nya untuk bersedekah dan berbuat baik kepada sesama. Dengan melakukan sedekah, kita menaati perintah-Nya dan meningkatkan kecintaan serta ketaatan kepada-Nya. 2. Membersihkan Hati dari Sifat Keangkuhan dan Kikir Salah satu manfaat besar dari sedekah adalah membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti keangkuhan dan kikir. Dengan memberikan sebagian rezeki kepada yang membutuhkan, kita mengingatkan diri sendiri bahwa segala yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah, dan kita harus bersedia berbagi dengan orang lain. 3. Menolong Sesama yang Membutuhkan Di bulan Ramadhan, di mana kebutuhan masyarakat yang kurang mampu seringkali semakin meningkat, memberikan sedekah dapat memberikan bantuan yang sangat berarti bagi mereka yang membutuhkannya. Sedekah dapat berupa sumbangan makanan, pakaian, atau uang tunai untuk membantu mereka melewati bulan Ramadhan dengan lebih layak. 4. Memperoleh Pahala yang Besar Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." Dengan memberikan sedekah di bulan Ramadhan, kita berpeluang untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Pahala ini tidak hanya akan dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Beberapa bentuk contoh nyata disekitar kita mengenai bersedekah di bulan Ramadhan diantaranya dapat dilihat sebagai berikut. - Seorang pedagang buah yang setiap hari berjualan di tepi jalan, di bulan Ramadhan memberikan sebagian dari hasil penjualannya kepada para pengemis dan fakir miskin yang sering melewati jalanan tersebut. Tindakan sederhana ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang serupa. - Sebuah masjid yang mengadakan program sedekah makanan setiap hari untuk kaum miskin di sekitar daerah tersebut. Dengan dukungan dari jamaah masjid dan masyarakat lokal, program ini berhasil memberikan makanan kepada ratusan orang setiap hari selama bulan Ramadhan. - Seorang karyawan yang mengalokasikan sebagian dari gajinya setiap bulan untuk disedekahkan kepada yayasan amal yang bekerja untuk membantu anak-anak yatim dan kaum miskin. Tindakan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga memberikan rasa syukur dan kebahagiaan bagi si pemberi. Dalam kesimpulan, menunaikan sedekah di bulan Ramadhan adalah amalan mulia yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi penerima sedekah, tetapi juga bagi si pemberi. Dengan memberikan sebagian dari rezeki yang telah diberikan Allah kepada kita kepada mereka yang membutuhkan, kita memperoleh keberkahan dan pahala yang besar, serta menjaga hati yang selalu bersih dan terbuka untuk kebaikan. Semoga kita semua dapat menjadi lebih dermawan dan bermurah hati di bulan Ramadhan ini.
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Bersedekah: Memberi dengan Cinta dan Kebaikan
Bersedekah: Memberi dengan Cinta dan Kebaikan
Setiap orang memiliki kesempatan untuk memberi dalam hidup ini. Namun, terkadang kita terlalu sibuk dengan kesibukan sehari-hari dan lupa akan kebutuhan orang lain di sekitar kita. Salah satu cara terbaik untuk meluangkan waktu dan memberikan yang terbaik kepada orang lain adalah melalui sedekah. Sedekah bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memberi cinta, kepedulian, dan kebaikan. Menjadi Agen Perubahan Bersedekah bukan hanya tentang memberikan uang atau barang, tetapi juga tentang memberikan harapan dan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan. Ketika kita memberikan dengan ikhlas, kita menjadi agen perubahan dalam kehidupan orang lain. Sebuah senyum dari seseorang yang menerima sedekah kita bisa menjadi berkah bagi kita yang memberikan. Membangun Keterhubungan Sosial Melalui sedekah, kita membangun keterhubungan sosial yang kuat dengan masyarakat di sekitar kita. Kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan memperluas jaringan kebaikan. Keterhubungan ini menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan mendukung pertumbuhan bersama. Membangun Karakter Kebaikan Bersedekah juga membantu kita membangun karakter kebaikan dalam diri kita sendiri. Ketika kita meluangkan waktu, tenaga, atau sumber daya kita untuk membantu orang lain, kita melatih diri untuk menjadi lebih empati, penuh kasih, dan peduli terhadap sesama. Ini adalah langkah awal dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih manusiawi. Memberikan yang Terbaik Sedekah bukanlah tentang seberapa besar jumlah yang kita berikan, tetapi tentang kesediaan kita untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki. Bahkan dengan sedikit yang kita miliki, kita masih bisa memberikan sumbangan yang berarti bagi mereka yang membutuhkan. Yang terpenting adalah niat tulus kita dan keinginan untuk berbagi kebaikan. Bersedekah adalah salah satu cara terbaik untuk memperluas cinta dan kebaikan di dunia ini. Ketika kita memberikan dengan ikhlas, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membantu diri kita sendiri untuk tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Mari kita terus menebarkan kebaikan dan menjadi cahaya bagi orang lain dalam kehidupan ini. Sebab, sesungguhnya, kebahagiaan sejati terletak dalam memberi, bukan menerima.
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Keutamaan Sedekah Sebagai Amalan yang Mulia di Bulan Ramadhan
Keutamaan Sedekah Sebagai Amalan yang Mulia di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan telah tiba, bulan penuh berkah dan ampunan. Selain dari kewajiban berpuasa, Ramadhan juga merupakan waktu yang sangat istimewa untuk melakukan sedekah. Sedekah di bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa, dan amalan ini sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Mari kita jelajahi beberapa keutamaan sedekah yang menjadi amalan mulia di bulan Ramadhan. Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda Rasulullah SAW bersabda, "Pahala sedekah di bulan Ramadhan lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya." (HR. At-Tirmidzi) Sedekah yang diberikan di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, bahkan lebih dari yang kita bayangkan. Setiap rupiah yang kita sedekahkan akan menjadi investasi besar di akhirat. Menghapus Dosa-dosa Sedekah adalah salah satu cara terbaik untuk menghapus dosa-dosa kita. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi) Di bulan Ramadhan, kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu sangat terbuka lebar. Melalui sedekah, kita dapat meraih ampunan Allah SWT dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih. Meringankan Beban Orang Lain Di bulan Ramadhan, kita juga lebih peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita. Sedekah bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memberikan harapan dan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan sedekah, kita dapat meringankan beban hidup saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Menyempurnakan Ibadah Puasa Puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kita untuk menjadi lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah puasa adalah dengan melakukan sedekah. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah menyempurnakan ibadah." (HR. At-Tirmidzi) Dengan memberikan sedekah, kita menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya. Membangun Keterhubungan Sosial Sedekah juga membantu memperkuat keterhubungan sosial dalam masyarakat. Ketika kita memberikan sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain secara materi, tetapi juga mempererat ikatan antara sesama manusia. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan mendukung pertumbuhan bersama. Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa untuk melakukan sedekah. Dengan melakukan sedekah di bulan ini, kita dapat meraih pahala yang berlipat-lipat, menghapus dosa-dosa kita, meringankan beban orang lain, menyempurnakan ibadah puasa, dan memperkuat keterhubungan sosial dalam masyarakat. Mari manfaatkan kesempatan berharga ini untuk melakukan amalan-amalan yang mulia dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima sedekah kita dengan ridha-Nya dan memberkahi setiap langkah kita di bulan Ramadhan ini. Aamiin.
BERITA09/04/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Nana dan Fidyahnya: Kisah Inspiratif
Nana dan Fidyahnya: Kisah Inspiratif
Di sebuah desa kecil yang terletak di daerah pedesaan, hiduplah seorang lansia bernama Nana. Nana adalah seorang wanita yang berusia 60 tahun, lemah tubuhnya tak lagi mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan. Meskipun begitu, semangatnya dalam menjalankan agama tetap membara. Setiap tahun, saat Ramadan tiba, Nana merasa sedih bahwa ia tidak dapat berpuasa seperti yang ia lakukan di masa muda. Namun, Nana tidak ingin kehilangan ikatan spiritualnya dengan bulan suci ini. Ia mulai mencari cara untuk tetap memberikan kontribusi dan merasakan keberkahan Ramadan. Setelah berdiskusi dengan seorang tokoh agama di desanya, Nana mengetahui tentang fidyah. Fidyah adalah bentuk penggantian bagi mereka yang tidak bisa berpuasa Ramadan karena alasan kesehatan atau kondisi lainnya. Ia merasa senang mengetahui bahwa masih ada cara bagi dirinya untuk berpartisipasi dalam ibadah Ramadan. Nana memutuskan untuk membayar fidyah sebagai bentuk pengganti ibadah puasa yang tidak dapat ia laksanakan. Ia menyadari bahwa fidyah adalah sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Meskipun Nana hidup dengan keterbatasan, ia tidak membiarkan itu menghalangi niatnya untuk berbuat baik. Ia mulai mengumpulkan sedikit uang yang ia miliki, meskipun jumlahnya tidak banyak. Setiap hari, Nana menabung sejumlah uang kecil untuk digunakan sebagai fidyah. Ketika Idul Fitri tiba, Nana datang ke masjid desanya dengan hati yang penuh sukacita. Ia membawa fidyah yang telah ia kumpulkan dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan. Di sana, ia menyerahkan fidyahnya kepada panitia masjid yang bertanggung jawab untuk mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan. Setelah menyerahkan fidyahnya, Nana merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ia merasa bahwa ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam hidupnya, meskipun tidak bisa berpuasa. Ia merasa indahnya memberikan fidyah dengan tulus dan ikhlas, dan merasa terhubung dengan nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang yang diajarkan oleh agama. Ternyata, cerita tentang Nana dan kebaikan hatinya menyebar di desa tersebut. Banyak orang yang terinspirasi oleh dedikasinya dan mengikuti jejaknya dengan membayar fidyah mereka sendiri. Desa itu menjadi terkenal karena semangat berbagi dan kepedulian sosial yang tinggi, terutama selama bulan Ramadan. Kisah Nana mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya berbuat baik dan memberikan kontribusi dalam kapasitas kita masing-masing. Meskipun mungkin ada keterbatasan fisik atau situasi yang menghalangi kita dalam menjalankan ibadah secara penuh, kita masih dapat menemukan cara untuk berbuat kebaikan dan merasakan keberkahan dalam tindakan kita. Membayar fidyah Ramadan bukan hanya tentang memberikan kontribusi finansial, tetapi juga tentang memberikan cinta, kebaikan, dan kasih sayang kepada sesama. Setiap tindakan kebaikan memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengubah dunia di sekitar kita. Seperti Nana, mari kita tetap terhubung dengan nilai-nilai agama kita dan menemukan cara untuk memberikan kontribusi positif dalam hidup kita, terlebih saat bulan Ramadan yang indah ini. Penulis: Yoga Pratama ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening: BSI : 4441111121 BRI : 153101000005307 an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id ?
BERITA09/04/2024 | Yoga Pratama
ORANG YANG BERHAK MENERIMA SEDEKAH
ORANG YANG BERHAK MENERIMA SEDEKAH
Sedekah adalah salah satu amalan mulia yang diajarkan dalam agama Islam. Amalan ini memiliki banyak manfaat baik secara spiritual maupun sosial. Sedekah tidak hanya bermanfaat bagi penerima saja tetapi juga yang memberi sedekah. Dalam ajaran Islam, sedekah tidak hanya ditujukan kepada orang-orang yang kurang mampu secara materi, tetapi juga kepada berbagai jenis penerima yang membutuhkan bantuan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya memberi sedekah kepada berbagai kelompok penerima yang layak mendapatkannya. Sedekah kepada fakir miskin adalah salah satu bentuk sedekah yang paling dianjurkan dalam Islam. Fakir miskin adalah mereka yang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Memberikan sedekah kepada fakir miskin dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Dengan memberikan sedekah kepada fakir miskin, kita tidak hanya membantu mereka untuk mencapai kesejahteraan materi, tetapi juga memberikan rasa harapan dan dukungan moral kepada mereka. Yatim dan dhuafa adalah dua kelompok penerima sedekah yang juga mendapat perhatian khusus dalam ajaran Islam. Yatim adalah anak-anak yang telah kehilangan satu atau kedua orang tua mereka, sedangkan dhuafa adalah mereka yang hidup dalam kondisi kekurangan dan kesulitan. Memberikan sedekah kepada yatim dan dhuafa merupakan salah bentuk untuk memberikan perlindungan, perhatian, dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkannya. Dengan memberikan sedekah kepada yatim dan dhuafa, kita membantu mereka untuk merasa dicintai dan dihargai dalam masyarakat. Selain kepada fakir miskin, yatim, dan dhuafa, sedekah juga dapat ditujukan kepada orang-orang yang berjuang dalam perjuangan Allah. Ini termasuk para pejuang kemerdekaan, para ulama yang memperjuangkan agama, dan orang-orang yang berusaha untuk menyebarkan kebaikan dan keadilan. Memberikan sedekah kepada orang-orang yang berjuang dalam perjuangan Allah adalah cara untuk mendukung dan memperkuat upaya mereka dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Selain memberikan sedekah kepada individu yang membutuhkan, memberikan sedekah kepada lembaga sosial dan pendidikan juga memiliki nilai yang sangat penting dalam Islam. Lembaga sosial seperti rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga amal lainnya memberikan peran yang sangat penting dalam membantu orang-orang yang membutuhkan. Begitu juga dengan lembaga pendidikan, yang memiliki peran penting dalam membantu generasi muda untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi produktif dalam masyarakat. Sumber foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
SEDEKAH MEMBAWA MANFAAT JANGKA PANJANG
SEDEKAH MEMBAWA MANFAAT JANGKA PANJANG
Sedekah adalah salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam agama Islam. Ia bukan hanya sekadar tindakan memberi secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang luas, baik secara spiritual maupun sosial. Salah satu konsep sedekah yaitu tahan lama dan membawa manfaat jangka panjang. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan makna dan manfaat dari sedekah yang tahan lama dan membawa manfaat jangka panjang. Sedekah yang tahan lama bukan hanya tentang memberikan bantuan sesaat, tetapi lebih kepada memberikan bantuan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi penerima dan masyarakat sekitarnya. Ini bisa berupa pembangunan infrastruktur, penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan, atau program-program pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sedekah yang tahan lama dapat membantu dalam pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program pembangunan yang berkelanjutan. Ini termasuk program pelatihan keterampilan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi yang membantu masyarakat untuk mandiri dan meningkatkan kesejahteraannya. Sedekah yang digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan membawa manfaat jangka panjang dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan perkembangan manusia di tingkat lokal maupun global. Tidak hanya itu, sedekah yang digunakan untuk program perlindungan lingkungan membawa manfaat jangka panjang dengan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. seperti program penanaman pohon, konservasi air, dan pengelolaan limbah. Program ini membantu dalam melestarikan lingkungan bagi generasi mendatang. Sedekah yang digunakan untuk program pemberdayaan ekonomi membawa manfaat jangka panjang dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan. Hal ini membantu dalam membangun masyarakat yang lebih stabil dan mandiri secara ekonomi. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
DALIL-DALIL AL-QUR’AN DAN HADIS TENTANG SEDEKAH
DALIL-DALIL AL-QUR’AN DAN HADIS TENTANG SEDEKAH
Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Tidak hanya sebagai tindakan kemanusiaan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dalil-dalil yang mengatur tentang sedekah tersebar di dalam Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad saw. yang menjelaskan pentingnya memberi dalam agama Islam. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa dalil tentang sedekah beserta maknanya. Di bawah ini merupakan dalil-dalil pentingnya sedekah dalam Al-Quran: 1. Surah Al-Baqarah (2:261) "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang bersedekah, sebagaimana benih yang menumbuhkan banyak buah. 2. Surah Al-Baqarah (2:274) "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari, secara tersembunyi maupun terang-terangan, maka bagi mereka pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Ayat ini menegaskan bahwa Allah akan memberi pahala kepada orang-orang yang bersedekah, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Dalil dari Hadis Nabi Muhammad saw. 1. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw., bersabda: "Setiap persendian manusia wajib sedekahnya setiap harinya. Setiap kali seseorang menyempurnakan salatnya, maka itulah sedekahnya. Setiap kali seseorang berpuasa, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya, dan setiap kali seseorang berhubungan badan dengan istrinya, maka (setiap hari) itu itulah sedekahnya." (HR. Bukhari Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa setiap amalan baik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari memiliki nilai sedekah di mata Allah Swt. 2. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw., bersabda: "Orang yang senantiasa memberi sedekah akan terhindar dari siksa kubur." (HR. Tirmidzi). Hadis ini menegaskan bahwa sedekah memiliki kekuatan untuk melindungi seseorang dari siksa kubur di akhirat nanti. Makna dan Pentingnya Sedekah Sedekah dalam Islam tidak hanya tentang memberi harta, tetapi juga bentuk pengorbanan untuk kepentingan orang lain. Memberikan sedekah bukan hanya untuk membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada kita. Sedekah juga bermanfaat untuk membersihkan harta, menyucikan jiwa, serta memperkuat tali persaudaraan antara sesama manusia. Dari dalil-dalil yang ada, kita dapat memahami bahwa sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Tidak hanya memberi manfaat di dunia, tetapi juga memiliki implikasi besar di akhirat. Oleh karena itu, mari kita jadikan sedekah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, baik dalam bentuk harta maupun amalan-amalan baik lainnya, sehingga kita dapat meraih keberkahan di dunia dan di akhirat.
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
MEMAHAMI PERBEDAAN ANTARA SEDEKAH DAN INFAQ
MEMAHAMI PERBEDAAN ANTARA SEDEKAH DAN INFAQ
Dalam ajaran Islam, sedekah dan infaq adalah dua konsep yang sering kali disamakan, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Meskipun keduanya merupakan amalan yang sangat dianjurkan, memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu umat Islam untuk lebih memahami esensi dari setiap konsep tersebut. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari perbedaan antara sedekah dan infaq. Sedekah berasal dari kata dasar "shadaqah" yang berarti memberi dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Sedekah dalam Islam mengacu pada tindakan memberikan sebagian dari harta yang dimiliki sebagai bentuk belas kasihan dan ketaatan kepada Allah SWT. Sedekah tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa berupa waktu, tenaga, atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Infaq berasal dari kata dasar "anfaqa" yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta. Infaq dalam Islam mengacu pada tindakan memberikan harta secara sukarela untuk kepentingan umum atau kegiatan yang bermanfaat bagi sesama manusia. Infaq juga dapat berupa harta, waktu, tenaga, atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Perbedaan Antara Sedekah dan Infaq 1. Tujuan Pengeluaran: Perbedaan utama antara sedekah dan infaq terletak pada tujuan pengeluarannya. Sedekah umumnya ditujukan untuk membantu individu yang membutuhkan atau kegiatan amal yang bersifat sosial atau keagamaan. Sedangkan infaq cenderung ditujukan untuk kegiatan amal yang bersifat publik atau untuk mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. 2. Sifat Kewajiban: Dalam beberapa konteks, sedekah dianggap sebagai amalan yang lebih umum dan dianjurkan bagi setiap muslim, sedangkan infaq cenderung memiliki sifat kewajiban yang lebih spesifik, tergantung pada kegiatan atau program yang ingin didukung oleh individu tersebut. 3. Cakupan Penggunaan: Sedekah dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk membantu fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Sementara itu, infaq umumnya digunakan untuk mendukung kegiatan amal yang lebih luas, seperti pembangunan masjid, sekolah, atau panti asuhan. Kedua konsep sedekah dan infaq memiliki implikasi yang sangat penting dalam Islam. Sedekah mengajarkan nilai-nilai seperti belas kasihan, kemurahan hati, dan ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan infaq menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dalam Islam, baik sedekah maupun infaq merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam pengertian dan penggunaannya, keduanya memiliki nilai yang sama pentingnya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, mari kita mengamalkan kedua konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita, agar kita dapat meraih keberkahan di dunia dan di akhirat.
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
MEMBANGUN KEBAIKAN YANG BERKELANJUTAN MELALUI SEDEKAH  JARIYAH
MEMBANGUN KEBAIKAN YANG BERKELANJUTAN MELALUI SEDEKAH JARIYAH
Dalam ajaran Islam, sedekah jariyah adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat dianjurkan. Sedekah jariyah mengacu pada amalan memberi yang memiliki dampak berkelanjutan dan terus mengalir manfaatnya bahkan setelah kita meninggalkan dunia ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep sedekah jariyah, maknanya, serta pentingnya dalam Islam. Makna Sedekah Jariyah Sedekah jariyah berasal dari kata "jariyah" yang berarti berkelanjutan atau terus berlanjut. Konsep ini mengacu pada tindakan memberikan harta atau melakukan amalan baik yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi orang lain. Sedekah jariyah bisa berupa pembangunan sarana publik, pendidikan, kesehatan, atau pun sumbangan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Contoh Sedekah Jariyah 1. Pembangunan Infrastruktur: Investasi dalam pembangunan infrastruktur seperti sumur bor, masjid, sekolah, atau jalan merupakan contoh nyata dari sedekah jariyah. Infrastruktur ini akan terus memberikan manfaat kepada masyarakat setempat bahkan setelah kita tiada, seperti air bersih, tempat ibadah, atau akses transportasi yang memudahkan mobilitas. 2. Pendidikan: Memberikan beasiswa, mendirikan sekolah, atau menyumbangkan buku-buku untuk pendidikan adalah bentuk sedekah jariyah yang sangat dihargai dalam Islam. Pendidikan memberikan bekal pengetahuan yang berharga kepada generasi mendatang, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan umat manusia secara keseluruhan. 3. Kesehatan: Mendirikan pusat kesehatan, menyumbangkan alat medis, atau memberikan dana untuk program kesehatan adalah contoh lain dari sedekah jariyah. Kesehatan adalah modal utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan produktif, sehingga investasi dalam bidang ini merupakan bentuk sedekah yang sangat berarti. Pentingnya Sedekah Jariyah dalam Islam 1. Pahala yang Berkelanjutan: Salah satu keistimewaan sedekah jariyah adalah bahwa pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah kita meninggalkan dunia ini. Amalan baik yang kita lakukan akan terus memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga kita akan terus menerima pahala dari Allah SWT meskipun sudah tiada. 2. Investasi untuk Akhirat: Sedekah jariyah merupakan investasi untuk kehidupan akhirat yang lebih baik. Dengan melakukan amalan baik yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, kita memperoleh kesempatan untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan di akhirat nanti. 3. Membangun Kebaikan yang Berkelanjutan: Sedekah jariyah adalah cara yang efektif untuk membantu membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Investasi dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan akan membawa manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. Dalam Islam, sedekah jariyah adalah salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki dampak yang berkelanjutan dan terus mengalir manfaatnya bahkan setelah kita meninggalkan dunia ini. Dengan memahami makna dan pentingnya sedekah jariyah, mari kita terus berupaya untuk melakukan amalan baik yang memberikan manfaat bagi orang lain, sehingga kita dapat meraih keberkahan di dunia dan di akhirat.
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan: Amalan Mulia yang Dianjurkan
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan: Amalan Mulia yang Dianjurkan
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dalam agama Islam, di mana umat Muslim di seluruh dunia berpuasa, melakukan ibadah, dan meningkatkan amalan kebaikan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan adalah sedekah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keutamaan sedekah di bulan Ramadhan, pentingnya dalam Islam, serta bagaimana melaksanakannya dengan penuh keberkahan. Di bulan Ramadan, pahala dari setiap amalan baik dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sedekah yang diberikan pada bulan ini akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sedekah yang diberikan di bulan-bulan lainnya. Ini merupakan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah memiliki kekuatan untuk menghapus dosa, sebagaimana air memadamkan api. Di bulan Ramadan, setiap amalan baik yang dilakukan umat Muslim memiliki potensi untuk menghapus dosa-dosa mereka dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah yang diberikan secara diam-diam dapat menolak azab neraka. Di bulan Ramadan, saat peluang untuk mendapatkan keberkahan sangat besar, memberikan sedekah adalah salah satu cara yang efektif untuk menjauhkan diri dari azab neraka. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepedulian dan empati kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Memberikan sedekah kepada orang-orang yang kurang beruntung merupakan wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang diajarkan oleh Islam. Melalui sedekah, umat Muslim dapat membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Sedekah tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan harapan, keberanian, dan semangat kepada mereka yang membutuhkannya. Memberikan sedekah di bulan Ramadhan adalah cara yang efektif untuk membangun solidaritas dan persaudaraan di antara umat Muslim. Saat umat Muslim saling membantu satu sama lain, mereka memperkuat hubungan sosial dan spiritual mereka dalam rangka mencapai tujuan yang lebih mulia.
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
Menentukan Jumlah yang Tepat untuk Sedekah: Panduan dan Pertimbangan
Menentukan Jumlah yang Tepat untuk Sedekah: Panduan dan Pertimbangan
Sedekah adalah salah amalan penting dalam agama Islam yang menunjukkan rasa kepedulian, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap sesama. Namun, seringkali muncul pertanyaan di antara umat Muslim tentang berapa jumlah yang tepat untuk diberikan sebagai sedekah. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi panduan dan pertimbangan untuk menentukan jumlah yang baik untuk sedekah. Salah satu prinsip utama dalam memberikan sedekah adalah niat yang ikhlas, yaitu memberikan dengan tulus karena Allah SWT, tanpa mengharapkan balasan atau pujian dari manusia. Islam mengajarkan untuk memberikan sedekah sesuai dengan kemampuan dan kondisi finansial masing-masing individu. Tidak ada jumlah yang baku atau standar untuk sedekah, karena setiap orang memiliki situasi yang berbeda. Prinsip selanjutnya yaitu berlandaskan pada kasih sayang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang murah hati dan dermawan. Oleh karena itu, memberikan sedekah dengan penuh kasih sayang dan kebaikan adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Beberapa ulama menyarankan agar setiap muslim menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya untuk diberikan sebagai sedekah, seperti 2,5% untuk zakat, atau jumlah tertentu untuk sedekah-sedekah lainnya. Ketika memberikan sedekah, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi penerima. Jumlah yang diberikan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan mereka, seperti memberikan lebih banyak kepada mereka yang lebih membutuhkan. Setiap individu memiliki kondisi finansial dan tanggung jawab yang berbeda. Oleh karena itu, jumlah yang tepat untuk sedekah harus ditentukan berdasarkan kemampuan dan keadaan pribadi masing-masing. Meskipun tidak ada jumlah yang baku atau standar untuk sedekah dalam Islam, penting untuk memberikan sedekah dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan kemampuan pribadi. Prinsip-prinsip kasih sayang, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap sesama harus menjadi pedoman dalam menentukan jumlah yang baik untuk sedekah. Dengan memberikan sedekah secara konsisten dan tulus, kita dapat mencapai berkah dan kebaikan dalam hidup, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
Manfaat Sedekah Beras Bagi Masyarakat
Manfaat Sedekah Beras Bagi Masyarakat
Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Konsep sedekah sendiri yaitu memberikan sebagian dari harta atau rezeki kepada orang yang membutuhkan. Salah satu bentuk sedekah yang umum dilakukan oleh umat Muslim adalah sedekah berupa beras. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna, manfaat, serta keistimewaan dari sedekah berupa beras dalam masyarakat. Memberikan sedekah berupa beras merupakan wujud dari kemurahan hati dan kepedulian terhadap sesama. Beras adalah kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, sehingga memberikannya kepada yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari rasa empati dan kepedulian. Beras adalah sumber karbohidrat utama bagi banyak orang, terutama di negara-negara berkembang. Dengan memberikan sedekah berupa beras, kita dapat membantu mengatasi kelaparan dan kekurangan pangan di masyarakat, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mereka. Sedekah berupa beras memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang kurang mampu atau terdampak oleh bencana alam, konflik, atau kemiskinan. Beras dapat menjadi sumber makanan yang bergizi bagi mereka dan keluarganya. Dengan memberikan sedekah berupa beras, kita juga membantu mengurangi pemborosan pangan dalam masyarakat. Beras yang tidak terpakai atau berlebihan dapat disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga tidak terbuang sia-sia. Sedekah berupa beras juga memiliki peran penting dalam membangun solidaritas dan persaudaraan di antara masyarakat. Ketika orang-orang saling membantu dan berbagi rezeki, mereka memperkuat hubungan sosial dan spiritual mereka, serta mempererat tali persaudaraan sebagai umat manusia. Sedekah berupa beras memiliki makna dan manfaat yang sangat penting dalam masyarakat. Selain membantu mereka yang membutuhkan, sedekah berupa beras juga membangun solidaritas, mengurangi pemborosan pangan, dan mendatangkan berkah serta pahala yang berlipat dalam Islam. Oleh karena itu, mari kita terus berupaya untuk memberikan sedekah berupa beras kepada mereka yang membutuhkan, sehingga kita dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam masyarakat dan meraih keberkahan dalam hidup kita. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
Memberi Nasi untuk Buka Puasa: Sedekah di Bulan Ramadhan
Memberi Nasi untuk Buka Puasa: Sedekah di Bulan Ramadhan
Di bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari sebagai bagian dari ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Saat waktu berbuka tiba, memberikan nasi kepada mereka yang membutuhkan adalah salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna, manfaat, dan keutamaan dari sedekah memberi nasi untuk buka puasa. Memberikan nasi kepada mereka yang berbuka puasa merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi mereka yang kurang mampu atau tidak memiliki cukup makanan untuk berbuka. Nasi sebagai makanan pokok di beberapa negara, memiliki makna yang mendalam sebagai sumber kehidupan dan kebutuhan dasar manusia. Memberikan nasi untuk buka puasa adalah cara untuk membantu mereka yang membutuhkan agar dapat menikmati sajian yang cukup untuk mengakhiri puasa mereka dengan layak. Memberi nasi untuk buka puasa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Bagi mereka yang kurang mampu atau tidak memiliki cukup makanan, pemberian nasi untuk buka puasa dapat menjadi sumber kebahagiaan dan kelegaan yang besar. Memberikan nasi untuk buka puasa juga merupakan cara untuk menjaga kehormatan dan martabat mereka yang menerima sedekah. Dengan memberikan makanan yang layak dan bergizi, kita tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menghormati mereka sebagai sesama manusia. Memberikan nasi untuk buka puasa adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang memberi makan kepada orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama dengan mereka yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sendiri. Ini menunjukkan keutamaan yang besar dari sedekah memberi nasi untuk buka puasa. Memberikan nasi kepada mereka yang berbuka puasa adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Selain membantu mereka yang membutuhkan, sedekah ini juga mendatangkan pahala yang besar, meraih berkah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita terus berupaya untuk memberikan sedekah memberi nasi untuk buka puasa kepada mereka yang membutuhkan, sehingga kita dapat menjadi bagian dari kebaikan dan keberkahan dalam masyarakat. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Dewi Fatmawati
SEDEKAH BEKAL AKHIRAT
SEDEKAH BEKAL AKHIRAT
Sedekah adalah salah satu konsep dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya memberikan sebagian harta kepada sesama sebagai bentuk ibadah dan kebaikan. Konsep sedekah tidak hanya berbicara tentang memberikan secara materi, tetapi juga melibatkan pengorbanan waktu, tenaga, dan keahlian untuk kebaikan umum. Dalam Islam, sedekah dilihat sebagai investasi untuk kehidupan di akhirat yang membawa berkah dan pahala yang besar. Pertama-tama, sedekah adalah ekspresi dari kepedulian sosial dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Muhammad SAW bersabda bahwa "Tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima." Memberikan sedekah memperlihatkan kepedulian kita terhadap kondisi sesama yang kurang beruntung, serta membantu mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat. Selain itu, sedekah merupakan bentuk syukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa "Barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia hanya bersyukur untuk dirinya sendiri." Dengan memberikan sedekah, kita menunjukkan rasa syukur kita terhadap keberkahan yang telah kita terima dan membuktikan bahwa kita tidak melupakan hak orang lain dalam nikmat yang kita peroleh. Sedekah juga menjadi sarana untuk membersihkan harta dari sifat serakah dan menciptakan keseimbangan dalam distribusi kekayaan. Rasulullah SAW menyatakan bahwa "Harta itu tidak akan berkurang karena sedekah." Dengan memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan, kita memperbarui sikap kita terhadap kekayaan dan membangun kedermawanan yang lebih besar dalam diri kita. Lebih jauh lagi, sedekah merupakan investasi untuk kehidupan di akhirat. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman bahwa "Sedekah adalah investasi yang memberikan keuntungan yang tidak pernah habis." Setiap sedekah yang kita berikan akan dihitung sebagai amal kebaikan di hadapan Allah SWT, dan pahalanya akan terus mengalir di kehidupan di akhirat. Selain memberikan sedekah secara langsung kepada individu yang membutuhkan, ada juga berbagai bentuk sedekah lain yang dapat dilakukan, seperti mendukung program-program amal, membiayai pendidikan anak-anak yang kurang mampu, atau menyumbangkan waktu dan tenaga untuk kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memberikan sedekah sebagai bekalan menuju akhirat, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dan pahala di dunia dan di akhirat, tetapi juga menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada sesama manusia. Oleh karena itu, mari kita terus memperbanyak sedekah dalam segala bentuknya, sebagai wujud pengabdian kita kepada Allah SWT dan sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia dan di akhirat. Sumber Foto: Pinterest
BERITA09/04/2024 | Nur Hidayat
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat