Berita Terbaru
Kafarat Ramadhan : Sebuah Perspektif Unik dalam Menjaga Keharmonisan Spiritual dan Sosial
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, namun di balik keistimewaan dan kedamaian bulan ini, terdapat satu aspek penting yang sering kali terlewatkan oleh banyak orang: Kafarat Ramadhan. Tidak hanya sekadar kewajiban yang mengikuti pelanggaran puasa, kafarat dapat dipandang sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, menumbuhkan empati sosial, dan mempererat hubungan antarmanusia. Artikel ini mengajak pembaca untuk melihat kafarat dari sudut pandang yang tidak hanya berkaitan dengan syariat, tetapi juga dari perspektif psikologis dan sosial yang lebih luas.
Kafarat: Lebih dari Sekadar Ganti Rugi
Kafarat dalam konteks puasa Ramadhan seringkali dianggap sebagai "hukuman" atau "ganti rugi" yang harus dibayar jika seseorang membatalkan puasanya secara sengaja. Konvensionalnya, kafarat dipenuhi dengan memberi makan 60 orang miskin atau berpuasa dua bulan berturut-turut. Namun, apakah pernah terlintas bahwa kafarat bukan hanya sekadar kompensasi, tetapi juga sebuah bentuk penyembuhan spiritual?
Dari sudut pandang spiritual, kafarat bukan sekadar membayar dosa atau kesalahan yang dilakukan, tetapi juga menjadi media pembersihan hati dan pikiran. Saat seseorang menjalani kafarat, mereka terlibat dalam kegiatan yang menghubungkan diri dengan orang lain, meningkatkan kesadaran sosial, dan memperkuat ikatan persaudaraan. Kafarat dengan memberi makan orang miskin, misalnya, bukan hanya bermanfaat bagi orang yang menerima, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin bagi pemberi. Ini adalah refleksi dari prinsip dasar puasa itu sendiri: menahan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah, sambil berusaha untuk membawa dampak positif pada sesama.
Kafarat dalam Perspektif Sosial: Menumbuhkan Empati dan Kepedulian
Banyak yang menganggap kafarat sebagai bentuk "penebusan dosa" pribadi, tetapi ada sisi sosial yang tak kalah penting. Memberi makan orang miskin adalah salah satu pilihan kafarat yang paling umum. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, tindakan ini bisa dilihat sebagai sebuah upaya untuk menumbuhkan rasa empati dalam masyarakat.
Dalam masyarakat yang semakin individualistik, di mana setiap orang lebih fokus pada kepentingan pribadi, kafarat dapat menjadi pengingat bahwa kita hidup berdampingan dengan orang lain. Memberi makan 60 orang miskin berarti mengingatkan kita akan ketimpangan sosial yang ada di sekitar kita. Ini bukan hanya soal memenuhi kewajiban agama, tetapi juga soal membangun rasa tanggung jawab sosial yang lebih besar. Melalui kafarat, kita diajak untuk tidak hanya melihat kesalahan atau pelanggaran sebagai hal yang harus dihukum, tetapi juga untuk memaknai setiap tindakan kita sebagai kontribusi terhadap kesejahteraan sosial.
Kafarat sebagai Pengingat akan Keseimbangan Kehidupan
Dalam banyak tradisi agama, keseimbangan antara dunia dan akhirat selalu menjadi tema utama. Dalam konteks puasa Ramadhan, kita diajak untuk menyeimbangkan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan keimanan, dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama. Namun, jika seseorang melanggar aturan puasa, kafarat menjadi cara untuk kembali menyeimbangkan ketidaksempurnaan tersebut.
Bagi banyak orang, menjalani kafarat bukanlah hal yang mudah. Berpuasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan banyak orang mungkin memerlukan usaha yang besar. Namun, hal ini juga mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dan komitmen dalam menjalani kehidupan yang seimbang. Kafarat, dengan cara yang unik, berfungsi sebagai alat untuk mengingatkan kita bahwa kehidupan ini adalah tentang keseimbangan—antara hak-hak Allah, hak-hak diri kita sendiri, dan hak-hak orang lain. Ini adalah pelajaran penting yang tidak hanya relevan selama bulan Ramadhan, tetapi sepanjang tahun.
Aspek Psikologis: Mengubah Pelanggaran Menjadi Peluang Pertumbuhan
Mungkin kita pernah mengalami momen di mana kita merasa bersalah setelah melanggar suatu aturan, terutama yang berhubungan dengan ibadah. Dalam konteks puasa, kafarat seringkali dirasakan sebagai bentuk hukuman yang membuat kita merasa semakin bersalah. Namun, jika kita mengubah perspektif kita terhadap kafarat, maka kita akan melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh.
Salah satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa kesalahan dan pelanggaran adalah bagian dari proses belajar dan bertumbuh. Ketika seseorang melakukan pelanggaran seperti membatalkan puasa secara sengaja, kafarat mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Namun, lebih dari itu, kafarat juga mengajarkan tentang penerimaan dan perbaikan diri. Ini adalah kesempatan untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses hidup, bukan sebagai akhir dari segala sesuatu. Dalam psikologi, ini sering disebut sebagai mindset pertumbuhan—kemampuan untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
Kafarat Sebagai Bentuk Refleksi Diri
Selain sebagai kewajiban agama dan sosial, kafarat juga berfungsi sebagai sarana refleksi diri. Setiap tindakan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kafarat dapat dijadikan momen introspeksi. Apakah kita memberi makan orang miskin karena merasa terpaksa atau karena kita benar-benar ingin berbagi? Apakah kita berpuasa dua bulan berturut-turut dengan hati yang ikhlas, atau hanya sekadar memenuhi kewajiban? Refleksi semacam ini mendorong kita untuk tidak hanya fokus pada tindakan, tetapi juga niat di baliknya.
Dalam konteks ini, kafarat mengingatkan kita bahwa niat adalah bagian terpenting dari setiap amal ibadah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, melalui kafarat, kita diberi kesempatan untuk memperbaiki niat dan memperbaiki diri dalam setiap tindakan.
Kesimpulan: Kafarat sebagai Transformasi Spiritual dan Sosial
Kafarat Ramadhan bukan hanya sebuah kewajiban agama, tetapi juga sebuah transformasi yang mendalam. Ia mengajarkan kita untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, mempererat hubungan dengan sesama, dan merenung tentang keseimbangan hidup. Melalui kafarat, kita belajar bahwa pelanggaran dan kesalahan adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus diterima dengan lapang dada dan dijadikan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Dengan memandang kafarat dari sudut pandang yang lebih luas, kita tidak hanya melihatnya sebagai bentuk hukuman, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, tumbuh lebih baik, dan memberikan manfaat bagi orang lain. Kafarat bukan hanya tentang menebus kesalahan, tetapi tentang memperbaiki kualitas spiritual, sosial, dan pribadi kita. Oleh karena itu, setiap individu yang menjalani kafarat dalam bulan Ramadhan harus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan perjalanan spiritual yang lebih dalam, sambil memberi dampak positif bagi masyarakat di sekitar mereka.
Editor : Ibnu
BERITA06/03/2025 | Ibnu
Kunci Sukses Sedekah Sampah Mengatasi Stigma Negatif
Sedekah sampah adalah sebuah inisiatif yang mengajak masyarakat untuk mendonasikan sampah yang masih memiliki nilai guna, baik untuk tujuan sosial maupun lingkungan. Meskipun konsep ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif, masih ada stigma negatif yang melekat pada praktik sedekah sampah. Artikel ini akan membahas kunci sukses dalam mengatasi stigma negatif tersebut, serta bagaimana sedekah sampah dapat menjadi solusi untuk masalah lingkungan dan sosial.
Memahami Stigma Negatif
Stigma negatif terhadap sedekah sampah sering kali muncul dari pandangan bahwa sampah adalah barang yang tidak berharga dan kotor. Banyak orang yang merasa enggan untuk terlibat dalam kegiatan ini karena takut dianggap tidak bersih atau tidak berkelas. Selain itu, ada juga anggapan bahwa sedekah sampah tidak sebanding dengan sedekah dalam bentuk uang atau barang baru. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai dan manfaat dari sedekah sampah.
Kunci Sukses Mengatasi Stigma Negatif
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi adalah langkah pertama yang krusial dalam mengatasi stigma negatif. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang jelas tentang apa itu sedekah sampah, manfaatnya, dan bagaimana cara melakukannya. Kampanye edukasi dapat dilakukan melalui seminar, workshop, atau media sosial. Misalnya, organisasi non-pemerintah (NGO) dapat mengadakan acara yang mengajak masyarakat untuk belajar tentang pengelolaan sampah dan dampak positif dari sedekah sampah.
Menunjukkan Contoh Nyata
Salah satu cara efektif untuk mengatasi stigma negatif adalah dengan menunjukkan contoh nyata dari keberhasilan sedekah sampah. Kisah sukses individu atau komunitas yang telah berhasil mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dapat menginspirasi orang lain untuk ikut serta. Misalnya, beberapa komunitas di Indonesia telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.
Kolaborasi dengan Pihak Terkait
Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, perusahaan, dan lembaga sosial, dapat membantu meningkatkan kredibilitas sedekah sampah. Dengan dukungan dari pihak-pihak ini, program sedekah sampah dapat lebih mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat. Misalnya, pemerintah daerah dapat menyediakan tempat pengumpulan sampah yang jelas dan mudah dijangkau.
Membangun Komunitas
Membangun komunitas yang peduli terhadap sedekah sampah dapat menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama. Komunitas ini dapat menjadi wadah bagi individu untuk berbagi pengalaman, ide, dan praktik terbaik dalam sedekah sampah. Dengan adanya dukungan dari komunitas, stigma negatif dapat diatasi secara kolektif.
Mengedepankan Nilai Sosial dan Lingkungan
Menekankan nilai sosial dan lingkungan dari sedekah sampah dapat membantu mengubah pandangan masyarakat. Dengan menunjukkan bahwa sedekah sampah tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga untuk masyarakat dan lingkungan, orang akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi. Misalnya, hasil dari sedekah sampah dapat digunakan untuk mendukung program-program sosial, seperti pendidikan atau kesehatan.
Sedekah sampah memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Namun, stigma negatif yang melekat pada praktik ini perlu diatasi melalui edukasi, contoh nyata, kolaborasi, pembangunan komunitas, dan penekanan pada nilai sosial dan lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, sedekah sampah dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi masalah sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Riza Fatmahira
Editor: M. Sahal
BERITA06/03/2025 | AdminS
Panduan Praktis Melakukan Sedekah Sampah di Rumah
Sedekah sampah telah menjadi gerakan yang semakin populer di Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus ibadah sosial. Bagi Anda yang tertarik untuk mulai melakukan sedekah sampah namun belum mengetahui langkah-langkahnya, artikel ini akan memberikan panduan praktis yang dapat diterapkan langsung di rumah. BAZNAS sebagai lembaga amil zakat nasional mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.
Pengertian Sedekah Sampah
Sebelum memulai, penting untuk memahami konsep dasar sedekah sampah. Pada prinsipnya, sedekah sampah adalah kegiatan menyumbangkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi kepada program atau lembaga yang akan mengelolanya, untuk kemudian hasil penjualannya digunakan untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Konsep ini selaras dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya sedekah dan menjaga lingkungan. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap perbuatan baik adalah sedekah" (HR. Bukhari dan Muslim). Meskipun tampak sederhana, sedekah sampah memiliki dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat jika dilakukan secara konsisten dan meluas.
Jenis Sampah yang Dapat Disedekahkan
Tidak semua sampah dapat disedekahkan, karena program ini fokus pada sampah yang masih memiliki nilai ekonomi untuk didaur ulang. Berikut adalah jenis-jenis sampah yang umumnya diterima dalam program sedekah sampah:
1. Sampah Plastik
Botol plastik PET (seperti botol air mineral)
Gelas plastik
Kantong plastik yang masih bersih
Kemasan plastik produk rumah tangga
Tutup botol plastik
2. Sampah Kertas
Koran bekas
Majalah dan buku bekas
Kardus dan kertas karton
Kertas HVS bekas
Kertas pembungkus yang masih bersih
3. Sampah Logam
Kaleng minuman
Tutup botol dari logam
Peralatan rumah tangga dari logam yang sudah tidak terpakai
Besi dan aluminium bekas
4. Sampah Elektronik (E-waste)
Ponsel dan aksesori yang tidak terpakai
Perangkat komputer bekas
Kabel dan charger yang rusak
Baterai bekas (perlu penanganan khusus)
5. Sampah Kaca
Botol kaca
Gelas kaca yang pecah
Wadah makanan dari kaca
6. Tekstil
Pakaian bekas yang masih layak pakai
Kain perca
Tas dan sepatu bekas yang masih layak
Perlu diingat bahwa setiap program sedekah sampah mungkin memiliki kriteria penerimaan yang berbeda-beda. Pastikan untuk mengecek informasi dari BAZNAS atau pengelola program sedekah sampah di area Anda.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor: M. Sahal
BERITA06/03/2025 | AdminS
Kreativitas dalam Sedekah: Mengubah Sampah Menjadi Berkah
Dalam era di mana permasalahan sampah semakin mendesak, muncul sebuah gerakan inovatif yang menggabungkan kepedulian lingkungan dengan nilai-nilai spiritual: sedekah sampah. Konsep ini tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk mengatasi timbunan sampah, tetapi juga membuka pintu bagi masyarakat untuk bersedekah dengan cara yang kreatif dan berkelanjutan. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sebagai lembaga pengelola zakat terpercaya di Indonesia, telah mempelopori program ini dengan hasil yang menginspirasi.
Sedekah di Era Modern
Sedekah dalam Islam tradisional sering diasosiasikan dengan pemberian uang atau makanan kepada yang membutuhkan. Namun, hakikat sedekah sebenarnya jauh lebih luas. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap perbuatan baik adalah sedekah." Hadits ini menjadi landasan bagi eksplorasi bentuk-bentuk sedekah kontemporer yang relevan dengan tantangan zaman.
Sedekah sampah hadir sebagai manifestasi modern dari nilai-nilai kebaikan yang universal. Program ini mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma tentang sampah: dari sesuatu yang "dibuang" menjadi sesuatu yang "disedekahkan." Melalui pendekatan ini, barang yang tadinya dianggap tidak bernilai ternyata dapat ditransformasi menjadi sumber kebaikan yang bermanfaat bagi banyak orang.
Mekanisme Sedekah Sampah yang Inovatif
Bagaimana sebenarnya sampah bisa menjadi sedekah? Mekanismenya cukup sederhana namun brilian. Masyarakat mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi seperti botol plastik, kertas, kardus, kaleng, dan barang elektronik bekas. Sampah-sampah ini kemudian dipilah, dikelola, dan dijual kepada pengepul atau industri daur ulang. Hasil penjualan inilah yang kemudian disalurkan sebagai dana sedekah untuk berbagai program sosial dan kemanusiaan.
Multiplier Effect Sedekah Sampah
Keindahan sedekah sampah terletak pada efek ganda (multiplier effect) yang dihasilkannya. Satu tindakan sederhana menghasilkan berbagai manfaat simultan:
1. Manfaat Lingkungan
Setiap kilogram sampah plastik yang disedekahkan berarti satu kilogram sampah yang tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau lebih buruk lagi, di lautan. Program sedekah sampah BAZNAS telah berhasil mengalihkan ribuan ton sampah dari TPA, mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah, dan menyelamatkan ekosistem laut dari ancaman mikroplastik.
2. Manfaat Sosial-Ekonomi
Dana yang dihasilkan dari penjualan sampah menjadi sumber pendanaan untuk berbagai program sosial BAZNAS, seperti beasiswa pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, layanan kesehatan gratis, bantuan bencana, dan program pemberdayaan ekonomi untuk kelompok rentan. Program sedekah sampah juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengumpulan dan pengolahan sampah.
3. Manfaat Spiritual
Bagi individu yang berpartisipasi, sedekah sampah menjadi sarana untuk menunaikan kewajiban spiritual dengan cara yang relevan dengan gaya hidup modern. Dalam perspektif Islam, sedekah tidak hanya membersihkan harta tetapi juga membersihkan jiwa. Sedekah sampah menambahkan dimensi baru: membersihkan lingkungan.
Program ini juga menjadi wahana edukasi tentang prinsip-prinsip keberlanjutan yang ternyata sangat selaras dengan ajaran agama. Konsep "khalifah fil ardh" (pemelihara bumi) dalam Islam mendapatkan bentuk konkretnya melalui praktik sedekah sampah yang menggabungkan ibadah dengan tanggung jawab lingkungan.
Tantangan dan Jalan ke Depan
Meskipun telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, program sedekah sampah masih menghadapi berbagai tantangan. Kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah masih perlu ditingkatkan. Infrastruktur pengumpulan dan pengolahan sampah juga belum tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Belum lagi tantangan untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah melalui teknologi daur ulang yang lebih efisien.
BAZNAS terus berinovasi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Kolaborasi dengan berbagai pihak—mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, hingga komunitas-komunitas lokal—menjadi kunci untuk memperluas jangkauan dan dampak program. Pendekatan multi-stakeholder ini memastikan bahwa sedekah sampah bukan sekadar program sementara tetapi gerakan berkelanjutan yang terus berkembang.
Kesimpulan
Sedekah sampah mewakili perpaduan sempurna antara kepedulian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai spiritual. Inisiatif ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan inovasi, bahkan sampah pun dapat menjadi sarana untuk berbuat kebaikan dan beribadah.
Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, sedekah sampah menawarkan cara baru untuk mengamalkan ajaran agama sambil berkontribusi pada isu global. Ini adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai tradisional dapat beradaptasi dengan tantangan kontemporer tanpa kehilangan esensinya.
BAZNAS mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam gerakan sedekah sampah. Karena sesungguhnya, ketika kita mengubah sampah menjadi berkah, kita tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga menyucikan hati dan jiwa. Mari jadikan sedekah sampah sebagai refleksi kreativitas dalam beribadah dan mencintai bumi—rumah bersama kita semua.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor: M. Sahal
BERITA06/03/2025 | AdminS
Ramadhan dan Teknologi: Memanfaatkan Gadget untuk Kebaikan
Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam, yang tidak hanya bertujuan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk meningkatkan ketakwaan, memperkuat iman, dan memperbanyak amal kebaikan. Dalam konteks ini, teknologi modern, terutama gadget dan aplikasi, dapat berfungsi sebagai alat yang sangat berguna untuk mendukung dan meningkatkan pengalaman ibadah kita.
Di era digital saat ini, hampir setiap orang memiliki akses ke smartphone, tablet, atau perangkat lainnya yang terhubung ke internet. Dengan kemudahan akses informasi dan berbagai aplikasi yang tersedia, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pemahaman kita tentang agama, mengatur waktu ibadah, dan berinteraksi dengan komunitas. Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi yang tidak bijak juga dapat mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama Ramadhan, yaitu beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara memanfaatkan teknologi dengan bijak selama bulan suci ini.
Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat. Penggunaan teknologi yang bijak dan terarah sangat penting untuk menghindari dampak negatif yang dapat menghambat tujuan utama Ramadhan. Kecanduan media sosial, misalnya, dapat mengalihkan fokus dari ibadah dan kegiatan-kegiatan positif lainnya yang seharusnya diprioritaskan selama bulan suci ini. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara efektif dan bertanggung jawab menjadi kunci untuk meraih manfaat maksimal dari kemajuan teknologi tanpa terjerat dalam dampak negatifnya. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek penggunaan teknologi dalam konteks Ramadhan, mulai dari aplikasi yang mendukung ibadah hingga strategi untuk menghindari dampak negatifnya, dengan tujuan untuk membantu pembaca menjalani Ramadhan dengan lebih bermakna dan produktif. Kita akan membahas berbagai jenis teknologi, manfaatnya, potensi risikonya, dan bagaimana mengoptimalkan penggunaannya untuk mencapai tujuan spiritual selama bulan Ramadhan.
Menggunakan Teknologi untuk Ibadah
Mengatur Waktu Shalat
Salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim adalah menjalankan shalat tepat waktu. Namun, dengan kesibukan sehari-hari, sering kali kita kehilangan jejak waktu shalat. Di sinilah teknologi berperan penting. Aplikasi jadwal shalat yang tersedia di smartphone dapat membantu kita mengetahui waktu shalat dengan akurat berdasarkan lokasi kita.
Aplikasi seperti PrayTimes, Salah Times, dan Muslim Pro tidak hanya memberikan informasi waktu shalat, tetapi juga mengingatkan kita dengan notifikasi. Beberapa aplikasi bahkan menawarkan fitur tambahan seperti arah kiblat, pengingat untuk shalat sunnah, dan informasi tentang masjid terdekat. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat lebih disiplin dalam menjalankan ibadah shalat, yang merupakan tiang agama.
Lebih dari sekadar pengingat, aplikasi ini juga sering kali dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan kita untuk belajar lebih banyak tentang makna dan tata cara shalat. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalankan ibadah secara fisik, tetapi juga memahami esensi dari setiap gerakan dan bacaan dalam shalat.
Selain aplikasi jadwal shalat, teknologi juga dapat membantu dalam mengatur waktu untuk ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti membaca Al-Quran, dzikir, dan tadarus. Penggunaan fitur pengingat dan penjadwalan pada smartphone dapat membantu menciptakan rutinitas ibadah yang lebih terstruktur dan konsisten.
Mendengarkan Al-Quran
Mendengarkan Al-Quran adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama selama bulan Ramadhan. Dengan adanya teknologi, kita kini dapat dengan mudah mengakses Al-Quran dalam bentuk audio melalui berbagai aplikasi. Aplikasi seperti Quran.com, Al-Quran, dan Quran Reader menyediakan audio Al-Quran yang dibacakan oleh para qari terkenal, sehingga kita dapat mendengarkan bacaan Al-Quran kapan saja dan di mana saja.
Selain itu, aplikasi ini juga sering dilengkapi dengan terjemahan dan tafsir dalam berbagai bahasa, yang memungkinkan kita untuk memahami makna dari ayat-ayat yang kita dengarkan. Dengan cara ini, kita tidak hanya mendengarkan, tetapi juga belajar dan merenungkan isi Al-Quran, yang merupakan sumber petunjuk hidup bagi umat Islam.
Mendengarkan Al-Quran juga dapat menjadi aktivitas yang sangat menenangkan dan membawa ketenangan jiwa. Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca dan mendengarkan Al-Quran, dan teknologi memudahkan kita untuk melakukannya, bahkan saat kita sedang dalam perjalanan atau melakukan aktivitas lainnya.
Selain mendengarkan, teknologi juga memudahkan pembelajaran Al-Quran. Aplikasi pembelajaran Al-Quran interaktif dapat membantu pengguna mempelajari tajwid, membaca Al-Quran dengan benar, dan memahami makna ayat-ayat Al-Quran. Aplikasi ini seringkali dilengkapi dengan fitur-fitur seperti kuis, latihan, dan umpan balik untuk membantu pengguna meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Quran.
Menghitung Zakat
Zakat adalah salah satu pilar penting dalam Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Selama bulan Ramadhan, banyak orang yang berusaha untuk menunaikan zakat mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun, menghitung zakat bisa menjadi tugas yang rumit, terutama bagi mereka yang memiliki berbagai sumber pendapatan. Di sinilah aplikasi seperti Zakat Calculator, Zakat, dan Zakat Pro berperan.
Aplikasi ini membantu pengguna untuk menghitung jumlah zakat yang harus dibayarkan berdasarkan harta yang dimiliki. Dengan memasukkan informasi tentang aset dan pendapatan, aplikasi ini dapat memberikan estimasi yang akurat tentang jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Selain itu, beberapa aplikasi juga memberikan informasi tentang jenis zakat yang harus dibayarkan, seperti zakat fitrah dan zakat mal.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat memastikan bahwa kita memenuhi kewajiban zakat kita dengan benar dan tepat waktu. Ini juga membantu kita untuk lebih memahami pentingnya zakat dalam Islam dan bagaimana zakat dapat membantu meringankan beban orang-orang yang kurang mampu.
Selain itu, teknologi juga dapat membantu dalam mendistribusikan zakat. Platform online dan aplikasi donasi memungkinkan pengguna untuk menyalurkan zakat mereka secara online kepada berbagai lembaga amil zakat atau individu yang membutuhkan. Hal ini mempermudah proses penyaluran zakat dan memastikan bahwa zakat tersebut sampai kepada yang berhak menerimanya.
Mengikuti Kajian dan Ceramah Agama
Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan kegiatan keagamaan, termasuk kajian dan ceramah agama. Teknologi memungkinkan kita untuk mengikuti kajian dan ceramah agama secara online, baik melalui live streaming maupun rekaman video. Platform seperti YouTube, Instagram Live, dan aplikasi streaming lainnya menyediakan akses ke berbagai kajian dan ceramah dari ulama dan pendakwah terkemuka.
Manfaat mengikuti kajian dan ceramah online:
Aksesibilitas: Kita dapat mengikuti kajian dan ceramah dari mana saja dan kapan saja, tanpa harus bepergian ke tempat acara.
Pilihan yang Beragam: Tersedia berbagai macam kajian dan ceramah dengan tema dan pembicara yang berbeda-beda.
Kemudahan Dokumentasi: Kita dapat merekam atau menyimpan kajian dan ceramah untuk dipelajari kembali di lain waktu.
Interaksi: Beberapa platform memungkinkan interaksi dengan pembicara dan peserta lainnya melalui fitur komentar atau live chat.
Dengan mengikuti kajian dan ceramah online, kita dapat memperluas wawasan keagamaan, memperdalam pemahaman tentang Islam, dan mendapatkan inspirasi untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Potensi Dampak Negatif dari Penggunaan Teknologi
Meskipun teknologi dapat membantu meningkatkan ibadah kita, penggunaannya yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah kecanduan media sosial, yang dapat mengalihkan perhatian dari ibadah dan kegiatan keluarga.
Kecanduan Media Sosial
Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dapat menjadi distraksi yang besar selama Ramadhan. Banyak orang yang terjebak dalam scrolling tanpa henti, menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat konten yang tidak produktif. Hal ini dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah, membaca Al-Quran, atau berinteraksi dengan keluarga.
Kecanduan media sosial juga dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas. Kita sering kali membandingkan diri kita dengan orang lain yang kita lihat di media sosial, yang dapat mengganggu kesehatan mental kita. Oleh karena itu, penting untuk menyadari waktu yang kita habiskan di media sosial dan berusaha untuk mengurangi penggunaannya, terutama selama bulan Ramadhan.
Mengabaikan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk berinteraksi dengan anggota keluarga. Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperkuat ikatan keluarga, berbagi momen berbuka puasa, dan melakukan ibadah bersama.
Namun, jika kita terlalu terfokus pada gadget, kita mungkin melewatkan kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan orang-orang terkasih. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi dan memastikan bahwa kita menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga.
Gangguan Tidur dan Kesehatan Fisik
Penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan gangguan kesehatan lainnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan kita untuk menjalankan ibadah puasa dan aktivitas lainnya selama Ramadhan.
Isolasi Sosial dan Kurangnya Interaksi Langsung
Terlalu fokus pada dunia digital dapat menyebabkan isolasi sosial dan mengurangi interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar kita. Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih erat dengan keluarga dan teman. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menghambat hal tersebut.
Perbandingan Diri dan Rasa Iri
Media sosial seringkali menampilkan citra kehidupan yang sempurna dan ideal. Melihat postingan orang lain yang tampak bahagia dan sukses dapat memicu perbandingan diri dan rasa iri. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan mengurangi rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Mengatur Penggunaan Teknologi Selama Ramadhan
Untuk memanfaatkan teknologi selama Ramadhan tanpa terjebak dalam penggunaannya yang berlebihan, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Mengatur Waktu Penggunaan
Salah satu cara terbaik untuk mengatur penggunaan teknologi adalah dengan menetapkan waktu khusus untuk menggunakan gadget dan media sosial. Misalnya, kita bisa memutuskan untuk tidak menggunakan gadget selama waktu shalat atau saat berbuka puasa. Dengan cara ini, kita dapat lebih fokus pada ibadah dan interaksi dengan keluarga.
Menggunakan Fitur Pengaturan
Banyak aplikasi memiliki fitur pengaturan yang dapat membantu mengurangi penggunaan teknologi. Misalnya, fitur "Do Not Disturb" dapat digunakan selama waktu ibadah. Selain itu, kita juga bisa menggunakan aplikasi yang membantu kita melacak waktu yang dihabiskan di media sosial dan menetapkan batasan untuk diri kita sendiri.
Menghabiskan Waktu dengan Keluarga
Buatlah kebiasaan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga selama Ramadhan. Lakukan aktivitas bersama seperti membaca Al-Quran, bermain permainan, atau berolahraga. Dengan cara ini, kita tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
Kesimpulan
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan ibadah kita selama Ramadhan. Dengan menggunakan aplikasi yang tepat, kita dapat lebih mudah mengatur waktu shalat, mendengarkan Al-Quran, dan menghitung zakat. Namun, penting untuk mengatur penggunaan teknologi agar tidak mengalihkan perhatian dari ibadah dan kegiatan keluarga. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan selama bulan suci Ramadhan.
*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor : Ashifuddin Fikri
Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA06/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Doa untuk Meraih Pertolongan Allah
Ada sebuah kalimat yang jika kita baca, Allah akan selalu menolong, menjaga, dan menjauhkan diri kita dari ‘ain. Jika selama ini kita belum maksimal dalam beribadah Ramadhan, jika tahun ini dan tahun sebelumnya, ibadah Ramadhan belum juga meningkat dan jauh dari target, maka ada doa yang jika dirapalkan maka Allah akan memudahkan kita.
Laa hawla wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Doa ini adalah doa yang kita butuhkan di hari-hari Ramadhan ini. Doa ini adalah doa yang akan menolong di saat kita berada di kondisi terhimpit, sulit, dan tertekan. Untuk harapan dan tujuan yang belum tercapai, untuk setiap kesulitan dalam hidup, kebingungan, kegelisahan, dan ketakutan yang tiada habisnya, melafalkan doa ini di sela-sela aktivitas harian akan memberikan energi kekuatan keimanan yang luar biasa.
Laa hawla wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Ini bukan lafaz/ucapan biasa, melainkan doa yang mengandung nilai tauhid yang mendalam. Ia mengajarkan tentang keterbatasan manusia dan mutlaknya kekuasaan Allah SWT.
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Ucapkanlah la hawla wa la quwwata illa billah, karena ia adalah salah satu simpanan berharga dari harta karun surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalimat ini mengajarkan kesadaran bahwa segala bentuk kekuatan, kemampuan, dan daya upaya manusia bersumber dari Allah SWT. Manusia tidak memiliki kekuatan sejati kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Ketika seseorang mengucapkannya, ia sedang menyatakan kepasrahan total kepada Allah, meyakini bahwa hanya Allah yang mampu mengubah keadaan, menghilangkan kesulitan, dan memberikan kemudahan.
Tadabbur mendalam atas doa ini menumbuhkan sifat rendah hati dan mengikis kesombongan. Ketika sukses diraih, doa ini mengingatkan bahwa kesuksesan bukan semata hasil kerja keras, melainkan anugerah Allah. Ketika cobaan datang, kalimat ini menjadi penghibur hati bahwa manusia tidak berjuang sendiri. Ada kekuatan Ilahi yang mengatur dan mendampingi setiap hamba-Nya.
Lebih dari itu, doa ini juga mengandung unsur tawakal. Setelah usaha maksimal dilakukan, hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada Allah. Dengan tadabbur ini, seorang muslim belajar untuk tidak mudah putus asa, karena yakin bahwa kekuatan Allah melampaui segalanya.
Mengamalkan doa ini secara rutin, baik dalam doa harian, dzikir, maupun dalam menghadapi masalah hidup, akan membentuk pribadi yang sabar, optimis, dan berjiwa besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.” (QS. At-Talaq: 3).
*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor : Ashifuddin Fikri
Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA06/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Keteladanan Abdullah bin Mas’ud dalam Menghidupkan Al-Quran
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sangat mencintai Al-Qur’an. Ia termasuk sahabat yang pertama kali memeluk Islam dan mendapatkan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Kecintaan Abdullah bin Mas’ud terhadap Al-Qur’an semakin mendalam di bulan Al Quran, bulan Ramadhan.
Kecintaan Abdullah bin Mas’ud kepada Al-Qur’an
Sejak wahyu pertama turun, Abdullah bin Mas’ud menunjukkan ketekunan luar biasa dalam membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an. Suaranya yang indah saat membaca Al-Qur’an membuat Rasulullah SAW sendiri meminta beliau membacakan ayat-ayat suci.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bacakanlah Al-Qur’an kepadaku.” Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Apakah aku membacakannya kepadamu, sedangkan ia diturunkan kepadamu?’ Rasulullah bersabda, ‘Aku senang mendengarnya dari orang lain.’ (HR. Bukhari, no. 5048)
Abdullah pun membacakan Surat An-Nisa hingga ayat:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu.” (QS. An-Nisa: 41)
Ketika ayat ini dibacakan, Rasulullah SAW menangis haru. Abdullah bin Mas’ud pun turut menangis. Tangisan yang lahir dari hati yang terhubung kuat dengan Al-Qur’an.
Ramadhan: Bulan Menghidupkan Al-Qur’an
Bagi Abdullah bin Mas’ud, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menikmati, mentadabburi, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Malam-malam Ramadhan beliau hiasi dengan tilawah panjang, hingga tak jarang tangisan pecah di keheningan malam. Abdullah sering mengingat firman Allah:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Dalam riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin Mas’ud mampu mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali selama Ramadhan. Namun, baginya, membaca sambil merenungkan makna ayat jauh lebih utama daripada sekadar mengejar jumlah khataman.
Mengajarkan Al-Qur’an kepada Umat
Tak hanya membaca untuk dirinya sendiri, Abdullah bin Mas’ud juga mengajarkan Al-Qur’an kepada para sahabat dan generasi setelahnya. Di bulan Ramadhan, majlis beliau penuh dengan para penuntut ilmu yang ingin belajar cara membaca, tajwid, serta tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.
"Barangsiapa ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana diturunkan, hendaklah ia membacanya sebagaimana bacaan Ibnu Ummi Abd (Abdullah bin Mas’ud).” (HR. Ahmad, no. 4100, Musnad Ahmad, Musnad Ali bin Abi Thalib)
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari, no. 5027)
Kisah Abdullah bin Mas’ud di bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa:
(1) Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, bulan yang mulia
(2) Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan penghayatan lebih utama daripada sekadar mengejar khatam
(3) Menangis saat membaca Al-Qur’an adalah tanda kelembutan hati dan kedalaman iman
(4) Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah amalan yang istimewa
*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor : Ashifuddin Fikri
Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA06/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Zakat dan Keberlanjutan Lingkungan: Membangun Masa Depan yang Ramah Lingkungan
Di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, penting bagi kita untuk mencari solusi yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan zakat sebagai instrumen untuk mendukung inisiatif keberlanjutan lingkungan. Zakat, yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Zakat tidak hanya terbatas pada penyaluran kepada individu yang membutuhkan, tetapi juga dapat diarahkan untuk proyek-proyek yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Misalnya, dana zakat dapat digunakan untuk program penghijauan, pengelolaan sampah, dan konservasi sumber daya alam. Dengan menginvestasikan zakat dalam proyek-proyek ini, kita tidak hanya membantu masyarakat yang kurang beruntung, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan planet kita.
Salah satu contoh konkret dari penggunaan zakat untuk keberlanjutan lingkungan adalah program penanaman pohon. Penanaman pohon tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti penyediaan oksigen, perlindungan terhadap erosi tanah, dan peningkatan kualitas tanah. Dengan menggunakan dana zakat untuk mendukung program-program ini, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk mendukung pendidikan lingkungan. Masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan akan lebih mungkin untuk terlibat dalam praktik-praktik berkelanjutan. Dengan memberikan beasiswa atau dukungan pendidikan kepada individu yang berfokus pada studi lingkungan, zakat dapat membantu menciptakan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Zakat juga dapat diarahkan untuk mendukung inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Dalam era digital ini, banyak solusi teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang efisien dan penggunaan energi terbarukan. Dengan menginvestasikan zakat dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif untuk tantangan lingkungan yang kita hadapi.
Penting untuk diingat bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi non-pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu. Dengan menyalurkan zakat untuk proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan, kita dapat berkontribusi pada perubahan positif yang lebih luas.
Di Indonesia, lembaga zakat seperti Baznas memiliki peran penting dalam mengelola dan menyalurkan zakat untuk berbagai program sosial, termasuk yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan. Baznas Kota Yogyakarta, misalnya, telah meluncurkan berbagai inisiatif yang menggabungkan zakat dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan masyarakat, program-program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan memanfaatkan zakat sebagai instrumen untuk keberlanjutan lingkungan, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Mari kita bersama-sama menanam benih kebaikan untuk generasi mendatang melalui zakat yang berfokus pada keberlanjutan.
Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Ummi Kiftiyah
?
BERITA05/03/2025 | admin
Balasan bagi yang Membayar Fidyah
Balasan bagi yang Membayar Fidyah
Pahala dari Allah SWTSetiap orang yang membayar fidyah dengan niat yang tulus akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ini adalah bentuk pengakuan atas usaha mereka untuk tetap memenuhi kewajiban agama meskipun dalam keadaan yang sulit.
Bersih dari DosaDengan membayar fidyah, seseorang dapat membersihkan diri dari dosa yang mungkin timbul akibat tidak menjalankan puasa. Ini memberikan ketenangan batin dan rasa lega, karena telah melakukan yang terbaik dalam situasi yang ada.
Mendapatkan KeberkahanFidyah yang dibayarkan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Allah SWT akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan, termasuk dalam hal ini, dengan memberikan rezeki yang lebih dan kehidupan yang lebih baik.
Menjalin Hubungan SosialMembayar fidyah juga dapat mempererat hubungan sosial dengan masyarakat. Dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, seseorang dapat membangun rasa solidaritas dan kepedulian di antara sesama.
Menjadi TeladanDengan membayar fidyah, seseorang dapat menjadi teladan bagi orang lain. Tindakan ini dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih baik dan saling mendukung.
Penulis:
Hubaib Ash Shidqi
Editor:
Hubaib Ash Shidqi
BERITA05/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Zakat sebagai Instrumen Investasi Sosial: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim. Namun, lebih dari sekadar kewajiban agama, zakat juga dapat dipandang sebagai instrumen investasi sosial yang memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan memanfaatkan zakat secara strategis, kita tidak hanya memenuhi kewajiban spiritual, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Zakat berfungsi sebagai sumber dana yang dapat digunakan untuk membantu mereka yang kurang beruntung, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Namun, jika dikelola dengan baik, zakat dapat menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang ekonomi. Investasi sosial melalui zakat dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pelatihan keterampilan, modal usaha, dan pendidikan.
Salah satu cara zakat dapat berfungsi sebagai investasi sosial adalah melalui program pemberdayaan ekonomi. Banyak lembaga zakat yang tidak hanya menyalurkan zakat dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan dan dukungan modal kepada masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, program pelatihan menjahit, pertanian, atau kewirausahaan dapat membantu individu dan keluarga untuk meningkatkan pendapatan mereka. Dengan memberikan keterampilan dan modal, zakat membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial.
Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendidikan adalah salah satu investasi terbaik untuk masa depan, dan dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik, zakat membantu memutus rantai kemiskinan. Beasiswa pendidikan yang didanai oleh zakat dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan produktif.
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting untuk memastikan bahwa dana zakat digunakan secara efektif. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Hal ini juga akan mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam program zakat, sehingga potensi zakat dapat dimaksimalkan.
Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat sebagai instrumen investasi sosial. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara lebih efektif.
Dalam konteks global, zakat juga dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan menginvestasikan zakat dalam program-program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, kita dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, zakat memiliki potensi besar sebagai instrumen investasi sosial yang dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan zakat secara strategis, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berinvestasi dalam masa depan masyarakat yang lebih sejahtera.
Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Sedekah Sampah dan Urgensinya
Dewasa ini, sedekah sampah sedang gencar dilakukan oleh banyak lembaga. Baik itu dari lembaga sosial pemerintah sampai pada masyarakat umum tingkat karang taruna. Kegiatan sedekah sampah ini merupakan salah satu respon terhadap lingkungan. Konsep ini mengajak kita bagaimana memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.
Apa Itu Sedekah Sampah?
Sampah merupakan suatu barang yang sudah tidak digunakan dan atau sudah dibuang oleh pemiliknya. Sedekah sampah bisa diartikan memberikan barang-barang yang sudah tidak digunakan namun masih memiliki nilai yang bisa dimanfaatkan. Sedekah sampah bisa juga diartikan sebagai tempat pengumpulan sampah yang nantinya akan didaur ulang melalui bank sampah dan nantinya akan dimanfaatkan oleh orang lain.
Bagaimana Cara Melakukan Sedekah Sampah?
Identifikasi Barang Yang Tidak Terpakai
Anda dapat memilah dan memilih barang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai dan juga masih dalam kondisi baik.
Pilih Penerima Yang Tepat
Setelah barang-barang terpilih, anda dapat mencari dan menentukan kemana barang-barang yang sudah anda pilih disalurkan. Salah satunya Baznas Kota Yogyakarta atau bank sampah dan lembaga terdekat yang ada di sekitar anda.
Bersihkan Dan Siapkan Barang
Sebelum anda menyalurkan barang yang sudah dipilih, anda perlu membersihkan dahulu sebagai tanda hormat kepada penerima.
Sampaikan Dengan Baik
Jika barang sudah siap, datanglah ke lokasi dengan baik dan sampaikan dengan penuh rasa syukur.
Ajak Orang Lain
Setelah anda melakukan sedekah sampah, anda dapat mengajak tetangga, saudara atau kerabat lain untuk juga melakukannya.
Urgensi Sedekah Sampah
Sedekah sampah menjadi salah satu kegiatan yang diperhitungkan, dilihat dari manfaatnya dan juga menyadarkan masyarakat terhadap sampah. Ada beberapa urgensinya, antara lain:
Mengurangi Sampah
Sedekah sampah dapat mengurangi sampah dengan dialokasikan kepada orang yang membutuhkan atau pun juga dengan pendaur ulangan. Sehingga menciptakan masyarakat yang lingkungannya bersih dari sampah dan dapat mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Konsep sedekah menyadarkan masyarakat terhadap lingkungan. Kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat terhadap sampah, mengetahui sampah yang dapat didaur ulang, serta melatih masyarakat dalam mengelola barang.
Membantu Masyarakat Yang Membutuhkan
Pada umumnya sedekah itu membantu kepada orang yang membutuhkan. Urgensi sedekah sampah terhadap masyarakat yakni dapat membantu sesama dengan pemberian barang bekas yang masih layak dan bernilai sehingga bisa dimanfaatkan.
Membangun Rasa Kepedulian Sosial
Dengan sedekah sampah, dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap sosial masyarakat dan lingkungan. Selain itu juga memicu sikap saling mendukung satu sama lain.
Jadi, sedekah sampah merupakan kegiatan atau konsep yang sederhana namun memiliki dampak besar. Selain dapat mengurangi sampah, juga dapat dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan.
Bagi anda yang memiliki barang bekas yang masih baik dan bernilai, bisa anda sedekahkan melalui Baznas Kota Yogyakarta.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis & Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Transformasi Digital Zakat Mal: Dari Tradisional ke Modern
Zakat mal, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun, pengelolaan zakat mal selama ini sering kali dilakukan secara tradisional, yang dapat menghambat efisiensi dan transparansi. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, zakat mal kini mengalami transformasi yang signifikan, menjadikannya lebih mudah diakses dan dikelola.
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan zakat mal secara tradisional adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Proses pengumpulan dan penyaluran zakat sering kali tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat tentang kemana dana zakat mereka disalurkan. Namun, dengan adanya teknologi digital, lembaga zakat kini dapat menggunakan sistem manajemen yang lebih baik untuk mencatat setiap transaksi. Hal ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada para muzakki (pembayar zakat) bahwa zakat mereka digunakan dengan tepat.
Digitalisasi zakat mal juga mempermudah proses pengumpulan dana. Dengan adanya platform online, masyarakat kini dapat menyalurkan zakat mereka hanya dengan beberapa klik. Berbagai aplikasi dan situs web telah dikembangkan untuk memfasilitasi pembayaran zakat secara digital. Ini sangat menguntungkan, terutama bagi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Mereka dapat melakukan pembayaran zakat kapan saja dan di mana saja, tanpa harus datang ke kantor lembaga zakat secara fisik. Hal ini tentunya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat mereka.
Selain itu, transformasi digital juga memungkinkan lembaga zakat untuk lebih efektif dalam menyalurkan dana kepada yang membutuhkan. Dengan menggunakan data analitik, lembaga zakat dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bantuan dan merancang program yang lebih tepat sasaran. Misalnya, mereka dapat menggunakan data untuk menentukan daerah-daerah yang paling terdampak oleh kemiskinan dan mengalokasikan dana zakat mal ke sana. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan bahwa zakat mal benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Salah satu contoh sukses dari transformasi digital zakat mal di Indonesia adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS telah mengembangkan berbagai inisiatif digital untuk mempermudah masyarakat dalam menunaikan zakat. Melalui aplikasi dan situs web mereka, masyarakat dapat dengan mudah melakukan pembayaran zakat, melihat laporan penggunaan dana, dan mengikuti program-program pemberdayaan yang didanai oleh zakat. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pengumpulan zakat, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat.
Namun, meskipun transformasi digital membawa banyak manfaat, tantangan tetap ada. Masih ada segmen masyarakat yang belum familiar dengan teknologi, sehingga penting bagi lembaga zakat untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi. Selain itu, keamanan data juga menjadi perhatian utama dalam pengelolaan zakat secara digital. Lembaga zakat harus memastikan bahwa data pribadi dan transaksi muzakki terlindungi dengan baik.
Dengan demikian, transformasi digital zakat mal dari tradisional ke modern adalah langkah yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat mal dapat dikelola dengan lebih baik, memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Mari kita dukung transformasi ini dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera melalui zakat.
Untuk informasi lebih lanjut tentang zakat dan program-program yang ada, Anda dapat mengunjungi BAZNAS Kota Yogyakarta.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Zakat Mal dan E-Commerce: Kolaborasi untuk Kebaikan
Di era digital saat ini, e-commerce telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dengan kemudahan berbelanja online, masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi melalui platform digital. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat potensi besar untuk memanfaatkan e-commerce sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyaluran zakat mal. Kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Zakat mal, sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat, memiliki tujuan untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Namun, pengumpulan dan penyaluran zakat mal sering kali menghadapi tantangan, seperti kurangnya transparansi, kesadaran masyarakat, dan aksesibilitas. Di sinilah peran e-commerce menjadi sangat penting. Dengan memanfaatkan platform e-commerce, zakat mal dapat dikelola dengan lebih efisien dan efektif.
Salah satu cara kolaborasi ini dapat dilakukan adalah dengan menyediakan fitur donasi zakat mal di platform e-commerce. Misalnya, saat pelanggan melakukan pembelian, mereka dapat diberikan opsi untuk menyumbangkan sebagian dari total belanja mereka sebagai zakat. Dengan cara ini, masyarakat akan lebih mudah untuk menyalurkan zakat mal mereka tanpa harus melakukan proses yang rumit. Selain itu, e-commerce juga dapat memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana zakat tersebut akan digunakan, sehingga meningkatkan transparansi dan kepercayaan.
Selain itu, e-commerce dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat mal. Melalui kampanye digital dan promosi yang menarik, platform e-commerce dapat mengedukasi pengguna tentang manfaat zakat dan bagaimana zakat mal dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengintegrasikan pesan-pesan sosial dalam strategi pemasaran mereka, e-commerce dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang tanggung jawab sosial.
Kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce juga dapat menciptakan peluang baru untuk pemberdayaan ekonomi. Misalnya, sebagian dari dana zakat yang terkumpul dapat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) yang terdaftar di platform e-commerce. Dengan memberikan modal atau pelatihan kepada UKM, zakat mal tidak hanya membantu individu yang membutuhkan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Di sisi lain, lembaga zakat juga dapat memanfaatkan data dan analisis yang diperoleh dari platform e-commerce untuk memahami pola donasi dan kebutuhan masyarakat. Dengan informasi ini, lembaga zakat dapat merancang program yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam penyaluran zakat mal.
Dalam konteks Indonesia, kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce sangat relevan. Dengan populasi Muslim yang besar dan pertumbuhan e-commerce yang pesat, potensi untuk mengoptimalkan zakat mal melalui platform digital sangatlah besar. Lembaga zakat dan perusahaan e-commerce dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan, yang tidak hanya meningkatkan pengumpulan zakat, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.
Dengan demikian, kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan langkah strategis untuk menciptakan kebaikan yang lebih besar. Melalui inovasi dan kerja sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, di mana zakat mal dapat diakses dengan mudah dan memberikan manfaat yang maksimal.
Sebagai contoh, Baznas Kota Yogyakarta telah berupaya untuk mengintegrasikan teknologi dalam pengelolaan zakat, termasuk menjalin kerja sama dengan platform e-commerce untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan zakat mal mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan zakat mal dapat menjadi instrumen yang lebih efektif dalam memberdayakan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan bersama.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Zakat Mal dan Crowdfunding
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, konsep crowdfunding telah menjadi salah satu metode inovatif untuk mengumpulkan dana bagi berbagai proyek dan inisiatif. Di Indonesia, di mana zakat mal merupakan kewajiban bagi umat Muslim, kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding menawarkan peluang besar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan memanfaatkan platform digital, zakat mal dapat dioptimalkan untuk memberikan dampak yang lebih luas dan signifikan.
Crowdfunding, yang memungkinkan individu atau kelompok untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas melalui platform online, telah terbukti efektif dalam mendukung berbagai proyek sosial, bisnis, dan kemanusiaan. Dalam konteks zakat mal, crowdfunding dapat digunakan untuk mengumpulkan dana zakat dari berbagai sumber, baik individu maupun perusahaan, yang kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Salah satu keuntungan utama dari kolaborasi ini adalah peningkatan aksesibilitas. Dengan adanya platform crowdfunding, masyarakat dapat dengan mudah menyalurkan zakat mal mereka tanpa harus melalui proses yang rumit. Ini sangat penting, terutama bagi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi dan lebih memilih cara yang praktis dalam beramal. Selain itu, crowdfunding juga memungkinkan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan zakat, di mana setiap donatur dapat melihat bagaimana dana mereka digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat.
Kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding juga dapat mendorong inovasi dalam program-program pemberdayaan ekonomi. Misalnya, dana zakat yang terkumpul melalui crowdfunding dapat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di komunitas lokal. Dengan memberikan modal usaha kepada para pengusaha kecil, zakat mal tidak hanya membantu mereka secara finansial, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, platform crowdfunding dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek sosial yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Dengan menggabungkan zakat mal dan crowdfunding, kita dapat menciptakan program-program yang lebih terarah dan berdampak, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Namun, untuk mencapai potensi maksimal dari kolaborasi ini, penting bagi lembaga zakat dan platform crowdfunding untuk bekerja sama secara erat. Lembaga zakat perlu memastikan bahwa dana yang terkumpul melalui crowdfunding dikelola dengan baik dan disalurkan kepada penerima yang tepat. Di sisi lain, platform crowdfunding harus menyediakan sistem yang transparan dan akuntabel, sehingga para donatur merasa yakin bahwa kontribusi mereka akan digunakan dengan sebaik-baiknya.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding dapat menjadi solusi yang efektif untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui sinergi ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban zakat, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Mari kita dukung inisiatif ini dan bersama-sama mewujudkan kebaikan untuk masa depan yang lebih baik.
Sebagai contoh, Baznas Kota Yogyakarta telah berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan zakat, termasuk menjajaki kolaborasi dengan platform crowdfunding untuk meningkatkan dampak sosial zakat mal. Dengan langkah ini, diharapkan zakat dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Sedekah dalam Perspektif Agama: Panduan dari Berbagai Keyakinan
Sedekah adalah tindakan memberi yang dilakukan dengan niat baik, tanpa mengharapkan imbalan. Dalam banyak tradisi agama, sedekah dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Berbagai agama di dunia memiliki pandangan dan ajaran yang berbeda mengenai sedekah, tetapi pada dasarnya, semua sepakat bahwa memberi kepada sesama adalah tindakan mulia yang membawa berkah. Artikel ini akan membahas sedekah dalam perspektif beberapa agama besar di dunia, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.
Sedekah dalam Islam
Dalam Islam, sedekah dikenal sebagai "sadaqah" dan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bersedekah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kepada yang membutuhkan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada jual beli dan persahabatan." (QS. Al-Baqarah: 254)
Sedekah dalam Islam tidak hanya terbatas pada harta, tetapi juga mencakup tindakan baik lainnya, seperti senyuman, membantu orang lain, dan berbagi ilmu. Ada dua jenis sedekah dalam Islam: sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunnah (sadaqah). Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sedangkan sadaqah adalah tindakan sukarela yang sangat dianjurkan.
Sedekah dalam Kristen
Dalam agama Kristen, sedekah juga memiliki tempat yang penting. Ajaran Yesus Kristus menekankan pentingnya memberi kepada yang membutuhkan. Dalam Injil Matius, Yesus mengajarkan:
"Setiap kali kamu melakukannya untuk salah satu dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40)
Kristen mengajarkan bahwa memberi bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang memberi waktu, perhatian, dan kasih sayang kepada orang lain. Gereja sering kali mengadakan program amal dan penggalangan dana untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Sedekah dalam Kristen dianggap sebagai ungkapan kasih dan kepedulian terhadap sesama, serta sebagai cara untuk menunjukkan iman kepada Tuhan.
Sedekah dalam Hindu
Dalam agama Hindu, sedekah dikenal sebagai "dana" dan dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai moksha (pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian). Ajaran Hindu mengajarkan bahwa memberi adalah kewajiban moral dan spiritual. Dalam kitab suci Bhagavad Gita, dikatakan:
"Berkah yang diperoleh dari memberi adalah lebih besar daripada yang diperoleh dari menerima."
Hindu percaya bahwa sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk memberi makanan, pakaian, dan uang kepada yang membutuhkan. Selain itu, memberi juga dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri dari karma buruk dan meningkatkan spiritualitas. Dalam tradisi Hindu, ada juga konsep "tithing," di mana umat dianjurkan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka untuk disumbangkan.
Sedekah dalam Buddha
Dalam ajaran Buddha, sedekah dikenal sebagai "dana" dan merupakan salah satu dari enam perbuatan baik yang dianjurkan. Buddha mengajarkan bahwa memberi adalah cara untuk mengatasi keserakahan dan egoisme. Dalam Dhammapada, Buddha mengajarkan:
"Lebih baik memberi daripada menerima. Memberi adalah tindakan yang membawa kebahagiaan."
Sedekah dalam tradisi Buddha tidak hanya terbatas pada memberi harta, tetapi juga mencakup memberi perhatian, waktu, dan kasih sayang kepada orang lain. Dalam praktiknya, umat Buddha sering kali melakukan kegiatan amal, seperti memberi makanan kepada biksu atau membantu orang yang membutuhkan. Tindakan memberi ini dianggap sebagai cara untuk mengembangkan cinta kasih dan welas asih, yang merupakan inti dari ajaran Buddha.
Sedekah adalah tindakan mulia yang dianjurkan dalam berbagai agama di dunia. Meskipun terdapat perbedaan dalam istilah dan praktik, esensi dari sedekah tetap sama: memberi kepada sesama sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Dalam Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, sedekah dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan memahami perspektif sedekah dari berbagai keyakinan, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai kedermawanan dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya sedekah dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh kasih.?
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Riza Fatmahira
Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Manfaat Sedekah bagi Kesehatan Mental dan Emosional
Sedekah, yang berasal dari kata Arab "sadaqah," memiliki makna yang dalam dalam konteks sosial dan spiritual. Selain sebagai bentuk kedermawanan, sedekah juga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai manfaat sedekah bagi kesehatan mental dan emosional, serta bagaimana tindakan berbagi ini dapat meningkatkan kualitas hidup individu.
Meningkatkan Rasa Bahagia
Salah satu manfaat utama dari sedekah adalah kemampuannya untuk meningkatkan rasa bahagia. Ketika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain, otak mereka melepaskan hormon endorfin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Proses ini dapat menciptakan perasaan euforia dan kepuasan yang mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif dalam kegiatan sedekah cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup mereka.
Mengurangi Stres dan Kecemasan
Sedekah juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengurangi stres dan kecemasan. Ketika seseorang fokus pada membantu orang lain, mereka cenderung melupakan masalah pribadi yang mungkin sedang mereka hadapi. Tindakan berbagi ini dapat mengalihkan perhatian dari pikiran negatif dan memberikan perspektif baru tentang kehidupan. Selain itu, membantu orang lain dapat memberikan rasa tujuan dan makna, yang sangat penting dalam mengatasi perasaan cemas.
Membangun Koneksi Sosial
Sedekah sering kali melibatkan interaksi dengan orang lain, baik itu melalui kegiatan komunitas, donasi, atau program amal. Interaksi sosial ini dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan mendukung. Koneksi sosial yang baik telah terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Ketika seseorang merasa terhubung dengan orang lain, mereka cenderung merasa lebih diterima dan dihargai, yang dapat mengurangi perasaan kesepian dan isolasi.
Meningkatkan Rasa Syukur
Melakukan sedekah juga dapat meningkatkan rasa syukur. Ketika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain, mereka sering kali menyadari betapa beruntungnya mereka dibandingkan dengan orang yang mereka bantu. Rasa syukur ini dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap hidup dan membantu mereka menghargai apa yang mereka miliki. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa syukur yang tinggi cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami depresi.
Memberikan Rasa Tujuan
Sedekah memberikan rasa tujuan yang kuat. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan amal atau membantu orang lain, mereka merasa bahwa tindakan mereka memiliki makna dan dampak positif. Rasa tujuan ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat hidup. Ketika seseorang merasa bahwa mereka berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, mereka cenderung merasa lebih berdaya dan memiliki kontrol atas hidup mereka.
Meningkatkan Kesehatan Fisik
Manfaat sedekah tidak hanya terbatas pada kesehatan mental dan emosional, tetapi juga dapat berdampak positif pada kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terlibat dalam kegiatan sedekah cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah, sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, menciptakan siklus positif antara keduanya.
Mengurangi Perasaan Depresi
Sedekah dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi perasaan depresi. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain, mereka cenderung merasa lebih positif dan optimis. Tindakan berbagi ini dapat membantu mengatasi perasaan putus asa dan memberikan harapan baru. Banyak orang yang mengalami depresi melaporkan bahwa terlibat dalam kegiatan amal membantu mereka merasa lebih baik dan lebih terhubung dengan dunia di sekitar mereka.
Mendorong Pertumbuhan Pribadi
Sedekah juga dapat mendorong pertumbuhan pribadi. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan berbagi, mereka sering kali belajar tentang empati, toleransi, dan rasa hormat terhadap orang lain. Pengalaman ini dapat memperluas pandangan mereka tentang kehidupan dan membantu mereka menjadi individu yang lebih baik. Pertumbuhan pribadi ini berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sedekah bukan hanya sekadar tindakan kedermawanan, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Dari meningkatkan rasa bahagia hingga mengurangi stres, sedekah memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Dengan membangun koneksi sosial, meningkatkan rasa syukur, dan memberikan rasa tujuan, tindakan berbagi ini dapat menciptakan siklus positif yang berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya sedekah dan berkontribusi pada kesejahteraan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Dengan melakukan sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperbaiki kesehatan mental dan emosional kita sendiri.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Riza Fatmahira
Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Mengolah Sampah Di Rumah Termasuk Sedekah Loh!
Mengolah sampah di rumah adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat bermanfaat, baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Mengolah sampah di rumah berarti melakukan proses pemisahan, pengolahan, dan daur ulang sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Dengan mengolah sampah, kita tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Mengapa Mengolah Sampah di Rumah adalah Sedekah:
Membantu Lingkungan: Dengan mengolah sampah, kita berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang terkelola dengan baik dapat mengurangi pencemaran dan dampak negatif terhadap ekosistem.
Memberikan Manfaat bagi Orang Lain: Sampah yang didaur ulang dapat diubah menjadi barang berguna yang dapat disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Misalnya, botol plastik dapat diubah menjadi kerajinan tangan atau bahan bangunan.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Dengan mengolah sampah di rumah, kita dapat menjadi contoh bagi orang lain dan mengedukasi mereka tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Langkah-Langkah Mengolah Sampah di Rumah
Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mengolah sampah di rumah:
Pemisahan Sampah
Klasifikasikan Sampah: Pisahkan sampah menjadi beberapa kategori, seperti sampah organik (sisa makanan, daun, dll.) dan sampah anorganik (plastik, kertas, logam, dll.).
Gunakan Wadah Terpisah: Siapkan wadah atau tempat terpisah untuk setiap jenis sampah agar lebih mudah dalam pengelolaannya.
Pengolahan Sampah Organik
Komposting: Buatlah kompos dari sampah organik. Anda dapat menggunakan sisa makanan dan limbah kebun untuk membuat pupuk alami yang dapat digunakan untuk tanaman.
Pengolahan Lainnya: Jika memungkinkan, Anda juga dapat memanfaatkan sisa makanan untuk membuat makanan hewan peliharaan atau memberi kepada tetangga yang membutuhkan.
Daur Ulang Sampah Anorganik
Pengumpulan dan Penyimpanan: Kumpulkan sampah anorganik yang dapat didaur ulang, seperti botol plastik, kertas, dan kaleng. Simpan di tempat yang bersih dan kering.
Temukan Tempat Daur Ulang: Cari tempat daur ulang di sekitar Anda dan kirimkan sampah yang telah dipisahkan. Beberapa tempat juga menerima barang-barang bekas yang masih layak pakai untuk disumbangkan.
Edukasi dan Aksi Bersama
Ajak Keluarga dan Tetangga: Libatkan anggota keluarga dan tetangga dalam program pengolahan sampah. Diskusikan pentingnya pengelolaan sampah dan ajak mereka untuk berpartisipasi.
Buat Kegiatan Bersama: Selenggarakan kegiatan bersih-bersih lingkungan atau workshop tentang pengelolaan sampah di lingkungan sekitar.
Mengolah sampah di rumah adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat berharga. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan langkah-langkah praktis ini, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah dan mendukung upaya daur ulang, sekaligus melakukan sedekah yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Riza Fatmahira
Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Peran Fidyah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Fidyah merupakan salah satu bentuk kewajiban dalam Islam yang berkaitan dengan pengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya, baik karena sakit, usia lanjut, atau alasan lainnya. Dalam konteks ini, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan fidyah, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan orang-orang yang membutuhkan.
Ketika seseorang memberikan fidyah, biasanya dalam bentuk makanan atau uang, hal ini dapat membantu mereka yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam banyak kasus, fidyah disalurkan kepada fakir miskin, yang merupakan kelompok yang paling membutuhkan bantuan. Dengan demikian, fidyah berfungsi sebagai jembatan antara individu yang mampu dan mereka yang membutuhkan, menciptakan jaringan solidaritas dalam masyarakat.
Lebih jauh lagi, fidyah dapat menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial. Dalam masyarakat yang sering kali terpecah oleh perbedaan ekonomi, fidyah dapat membantu menciptakan rasa kebersamaan dan saling peduli. Ketika orang-orang yang lebih mampu memberikan fidyah, mereka tidak hanya membantu individu tertentu, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas sosial secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan saling membantu.
Dalam konteks yang lebih luas, fidyah juga dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membantu sesama. Dengan memberikan fidyah, individu diingatkan akan tanggung jawab sosial mereka dan pentingnya berbagi rezeki. Ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan amal dan sosial, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Fidyah juga memiliki dimensi spiritual yang tidak boleh diabaikan. Dalam Islam, memberikan fidyah dianggap sebagai tindakan ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Dengan demikian, individu yang memberikan fidyah tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendapatkan keberkahan dari Allah. Ini menciptakan siklus positif di mana tindakan kebaikan menghasilkan lebih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Secara keseluruhan, fidyah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan fidyah, individu tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan solidaritas sosial, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk investasi dalam kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
https://berbagi.link/baznaskotajogja
Penulis : Aura Mevlana Putri
Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri
Fidyah untuk Orang Tua sebagai Bentuk Penghormatan
Fidyah, sebagai salah satu bentuk pengganti puasa dalam Islam, memiliki makna yang lebih dalam ketika dikaitkan dengan orang tua. Dalam banyak budaya, termasuk dalam tradisi Islam, orang tua dianggap sebagai sosok yang harus dihormati dan dihargai. Ketika seorang anak tidak dapat berpuasa karena alasan kesehatan atau usia lanjut, memberikan fidyah menjadi salah satu cara untuk menunjukkan penghormatan dan kasih sayang kepada mereka.
Memberikan fidyah untuk orang tua bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk pengakuan atas pengorbanan dan usaha yang telah mereka lakukan selama ini. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada orang tua dan menghormati mereka. Dengan memberikan fidyah, seorang anak menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada orang tua yang telah membesarkan dan mendidik mereka.
Fidyah yang diberikan kepada orang tua dapat berupa makanan atau uang, yang kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dalam hal ini, fidyah berfungsi sebagai sarana untuk memastikan bahwa orang tua tetap mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan, terutama di masa-masa sulit. Ini juga mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian yang diajarkan dalam Islam.
Lebih dari sekadar kewajiban, memberikan fidyah kepada orang tua juga dapat menjadi bentuk amal jariyah. Amal jariyah adalah amal yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Dengan memberikan fidyah kepada orang tua, seorang anak tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan mereka, tetapi juga mendapatkan pahala yang terus mengalir. Ini adalah bentuk investasi spiritual yang sangat berharga.
Dalam konteks yang lebih luas, fidyah untuk orang tua juga dapat menjadi contoh bagi generasi berikutnya. Ketika anak-anak melihat orang tua mereka memberikan fidyah, mereka akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan budaya saling menghormati dan peduli dalam keluarga, yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, fidyah untuk orang tua bukan hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang yang mendalam. Dengan memberikan fidyah, seorang anak menunjukkan rasa syukur atas pengorbanan orang tua dan berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Ini adalah tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi orang tua, tetapi juga memberikan pahala yang berkelanjutan bagi anak-anak yang melakukannya.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
https://berbagi.link/baznaskotajogja
Penulis : Aura Mevlana Putri
Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri
Menghubungkan Fidyah dengan Amal dan Kebaikan
Fidyah, sebagai salah satu bentuk pengganti puasa dalam Islam, memiliki hubungan yang erat dengan amal dan kebaikan. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berbuat baik dan berbagi dengan sesama. Ketika seseorang memberikan fidyah, mereka tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar dalam masyarakat.
Amal dalam Islam memiliki banyak bentuk, dan fidyah adalah salah satu cara untuk mengekspresikan kepedulian terhadap orang lain. Dengan memberikan fidyah, seseorang membantu mereka yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan tempat tinggal. Ini menciptakan jaringan solidaritas dalam masyarakat, di mana individu yang lebih mampu membantu mereka yang membutuhkan. Dalam hal ini, fidyah berfungsi sebagai jembatan antara individu dan komunitas, menciptakan rasa kebersamaan dan saling peduli.
Lebih jauh lagi, fidyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya amal dan kebaikan. Dalam banyak kasus, orang yang memberikan fidyah diingatkan akan tanggung jawab sosial mereka dan pentingnya berbagi rezeki. Ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan amal dan sosial, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Fidyah juga memiliki dimensi spiritual yang tidak boleh diabaikan. Dalam Islam, memberikan fidyah dianggap sebagai tindakan ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Dengan demikian, individu yang memberikan fidyah tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendapatkan keberkahan dari Allah. Ini menciptakan siklus positif di mana tindakan kebaikan menghasilkan lebih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam konteks yang lebih luas, fidyah dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk berbuat baik. Ketika seseorang melihat tindakan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, mereka akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan budaya amal dan kebaikan dalam masyarakat, dimana setiap individu merasa terdorong untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain.
Secara keseluruhan, fidyah memiliki hubungan yang erat dengan amal dan kebaikan. Dengan memberikan fidyah, individu tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan solidaritas sosial, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk investasi dalam kebaikan yang lebih besar.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
https://berbagi.link/baznaskotajogja
Penulis : Aura Mevlana Putri
Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat


