WhatsApp Icon
BAZNAS Kabupaten Bantul Lakukan Studi Tiru Kantor Digital ke BAZNAS Kota Yogyakarta

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke BAZNAS Kota Yogyakarta pada Kamis, 6 November 2025 / 15 Jumadil Akhir 1447 H. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan penerapan kantor digital yang telah dikembangkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai langkah modernisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Rombongan dari BAZNAS Kabupaten Bantul dipimpin oleh Drs. H. Syahroini Djamil, selaku Wakil Ketua I BAZNAS Bantul, bersama jajaran amil pelaksana yaitu Agung Pramono, A.Md. (Bidang I), Rosi Rispriyo M, S.E. (Bidang II), dan Isna Faqiha, S.Psi. (Bidang IV). Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta di Kantor BAZNAS Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Yogyakarta.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua pihak saling berbagi pengalaman terkait strategi digitalisasi lembaga zakat. BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan implementasi sistem kantor digital yang terintegrasi, mencakup layanan administrasi amil, sistem penghimpunan dan pendistribusian ZIS berbasis daring, hingga pengelolaan data mustahik secara real time. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung efisiensi kerja, meningkatkan transparansi, serta memperkuat akuntabilitas lembaga.

Digitalisasi yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta juga mencakup optimalisasi kanal digital untuk penghimpunan zakat, infak, dan sedekah melalui berbagai platform, termasuk aplikasi, QRIS, dan cashless payment. Upaya ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam berzakat dan bersedekah, sesuai dengan semangat zaman yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan akurasi layanan.

Selain itu, tim pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta turut menjelaskan mekanisme pengelolaan data donatur dan mustahik, sistem persuratan berbasis digital, serta penerapan paperless office yang mendukung efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari inovasi menuju kantor zakat modern yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

 

Melalui studi tiru ini, BAZNAS Kabupaten Bantul berharap dapat mengadopsi konsep dan praktik terbaik dari BAZNAS Kota Yogyakarta, khususnya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis digital. Dengan sistem yang lebih tertata dan efisien, diharapkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik di Kabupaten Bantul akan semakin profesional dan berdampak luas.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-BAZNAS daerah, mempererat kerja sama dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem zakat nasional yang inovatif. Sinergi ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk menjadikan zakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan yang amanah, profesional, dan modern.

Dengan semangat digitalisasi zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Yogyakarta terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi. Sementara BAZNAS Kabupaten Bantul menyambut langkah ini sebagai inspirasi untuk menerapkan transformasi digital di lembaga mereka. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebagai simbol sinergi dan ukhuwah dalam dakwah zakat yang berkemajuan.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS

Yogyakarta, 6 November 2025 - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta melalui perwakilannya turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Penguatan Upgrading Kapasitas Badan Tanggap Bencana (BTB) se-DIY Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS DIY ini dilaksanakan pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Ruang Rapat BAZNAS DIY Lt. 2, mulai pukul 12.30 WIB.

Rakor ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan langkah-langkah strategis antar-BTB Kabupaten/Kota di seluruh DIY. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan kegiatan upgrading kapasitas berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapan personel BTB dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap unsur BTB dapat memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang lebih kuat, serta mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara cepat dan tepat dalam situasi darurat.


 Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Komandan dan unsur operasional BTB se-DIY, termasuk Cahyo Hatmoko (Komandan BTB Kota Yogyakarta) dan Gus Munir sebagai perwakilan yang aktif dalam koordinasi teknis lapangan. Para Komandan BTB ini menjadi ujung tombak BAZNAS dalam melaksanakan misi kemanusiaan berbasis ZIS, terutama pada saat tanggap bencana. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas daerah serta memastikan bantuan kemanusiaan berbasis zakat dapat disalurkan dengan profesional dan bertanggung jawab.

Selain membahas aspek teknis kesiapsiagaan, Rakor ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel BTB melalui pelatihan, pembekalan logistik, serta pengelolaan sumber daya zakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan bencana. BAZNAS DIY menegaskan bahwa peran BTB bukan hanya dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, tetapi juga dalam edukasi kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat terdampak melalui dana zakat dan infak.

Dengan diadakannya Rakor ini, seluruh BTB Kabupaten/Kota se-DIY diharapkan semakin solid dan siap siaga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam meneguhkan fungsi kemanusiaan lembaga amil zakat, sekaligus memastikan pengelolaan zakat dan sedekah dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam masa krisis dan kebencanaan.

 

 

 

Melalui sinergi ini, BAZNAS tidak hanya hadir dalam aspek penghimpunan dan pendistribusian zakat, tetapi juga menjadi garda depan dalam respon bencana berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial, sebagaimana semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh.”

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Upacara Penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menghadiri kegiatan Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap IV Tahun 2025, yang diselenggarakan berdasarkan Undangan Nomor 400.14.1.1/3753 tertanggal 31 Oktober 2025. Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti BAZNAS Kota Yogyakarta yang turut aktif mendukung pembangunan kesejahteraan umat.

 

Kegiatan penutupan TMMD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat sipil, khususnya dalam bidang pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Kota Yogyakarta hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat aspek sosial kemasyarakatan melalui optimalisasi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

 

Program TMMD yang dilaksanakan setiap tahun menjadi bentuk nyata gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, BAZNAS Kota Yogyakarta turut memaknai semangat TMMD sebagai dorongan untuk memperluas peran zakat dalam pembangunan manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara semangat juang TNI dan kepedulian sosial umat melalui ZIS menjadi landasan kuat dalam membangun kemandirian masyarakat.

 

Dalam pelaksanaan TMMD Tahap IV Tahun 2025, kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, serta peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dasar menjadi fokus utama. Sejalan dengan itu, BAZNAS Kota Yogyakarta menilai bahwa pembangunan fisik perlu dibarengi dengan pembangunan sosial, spiritual, dan ekonomi berbasis zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya berkelanjutan.

 

Kehadiran perwakilan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upacara ini juga mencerminkan komitmen lembaga untuk terus bersinergi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, seperti Rumah Layak Huni (RLHB), Beasiswa Kader Masjid, dan Program Pemberdayaan Mustahik Produktif, BAZNAS berupaya melengkapi upaya pembangunan fisik dengan pemberdayaan umat.

 

Semangat Manunggal Membangun Desa yang diusung TNI sejalan dengan misi BAZNAS dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berkeadilan. BAZNAS melihat bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini merupakan wujud nyata sinergi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

 

Upacara penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025 ditandai dengan laporan hasil kegiatan, penyerahan hasil pekerjaan kepada pemerintah daerah, serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Suasana penuh semangat kebangsaan menjadi penutup yang menggugah tekad bersama untuk terus bekerja demi kemaslahatan masyarakat.

 

Melalui partisipasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi umat melalui sinergi zakat, infak, dan sedekah yang berdaya guna bagi pembangunan bangsa.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

06/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Salurkan Bantuan Program Foodbank Lumbung Mataraman kepada Santri Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib

YOGYAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta kembali menyalurkan bantuan dari program Foodbank Lumbung Mataraman KORPRI Kota Yogyakarta pada Rabu, 5 November 2025. Kegiatan pentasyarufan kali ini menyasar para santri Pondok Pesantren Asrama Tahfidz Ma’had Ali bin Abi Thalib yang berlokasi di Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta. Sebanyak kurang lebih 25 santri menerima manfaat dari kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian sosial dan sinergi antara pemerintah daerah dengan lembaga zakat dalam menebar keberkahan bagi masyarakat.

 

Penyaluran ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Kota Yogyakarta melalui KORPRI dan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok santri dan pelajar yang tengah menempuh pendidikan keagamaan. Program Foodbank Lumbung Mataraman menjadi salah satu inisiatif sosial yang terus berkelanjutan, dengan tujuan menyalurkan bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk pondok pesantren, panti asuhan, dan kelompok dhuafa.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan pentasyarufan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menyalurkan amanah para donatur dan anggota KORPRI kepada penerima yang tepat sasaran. Melalui kegiatan ini, diharapkan kebutuhan pangan para santri dapat terbantu sehingga mereka dapat lebih fokus menuntut ilmu, terutama dalam bidang tahfidz Al-Qur’an.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, dan seluruh anggota KORPRI atas dukungan luar biasa terhadap program Foodbank Lumbung Mataraman. Semoga sinergi kebaikan ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang luas bagi umat,” ujar Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta dalam sambutannya.

Para santri penerima manfaat terlihat antusias dan bersyukur atas bantuan yang diterima. Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan BAZNAS. Menurutnya, program semacam ini sangat membantu kebutuhan harian santri yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Selain memberikan bantuan pangan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan silaturahmi antara lembaga zakat, pemerintah, dan masyarakat. BAZNAS Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjalankan peran sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pemberdayaan umat. Melalui sinergi lintas sektor, BAZNAS berupaya menghadirkan solusi sosial yang berkelanjutan, bukan hanya dalam bentuk bantuan konsumtif, tetapi juga pemberdayaan yang menumbuhkan kemandirian.

Program Foodbank Lumbung Mataraman sendiri telah menjadi gerakan berbagi yang rutin digelar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Dengan mengoptimalkan hasil donasi dan infak dari anggota KORPRI, program ini menjadi simbol kepedulian ASN terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Kolaborasi dengan BAZNAS memperkuat akuntabilitas penyaluran bantuan, memastikan setiap paket yang diterima tepat sasaran dan memberikan dampak sosial yang nyata.

Di akhir kegiatan, BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan harapan agar gerakan kebaikan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak pihak. Kepedulian sosial, menurut BAZNAS, adalah salah satu kunci terciptanya masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Dengan menyalurkan sebagian rezeki melalui zakat, infak, sedekah, maupun program sosial lainnya, masyarakat turut berperan dalam menjaga semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Yogyakarta.

BAZNAS Kota Yogyakarta juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam program-program sosial yang telah dijalankan. Setiap kebaikan yang dibagikan, sekecil apa pun, akan menjadi bagian dari amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya.

 

“Semoga setiap butir kebaikan yang disalurkan menjadi berkah bagi para muzaki, mustahik, dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Bersama, kita wujudkan Yogyakarta yang semakin berdaya, beriman, dan sejahtera,” tutup pernyataan resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

05/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Terima Kunjungan Studi Tiru BAZNAS Kabupaten Boyolali Bahas Digitalisasi dan Penguatan Tata Kelola ZIS melalui Kantor Digital

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari BAZNAS Kabupaten Boyolali pada Selasa, 4 November 2025 / 12 Jumadil Awal 1447 H bertempat di kantor BAZNAS Kota Yogyakarta. Kehadiran rombongan ini sebagai bagian dari agenda studi tiru untuk memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui sistem digital serta inovasi penghimpunan dan distribusi yang telah berjalan di Kota Yogyakarta. Rombongan disambut langsung oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta beserta jajaran pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, dalam suasana hangat penuh semangat kolaborasi untuk penguatan gerakan ZIS nasional.

 

Rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali terdiri dari Ketua, Drs. Jamal Yazis, M.Si., Wakil Ketua I Mulyanto, S.Ag., serta jajaran pelaksana yaitu Hery Kuswanto, Doni Zakaria, Khamidurrohim, dan Anis Andriani. Dalam sambutannya, perwakilan BAZNAS Kabupaten Boyolali menyampaikan maksud kunjungan ini adalah untuk mempelajari transformasi manajemen digital yang telah diterapkan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam meningkatkan profesionalisme dan transparansi layanan zakat, infak, dan sedekah kepada masyarakat. Upaya ini merupakan langkah penting dalam penguatan peran amil sebagai garda terdepan pemberdayaan umat.

BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan berbagai inovasi yang telah diterapkan, mulai dari sistem kantor digital, aplikasi keuangan, integrasi layanan donasi zakat, infak, dan sedekah secara online, hingga model pelaporan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, dibahas pula sistem koordinasi antara bidang pengumpulan dan pendistribusian agar penyaluran dana ZIS semakin tepat sasaran dan mampu memberikan dampak nyata bagi mustahik. Hal ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat yang terpercaya dan modern.

Selama sesi diskusi, kedua belah pihak saling bertukar pengalaman terkait strategi peningkatan penghimpunan ZIS di daerah masing-masing. BAZNAS Kota Yogyakarta menjelaskan pendekatan kolaboratif yang dilakukan dengan pemerintah daerah, masjid, sekolah, dan komunitas dalam menggerakkan semangat berzakat dan bersedekah di tengah masyarakat. Selain itu, digitalisasi sistem penghimpunan menjadi salah satu fokus utama dalam mengakomodasi kemudahan layanan zakat, infak, dan sedekah bagi muzaki, khususnya generasi muda yang lebih aktif dalam transaksi digital. Pendekatan ini terbukti mendukung peningkatan kepercayaan publik dan memperluas jangkauan layanan BAZNAS.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali juga mengapresiasi atmosfer profesional dan sistem kerja digital yang diterapkan di BAZNAS Kota Yogyakarta. Mereka menilai praktik tata kelola yang modern dan akuntabel sangat relevan untuk diadopsi guna memperkuat kinerja penghimpunan dan pentasharufan dana zakat, infak, dan sedekah di wilayah Boyolali. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal sinergi dan kolaborasi berkelanjutan antar BAZNAS daerah dalam mewujudkan visi kemandirian umat.

 

Kunjungan studi tiru ini ditutup dengan harapan bersama bahwa semangat berbagi pengetahuan dan praktik baik antar lembaga amil zakat dapat memperkuat ekosistem pengelolaan zakat nasional. Dengan sinergi, inovasi, dan digitalisasi, gerakan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia semakin siap untuk memberikan manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum dhuafa, serta memperkokoh peran BAZNAS sebagai pilar utama pemberdayaan umat.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

04/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Ramadhan dan Teknologi: Memanfaatkan Gadget untuk Kebaikan
Ramadhan dan Teknologi: Memanfaatkan Gadget untuk Kebaikan
Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam, yang tidak hanya bertujuan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk meningkatkan ketakwaan, memperkuat iman, dan memperbanyak amal kebaikan. Dalam konteks ini, teknologi modern, terutama gadget dan aplikasi, dapat berfungsi sebagai alat yang sangat berguna untuk mendukung dan meningkatkan pengalaman ibadah kita. Di era digital saat ini, hampir setiap orang memiliki akses ke smartphone, tablet, atau perangkat lainnya yang terhubung ke internet. Dengan kemudahan akses informasi dan berbagai aplikasi yang tersedia, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pemahaman kita tentang agama, mengatur waktu ibadah, dan berinteraksi dengan komunitas. Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi yang tidak bijak juga dapat mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama Ramadhan, yaitu beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara memanfaatkan teknologi dengan bijak selama bulan suci ini. Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat. Penggunaan teknologi yang bijak dan terarah sangat penting untuk menghindari dampak negatif yang dapat menghambat tujuan utama Ramadhan. Kecanduan media sosial, misalnya, dapat mengalihkan fokus dari ibadah dan kegiatan-kegiatan positif lainnya yang seharusnya diprioritaskan selama bulan suci ini. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara efektif dan bertanggung jawab menjadi kunci untuk meraih manfaat maksimal dari kemajuan teknologi tanpa terjerat dalam dampak negatifnya. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek penggunaan teknologi dalam konteks Ramadhan, mulai dari aplikasi yang mendukung ibadah hingga strategi untuk menghindari dampak negatifnya, dengan tujuan untuk membantu pembaca menjalani Ramadhan dengan lebih bermakna dan produktif. Kita akan membahas berbagai jenis teknologi, manfaatnya, potensi risikonya, dan bagaimana mengoptimalkan penggunaannya untuk mencapai tujuan spiritual selama bulan Ramadhan. Menggunakan Teknologi untuk Ibadah Mengatur Waktu Shalat Salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim adalah menjalankan shalat tepat waktu. Namun, dengan kesibukan sehari-hari, sering kali kita kehilangan jejak waktu shalat. Di sinilah teknologi berperan penting. Aplikasi jadwal shalat yang tersedia di smartphone dapat membantu kita mengetahui waktu shalat dengan akurat berdasarkan lokasi kita. Aplikasi seperti PrayTimes, Salah Times, dan Muslim Pro tidak hanya memberikan informasi waktu shalat, tetapi juga mengingatkan kita dengan notifikasi. Beberapa aplikasi bahkan menawarkan fitur tambahan seperti arah kiblat, pengingat untuk shalat sunnah, dan informasi tentang masjid terdekat. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat lebih disiplin dalam menjalankan ibadah shalat, yang merupakan tiang agama. Lebih dari sekadar pengingat, aplikasi ini juga sering kali dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan kita untuk belajar lebih banyak tentang makna dan tata cara shalat. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalankan ibadah secara fisik, tetapi juga memahami esensi dari setiap gerakan dan bacaan dalam shalat. Selain aplikasi jadwal shalat, teknologi juga dapat membantu dalam mengatur waktu untuk ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti membaca Al-Quran, dzikir, dan tadarus. Penggunaan fitur pengingat dan penjadwalan pada smartphone dapat membantu menciptakan rutinitas ibadah yang lebih terstruktur dan konsisten. Mendengarkan Al-Quran Mendengarkan Al-Quran adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama selama bulan Ramadhan. Dengan adanya teknologi, kita kini dapat dengan mudah mengakses Al-Quran dalam bentuk audio melalui berbagai aplikasi. Aplikasi seperti Quran.com, Al-Quran, dan Quran Reader menyediakan audio Al-Quran yang dibacakan oleh para qari terkenal, sehingga kita dapat mendengarkan bacaan Al-Quran kapan saja dan di mana saja. Selain itu, aplikasi ini juga sering dilengkapi dengan terjemahan dan tafsir dalam berbagai bahasa, yang memungkinkan kita untuk memahami makna dari ayat-ayat yang kita dengarkan. Dengan cara ini, kita tidak hanya mendengarkan, tetapi juga belajar dan merenungkan isi Al-Quran, yang merupakan sumber petunjuk hidup bagi umat Islam. Mendengarkan Al-Quran juga dapat menjadi aktivitas yang sangat menenangkan dan membawa ketenangan jiwa. Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca dan mendengarkan Al-Quran, dan teknologi memudahkan kita untuk melakukannya, bahkan saat kita sedang dalam perjalanan atau melakukan aktivitas lainnya. Selain mendengarkan, teknologi juga memudahkan pembelajaran Al-Quran. Aplikasi pembelajaran Al-Quran interaktif dapat membantu pengguna mempelajari tajwid, membaca Al-Quran dengan benar, dan memahami makna ayat-ayat Al-Quran. Aplikasi ini seringkali dilengkapi dengan fitur-fitur seperti kuis, latihan, dan umpan balik untuk membantu pengguna meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Quran. Menghitung Zakat Zakat adalah salah satu pilar penting dalam Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Selama bulan Ramadhan, banyak orang yang berusaha untuk menunaikan zakat mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun, menghitung zakat bisa menjadi tugas yang rumit, terutama bagi mereka yang memiliki berbagai sumber pendapatan. Di sinilah aplikasi seperti Zakat Calculator, Zakat, dan Zakat Pro berperan. Aplikasi ini membantu pengguna untuk menghitung jumlah zakat yang harus dibayarkan berdasarkan harta yang dimiliki. Dengan memasukkan informasi tentang aset dan pendapatan, aplikasi ini dapat memberikan estimasi yang akurat tentang jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Selain itu, beberapa aplikasi juga memberikan informasi tentang jenis zakat yang harus dibayarkan, seperti zakat fitrah dan zakat mal. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat memastikan bahwa kita memenuhi kewajiban zakat kita dengan benar dan tepat waktu. Ini juga membantu kita untuk lebih memahami pentingnya zakat dalam Islam dan bagaimana zakat dapat membantu meringankan beban orang-orang yang kurang mampu. Selain itu, teknologi juga dapat membantu dalam mendistribusikan zakat. Platform online dan aplikasi donasi memungkinkan pengguna untuk menyalurkan zakat mereka secara online kepada berbagai lembaga amil zakat atau individu yang membutuhkan. Hal ini mempermudah proses penyaluran zakat dan memastikan bahwa zakat tersebut sampai kepada yang berhak menerimanya. Mengikuti Kajian dan Ceramah Agama Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan kegiatan keagamaan, termasuk kajian dan ceramah agama. Teknologi memungkinkan kita untuk mengikuti kajian dan ceramah agama secara online, baik melalui live streaming maupun rekaman video. Platform seperti YouTube, Instagram Live, dan aplikasi streaming lainnya menyediakan akses ke berbagai kajian dan ceramah dari ulama dan pendakwah terkemuka. Manfaat mengikuti kajian dan ceramah online: Aksesibilitas: Kita dapat mengikuti kajian dan ceramah dari mana saja dan kapan saja, tanpa harus bepergian ke tempat acara. Pilihan yang Beragam: Tersedia berbagai macam kajian dan ceramah dengan tema dan pembicara yang berbeda-beda. Kemudahan Dokumentasi: Kita dapat merekam atau menyimpan kajian dan ceramah untuk dipelajari kembali di lain waktu. Interaksi: Beberapa platform memungkinkan interaksi dengan pembicara dan peserta lainnya melalui fitur komentar atau live chat. Dengan mengikuti kajian dan ceramah online, kita dapat memperluas wawasan keagamaan, memperdalam pemahaman tentang Islam, dan mendapatkan inspirasi untuk meningkatkan kualitas ibadah. Potensi Dampak Negatif dari Penggunaan Teknologi Meskipun teknologi dapat membantu meningkatkan ibadah kita, penggunaannya yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah kecanduan media sosial, yang dapat mengalihkan perhatian dari ibadah dan kegiatan keluarga. Kecanduan Media Sosial Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dapat menjadi distraksi yang besar selama Ramadhan. Banyak orang yang terjebak dalam scrolling tanpa henti, menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat konten yang tidak produktif. Hal ini dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah, membaca Al-Quran, atau berinteraksi dengan keluarga. Kecanduan media sosial juga dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas. Kita sering kali membandingkan diri kita dengan orang lain yang kita lihat di media sosial, yang dapat mengganggu kesehatan mental kita. Oleh karena itu, penting untuk menyadari waktu yang kita habiskan di media sosial dan berusaha untuk mengurangi penggunaannya, terutama selama bulan Ramadhan. Mengabaikan Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk berinteraksi dengan anggota keluarga. Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperkuat ikatan keluarga, berbagi momen berbuka puasa, dan melakukan ibadah bersama. Namun, jika kita terlalu terfokus pada gadget, kita mungkin melewatkan kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan orang-orang terkasih. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi dan memastikan bahwa kita menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga. Gangguan Tidur dan Kesehatan Fisik Penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan gangguan kesehatan lainnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan kita untuk menjalankan ibadah puasa dan aktivitas lainnya selama Ramadhan. Isolasi Sosial dan Kurangnya Interaksi Langsung Terlalu fokus pada dunia digital dapat menyebabkan isolasi sosial dan mengurangi interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar kita. Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih erat dengan keluarga dan teman. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menghambat hal tersebut. Perbandingan Diri dan Rasa Iri Media sosial seringkali menampilkan citra kehidupan yang sempurna dan ideal. Melihat postingan orang lain yang tampak bahagia dan sukses dapat memicu perbandingan diri dan rasa iri. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan mengurangi rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Mengatur Penggunaan Teknologi Selama Ramadhan Untuk memanfaatkan teknologi selama Ramadhan tanpa terjebak dalam penggunaannya yang berlebihan, ada beberapa langkah yang bisa diambil: Mengatur Waktu Penggunaan Salah satu cara terbaik untuk mengatur penggunaan teknologi adalah dengan menetapkan waktu khusus untuk menggunakan gadget dan media sosial. Misalnya, kita bisa memutuskan untuk tidak menggunakan gadget selama waktu shalat atau saat berbuka puasa. Dengan cara ini, kita dapat lebih fokus pada ibadah dan interaksi dengan keluarga. Menggunakan Fitur Pengaturan Banyak aplikasi memiliki fitur pengaturan yang dapat membantu mengurangi penggunaan teknologi. Misalnya, fitur "Do Not Disturb" dapat digunakan selama waktu ibadah. Selain itu, kita juga bisa menggunakan aplikasi yang membantu kita melacak waktu yang dihabiskan di media sosial dan menetapkan batasan untuk diri kita sendiri. Menghabiskan Waktu dengan Keluarga Buatlah kebiasaan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga selama Ramadhan. Lakukan aktivitas bersama seperti membaca Al-Quran, bermain permainan, atau berolahraga. Dengan cara ini, kita tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup. Kesimpulan Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan ibadah kita selama Ramadhan. Dengan menggunakan aplikasi yang tepat, kita dapat lebih mudah mengatur waktu shalat, mendengarkan Al-Quran, dan menghitung zakat. Namun, penting untuk mengatur penggunaan teknologi agar tidak mengalihkan perhatian dari ibadah dan kegiatan keluarga. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan selama bulan suci Ramadhan. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA06/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Doa untuk Meraih Pertolongan Allah
Doa untuk Meraih Pertolongan Allah
Ada sebuah kalimat yang jika kita baca, Allah akan selalu menolong, menjaga, dan menjauhkan diri kita dari ‘ain. Jika selama ini kita belum maksimal dalam beribadah Ramadhan, jika tahun ini dan tahun sebelumnya, ibadah Ramadhan belum juga meningkat dan jauh dari target, maka ada doa yang jika dirapalkan maka Allah akan memudahkan kita. Laa hawla wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Doa ini adalah doa yang kita butuhkan di hari-hari Ramadhan ini. Doa ini adalah doa yang akan menolong di saat kita berada di kondisi terhimpit, sulit, dan tertekan. Untuk harapan dan tujuan yang belum tercapai, untuk setiap kesulitan dalam hidup, kebingungan, kegelisahan, dan ketakutan yang tiada habisnya, melafalkan doa ini di sela-sela aktivitas harian akan memberikan energi kekuatan keimanan yang luar biasa. Laa hawla wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Ini bukan lafaz/ucapan biasa, melainkan doa yang mengandung nilai tauhid yang mendalam. Ia mengajarkan tentang keterbatasan manusia dan mutlaknya kekuasaan Allah SWT. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Ucapkanlah la hawla wa la quwwata illa billah, karena ia adalah salah satu simpanan berharga dari harta karun surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kalimat ini mengajarkan kesadaran bahwa segala bentuk kekuatan, kemampuan, dan daya upaya manusia bersumber dari Allah SWT. Manusia tidak memiliki kekuatan sejati kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Ketika seseorang mengucapkannya, ia sedang menyatakan kepasrahan total kepada Allah, meyakini bahwa hanya Allah yang mampu mengubah keadaan, menghilangkan kesulitan, dan memberikan kemudahan. Tadabbur mendalam atas doa ini menumbuhkan sifat rendah hati dan mengikis kesombongan. Ketika sukses diraih, doa ini mengingatkan bahwa kesuksesan bukan semata hasil kerja keras, melainkan anugerah Allah. Ketika cobaan datang, kalimat ini menjadi penghibur hati bahwa manusia tidak berjuang sendiri. Ada kekuatan Ilahi yang mengatur dan mendampingi setiap hamba-Nya. Lebih dari itu, doa ini juga mengandung unsur tawakal. Setelah usaha maksimal dilakukan, hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada Allah. Dengan tadabbur ini, seorang muslim belajar untuk tidak mudah putus asa, karena yakin bahwa kekuatan Allah melampaui segalanya. Mengamalkan doa ini secara rutin, baik dalam doa harian, dzikir, maupun dalam menghadapi masalah hidup, akan membentuk pribadi yang sabar, optimis, dan berjiwa besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.” (QS. At-Talaq: 3). *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA06/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Keteladanan Abdullah bin Mas’ud dalam Menghidupkan Al-Quran
Keteladanan Abdullah bin Mas’ud dalam Menghidupkan Al-Quran
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sangat mencintai Al-Qur’an. Ia termasuk sahabat yang pertama kali memeluk Islam dan mendapatkan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Kecintaan Abdullah bin Mas’ud terhadap Al-Qur’an semakin mendalam di bulan Al Quran, bulan Ramadhan. Kecintaan Abdullah bin Mas’ud kepada Al-Qur’an Sejak wahyu pertama turun, Abdullah bin Mas’ud menunjukkan ketekunan luar biasa dalam membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an. Suaranya yang indah saat membaca Al-Qur’an membuat Rasulullah SAW sendiri meminta beliau membacakan ayat-ayat suci. Rasulullah SAW bersabda: “Bacakanlah Al-Qur’an kepadaku.” Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Apakah aku membacakannya kepadamu, sedangkan ia diturunkan kepadamu?’ Rasulullah bersabda, ‘Aku senang mendengarnya dari orang lain.’ (HR. Bukhari, no. 5048) Abdullah pun membacakan Surat An-Nisa hingga ayat: “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu.” (QS. An-Nisa: 41) Ketika ayat ini dibacakan, Rasulullah SAW menangis haru. Abdullah bin Mas’ud pun turut menangis. Tangisan yang lahir dari hati yang terhubung kuat dengan Al-Qur’an. Ramadhan: Bulan Menghidupkan Al-Qur’an Bagi Abdullah bin Mas’ud, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menikmati, mentadabburi, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Malam-malam Ramadhan beliau hiasi dengan tilawah panjang, hingga tak jarang tangisan pecah di keheningan malam. Abdullah sering mengingat firman Allah: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185) Dalam riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin Mas’ud mampu mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali selama Ramadhan. Namun, baginya, membaca sambil merenungkan makna ayat jauh lebih utama daripada sekadar mengejar jumlah khataman. Mengajarkan Al-Qur’an kepada Umat Tak hanya membaca untuk dirinya sendiri, Abdullah bin Mas’ud juga mengajarkan Al-Qur’an kepada para sahabat dan generasi setelahnya. Di bulan Ramadhan, majlis beliau penuh dengan para penuntut ilmu yang ingin belajar cara membaca, tajwid, serta tafsir ayat-ayat Al-Qur’an. "Barangsiapa ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana diturunkan, hendaklah ia membacanya sebagaimana bacaan Ibnu Ummi Abd (Abdullah bin Mas’ud).” (HR. Ahmad, no. 4100, Musnad Ahmad, Musnad Ali bin Abi Thalib) Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, no. 5027) Kisah Abdullah bin Mas’ud di bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa: (1) Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, bulan yang mulia (2) Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan penghayatan lebih utama daripada sekadar mengejar khatam (3) Menangis saat membaca Al-Qur’an adalah tanda kelembutan hati dan kedalaman iman (4) Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah amalan yang istimewa *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA06/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Zakat dan Keberlanjutan Lingkungan: Membangun Masa Depan yang Ramah Lingkungan
Zakat dan Keberlanjutan Lingkungan: Membangun Masa Depan yang Ramah Lingkungan
Di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, penting bagi kita untuk mencari solusi yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan zakat sebagai instrumen untuk mendukung inisiatif keberlanjutan lingkungan. Zakat, yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. Zakat tidak hanya terbatas pada penyaluran kepada individu yang membutuhkan, tetapi juga dapat diarahkan untuk proyek-proyek yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Misalnya, dana zakat dapat digunakan untuk program penghijauan, pengelolaan sampah, dan konservasi sumber daya alam. Dengan menginvestasikan zakat dalam proyek-proyek ini, kita tidak hanya membantu masyarakat yang kurang beruntung, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan planet kita. Salah satu contoh konkret dari penggunaan zakat untuk keberlanjutan lingkungan adalah program penanaman pohon. Penanaman pohon tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti penyediaan oksigen, perlindungan terhadap erosi tanah, dan peningkatan kualitas tanah. Dengan menggunakan dana zakat untuk mendukung program-program ini, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk mendukung pendidikan lingkungan. Masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan akan lebih mungkin untuk terlibat dalam praktik-praktik berkelanjutan. Dengan memberikan beasiswa atau dukungan pendidikan kepada individu yang berfokus pada studi lingkungan, zakat dapat membantu menciptakan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Zakat juga dapat diarahkan untuk mendukung inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Dalam era digital ini, banyak solusi teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang efisien dan penggunaan energi terbarukan. Dengan menginvestasikan zakat dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif untuk tantangan lingkungan yang kita hadapi. Penting untuk diingat bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi non-pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu. Dengan menyalurkan zakat untuk proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan, kita dapat berkontribusi pada perubahan positif yang lebih luas. Di Indonesia, lembaga zakat seperti Baznas memiliki peran penting dalam mengelola dan menyalurkan zakat untuk berbagai program sosial, termasuk yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan. Baznas Kota Yogyakarta, misalnya, telah meluncurkan berbagai inisiatif yang menggabungkan zakat dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan masyarakat, program-program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan memanfaatkan zakat sebagai instrumen untuk keberlanjutan lingkungan, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Mari kita bersama-sama menanam benih kebaikan untuk generasi mendatang melalui zakat yang berfokus pada keberlanjutan. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Ummi Kiftiyah ?
BERITA05/03/2025 | admin
Balasan bagi yang Membayar Fidyah
Balasan bagi yang Membayar Fidyah
Balasan bagi yang Membayar Fidyah Pahala dari Allah SWTSetiap orang yang membayar fidyah dengan niat yang tulus akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ini adalah bentuk pengakuan atas usaha mereka untuk tetap memenuhi kewajiban agama meskipun dalam keadaan yang sulit. Bersih dari DosaDengan membayar fidyah, seseorang dapat membersihkan diri dari dosa yang mungkin timbul akibat tidak menjalankan puasa. Ini memberikan ketenangan batin dan rasa lega, karena telah melakukan yang terbaik dalam situasi yang ada. Mendapatkan KeberkahanFidyah yang dibayarkan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Allah SWT akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan, termasuk dalam hal ini, dengan memberikan rezeki yang lebih dan kehidupan yang lebih baik. Menjalin Hubungan SosialMembayar fidyah juga dapat mempererat hubungan sosial dengan masyarakat. Dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, seseorang dapat membangun rasa solidaritas dan kepedulian di antara sesama. Menjadi TeladanDengan membayar fidyah, seseorang dapat menjadi teladan bagi orang lain. Tindakan ini dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih baik dan saling mendukung. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor: Hubaib Ash Shidqi
BERITA05/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Zakat sebagai Instrumen Investasi Sosial: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Zakat sebagai Instrumen Investasi Sosial: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim. Namun, lebih dari sekadar kewajiban agama, zakat juga dapat dipandang sebagai instrumen investasi sosial yang memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan memanfaatkan zakat secara strategis, kita tidak hanya memenuhi kewajiban spiritual, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Zakat berfungsi sebagai sumber dana yang dapat digunakan untuk membantu mereka yang kurang beruntung, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Namun, jika dikelola dengan baik, zakat dapat menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang ekonomi. Investasi sosial melalui zakat dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pelatihan keterampilan, modal usaha, dan pendidikan. Salah satu cara zakat dapat berfungsi sebagai investasi sosial adalah melalui program pemberdayaan ekonomi. Banyak lembaga zakat yang tidak hanya menyalurkan zakat dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan dan dukungan modal kepada masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, program pelatihan menjahit, pertanian, atau kewirausahaan dapat membantu individu dan keluarga untuk meningkatkan pendapatan mereka. Dengan memberikan keterampilan dan modal, zakat membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendidikan adalah salah satu investasi terbaik untuk masa depan, dan dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik, zakat membantu memutus rantai kemiskinan. Beasiswa pendidikan yang didanai oleh zakat dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan produktif. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting untuk memastikan bahwa dana zakat digunakan secara efektif. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Hal ini juga akan mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam program zakat, sehingga potensi zakat dapat dimaksimalkan. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat sebagai instrumen investasi sosial. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara lebih efektif. Dalam konteks global, zakat juga dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan menginvestasikan zakat dalam program-program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, kita dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kesimpulannya, zakat memiliki potensi besar sebagai instrumen investasi sosial yang dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan zakat secara strategis, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berinvestasi dalam masa depan masyarakat yang lebih sejahtera. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Sedekah Sampah dan Urgensinya
Sedekah Sampah dan Urgensinya
Dewasa ini, sedekah sampah sedang gencar dilakukan oleh banyak lembaga. Baik itu dari lembaga sosial pemerintah sampai pada masyarakat umum tingkat karang taruna. Kegiatan sedekah sampah ini merupakan salah satu respon terhadap lingkungan. Konsep ini mengajak kita bagaimana memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat. Apa Itu Sedekah Sampah? Sampah merupakan suatu barang yang sudah tidak digunakan dan atau sudah dibuang oleh pemiliknya. Sedekah sampah bisa diartikan memberikan barang-barang yang sudah tidak digunakan namun masih memiliki nilai yang bisa dimanfaatkan. Sedekah sampah bisa juga diartikan sebagai tempat pengumpulan sampah yang nantinya akan didaur ulang melalui bank sampah dan nantinya akan dimanfaatkan oleh orang lain. Bagaimana Cara Melakukan Sedekah Sampah? Identifikasi Barang Yang Tidak Terpakai Anda dapat memilah dan memilih barang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai dan juga masih dalam kondisi baik. Pilih Penerima Yang Tepat Setelah barang-barang terpilih, anda dapat mencari dan menentukan kemana barang-barang yang sudah anda pilih disalurkan. Salah satunya Baznas Kota Yogyakarta atau bank sampah dan lembaga terdekat yang ada di sekitar anda. Bersihkan Dan Siapkan Barang Sebelum anda menyalurkan barang yang sudah dipilih, anda perlu membersihkan dahulu sebagai tanda hormat kepada penerima. Sampaikan Dengan Baik Jika barang sudah siap, datanglah ke lokasi dengan baik dan sampaikan dengan penuh rasa syukur. Ajak Orang Lain Setelah anda melakukan sedekah sampah, anda dapat mengajak tetangga, saudara atau kerabat lain untuk juga melakukannya. Urgensi Sedekah Sampah Sedekah sampah menjadi salah satu kegiatan yang diperhitungkan, dilihat dari manfaatnya dan juga menyadarkan masyarakat terhadap sampah. Ada beberapa urgensinya, antara lain: Mengurangi Sampah Sedekah sampah dapat mengurangi sampah dengan dialokasikan kepada orang yang membutuhkan atau pun juga dengan pendaur ulangan. Sehingga menciptakan masyarakat yang lingkungannya bersih dari sampah dan dapat mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Konsep sedekah menyadarkan masyarakat terhadap lingkungan. Kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat terhadap sampah, mengetahui sampah yang dapat didaur ulang, serta melatih masyarakat dalam mengelola barang. Membantu Masyarakat Yang Membutuhkan Pada umumnya sedekah itu membantu kepada orang yang membutuhkan. Urgensi sedekah sampah terhadap masyarakat yakni dapat membantu sesama dengan pemberian barang bekas yang masih layak dan bernilai sehingga bisa dimanfaatkan. Membangun Rasa Kepedulian Sosial Dengan sedekah sampah, dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap sosial masyarakat dan lingkungan. Selain itu juga memicu sikap saling mendukung satu sama lain. Jadi, sedekah sampah merupakan kegiatan atau konsep yang sederhana namun memiliki dampak besar. Selain dapat mengurangi sampah, juga dapat dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan. Bagi anda yang memiliki barang bekas yang masih baik dan bernilai, bisa anda sedekahkan melalui Baznas Kota Yogyakarta. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis & Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Transformasi Digital Zakat Mal: Dari Tradisional ke Modern
Transformasi Digital Zakat Mal: Dari Tradisional ke Modern
Zakat mal, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun, pengelolaan zakat mal selama ini sering kali dilakukan secara tradisional, yang dapat menghambat efisiensi dan transparansi. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, zakat mal kini mengalami transformasi yang signifikan, menjadikannya lebih mudah diakses dan dikelola. Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan zakat mal secara tradisional adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Proses pengumpulan dan penyaluran zakat sering kali tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat tentang kemana dana zakat mereka disalurkan. Namun, dengan adanya teknologi digital, lembaga zakat kini dapat menggunakan sistem manajemen yang lebih baik untuk mencatat setiap transaksi. Hal ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada para muzakki (pembayar zakat) bahwa zakat mereka digunakan dengan tepat. Digitalisasi zakat mal juga mempermudah proses pengumpulan dana. Dengan adanya platform online, masyarakat kini dapat menyalurkan zakat mereka hanya dengan beberapa klik. Berbagai aplikasi dan situs web telah dikembangkan untuk memfasilitasi pembayaran zakat secara digital. Ini sangat menguntungkan, terutama bagi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Mereka dapat melakukan pembayaran zakat kapan saja dan di mana saja, tanpa harus datang ke kantor lembaga zakat secara fisik. Hal ini tentunya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat mereka. Selain itu, transformasi digital juga memungkinkan lembaga zakat untuk lebih efektif dalam menyalurkan dana kepada yang membutuhkan. Dengan menggunakan data analitik, lembaga zakat dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bantuan dan merancang program yang lebih tepat sasaran. Misalnya, mereka dapat menggunakan data untuk menentukan daerah-daerah yang paling terdampak oleh kemiskinan dan mengalokasikan dana zakat mal ke sana. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan bahwa zakat mal benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu contoh sukses dari transformasi digital zakat mal di Indonesia adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS telah mengembangkan berbagai inisiatif digital untuk mempermudah masyarakat dalam menunaikan zakat. Melalui aplikasi dan situs web mereka, masyarakat dapat dengan mudah melakukan pembayaran zakat, melihat laporan penggunaan dana, dan mengikuti program-program pemberdayaan yang didanai oleh zakat. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pengumpulan zakat, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat. Namun, meskipun transformasi digital membawa banyak manfaat, tantangan tetap ada. Masih ada segmen masyarakat yang belum familiar dengan teknologi, sehingga penting bagi lembaga zakat untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi. Selain itu, keamanan data juga menjadi perhatian utama dalam pengelolaan zakat secara digital. Lembaga zakat harus memastikan bahwa data pribadi dan transaksi muzakki terlindungi dengan baik. Dengan demikian, transformasi digital zakat mal dari tradisional ke modern adalah langkah yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat mal dapat dikelola dengan lebih baik, memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Mari kita dukung transformasi ini dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera melalui zakat. Untuk informasi lebih lanjut tentang zakat dan program-program yang ada, Anda dapat mengunjungi BAZNAS Kota Yogyakarta. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Zakat Mal dan E-Commerce: Kolaborasi untuk Kebaikan
Zakat Mal dan E-Commerce: Kolaborasi untuk Kebaikan
Di era digital saat ini, e-commerce telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dengan kemudahan berbelanja online, masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi melalui platform digital. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat potensi besar untuk memanfaatkan e-commerce sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyaluran zakat mal. Kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Zakat mal, sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat, memiliki tujuan untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Namun, pengumpulan dan penyaluran zakat mal sering kali menghadapi tantangan, seperti kurangnya transparansi, kesadaran masyarakat, dan aksesibilitas. Di sinilah peran e-commerce menjadi sangat penting. Dengan memanfaatkan platform e-commerce, zakat mal dapat dikelola dengan lebih efisien dan efektif. Salah satu cara kolaborasi ini dapat dilakukan adalah dengan menyediakan fitur donasi zakat mal di platform e-commerce. Misalnya, saat pelanggan melakukan pembelian, mereka dapat diberikan opsi untuk menyumbangkan sebagian dari total belanja mereka sebagai zakat. Dengan cara ini, masyarakat akan lebih mudah untuk menyalurkan zakat mal mereka tanpa harus melakukan proses yang rumit. Selain itu, e-commerce juga dapat memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana zakat tersebut akan digunakan, sehingga meningkatkan transparansi dan kepercayaan. Selain itu, e-commerce dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat mal. Melalui kampanye digital dan promosi yang menarik, platform e-commerce dapat mengedukasi pengguna tentang manfaat zakat dan bagaimana zakat mal dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengintegrasikan pesan-pesan sosial dalam strategi pemasaran mereka, e-commerce dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang tanggung jawab sosial. Kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce juga dapat menciptakan peluang baru untuk pemberdayaan ekonomi. Misalnya, sebagian dari dana zakat yang terkumpul dapat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) yang terdaftar di platform e-commerce. Dengan memberikan modal atau pelatihan kepada UKM, zakat mal tidak hanya membantu individu yang membutuhkan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Di sisi lain, lembaga zakat juga dapat memanfaatkan data dan analisis yang diperoleh dari platform e-commerce untuk memahami pola donasi dan kebutuhan masyarakat. Dengan informasi ini, lembaga zakat dapat merancang program yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam penyaluran zakat mal. Dalam konteks Indonesia, kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce sangat relevan. Dengan populasi Muslim yang besar dan pertumbuhan e-commerce yang pesat, potensi untuk mengoptimalkan zakat mal melalui platform digital sangatlah besar. Lembaga zakat dan perusahaan e-commerce dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan, yang tidak hanya meningkatkan pengumpulan zakat, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Dengan demikian, kolaborasi antara zakat mal dan e-commerce bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan langkah strategis untuk menciptakan kebaikan yang lebih besar. Melalui inovasi dan kerja sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, di mana zakat mal dapat diakses dengan mudah dan memberikan manfaat yang maksimal. Sebagai contoh, Baznas Kota Yogyakarta telah berupaya untuk mengintegrasikan teknologi dalam pengelolaan zakat, termasuk menjalin kerja sama dengan platform e-commerce untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan zakat mal mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan zakat mal dapat menjadi instrumen yang lebih efektif dalam memberdayakan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan bersama. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Zakat Mal dan Crowdfunding
Zakat Mal dan Crowdfunding
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, konsep crowdfunding telah menjadi salah satu metode inovatif untuk mengumpulkan dana bagi berbagai proyek dan inisiatif. Di Indonesia, di mana zakat mal merupakan kewajiban bagi umat Muslim, kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding menawarkan peluang besar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan memanfaatkan platform digital, zakat mal dapat dioptimalkan untuk memberikan dampak yang lebih luas dan signifikan. Crowdfunding, yang memungkinkan individu atau kelompok untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas melalui platform online, telah terbukti efektif dalam mendukung berbagai proyek sosial, bisnis, dan kemanusiaan. Dalam konteks zakat mal, crowdfunding dapat digunakan untuk mengumpulkan dana zakat dari berbagai sumber, baik individu maupun perusahaan, yang kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Salah satu keuntungan utama dari kolaborasi ini adalah peningkatan aksesibilitas. Dengan adanya platform crowdfunding, masyarakat dapat dengan mudah menyalurkan zakat mal mereka tanpa harus melalui proses yang rumit. Ini sangat penting, terutama bagi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi dan lebih memilih cara yang praktis dalam beramal. Selain itu, crowdfunding juga memungkinkan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan zakat, di mana setiap donatur dapat melihat bagaimana dana mereka digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding juga dapat mendorong inovasi dalam program-program pemberdayaan ekonomi. Misalnya, dana zakat yang terkumpul melalui crowdfunding dapat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di komunitas lokal. Dengan memberikan modal usaha kepada para pengusaha kecil, zakat mal tidak hanya membantu mereka secara finansial, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu, platform crowdfunding dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek sosial yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Dengan menggabungkan zakat mal dan crowdfunding, kita dapat menciptakan program-program yang lebih terarah dan berdampak, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Namun, untuk mencapai potensi maksimal dari kolaborasi ini, penting bagi lembaga zakat dan platform crowdfunding untuk bekerja sama secara erat. Lembaga zakat perlu memastikan bahwa dana yang terkumpul melalui crowdfunding dikelola dengan baik dan disalurkan kepada penerima yang tepat. Di sisi lain, platform crowdfunding harus menyediakan sistem yang transparan dan akuntabel, sehingga para donatur merasa yakin bahwa kontribusi mereka akan digunakan dengan sebaik-baiknya. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kolaborasi antara zakat mal dan crowdfunding dapat menjadi solusi yang efektif untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui sinergi ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban zakat, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Mari kita dukung inisiatif ini dan bersama-sama mewujudkan kebaikan untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai contoh, Baznas Kota Yogyakarta telah berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan zakat, termasuk menjajaki kolaborasi dengan platform crowdfunding untuk meningkatkan dampak sosial zakat mal. Dengan langkah ini, diharapkan zakat dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA05/03/2025 | admin
Sedekah dalam Perspektif Agama: Panduan dari Berbagai Keyakinan
Sedekah dalam Perspektif Agama: Panduan dari Berbagai Keyakinan
Sedekah adalah tindakan memberi yang dilakukan dengan niat baik, tanpa mengharapkan imbalan. Dalam banyak tradisi agama, sedekah dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Berbagai agama di dunia memiliki pandangan dan ajaran yang berbeda mengenai sedekah, tetapi pada dasarnya, semua sepakat bahwa memberi kepada sesama adalah tindakan mulia yang membawa berkah. Artikel ini akan membahas sedekah dalam perspektif beberapa agama besar di dunia, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Sedekah dalam Islam Dalam Islam, sedekah dikenal sebagai "sadaqah" dan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bersedekah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kepada yang membutuhkan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada jual beli dan persahabatan." (QS. Al-Baqarah: 254) Sedekah dalam Islam tidak hanya terbatas pada harta, tetapi juga mencakup tindakan baik lainnya, seperti senyuman, membantu orang lain, dan berbagi ilmu. Ada dua jenis sedekah dalam Islam: sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunnah (sadaqah). Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sedangkan sadaqah adalah tindakan sukarela yang sangat dianjurkan. Sedekah dalam Kristen Dalam agama Kristen, sedekah juga memiliki tempat yang penting. Ajaran Yesus Kristus menekankan pentingnya memberi kepada yang membutuhkan. Dalam Injil Matius, Yesus mengajarkan: "Setiap kali kamu melakukannya untuk salah satu dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40) Kristen mengajarkan bahwa memberi bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang memberi waktu, perhatian, dan kasih sayang kepada orang lain. Gereja sering kali mengadakan program amal dan penggalangan dana untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Sedekah dalam Kristen dianggap sebagai ungkapan kasih dan kepedulian terhadap sesama, serta sebagai cara untuk menunjukkan iman kepada Tuhan. Sedekah dalam Hindu Dalam agama Hindu, sedekah dikenal sebagai "dana" dan dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai moksha (pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian). Ajaran Hindu mengajarkan bahwa memberi adalah kewajiban moral dan spiritual. Dalam kitab suci Bhagavad Gita, dikatakan: "Berkah yang diperoleh dari memberi adalah lebih besar daripada yang diperoleh dari menerima." Hindu percaya bahwa sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk memberi makanan, pakaian, dan uang kepada yang membutuhkan. Selain itu, memberi juga dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri dari karma buruk dan meningkatkan spiritualitas. Dalam tradisi Hindu, ada juga konsep "tithing," di mana umat dianjurkan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka untuk disumbangkan. Sedekah dalam Buddha Dalam ajaran Buddha, sedekah dikenal sebagai "dana" dan merupakan salah satu dari enam perbuatan baik yang dianjurkan. Buddha mengajarkan bahwa memberi adalah cara untuk mengatasi keserakahan dan egoisme. Dalam Dhammapada, Buddha mengajarkan: "Lebih baik memberi daripada menerima. Memberi adalah tindakan yang membawa kebahagiaan." Sedekah dalam tradisi Buddha tidak hanya terbatas pada memberi harta, tetapi juga mencakup memberi perhatian, waktu, dan kasih sayang kepada orang lain. Dalam praktiknya, umat Buddha sering kali melakukan kegiatan amal, seperti memberi makanan kepada biksu atau membantu orang yang membutuhkan. Tindakan memberi ini dianggap sebagai cara untuk mengembangkan cinta kasih dan welas asih, yang merupakan inti dari ajaran Buddha. Sedekah adalah tindakan mulia yang dianjurkan dalam berbagai agama di dunia. Meskipun terdapat perbedaan dalam istilah dan praktik, esensi dari sedekah tetap sama: memberi kepada sesama sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Dalam Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, sedekah dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan memahami perspektif sedekah dari berbagai keyakinan, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai kedermawanan dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya sedekah dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh kasih.? Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Riza Fatmahira Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Manfaat Sedekah bagi Kesehatan Mental dan Emosional
Manfaat Sedekah bagi Kesehatan Mental dan Emosional
Sedekah, yang berasal dari kata Arab "sadaqah," memiliki makna yang dalam dalam konteks sosial dan spiritual. Selain sebagai bentuk kedermawanan, sedekah juga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai manfaat sedekah bagi kesehatan mental dan emosional, serta bagaimana tindakan berbagi ini dapat meningkatkan kualitas hidup individu. Meningkatkan Rasa Bahagia Salah satu manfaat utama dari sedekah adalah kemampuannya untuk meningkatkan rasa bahagia. Ketika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain, otak mereka melepaskan hormon endorfin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Proses ini dapat menciptakan perasaan euforia dan kepuasan yang mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif dalam kegiatan sedekah cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup mereka. Mengurangi Stres dan Kecemasan Sedekah juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengurangi stres dan kecemasan. Ketika seseorang fokus pada membantu orang lain, mereka cenderung melupakan masalah pribadi yang mungkin sedang mereka hadapi. Tindakan berbagi ini dapat mengalihkan perhatian dari pikiran negatif dan memberikan perspektif baru tentang kehidupan. Selain itu, membantu orang lain dapat memberikan rasa tujuan dan makna, yang sangat penting dalam mengatasi perasaan cemas. Membangun Koneksi Sosial Sedekah sering kali melibatkan interaksi dengan orang lain, baik itu melalui kegiatan komunitas, donasi, atau program amal. Interaksi sosial ini dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan mendukung. Koneksi sosial yang baik telah terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Ketika seseorang merasa terhubung dengan orang lain, mereka cenderung merasa lebih diterima dan dihargai, yang dapat mengurangi perasaan kesepian dan isolasi. Meningkatkan Rasa Syukur Melakukan sedekah juga dapat meningkatkan rasa syukur. Ketika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain, mereka sering kali menyadari betapa beruntungnya mereka dibandingkan dengan orang yang mereka bantu. Rasa syukur ini dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap hidup dan membantu mereka menghargai apa yang mereka miliki. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa syukur yang tinggi cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami depresi. Memberikan Rasa Tujuan Sedekah memberikan rasa tujuan yang kuat. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan amal atau membantu orang lain, mereka merasa bahwa tindakan mereka memiliki makna dan dampak positif. Rasa tujuan ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat hidup. Ketika seseorang merasa bahwa mereka berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, mereka cenderung merasa lebih berdaya dan memiliki kontrol atas hidup mereka. Meningkatkan Kesehatan Fisik Manfaat sedekah tidak hanya terbatas pada kesehatan mental dan emosional, tetapi juga dapat berdampak positif pada kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terlibat dalam kegiatan sedekah cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah, sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, menciptakan siklus positif antara keduanya. Mengurangi Perasaan Depresi Sedekah dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi perasaan depresi. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain, mereka cenderung merasa lebih positif dan optimis. Tindakan berbagi ini dapat membantu mengatasi perasaan putus asa dan memberikan harapan baru. Banyak orang yang mengalami depresi melaporkan bahwa terlibat dalam kegiatan amal membantu mereka merasa lebih baik dan lebih terhubung dengan dunia di sekitar mereka. Mendorong Pertumbuhan Pribadi Sedekah juga dapat mendorong pertumbuhan pribadi. Ketika seseorang terlibat dalam kegiatan berbagi, mereka sering kali belajar tentang empati, toleransi, dan rasa hormat terhadap orang lain. Pengalaman ini dapat memperluas pandangan mereka tentang kehidupan dan membantu mereka menjadi individu yang lebih baik. Pertumbuhan pribadi ini berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sedekah bukan hanya sekadar tindakan kedermawanan, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Dari meningkatkan rasa bahagia hingga mengurangi stres, sedekah memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Dengan membangun koneksi sosial, meningkatkan rasa syukur, dan memberikan rasa tujuan, tindakan berbagi ini dapat menciptakan siklus positif yang berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya sedekah dan berkontribusi pada kesejahteraan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Dengan melakukan sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperbaiki kesehatan mental dan emosional kita sendiri. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Riza Fatmahira Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Mengolah Sampah Di Rumah Termasuk Sedekah Loh!
Mengolah Sampah Di Rumah Termasuk Sedekah Loh!
Mengolah sampah di rumah adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat bermanfaat, baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Mengolah sampah di rumah berarti melakukan proses pemisahan, pengolahan, dan daur ulang sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Dengan mengolah sampah, kita tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Mengapa Mengolah Sampah di Rumah adalah Sedekah: Membantu Lingkungan: Dengan mengolah sampah, kita berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang terkelola dengan baik dapat mengurangi pencemaran dan dampak negatif terhadap ekosistem. Memberikan Manfaat bagi Orang Lain: Sampah yang didaur ulang dapat diubah menjadi barang berguna yang dapat disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Misalnya, botol plastik dapat diubah menjadi kerajinan tangan atau bahan bangunan. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Dengan mengolah sampah di rumah, kita dapat menjadi contoh bagi orang lain dan mengedukasi mereka tentang pentingnya pengelolaan sampah. Langkah-Langkah Mengolah Sampah di Rumah Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mengolah sampah di rumah: Pemisahan Sampah Klasifikasikan Sampah: Pisahkan sampah menjadi beberapa kategori, seperti sampah organik (sisa makanan, daun, dll.) dan sampah anorganik (plastik, kertas, logam, dll.). Gunakan Wadah Terpisah: Siapkan wadah atau tempat terpisah untuk setiap jenis sampah agar lebih mudah dalam pengelolaannya. Pengolahan Sampah Organik Komposting: Buatlah kompos dari sampah organik. Anda dapat menggunakan sisa makanan dan limbah kebun untuk membuat pupuk alami yang dapat digunakan untuk tanaman. Pengolahan Lainnya: Jika memungkinkan, Anda juga dapat memanfaatkan sisa makanan untuk membuat makanan hewan peliharaan atau memberi kepada tetangga yang membutuhkan. Daur Ulang Sampah Anorganik Pengumpulan dan Penyimpanan: Kumpulkan sampah anorganik yang dapat didaur ulang, seperti botol plastik, kertas, dan kaleng. Simpan di tempat yang bersih dan kering. Temukan Tempat Daur Ulang: Cari tempat daur ulang di sekitar Anda dan kirimkan sampah yang telah dipisahkan. Beberapa tempat juga menerima barang-barang bekas yang masih layak pakai untuk disumbangkan. Edukasi dan Aksi Bersama Ajak Keluarga dan Tetangga: Libatkan anggota keluarga dan tetangga dalam program pengolahan sampah. Diskusikan pentingnya pengelolaan sampah dan ajak mereka untuk berpartisipasi. Buat Kegiatan Bersama: Selenggarakan kegiatan bersih-bersih lingkungan atau workshop tentang pengelolaan sampah di lingkungan sekitar. Mengolah sampah di rumah adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat berharga. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan langkah-langkah praktis ini, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah dan mendukung upaya daur ulang, sekaligus melakukan sedekah yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Riza Fatmahira Editor: M. Sahal
BERITA05/03/2025 | AdminS
Peran Fidyah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Peran Fidyah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Fidyah merupakan salah satu bentuk kewajiban dalam Islam yang berkaitan dengan pengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya, baik karena sakit, usia lanjut, atau alasan lainnya. Dalam konteks ini, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan fidyah, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan orang-orang yang membutuhkan. Ketika seseorang memberikan fidyah, biasanya dalam bentuk makanan atau uang, hal ini dapat membantu mereka yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam banyak kasus, fidyah disalurkan kepada fakir miskin, yang merupakan kelompok yang paling membutuhkan bantuan. Dengan demikian, fidyah berfungsi sebagai jembatan antara individu yang mampu dan mereka yang membutuhkan, menciptakan jaringan solidaritas dalam masyarakat. Lebih jauh lagi, fidyah dapat menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial. Dalam masyarakat yang sering kali terpecah oleh perbedaan ekonomi, fidyah dapat membantu menciptakan rasa kebersamaan dan saling peduli. Ketika orang-orang yang lebih mampu memberikan fidyah, mereka tidak hanya membantu individu tertentu, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas sosial secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan saling membantu. Dalam konteks yang lebih luas, fidyah juga dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membantu sesama. Dengan memberikan fidyah, individu diingatkan akan tanggung jawab sosial mereka dan pentingnya berbagi rezeki. Ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan amal dan sosial, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Fidyah juga memiliki dimensi spiritual yang tidak boleh diabaikan. Dalam Islam, memberikan fidyah dianggap sebagai tindakan ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Dengan demikian, individu yang memberikan fidyah tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendapatkan keberkahan dari Allah. Ini menciptakan siklus positif di mana tindakan kebaikan menghasilkan lebih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Secara keseluruhan, fidyah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan fidyah, individu tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan solidaritas sosial, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk investasi dalam kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id https://berbagi.link/baznaskotajogja Penulis : Aura Mevlana Putri Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri
Fidyah untuk Orang Tua sebagai Bentuk Penghormatan
Fidyah untuk Orang Tua sebagai Bentuk Penghormatan
Fidyah, sebagai salah satu bentuk pengganti puasa dalam Islam, memiliki makna yang lebih dalam ketika dikaitkan dengan orang tua. Dalam banyak budaya, termasuk dalam tradisi Islam, orang tua dianggap sebagai sosok yang harus dihormati dan dihargai. Ketika seorang anak tidak dapat berpuasa karena alasan kesehatan atau usia lanjut, memberikan fidyah menjadi salah satu cara untuk menunjukkan penghormatan dan kasih sayang kepada mereka. Memberikan fidyah untuk orang tua bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk pengakuan atas pengorbanan dan usaha yang telah mereka lakukan selama ini. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada orang tua dan menghormati mereka. Dengan memberikan fidyah, seorang anak menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada orang tua yang telah membesarkan dan mendidik mereka. Fidyah yang diberikan kepada orang tua dapat berupa makanan atau uang, yang kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dalam hal ini, fidyah berfungsi sebagai sarana untuk memastikan bahwa orang tua tetap mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan, terutama di masa-masa sulit. Ini juga mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian yang diajarkan dalam Islam. Lebih dari sekadar kewajiban, memberikan fidyah kepada orang tua juga dapat menjadi bentuk amal jariyah. Amal jariyah adalah amal yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Dengan memberikan fidyah kepada orang tua, seorang anak tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan mereka, tetapi juga mendapatkan pahala yang terus mengalir. Ini adalah bentuk investasi spiritual yang sangat berharga. Dalam konteks yang lebih luas, fidyah untuk orang tua juga dapat menjadi contoh bagi generasi berikutnya. Ketika anak-anak melihat orang tua mereka memberikan fidyah, mereka akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan budaya saling menghormati dan peduli dalam keluarga, yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Secara keseluruhan, fidyah untuk orang tua bukan hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang yang mendalam. Dengan memberikan fidyah, seorang anak menunjukkan rasa syukur atas pengorbanan orang tua dan berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Ini adalah tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi orang tua, tetapi juga memberikan pahala yang berkelanjutan bagi anak-anak yang melakukannya. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id https://berbagi.link/baznaskotajogja Penulis : Aura Mevlana Putri Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri
Menghubungkan Fidyah dengan Amal dan Kebaikan
Menghubungkan Fidyah dengan Amal dan Kebaikan
Fidyah, sebagai salah satu bentuk pengganti puasa dalam Islam, memiliki hubungan yang erat dengan amal dan kebaikan. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berbuat baik dan berbagi dengan sesama. Ketika seseorang memberikan fidyah, mereka tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar dalam masyarakat. Amal dalam Islam memiliki banyak bentuk, dan fidyah adalah salah satu cara untuk mengekspresikan kepedulian terhadap orang lain. Dengan memberikan fidyah, seseorang membantu mereka yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan tempat tinggal. Ini menciptakan jaringan solidaritas dalam masyarakat, di mana individu yang lebih mampu membantu mereka yang membutuhkan. Dalam hal ini, fidyah berfungsi sebagai jembatan antara individu dan komunitas, menciptakan rasa kebersamaan dan saling peduli. Lebih jauh lagi, fidyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya amal dan kebaikan. Dalam banyak kasus, orang yang memberikan fidyah diingatkan akan tanggung jawab sosial mereka dan pentingnya berbagi rezeki. Ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan amal dan sosial, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Fidyah juga memiliki dimensi spiritual yang tidak boleh diabaikan. Dalam Islam, memberikan fidyah dianggap sebagai tindakan ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Dengan demikian, individu yang memberikan fidyah tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendapatkan keberkahan dari Allah. Ini menciptakan siklus positif di mana tindakan kebaikan menghasilkan lebih banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam konteks yang lebih luas, fidyah dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk berbuat baik. Ketika seseorang melihat tindakan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, mereka akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan budaya amal dan kebaikan dalam masyarakat, dimana setiap individu merasa terdorong untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain. Secara keseluruhan, fidyah memiliki hubungan yang erat dengan amal dan kebaikan. Dengan memberikan fidyah, individu tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan solidaritas sosial, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk investasi dalam kebaikan yang lebih besar. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id https://berbagi.link/baznaskotajogja Penulis : Aura Mevlana Putri Editor: Aura Mevlana Putri
BERITA05/03/2025 | Aura Mevlana Putri
Keteladanan Aisyah binti Abu Bakar dalam Menghidupkan Ramadhan
Keteladanan Aisyah binti Abu Bakar dalam Menghidupkan Ramadhan
Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha, ialah salah seorang Ummul Mukminin yang menjadi cahaya ilmu dan teladan dalam sejarah Islam. Sosoknya dikenal memiliki semangat ibadah yang luar biasa, terutama dalam menyambut dan menghidupkan bulan Ramadhan. Ialah istri tercinta Rasulullah ? yang menyaksikan langsung bagaimana Rasulullah memuliakan Ramadhan. Ketika Ramadhan tiba, Aisyah menyambutnya dengan persiapan ruhani. Ia memperbanyak wudhu, shalat sunnah, dan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan qiyamul lail yang panjang. Dalam riwayat, disebutkan bahwa Aisyah sering menangis dalam sujudnya, memohon ampunan dan keridhaan Allah. Ia memahami bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Aisyah juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an. Setiap Ramadhan, ia memperbanyak tilawah, membaca ayat-ayat Allah dengan khusyuk dan mentadabburi Al-Quran. Tak sekadar membaca, Aisyah juga merenungkan makna setiap ayat, lalu mengamalkannya dalam keseharian. Ia memaknai Ramadhan sebagai bulan Al-Quran dan menghidupkannya dengan Al-Quran. Selain ibadah secara personal, Aisyah juga membangunkan keluarganya untuk shalat malam. Ia menghidupkan rumahnya dengan dzikir, doa, dan peringatan tentang akhirat. Ia tidak ingin ada anggota keluarganya yang tertinggal dari keberkahan Ramadhan. Dengan penuh kelembutan, Aisyah mengingatkan agar jangan sampai waktu-waktu mulia itu terlewat tanpa ibadah. Kedermawanan Aisyah di bulan Ramadhan adalah wujud keteladanan atas apa yang Rasulullah ajarkan. Ia menyisihkan harta yang dimilikinya untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Bahkan, sering kali ia menyedekahkan apa yang sebenarnya sangat ia butuhkan. Bagi Aisyah, kebahagiaan Ramadhan bukan pada makanan berbuka yang lezat, melainkan pada kebahagiaan melihat orang lain tersenyum karena mendapatkan bantuan melalui perantara tangannya. “Rasulullah ? adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan saat Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah ? lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhari, no. 6) Salah satu kebiasaan Aisyah yang patut diteladani adalah semangatnya memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan. Ia memahami betul keutamaan malam Lailatul Qadar, sehingga ia semakin mengencangkan ikat pinggangnya di penghujung Ramadhan. Ia mengurangi waktu tidurnya, ia memperbanyak dzikir, dan memohon ampumanan Allah. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah ? apabila telah masuk sepuluh malam terakhir (Ramadhan), beliau menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Al-Bukhari, no. 2024; Muslim, no. 1174) Aisyah binti Abu Bakar mengajarkan bahwa Ramadhan adalah momentum mendidik hati, memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an, menghidupkan rumah dengan ibadah, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Ramadhan bukan sekadar ritual fisik, tetapi perjalanan ruhani yang mendekatkan diri kepada Allah. Semangat, kesungguhan, dan keikhlasan Aisyah dalam menyambut Ramadhan adalah teladan abadi bagi umat Islam, khususnya kaum muslimah di sepanjang zaman. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA05/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan
Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan
Umroh merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Meskipun hukumnya sunnah, umroh memiliki keutamaan yang luar biasa, terutama jika dilakukan pada waktu-waktu yang istimewa, salah satunya adalah bulan Ramadhan. Dalam hadits-hadits shahih, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa umroh di bulan Ramadhan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan umroh di bulan-bulan lainnya. Hadits Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya umroh di bulan Ramadhan setara dengan (pahala) haji.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda: “Sesungguhnya umroh di bulan Ramadhan setara dengan (pahala) haji bersamaku.”(HR. Bukhari) Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa umroh yang dilakukan di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar. Bahkan, pahala yang didapatkan dikatakan setara dengan pahala ibadah haji. Meskipun hadits di atas menyatakan bahwa umroh di bulan Ramadhan setara dengan haji, para ulama menegaskan bahwa ini tidak berarti umroh dapat menggantikan kewajiban haji bagi yang mampu. Haji tetap menjadi rukun Islam yang harus dilaksanakan bagi mereka yang memenuhi syarat. Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari hadits ini adalah kesetaraan ini dalam hal pahala, bukan dalam hal hukum. Artinya, orang yang melaksanakan umroh di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang luar biasa, seperti pahala haji, tetapi tidak menggugurkan kewajiban haji yang sebenarnya. Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari juga menyatakan bahwa keutamaan ini adalah bentuk kemurahan Allah SWT kepada hamba-Nya, khususnya mereka yang mungkin belum mampu melaksanakan haji secara langsung. Keistimewaan Umroh di Bulan Ramadhan Ada beberapa keistimewaan umroh di bulan Ramadhan yang menjadikannya lebih utama dibandingkan di waktu-waktu lain, di antaranya: 1. Pahala Dilipatgandakan Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana pahala amal ibadah dilipatgandakan. Karena itu, melakukan umroh pada bulan ini menjadi lebih istimewa dibandingkan pada bulan lainnya. 2. Menggabungkan Dua Ibadah Utama Ramadhan sendiri adalah waktu yang penuh dengan ampunan dan rahmat Allah. Dengan melaksanakan umroh di bulan ini, seorang Muslim bisa mendapatkan keutamaan ganda: keistimewaan Ramadhan dan keutamaan umroh. 3. Kesempatan Mendapatkan Lailatul Qadar Bagi mereka yang melaksanakan umroh di akhir Ramadhan, mereka juga memiliki peluang besar untuk meraih malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. 4. Mendapatkan Ampunan Dosa Salah satu keutamaan umroh adalah sebagai penghapus dosa, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Dari umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya." (HR. Bukhari dan Muslim) Ketika umroh dilakukan di bulan Ramadhan, di mana Allah SWT membuka pintu ampunan-Nya selebar-lebarnya, maka kesempatan untuk diampuni dosa semakin besar. Umroh di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Berdasarkan hadits shahih, umroh di bulan Ramadhan memiliki pahala yang setara dengan haji, meskipun tidak menggugurkan kewajiban haji bagi yang mampu. Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki kesempatan dan kemampuan, melaksanakan umroh di bulan ini adalah pilihan yang sangat istimewa. Selain mendapatkan pahala besar, juga menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan umroh, khususnya di bulan Ramadhan, dan mendapatkan keberkahan serta ampunan-Nya. Aamiin. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA05/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Ramadhan dan Keluarga: Mempererat Ikatan dengan Kebersamaan
Ramadhan dan Keluarga: Mempererat Ikatan dengan Kebersamaan
Ramadhan, bulan suci penuh berkah, rahmat, dan ampunan bagi umat Islam, merupakan anugerah Ilahi yang tak ternilai. Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa Ramadhan merupakan perjalanan spiritual yang mendalam, mendorong peningkatan ketakwaan, perbaikan akhlak, dan penguatan hubungan, terutama dalam lingkup keluarga. Bulan ini menjadi jembatan emas untuk memperkokoh ikatan kasih sayang dan saling pengertian antar anggota keluarga, menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hayat. Artikel ini akan mengeksplorasi makna Ramadhan secara detail, menjelaskan pentingnya bulan ini dalam konteks spiritual, sosial, dan keluarga, serta bagaimana bulan ini dapat memperkuat ikatan antar anggota keluarga, didukung oleh dalil-dalil agama dan dibumbui dengan kisah-kisah personal yang relevan. Makna Ramadhan: Sebuah Perjalanan Spiritual dan Sosial yang Mendalam Ramadhan, berasal dari kata "ramida" yang berarti panas yang membakar, merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah dan dianggap sebagai bulan paling mulia dalam Islam. Keistimewaannya terletak pada kewajiban puasa, yang bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga secara fisik, tetapi juga menahan diri dari perbuatan tercela, seperti berbohong, menggunjing, dan berbuat zalim. Puasa Ramadhan melatih pengendalian diri, membentuk karakter yang lebih baik, dan meningkatkan kepekaan terhadap penderitaan orang lain. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183) Ayat ini menekankan tujuan utama puasa Ramadhan, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ketakwaan ini bukan hanya manifestasi dalam ibadah ritual, tetapi juga tercermin dalam perilaku sehari-hari, termasuk dalam interaksi dengan keluarga. Ramadhan menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan dengan anggota keluarga, meningkatkan komunikasi, dan membangun rasa saling pengertian yang lebih mendalam. Selain itu, Ramadhan juga merupakan bulan di mana Al-Qur'an diturunkan: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185) Turunnya Al-Qur'an di bulan Ramadhan semakin mengukuhkan kemuliaan bulan ini. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam, memberikan tuntunan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, dan kesabaran yang terkandung dalam Al-Qur'an menjadi panduan dalam menyelesaikan konflik dan membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga. Kebersamaan dalam Keluarga Selama Ramadhan: Membangun Fondasi Cinta dan Saling Memahami Ramadhan bukan hanya tentang menjalankan ibadah secara individual; ia adalah kesempatan emas untuk membangun kebersamaan keluarga yang kokoh dan bermakna. Berikut beberapa cara untuk mempererat ikatan keluarga selama bulan suci ini: Berbuka Puasa Bersama: Momen Keakraban dan Syukur Berbuka puasa bersama keluarga merupakan tradisi yang umum dan sangat bermakna. Momen ini bukan hanya tentang menikmati hidangan, tetapi juga waktu untuk berkumpul, berbagi cerita, mengungkapkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT, dan saling mendukung satu sama lain. Suasana hangat dan penuh kasih sayang yang tercipta selama berbuka puasa bersama dapat memperkuat ikatan emosional antar anggota keluarga. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya silaturahmi dan saling menyayangi: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu saling mencintai, saling mengasihi, dan saling membantu." (HR. Ahmad) Berbuka puasa bersama juga dapat menjadi kesempatan untuk mendidik anak-anak tentang pentingnya bersyukur dan berbagi dengan sesama. Orang tua dapat menjelaskan makna di balik setiap hidangan yang disajikan, serta mengajarkan anak-anak untuk menghargai makanan dan tidak membuang-buang makanan. Shalat Tarawih Bersama: Menguatkan Ikatan Spiritual dan Keluarga Shalat Tarawih, ibadah sunnah setelah shalat Isya, menjadi momen spiritual yang berharga jika dilakukan bersama keluarga. Suasana khusyuk dan kekompakan dalam menjalankan ibadah bersama menciptakan ikatan spiritual yang mendalam, mengajarkan nilai-nilai ketaatan dan keikhlasan. Shalat Tarawih bersama keluarga juga dapat menjadi kesempatan untuk mendidik anak-anak tentang pentingnya ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berdiri (shalat) di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim) Melakukan shalat Tarawih bersama keluarga, baik di masjid maupun di rumah, dapat menciptakan suasana yang tenang dan damai, mempererat hubungan spiritual antar anggota keluarga. Membaca Al-Qur'an Bersama: Mencari Hikmah dan Pemahaman Bersama Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan bacaan Al-Qur'an. Membaca bersama keluarga, bergantian membacakan ayat-ayat suci, dan mendiskusikan maknanya dapat memperkaya pemahaman agama dan mempererat hubungan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin, misalnya setelah shalat Subuh atau sebelum tidur. Allah SWT berfirman: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS. Al-Muzzammil: 4) Membaca Al-Qur'an bersama keluarga tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga menciptakan momen intim dan damai, memperkuat ikatan batin antar anggota keluarga. Diskusi tentang makna ayat-ayat Al-Qur'an juga dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan keagamaan seluruh anggota keluarga. Beramal dan Bersedekah Bersama: Mengajarkan Nilai Kepedulian dan Empati Beramal dan bersedekah bersama keluarga mengajarkan nilai-nilai kepedulian, empati, dan berbagi kepada sesama. Ramadhan merupakan bulan yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad) Bersedekah bersama keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, atau lembaga amal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dan kepedulian terhadap sesama. Membangun Tradisi Keluarga Selama Ramadhan: Menciptakan Kenangan Abadi Membangun tradisi keluarga selama Ramadhan akan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang masa, menciptakan ikatan yang lebih kuat dan bermakna. Tradisi ini dapat berupa kegiatan sederhana, namun memiliki makna yang mendalam bagi seluruh anggota keluarga. Memasak Bersama: Kolaborasi dan Kebahagiaan Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam mempersiapkan menu berbuka puasa menciptakan kolaborasi dan kebersamaan. Setiap anggota dapat berkontribusi sesuai kemampuannya, menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan kebahagiaan. Kegiatan Bersama: Momen Keakraban dan Kesenangan Kegiatan seperti permainan tradisional, menonton film islami, atau diskusi keluarga dapat mempererat hubungan dan menciptakan momen-momen keakraban. Kegiatan ini dapat disesuaikan dengan usia dan minat seluruh anggota keluarga. Waktu Berkualitas Bersama: Mendengarkan dan Memahami Menciptakan waktu khusus untuk berbagi cerita dan pengalaman sehari-hari dapat memperkuat ikatan emosional. Mendengarkan dan memahami cerita anggota keluarga lainnya dapat meningkatkan rasa empati dan saling pengertian. Kesimpulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menawarkan kesempatan emas untuk mempererat ikatan keluarga dan memperkuat iman. Melalui kebersamaan dalam berbuka puasa, shalat Tarawih, membaca Al-Qur'an, dan beramal, kita dapat menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang masa. Dengan membangun tradisi keluarga selama Ramadhan, kita tidak hanya meningkatkan hubungan antar anggota keluarga, tetapi juga memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga artikel ini menginspirasi kita semua untuk memanfaatkan bulan suci ini sebaik mungkin untuk mempererat ikatan keluarga, memperkuat iman, dan menciptakan momen-momen berharga bersama. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA05/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Menjaga Lisan di Bulan Ramadhan: Bicara yang Baik atau Diam
Menjaga Lisan di Bulan Ramadhan: Bicara yang Baik atau Diam
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama sebulan penuh, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan diri dari makan, minum, dan berbagai hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari hal-hal fisik; lebih dari itu, Ramadhan adalah waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan memperbaiki akhlak. Salah satu aspek penting yang sering kali terabaikan dalam menjalankan ibadah puasa adalah menjaga lisan. Lisan adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Dengan lisan, kita dapat berkomunikasi, menyampaikan pesan, dan berbagi pengetahuan. Namun, lisan juga bisa menjadi sumber dosa jika tidak dijaga dengan baik. Dalam konteks Ramadhan, menjaga lisan menjadi sangat penting, karena setiap ucapan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, selama bulan suci ini, kita diingatkan untuk berbicara dengan baik atau lebih baik diam. Pentingnya Menjaga Lisan Menjaga lisan adalah bagian dari pengendalian diri yang sangat penting dalam Islam. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk berhati-hati dalam berbicara. Ucapan yang tidak baik dapat menimbulkan perpecahan, kebencian, dan konflik di antara sesama. Oleh karena itu, menjaga lisan selama bulan Ramadhan bukan hanya sekadar anjuran, tetapi merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang ingin meraih keberkahan dan ampunan Allah. Menjaga Hubungan Sosial Ucapan yang baik dapat mempererat hubungan antar sesama. Dalam masyarakat, komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis. Selama Ramadhan, ketika umat Islam berusaha untuk meningkatkan ibadah dan akhlak, menjaga lisan menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana yang saling menghormati dan mendukung. Ucapan yang baik dapat menghindarkan kita dari konflik dan perpecahan, serta memperkuat ikatan persaudaraan. Meningkatkan Kualitas Ibadah Menjaga lisan juga berkontribusi pada kualitas ibadah kita. Dalam bulan Ramadhan, setiap amal baik akan dilipatgandakan pahalanya. Dengan berbicara baik dan menghindari ucapan yang tidak bermanfaat, kita dapat meningkatkan nilai ibadah kita. Ucapan yang baik adalah bagian dari amal saleh yang akan mendatangkan ridha Allah SWT. Sebaliknya, ucapan yang buruk dapat mengurangi pahala puasa dan ibadah lainnya. Mencegah Dosa dan Perbuatan Buruk Lisan adalah salah satu anggota tubuh yang paling mudah terjerumus ke dalam dosa. Ucapan yang tidak terjaga dapat menyebabkan fitnah, ghibah (menggunjing), dan perdebatan yang tidak bermanfaat. Dalam bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk lebih berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan. Dengan menjaga lisan, kita dapat mencegah diri dari terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Menjadi Teladan bagi Orang Lain Sebagai seorang Muslim, kita diharapkan untuk menjadi teladan bagi orang lain. Dengan menjaga lisan dan berbicara dengan baik, kita dapat memberikan contoh yang baik kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Hal ini sangat penting, terutama di bulan Ramadhan, di mana banyak orang berusaha untuk memperbaiki diri. Ketika kita berbicara dengan baik, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Mendapatkan Rahmat dan Ampunan Allah Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang berbicara dengan baik dan menjaga lisan. Dalam banyak ayat dan hadis, Allah menjanjikan rahmat dan ampunan bagi mereka yang berusaha untuk berbicara dengan baik. Selama bulan Ramadhan, ketika pintu-pintu rahmat dibuka, menjaga lisan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Dalil-Dalil tentang Berkata yang Baik Al-Qur'an Surah Al-Hujurat (49:11) Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain; boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri, dan janganlah kalian saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk nama adalah fasik setelah beriman. Dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya menjaga lisan dari ucapan yang merendahkan atau mencela orang lain. Dalam konteks Ramadhan, menjaga lisan dari ucapan yang tidak baik sangat dianjurkan. Hadis Riwayat Ahmad Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba akan berbicara dengan satu kalimat yang tidak diperhatikannya, yang menyebabkan ia terjatuh ke dalam neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat." Penjelasan: Hadis ini mengingatkan kita akan bahaya dari ucapan yang sembarangan. Selama Ramadhan, kita diajarkan untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, agar tidak terjerumus dalam dosa. Al-Qur'an Surah Al-Mu'minun (23:3) Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna." Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya menjauhi ucapan yang tidak bermanfaat. Selama bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk fokus pada hal-hal yang positif dan bermanfaat, serta menghindari pembicaraan yang tidak ada manfaatnya. Hadis Riwayat Ibn Majah Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik ucapannya." Penjelasan: Hadis ini menekankan bahwa kualitas ucapan seseorang mencerminkan kepribadiannya. Selama bulan Ramadhan, kita didorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik melalui ucapan yang baik. Pilihan: Bicara yang Baik atau Diam Dalam konteks menjaga lisan, kita dihadapkan pada dua pilihan: berbicara yang baik atau diam. Keduanya memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri. Bicara yang Baik Berbicara yang baik adalah salah satu cara untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan manfaat kepada orang lain. Ucapan yang baik dapat memberikan semangat, menghibur, dan mendidik. Dalam bulan Ramadhan, berbicara yang baik juga dapat menjadi bentuk ibadah yang mendatangkan pahala. Misalnya, memberikan nasihat yang baik, mengucapkan kata-kata yang menyemangati, atau berbagi ilmu yang bermanfaat. Diam Di sisi lain, ada kalanya diam adalah pilihan yang lebih baik. Dalam situasi di mana kita tidak memiliki sesuatu yang baik untuk diucapkan, lebih baik untuk diam. Diam dapat mencegah kita dari terjerumus ke dalam ucapan yang tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya. Dalam konteks Ramadhan, diam juga dapat menjadi bentuk pengendalian diri dan refleksi diri. Ini adalah waktu untuk merenungkan tindakan dan ucapan kita, serta berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kesimpulan Menjaga lisan di bulan Ramadhan adalah bagian integral dari ibadah dan pengendalian diri. Dengan memahami pentingnya menjaga lisan, kita dapat lebih berkomitmen untuk berbicara dengan baik dan menghindari ucapan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas akhlak kita, termasuk dalam hal ucapan. Dengan demikian, kita dapat menjalani bulan suci ini dengan penuh keberkahan dan kebaikan. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA05/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat