WhatsApp Icon
BAZNAS Kabupaten Bantul Lakukan Studi Tiru Kantor Digital ke BAZNAS Kota Yogyakarta

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke BAZNAS Kota Yogyakarta pada Kamis, 6 November 2025 / 15 Jumadil Akhir 1447 H. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan penerapan kantor digital yang telah dikembangkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai langkah modernisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Rombongan dari BAZNAS Kabupaten Bantul dipimpin oleh Drs. H. Syahroini Djamil, selaku Wakil Ketua I BAZNAS Bantul, bersama jajaran amil pelaksana yaitu Agung Pramono, A.Md. (Bidang I), Rosi Rispriyo M, S.E. (Bidang II), dan Isna Faqiha, S.Psi. (Bidang IV). Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta di Kantor BAZNAS Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Yogyakarta.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua pihak saling berbagi pengalaman terkait strategi digitalisasi lembaga zakat. BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan implementasi sistem kantor digital yang terintegrasi, mencakup layanan administrasi amil, sistem penghimpunan dan pendistribusian ZIS berbasis daring, hingga pengelolaan data mustahik secara real time. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung efisiensi kerja, meningkatkan transparansi, serta memperkuat akuntabilitas lembaga.

Digitalisasi yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta juga mencakup optimalisasi kanal digital untuk penghimpunan zakat, infak, dan sedekah melalui berbagai platform, termasuk aplikasi, QRIS, dan cashless payment. Upaya ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam berzakat dan bersedekah, sesuai dengan semangat zaman yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan akurasi layanan.

Selain itu, tim pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta turut menjelaskan mekanisme pengelolaan data donatur dan mustahik, sistem persuratan berbasis digital, serta penerapan paperless office yang mendukung efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari inovasi menuju kantor zakat modern yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

 

Melalui studi tiru ini, BAZNAS Kabupaten Bantul berharap dapat mengadopsi konsep dan praktik terbaik dari BAZNAS Kota Yogyakarta, khususnya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis digital. Dengan sistem yang lebih tertata dan efisien, diharapkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik di Kabupaten Bantul akan semakin profesional dan berdampak luas.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-BAZNAS daerah, mempererat kerja sama dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem zakat nasional yang inovatif. Sinergi ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk menjadikan zakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan yang amanah, profesional, dan modern.

Dengan semangat digitalisasi zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Yogyakarta terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi. Sementara BAZNAS Kabupaten Bantul menyambut langkah ini sebagai inspirasi untuk menerapkan transformasi digital di lembaga mereka. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebagai simbol sinergi dan ukhuwah dalam dakwah zakat yang berkemajuan.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS

Yogyakarta, 6 November 2025 - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta melalui perwakilannya turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Penguatan Upgrading Kapasitas Badan Tanggap Bencana (BTB) se-DIY Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS DIY ini dilaksanakan pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Ruang Rapat BAZNAS DIY Lt. 2, mulai pukul 12.30 WIB.

Rakor ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan langkah-langkah strategis antar-BTB Kabupaten/Kota di seluruh DIY. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan kegiatan upgrading kapasitas berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapan personel BTB dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap unsur BTB dapat memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang lebih kuat, serta mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara cepat dan tepat dalam situasi darurat.


 Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Komandan dan unsur operasional BTB se-DIY, termasuk Cahyo Hatmoko (Komandan BTB Kota Yogyakarta) dan Gus Munir sebagai perwakilan yang aktif dalam koordinasi teknis lapangan. Para Komandan BTB ini menjadi ujung tombak BAZNAS dalam melaksanakan misi kemanusiaan berbasis ZIS, terutama pada saat tanggap bencana. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas daerah serta memastikan bantuan kemanusiaan berbasis zakat dapat disalurkan dengan profesional dan bertanggung jawab.

Selain membahas aspek teknis kesiapsiagaan, Rakor ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel BTB melalui pelatihan, pembekalan logistik, serta pengelolaan sumber daya zakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan bencana. BAZNAS DIY menegaskan bahwa peran BTB bukan hanya dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, tetapi juga dalam edukasi kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat terdampak melalui dana zakat dan infak.

Dengan diadakannya Rakor ini, seluruh BTB Kabupaten/Kota se-DIY diharapkan semakin solid dan siap siaga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam meneguhkan fungsi kemanusiaan lembaga amil zakat, sekaligus memastikan pengelolaan zakat dan sedekah dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam masa krisis dan kebencanaan.

 

 

 

Melalui sinergi ini, BAZNAS tidak hanya hadir dalam aspek penghimpunan dan pendistribusian zakat, tetapi juga menjadi garda depan dalam respon bencana berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial, sebagaimana semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh.”

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Upacara Penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menghadiri kegiatan Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap IV Tahun 2025, yang diselenggarakan berdasarkan Undangan Nomor 400.14.1.1/3753 tertanggal 31 Oktober 2025. Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti BAZNAS Kota Yogyakarta yang turut aktif mendukung pembangunan kesejahteraan umat.

 

Kegiatan penutupan TMMD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat sipil, khususnya dalam bidang pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Kota Yogyakarta hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat aspek sosial kemasyarakatan melalui optimalisasi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

 

Program TMMD yang dilaksanakan setiap tahun menjadi bentuk nyata gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, BAZNAS Kota Yogyakarta turut memaknai semangat TMMD sebagai dorongan untuk memperluas peran zakat dalam pembangunan manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara semangat juang TNI dan kepedulian sosial umat melalui ZIS menjadi landasan kuat dalam membangun kemandirian masyarakat.

 

Dalam pelaksanaan TMMD Tahap IV Tahun 2025, kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, serta peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dasar menjadi fokus utama. Sejalan dengan itu, BAZNAS Kota Yogyakarta menilai bahwa pembangunan fisik perlu dibarengi dengan pembangunan sosial, spiritual, dan ekonomi berbasis zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya berkelanjutan.

 

Kehadiran perwakilan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upacara ini juga mencerminkan komitmen lembaga untuk terus bersinergi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, seperti Rumah Layak Huni (RLHB), Beasiswa Kader Masjid, dan Program Pemberdayaan Mustahik Produktif, BAZNAS berupaya melengkapi upaya pembangunan fisik dengan pemberdayaan umat.

 

Semangat Manunggal Membangun Desa yang diusung TNI sejalan dengan misi BAZNAS dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berkeadilan. BAZNAS melihat bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini merupakan wujud nyata sinergi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

 

Upacara penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025 ditandai dengan laporan hasil kegiatan, penyerahan hasil pekerjaan kepada pemerintah daerah, serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Suasana penuh semangat kebangsaan menjadi penutup yang menggugah tekad bersama untuk terus bekerja demi kemaslahatan masyarakat.

 

Melalui partisipasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi umat melalui sinergi zakat, infak, dan sedekah yang berdaya guna bagi pembangunan bangsa.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

06/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Salurkan Bantuan Program Foodbank Lumbung Mataraman kepada Santri Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib

YOGYAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta kembali menyalurkan bantuan dari program Foodbank Lumbung Mataraman KORPRI Kota Yogyakarta pada Rabu, 5 November 2025. Kegiatan pentasyarufan kali ini menyasar para santri Pondok Pesantren Asrama Tahfidz Ma’had Ali bin Abi Thalib yang berlokasi di Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta. Sebanyak kurang lebih 25 santri menerima manfaat dari kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian sosial dan sinergi antara pemerintah daerah dengan lembaga zakat dalam menebar keberkahan bagi masyarakat.

 

Penyaluran ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Kota Yogyakarta melalui KORPRI dan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok santri dan pelajar yang tengah menempuh pendidikan keagamaan. Program Foodbank Lumbung Mataraman menjadi salah satu inisiatif sosial yang terus berkelanjutan, dengan tujuan menyalurkan bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk pondok pesantren, panti asuhan, dan kelompok dhuafa.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan pentasyarufan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menyalurkan amanah para donatur dan anggota KORPRI kepada penerima yang tepat sasaran. Melalui kegiatan ini, diharapkan kebutuhan pangan para santri dapat terbantu sehingga mereka dapat lebih fokus menuntut ilmu, terutama dalam bidang tahfidz Al-Qur’an.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, dan seluruh anggota KORPRI atas dukungan luar biasa terhadap program Foodbank Lumbung Mataraman. Semoga sinergi kebaikan ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang luas bagi umat,” ujar Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta dalam sambutannya.

Para santri penerima manfaat terlihat antusias dan bersyukur atas bantuan yang diterima. Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan BAZNAS. Menurutnya, program semacam ini sangat membantu kebutuhan harian santri yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Selain memberikan bantuan pangan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan silaturahmi antara lembaga zakat, pemerintah, dan masyarakat. BAZNAS Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjalankan peran sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pemberdayaan umat. Melalui sinergi lintas sektor, BAZNAS berupaya menghadirkan solusi sosial yang berkelanjutan, bukan hanya dalam bentuk bantuan konsumtif, tetapi juga pemberdayaan yang menumbuhkan kemandirian.

Program Foodbank Lumbung Mataraman sendiri telah menjadi gerakan berbagi yang rutin digelar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Dengan mengoptimalkan hasil donasi dan infak dari anggota KORPRI, program ini menjadi simbol kepedulian ASN terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Kolaborasi dengan BAZNAS memperkuat akuntabilitas penyaluran bantuan, memastikan setiap paket yang diterima tepat sasaran dan memberikan dampak sosial yang nyata.

Di akhir kegiatan, BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan harapan agar gerakan kebaikan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak pihak. Kepedulian sosial, menurut BAZNAS, adalah salah satu kunci terciptanya masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Dengan menyalurkan sebagian rezeki melalui zakat, infak, sedekah, maupun program sosial lainnya, masyarakat turut berperan dalam menjaga semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Yogyakarta.

BAZNAS Kota Yogyakarta juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam program-program sosial yang telah dijalankan. Setiap kebaikan yang dibagikan, sekecil apa pun, akan menjadi bagian dari amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya.

 

“Semoga setiap butir kebaikan yang disalurkan menjadi berkah bagi para muzaki, mustahik, dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Bersama, kita wujudkan Yogyakarta yang semakin berdaya, beriman, dan sejahtera,” tutup pernyataan resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

05/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Terima Kunjungan Studi Tiru BAZNAS Kabupaten Boyolali Bahas Digitalisasi dan Penguatan Tata Kelola ZIS melalui Kantor Digital

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari BAZNAS Kabupaten Boyolali pada Selasa, 4 November 2025 / 12 Jumadil Awal 1447 H bertempat di kantor BAZNAS Kota Yogyakarta. Kehadiran rombongan ini sebagai bagian dari agenda studi tiru untuk memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui sistem digital serta inovasi penghimpunan dan distribusi yang telah berjalan di Kota Yogyakarta. Rombongan disambut langsung oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta beserta jajaran pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, dalam suasana hangat penuh semangat kolaborasi untuk penguatan gerakan ZIS nasional.

 

Rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali terdiri dari Ketua, Drs. Jamal Yazis, M.Si., Wakil Ketua I Mulyanto, S.Ag., serta jajaran pelaksana yaitu Hery Kuswanto, Doni Zakaria, Khamidurrohim, dan Anis Andriani. Dalam sambutannya, perwakilan BAZNAS Kabupaten Boyolali menyampaikan maksud kunjungan ini adalah untuk mempelajari transformasi manajemen digital yang telah diterapkan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam meningkatkan profesionalisme dan transparansi layanan zakat, infak, dan sedekah kepada masyarakat. Upaya ini merupakan langkah penting dalam penguatan peran amil sebagai garda terdepan pemberdayaan umat.

BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan berbagai inovasi yang telah diterapkan, mulai dari sistem kantor digital, aplikasi keuangan, integrasi layanan donasi zakat, infak, dan sedekah secara online, hingga model pelaporan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, dibahas pula sistem koordinasi antara bidang pengumpulan dan pendistribusian agar penyaluran dana ZIS semakin tepat sasaran dan mampu memberikan dampak nyata bagi mustahik. Hal ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat yang terpercaya dan modern.

Selama sesi diskusi, kedua belah pihak saling bertukar pengalaman terkait strategi peningkatan penghimpunan ZIS di daerah masing-masing. BAZNAS Kota Yogyakarta menjelaskan pendekatan kolaboratif yang dilakukan dengan pemerintah daerah, masjid, sekolah, dan komunitas dalam menggerakkan semangat berzakat dan bersedekah di tengah masyarakat. Selain itu, digitalisasi sistem penghimpunan menjadi salah satu fokus utama dalam mengakomodasi kemudahan layanan zakat, infak, dan sedekah bagi muzaki, khususnya generasi muda yang lebih aktif dalam transaksi digital. Pendekatan ini terbukti mendukung peningkatan kepercayaan publik dan memperluas jangkauan layanan BAZNAS.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali juga mengapresiasi atmosfer profesional dan sistem kerja digital yang diterapkan di BAZNAS Kota Yogyakarta. Mereka menilai praktik tata kelola yang modern dan akuntabel sangat relevan untuk diadopsi guna memperkuat kinerja penghimpunan dan pentasharufan dana zakat, infak, dan sedekah di wilayah Boyolali. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal sinergi dan kolaborasi berkelanjutan antar BAZNAS daerah dalam mewujudkan visi kemandirian umat.

 

Kunjungan studi tiru ini ditutup dengan harapan bersama bahwa semangat berbagi pengetahuan dan praktik baik antar lembaga amil zakat dapat memperkuat ekosistem pengelolaan zakat nasional. Dengan sinergi, inovasi, dan digitalisasi, gerakan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia semakin siap untuk memberikan manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum dhuafa, serta memperkokoh peran BAZNAS sebagai pilar utama pemberdayaan umat.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

04/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Membayar Fidyah?
Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Membayar Fidyah?
Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Membayar Fidyah? Fidyah adalah suatu bentuk kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Dalam konteks ini, banyak yang bertanya-tanya, apakah ibu hamil dan menyusui wajib membayar fidyah? Pengertian Fidyah Fidyah berasal dari kata "fida" yang berarti tebusan. Dalam Islam, fidyah biasanya dibayarkan oleh orang yang tidak mampu berpuasa, baik karena sakit yang berkepanjangan maupun karena alasan lain yang sah. Fidyah dapat berupa makanan untuk orang miskin atau uang yang setara dengan nilai makanan tersebut. Ibu Hamil dan Menyusui Ibu hamil dan menyusui sering kali menghadapi tantangan tersendiri saat menjalankan ibadah puasa. Kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas utama, sehingga banyak yang memilih untuk tidak berpuasa. Dalam hal ini, muncul pertanyaan mengenai kewajiban membayar fidyah. Kewajiban Membayar Fidyah Menurut pendapat para ulama, ibu hamil dan menyusui yang tidak berpuasa karena khawatir akan kesehatan diri sendiri atau bayi mereka, tidak diwajibkan untuk membayar fidyah. Namun, mereka disarankan untuk mengganti puasa di hari lain setelah bulan Ramadan, jika memungkinkan. Pendapat Berbeda Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa jika ibu hamil atau menyusui merasa mampu untuk berpuasa, maka mereka sebaiknya melakukannya. Namun, jika mereka tidak mampu dan memilih untuk tidak berpuasa, maka fidyah menjadi pilihan yang bisa dipertimbangkan. Kesimpulan Secara umum, ibu hamil dan menyusui tidak diwajibkan untuk membayar fidyah jika mereka tidak berpuasa karena alasan kesehatan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama untuk mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian, fidyah menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa, tetapi tetap harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan diri serta bayi. Sumber: Referensi dari muhamad sunandar tentang Hukum Puasa Bagi Ibu Hamil Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA03/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Istimewanya Bulan Suci Ramadhan
Istimewanya Bulan Suci Ramadhan
Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh limpahan berkah dan kebaikan. Dibulan ini Allah SWT membukakan pintu-pintu amalan kebaikan bagi umat islam. Ibadah puasa, sunnah tarawih serta shadaqah dan amalan-amalan lainnya pada bulan ini Allah janjikan pahala yang besar. Pada bulan ini juga Allah juga menurunkan Al-Qur’an, kitab rujukan sekaligus penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Di bulan ramadhan terdapat malam lailatul qadar. Malam yang dimaknai lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam itu malaikat turun untuk mengurus segala urusan, membawa kedamaian dan keselamatan serta memohonkan ampunan untuk umat islam hingga terbit fajar. Keistimewaan lainnya ada pada amalan ibadah puasa, yang tidak hanya memberikan ganjaran yang besar melainkan memberikan pelajaran bagi umat islam menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena hakikatnya ibadah puasa bukan hanya menahan diri dari lapar, haus dan hubungan suami istri, melainkan lebih dari itu. Puasa memberikan kesempatan untuk meningkatkan rasa sabar, menumbuhkan empati, meningkatkan ketaatan ibadah, dan menghindarkan diri dari keburukan. Waktu diturunkannya Al-Qur’an Bulan ramadhan merupakan bulan dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW di gua hiro. Pada malam itu malaikat Jibril turun dengan membawa wahyu pertama yang berbunyi “iqro bismirabbikalladzii khalaq”, bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Kemudian berangsur-angsur Al-Qur’an diturunkan dan menjadi kitab sebagaimana kita pegang saat ini. Hikmah dari turunnya ayat pertama yang berisi perintah membaca tersebut dapat diartikan dalam berbagai hal. Membaca dapat dimaknai memahami, menelaah, mendalami atau bahkan meneliti, tidak hanya dalam makna tekstual. Malam Lailatul Qadar Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, atau yang jika dihitung kurang lebih setara dengan 83 tahun masa hidup. Pada malam ini malaikat berbondong-bondong turun ke bumi mengatur segala urusan. Pada malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar, sebagaimana diabadikan dalam surat Al-Qadr. Dalam beberapa riwayat ada yang menyatakan bahwa malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an, namun dalam penjelasan lain dikatakan bahwa pada malam ini Al-Qur’an diturunkan telah dalam bentuk utuh, sedangkan pada malam nuzulul qur’an, bertepatan pada 17 ramadhan, merupakan turunnya ayat pertama yang kemudian berangsur-angsur ayat lainnya turun setelahnya. Ibadah Puasa Ramadhan Puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Umat islam menjalankan ibadah puasa selama 30 hari berturut-turut dan meningkatkan amalan-amalan ibadah lain yang mengikutinya seperti, tadarus, sholat sunnah, shadaqah dan lain sebagainya. Menjalankan ibadah puasa mengajarkan kita untuk lebih bersabar, menumbuhkan empati, muhasabah diri, dan melakukan amalan-amalan yang sebelumnya sering terlupa. Layaknya sebuah pelatihan, dari melaksanakan ibadah puasa wajib ini umat islam dapat terbiasa melakukan kebaikan setelahnya. Jika berhasil melewatinya, puasa ini akan menumbuhkan perisai yang akan membentengi umat islam dari perbuatan buruk dan dosa. Dilipatgandakan pahala yang tak terbatas Bulan Ramadhan adalah bulan dimana amal kebaikan yang dilakukan memiliki ganjaran yang berlimpah. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Setiap amal kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim) Ketika bulan ramadhan Allah lipat gandakan pahala yang tidak terbatas. Amalan-amalan yang biasa dilakukan di hari biasa akan berkali-kali lipat ganjarannya ketika dilakukan di bulan ramadhan. Bahkan sebagaimana hadits tersebut, ganjaran tersebut Allah SWT sendiri yang akan memberikan balasannya. Maka dari itu banyak umat islam pada bulan ini mereka berlomba-lomba melakukan amalan terbaiknya. Dibukanya pintu ampunan siang dan malam Allah SWT membolehkan umatnya untuk berdoa memohon ampunan kapanpun dan dimanapun. Namun ada waktu-waktu dan tempat-tempat yang dalam hadits dikatakan strategis untuk mempercepat terkabulnya doa, contohnya berdoa pada sepertiga malam, diantara adzan dan iqomah, berdoa di mihrab, di masjid, dan sebagainya. Sedangkan bulan ramadhan ini menggabungkan semuanya, waktu siang dan malamnya menjadi waktu yang sama mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan. Sebagaimana dalam hadits rasulullah SAW, (Barangsiapa yang berpuasa di bulan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu).” (HR. Bukhari). Dalam hadis lain dengan perawi yang sama, Rasulullah saw bersabda: (Barangsiapa yang menghidupkan bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu).” (HR. Bukhari). Dari hadits tersebut dapat diambil pelajaran bahwa siang dan malamnya pada bulan ramadhan penuh dengan peluang ampunan dan terkabulnya doa. Demikian beberapa keistimewaan bulan Ramadhan. Diantara keistimewaan tersebut terdapat banyak sekali hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil untuk menjadikan diri lebih baik dan terus mengharap ridha-Nya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berhasil melakukan ibadah terbaiknya di bulan Ramadhan ini. Aamiinn yaa Rabbal’alamiin. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Hana Santika Ahdanty
BERITA03/03/2025 | Hana Santika Ahdanty
Mengoptimalkan Ibadah Perempuan di Bulan Ramadhan
Mengoptimalkan Ibadah Perempuan di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat yang dinantikan seluruh umat Islam. Ramadhan bagi kaum perempuan bukan sekadar ajang memperbanyak ibadah saja, tetapi juga momentum menjalankan berbagai peran dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan memiliki peran yang istimewa sebagai istri, ibu, anak, hingga bagian dari masyarakat, semua berpadu dengan kewajiban spiritual secara personal yang harus dijalankan. Namun, perempuan memiliki kondisi biologis dan sosial yang unik. Ada saatnya mereka mengalami haid atau nifas yang membuat mereka tidak dapat melaksanakan ibadah tertentu seperti puasa dan shalat. Meski demikian, Ramadhan tetap menjadi momen dan ruang untuk mengoptimalkan ibadah bagi perempuan. Ibadah Perempuan di Bulan Ramadhan Puasa dan Keringanan Syariat Perempuan muslim yang telah baligh diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan. Namun, syariat memberikan keringanan (rukhsah) bagi mereka yang sedang haid, nifas, hamil, atau menyusui. Meski demikian, puasa yang ditinggalkan wajib diganti (qadha) di luar Ramadhan. “Dahulu kami mengalami haid di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami diperintahkan untuk meng-qadha puasa dan tidak diperintahkan untuk meng-qadha shalat.” (HR. Muslim) Hikmah keindahan syariat ajaran Islam ini ialah betapa Islam adalah agama yang memudahkan dan memahami kondisi fisik perempuan tanpa mengurangi pahala dan kemuliaan ibadah mereka. Shalat Tarawih dan Dzikir di Rumah Perempuan memiliki fleksibilitas dalam memilih tempat shalat tarawih. Shalat di masjid memang dianjurkan, namun shalat di rumah juga berpahala besar, terutama jika perempuan memiliki tanggung jawab domestik yang cukup berat. “Janganlah kalian melarang istri-istri kalian untuk ke masjid, namun rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka.” (HR. Abu Dawud) Selain tarawih, perempuan yang sedang haid tetap dapat meraih keberkahan Ramadhan dengan dzikir, doa, mendengarkan kajian, atau membaca tafsir Al-Qur'an. Menghidupkan Rumah dengan Ibadah Keluarga Perempuan di ranah rumah tangga memegang peran utama dalam mengatur suasana rumah tangga selama Ramadhan. Kegiatan sederhana dari menyiapkan sahur, berbuka, hingga mengajak anak-anak bertadarus bersama adalah bentuk ibadah sosial yang bernilai pahala besar. Apa yang perempuan lakukan di ranah domestik seperti mengasuh anak, menyusui, menyiapkan sahur dan berbuka, dan lain-lain di mata Allah pun bernilai ibadah. “Siapa yang menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi) Sedekah dan Amal Sosial Perempuan juga dianjurkan memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan, baik berupa harta, tenaga, maupun perhatian. Sedekah bisa diberikan kepada tetangga, keluarga yang membutuhkan, atau dalam bentuk kontribusi kepada kegiatan sosial di lingkungan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyak istighfar…” (HR. Muslim) Menghidupkan Malam Lailatul Qadar Meski memiliki keterbatasan biologis, perempuan tetap bisa menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan amal shaleh. Ketika kondisi tidak dapat shalat karena haid, perempuan tetap bisa berdoa, bershalawat, berdzikir, mendengarkan ceramah, atau memperbanyak istighfar. “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3) Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah di tengah peran ganda yang perempuan emban. Islam tidak memandang sebelah mata peran perempuan dalam ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini karena ibadah tidak hanya sebatas amalan ritual, tetapi juga mencakup setiap aktivitas yang dilakukan dengan niat ibadah. Mengelola rumah tangga, mengajarkan anak-anak mencintai agama, berbagi dengan tetangga, hingga merenung dan bermuhasabah—semua adalah bentuk ibadah yang bernilai besar di sisi Allah. Dengan memahami keistimewaan ini, perempuan dapat menjadikan Ramadhan sebagai momentum mendekatkan diri dan memperoleh rahmat Allah ta’ala. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA03/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Ramadhan dan Empati: Mengasah Kepekaan Sosial Melalui Puasa
Ramadhan dan Empati: Mengasah Kepekaan Sosial Melalui Puasa
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk mengasah empati dan kepekaan sosial. Puasa, yang diwajibkan selama bulan ini, bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kondisi orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana puasa dapat meningkatkan empati dan kepekaan sosial, serta dalil yang mendasarinya. Makna Puasa dalam Islam Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan mampu. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183) Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama puasa adalah untuk mencapai ketakwaan. Ketakwaan ini tidak hanya berkaitan dengan hubungan kita dengan Allah, tetapi juga dengan hubungan kita dengan sesama manusia. Puasa dan Empati Merasakan Kesulitan Orang Lain Salah satu hikmah puasa adalah kemampuan untuk merasakan kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung. Ketika kita menahan lapar dan haus, kita diingatkan akan kondisi mereka yang tidak memiliki cukup makanan dan air. Hal ini mendorong kita untuk lebih peka terhadap penderitaan orang lain dan meningkatkan rasa empati kita. Mendorong Tindakan Sosial Puasa juga mendorong kita untuk berbuat baik dan membantu sesama. Dalam bulan Ramadhan, banyak orang yang lebih aktif dalam melakukan amal, seperti memberikan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Ini adalah bentuk nyata dari empati yang dihasilkan oleh puasa. Membangun Kesadaran Sosial Puasa mengajarkan kita untuk lebih sadar akan kondisi sosial di sekitar kita. Dengan merasakan lapar, kita menjadi lebih peka terhadap masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Hal ini dapat mendorong kita untuk terlibat dalam upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut, baik melalui donasi, sukarela, atau advokasi. Dalil yang Mendasari Empati dalam Puasa Hadis Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW bersabda: "Orang yang tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin, maka ia bukan termasuk golongan mereka." (HR. Ahmad). Hadis ini menegaskan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks puasa, ini berarti bahwa kita harus peduli terhadap mereka yang menderita dan berusaha untuk membantu mereka. Zakat dan Sedekah Dalam bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memberikan zakat dan sedekah. Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sedangkan sedekah adalah amal sukarela. Keduanya merupakan bentuk nyata dari empati dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan. Allah SWT berfirman: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka." (QS. At-Taubah: 103). Manfaat Empati dalam Kehidupan Sehari-hari Meningkatkan Kualitas Hubungan Sosial Empati yang terbangun selama bulan Ramadhan dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial kita. Ketika kita lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan lebih harmonis. Mendorong Kerjasama dan Solidaritas Empati juga mendorong kerjasama dan solidaritas di antara anggota masyarakat. Ketika kita saling peduli, kita lebih cenderung untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah sosial dan membantu satu sama lain. Meningkatkan Kesejahteraan Mental Rasa empati yang tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan mental kita. Ketika kita membantu orang lain, kita merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup kita. Ini juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Aktivitas Positif Selama Ramadhan untuk Meningkatkan Empati Berbagi Makanan Salah satu cara untuk meningkatkan empati selama Ramadhan adalah dengan berbagi makanan. Kita dapat mengundang tetangga atau teman untuk berbuka puasa bersama, atau memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah cara yang baik untuk menunjukkan kepedulian dan berbagi berkah. Mengunjungi Panti Asuhan atau Rumah Sakit Mengunjungi panti asuhan atau rumah sakit selama bulan Ramadhan dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga. Kita dapat memberikan dukungan moral dan materi kepada mereka yang membutuhkan, serta merasakan langsung kondisi mereka. Mengadakan Kegiatan Sosial Mengorganisir kegiatan sosial, seperti penggalangan dana atau bakti sosial, dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan empati. Kegiatan ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara kita. Kesimpulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan makna. Melalui puasa, kita tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mengasah empati dan kepekaan sosial. Dengan merasakan kesulitan orang lain, kita didorong untuk berbuat baik dan membantu sesama. Dalil-dalil yang mendasari pentingnya empati dalam puasa menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama adalah bagian integral dari ajaran Islam. Dengan meningkatkan empati kita selama bulan Ramadhan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih harmonis. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci ini untuk meningkatkan kepekaan sosial kita dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA03/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Menanamkan Cinta Puasa Kepada Anak Sejak Dini
Menanamkan Cinta Puasa Kepada Anak Sejak Dini
Bulan Ramadhan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam. Bagi anak-anak, Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi momen belajar tentang keimanan, kesabaran, serta kepedulian sosial. Namun, mengajarkan puasa kepada anak-anak memerlukan pendekatan yang bijak agar mereka tidak merasa terpaksa, melainkan tumbuh rasa cinta dan semangat menjalankan ibadah ini. Memberikan Pemahaman Sesuai Usia Langkah pertama adalah menjelaskan makna puasa dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak. Untuk anak usia dini (4-6 tahun), jelaskan bahwa puasa adalah cara mendekatkan diri kepada Allah, berlatih sabar, dan merasakan bagaimana rasanya jika orang lain tidak punya makanan. Contoh penjelasan: "Puasa itu artinya kita menahan makan dan minum dari subuh sampai maghrib, supaya kita ingat ada teman-teman yang tidak selalu punya makanan. Kalau kita sabar, Allah kasih pahala besar." Melatih Puasa Bertahap (Puasa Setengah Hari) Anak-anak belum wajib puasa, jadi tidak perlu langsung full sehari. Ajari secara bertahap, misalnya puasa sampai waktu dzuhur atau ashar dulu. Jika kuat dan semangat, bisa ditambah perlahan hingga maghrib. Ini melatih fisik dan mental mereka tanpa merasa berat. Ciptakan Suasana Ramadhan yang Menyenangkan Ramadhan bisa jadi bulan penuh kenangan indah bagi anak jika dibuat seru. Melibatkan anak dalam aktivitas harian di bulan Ramadhan memberikan memori yang menyenangkan bagi anak. Berbagai aktivitas bersama anak misalnya: ,enyiapkan menu sahur dan berbuka, menghias rumah dengan nuansa Ramadhan, mengatur jadwal ibadah (tarawih bersama, tilawah bersama), mengisi kalender Ramadhan berisi tantangan harian seperti: “Hari ini berbagi takjil”, atau “Hari ini hafalkan 1 doa pendek”. Beri Apresiasi dan Pujian Saat anak berhasil menahan lapar sampai dzuhur, atau sabar menunggu buka, berikan apresiasi: "MasyaAllah, hebat sekali hari ini puasanya!" "Allahumma barik, adik sudah bisa sabar sampai ashar. Besok bisa coba lebih lama lagi ya?" Hadiah kecil seperti stiker Ramadhan atau makanan favorit untuk berbuka juga bisa jadi motivasi tambahan. Menjadi Teladan yang Baik Orang tua adalah contoh utama bagi anak-anak. Tunjukkan semangat dan kegembiraan saat berpuasa. Hindari mengeluh lapar atau lelah di depan anak. Sebaliknya, ceritakan kisah-kisah inspiratif tentang Rasulullah dan sahabat yang menjalankan puasa dengan gembira. Menanamkan Nilai Spiritual, Bukan Sekadar Formalitas Ajarkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga akhlak: Menahan marah Tidak berkata kasar Lebih rajin beribadah Ajari doa niat puasa dan ajak mereka memahami arti sahur dan berbuka sebagai bentuk syukur. Libatkan dalam Kegiatan Sosial Ramadhan Ajak anak berbagi takjil, menyisihkan sebagian uang jajannya untuk sedekah, atau membantu membagikan zakat fitrah. Dengan begitu, mereka belajar bahwa puasa juga melatih kepedulian sosial. Mengajarkan puasa pada anak bukan sekadar mengenalkan ritual ibadah, tetapi juga menanamkan makna dan cinta pada Ramadhan. Dengan pendekatan yang menyenangkan, bertahap, dan penuh kasih sayang, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mencintai ibadah dengan kesadaran hati, bukan karena paksaan. Semakin indah kenangan Ramadhan yang kita ciptakan untuk anak-anak, semakin kuat cinta mereka pada ibadah ini di masa depan. Mari jadikan Ramadhan sebagai madrasah pertama bagi generasi penerus yang cinta Al-Qur’an, sabar, peduli, dan dekat dengan Allah. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA03/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Fidyah dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadis: Sebuah Tinjauan Mendalam
Fidyah dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadis: Sebuah Tinjauan Mendalam
Fidyah merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya. Dalam perspektif Al-Qur'an, fidyah diatur dalam Surah Al-Baqarah ayat 184-185, yang menyatakan bahwa bagi yang tidak mampu berpuasa, mereka dapat memberikan fidyah berupa makanan kepada orang miskin. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan sosial dan kemanusiaan. Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang fidyah. Dalam sebuah riwayat, beliau menyatakan bahwa orang yang tidak mampu berpuasa karena sakit atau usia lanjut dapat memberikan fidyah sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Hal ini menegaskan bahwa fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Fidyah memiliki makna yang lebih dalam, yaitu sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan umat. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam membantu orang lain. Penulis: Putri Khodijah Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA03/03/2025 | Putri Khodijah
Menggali Makna Fidyah: Antara Kewajiban dan Kesempatan untuk Beramal
Menggali Makna Fidyah: Antara Kewajiban dan Kesempatan untuk Beramal
Fidyah merupakan istilah dalam Islam yang merujuk pada kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa, baik karena sakit, hamil, menyusui, atau alasan lainnya. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah kesempatan untuk beramal dan berbagi dengan sesama. Kewajiban Fidyah Fidyah menjadi kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk memberikan fidyah berupa makanan kepada orang miskin. Hal ini menunjukkan bahwa fidyah memiliki dimensi sosial yang penting, di mana umat Islam diajak untuk peduli terhadap sesama. Kesempatan untuk Beramal Di sisi lain, fidyah juga memberikan kesempatan bagi individu untuk beramal. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ini adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada orang-orang yang membutuhkan. Kesimpulan Menggali makna fidyah mengajarkan kita bahwa kewajiban dan kesempatan untuk beramal dapat berjalan beriringan. Dengan memahami fidyah, kita tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. Penulis: Putri Khodijah Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA03/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah dan Kesejahteraan Sosial: Peran Penting dalam Membantu Sesama di Bulan Ramadhan
Fidyah dan Kesejahteraan Sosial: Peran Penting dalam Membantu Sesama di Bulan Ramadhan
Fidyah adalah salah satu aspek penting dalam ibadah puasa di bulan Ramadhan. Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil, fidyah menjadi solusi untuk memenuhi kewajiban agama. Namun, lebih dari sekadar kewajiban, fidyah juga berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Peran Fidyah dalam Kesejahteraan Sosial Fidyah memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah berupa makanan atau uang kepada orang miskin, kita tidak hanya memenuhi syarat agama, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di bulan Ramadhan, saat solidaritas sosial meningkat, fidyah menjadi sarana untuk memperkuat ikatan antar sesama. Membangun Kesadaran Sosial Melalui fidyah, umat Islam diajak untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Ini adalah momen untuk merenungkan betapa pentingnya berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, fidyah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang dapat membawa perubahan positif. Kesimpulan Fidyah memiliki peran penting dalam membantu sesama di bulan Ramadhan. Dengan memahami dan melaksanakan fidyah, kita tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Penulis: Putri Khodijah Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA03/03/2025 | Putri Khodijah
Manfaat Sedekah untuk Kesehatan Mental dan Spiritual
Manfaat Sedekah untuk Kesehatan Mental dan Spiritual
Sedekah bukan sekadar memberikan harta kepada yang membutuhkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan mental juga spiritual pemberinya. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan berbagi dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang menciptakan perasaan bahagia dan mengurangi stres. Dari sisi spiritual, sedekah merupakan bentuk ibadah yang mendatangkan keberkahan dan pahala berlipat ganda. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sedekah tidak akan mengurangi harta." Ungkapan ini mengandung hikmah bahwa rezeki yang disedekahkan justru akan diganti oleh Allah SWT dengan keberkahan dalam berbagai bentuk. Bagi yang sedang mengalami kesulitan, sedekah bisa menjadi jalan untuk membuka pintu kemudahan. Mulailah bersedekah dengan niat ikhlas, tanpa perlu menunggu harta berlimpah. Sedekah bisa dimulai dari hal kecil seperti berbagi makanan, memberikan pakaian layak pakai, atau menyisihkan sebagian penghasilan. Konsistensi dalam bersedekah jauh lebih baik daripada nominal besar namun hanya sekali waktu. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor: M. Sahal
BERITA03/03/2025 | AdminS
Sedekah Online: Cara Modern Berbagi Kebaikan di Era Teknologi
Sedekah Online: Cara Modern Berbagi Kebaikan di Era Teknologi
Era digital membawa transformasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara bersedekah. Sedekah secara online menawarkan kemudahan, jangkauan lebih luas, dan transparansi yang lebih baik. Melalui platform online, aplikasi donasi, atau transfer bank, kita dapat menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa batasan geografis. Platform sedekah online terpercaya di Indonesia salah satunya ialah BAZNAS yang menyediakan berbagai fitur untuk memverifikasi keaslian kampanye penggalangan dana. Fitur laporan penggunaan dana juga memungkinkan donatur memantau distribusi bantuan yang diberikan, sehingga meningkatkan kepercayaan publik. Tantangan dalam sedekah secara online atau digital adalah memastikan dana tersalurkan tepat sasaran. Oleh karena itu, lakukan riset terlebih dahulu sebelum berdonasi. Verifikasi keabsahan platform, periksa sertifikasi lembaga, dan pastikan transparansi pengelolaan dana. Dengan sedekah digital, berbagi kebaikan menjadi lebih mudah dan efektif. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor: M. Sahal
BERITA03/03/2025 | AdminS
Fidyah: Menelusuri Makna Spiritual dan Sosial di Balik Kewajiban Beramal di Bulan Ramadhan
Fidyah: Menelusuri Makna Spiritual dan Sosial di Balik Kewajiban Beramal di Bulan Ramadhan
Fidyah adalah salah satu kewajiban dalam Islam yang berkaitan dengan amal di bulan Ramadhan. Secara harfiah, fidyah berarti tebusan, yang diberikan oleh mereka yang tidak mampu menjalankan puasa. Dalam konteks spiritual, fidyah mencerminkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Di bulan suci ini, umat Islam diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan amal sosial. Fidyah menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kualitas spiritual. Selain itu, fidyah juga memiliki dimensi sosial yang penting. Dengan memberikan fidyah, seseorang berkontribusi dalam mengurangi beban orang lain, menciptakan solidaritas di antara umat, dan memperkuat ikatan sosial. Melalui fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Memahami makna fidyah sangat penting dalam konteks Ramadhan, sebagai pengingat akan tanggung jawab kita terhadap sesama. Dengan demikian, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah bentuk cinta dan kepedulian yang mendalam.
BERITA02/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah: Menyebarkan Kebaikan di Tengah Kesulitan dan Menghadirkan Harapan bagi Mereka yang Membutuhkan
Fidyah: Menyebarkan Kebaikan di Tengah Kesulitan dan Menghadirkan Harapan bagi Mereka yang Membutuhkan
Fidyah adalah salah satu bentuk amal yang sangat penting dalam ajaran Islam, yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa, baik karena alasan kesehatan, usia lanjut, atau kondisi tertentu yang menghalangi. Konsep fidyah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang mendalam, di mana umat Islam diajarkan untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain yang mungkin sedang mengalami kesulitan. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau pandemi, fidyah menjadi salah satu cara untuk menyebarkan kebaikan. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Setiap sumbangan fidyah, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan seseorang, membantu mereka untuk mendapatkan makanan, kebutuhan dasar, atau bahkan perawatan medis. Fidyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi rezeki. Dalam Islam, berbagi adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan sosial di antara umat.
BERITA02/03/2025 | Putri Khodijah
Bagaimana Merayakan Ramadhan yang Terbaik
Bagaimana Merayakan Ramadhan yang Terbaik
Ramadhan adalah karunia Allah ta’ala kepada orang-orang yang beriman, sebuah kenikmatan yang tidak diperoleh kecuali Allah takdirkan untuk berjumpa Ramadhan di tahun ini. Mu’alla bin Fadl mengatakan, “Dahulu, selama enam bulan sebelum datangnya bulan Ramadhan, para sahabat berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadhan.” Imam Omar Suleiman dalam sebuah khutbah bertajuk “How to Make This Year Your Best Ramadhan” mengajak kita membayangkan suatu ketika Anda sedang mengikuti khutbah Jumat dan tiba-tiba beliau berteriak dan berteriak kepada pegunungan. Lalu, ketika beliau ditanya mengapa beliau berteriak, beliau pun menjawab karena beliau seperti melihat saudara muslim di belahan bumi lainnya yang tengah berada dalam peperangan. Ia seperti melihat sekumpulan orang bersiap menerkam umat muslim di balik pegunungan. Jadi, beliau berteriak untuk mengingatkan umat muslim bahwa ada pasukan yang akan menyerang mereka. Betapa kenikmatan bertemu Ramadhan saat ini adalah nikmat yang tiada tara. Jika kita melihat perjuangan umat muslim di Palestina, bagaimana mereka bertahan hidup, menjaga keimanan kepada Allah dan tetap bersyukur atas nikmat Ramadhan mereka kali ini. Oleh karena itu, mensyukuri kesempatan Ramadhan yang Allah berikan di sisa usia ini adalah hal pertama untuk merayakan Ramadhan terbaik karena tidak ada jaminan bagi siapapun bisa bertemu Ramadhan setiap tahun. Ini adalah hadiah dari Allah yang tidak semua memperolehnya kecuali Allah berikan sisa usia. Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk berdoa di waktu mustajab ini dan beramal sholih di bulan yang penuh keberkahan ini. Kita juga senantiasa memohon diterimanya amal sholih. Rabbana taqabbal minna. Ramadhan ini bertujuan membuat kita semakin dekat dan taat kepada Allah. Ramadhan ini mengajarkan untuk menghilangkan keinginan/nafsu atas dunia yang sementara hingga kita bisa membayangkan kenikmatan surga yang abadi. Allah juga ingin mengajarkan ihsan dalam beribadah karena selama berpuasa kita tidak makan dan minum sehingga Allah ingin kita membayangkan bahwa Allah mengawasi setiap detiknya. Allah ingin kita beribadah baik itu berpuasa, sholat, membaca Quran, dan amal sholih lainnya dengan membayangkan bahwa Allah menyaksikan kita. Jika Allah mengangkat keinginan akan dunia seperti kemewahan dunia saat kita membayangkan saudara kita di Gaza-Palestina yang kehilangan keluarganya, rumahnya, dan kenyamanannya maka ini adalah hidayah dari Allah, sebuah awal yang baik untuk memulai ibadah Ramadhan. Oleh karena itu, Ramadhan ini mungkin berbeda karena saudara-saudara muslim di Palestina belum juga merdeka. Namun, kita bisa menyertakan doa dan hati kita setiap kali kita menikmati sahur, berbuka, dan berkumpul bersama keluarga bahwa meski raga kita tak di Palestina tapi hati terpaut kepadanya. Selain itu, di masa-masa krusial ini adalah waktu emas untuk membantu mereka dengan harta kita sehingga mereka bisa membangun kembali rumah mereka, merayakan Ramadhan, dan menyalakan kembali kehidupan mereka yang hancur akibat genosida. Baznas Kota Yogyakarta bisa menjadi alternatif jalan untuk membantu menyalurkan bantuan ke bumi Palestina. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh
BERITA02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Digitalisasi Zakat di Era Ekonomi Digital
Digitalisasi Zakat di Era Ekonomi Digital
Di era digital saat ini, hampir semua aspek kehidupan telah terpengaruh oleh kemajuan teknologi, termasuk dalam pengelolaan zakat. Digitalisasi zakat menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas dalam penyaluran zakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Salah satu keuntungan utama dari digitalisasi zakat adalah kemudahan akses bagi para muzakki (pembayar zakat). Dengan adanya platform digital, masyarakat dapat menyalurkan zakat mereka kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke lembaga zakat secara fisik. Aplikasi mobile dan situs web yang dirancang khusus untuk pengumpulan zakat memungkinkan muzakki untuk melakukan transaksi dengan cepat dan aman. Hal ini sangat penting, terutama di tengah kesibukan masyarakat modern yang sering kali tidak memiliki waktu untuk mengurus zakat secara manual. Selain itu, digitalisasi zakat juga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana zakat. Lembaga zakat yang menggunakan teknologi dapat memberikan laporan yang lebih akurat dan real-time mengenai penggunaan dana zakat. Dengan adanya fitur pelacakan, muzakki dapat melihat secara langsung bagaimana dan di mana zakat mereka disalurkan. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat, tetapi juga mendorong lebih banyak orang untuk menyalurkan zakat mereka. Di sisi lain, digitalisasi zakat juga membuka peluang untuk inovasi dalam program-program pemberdayaan ekonomi. Lembaga zakat dapat memanfaatkan data analitik untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yang lebih spesifik dan merancang program yang lebih tepat sasaran. Misalnya, dengan menganalisis data demografis dan ekonomi, lembaga zakat dapat mengembangkan program pelatihan keterampilan atau modal usaha yang sesuai dengan potensi lokal. Ini akan membantu penerima zakat untuk menjadi lebih mandiri dan meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, digitalisasi zakat juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta. Dengan berbagi data dan informasi, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan data dari lembaga zakat untuk merancang kebijakan yang lebih baik dalam program-program sosial. Namun, meskipun digitalisasi zakat menawarkan banyak manfaat, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah memastikan keamanan data dan privasi pengguna. Lembaga zakat harus memastikan bahwa sistem yang mereka gunakan aman dari ancaman siber dan bahwa data pribadi muzakki dilindungi dengan baik. Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang belum familiar dengan teknologi, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan mereka. Dalam kesimpulannya, digitalisasi zakat di era ekonomi digital merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas dalam penyaluran zakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat dapat dikelola dengan lebih baik, memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam proses digitalisasi ini, sehingga zakat dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Mari kita sambut era digital ini dengan semangat untuk beramal dan berbagi, demi terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA02/03/2025 | Admin
Ramadhan dan Spirit Kemanusiaan untuk Membangun Palestina
Ramadhan dan Spirit Kemanusiaan untuk Membangun Palestina
Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menumbuhkan spiritualitas dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Ramadhan menumbuhkan nilai spiritualitas melalui ibadah puasa dan amalan lainnya. Ramadhan juga menjadi kesempatan emas untuk menumbuhkan solidaritas terhadap sesama, khususnya bagi saudara-saudara kita di Palestina yang belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Ramadhan: Momentum Peningkatan Spiritualitas dan Kemanusiaan Puasa di bulan Ramadhan mendidik untuk menahan diri dari makan minum dan juga segala keinginan dunia. Umat Islam dididik untuk ikut merasakan hidup yang sederhana dan seimbang, semua serba secukupnya dan dibatasi koridor syariat. Dengan berpuasa, umat Islam diajak untuk merasakan penderitaan mereka yang kurang beruntung, sehingga menumbuhkan empati dan kepedulian sosial. Semangat berbagi di bulan Ramadhan terasa lebih bermakna. Ibadah ini menjadi sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT sekaligus mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia. Solidaritas untuk Palestina di Bulan Ramadhan Situasi Palestina telah menjadi perhatian internasional. Palestina yang belum merdeka menjadi catatan hitam dalam sejarah peradaban dunia. Masyarakat Palestina menghadapi berbagai kesulitan akibat konflik yang berkepanjangan, termasuk keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar dan ancaman terhadap keselamatan mereka. Ramadhan menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan nyata bagi saudara-saudara di Palestina. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyerukan kepada umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum mempererat solidaritas terhadap bangsa Palestina. Seruan ini mengajak umat Islam untuk mengintensifkan bantuan kemanusiaan dan memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Langkah Nyata dalam Membangun Solidaritas Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan solidaritas terhadap Palestina selama bulan Ramadhan: Donasi dan Bantuan Kemanusiaan Menyalurkan bantuan finansial melalui lembaga-lembaga terpercaya yang memiliki program khusus untuk Palestina seperti Baznas Kota Yogyakarta. Bantuan ini dapat digunakan untuk menyediakan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat Palestina. Doa Bersama Mengadakan doa bersama untuk keselamatan dan kedamaian bagi rakyat Palestina. Doa merupakan senjata spiritual yang diyakini mampu membawa perubahan positif. Penyebaran Informasi Menyebarkan informasi yang akurat mengenai situasi di Palestina melalui media sosial atau platform lainnya. Langkah ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat luas. Aksi Solidaritas Mengikuti atau mengorganisir kegiatan seperti penggalangan dana, seminar, atau diskusi yang bertujuan mendukung Palestina. Kegiatan semacam ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan komitmen dalam membantu sesama. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali peran kita sebagai individu dalam masyarakat global. Dengan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat spiritualitas dan semangat kemanusiaan, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi saudara-saudara kita di Palestina. Semoga upaya kolektif ini membawa kedamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh
BERITA02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki makna yang mendalam dan luas dalam konteks sosial dan ekonomi. Di Indonesia, zakat bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan potensi zakat yang sangat besar, kita dapat melihat bagaimana penyalurannya dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi bagi mereka yang membutuhkan. Zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh individu yang telah memenuhi syarat tertentu, dan penyalurannya ditujukan kepada golongan yang berhak, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pendekatan terhadap zakat mulai mengalami transformasi. Saat ini, banyak lembaga zakat yang tidak hanya menyalurkan dana dalam bentuk uang, tetapi juga mengimplementasikan program-program pemberdayaan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu cara zakat berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi adalah melalui pelatihan keterampilan. Banyak lembaga zakat yang menyelenggarakan program pelatihan bagi masyarakat kurang mampu, seperti pelatihan menjahit, memasak, atau keterampilan teknis lainnya. Dengan memberikan keterampilan yang dibutuhkan, penerima zakat dapat memulai usaha kecil atau meningkatkan produktivitas mereka. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang mengikuti pelatihan menjahit dapat memproduksi pakaian dan menjualnya, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain pelatihan, zakat juga dapat digunakan sebagai modal usaha. Banyak lembaga zakat yang menyediakan dana hibah atau pinjaman tanpa bunga kepada para pengusaha kecil. Dengan modal yang cukup, mereka dapat mengembangkan usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada perekonomian lokal. Contohnya, seorang petani yang mendapatkan bantuan modal untuk membeli bibit dan pupuk dapat meningkatkan hasil panennya, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Pemberdayaan ekonomi melalui zakat juga dapat dilihat dari segi pendidikan. Banyak lembaga zakat yang memberikan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak tersebut memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan. Pendidikan yang berkualitas adalah investasi jangka panjang yang dapat memutus rantai kemiskinan dan menciptakan generasi yang lebih mandiri. Namun, untuk memastikan bahwa zakat benar-benar memberikan dampak yang signifikan dalam pemberdayaan ekonomi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat dalam pemberdayaan ekonomi. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan secara lebih efektif. Dalam kesimpulannya, zakat memiliki potensi yang sangat besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui program pelatihan, modal usaha, dan pendidikan, zakat dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi bagi mereka yang membutuhkan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA02/03/2025 | Admin
Zakat: Kunci untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia
Zakat: Kunci untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memegang peranan penting dalam kehidupan umat Muslim. Di Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat sosial yang dapat membantu mengurangi kemiskinan. Dalam konteks ini, zakat memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kurang beruntung. Sebagai sumber pembiayaan sosial, zakat merupakan harta yang dikeluarkan oleh individu yang telah memenuhi syarat tertentu, dan penyalurannya ditujukan kepada golongan yang berhak, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Di Indonesia, potensi zakat mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya, menurut data dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Namun, realisasi pengumpulan zakat masih jauh dari potensi tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat, lebih banyak dana dapat dikumpulkan dan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Salah satu cara zakat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan adalah melalui program pemberdayaan ekonomi. Banyak lembaga zakat di Indonesia yang tidak hanya menyalurkan zakat dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha kepada masyarakat kurang mampu. Program-program ini bertujuan untuk membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi. Misalnya, pelatihan menjahit, pertanian, atau usaha kecil lainnya dapat memberikan peluang bagi penerima zakat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Zakat juga berperan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Banyak lembaga zakat yang menyediakan beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu. Dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik, zakat membantu memutus rantai kemiskinan. Pendidikan yang baik akan membuka peluang kerja yang lebih baik di masa depan, sehingga anak-anak tersebut dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka. Untuk memastikan bahwa zakat benar-benar memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi kemiskinan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat dalam mengurangi kemiskinan. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara lebih efektif. Zakat memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Melalui program pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses pendidikan, dan pengelolaan yang transparan, zakat dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Oleh karena itu, mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah ?
BERITA02/03/2025 | Admin
Hikmah Jejak Sejarah Peradaban di Bulan Ramadhan
Hikmah Jejak Sejarah Peradaban di Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bukan hanya karena keutamaannya sebagai bulan ibadah, tetapi juga karena ia menyimpan jejak sejarah peradaban Islam. Ramadhan menjadi saksi bisu lahirnya berbagai peristiwa besar yang membawa perubahan bagi peradaban muslim. Momen bersejarah ini mengajarkan kepada kita bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi bulan untuk menahan lapar dan dahaga, melainkan juga bulan pembuktian bahwa ketakwaan mampu melahirkan ketangguhan yang mengubah peradaban. Perang Badar: Kemenangan Spiritualitas dan Strategi Salah satu peristiwa bersejarah yang paling monumental di bulan Ramadhan adalah Perang Badar. Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah. Perang ini bukan sekadar kemenangan militer, melainkan simbol kemenangan spiritualitas di atas keangkuhan duniawi. Pasukan Muslim saat itu berjumlah sekitar 300 orang yang berhadapan dengan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar sekitar 1.000 orang. Dengan keimanan, strategi yang cerdas, serta doa yang tak henti dipanjatkan, kaum Muslimin meraih kemenangan gemilang. Hikmah yang dapat kita petik adalah bahwa ketakwaan yang tulus mampu melahirkan keberanian dan ketangguhan, dan bahwa Allah menolong mereka yang berserah diri sepenuhnya. “Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu bersyukur.” (QS. Ali Imran: 123) Fathu Makkah: Kemenangan Tanpa Pertumpahan Darah Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah) terjadi pada 20 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Ini adalah puncak kemenangan dakwah Rasulullah setelah bertahun-tahun mengalami penindasan dan pengusiran. Berbeda dari kebanyakan peristiwa penaklukan, Fathu Makkah terjadi dengan damai, tanpa pertumpahan darah. Hikmah dari Fathu Makkah mengajarkan bahwa kemenangan sejati dalam membangun peradaban bukanlah sekadar kekuasaan wilayah, tetapi bagaimana dakwah melembutkan hati manusia dengan akhlak mulia, kasih sayang, dan keadilan. Spirit Perjuangan Palestina dan Kemerdekaan Bangsa-bangsa Muslim Ramadhan juga menjadi sumber inspirasi perjuangan di era modern, seperti perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka dari penjajahan dan kedzaliman. Setiap Ramadhan, umat Islam Palestina memperlihatkan ketabahan luar biasa meski hidup di tengah keterbatasan. Puasa, shalat tarawih di Masjid Al-Aqsha yang penuh ancaman, serta doa yang terus dipanjatkan menjadi bukti bahwa Ramadhan melahirkan jiwa-jiwa yang kuat dan tak gentar menghadapi ketidakadilan. Tak hanya Palestina, Ramadhan juga menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia. Para pejuang kemerdekaan memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperkuat spiritualitas, membangun solidaritas, dan menggelorakan semangat jihad melawan penjajah. Hikmah Besar: Ramadhan sebagai Pembangun Karakter Peradaban Dari rangkaian peristiwa sejarah tersebut, kita dapat memetik hikmah bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ibadah individual, tetapi juga momentum membangun peradaban. Nilai-nilai yang dilatih selama Ramadhan—seperti disiplin, empati, kesabaran, persatuan, dan kepedulian sosial—adalah pondasi kokoh bagi sebuah peradaban yang beradab dan bermartabat. Sejarah membuktikan bahwa Ramadhan melahirkan generasi tangguh yang mampu mengubah jalannya sejarah. Ketakwaan yang terlatih selama Ramadhan menjelma menjadi kekuatan moral yang membimbing setiap langkah perjuangan, baik di masa lalu maupun hari ini. Peristiwa-peristiwa besar di bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa sejarah dan spiritualitas tidak bisa dipisahkan dalam membangun peradaban. Ramadhan bukan sekadar bulan ritual, melainkan bulan yang menyimpan energi perubahan besar bagi umat Islam. Kini, tugas kita adalah melanjutkan jejak sejarah tersebut, menjadikan Ramadhan sebagai bulan refleksi, perjuangan, dan membangkitkan spirit membangun peradaban yang penuh berkah. Mari menjadikan Ramadhan tahun ini bukan sekadar momentum pribadi, tapi juga momentum kebangkitan umat. Dari Badar hingga Palestina, dari Fathu Makkah hingga perjuangan membela kemanusiaan, semua mengajarkan bahwa Ramadhan adalah bulan lahirnya peradaban mulia. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh
BERITA02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Sedekah dan Kesejahteraan Sosial: Mari Membangun Perubahan
Sedekah dan Kesejahteraan Sosial: Mari Membangun Perubahan
Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan jembatan menuju kesejahteraan sosial yang lebih baik. Di tengah kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, peran sedekah menjadi sangat vital dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."[2] Ayat ini menggarisbawahi besarnya keberkahan yang terkandung dalam sedekah, yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima tetapi juga bagi pemberi. Baznas hadir sebagai fasilitator untuk menyalurkan sedekah Anda tepat sasaran. Program-program yang kami kembangkan tidak hanya berfokus pada bantuan konsumtif, tetapi juga penguatan ekonomi produktif yang berkelanjutan. Setiap rupiah yang Anda sedekahkan berpotensi mengubah kehidupan sesama. Dari membantu pendidikan anak yatim hingga pemberdayaan UMKM, dampak sedekah sangatlah nyata dan terukur. Dampak Sedekah dalam Membangun Kesejahteraan Sosial Tidak hanya berdampak ekonomi, sedekah juga membangun kohesi sosial dan solidaritas antar warga. Sedekah sangat membantu membangun sarana umum di masyarakat. Dana sedekah yang dikumpulkan bersama-sama biasanya digunakan untuk membangun dan merawat tempat-tempat penting seperti masjid, sekolah agama, jalan, jembatan, dll di daerah yang belum mendapat bantuan dari pemerintah. Ini membuktikan bahwa sedekah bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman untuk semua orang dalam jangka panjang. Bagaimana Kita Dapat Berkontribusi Setiap orang, terlepas dari kondisi ekonomi, dapat berpartisipasi dalam gerakan sedekah untuk kesejahteraan sosial. BAZNAS Kota menyediakan berbagai kanal donasi yang mudah diakses, mulai dari transfer bank, hingga layanan jemput donasi Yang terpenting, konsistensi dalam bersedekah jauh lebih berharga daripada nominal besar yang hanya dilakukan sesekali. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim) Kesimpulan Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan instrumen transformatif untuk membangun kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Melalui pengelolaan profesional oleh lembaga seperti BAZNAS, dampak sedekah dapat dimaksimalkan untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Mari bergabung dalam gerakan perubahan ini. Sedekah Anda, sekecil apapun, adalah bagian dari solusi untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang merata. Mulailah sekarang. Karena setiap langkah kebaikan adalah awal dari perubahan besar. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor: M. Sahal
BERITA02/03/2025 | AdminS
Berkah Tersembunyi di Balik Sahur: Energi dan Fokus Sepanjang Hari
Berkah Tersembunyi di Balik Sahur: Energi dan Fokus Sepanjang Hari
Sahur adalah waktu makan yang dilakukan oleh umat Islam sebelum memulai puasa di bulan Ramadhan. Meskipun sering kali dianggap sebagai rutinitas yang biasa, sahur memiliki banyak berkah dan manfaat yang tersembunyi, terutama dalam hal energi dan fokus sepanjang hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya sahur, manfaat kesehatan yang diperoleh, serta dalil yang mendasarinya. 1. Pentingnya Sahur dalam Puasa Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga merupakan bagian integral dari ibadah puasa itu sendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Makan sahurlah, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menunjukkan bahwa sahur memiliki nilai spiritual dan kesehatan yang penting. Dengan sahur, kita tidak hanya mempersiapkan fisik untuk berpuasa, tetapi juga mendapatkan berkah dari Allah SWT. 2. Manfaat Kesehatan Sahur a. Menjaga Kadar Energi Sahur yang baik dapat membantu menjaga kadar energi sepanjang hari. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan serat dapat memberikan energi yang tahan lama. Contoh makanan yang baik untuk sahur antara lain: Oatmeal: Mengandung serat tinggi yang dapat memberikan energi secara bertahap. Telur: Sumber protein yang baik dan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Buah-buahan: Seperti pisang dan kurma, yang kaya akan vitamin dan mineral. b. Mencegah Dehidrasi Salah satu tantangan saat berpuasa adalah dehidrasi. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran, kita dapat membantu menjaga hidrasi tubuh. Contoh makanan yang baik untuk sahur adalah: Semangka: Mengandung banyak air dan dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mentimun: Juga kaya akan air dan rendah kalori. c. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Makanan yang tepat saat sahur dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus sepanjang hari. Nutrisi yang baik membantu otak berfungsi dengan optimal. Beberapa makanan yang dapat meningkatkan fungsi otak antara lain: Kacang-kacangan: Mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan otak. Ikan: Seperti salmon, yang kaya akan omega-3 dan dapat meningkatkan daya ingat. d. Menjaga Kesehatan Pencernaan Sahur yang kaya serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Makanan berserat membantu mencegah sembelit dan menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Beberapa pilihan makanan berserat tinggi untuk sahur adalah: Roti gandum utuh: Sumber serat yang baik dan dapat memberikan energi. Sayuran hijau: Seperti bayam dan brokoli, yang kaya serat dan nutrisi. 3. Tips Memilih Makanan Sahur yang Sehat Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sahur, berikut adalah beberapa tips dalam memilih makanan: Pilih Karbohidrat Kompleks: Makanan seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal memberikan energi yang lebih tahan lama dibandingkan karbohidrat sederhana. Kombinasikan dengan Protein: Menambahkan sumber protein seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Hindari Makanan Berlemak Tinggi: Makanan yang tinggi lemak jenuh dapat membuat kita merasa lesu dan mengurangi energi. Minum Air yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air saat sahur untuk menjaga hidrasi tubuh. 4. Dampak Positif Sahur pada Kesehatan Mental Sahur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Berikut adalah beberapa manfaatnya: a. Meningkatkan Mood Makanan yang sehat dapat mempengaruhi suasana hati kita. Nutrisi yang baik membantu tubuh memproduksi hormon yang berperan dalam meningkatkan mood, seperti serotonin. Dengan sahur yang baik, kita dapat merasa lebih bahagia dan bersemangat sepanjang hari. b. Mengurangi Stres Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental. Dengan menjaga kadar energi dan hidrasi, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin muncul selama berpuasa. c. Meningkatkan Kualitas Tidur Makanan yang tepat saat sahur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dengan menghindari makanan berat dan berlemak, kita dapat tidur lebih nyenyak dan bangun dengan segar untuk menjalani puasa. Kesimpulan Sahur adalah waktu yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan memilih makanan yang tepat, kita dapat memperoleh banyak berkah dan manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental. Sahur bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi merupakan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi hari puasa dengan energi dan fokus yang optimal. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA02/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat