WhatsApp Icon
INFAQ PINTAR: STRATEGI BIJAK DALAM BERAMAL DAN MEMBERI

Infaq dalam Islam merupakan konsep memberikan sumbangan atau donasi secara sukarela untuk kebaikan orang lain atau untuk tujuan-tujuan yang terpuji. Infaq pintar tidak hanya sekadar memberi, tetapi juga mengatur cara kita memberi dengan bijak. Infaq juga merupakan bagian penting dalam ajaran agama dan menjadi landasan bagi kepedulian sosial dalam masyarakat. Melalui beberapa strategi, infaq dapat memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan.

Dalil tentang keutamaan dalam berinfaq yaitu QS. Ali Imran ayat 134: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Perencanaan Infaq

Infaq pintar dimulai dari perencanaan yang matang. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa infaq diberikan menjadi langkah awal yang krusial. Memiliki rencana akan membantu memastikan bahwa infaq yang diberikan dapat memberikan manfaat maksimal.

Pemilihan Program atau Proyek yang Tepat

Memilih program atau proyek yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan infaq adalah hal penting. Memastikan bahwa dana yang disalurkan digunakan untuk kepentingan yang benar-benar memerlukan bantuan dan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya infaq serta bagaimana dampaknya terhadap kehidupan bersama adalah aspek yang tidak boleh diabaikan. Dengan edukasi yang baik, masyarakat akan lebih terbuka dalam memberi dan mengalokasikan sebagian rezeki mereka untuk infaq.

Pelaporan dan Transparansi

Transparansi dalam penggunaan dana infaq merupakan kunci kepercayaan bagi para donatur. Pelaporan yang terbuka dan jelas tentang bagaimana dana infaq digunakan akan membangun kepercayaan yang kuat dan mendorong partisipasi lebih lanjut dari masyarakat.

Infaq sebagai Investasi Akhirat

Menyadari bahwa infaq bukan hanya sekadar bantuan duniawi, tetapi juga investasi dalam kehidupan akhirat, dapat menjadi motivasi yang kuat. Keyakinan ini dapat mendorong seseorang untuk memberikan infaq dengan ikhlas dan penuh kebaikan.

Strategi Bijak dalam Beramal

1. Rencana Keuangan: Memiliki rencana keuangan yang jelas akan membantu dalam menentukan seberapa banyak yang bisa disisihkan untuk infaq tanpa mengganggu kebutuhan pribadi atau tanggung jawab finansial lainnya.

2. Prioritaskan Kebutuhan Mendesak: Memberikan infaq dengan memperhatikan kebutuhan mendesak orang lain, seperti kebutuhan makanan, pendidikan, atau perawatan kesehatan.

3. Berinvestasi untuk Kebaikan Berkelanjutan: Mengalokasikan sebagian dana infaq untuk investasi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, seperti mendukung usaha mikro atau proyek sosial.

4. Berbagi Ilmu dan Keterampilan: Selain memberikan dana, berbagi ilmu dan keterampilan juga termasuk bentuk infaq yang berharga. Misalnya, memberikan pelatihan keterampilan kepada mereka yang membutuhkan.

 

================

#HartaBerkahJiwaSakinah

#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya

#AmanahProfesionalTransparan

#TerimakasihMuzakiDanMustahiq

================

*Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

*Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link:

https://kotayogya.baznas.go.id/rekening

*Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

 

11/01/2024 | Kontributor: Hamba Allah pkl
SHODAQOH: MEMBERIKAN DENGAN HATI YANG IKHLAS

Shodaqoh adalah tindakan memberikan secara sukarela untuk membantu sesama. Kata "shodaqoh" berasal dari bahasa Arab yang berarti memberikan dengan ikhlas. Tindakan ini tidak hanya berfokus pada memberikan harta, tetapi juga mencakup aspek kedermawanan, empati, dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain.

Arti Ikhlas dalam Shodaqoh

Pertama dan paling utama dalam memulai kebaikan tentunya harus dilandaskan dengan penuh keikhlasan. Menurut bahasa, pengertian ikhlas artinya tulus dan bersih. Sedangkan menurut istilah, makna dan arti ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Ikhlas ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya dari segala individu maupun duniawi. Landasan niat yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah semata.

Shodaqoh kita akan sia-sia jika hanya untuk berbuat riya atau sebatas ingin dipuji oleh orang lain. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits dari Umar bin Khattab RA, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal disertai niat, dan seseorang itu hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari no 1 dan Muslim no  1907).

Allah juga berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 92 yang artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya."

Dalam Islam, pentingnya memberikan dengan ikhlas sangat ditekankan. Ikhlas bermakna memberikan tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain. Shodaqoh yang dilakukan dengan ikhlas dianggap sebagai bentuk ibadah, yang mendekatkan diri kepada Tuhan.

Bentuk-bentuk Shodaqoh

1. Shodaqoh Mal: Memberikan harta atau materi kepada orang yang membutuhkan. Ini bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya.

2. Shodaqoh Ilmiyah: Membagikan pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

3. Shodaqoh Waktu: Menghabiskan waktu untuk membantu orang lain, misalnya, dengan menjadi relawan atau memberikan dukungan moral.

 

Manfaat Shodaqoh

1. Purifikasi Hati: Shodaqoh membantu membersihkan hati dari sifat serakah dan materialistik, membuka pintu keikhlasan dan ketulusan.

2. Penguatan Solidaritas Sosial: Tindakan kebaikan ini memperkuat ikatan sosial di masyarakat, menciptakan kesadaran akan kebutuhan sesama.

3. Barakah dalam Kehidupan: Islam mengajarkan bahwa memberikan akan mendatangkan berkah dan kebaikan dalam kehidupan seseorang.

 

Implementasi Shodaqoh dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Membuat Budget Khusus Shodaqoh: Memasukkan alokasi dana khusus untuk shodaqoh dalam rencana keuangan pribadi.

2. Berpartisipasi dalam Program Sosial: Menjadi bagian dari program sosial atau organisasi nirlaba yang bertujuan membantu masyarakat.

3. Memberikan Keterampilan Anda: Membagikan pengetahuan atau keahlian kepada orang lain, terutama yang membutuhkan.

Shodaqoh bukan hanya tentang memberikan harta, tetapi juga tentang memberikan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Dalam praktiknya, shodaqoh menciptakan harmoni dalam masyarakat, memperkuat solidaritas, dan membawa keberkahan bagi yang memberi dan yang menerima. Dengan memahami konsep ini, kita dapat meraih manfaat spiritual dan sosial yang mendalam melalui tindakan kebaikan kita.

 

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq

================

*Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

*Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link:

https://kotayogya.baznas.go.id/rekening

*Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

 

 

 

10/01/2024 | Kontributor: Hamba Allah pkl
FIDYAH: KOMPENSASI PENGGANTI PUASA DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

Fidyah adalah salah satu konsep dalam Islam yang berkaitan dengan kompensasi atau pengganti untuk meninggalkan puasa selama bulan Ramadan atau puasa wajib lainnya karena alasan tertentu. Dalam beberapa situasi, seseorang mungkin tidak mampu menjalankan puasa karena kondisi kesehatan yang memerlukan mereka untuk tidak berpuasa atau karena alasan lain yang diakui dalam syariat Islam.

Dalam al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:184-185) menyatakan bahwa:

’’orang yang sakit atau dalam perjalanan dapat mengganti hari-hari puasa yang ditinggalkan tersebut di hari lain’’.

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengenai seorang laki-laki tua yang tidak mampu berpuasa karena usia lanjut. Rasulullah memberinya opsi untuk memberi makan sejumlah orang miskin setiap hari sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkannya.

Fidyah memungkinkan seorang untuk membayar kompensasi dalam bentuk memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan, jika mereka tidak dapat menjalankan puasa karena alasan kesehatan atau kondisi lain yang diakui dalam agama Islam.

Pengertian Fidiyah

Fidyah berasal dari akar kata "fadaa" yang berarti menggantikan atau menggantikan sesuatu. Dalam konteks puasa, fidiyah merupakan kewajiban membayar sejumlah uang atau memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan sebagai kompensasi karena tidak dapat berpuasa. Kompensasi ini memungkinkan seseorang yang tidak mampu berpuasa untuk tetap memenuhi kewajiban agamanya.

Alasan untuk Membayar Fidiyah

Beberapa alasan yang memungkinkan seseorang untuk membayar fidyah antara lain:

Kondisi Kesehatan yang Tidak Memungkinkan: Jika seseorang sakit atau memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuatnya tidak mampu berpuasa dan tidak ada harapan kesembuhan dalam waktu yang bisa menahan berpuasa.

Lansia atau Kondisi Fisik yang Lemah: Orang yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi fisik yang lemah sehingga tidak mampu menjalankan puasa dengan aman dan nyaman.

Kehamilan atau Menyusui: Wanita hamil atau menyusui yang khawatir bahwa berpuasa akan membahayakan dirinya sendiri atau janin/bayinya.

Besaran Fidyah

Besaran fidiyah biasanya setara dengan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari puasa yang tidak dapat dilakukan. Hal ini dapat dihitung dengan memberi makan satu orang miskin dua kali makan dalam sehari, atau dengan memberikan nilai sejumlah uang yang sesuai dengan biaya makanan tersebut.

Bentuk Kompensasi Fidiyah

Fidiyah dapat diberikan dalam bentuk makanan atau uang. Memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan dianggap lebih utama jika memungkinkan. Namun, jika sulit menemukan orang yang membutuhkan, atau jika lebih mudah memberikan uang, maka memberikan uang sejumlah fidiyah juga diperbolehkan.

Pengaturan Fidiyah dalam Islam

Fidiyah diatur oleh ajaran Islam dan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kewajiban puasa bagi mereka yang tidak mampu melakukannya karena alasan yang sah. Hal ini disebutkan dalam berbagai hadis yang memberikan petunjuk tentang pembayaran fidiyah sebagai bentuk kompensasi jika seseorang tidak mampu berpuasa.

 

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq

================

*Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

*Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link:

https://kotayogya.baznas.go.id/rekening

*Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

 

 

 

 

 

10/01/2024 | Kontributor: Hamba Allah pkl
ZAKAT FITRAH: AMAL KEBAIKAN DI BULAN SUCI

Zakat Fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, sebagai bentuk kepedulian sosial dan ibadah di bulan Ramadhan . Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadhan sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri. Zakat ini memiliki tujuan sosial dan kemanfaatan langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.

Tujuan Zakat Fitrah

1.Pembersihan Diri: Zakat Fitrah membantu membersihkan jiwa dari sifat buruk dan dosa.

2.Solidaritas Sosial: Memberikan dukungan kepada yang kurang mampu, memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam komunitas.

3.Kesejahteraan Masyarakat: Mengurangi kesenjangan ekonomi dengan mendistribusikan kekayaan secara adil.

Besaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan pada Idul Fitri. Sebagaimana hadist Ibnu Umar ra,

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat." (HR Bukhari Muslim)

Selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, zakat fitrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu,membagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang dapat dirasakan semuanya termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan.

Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Jumlah zakat fitrah ditentukan berdasarkan berat tertentu dari bahan makanan pokok setempat, seperti beras, kurma, atau gandum. Besaran ini ditetapkan oleh otoritas keagamaan dan dapat bervariasi di berbagai wilayah.

Penerima Zakat Fitrah

Zakat Fitrah dapat diberikan kepada fakir, miskin, gharim, riqab, amil, muallaf, sabilillah, ibnu sabil. Pemberian zakat fitrah ini dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat atau langsung kepada yang membutuhkan. Yang berhak menerima zakat fitrah adalah fakir miskin, maka yang diutamakan adalah orang miskin yang tinggal di daerah setempat atau dekat dengan tempat tinggal pembayar zakat.

Keutamaan Memberikan Zakat Fitrah

1.Purifikasi Hati : Zakat Fitrah membersihkan harta dari sifat tamak dan keangkuhan.

2.Pengampunan Dosa: Memberikan zakat fitrah dapat menjadi sarana pengampunan dosa selama Ramadhan.

3.Bantuan kepada yang Membutuhkan: Memberikan kesempatan kepada yang kurang beruntung untuk merayakan Idul Fitri dengan layak.

Proses Pemberian/Pembayaran Zakat Fitrah

Pemberian zakat fitrah dapat dilakukan sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri. Prosesnya melibatkan penimbangan dan penyerahan zakat kepada lembaga amil zakat atau langsung kepada yang membutuhkan.

Zakat Fitrah merupakan kewajiban sosial dan ibadah yang memiliki dampak besar pada kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami arti dan tujuan zakat fitrah, kita dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan dalam berbagi rezeki dengan sesama.

 

================

#HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq


================

*Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

*Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link:

https://kotayogya.baznas.go.id/rekening

*Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

 

 

10/01/2024 | Kontributor: Hamba Allah pkl
KEBAIKAN TAK TERLUPAKAN: SETITIK INFAK BANYAK KEBAIKAN

Infak atau memberikan sumbangan dengan ikhlas, merupakan tindakan yang memiliki dampak besar dalam kehidupan seseorang. Meskipun terlihat sebagai tindakan sederhana, namun kebaikan yang terkandung di dalamnya sangatlah besar. Setitik infak dapat menjadi pemicu bagi perubahan positif dalam kehidupan banyak orang. Infak tidak hanya membantu penerima manfaatnya, tetapi juga membawa kebaikan kepada yang memberikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa setitik infak bisa menghasilkan banyak kebaikan:

1. Infak Membantu Meringankan Beban Orang Lain

Berdasarkan ajaran agama dan juga moralitas, memberikan infak kepada mereka yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat mulia. Setiap sumbangan yang diberikan, meskipun sekecil apapun, dapat membantu meringankan beban hidup seseorang yang sedang kesulitan. Ini dapat berupa memberi makanan kepada orang kelaparan, bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu, atau membantu komunitas yang membutuhkan dukungan.

2. Infak Meningkatkan Rasa Kemanusiaan

Dengan memberikan infak, seseorang secara tidak langsung meningkatkan rasa empati dan kemanusiaan dalam dirinya. Ini membantu seseorang untuk lebih memahami dan peduli terhadap kebutuhan orang lain di sekitarnya. Seiring waktu, ini tidak hanya memengaruhi individu yang diberikan bantuan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat.

3. Infak Membawa Kepuasan Spiritual

Pemberian infak dengan ikhlas membawa kepuasan batin yang luar biasa. Mengetahui bahwa kita telah membantu seseorang atau sebuah komunitas dalam kesulitan dapat memberikan rasa kebahagiaan yang mendalam. Hal ini menguatkan hubungan spiritual dan menguatkan nilai-nilai kebaikan dalam diri sendiri.

4. Infak Membangun Jaringan Sosial yang Kuat

Setiap infak juga membangun jaringan sosial yang lebih kuat. Sumbangan yang diberikan dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat kebaikan, menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi masyarakat. Selain itu, hal ini dapat membentuk relasi yang lebih baik antara individu, kelompok, dan organisasi yang memiliki tujuan yang sama.

5. Infak Menjadikan Anda Agen Perubahan

Setiap sumbangan adalah langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar. Dengan memberikan infak, seseorang ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekitarnya.

Dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya berinfak kepada yang membutuhkan, seperti dalam Surah Al-Baqarah ayat 261:

 "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki." Ini adalah satu di antara banyak ayat yang menegaskan kebaikan berinfak’’.[QS. AL-Baqarah ayat 261]:

Dari sudut pandang lain, berbagai filsuf dan tokoh kemanusiaan juga menekankan pentingnya memberikan infak sebagai bagian dari kehidupan yang bermakna dan berarti.

 

Infak bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga memberikan kasih sayang, perhatian, waktu, atau pengetahuan. Dalam setiap sumbangan yang diberikan, terdapat kebaikan yang tak terlupakan bagi penerima dan juga bagi yang memberi. Sebuah setitik infak bisa menjadi awal dari sebuah perubahan besar dalam kehidupan kita dan juga orang lain

 

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq

================

*Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

*Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link:

https://kotayogya.baznas.go.id/rekening

*Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

 

 

10/01/2024 | Kontributor: Hamba Allah pkl

Berita Terbaru

INFAQ PINTAR: STRATEGI BIJAK DALAM BERAMAL DAN MEMBERI
INFAQ PINTAR: STRATEGI BIJAK DALAM BERAMAL DAN MEMBERI
Infaq dalam Islam merupakan konsep memberikan sumbangan atau donasi secara sukarela untuk kebaikan orang lain atau untuk tujuan-tujuan yang terpuji. Infaq pintar tidak hanya sekadar memberi, tetapi juga mengatur cara kita memberi dengan bijak. Infaq juga merupakan bagian penting dalam ajaran agama dan menjadi landasan bagi kepedulian sosial dalam masyarakat. Melalui beberapa strategi, infaq dapat memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan. Dalil tentang keutamaan dalam berinfaq yaitu QS. Ali Imran ayat 134: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” Perencanaan Infaq Infaq pintar dimulai dari perencanaan yang matang. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa infaq diberikan menjadi langkah awal yang krusial. Memiliki rencana akan membantu memastikan bahwa infaq yang diberikan dapat memberikan manfaat maksimal. Pemilihan Program atau Proyek yang Tepat Memilih program atau proyek yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan infaq adalah hal penting. Memastikan bahwa dana yang disalurkan digunakan untuk kepentingan yang benar-benar memerlukan bantuan dan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya infaq serta bagaimana dampaknya terhadap kehidupan bersama adalah aspek yang tidak boleh diabaikan. Dengan edukasi yang baik, masyarakat akan lebih terbuka dalam memberi dan mengalokasikan sebagian rezeki mereka untuk infaq. Pelaporan dan Transparansi Transparansi dalam penggunaan dana infaq merupakan kunci kepercayaan bagi para donatur. Pelaporan yang terbuka dan jelas tentang bagaimana dana infaq digunakan akan membangun kepercayaan yang kuat dan mendorong partisipasi lebih lanjut dari masyarakat. Infaq sebagai Investasi Akhirat Menyadari bahwa infaq bukan hanya sekadar bantuan duniawi, tetapi juga investasi dalam kehidupan akhirat, dapat menjadi motivasi yang kuat. Keyakinan ini dapat mendorong seseorang untuk memberikan infaq dengan ikhlas dan penuh kebaikan. Strategi Bijak dalam Beramal 1. Rencana Keuangan: Memiliki rencana keuangan yang jelas akan membantu dalam menentukan seberapa banyak yang bisa disisihkan untuk infaq tanpa mengganggu kebutuhan pribadi atau tanggung jawab finansial lainnya. 2. Prioritaskan Kebutuhan Mendesak: Memberikan infaq dengan memperhatikan kebutuhan mendesak orang lain, seperti kebutuhan makanan, pendidikan, atau perawatan kesehatan. 3. Berinvestasi untuk Kebaikan Berkelanjutan: Mengalokasikan sebagian dana infaq untuk investasi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, seperti mendukung usaha mikro atau proyek sosial. 4. Berbagi Ilmu dan Keterampilan: Selain memberikan dana, berbagi ilmu dan keterampilan juga termasuk bentuk infaq yang berharga. Misalnya, memberikan pelatihan keterampilan kepada mereka yang membutuhkan. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

11/01/2024 | Hamba Allah pkl

SHODAQOH: MEMBERIKAN DENGAN HATI YANG IKHLAS
SHODAQOH: MEMBERIKAN DENGAN HATI YANG IKHLAS
Shodaqoh adalah tindakan memberikan secara sukarela untuk membantu sesama. Kata "shodaqoh" berasal dari bahasa Arab yang berarti memberikan dengan ikhlas. Tindakan ini tidak hanya berfokus pada memberikan harta, tetapi juga mencakup aspek kedermawanan, empati, dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain. Arti Ikhlas dalam Shodaqoh Pertama dan paling utama dalam memulai kebaikan tentunya harus dilandaskan dengan penuh keikhlasan. Menurut bahasa, pengertian ikhlas artinya tulus dan bersih. Sedangkan menurut istilah, makna dan arti ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Ikhlas ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya dari segala individu maupun duniawi. Landasan niat yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah semata. Shodaqoh kita akan sia-sia jika hanya untuk berbuat riya atau sebatas ingin dipuji oleh orang lain. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits dari Umar bin Khattab RA, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal disertai niat, dan seseorang itu hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari no 1 dan Muslim no 1907). Allah juga berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 92 yang artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya." Dalam Islam, pentingnya memberikan dengan ikhlas sangat ditekankan. Ikhlas bermakna memberikan tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain. Shodaqoh yang dilakukan dengan ikhlas dianggap sebagai bentuk ibadah, yang mendekatkan diri kepada Tuhan. Bentuk-bentuk Shodaqoh 1. Shodaqoh Mal: Memberikan harta atau materi kepada orang yang membutuhkan. Ini bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya. 2. Shodaqoh Ilmiyah: Membagikan pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. 3. Shodaqoh Waktu: Menghabiskan waktu untuk membantu orang lain, misalnya, dengan menjadi relawan atau memberikan dukungan moral. Manfaat Shodaqoh 1. Purifikasi Hati: Shodaqoh membantu membersihkan hati dari sifat serakah dan materialistik, membuka pintu keikhlasan dan ketulusan. 2. Penguatan Solidaritas Sosial: Tindakan kebaikan ini memperkuat ikatan sosial di masyarakat, menciptakan kesadaran akan kebutuhan sesama. 3. Barakah dalam Kehidupan: Islam mengajarkan bahwa memberikan akan mendatangkan berkah dan kebaikan dalam kehidupan seseorang. Implementasi Shodaqoh dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Membuat Budget Khusus Shodaqoh: Memasukkan alokasi dana khusus untuk shodaqoh dalam rencana keuangan pribadi. 2. Berpartisipasi dalam Program Sosial: Menjadi bagian dari program sosial atau organisasi nirlaba yang bertujuan membantu masyarakat. 3. Memberikan Keterampilan Anda: Membagikan pengetahuan atau keahlian kepada orang lain, terutama yang membutuhkan. Shodaqoh bukan hanya tentang memberikan harta, tetapi juga tentang memberikan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Dalam praktiknya, shodaqoh menciptakan harmoni dalam masyarakat, memperkuat solidaritas, dan membawa keberkahan bagi yang memberi dan yang menerima. Dengan memahami konsep ini, kita dapat meraih manfaat spiritual dan sosial yang mendalam melalui tindakan kebaikan kita. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

10/01/2024 | Hamba Allah pkl

FIDYAH: KOMPENSASI PENGGANTI PUASA DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM
FIDYAH: KOMPENSASI PENGGANTI PUASA DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM
Fidyah adalah salah satu konsep dalam Islam yang berkaitan dengan kompensasi atau pengganti untuk meninggalkan puasa selama bulan Ramadan atau puasa wajib lainnya karena alasan tertentu. Dalam beberapa situasi, seseorang mungkin tidak mampu menjalankan puasa karena kondisi kesehatan yang memerlukan mereka untuk tidak berpuasa atau karena alasan lain yang diakui dalam syariat Islam. Dalam al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:184-185) menyatakan bahwa: ’’orang yang sakit atau dalam perjalanan dapat mengganti hari-hari puasa yang ditinggalkan tersebut di hari lain’’. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengenai seorang laki-laki tua yang tidak mampu berpuasa karena usia lanjut. Rasulullah memberinya opsi untuk memberi makan sejumlah orang miskin setiap hari sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkannya. Fidyah memungkinkan seorang untuk membayar kompensasi dalam bentuk memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan, jika mereka tidak dapat menjalankan puasa karena alasan kesehatan atau kondisi lain yang diakui dalam agama Islam. Pengertian Fidiyah Fidyah berasal dari akar kata "fadaa" yang berarti menggantikan atau menggantikan sesuatu. Dalam konteks puasa, fidiyah merupakan kewajiban membayar sejumlah uang atau memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan sebagai kompensasi karena tidak dapat berpuasa. Kompensasi ini memungkinkan seseorang yang tidak mampu berpuasa untuk tetap memenuhi kewajiban agamanya. Alasan untuk Membayar Fidiyah Beberapa alasan yang memungkinkan seseorang untuk membayar fidyah antara lain: Kondisi Kesehatan yang Tidak Memungkinkan: Jika seseorang sakit atau memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuatnya tidak mampu berpuasa dan tidak ada harapan kesembuhan dalam waktu yang bisa menahan berpuasa. Lansia atau Kondisi Fisik yang Lemah: Orang yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi fisik yang lemah sehingga tidak mampu menjalankan puasa dengan aman dan nyaman. Kehamilan atau Menyusui: Wanita hamil atau menyusui yang khawatir bahwa berpuasa akan membahayakan dirinya sendiri atau janin/bayinya. Besaran Fidyah Besaran fidiyah biasanya setara dengan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari puasa yang tidak dapat dilakukan. Hal ini dapat dihitung dengan memberi makan satu orang miskin dua kali makan dalam sehari, atau dengan memberikan nilai sejumlah uang yang sesuai dengan biaya makanan tersebut. Bentuk Kompensasi Fidiyah Fidiyah dapat diberikan dalam bentuk makanan atau uang. Memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan dianggap lebih utama jika memungkinkan. Namun, jika sulit menemukan orang yang membutuhkan, atau jika lebih mudah memberikan uang, maka memberikan uang sejumlah fidiyah juga diperbolehkan. Pengaturan Fidiyah dalam Islam Fidiyah diatur oleh ajaran Islam dan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kewajiban puasa bagi mereka yang tidak mampu melakukannya karena alasan yang sah. Hal ini disebutkan dalam berbagai hadis yang memberikan petunjuk tentang pembayaran fidiyah sebagai bentuk kompensasi jika seseorang tidak mampu berpuasa. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

10/01/2024 | Hamba Allah pkl

ZAKAT FITRAH: AMAL KEBAIKAN DI BULAN SUCI
ZAKAT FITRAH: AMAL KEBAIKAN DI BULAN SUCI
Zakat Fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, sebagai bentuk kepedulian sosial dan ibadah di bulan Ramadhan . Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadhan sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri. Zakat ini memiliki tujuan sosial dan kemanfaatan langsung bagi masyarakat yang membutuhkan. Tujuan Zakat Fitrah 1.Pembersihan Diri: Zakat Fitrah membantu membersihkan jiwa dari sifat buruk dan dosa. 2.Solidaritas Sosial: Memberikan dukungan kepada yang kurang mampu, memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam komunitas. 3.Kesejahteraan Masyarakat: Mengurangi kesenjangan ekonomi dengan mendistribusikan kekayaan secara adil. Besaran Zakat Fitrah Zakat fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan pada Idul Fitri. Sebagaimana hadist Ibnu Umar ra, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat." (HR Bukhari Muslim) Selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, zakat fitrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu,membagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang dapat dirasakan semuanya termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan. Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Jumlah zakat fitrah ditentukan berdasarkan berat tertentu dari bahan makanan pokok setempat, seperti beras, kurma, atau gandum. Besaran ini ditetapkan oleh otoritas keagamaan dan dapat bervariasi di berbagai wilayah. Penerima Zakat Fitrah Zakat Fitrah dapat diberikan kepada fakir, miskin, gharim, riqab, amil, muallaf, sabilillah, ibnu sabil. Pemberian zakat fitrah ini dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat atau langsung kepada yang membutuhkan. Yang berhak menerima zakat fitrah adalah fakir miskin, maka yang diutamakan adalah orang miskin yang tinggal di daerah setempat atau dekat dengan tempat tinggal pembayar zakat. Keutamaan Memberikan Zakat Fitrah 1.Purifikasi Hati : Zakat Fitrah membersihkan harta dari sifat tamak dan keangkuhan. 2.Pengampunan Dosa: Memberikan zakat fitrah dapat menjadi sarana pengampunan dosa selama Ramadhan. 3.Bantuan kepada yang Membutuhkan: Memberikan kesempatan kepada yang kurang beruntung untuk merayakan Idul Fitri dengan layak. Proses Pemberian/Pembayaran Zakat Fitrah Pemberian zakat fitrah dapat dilakukan sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri. Prosesnya melibatkan penimbangan dan penyerahan zakat kepada lembaga amil zakat atau langsung kepada yang membutuhkan. Zakat Fitrah merupakan kewajiban sosial dan ibadah yang memiliki dampak besar pada kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami arti dan tujuan zakat fitrah, kita dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan dalam berbagi rezeki dengan sesama. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

10/01/2024 | Hamba Allah pkl

KEBAIKAN TAK TERLUPAKAN: SETITIK INFAK BANYAK KEBAIKAN
KEBAIKAN TAK TERLUPAKAN: SETITIK INFAK BANYAK KEBAIKAN
Infak atau memberikan sumbangan dengan ikhlas, merupakan tindakan yang memiliki dampak besar dalam kehidupan seseorang. Meskipun terlihat sebagai tindakan sederhana, namun kebaikan yang terkandung di dalamnya sangatlah besar. Setitik infak dapat menjadi pemicu bagi perubahan positif dalam kehidupan banyak orang. Infak tidak hanya membantu penerima manfaatnya, tetapi juga membawa kebaikan kepada yang memberikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa setitik infak bisa menghasilkan banyak kebaikan: 1. Infak Membantu Meringankan Beban Orang Lain Berdasarkan ajaran agama dan juga moralitas, memberikan infak kepada mereka yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat mulia. Setiap sumbangan yang diberikan, meskipun sekecil apapun, dapat membantu meringankan beban hidup seseorang yang sedang kesulitan. Ini dapat berupa memberi makanan kepada orang kelaparan, bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu, atau membantu komunitas yang membutuhkan dukungan. 2. Infak Meningkatkan Rasa Kemanusiaan Dengan memberikan infak, seseorang secara tidak langsung meningkatkan rasa empati dan kemanusiaan dalam dirinya. Ini membantu seseorang untuk lebih memahami dan peduli terhadap kebutuhan orang lain di sekitarnya. Seiring waktu, ini tidak hanya memengaruhi individu yang diberikan bantuan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. 3. Infak Membawa Kepuasan Spiritual Pemberian infak dengan ikhlas membawa kepuasan batin yang luar biasa. Mengetahui bahwa kita telah membantu seseorang atau sebuah komunitas dalam kesulitan dapat memberikan rasa kebahagiaan yang mendalam. Hal ini menguatkan hubungan spiritual dan menguatkan nilai-nilai kebaikan dalam diri sendiri. 4. Infak Membangun Jaringan Sosial yang Kuat Setiap infak juga membangun jaringan sosial yang lebih kuat. Sumbangan yang diberikan dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat kebaikan, menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi masyarakat. Selain itu, hal ini dapat membentuk relasi yang lebih baik antara individu, kelompok, dan organisasi yang memiliki tujuan yang sama. 5. Infak Menjadikan Anda Agen Perubahan Setiap sumbangan adalah langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar. Dengan memberikan infak, seseorang ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya berinfak kepada yang membutuhkan, seperti dalam Surah Al-Baqarah ayat 261: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki." Ini adalah satu di antara banyak ayat yang menegaskan kebaikan berinfak’’.[QS. AL-Baqarah ayat 261]: Dari sudut pandang lain, berbagai filsuf dan tokoh kemanusiaan juga menekankan pentingnya memberikan infak sebagai bagian dari kehidupan yang bermakna dan berarti. Infak bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga memberikan kasih sayang, perhatian, waktu, atau pengetahuan. Dalam setiap sumbangan yang diberikan, terdapat kebaikan yang tak terlupakan bagi penerima dan juga bagi yang memberi. Sebuah setitik infak bisa menjadi awal dari sebuah perubahan besar dalam kehidupan kita dan juga orang lain ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

10/01/2024 | Hamba Allah pkl

Kafarat dalam Islam: Pengertian dan Maknanya
Kafarat dalam Islam: Pengertian dan Maknanya
Pengertian Kafarat adalah sebuah konsep yang mendalam dalam agama Islam, membawa makna kompensasi atau pengganti atas tindakan yang melanggar hukum agama. Istilah ini menggambarkan upaya untuk menyeimbangkan keadaan setelah terjadinya kesalahan atau pelanggaran tertentu. Secara bahasa atau harfiah, kafarat berarti mengganti, membayar atau memperbaiki. Dengan demikian, pengertian untuk istilah ini adalah cara yang digunakan untuk menebus atau memperbaiki kesalahan yang dilakukan baik sengaja atau tidak sengaja. Penebusan atau pembayaran dosa tersebut harus sesuai dengan sasaran dan ketentuan jumlah yang harus dibayarkan. Dasar hukum kafarat terdapat dalam Qur’an Surat Al-Maidah ayat 95 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan 2 orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barang siapa yang kembali mengerjakannya, niscaya All ah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.” Jenis-Jenis Kafarat Dalam Islam, terdapat beberapa jenis kafarat yang dapat dijalankan sebagai bentuk pertobatan dan pemulihan. Salah satu yang paling umum adalah kafarat dengan puasa, di mana seseorang diharuskan berpuasa selama beberapa hari sebagai bentuk pertobatan. Selain itu, pembayaran denda atau memberikan sumbangan amal juga dapat dianggap sebagai kafarat, sesuai dengan keadaan dan jenis pelanggaran yang dilakukan. Pelaksanaan Kafarat Pelaksanaan kafarat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus hati. Seseorang yang menjalankan kafarat diharapkan memahami kesalahan yang dilakukannya dan memiliki niat sungguh-sungguh untuk memperbaiki diri. Proses ini tidak hanya sekadar rutinitas, melainkan sebuah bentuk transformasi batiniah yang melibatkan kesadaran dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tujuan Kafarat Tujuan utama kafarat dalam Islam adalah untuk membersihkan diri dari dosa, baik di hadapan Tuhan maupun di mata masyarakat. Selain itu, kafarat juga memiliki dimensi sosial, di mana seseorang yang menjalankannya diharapkan dapat membuktikan pertobatannya kepada masyarakat dan memperbaiki hubungan dengan sesama. yang bertujuan menghapus dosa-dosa yang dilakukan secara sengaja. Kafarat dapat dikatakan sebagai denda yang wajib dibayarkan karena seseorang telah melakukan pelanggaran. Tujuannya, agar pelanggaran yang dilakukan tidak terhitung sebagai dosa, baik di dunia maupun akhirat. Kafarat sebagai Sarana Pertobatan Kafarat bukan hanya sekadar hukuman, melainkan sarana untuk pertobatan dan pemurnian jiwa. Dalam setiap pelaksanaannya, seseorang diingatkan akan pentingnya memahami kesalahan, merenungkan perbuatannya, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki diri. Kafarat menjadi titik balik bagi individu untuk merajut kembali hubungan dengan Tuhan dan sesama. Kafarat adalah bagian integral dalam kerangka hukum Islam yang menunjukkan rahmat Tuhan yang tidak terbatas. Konsep ini tidak hanya mencakup aspek hukuman, tetapi lebih dari itu, sebagai jalan menuju pertobatan, pemulihan, dan pembersihan diri. Dengan menjalankan kafarat dengan penuh kesadaran, umat Islam dapat mencapai kedamaian batin dan merestorasi hubungan dengan Tuhan serta sesama manusia. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

10/01/2024 | Hamba Allah pkl

SHODAQOH: MEMBERIKAN DENGAN HATI MEMBANGUN KESEJAHTERAAN BERSAMA
SHODAQOH: MEMBERIKAN DENGAN HATI MEMBANGUN KESEJAHTERAAN BERSAMA
Shodaqoh merupakan tindakan mulia dalam Islam, bukan hanya sekedar memberikan harta, tetapi juga membentuk karakter dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks keberagaman budaya dan agama, shodaqoh memiliki nilai-nilai universal yang dapat menginspirasi setiap individu untuk berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Definisi dan Makna Shodaqoh Shodaqoh berasal dari bahasa Arab yang berarti memberi dengan tulus dan ikhlas. Dalam Islam, shodaqoh adalah salah satu bentuk amal kebajikan yang dianjurkan dan diberi nilai tinggi. Memberikan shodaqoh bukan hanya berfokus pada harta materi, melainkan melibatkan kepedulian, empati, dan keikhlasan. Allah berfirman “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”{Surah Al Baqarah Ayat 264} Manfaat Spiritual dan Emosional Praktik shodaqoh tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Memberikan dengan ikhlas meningkatkan kedalaman spiritual, menciptakan rasa kepuasan batin, dan menguatkan ikatan sosial. Shodaqoh membangun kesadaran akan kebutuhan sesama dan memupuk sikap rendah hati. Dampak Sosial dan Ekonomi Dalam skala lebih besar, shodaqoh memiliki dampak positif pada kesejahteraan sosial dan ekonomi. Bantuan kepada mereka yang membutuhkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Melalui shodaqoh, sumber daya dapat didistribusikan secara lebih merata, memperkuat ikatan sosial, dan memberikan peluang bagi yang kurang beruntung. Shodaqoh memiliki dampak sosial dan ekonomi yang positif. Secara sosial, shodaqoh dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, dan memperkuat solidaritas dalam masyarakat. Secara ekonomi, shodaqoh dapat menjadi sumber dana bagi program-program kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan, serta membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mengatasi kesulitan finansial. Dampak sosial shodaqoh terlihat dalam bantuan langsung kepada individu atau kelompok yang membutuhkan, memperkuat rasa solidaritas dan saling peduli dalam masyarakat. Secara ekonomi, shodaqoh dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan, menyediakan dana untuk kebutuhan mendesak, dan mendukung pengembangan ekonomi lokal dengan memberikan peluang kepada yang kurang mampu. Selain itu, shodaqoh juga dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan adil. Cara Meningkatkan Efektivitas Shodaqoh 1. Edukasi: Pengetahuan tentang kebutuhan riil masyarakat membantu dalam memberikan bantuan yang sesuai dan relevan. 2. Kemitraan dengan Organisasi Amal: Bergabung dengan lembaga amal dapat memperluas jangkauan bantuan dan memastikan distribusi yang efisien. 3. Berkolaborasi dengan Komunitas: Melibatkan komunitas lokal dalam program shodaqoh dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan. 4. Transparansi dan Akuntabilitas: Memberikan laporan transparan tentang penggunaan dana shodaqoh membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Shodaqoh, lebih dari sekadar kewajiban keagamaan, merupakan jembatan menuju keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Dengan memberikan dengan ikhlas dan cerdas, setiap individu dapat berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Shodaqoh bukan hanya tentang memberi harta, tetapi juga memberikan harapan dan kehangatan bagi mereka yang membutuhkan, menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

09/01/2024 | Hamba Allah pkl

INFAK : BERBAGI BERKAH DAN SALING MEMBANTU UNTUK KEBAIKAN
INFAK : BERBAGI BERKAH DAN SALING MEMBANTU UNTUK KEBAIKAN
Infak dalam Islam memiliki makna yang luas dan dalam. Lebih dari sekadar memberikan sumbangan atau kontribusi materi, infak juga mencakup aspek kebaikan, solidaritas, dan saling membantu dalam masyarakat. Di dalam konteks ini, penting untuk memahami arti sejati dari infak, serta bagaimana konsep ini dapat membawa berkah dan manfaat besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Infak dalam Islam Dalam ajaran Islam sendiri, infak merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Infak tidak hanya terbatas pada memberikan harta atau kekayaan, tetapi juga meliputi berbagai bentuk kontribusi kepada orang lain. Menurut Al-Qu’ran, infak memiliki nilai yang sangat tinggi, karena bukan hanya membantu yang membutuhkan, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Qur’an Surah Ali Imran Ayat 92, dianjurkan oleh Allah untuk memberi infak. Di dalam ayat ini Allah SWT berfirman : Artinya: "Tidak akan sekali-kali kamu memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya (infak)." Berbagi Berkah Berbagi berkah melalui infak bukan hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Ketika seseorang memberikan infak, ia tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membuka pintu kebahagiaan dan rasa kesejahteraan dalam dirinya sendiri. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepuasan batin, menumbuhkan sikap empati, dan membentuk kepribadian yang lebih baik. Dalam hadist juga di sebutkan manfaat dalam berbagi infak. Imam Bukhari, Ahmad, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah RA,ia berkata bahwasannya Rasulullah SAW bersabda dengan menyampaikan firman Allah: Artinya: "Berinfaklah, niscaya Aku akan menafkahimu." (HR Bukhari, Ahmad & Ibnu Majah). Dengan memberi dan mengeluarkan harta di jalannya, seorang hamba tidak perlu khawatir akan kekurangan rezeki. Karena Allah sudah berjanji akan memberikan rezeki jika hambanya tersebut berinfak. Saling Membantu untuk Kebaikan Konsep saling membantu di dalam Islam sangatlah penting. Masyarakat yang saling membantu akan menjadi lebih solid, kuat, dan berdaya. Infak menjadi salah satu alat utama dalam mewujudkan konsep saling membantu ini. Baik dalam bentuk zakat, sedekah, atau bantuan sukarela lainnya, infak menjadi tulang punggung dalam membangun komunitas yang peduli terhadap sesama. Manfaat Infak Manfaat infak tidak hanya bersifat materi. Meskipun memberikan kontribusi dalam bentuk harta, namun nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam infak memiliki dampak yang jauh lebih besar. Keberkahan yang didapat dari infak tidak hanya dirasakan secara pribadi, tetapi juga berdampak pada lingkungan sekitar. Masyarakat yang memiliki budaya infak yang kuat cenderung lebih sejahtera dan harmonis. Infak sangat lah membantu penerima untuk mengatasi kesulitan dan memperbaiki kualitas hidupnya. Dalam islam, setiap amal kebaikan yamg kita lakukan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dengan kita berbagi rejeki melalui infak, kita juga pasti akan mendapatkan keberkahan dari Allah dan pahala yang berlipat ganda. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

09/01/2024 | Hamba Allah pkl

MEMAHAMI BAGAIMANA KONSEP FIDYAH
MEMAHAMI BAGAIMANA KONSEP FIDYAH
Fidyah adalah salah satu konsep dalam agama Islam yang berkaitan dengan penyediaan atau pengganti bagi individu yang tidak mampu menjalankan kewajiban ibadah, terutama puasa. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti pengganti atau pengganti. Konsep fidiyah memiliki aspek penting dalam memahami keseimbangan antara kewajiban agama dan keadaan individu yang mungkin tidak mampu menjalankannya. Sedangkan menurut istilah fidiyah sendiri merupakan harta benda yang dalam kadar tertentu, wajib diberikan kepada orang miskin/tidak mampu sebagai penganti ibadah yang telah ditinggalkan. Fidyah dalam Konteks Puasa Fidyah seringkali dikaitkan dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Bagi umat Islam yang sehat secara fisik, puasa diwajibkan selama bulan Ramadhan. Namun, ada sejumlah kondisi yang memungkinkan seseorang tidak mampu berpuasa secara penuh, seperti sakit yang berat atau kronis, kehamilan, menyusui, atau usia lanjut. Adapun fidyah di dalam puasa adalah wajib hukumnya, bagi orang-orang yang dalam kondisi susah payah untuk berpuasa. ini disandarkan pada Surat Al-Baqarah ayat 184 : Artinya: Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin bagi orang yang dalam kedaan tersebut dan tidak mampu melakukan puasa, fidiyah menjadi opsi pengganti. Fidiyah ini berupa memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang tidak dijalankan. Ada juga pilihan membayar kompensasi dalam bentuk uang, namun memberi makan kepada yang membutuhkan merupakan bentuk yang lebih direkomendasikan . Filosofi dan Tujuan Fidiyah Fidiyah bukan sekedar pembayaran atau pelunasan materi, namun memiliki nilai-nilai filosofis yang mendalam. Tujuannya antara lain untuk memastikan bahwa keadilan agama tetap terjaga. Fidiyah mengingatkan umat Islam akan pentingnya empati, kepedulian, dan solidaritas sosial terhadap mereka yang kurang beruntung. Konsep ini juga mencerminkan pemahaman Islam yang fleksibel terhadap kebutuhan individu. Islam memahami bahwa tidak semua orang memiliki kondisi yang sama, dan dalam memahami keberagaman tersebut, memberikan alternatif yang memungkinkan setiap orang untuk tetap terlibat dalam ibadah, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Implementasi Fidyah dalam Masyarakat Di beberapa komunitas Muslim di seluruh dunia, lembaga amal atau yayasan biasanya mengorganisir program-program fidiyah. Mereka mengumpulkan dana dari individu yang tidak mampu berpuasa untuk membantu orang-orang miskin atau yang membutuhkan makanan. Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang membantu mereka yang menerapkan cara yang diakui dalam agama. Fidyah merupakan konsep penting dalam agama Islam yang menunjukkan toleransi dan pengertian terhadap kondisi individu. Ini bukan hanya tentang pengganti atau perbaikan materi, tetapi juga tentang nilai-nilai sosial, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Pemahaman fidiyah memungkinkan umat Islam untuk tetap terlibat dalam ibadah meskipun dalam kondisi yang mungkin tidak memungkinkan, sekaligus menjaga keadilan dan solidaritas sosial dalam masyar Besaran Fidyah Adapula kadar fidyah puasa ialah dikembalikan pada 'urf (kebiasaan yang lazim). Maka akan dianggap sha membayar fidyah jika telah memberi makan kepada satu orang yang miskin untuk satu hari yang di tinggalkan. Untuk kadar fidyah sendiri tidak dikandung oleh Rasullulah SAW. Makanan yang dikeluarkan ialah yang sifatnya menengah yang biasa dikonsumsi oleh keluarga, sebagaimana ayat yang membahas tentang kafarat, “ yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu. (QS. Al-Maidah:89).'' ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

09/01/2024 | Hamba Allah pkl

SEDEKAH MAKANAN: BERMANFAAT BAGI JIWA BERKAH BAGI KEBAIKAN
SEDEKAH MAKANAN: BERMANFAAT BAGI JIWA BERKAH BAGI KEBAIKAN
Sedekah merupakan tindakan mulia yang menghasilkan keberkahan, kebaikan, dan harmoni dalam masyarakat. Salah satu bentuk sedekah yang menarik adalah "sedekah makanan" atau memberikan makanan kepada yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga mengangkat jiwa seseorang dan membangun kebaikan bersama. Yang dimaksud sedekah makanan berupa amalan dengan memberikan makanan kepada mereka yang membutuh kan seperti, fakir miskin, orang yang telantar, dan lainnya. Dalam hadist riwayat thabrani sendiri disebutkan pahala yang akan di dapat jika memberi makan orang yang dalam kelaparan. Hadist ini berbunyi: ‘’Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain.” (HR. Thabrani). Dalam al- qur’an disebutkan juga pahala bersedekah. Al-Baqarah ayat 261 Allah berfirman: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki 1. Filosofi Sedekah Sedekah tidak hanya sekadar memberi atau memberikan sesuatu secara materi. Ia melampaui itu menjadi sebuah sikap dan siklus kebaikan. Dalam Islam, sedekah (termasuk sedekah makanan) dipandang sebagai cara untuk membersihkan harta dan hati seseorang dari keserakahan dan keegoisan. Tindakan memberikan makanan kepada mereka yang sedang lapar tidak hanya memberi mereka energi fisik, tetapi juga memberikan harapan, kegembiraan, dan rasa dihargai. Ketika seseorang merasa dihargai, mereka cenderung memiliki pandangan yang lebih positif terhadap hidup, yang kemudian membangun masyarakat yang lebih harmonis. 2. Sedekah makanan: Membagikan Berkah Konsep sedekah makanan memiliki kedalaman dalam berbagai budaya. Hal ini sering kali dilakukan dengan menyediakan makanan bagi yang membutuhkan, atau bahkan dengan mengadakan acara makan besar dan mengundang para tetangga, teman, atau orang-orang dari lapisan masyarakat yang berbeda untuk makan bersama. Berbagi hidangan/makanan dengan orang lain, terutama yang kurang beruntung, bukan hanya tentang memberikan makanan, tetapi juga tentang bagaimana membangun hubungan antarmanusia yang kuat dan saling peduli. Ini tidak hanya menciptakan jaringan sosial yang positif tetapi juga merangsang rasa persatuan dan empati di antara masyarakat. 3. Manfaat dan Dampak Sedekah memiliki manfaat yang luas, bukan hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Bagi penerima, mereka mendapatkan kebutuhan makanan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Sementara bagi pemberi, itu membuka pintu rezeki, membersihkan hati dari sifat serakah, dan membentuk karakter yang lebih baik. Di samping itu juga, sedekah makanan juga menciptakan hubungan yang lebih erat dan lebih baik antara anggota masyarakat, membangun rasa saling percaya, dan kesadaran akan kebutuhan satu sama lain. Ini membentuk fondasi masyarakat yang lebih kuat dan berempati. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

09/01/2024 | Hamba Allah pkl

MEMBERI HARAPAN: INFAQ SEBAGAI TANDA CINTA YANG NYATA
MEMBERI HARAPAN: INFAQ SEBAGAI TANDA CINTA YANG NYATA
Infaq adalah sebuah konsep yang telah diwariskan oleh berbagai agama dan nilai-nilai kemanusiaan, memiliki kedalaman makna yang melampaui sekadar memberikan harta. Lebih dari sekadar menyumbangkan sebagian dari kekayaan kita, infaq adalah bagian dari ekspresi cinta yang nyata dan tulus kepada sesama manusia dan penciptaannya. Tindakan ini tidak hanya memberikan harapan kepada yang kurang beruntung tetapi juga membawa manfaat spiritual bagi pemberi. 1.Memahami Makna Sejati Infaq Infaq berasal dari kata Arab yang berarti memberi, menyumbangkan, atau mengeluarkan. Ini bukan hanya tentang memberi dari kelebihan kita kepada yang membutuhkan, tetapi juga menandakan sikap dermawan, kepedulian, dan kebaikan hati yang tulus. Dalam hadist riwayat bukhari,ahmad dan ibnu majah, juga diperintahkan untuk melakukan infaq yang berbunyi ‘’Berinfaklah, niscaya Aku akan menafkahimu." (HR Bukhari, Ahmmad & Ibnu Majah). Dengan mengeluarkan harta di jalanNya, seorang hamba tidak perlu khawatir akan kekurangan rezeki. Karena Allah sudah berjanji akan memberikan rezeki jika hamba tersebut berinfaq’’ Sedangkan dalam Al-Qur’an dijelaskan juga maanfat dan pahala yang didapatkan apabila memberikan infaq pada orang-orang yang kurang mampu. Surah Al-Baqarah Ayat 261; Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui." 2. Infaq sebagai Bentuk Cinta Nyata Ketika seseorang berinfaq, mereka secara aktif menujukan rasa kasih sayangnya ke dalam tindakan nyata. Tindakan ini menciptakan ikatan yang dalam antara pemberi dan penerima serta memperkuat kesadaran akan keterkaitan sosial dan spiritual dalam kehidupan. Infaq menjadi simbol cinta yang diperlihatkan melalui kepedulian, empati, dan kebaikan tanpa mengharapkan balasan apapun. Infaq juga memiliki peran penting dalam memberi harapan kepada mereka yang kurang beruntung. Bagi banyak orang, bantuan yang diberikan melalui infaq adalah sinar terang di tengah kesulitan hidup. Ini membawa harapan bahwa masih ada kebaikan di dunia ini, serta mendorong penerima untuk merasakan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan hidup. 3. Manfaat Spiritual dari Infaq Selain memberikan manfaat material, infaq juga memiliki dampak spiritual yang signifikan bagi pemberi. Tindakan memberi ini memperkaya jiwa, membuka hati, dan menguatkan ikatan antara diri sendiri, sesama manusia, dan Sang Pencipta. Rasanya membebaskan dan memenuhi ketika seseorang memberikan bagian dari dirinya untuk membantu orang lain. 4. Infaq sebagai Investasi di Akhirat Dalam banyak kepercayaan, infaq dianggap sebagai investasi yang membawa pahala di akhirat. Ini tidak hanya meningkatkan status spiritual seseorang tetapi juga memperoleh keberkahan dalam hidup dunia ini. Dengan memberikan tanpa mengharapkan imbalan dari manusia, seseorang hanya berharap mendapatkan kebahagiaan dan pahala dari Sang Pencipta.s ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah pkl

MACAM-MACAM KAFARAT DAN CARA PEMBAYARANNYA
MACAM-MACAM KAFARAT DAN CARA PEMBAYARANNYA
Secara bahasa, kaffârah (Arab) sebagian kita mengenalnya dengan istilah kifârah atau kifarat / kafarat berasal dari kata kafran yang berarti 'menutupi'. Maksud 'menutupi' di sana adalah menutupi dosa. Secara harfiah, menutupi dalam kafarat yakni menutupi dosa. Dengan demikian, kafarat adalah tindakan yang dapat menutupi dan meleburkan dosa agar hukuman di dunia dan akhirat tidak berat. Kafarat dalam Islam adalah bentuk penebusan atau penguatan atas pelanggaran aturan-aturan agama. Ada berbagai macam kafarat yang dapat dijalankan oleh seorang Muslim sebagai upaya untuk membersihkan dosa atau pelanggaran yang telah dilakukan. 1. Kafarat Pembunuhan Kafarat yang harus dilakukan oleh seseorang yang membunuh adalah dengan memerdekakan hamba sahaya atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Artinya: “Tidak patut bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin, kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Siapa yang membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin dan (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (terbunuh), kecuali jika jika mereka (keluarga memerdekakan) pembayaran. Jika dia (terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, (hendaklah pembunuh) memerdekakan hamba sahaya mukminat. Jika dia (terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada (damai) antara mereka dengan kamu, (hendaklah pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya serta memerdekakan hamba sahaya mukminah. Siapa yang tidak mendapatkan (hamba sahaya) hendaklah berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai (ketetapan) cara berkembang biak dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." 2. Kafarat Melanggar Sumpah Hal yang termasuk kafarat lainnya adalah sumpah atas nama Allah SWT. Apabila seorang muslim mengucapkan sebuah sumpah atas nama Allah SWT, dan dia melanggar sumpahnya, maka dia wajib menggantinya dengan membayar kafarat. Kafarat melanggar sumpah Allah SWT adalah sama dengan memberi makan 10 orang miskin atau memberikan pakaian, memerdekakan budak, atau puasa selama tiga hari. 3. Kafarat Membunuh Binatang Buruan saat Ihram Seorang muslim yang sengaja berburu dan membunuh binatang buruan ketika ia melakukan ihram juga termasuk kafarat. Kafarat yang harus dikeluarkan adalah mengganti binatang buruan yang sudah dibunuh dengan binatang ternak yang setara. Jika hal ini tidak bisa dilakukan, orang tersebut bisa menggantinya dengan memberi makan orang miskin atau berpuasa. 4. Kafarat Zihar Zihar merupakan sebuah perbuatan di mana suami menyerupakan istrinya seperti ibunya. Contohnya, suami berkata kepada istrinya, “Punggungmu tetap seperti punggung ibuku.” Dengan demikian, seorang suami tadi wajib membayar kafarat sebelum menggauli istrinya kembali. Seorang suami tadi harus membayar kafarat dengan cara memerdekakan budak, berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin. 5. Kafarat Berhubungan Suami Istri saat Puasa Ramadhan Syariat Islam melarang berhubungan suami istri ketika sedang berpuasa Ramadhan. Apabila aturan ini dilanggar, maka keduanya harus membayar kafarat. Kafarat yang harus dibayar adalah sama dengan kafarat zihar dan ditambah dengan mengqada puasa yang ditinggalkan. 6. Kafarat Ila' Ila' adalah perbuatan seorang suami yang bersumpah untuk tidak akan menggauli istrinya selama empat bulan atau tanpa menyebutkan waktunya. Untuk menghapus sumpah itu ia harus membayar kafarat. Kafarat yang harus ditebus oleh seorang muslim tadi adalah sama dengan kafarat melanggar sumpah, yaitu memberi makan 10 orang miskin atau memberikan pakaian, memerdekakan budak, atau puasa selama tiga hari. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah pkl

Peran Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat
Peran Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat
Zakat adalah salah satu pilar utama dalam ajaran agama Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi umat Muslim. Artikel ini akan membahas signifikansi zakat dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat, serta dampak positif yang dapat dihasilkan melalui implementasi zakat. Definisi Zakat Zakat adalah suatu bentuk kewajiban bagi umat Islam untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, dan golongan yang membutuhkan. Zakat tidak hanya memiliki dimensi ibadah, tetapi juga menjadi instrumen untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Hukum zakat dalam Islam adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Dalam AL-Qur’an Allah juga berfirman dalam Qur’an surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah: 5). Di dalam surat Al Bayyinah ayat 5 juga tersirat perintah lainnya dari Allah SWT agar umat-Nya melaksanakan sholat dan zakat sesuai dengan kewajibannya.Keikhlasan dalam beribadah dengan memurnikan niat demi mencari rida Allah dan menjauhkan diri dari kemusyrikan adalah salah satu syarat diterimanya ibadah. Adapun peran zakat adalah sebagai berikut: 1. Pemberdayaan Ekonomi Melalui Zakat Zakat memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dengan memberikan zakat, umat Islam dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara kelompok-kelompok masyarakat. Zakat juga dapat diarahkan untuk mendukung usaha mikro dan kecil, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan modal bagi para pelaku usaha kecil. 2. Penanggulangan Kemiskinan Salah satu tujuan utama zakat adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan dalam masyarakat. Dengan memberikan bantuan kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, zakat dapat menjadi instrumen efektif dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi melalui zakat dapat membantu orang-orang yang kurang beruntung untuk bangkit dari kemiskinan dan memperoleh kehidupan yang lebih layak. 3. Pembangunan Sosial Zakat tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam pembangunan sosial. Dengan mengalokasikan zakat untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sosial, masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas hidup. Zakat dapat digunakan untuk memberikan akses pendidikan yang layak dan perawatan kesehatan kepada mereka yang tidak mampu. 4. Kesadaran Kolektif Implementasi zakat juga menciptakan kesadaran kolektif dalam masyarakat. Ketika umat Islam secara bersama-sama memberikan zakat, mereka turut berpartisipasi dalam upaya membangun keadilan dan kesejahteraan bersama. Hal ini dapat menciptakan ikatan sosial yang kuat dan memperkuat solidaritas di antara anggota masyarakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga instrumen yang memiliki dampak luas dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan memahami dan mengimplementasikan zakat dengan baik, umat Islam dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, makmur, dan berdaya. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah pkl

INFAQ: KUNCI KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGI DAN MEMBERI SESAMA
INFAQ: KUNCI KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGI DAN MEMBERI SESAMA
Kebahagiaan adalah tujuan setiap orang. Meskipun sumber kebahagiaan dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, konsep berbagi dan memberi kepada sesama telah terbukti sebagai salah satu kunci utama dalam mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa tindakan infaq, pemberian kepada orang lain, dan sikap belas kasihan membawa dampak yang kuat pada kebahagiaan pribadi. Infaq Sebagai Bagian dari Kebahagiaan Berbagi bukan hanya sekedar tentang memberikan materi atau harta, tetapi juga tentang memberikan waktu, perhatian, dan dukungan emosional kepada orang lain. Melalui berbagi, seseorang dapat merasakan kepuasan batin yang mendalam, karena tindakan tersebut membangun koneksi sosial yang kuat, memperkuat ikatan antarindividu, dan mengurangi kesenjangan sosial. Infaq juga bukan hanya sekedar membuat orang lain bahagia tapi juga memperkuat ukhuwah islamiyah, yaitu bersaudara dengan umat islam. Dengan kita berbagi rezeki, kita mengakui bahwa kita semua adalah saudara dan bersatu dalam iman. Infaq sebagai Wujud Memberi dan Mendukung Kebahagiaan Salah satu bentuk konkret dari kebaikan adalah infaq. Infaq menekankan pentingnya memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya memberi manfaat bagi penerima, tetapi juga meningkatkan perasaan sukacita dan kebahagiaan dalam diri pemberi. Dijelaskan pula di dalam hadist, salah satunya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Sedekahlah, karena sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa memberi kepada sesama, baik itu dalam bentuk infaq atau sedekah, memiliki banyak kebaikan, termasuk penghapusan dosa dan mendatangkan keberkahan serta kebahagiaan bagi orang yang memberi dan yang menerima Dampak Psikologis dari Infaq Psikologi positif telah menyoroti bahwa memberi dan berbagi termasuk infaq, memiliki efek positif pada kesejahteraan psikologis seseorang. Secara neurologis, tindakan memberi dapat merangsang bagian otak yang terkait dengan perasaan bahagia. Hal ini mengakibatkan pelepasan hormon endorfin yang meningkatkan perasaan senang dan kepuasan diri. Infaq sebagai Proses Pemurnian Diri Proses memberi juga membantu dalam pemurnian diri. Dengan mengalihkan perhatian dari kebutuhan diri sendiri ke kebutuhan orang lain, seseorang dapat melatih sikap empati, rasa syukur, dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan. Hal ini membantu untuk mengurangi sifat egois dan meningkatkan perasaan rasa persatuan dengan sesama. Banyak manfaat yang akan di dapat kan jika bersedekah dan berinfaq salah satunya membuat rezeki kamu semakin berlimpah. Hal ini juga sesuai dengan firman allah yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 261. Yang berbunyi: Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui”. ( Al-Baqarah ayat 261). ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah pkl

FIDYAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK KEBAIKAN DAN KEMURAHAN HATI DALAM ISLAM
FIDYAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK KEBAIKAN DAN KEMURAHAN HATI DALAM ISLAM
Pengertian Fidyah Fidyah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "pengganti". Merujuk pada membayar kewajiban pembayaran dalam bentuk makanan atau kontribusi ketika seseorang tidak mampu menjalankan kewajiban ibadah tertentu karena alasan tertentu, seperti sakit yang membatasi kemampuan seseorang untuk berpuasa atau melaksanakan ibadah haji. Dalam (QS Al-Baqarah: 184), Allah berfirman: “(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah dia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.” Berdasarkan ayat di atas, apabila tidak karena sedang dalam kondisi yang berat untuk mengganti puasa, maka diperbolehkan membayar fidyah. Aspek Kemanusiaan dalam Fidyah Fidyah mengandung nilai kemanusiaan yang tinggi dalam Islam. Kehadirannya memungkinkan individu yang tidak mampu untuk berpartisipasi dalam ibadah dengan memberikan alternatif yang memungkinkan mereka untuk tetap berkontribusi, meskipun dalam bentuk kompensasi. Hal ini memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari kondisi ekonomi atau fisiknya, dapat merasakan kedekatan dengan Tuhan dan berbagi dalam pengalaman keagamaan bersama umat Islam lainnya. Bentuk-Bentuk Fidyah Fidiyah dalam Puasa: Bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau usia tua, Fidiyah memungkinkan mereka untuk memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan untuk setiap hari puasa yang mereka tinggalkan. Fidyah dalam Ibadah Haji atau Umrah: Bagi mereka yang tidak mampu menyelesaikan perjalanan haji atau umrah karena berbagai keterbatasan, memberikan kontribusi finansial atau bantuan kepada mereka yang akan melakukan ibadah tersebut menjadi bentuk Fidiyah. Fidyah dalam Kompensasi Kehilangan: Jika seseorang sengaja atau tidak sengaja merusak harta orang lain, Fidyah dapat diwujudkan dengan memberikan penggantian atau kompensasi sesuai dengan nilai kerugian yang ditimbulkan. Makna Fidyah Rohani Selain dari aspek kemanusiaan, Fidiyah juga memiliki makna spiritual yang mendalam dalam Islam. Tindakan memberikan penggantian atau bantuan kepada sesama yang membutuhkan tidak hanya dianggap sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Kemurahan hati dan kebaikan hati dalam memberikan Fidiyah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan spiritualitas seseorang. Kesimpulan Fidyah tidak hanya sekedar kewajiban dalam Islam; ini adalah manifestasi dari kasih sayang, kebaikan, dan kemurahan hati. Konsep ini mengajarkan umat Islam untuk peduli terhadap sesama, memastikan bahwa ibadah dapat dilakukan oleh semua orang, dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan serta spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan Fidyah, umat Islam dapat mencapai kedekatan dengan Tuhan dan memperkuat ikatan sosial di dalam komunitas. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah

Manfaat dan Filosofi Shodaqoh dalam Islam
Manfaat dan Filosofi Shodaqoh dalam Islam
Shodaqoh merupakan salah satu prinsip dasar dalam ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk berbagi rezeki dengan sesama. Kata “shodaqoh” berasal dari bahasa Arab yang berarti memberikan atau berbagi dengan sukarela. Shadaqah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu . Sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menghibahkan harta, namun mencangkup segala amal atau perbuatan baik. Makna Shodaqoh Shodaqoh memiliki makna memberikan sebagian dari harta atau rezeki kepada orang yang membutuhkan tanpa ada unsur kewajiban. Dalam Islam, amal ini dipandang sebagai bentuk kebaikan hati dan kesadaran sosial. Shodaqoh tidak hanya terbatas pada memberikan harta, tetapi juga bisa berupa waktu, tenaga, atau keahlian. Landasan Hukum Shodaqoh Hukum shodaqoh dalam Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Beberapa ayat Al-Qur'an menekankan pentingnya berbuat baik dan memberikan kepada orang yang membutuhkan. Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk bersodaqoh sebagai bentuk ibadah dan kepedulian terhadap sesama. Sedekah yang disebutkan dapat menjadi amalan yang diganjar pahala berlipat ganda, serta sedekah juga menjadi salah satu bentuk atas rasa syukur rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam surat Al Hadid, Allah SWT berfirman tentang balasan orang yang bersedekah. “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS Al Hadid ayat 18) Jenis Shodaqoh Dalam Islam, shodaqoh terbagi menjadi dua jenis utama: shodaqoh fi sabilillah (jalan Allah) dan shodaqoh kepada fakir miskin. Shodaqoh fi sabilillah melibatkan kontribusi untuk kepentingan umum seperti pembangunan masjid, rumah sakit, dan pendidikan. Sementara itu, shodaqoh kepada fakir miskin merupakan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Manfaat Shodaqoh Mendekatkan Diri kepada Allah Shodaqoh dianggap sebagai bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memberikan sebagian harta kepada sesama, seseorang menunjukkan kepuasan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Membersihkan Hati dan Jiwa Shodaqoh memiliki efek membersihkan hati dan jiwa. Dengan memberikan kepada orang lain, seseorang bisa melepaskan diri dari sifat keduniaan dan egoisme yang sering kali menghambat pertumbuhan spiritual. Menumbuhkan Rasa Empati Melalui shodaqoh, seseorang belajar untuk memahami dan merasakan kesulitan orang lain. Hal ini dapat membentuk rasa empati dan kepedulian yang kuat terhadap kondisi sesama manusia. Filosofi Shodaqoh Shodaqoh mencerminkan konsep keadilan sosial dalam Islam. Filosofi ini menyampaikan pentingnya berbagi kekayaan dan merawat anggota masyarakat yang lebih lemah. Dengan memberikan shodaqoh, umat Islam diingatkan untuk tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi tetapi juga kepentingan bersama. Dalam Islam, shodaqoh bukan sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan amalan yang dapat membawa keberkahan dan keberkahan dalam kehidupan seseorang. Dengan bersodaqoh, umat Islam diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, berempati, dan penuh kasih sayang. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

08/01/2024 | Hamba Allah

SEDEKAH DAPAT MEMBANTU DUNIA DENGAN KEBAIKAN DAN MENOLONG SESAMA
SEDEKAH DAPAT MEMBANTU DUNIA DENGAN KEBAIKAN DAN MENOLONG SESAMA
Sedekah adalah salah satu konsep utama dalam banyak agama dan budaya di seluruh dunia. Tindakan memberikan secara sukarela kepada mereka yang membutuhkan merupakan inti dari nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Secara harfiah, sedekah berasal dari kata Arab yang berarti memberi atau memberikan dengan tulus hati tanpa mengharapkan keceriaan apa pun. Namun, kebaikan sedekah tidak hanya sebatas pada pemberian materi, tetapi juga mencakup bidang spiritual, sosial, dan emosional yang mendalam. Sedekah penghapus kesalahan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, “Apa saja yang kalian nikmati atau apa saja yang kalian nazarkan, maka sesungguhnya Allah Mengetahui. Orang-orang yang berbuat zalim, tidak ada seorang pelindung pun baginya. Jika kalian menampakkan sedekah (kalian), maka itu baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kalian. Dan Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian; dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS. Al Baqarah : 270-271).” Apa pun sedekah yang kamu berikan, berupa harta atau lainnya, sedikit atau banyak, berdasar kewajiban atau anjuran Allah, atau nazar yang kamu janjikan, yaitu janji dengan memastikan diri melakukan suatu harapan yang tidak diwajibkan oleh Allah untuk mendekatikan diri kepada-Nya, maka sungguh-sungguh -sungguh , Allah mengetahuinya, sebab Dia Maha Mengetahui segala apa yang kamu maksudkan. Manfaat Sedekah bagi Penerima dan Pemberi Kebaikan sedekah tidak hanya dirasakan oleh penerima, namun juga oleh pemberi pemberi. Bagi penerima, sedekah dapat menjadi sumber bantuan yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal. Sedekah juga dapat memberikan harapan, meringankan beban finansial, dan mengangkat martabat mereka yang menerima bantuan. Bagi pemberi, memberikan sedekah membawa kepuasan batin dan kebahagiaan. Tindakan memberi tanpa pamrih membantu seseorang untuk menjadi lebih berempati, belajar bersyukur, dan memahami pentingnya berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Selain itu, sedekah juga membantu memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat, karena orang-orang saling membantu satu sama lain. Dampak Sedekah pada Dunia Sedekah memiliki dampak yang luas pada perbaikan dunia. Ketika individu atau kelompok melakukan sedekah secara teratur, mereka ikut berkontribusi dalam mengatasi ketidaksetaraan ekonomi, memperkuat daya tahan sosial dalam masyarakat, dan memperbaiki kualitas hidup orang-orang yang kurang beruntung. Sedekah juga bisa menjadi instrumen untuk memajukan pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur bagi masyarakat yang membutuhkan. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

05/01/2024 | Hamba Allah pkl

KAFARAT DALAM ISLAM: KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA
KAFARAT DALAM ISLAM: KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA
Kafarat merupakan konsep yang penting dalam Islam yang berkaitan dengan pembayaran atau penggantian atas pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah. Kata "kafarat" berasal dari bahasa Arab yang berarti pembayaran atau penggantian. Dalam konteks agama Islam, kafarat digunakan untuk merujuk pada upaya membersihkan diri dari dosa atau kesalahan yang dilakukan oleh seorang Muslim. Secara bahasa, kaffârah (Arab) sebagian kita mengenalnya dengan istilah kifârah atau kifarat / kafarat berasal dari kata kafran yang berarti ‘menutupi’. Secara harfiah, menutupi dalam kafarat yakni menutupi dosa. Dengan demikian, kafarat adalah tindakan yang dapat menutupi dan meleburkan dosa supaya hukuman di dunia dan akhirat tidak berat. Konsep Kafarat: Kafarat memiliki dasar hukum dalam Al-Quran dan Hadis, yang memberikan pedoman tentang bagaimana seseorang dapat mengganti dosa atau pelanggaran hukum syariat Islam. Terdapat beberapa jenis kafarat, di antaranya kafarat untuk dosa-dosa kecil dan besar. Kafarat kecil umumnya melibatkan tindakan sederhana seperti puasa sehari atau memberikan sedekah kepada orang miskin. Sementara itu, kafarat besar dapat melibatkan tindakan yang lebih kompleks, seperti membayar denda atau menggantikan kerugian yang ditimbulkan akibat pelanggaran hukum. Dalam firman Allah QS. Al-Baqarah: 184, Allah menyebutkan “Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Implementasi Kafarat dalam Kehidupan Sehari-hari: 1. Puasa Sebagai Kafarat: Puasa merupakan salah satu bentuk kafarat yang umum dilakukan untuk membersihkan diri dari dosa. Puasa tidak hanya berfungsi sebagai bentuk kafarat, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri pada Allah, mengendalikan hawa nafsu, dan menumbuhkan rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. 2. Sedekah dan Amal Kafarat: Memberikan sedekah kepada orang miskin atau amal kafarat lainnya adalah cara lain untuk mengganti dosa. Dengan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, seorang Muslim tidak hanya membersihkan diri dari dosa tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Pengakuan dan Taubat: Kafarat juga dapat diwujudkan melalui pengakuan dosa dan taubat yang tulus. Meminta maaf kepada Allah, merenungkan perbuatan yang salah, dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan adalah langkah-langkah penting dalam implementasi kafarat. 4. Pemenuhan Hak-Hak Lainnya: Dalam beberapa kasus, kafarat dapat berupa pemenuhan hak-hak yang telah dilanggar. Misalnya, jika seseorang telah merugikan orang lain secara finansial atau merugikan hak-hak mereka, membayar ganti rugi atau mengembalikan hak tersebut dapat dianggap sebagai bentuk kafarat. Konsep kafarat dalam Islam mencerminkan prinsip keadilan, pertobatan, dan pengampunan. Melalui pelaksanaan kafarat, seorang Muslim diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengembangkan spiritualitasnya. Penting bagi umat Islam untuk memahami dan mengimplementasikan konsep kafarat ini dengan sungguh-sungguh agar dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai Islam. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

05/01/2024 | Hamba Allah

INFAKMU BERKAH BAGI DIRIMU DAN MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
INFAKMU BERKAH BAGI DIRIMU DAN MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum (Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1). infak merupakan amalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim. infak berasal dari Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. Sedangkan infak berarti keluarkanlah harta. Infak adalah kontribusi sukarela yang diberikan oleh seseorang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada penerima infak, tetapi juga memberikan berkah bagi orang yang memberi. Ada banyak aspek berkah yang terkait dengan memberikan infak, baik dari segi spiritual maupun praktis. Pertama-tama, memberikan infak merupakan bagian dari amal kebajikan dalam Islam yang dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta seseorang dan bahkan bisa menjadi sumber berkah dalam kehidupan. Dengan memberikan infak, seseorang memperoleh kebaikan spiritual dan pahala yang dijanjikan dalam ajaran agama. Keutamaan Berinfak 1. Memperoleh Pahala yang Besar “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar”. (QS. Al-Hadid: 7). 2. Didoakan Malaikat malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari). 3. Allah Ganti Harta yang Diinfakkan "Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan (belanjakan), maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba: 39). Selain aspek spiritual, memberikan infak juga memiliki berkah sosial yang besar. Infak membantu dalam mengurangi kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin. Melalui infak, sumber daya dapat didistribusikan secara lebih merata sehingga memberi kesempatan bagi mereka yang kurang beruntung untuk memperbaiki kondisi hidup mereka. Berkah infak juga terlihat dalam dampaknya terhadap penerima manfaat langsung. Infak yang diberikan bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pendidikan, kesehatan, pemenuhan kebutuhan pokok, dan banyak lagi. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup penerima infak, memberikan mereka harapan dan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Selain itu, infak juga memiliki efek positif pada diri orang yang memberi. Memberikan infak dapat meningkatkan rasa kepuasan diri, memberikan perasaan bahagia dan kepuasan batin karena telah membantu orang lain. Hal ini juga memperkuat rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, yang pada gilirannya dapat menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat dalam masyarakat. Selanjutnya, berkah infak juga terlihat dari perspektif ekonomi. Meskipun terdengar paradoks, memberikan sebagian dari harta dapat membuka pintu rezeki yang lebih besar. Konsep ini tercermin dalam berbagai kisah sukses dimana banyak orang yang mendapat keberuntungan atau rejeki yang lebih setelah mereka memberikan infak dengan ikhlas. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan mentransfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

05/01/2024 | Hamba Allah

ZAKAT : PILAR KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM
ZAKAT : PILAR KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM
Dalam konteks Islam, Zakat tidak hanya sekedar kewajiban agama tetapi juga salah satu pilar utama membangun keadilan sosial. Kata “zakat” berasal dari bahasa Arab yang berarti “penyucian, bersih, suci, subur, tumbuh dan berkembang”. Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat karena adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak. Sedangkan makna suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa. Zakat diartikan sebagai kewajiban untuk memberikan sebagian harta kekayaan seseorang kepada pihak yang berhak menerimanya, sebagai bentuk kepedulian sosial dan keadilan sosial. Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103). Konsep Zakat dalam Islam Dasar hukum zakat adalah Al-Quran dan Hadits yang menjadi pedoman utama umat Islam. Al-Qur'an dengan jelas menyebutkan dalam beberapa surat kewajiban membayar zakat sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Selain itu, hadis tersebut juga mengatur aturan zakat secara lebih rinci dan memberikan panduan praktis bagi umat Islam. Konsep Zakat mencakup aset-aset tertentu seperti mata uang, emas, perak, pertanian dan perdagangan. Besarnya zakat yang harus dikeluarkan dihitung berdasarkan jumlah harta yang dimiliki dan telah mencapai nisab (batas tertentu). Zakat tidak hanya sekedar simbol pembayaran keagamaan, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi kesejahteraan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan. Fungsi Zakat dalam Masyarakat Zakat tidak hanya sekedar simbol pembayaran keagamaan, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi kesejahteraan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan. Fungsi zakat diantaranya: 1. Redistribusi Kekayaan Zakat membantu mengurangi ketidakseimbangan perekonomian dengan mengambil sebagian kekayaan dari mereka yang mampu dan mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan. 2. Memperkuat persatuan sosial Zakat tidak hanya menebar kekayaan namun juga memperkuat persatuan sosial. Melalui kewajiban membayar zakat, umat Islam diingatkan akan tanggung jawabnya terhadap sesama. 3. Mendorong persatuan dan empati Proses pemberian zakat mengajarkan pentingnya empati dan kepedulian terhadap masyarakat yang kurang beruntung. Hal ini membangun kesatuan dalam masyarakat. 4. Mempromosikan keadilan sosial Zakat bukan sekedar memberi, namun juga menjamin keadilan sosial. Masyarakat yang zakatnya dilaksanakan dengan benar akan mempunyai tingkat keadilan sosial yang lebih tinggi. Tantangan dalam Implementasi Zakat Meski gagasan zakat mulia, namun implementasinya kerap menghadapi tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya kesadaran akan kewajiban zakat, kurangnya transparansi pengelolaan dana zakat, dan kekhawatiran tentang pengelolaan dana. Zakat tidak hanya mencakup bidang keagamaan, tetapi juga merupakan landasan keadilan sosial dalam masyarakat. Melalui zakat, umat Islam diajak untuk terlibat dalam proses mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Implementasi yang baik dari prinsip zakat dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, berempati, dan merata dalam pembagian kekayaan. ================ #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq ================ *Tunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat *Info Rekening Zakat, Mari tunaikan zakat anda dengan transfer ke rekening zakat BAZNAS Kota Yogyakarta, Klik link: https://kotayogya.baznas.go.id/rekening *Ayo akses kemudahan pelayanan satu pintu BAZNAS Kota Yogyakarta hanya dengan klik link ini: https://berbagi.link/baznaskotajogja

05/01/2024 | Hamba Allah

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat