WhatsApp Icon
Shalat Sebagai Media Komunikasi Hamba dengan Allah: Menyapa Sang Pencipta di Setiap Sujud

Shalat merupakan tiang agama dan ibadah yang paling utama dalam ajaran Islam. Ia bukan sekadar kewajiban ritual yang dilakukan lima kali dalam sehari, melainkan sebuah bentuk komunikasi spiritual antara hamba dan Tuhannya. Melalui shalat, seorang Muslim meneguhkan kembali hubungan vertikal dengan Allah SWT sekaligus menenangkan jiwanya dari hiruk pikuk dunia.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”
(QS. Thaha [20]: 14)

Ayat ini menegaskan bahwa hakikat shalat adalah sarana untuk mengingat dan menyapa Allah. Dengan kata lain, shalat menjadi jembatan komunikasi yang menghubungkan hati seorang hamba kepada Rabb-nya. Dalam setiap rukuk, sujud, dan bacaan, tersimpan pesan mendalam tentang ketundukan, penghambaan, dan cinta kepada Sang Pencipta.


Shalat Sebagai Komunikasi Spiritual

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, manusia sering kali merasa jauh dari Tuhan. Rutinitas, pekerjaan, dan tekanan dunia membuat hati mudah kering dari dzikir. Di sinilah shalat hadir sebagai waktu pertemuan khusus antara hamba dan Tuhannya.

Ketika seorang Muslim berdiri di hadapan Allah dan mengucapkan “Allahu Akbar”, ia sejatinya sedang menutup pintu dunia untuk sementara, dan membuka jalur komunikasi langsung dengan Penciptanya. Tidak ada perantara, tidak ada batas. Hanya ada hamba yang lemah dan Rabb yang Maha Mendengar.

Rasulullah ? bersabda:

“Apabila seseorang di antara kalian berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kata munajat berarti berbicara dengan penuh kelembutan, penuh cinta, dan penuh rahasia. Maka, setiap kali seorang Muslim menegakkan shalat, ia sedang “berdialog” dengan Allah dalam bahasa yang hanya dapat dipahami oleh hati yang hadir.


Makna Bacaan Shalat: Dialog Antara Hamba dan Rabb

Setiap bacaan dalam shalat memiliki makna yang mendalam dan menggambarkan percakapan antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Ketika kita membaca “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” dalam surat Al-Fatihah, Allah menjawab, “Hamba-Ku memuji-Ku.”
Ketika kita melanjutkan “Ar-Rahmanir Rahim”, Allah berfirman, “Hamba-Ku menyanjung-Ku.”
Dan saat kita mengucapkan “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab, “Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

(HR. Muslim)

Setiap kalimat dalam shalat sejatinya adalah panggilan hati, bukan sekadar bacaan lisan. Ketika dibaca dengan kesadaran dan penghayatan, maka shalat akan menjadi percakapan yang penuh makna, bukan rutinitas tanpa ruh.


Sujud: Titik Tertinggi Kedekatan Seorang Hamba

Di antara seluruh gerakan shalat, sujud memiliki makna paling mendalam. Sujud adalah simbol kerendahan dan penyerahan diri total kepada Allah SWT.

Rasulullah ? bersabda:

“Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud, maka perbanyaklah doa pada saat itu.”
(HR. Muslim)

Ketika dahi menyentuh bumi, seluruh kesombongan manusia runtuh. Di saat itu, manusia menyadari bahwa dirinya hanyalah makhluk kecil yang bergantung sepenuhnya pada kasih sayang Allah. Dalam sujud, hati yang gundah menemukan ketenangan, dan jiwa yang lemah memperoleh kekuatan baru.

Sujud bukan hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga bentuk penyerahan diri sepenuhnya sebuah komunikasi tanpa kata, namun penuh makna. Ia menjadi momen paling intim antara hamba dan Tuhannya, di mana setiap bisikan doa didengar, dan setiap tetes air mata menjadi saksi cinta seorang insan kepada Penciptanya.


Khusyuk: Jembatan Hati Menuju Allah

Agar komunikasi spiritual dalam shalat dapat dirasakan dengan sempurna, seorang Muslim perlu menghadirkan khusyuk. Khusyuk bukan hanya soal fokus dalam gerakan, tetapi lebih kepada kehadiran hati di hadapan Allah.

Allah berfirman:

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.”
(QS. Al-Mu’minun [23]: 1–2)

 

Khusyuk adalah keadaan di mana hati merasakan kebesaran Allah dan ketenangan yang mendalam. Ia lahir dari pemahaman bahwa shalat bukan hanya tugas, melainkan kesempatan untuk berbicara langsung dengan Allah.

Dalam dunia yang penuh distraksi, menjaga kekhusyukan memang tidak mudah. Namun, ada beberapa cara sederhana untuk melatihnya:

  1. Menjaga wudhu dan kebersihan hati sebelum shalat.

  2. Memahami makna bacaan shalat.

  3. Shalat di tempat yang tenang dan suci.

  4. Menghadirkan perasaan bahwa ini mungkin shalat terakhir kita.

Dengan menghadirkan hati yang sadar, shalat tidak lagi terasa berat, melainkan menjadi saat paling dinanti setiap hari.


Shalat yang Menggerakkan Amal dan Kepedulian Sosial

Shalat yang benar tidak berhenti di sajadah. Ia memiliki dampak nyata dalam kehidupan sosial seorang Muslim. Allah menegaskan:

“Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
(QS. Al-‘Ankabut [29]: 45)

Artinya, seseorang yang benar-benar menjaga shalatnya akan memiliki akhlak yang lebih baik. Ia lebih jujur, lebih sabar, lebih peduli terhadap sesama. Komunikasinya dengan Allah memantul dalam perilakunya kepada manusia.

Shalat yang sempurna akan melahirkan kesadaran sosial yang tinggi. Seorang hamba yang dekat dengan Allah akan lebih peka terhadap penderitaan orang lain, lebih ringan tangan dalam membantu, dan lebih dermawan dalam berbagi.

Dalam konteks ini, shalat menjadi fondasi bagi amal sosial, termasuk zakat, infak, dan sedekah. Karena hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) tidak akan sempurna tanpa hubungan horizontal yang baik dengan sesama manusia (hablun minannas).

Sebagaimana Rasulullah ? bersabda:

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, shalat yang diterima bukan hanya menumbuhkan ketenangan spiritual, tetapi juga menumbuhkan rasa kemanusiaan yang mendalam.


Penutup

Shalat adalah anugerah terbesar bagi umat Islam. Ia bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan emas untuk berbicara langsung dengan Allah SWT  kapan pun dan di mana pun. Di dalamnya ada rasa tenang, pengampunan, dan cinta yang tidak bisa digantikan oleh apa pun di dunia ini.

Melalui shalat, seorang hamba menemukan makna hidup, karena ia senantiasa diingatkan bahwa sumber kekuatan sejati hanyalah Allah. Ketika shalat dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, maka setiap gerakannya menjadi doa, setiap bacaannya menjadi pujian, dan setiap sujudnya menjadi curahan hati yang terdalam.

Marilah kita menjaga shalat dengan sebaik-baiknya, menjadikannya sarana komunikasi yang hidup antara hamba dan Tuhannya. Sebab, siapa yang menjaga shalatnya, maka Allah akan menjaga hatinya. Dan siapa yang menegakkan shalat dengan ikhlas, maka Allah akan menegakkan kehidupannya di jalan yang penuh keberkahan.


“Shalat adalah cahaya. Siapa yang menjaganya, ia akan disinari oleh Allah dalam hidupnya.”

(HR. Ahmad)

  

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

 

 

 

07/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Pentingnya Khusyuk dalam Shalat: Menemukan Kedamaian Hati di Hadapan Allah

Shalat merupakan ibadah paling utama dalam Islam. Ia disebut sebagai tiang agama, pembeda antara seorang Muslim dan kafir, serta ibadah pertama yang akan dihisab di hari akhir. Namun, sering kali shalat dilakukan hanya sebagai rutinitas, tanpa kehadiran hati dan penghayatan. Padahal, khusyuk dalam shalat adalah ruh yang menjadikan ibadah ini hidup dan bermakna.

 

Tanpa kekhusyukan, shalat hanya menjadi gerakan tubuh tanpa jiwa. Sementara shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran, menghadirkan ketenangan yang dalam dan menghubungkan hati langsung kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.”
(QS. Al-Mu’minun [23]: 1–2)

Ayat ini menunjukkan bahwa keberuntungan sejati bukanlah harta atau jabatan, melainkan kemampuan untuk beribadah dengan hati yang hadir hati yang berbicara kepada Allah dalam setiap takbir, rukuk, dan sujud.


Makna Khusyuk dalam Shalat

Secara bahasa, khusyuk berarti tunduk, tenang, dan merendahkan diri. Secara istilah, khusyuk dalam shalat berarti menghadirkan hati dan pikiran sepenuhnya di hadapan Allah, menyadari bahwa kita sedang berdiri di hadapan Zat Yang Maha Kuasa.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan, kekhusyukan adalah “kehadiran hati yang disertai kesadaran penuh akan keagungan Allah.” Artinya, setiap bacaan dan gerakan shalat dilakukan dengan perasaan bahwa Allah sedang melihat dan mendengar kita.

Tanpa kekhusyukan, shalat hanya menjadi rutinitas fisik. Namun, dengan khusyuk, setiap gerakan menjadi makna, setiap bacaan menjadi doa, dan setiap sujud menjadi pertemuan yang menenangkan antara hamba dan Tuhannya.


Mengapa Khusyuk Itu Penting dalam Shalat

Khusyuk bukan sekadar hiasan ibadah, tetapi merupakan inti dari shalat itu sendiri. Berikut beberapa alasan mengapa khusyuk sangat penting dalam shalat:

1. Khusyuk Menghidupkan Ruh Shalat

Rasulullah ? bersabda:

“Sesungguhnya seseorang dapat menunaikan shalat, namun tidak memperoleh dari shalatnya kecuali sepersepuluh atau seperlima bagian.”
(HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan bahwa nilai shalat tidak diukur dari lamanya waktu atau banyaknya rakaat, tetapi dari kadar kekhusyukan di dalamnya. Shalat yang penuh kesadaran akan menghidupkan hati, sedangkan shalat tanpa khusyuk hanya meninggalkan lelah fisik.

2. Khusyuk Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”
(QS. Al-‘Ankabut [29]: 45)

Namun, efek ini hanya terjadi jika shalat dilakukan dengan hati yang hadir. Ketika seseorang benar-benar menyadari bahwa ia sedang berbicara dengan Allah, maka mustahil ia akan kembali kepada maksiat dengan mudah.

Khusyuk menanamkan rasa malu dan takut kepada Allah, yang menjadi benteng moral dalam kehidupan sehari-hari.

3. Khusyuk Memberi Ketenangan Jiwa

Banyak orang mencari ketenangan melalui hiburan atau pelarian duniawi. Padahal, ketenangan sejati hanya bisa didapat dari komunikasi yang tulus dengan Allah.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d [13]: 28)

Shalat yang khusyuk menghadirkan dzikrullah  mengingat Allah dalam setiap gerakan dan bacaan. Hasilnya adalah ketenangan batin, pikiran yang jernih, dan hati yang damai.

4. Khusyuk Membentuk Kepribadian Mukmin Sejati

Orang yang terbiasa khusyuk dalam shalat akan membawa ketenangan itu ke dalam kehidupannya. Ia menjadi pribadi yang sabar, tenang dalam menghadapi ujian, dan lembut terhadap sesama.

Khusyuk menumbuhkan kesadaran spiritual yang kuat bahwa setiap langkah hidup berada dalam pengawasan Allah.


Tanda-Tanda Orang yang Khusyuk dalam Shalat

Menjadi khusyuk bukan berarti tidak bergerak sama sekali, melainkan mampu menjaga hati agar tidak berpaling dari Allah. Berikut tanda-tanda orang yang benar-benar khusyuk dalam shalat:

  1. Hatinya tenang dan tidak tergesa-gesa.
    Ia menikmati setiap gerakan dan bacaan.

  2. Memahami makna bacaan shalat.
    Tidak sekadar hafal, tetapi menghayati setiap kata.

  3. Menjaga pandangan dari hal-hal yang melalaikan.
    Ia fokus menatap tempat sujud, tidak menoleh ke sekeliling.

  4. Menjaga wudhu dan kesucian hati.
    Ia memulai shalat dengan kesiapan lahir dan batin.

  5. Merasa sedang berhadapan langsung dengan Allah.
    Ia sadar bahwa Allah melihat dan mendengar setiap ucapannya.

Orang yang memiliki ciri-ciri ini akan merasakan kenikmatan shalat yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.


Cara Meningkatkan Khusyuk dalam Shalat

Khusyuk adalah anugerah, tetapi juga bisa diusahakan. Para ulama memberikan banyak nasihat untuk menumbuhkan kekhusyukan dalam shalat. Berikut beberapa cara agar shalat lebih khusyuk:

1. Menjaga Wudhu dan Persiapan Sebelum Shalat

Kekhusyukan dimulai sebelum shalat itu sendiri. Menyempurnakan wudhu, memilih pakaian bersih, dan menenangkan hati sebelum shalat adalah langkah penting untuk menghadirkan rasa hormat kepada Allah.

Rasulullah ? bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim berwudhu dengan sempurna, lalu shalat dua rakaat dengan khusyuk, melainkan surga wajib baginya.”
(HR. Muslim)

 

2. Memahami Makna Bacaan Shalat

Banyak orang membaca ayat dan doa tanpa tahu artinya. Padahal, memahami makna bacaan membuat hati lebih terhubung. Saat membaca Al-Fatihah, misalnya, bayangkan sedang berbicara langsung dengan Allah dan mendapatkan jawaban-Nya.

3. Menghadirkan Perasaan Bahwa Ini Adalah Shalat Terakhir

Rasulullah ? bersabda:

“Shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah.”
(HR. Ibnu Majah)

Dengan kesadaran seperti ini, shalat akan dilakukan dengan sepenuh hati, seolah-olah tidak ada kesempatan lain untuk berbicara dengan Allah.

4. Menjauhi Hal-Hal yang Mengganggu Konsentrasi

Matikan ponsel, jauhkan diri dari keramaian, dan pilih tempat shalat yang bersih serta tenang. Lingkungan yang kondusif akan sangat membantu menghadirkan khusyuk.

5. Mengingat Kematian dan Kehidupan Akhirat

Kesadaran bahwa kita akan kembali kepada Allah membuat hati tunduk dan takut untuk lalai. Orang yang mengingat kematian akan shalat dengan kesungguhan yang berbeda.


Dampak Khusyuk terhadap Kehidupan Seorang Muslim

Shalat yang dilakukan dengan khusyuk tidak hanya berdampak pada ibadah, tetapi juga membentuk kepribadian dan akhlak. Berikut dampak positif shalat yang khusyuk dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menumbuhkan Ketenangan dan Optimisme

Orang yang khusyuk dalam shalat jarang gelisah. Ia tahu kepada siapa harus bergantung, dan selalu yakin bahwa setiap masalah memiliki jalan keluar dari Allah.

2. Meningkatkan Kepekaan Sosial

Hati yang lembut karena shalat akan lebih peka terhadap penderitaan orang lain. Dari sinilah muncul semangat untuk berzakat, bersedekah, dan menolong sesama.

3. Menumbuhkan Disiplin dan Keteguhan Iman

Shalat lima waktu mengajarkan keteraturan. Sementara khusyuk menanamkan keikhlasan dan keteguhan. Dua hal ini membentuk karakter Muslim yang kuat dan tangguh.

4. Menghapus Dosa dan Menyucikan Hati

Rasulullah ? bersabda:

“Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan rumah seseorang, ia mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?”
Para sahabat menjawab, “Tidak, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu; Allah menghapus dosa-dosa dengan shalat itu.”*
(HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, manfaat ini hanya akan terasa bila shalat dilakukan dengan hati yang hadir dan penuh kekhusyukan.


Penutup

Khusyuk dalam shalat bukan hanya keutamaan, tetapi kebutuhan bagi setiap Muslim. Ia adalah kunci ketenangan batin, sumber kekuatan iman, dan jalan menuju kedekatan dengan Allah SWT.

Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, shalat yang khusyuk menjadi tempat kembali — ruang pribadi di mana kita berbicara, memohon, dan menenangkan diri di hadapan Sang Pencipta.

Marilah kita terus belajar menghadirkan hati dalam setiap rakaat, memperbaiki kualitas shalat kita, dan menjadikan kekhusyukan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebab, siapa yang menjaga shalatnya dengan khusyuk, maka Allah akan menjaga hatinya dari kegelisahan dan menjaganya di dunia serta akhirat.

“Sesungguhnya shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat yang dilakukan dengan khusyuk dan penuh kehadiran hati.”
(HR. Ahmad)


Dengan menjaga khusyuk dalam shalat, kita tidak hanya beribadah kepada Allah, tetapi juga menenangkan jiwa, menata hati, dan memperkuat kepedulian terhadap sesama.

 

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

 

 

 

 

07/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Hikmah Gerakan Shalat bagi Kesehatan: Menyelaraskan Ibadah dan Kesejahteraan Tubuh

Shalat dalam Islam bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga anugerah yang menyatukan unsur spiritual dan fisik manusia. Setiap gerakan dalam shalat  mulai dari berdiri, rukuk, sujud, hingga duduk memiliki makna ibadah sekaligus memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

 

Dalam setiap rakaat, seorang Muslim melakukan rangkaian gerakan yang teratur dan harmonis. Jika dilakukan dengan benar dan khusyuk, gerakan tersebut melibatkan hampir seluruh otot tubuh, melatih keseimbangan, dan memperlancar sirkulasi darah. Tak heran bila para ahli medis menyebut bahwa shalat adalah bentuk olah tubuh rohani dan jasmani yang sempurna.

Allah SWT berfirman:

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 21)

Ibadah dalam Islam, termasuk shalat, selalu membawa hikmah  tidak hanya untuk akhirat, tetapi juga untuk kesehatan tubuh di dunia.


Makna Ibadah Shalat sebagai Keseimbangan Jiwa dan Raga

Islam mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Dalam shalat, keseimbangan itu tampak nyata. Gerakan-gerakannya melatih tubuh, sementara bacaan-bacaannya menenangkan jiwa.

Saat seorang Muslim berdiri tegak, rukuk dengan penuh penghormatan, lalu bersujud dengan kerendahan hati, seluruh sistem tubuhnya berpartisipasi dalam ibadah. Dalam proses itu, peredaran darah, pernapasan, dan sistem saraf berfungsi lebih baik.

Lebih dari itu, shalat juga mengajarkan ritme dan disiplin hidup. Melalui shalat lima waktu, tubuh terbiasa bergerak secara teratur di waktu-waktu tertentu, selaras dengan ritme biologis manusia  pagi, siang, sore, petang, dan malam.


1. Berdiri Tegak (Qiyam): Melatih Keseimbangan dan Konsentrasi

Gerakan pertama dalam shalat adalah berdiri tegak menghadap kiblat. Posisi ini melatih postur tubuh dan keseimbangan tulang belakang.

Ketika seseorang berdiri dengan benar kaki sejajar, punggung lurus, dan pandangan tertuju ke tempat sujud  maka otot-otot besar seperti paha, betis, dan punggung bagian bawah bekerja dengan stabil. Ini membantu memperbaiki postur dan mengurangi risiko nyeri punggung bawah (low back pain).

Secara psikologis, berdiri dalam shalat juga melatih konsentrasi. Saat seseorang mengucapkan takbiratul ihram dengan mengangkat tangan, ia seolah “menyisihkan” beban dunia dan memusatkan pikirannya kepada Allah.

Gerakan sederhana ini membangun koneksi antara tubuh dan pikiran, menyiapkan seluruh diri untuk memasuki suasana khusyuk.


2. Rukuk: Menyehatkan Tulang Belakang dan Melancarkan Peredaran Darah

Rukuk dilakukan dengan menundukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai, sementara tangan diletakkan di lutut. Gerakan ini memberikan manfaat luar biasa bagi tulang belakang dan sistem sirkulasi.

Secara medis, posisi rukuk membantu:

  • Melenturkan tulang belakang dan mengurangi kekakuan otot punggung.

  • Melancarkan aliran darah ke otak bagian atas, sehingga meningkatkan fokus dan daya ingat.

  • Merelaksasi otot bahu dan leher yang tegang akibat aktivitas harian.

Rasulullah ? mengajarkan agar rukuk dilakukan dengan tenang, tidak tergesa-gesa. Beliau bersabda:

“Tidak sah shalat seseorang yang tidak meluruskan punggungnya dalam rukuk dan sujud.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Gerakan rukuk yang dilakukan dengan sempurna tidak hanya menjaga adab ibadah, tetapi juga menyehatkan tubuh secara alami.


3. I’tidal: Meningkatkan Kestabilan dan Sirkulasi Darah

Setelah rukuk, seorang Muslim berdiri kembali dalam posisi tegak — inilah i’tidal. Gerakan ini membuat darah yang mengalir ke kepala selama rukuk kembali ke posisi normal, sehingga menjaga keseimbangan tekanan darah.

Posisi ini juga memperkuat otot perut, punggung, dan kaki. Saat mengucapkan “Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa lakal hamdu”, dada mengembang dan paru-paru menghirup udara secara optimal. Ini membantu memperbaiki pernapasan dan meningkatkan oksigenasi ke seluruh tubuh.

Dari sisi spiritual, i’tidal adalah momen syukur. Setelah tunduk dalam rukuk, seorang hamba kembali berdiri tegak sebagai simbol bahwa segala kekuatan datang dari Allah.


4. Sujud: Meningkatkan Aliran Darah ke Otak dan Merilekskan Pikiran

Sujud adalah gerakan paling istimewa dalam shalat. Saat sujud, posisi kepala berada lebih rendah daripada jantung, sehingga darah mengalir deras ke otak. Ini memberikan efek positif bagi fungsi otak, daya ingat, dan konsentrasi.

Para ahli kesehatan juga mencatat bahwa sujud bermanfaat untuk:

  • Melancarkan aliran darah ke otak, meningkatkan suplai oksigen.

  • Mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang.

  • Meredakan stres dan kecemasan, karena posisi ini menenangkan sistem saraf pusat.

  • Mengencangkan otot wajah dan meningkatkan elastisitas kulit.

Rasulullah bersabda:

“Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud. Maka perbanyaklah doa pada saat itu.”
(HR. Muslim)

Dari sisi spiritual, sujud melambangkan kerendahan hati dan penyerahan total kepada Allah. Dari sisi kesehatan, sujud adalah bentuk meditasi islami yang menenangkan pikiran dan memperbaiki fungsi tubuh.

 


5. Duduk di Antara Dua Sujud: Melatih Pernapasan dan Relaksasi

Gerakan duduk di antara dua sujud dilakukan dengan posisi tubuh tegak dan tenang. Pada posisi ini, tubuh berada dalam keadaan relaks namun seimbang.

Gerakan ini membantu:

  • Melatih kelenturan sendi lutut dan pergelangan kaki.

  • Menyeimbangkan sistem saraf otonom, yaitu saraf yang mengatur tekanan darah dan detak jantung.

  • Meningkatkan kesadaran pernapasan, karena napas diatur lebih dalam dan teratur.

Ucapan “Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni, warzuqni, wahdini, wa ‘afini, wa’fu anni” pada saat ini memperkuat sugesti positif dalam diri. Kalimat doa itu mengandung makna penyembuhan spiritual memohon ampun, rahmat, dan kesehatan dari Allah SWT.


6. Tasyahhud: Menjaga Kesehatan Tulang Panggul dan Sirkulasi Kaki

Posisi duduk tasyahhud (tahiyyat) menempatkan tubuh dalam posisi setengah bersila, dengan kaki kanan ditekuk dan jari-jari menghadap kiblat. Gerakan ini melatih kelenturan sendi pinggul dan lutut, serta menjaga aliran darah di tungkai bawah.

Secara medis, duduk tasyahhud membantu mencegah varises, memperkuat otot paha, serta menjaga keseimbangan postural. Selain itu, tangan yang diletakkan di paha dan jari telunjuk yang diangkat saat membaca syahadat memperkuat koordinasi antara otot halus dan sistem saraf motorik.

Di sisi spiritual, tasyahhud adalah pernyataan iman  mengingat kembali dua kalimat syahadat dan memperbarui janji tauhid kepada Allah SWT.


7. Salam: Gerakan Penutup yang Menenangkan

Gerakan terakhir dalam shalat adalah menoleh ke kanan dan kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”. Gerakan ini melatih otot leher dan bahu, mengendurkan ketegangan yang mungkin terjadi selama shalat.

Selain manfaat fisik, salam juga memiliki makna sosial dan spiritual yang dalam. Ia mengajarkan doa perdamaian dan kasih sayang — bahwa setelah berkomunikasi dengan Allah, seorang Muslim kembali ke dunia dengan hati yang damai dan niat untuk menebarkan kedamaian.


Hikmah Kesehatan dari Keseluruhan Gerakan Shalat

Jika dilakukan lima kali sehari secara teratur, seluruh rangkaian gerakan shalat akan memberikan efek positif bagi kesehatan jasmani dan rohani. Beberapa di antaranya:

  1. Melatih fleksibilitas dan kekuatan otot.
    Gerakan shalat melibatkan hampir semua kelompok otot utama.

  2. Meningkatkan sirkulasi darah.
    Perubahan posisi dari berdiri, rukuk, dan sujud menjaga aliran darah tetap lancar.

  3. Menurunkan stres dan tekanan darah.
    Bacaan dzikir dan posisi sujud menenangkan sistem saraf dan hormon stres.

  4. Meningkatkan fokus dan ketenangan mental.
    Shalat yang dilakukan dengan khusyuk berfungsi seperti meditasi islami yang menyehatkan pikiran.

  5. Membantu detoksifikasi alami tubuh.
    Posisi rukuk dan sujud memperlancar kerja ginjal dan hati, membantu pembuangan racun.

Shalat yang dilakukan dengan benar adalah terapi alami yang menyatukan gerak, napas, dan dzikir — sesuatu yang kini banyak ditiru dalam dunia olahraga modern seperti yoga dan mindfulness, namun telah diajarkan Islam sejak 14 abad lalu.


Kesimpulan

Shalat bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga rahmat kesehatan bagi manusia. Setiap gerakan dalam shalat memiliki hikmah yang luar biasa  menyehatkan tubuh, menenangkan jiwa, dan menyempurnakan hubungan dengan Allah SWT.

Jika dilakukan dengan benar, penuh kekhusyukan dan ketenangan, shalat menjadi sumber energi positif yang menyehatkan seluruh aspek kehidupan: fisik, mental, dan spiritual.

Marilah kita menegakkan shalat bukan hanya karena kewajiban, tetapi juga karena kesadarannya membawa keseimbangan hidup. Di dalam setiap rukuk dan sujud, tersimpan penyembuhan yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyembuhkan hati.

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat; sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 45)


Shalat adalah harmoni antara tubuh, pikiran, dan ruh. Siapa yang menegakkannya dengan sempurna, akan merasakan kesehatannya di dunia dan kebahagiaannya di akhirat.

  

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

 

 

 

 

07/11/2025 | Kontributor: Admin bidang 1
Keutamaan dan Makna Infak: Menebar Kebaikan, Menyucikan Harta

Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan antara ibadah kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama. Salah satu bentuk nyata dari kepedulian itu adalah infak. Dalam kehidupan seorang Muslim, infak bukan sekadar memberi, tetapi merupakan wujud rasa syukur atas nikmat Allah dan bukti keimanan yang hidup di dalam hati. Infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk kemaslahatan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai; pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 261)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal infak yang dilakukan dengan keikhlasan akan dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah SWT. Tidak ada kebaikan yang sia-sia di sisi-Nya.


Makna Infak dalam Islam

Secara bahasa, infak berasal dari kata nafaqa yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan. Dalam pengertian syariat, infak bermakna mengeluarkan sebagian harta atau rezeki untuk kepentingan yang diridai Allah. Berbeda dengan zakat yang memiliki ketentuan dan batas tertentu, infak bersifat lebih luas dan bebas. Siapa pun bisa berinfak kapan saja, dengan jumlah dan bentuk apa saja, baik berupa uang, makanan, tenaga, waktu, maupun ilmu.

Infak juga memiliki cakupan penerima yang luas. Tidak hanya ditujukan kepada fakir miskin, tetapi juga mencakup segala kegiatan yang bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat, seperti pembangunan masjid, bantuan pendidikan, kegiatan dakwah, atau program kemanusiaan. Dalam hal ini, infak menjadi bentuk pengabdian sosial yang nyata, yang menghubungkan hubungan manusia dengan Tuhannya sekaligus dengan sesama makhluk.


Landasan Infak dalam Al-Qur’an dan Hadis

Infak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Allah SWT berfirman:

“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 195)

Rasulullah ? juga bersabda:

“Tidak akan berkurang harta karena sedekah (infak).”
(HR. Muslim)

Dari ayat dan hadis tersebut, kita memahami bahwa infak bukanlah kehilangan, melainkan jalan menuju keberkahan. Apa yang dikeluarkan karena Allah akan kembali dalam bentuk yang jauh lebih berharga, baik dalam rezeki, ketenangan hati, maupun keselamatan hidup.


Keutamaan Infak dalam Kehidupan

Infak membawa banyak manfaat, baik untuk pribadi maupun masyarakat. Ia mendidik manusia untuk tidak cinta dunia secara berlebihan, melatih keikhlasan, serta menumbuhkan empati terhadap penderitaan orang lain. Seseorang yang terbiasa berinfak akan memiliki hati yang lembut dan lapang.

Allah SWT berfirman:

“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.”
(QS. Ali Imran [3]: 92)

Ayat ini mengajarkan bahwa tingkat keimanan seseorang diukur dari sejauh mana ia rela memberikan sebagian harta yang dicintainya demi kebaikan. Infak juga menjadi sarana penyucian jiwa dan harta. Dengan mengeluarkan sebagian dari apa yang kita miliki, hati terbebas dari sifat kikir dan rakus, sementara harta yang tersisa menjadi lebih berkah.

Allah menjelaskan dalam firman-Nya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”
(QS. At-Taubah [9]: 103)

Walaupun ayat ini berbicara tentang zakat, maknanya juga mencakup infak. Setiap harta yang dikeluarkan dengan niat baik akan membawa kebersihan dan keberkahan bagi pemiliknya.


Infak Sebagai Perlindungan dan Penarik Rezeki

Rasulullah  bersabda:

“Sedekah dapat memadamkan murka Allah dan menolak kematian yang buruk.”
(HR. Tirmidzi)

 

Hadis ini menggambarkan kekuatan spiritual dari infak. Ketika seseorang berinfak dengan niat ikhlas, Allah akan menjaganya dari marabahaya dan menggantinya dengan rezeki yang lebih luas. Dalam banyak kisah para sahabat, sering disebutkan bahwa mereka tidak pernah takut miskin karena berinfak, sebab mereka yakin bahwa Allah-lah pemilik sejati dari segala harta.

Infak juga menjadi bentuk syukur yang konkret. Ketika seseorang mendapatkan rezeki, lalu ia berbagi dengan orang lain, maka ia sedang menegaskan rasa terima kasihnya kepada Sang Pemberi Rezeki. Dari sinilah tumbuh keyakinan bahwa harta yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berkurang, bahkan bertambah keberkahannya.


Infak Menumbuhkan Solidaritas Sosial

Infak memiliki dampak sosial yang sangat besar. Dalam masyarakat, infak berperan penting untuk mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Dengan berinfak, tercipta jembatan kasih sayang dan solidaritas yang menguatkan persaudaraan sesama Muslim.

Ketika seseorang membantu orang lain dengan hartanya, sebenarnya ia sedang menanam benih persaudaraan dan kebaikan. Infak tidak hanya meringankan beban penerima, tetapi juga menumbuhkan kebahagiaan di hati pemberi. Rasa empati, kasih sayang, dan keadilan sosial akan tumbuh dalam masyarakat yang gemar berinfak.

Allah SWT berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan.”
(QS. Al-Ma’idah [5]: 2)

Infak adalah salah satu wujud nyata dari tolong-menolong dalam kebaikan. Melalui infak, Islam menanamkan nilai tanggung jawab sosial yang tinggi dan menjadikan umatnya saling menopang satu sama lain.


Infak Sebagai Investasi Akhirat

Harta yang diinfakkan tidak akan lenyap begitu saja. Ia berubah menjadi pahala yang terus mengalir hingga akhir hayat. Rasulullah ? bersabda:

“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Infak yang digunakan untuk membangun masjid, membantu pendidikan, atau membiayai kegiatan dakwah akan terus mengalir pahalanya meskipun pemberinya telah tiada. Inilah bentuk investasi sejati yang tidak pernah merugi. Dunia mungkin mengenal investasi yang menguntungkan secara materi, namun Islam mengajarkan investasi yang lebih kekal, yaitu amal yang berpahala hingga hari kiamat.


Infak di Era Modern

Perkembangan teknologi mempermudah umat Islam untuk berinfak. Kini, infak dapat dilakukan secara digital melalui lembaga resmi seperti BAZNAS atau platform zakat dan infak daring. Melalui sistem yang aman dan transparan, masyarakat dapat menyalurkan bantuan dengan cepat dan tepat sasaran.

Infak digital bukan sekadar kemudahan, tetapi juga wujud adaptasi ibadah terhadap perkembangan zaman. Di balik setiap klik donasi, terdapat niat suci dan semangat berbagi yang tidak kalah nilainya dengan infak secara langsung. Dengan teknologi, infak bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat, dari pelosok desa hingga korban bencana di wilayah terpencil.


Kesimpulan

Infak adalah ibadah yang mengandung makna mendalam, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Ia mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukanlah yang disimpan, tetapi yang dibelanjakan di jalan Allah. Infak menyucikan hati dari sifat tamak, mengundang keberkahan, dan memperkuat tali persaudaraan antarumat manusia.

Setiap rupiah yang kita keluarkan dengan ikhlas akan menjadi saksi kebaikan di sisi Allah. Infak adalah wujud nyata dari cinta, kasih sayang, dan kepedulian yang menghidupkan hati.

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:

“Apa saja yang kamu infakkan, niscaya Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang terbaik.”
(QS. Saba’ [34]: 39)

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang gemar berinfak, bukan karena berlebih, tetapi karena ingin memberi arti. Sebab, dalam setiap infak yang kita keluarkan, tersembunyi keberkahan yang akan berbuah kebaikan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

 

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

 

 

 

 

 

07/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Infak untuk Palestina: Wujud Kepedulian dan Persaudaraan Umat Islam

Palestina adalah tanah yang penuh berkah, tempat lahirnya banyak nabi dan saksi perjuangan panjang umat Islam. Di tanah suci itu berdiri Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam dan salah satu dari tiga masjid yang dimuliakan. Namun, hingga kini, saudara-saudara kita di Palestina masih hidup di bawah penjajahan dan penderitaan yang panjang.

 

Di tengah situasi sulit itu, infak menjadi salah satu bentuk nyata solidaritas dan cinta kasih umat Islam di seluruh dunia. Infak untuk Palestina bukan hanya wujud kepedulian kemanusiaan, tetapi juga ibadah yang tinggi nilainya di sisi Allah SWT. Ia menjadi bukti bahwa persaudaraan Islam tidak mengenal batas wilayah, bahasa, atau bangsa.


Makna Infak dan Kewajiban Kepedulian

Infak dalam Islam berarti mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan yang diridai Allah SWT. Tidak ada batasan waktu atau jumlah dalam berinfak, karena setiap pemberian yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan pahala yang besar.

Dalam konteks Palestina, infak memiliki makna ganda. Di satu sisi, ia merupakan amal sosial yang membantu mereka yang kehilangan rumah, keluarga, dan mata pencaharian. Di sisi lain, infak menjadi wujud cinta terhadap agama dan simbol pembelaan terhadap kehormatan umat Islam di bumi suci.

Allah SWT berfirman:

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 261)

Setiap infak yang disalurkan untuk membantu saudara di Palestina adalah benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi pahala besar. Bahkan dalam kondisi sulit sekalipun, Islam mengajarkan agar umatnya tetap berinfak karena setiap pemberian, sekecil apa pun, memiliki makna besar di sisi Allah.


Palestina dan Tanggung Jawab Kemanusiaan Umat Islam

Umat Islam di seluruh dunia memiliki ikatan batin yang kuat dengan Palestina. Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem Timur adalah salah satu tempat tersuci dalam Islam. Rasulullah ? bersabda:

“Janganlah kamu melakukan perjalanan jauh kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kedudukan Masjid Al-Aqsa menjadikan Palestina memiliki nilai spiritual yang tinggi. Membela dan membantu rakyatnya bukan hanya urusan politik, tetapi juga ibadah. Infak untuk Palestina adalah bentuk cinta kepada Al-Aqsa dan kepedulian terhadap saudara seiman yang terzalimi.

Setiap kali umat Islam menyalurkan bantuan ke Palestina, sesungguhnya mereka sedang memperjuangkan kehormatan umat dan melanjutkan tradisi tolong-menolong yang diajarkan Rasulullah ?. Ini adalah bentuk nyata dari firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat [49]: 10)

Infak untuk Palestina bukan hanya tentang memberi harta, melainkan juga menegakkan rasa persaudaraan sejati.


Infak sebagai Wujud Cinta dan Solidaritas

Setiap rupiah yang kita infakkan untuk Palestina membawa harapan bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Bayangkan seorang anak kecil yang kehilangan orang tuanya, seorang ibu yang berjuang mencari air bersih, atau seorang ayah yang berusaha memberi makan keluarga di tengah reruntuhan bangunan.

Ketika kita berinfak, kita membantu mereka bertahan hidup. Kita hadir sebagai saudara yang tidak membiarkan mereka berjuang sendirian. Infak bukan hanya materi, tetapi juga doa, cinta, dan harapan yang kita kirimkan melalui setiap bantuan yang kita berikan.

Rasulullah ? bersabda:

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengingatkan bahwa penderitaan rakyat Palestina adalah penderitaan kita bersama. Ketika mereka kehilangan tempat tinggal, sejatinya sebagian dari tubuh umat Islam sedang terluka. Maka, infak adalah cara kita merawat luka itu dengan cinta dan kepedulian.


Keutamaan Infak untuk Palestina

Infak untuk Palestina memiliki nilai yang istimewa karena mengandung dua keutamaan sekaligus. Pertama, membantu sesama manusia yang membutuhkan, dan kedua, membela tempat suci yang dimuliakan Allah.

Dalam setiap bantuan yang diberikan, terkandung amal yang terus mengalir. Uang yang digunakan untuk membangun rumah, membeli obat, menyediakan makanan, atau memperbaiki sekolah akan menjadi sedekah jariyah yang pahalanya tidak akan terputus.

 

Infak juga menjadi jalan untuk memperkuat hubungan spiritual antara umat Islam di seluruh dunia. Ketika kita berinfak untuk Palestina, kita sedang menegaskan bahwa kita adalah satu umat yang saling menopang dan mendukung. Inilah makna dari ukhuwah Islamiyah yang sejati.

Allah SWT berfirman:

“Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia.”
(QS. Al-Ma’idah [5]: 32)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap nyawa yang terselamatkan melalui infak kita adalah amal besar yang nilainya setara dengan menyelamatkan umat manusia.


Infak Digital dan Peran Lembaga Resmi

Di era modern, berinfak untuk Palestina menjadi semakin mudah. Melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, LAZNAS, dan berbagai platform donasi terpercaya, umat Islam dapat menyalurkan bantuan dengan aman dan transparan. Sistem digital memudahkan siapa pun, di mana pun, untuk ikut berpartisipasi dalam meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Lembaga-lembaga resmi memiliki jaringan kerja sama internasional yang memastikan bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Setiap donasi yang diberikan akan dikelola secara profesional, diaudit secara terbuka, dan disalurkan dalam bentuk kebutuhan mendesak seperti pangan, obat-obatan, air bersih, dan tempat tinggal.

Dengan adanya sistem ini, umat Islam dapat menunaikan kewajiban sosialnya dengan tenang, karena infak yang disalurkan tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga efektif dan berdampak langsung.


Infak sebagai Bentuk Syukur

Infak untuk Palestina juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang kita rasakan di tanah air yang damai. Saat saudara-saudara kita di sana hidup dalam kesulitan, kita masih menikmati keamanan, makanan yang cukup, dan tempat tinggal yang layak.

Bersyukur tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi diwujudkan dengan tindakan nyata. Salah satunya dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim [14]: 7)

Dengan berinfak untuk Palestina, kita sedang menunjukkan rasa syukur kepada Allah. Kita tidak hanya menjaga nikmat yang kita miliki, tetapi juga memperluas nikmat itu agar dirasakan oleh saudara kita di negeri yang sedang diuji.


Kesimpulan

Infak untuk Palestina adalah panggilan hati dan kewajiban moral setiap Muslim. Ia bukan hanya bentuk bantuan materi, tetapi juga simbol kasih sayang, persaudaraan, dan cinta kepada Allah. Di balik setiap rupiah yang dikeluarkan, tersimpan doa, harapan, dan solidaritas yang menguatkan mereka yang sedang berjuang.

Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi orang yang membantu saudaranya di jalan kebaikan. Bahkan dalam hadis disebutkan bahwa Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.

“Barang siapa menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah akan menolong kebutuhannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Mari jadikan infak untuk Palestina sebagai wujud nyata kepedulian kita. Jangan menunggu mampu untuk berbagi, karena setiap bantuan, sekecil apa pun, bisa menjadi cahaya harapan bagi mereka yang sedang berjuang di jalan Allah.

Semoga Allah SWT menerima setiap infak yang kita berikan, melipatgandakannya menjadi pahala yang besar, dan menjadikannya sebagai jalan turunnya keberkahan bagi diri, keluarga, dan bangsa.


Infak untuk Palestina adalah bentuk cinta dan persaudaraan. Saat kita memberi, sesungguhnya kita sedang menyembuhkan luka umat dan menegakkan kehormatan Islam.

 

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

 

 

 

 

 

 

07/11/2025 | Kontributor: Admin bidang 1

Artikel Terbaru

Tentang Infak
Tentang Infak
Apa Itu Infak? Secara istilah, infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat, yang ditujukan untuk kemaslahatan umum. Hal ini juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1, yang menyebutkan bahwa infak merupakan salah satu bentuk pengelolaan harta umat untuk kepentingan sosial. Berbeda dengan zakat yang memiliki ketentuan nisab dan haul, infak lebih fleksibel karena dapat dikeluarkan kapan saja, tanpa batasan jumlah, sesuai dengan kemampuan pemberinya. Infak dalam Perspektif Islam Allah SWT memerintahkan setiap hamba-Nya untuk menyisihkan sebagian hartanya dalam bentuk infak. Infak bukan hanya sekadar kewajiban sosial, melainkan juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: "Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran: 133–134) Ayat ini menegaskan bahwa infak adalah amalan yang sangat mulia. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang ringan tangan, gemar menolong, dan selalu berbuat kebaikan. Hikmah dan Manfaat Infak Menunaikan infak bukan hanya memberi manfaat bagi penerima, tetapi juga membawa keberkahan bagi pemberinya. Beberapa hikmah dari infak antara lain: - Membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir. - Menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sosial. - Menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. - Mendatangkan keberkahan rezeki serta ketenangan hati. Program Penyaluran Infak BAZNAS Kota Yogyakarta BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menyalurkan infak umat melalui berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat, antara lain: 1. Infak Ekonomi – membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup dan kemandirian ekonomi. 2. Infak Kesehatan – memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. 3. Infak Pendidikan – mendukung pendidikan anak-anak, khususnya yang kurang mampu. 4. Infak Yatim – perhatian khusus bagi anak-anak yatim agar tetap berdaya dan bersemangat dalam meraih cita-cita. 5. Infak Sosial Kemanusiaan – kepedulian terhadap sesama dalam berbagai aspek sosial. 6. Infak Kebencanaan – membantu korban bencana alam melalui aksi cepat tanggap. 7. Infak Dakwah – mendukung syiar Islam agar semakin luas dan bermanfaat bagi umat. Infak adalah wujud nyata kepedulian sosial yang dianjurkan oleh agama. Melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, masyarakat dapat menyalurkan infak secara tepat sasaran dan penuh keberkahan. Mari bersama-sama menjadikan infak sebagai bagian dari gaya hidup, agar lebih banyak saudara kita yang terbantu, dan lebih banyak kebaikan yang kita tebarkan. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
Menyempurnakan Ramadhan dengan Fidyah dan Zakat Fitrah
Menyempurnakan Ramadhan dengan Fidyah dan Zakat Fitrah
Pentingnya Menunaikan Fidyah Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik, spiritual, maupun dalam hal kewajiban ibadah. Salah satu kewajiban yang perlu diperhatikan adalah fidyah, yaitu pengganti bagi orang yang tidak mampu berpuasa dengan alasan tertentu seperti sakit permanen, usia lanjut, atau kondisi lain yang membuatnya tidak memungkinkan berpuasa. Di Kota Yogyakarta, BAZNAS telah menetapkan besaran fidyah sebesar 0,75 kg beras atau dapat diganti dengan uang senilai Rp 11.250,- per hari yang ditinggalkan. Penetapan ini berdasarkan keputusan bersama dengan lembaga keagamaan dan instansi terkait seperti MUI, DMI, PCNU, dan PDM Kota Yogyakarta. Melalui fidyah, umat Islam tetap dapat menjalankan kewajiban ibadah meski tidak berpuasa, sekaligus membantu kaum dhuafa agar merasakan manfaat dari harta yang kita keluarkan. Zakat Fitrah: Penyempurna Ibadah Puasa Selain fidyah, kewajiban lain yang tidak kalah penting menjelang akhir Ramadhan adalah zakat fitrah. Zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih jiwa dan penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW mewajibkan setiap muslim, baik dewasa maupun anak-anak, laki-laki maupun perempuan, untuk menunaikan zakat fitrah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Besaran zakat fitrah yang berlaku di Kota Yogyakarta adalah 2,5 kg beras per jiwa atau setara dengan Rp 37.500 per jiwa. Niat zakat fitrah sebagaimana dicontohkan adalah: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah Ta’ala.” Dengan zakat fitrah, umat Islam tidak hanya membersihkan diri dari kekurangan saat berpuasa, tetapi juga memastikan bahwa saudara-saudara kita yang kurang mampu dapat turut berbahagia di hari raya Idul Fitri. Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menjadi kesempatan bagi setiap muslim untuk memperbanyak amal kebaikan. Dengan menunaikan fidyah dan zakat fitrah, kita bukan hanya melaksanakan kewajiban agama, tetapi juga menebarkan kebahagiaan bagi sesama. Mari sempurnakan Ramadhan dengan berbagi, agar kemenangan Idul Fitri benar-benar dirasakan oleh seluruh umat. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
10 Hikmah Beriman kepada Hari Akhir dalam Kehidupan Muslim
10 Hikmah Beriman kepada Hari Akhir dalam Kehidupan Muslim
Beriman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini setiap muslim. Keyakinan ini tidak hanya sebatas pada kepercayaan akan adanya kehidupan setelah mati, tetapi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap cara seorang muslim menjalani hidup di dunia. Dengan memahami dan meyakini hari akhir, seorang hamba akan lebih berhati-hati dalam setiap ucapan, tindakan, serta keputusan yang diambil. Banyak sekali hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Keyakinan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, kesadaran akan keadilan Allah, hingga motivasi untuk memperbanyak amal kebaikan. Artikel ini akan mengulas 10 hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat memperkuat iman dan memberikan ketenangan batin bagi setiap muslim. 1. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Salah satu hikmah beriman kepada hari akhir adalah lahirnya rasa tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan. Seorang muslim yang yakin bahwa setiap amal akan dihisab di akhirat akan lebih berhati-hati dalam bertindak. Rasa tanggung jawab ini tercermin dalam hal-hal kecil maupun besar. Misalnya, seorang pekerja akan bekerja dengan jujur, bukan hanya karena diawasi atasan, tetapi karena sadar ada pengawasan Allah yang lebih sempurna. Inilah hikmah beriman kepada hari akhir yang menjaga integritas manusia. Selain itu, tanggung jawab yang lahir dari keyakinan ini juga membuat seseorang tidak mudah berbuat zalim kepada orang lain. Ia paham bahwa semua perbuatan, baik maupun buruk, akan mendapatkan balasan. Dengan demikian, hikmah beriman kepada hari akhir menjadi dasar penting terbentuknya masyarakat yang adil dan beretika. Lebih jauh lagi, keyakinan ini membuat seorang muslim menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Semua keputusan, baik dalam pekerjaan, bisnis, maupun keluarga, harus dipertanggungjawabkan kelak. Rasa tanggung jawab inilah yang menjadi salah satu bentuk nyata hikmah beriman kepada hari akhir. Dengan adanya rasa tanggung jawab tersebut, seorang muslim mampu menjaga dirinya dari perbuatan yang sia-sia. Ia lebih fokus kepada amal yang bernilai ibadah. Inilah salah satu bukti bahwa hikmah beriman kepada hari akhir benar-benar membawa pengaruh besar dalam kehidupan. 2. Mendorong untuk Beramal Saleh Hikmah beriman kepada hari akhir selanjutnya adalah munculnya motivasi untuk memperbanyak amal saleh. Seorang muslim yang yakin dengan adanya surga dan neraka akan berusaha menabung amal kebaikan sebagai bekal akhirat. Kesadaran ini membuat setiap langkah kehidupan menjadi lebih bermakna. Bahkan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, dan berkeluarga bisa bernilai ibadah apabila dilakukan dengan niat yang benar. Hikmah beriman kepada hari akhir menanamkan semangat untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Selain itu, amal saleh yang dilakukan seorang muslim tidak terbatas pada ibadah mahdhah seperti salat, puasa, atau zakat, tetapi juga mencakup amal sosial. Membantu sesama, menyantuni anak yatim, hingga menjaga lingkungan termasuk amal yang akan mendatangkan pahala. Inilah bentuk nyata dari hikmah beriman kepada hari akhir yang memperluas pemahaman tentang ibadah. Dorongan beramal saleh juga membuat seorang muslim lebih bersyukur dan ikhlas dalam berbuat kebaikan. Ia tidak mencari pujian manusia, karena yang ia cari hanyalah ridha Allah. Inilah salah satu wujud terbesar hikmah beriman kepada hari akhir yang menjadikan amal lebih tulus. Dengan demikian, keyakinan pada hari akhir tidak hanya menjadi konsep teologis, tetapi juga menjadi pendorong praktis untuk menjalani hidup penuh kebaikan. Itulah mengapa hikmah beriman kepada hari akhir sangat penting bagi pembentukan karakter muslim. 3. Menjauhkan dari Perbuatan Maksiat Hikmah beriman kepada hari akhir juga berfungsi sebagai tameng dari perbuatan maksiat. Kesadaran akan adanya hisab, siksa kubur, dan neraka membuat seorang muslim lebih berhati-hati dalam melanggar larangan Allah. Ketika muncul godaan untuk berbuat dosa, keyakinan ini akan menjadi pengingat kuat. Misalnya, seseorang yang ingin melakukan kecurangan dalam bisnis akan mengurungkan niatnya karena sadar semua perbuatannya akan diperhitungkan di akhirat. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadi pengendali hawa nafsu. Selain itu, kesadaran akan siksa akhirat juga membuat seseorang tidak meremehkan dosa kecil. Ia paham bahwa dosa yang terus-menerus dilakukan akan menumpuk dan menjadi beban berat di hari perhitungan. Inilah salah satu bentuk nyata dari hikmah beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, iman kepada hari akhir berperan penting dalam menjaga moralitas manusia. Orang yang meyakini adanya balasan kelak akan selalu berusaha menahan diri dari perbuatan yang bisa menjerumuskannya ke dalam dosa besar. Hikmah beriman kepada hari akhir ini sangat relevan untuk menciptakan pribadi yang bersih dari kemaksiatan. Keyakinan ini juga memberi rasa takut yang sehat (khauf) kepada Allah. Rasa takut ini bukan menakutkan, tetapi justru menjaga manusia agar tetap berada di jalan yang benar. Inilah bukti kuat betapa hikmah beriman kepada hari akhir sangat bermanfaat bagi kehidupan spiritual seorang muslim. 4. Menumbuhkan Sikap Sabar dalam Ujian Setiap manusia pasti menghadapi ujian hidup, baik berupa kesulitan ekonomi, sakit, maupun kehilangan orang yang dicintai. Salah satu hikmah beriman kepada hari akhir adalah tumbuhnya sikap sabar dalam menghadapi ujian tersebut. Seorang muslim yang yakin dengan kehidupan setelah mati akan menyadari bahwa semua penderitaan di dunia hanyalah sementara. Ia akan lebih mudah bersabar karena yakin bahwa setiap kesabaran akan dibalas pahala besar di akhirat. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadi sumber kekuatan batin. Sikap sabar ini juga membuat seseorang tidak mudah berputus asa. Ia sadar bahwa ujian adalah bagian dari kasih sayang Allah untuk meninggikan derajat hamba-Nya. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadikan setiap kesulitan sebagai ladang pahala. Selain itu, kesabaran juga membuat hati lebih tenang. Ketika menghadapi masalah, seorang muslim yang beriman kepada hari akhir akan lebih ikhlas dan tawakal kepada Allah. Inilah salah satu bukti nyata dari hikmah beriman kepada hari akhir dalam kehidupan. Dengan sabar, seorang muslim mampu menghadapi ujian dengan lapang dada. Ia tidak akan larut dalam kesedihan berlebihan karena yakin bahwa balasan di akhirat jauh lebih indah. Hikmah beriman kepada hari akhir benar-benar memberikan kekuatan luar biasa bagi hati yang sedang diuji. 5. Menumbuhkan Rasa Syukur Selain sabar, hikmah beriman kepada hari akhir juga menumbuhkan rasa syukur. Seorang muslim akan lebih mudah mensyukuri nikmat yang diberikan Allah ketika sadar bahwa semua nikmat akan dipertanggungjawabkan kelak. Syukur ini tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan. Seorang muslim yang bersyukur akan menggunakan nikmatnya untuk hal-hal yang diridhai Allah. Misalnya, harta yang dimiliki digunakan untuk bersedekah. Hikmah beriman kepada hari akhir membuat syukur menjadi lebih bermakna. Rasa syukur juga menjadikan hati lebih tenang dan bahagia. Orang yang bersyukur tidak mudah iri dengan nikmat orang lain, karena ia yakin bahwa pembagian rezeki Allah adalah adil dan akan dilengkapi dengan balasan di akhirat. Inilah bentuk nyata hikmah beriman kepada hari akhir yang menumbuhkan kepuasan batin. Selain itu, syukur juga mendorong seseorang untuk terus memperbanyak amal baik. Ia sadar bahwa semakin banyak nikmat yang diterima, semakin besar pula tanggung jawab di hadapan Allah. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadikan rasa syukur sebagai motivasi untuk hidup lebih bermanfaat. Dengan demikian, iman kepada hari akhir menumbuhkan kesadaran bahwa nikmat dunia hanyalah sementara. Nikmat yang sebenarnya adalah ketika seorang hamba diterima amalnya dan dimasukkan ke dalam surga. Itulah salah satu hikmah beriman kepada hari akhir yang membuat seorang muslim lebih ikhlas dan rendah hati. 6. Meneguhkan Keimanan kepada Allah Hikmah beriman kepada hari akhir juga berfungsi meneguhkan keyakinan seorang muslim kepada Allah. Keyakinan bahwa Allah Maha Adil dan akan memberikan balasan kepada setiap hamba menjadikan iman semakin kuat. Kesadaran ini membuat seorang muslim tidak meragukan janji Allah tentang surga dan neraka. Ia yakin bahwa semua amal, sekecil apapun, akan diperhitungkan. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadi penguat iman dalam menjalani kehidupan. Selain itu, keyakinan ini juga membuat seorang muslim semakin taat kepada Allah. Ia menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah perjalanan sementara menuju akhirat yang kekal. Hikmah beriman kepada hari akhir meneguhkan hati untuk terus istiqamah. Keimanan yang teguh juga menjadikan seorang muslim tidak mudah goyah menghadapi godaan dunia. Ia paham bahwa dunia bukan tujuan akhir, melainkan ladang amal. Hikmah beriman kepada hari akhir mengingatkan bahwa tujuan sejati adalah ridha Allah. Dengan demikian, iman kepada hari akhir bukan sekadar teori, melainkan penguat bagi iman kepada Allah yang Maha Kuasa. Itulah salah satu hikmah beriman kepada hari akhir yang membuat seorang muslim semakin kokoh dalam keyakinan. 7. Membentuk Akhlak Mulia Salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang muslim adalah akhlak. Hikmah beriman kepada hari akhir sangat berpengaruh dalam membentuk akhlak yang baik. Seorang muslim yang yakin dengan hari akhir akan menjaga tutur kata, sikap, dan perilakunya. Ia tidak ingin amalnya sia-sia hanya karena menyakiti orang lain. Hikmah beriman kepada hari akhir mendorong manusia untuk berakhlak mulia. Akhlak mulia ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bersikap jujur, rendah hati, menghormati orang tua, hingga menjaga amanah. Semua itu dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa amal akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Inilah wujud nyata dari hikmah beriman kepada hari akhir. Selain itu, akhlak mulia juga membuat seseorang dicintai Allah dan manusia. Kehidupan sosial pun menjadi lebih harmonis. Hikmah beriman kepada hari akhir menciptakan masyarakat yang berlandaskan akhlak Islami. Dengan demikian, iman kepada hari akhir menjadi fondasi penting dalam pembentukan akhlak seorang muslim. Akhlak mulia bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Itulah salah satu hikmah beriman kepada hari akhir yang sangat berharga. 8. Menghadirkan Rasa Keadilan Hikmah beriman kepada hari akhir juga meneguhkan keyakinan bahwa keadilan sejati hanya milik Allah. Di dunia, terkadang ada orang yang berbuat zalim namun luput dari hukuman. Namun, iman kepada hari akhir membuat seorang muslim yakin bahwa tidak ada satu pun yang luput dari keadilan Allah. Kesadaran ini memberi ketenangan batin. Seseorang tidak perlu merasa iri ketika melihat kezaliman seolah tidak dihukum di dunia. Hikmah beriman kepada hari akhir mengingatkan bahwa semua akan dibalas dengan adil di akhirat. Selain itu, keyakinan akan keadilan Allah juga membuat seseorang lebih berhati-hati agar tidak berbuat zalim. Ia sadar bahwa sekecil apapun perbuatan, semuanya akan mendapatkan balasan. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadikan manusia lebih adil dalam bersikap. Rasa keadilan ini juga menumbuhkan harapan bagi mereka yang terzalimi. Mereka yakin bahwa kesabaran mereka tidak sia-sia, karena Allah akan memberikan balasan yang lebih baik di akhirat. Hikmah beriman kepada hari akhir benar-benar menjadi penghibur hati. Dengan demikian, iman kepada hari akhir tidak hanya memperkuat kesabaran, tetapi juga menghadirkan keadilan sejati yang tidak ditemukan di dunia. Itulah salah satu hikmah beriman kepada hari akhir yang memberikan ketenteraman jiwa. 9. Memberi Harapan Akan Kehidupan Kekal Hikmah beriman kepada hari akhir juga memberikan harapan bahwa kehidupan sejati ada setelah kematian. Keyakinan ini membuat seorang muslim tidak terjebak dalam kesenangan dunia yang fana. Dengan adanya harapan ini, seorang muslim lebih bersemangat menjalani kehidupan. Ia sadar bahwa surga adalah tujuan akhir yang harus diperjuangkan. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadikan hidup lebih penuh makna. Selain itu, harapan akan kehidupan kekal juga membuat seorang muslim tidak takut menghadapi kematian. Ia menyadari bahwa kematian hanyalah pintu menuju kehidupan yang lebih baik bagi orang beriman. Inilah salah satu bentuk nyata dari hikmah beriman kepada hari akhir. Harapan ini juga membuat seseorang lebih fokus pada tujuan jangka panjang, bukan sekadar mengejar dunia. Hikmah beriman kepada hari akhir membentuk pola pikir visioner yang selalu mengaitkan kehidupan dunia dengan akhirat. Dengan demikian, iman kepada hari akhir memberikan optimisme bahwa perjuangan hidup di dunia tidak akan sia-sia. Semua usaha akan dibalas dengan kehidupan kekal di akhirat. Inilah hikmah beriman kepada hari akhir yang menenangkan hati. 10. Menjadi Motivasi untuk Hidup Lebih Bermakna Hikmah beriman kepada hari akhir yang terakhir adalah munculnya motivasi untuk hidup lebih bermakna. Seorang muslim yang yakin dengan hari akhir akan berusaha mengisi hidupnya dengan amal yang memberi manfaat, baik untuk dirinya maupun orang lain. Motivasi ini membuat seseorang lebih fokus mengejar amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan keturunan saleh. Hikmah beriman kepada hari akhir mengajarkan bahwa amal baik akan terus mengalir meski seseorang telah tiada. Selain itu, motivasi hidup bermakna juga menjadikan seorang muslim lebih produktif dan tidak mudah menyerah. Ia sadar bahwa setiap usaha, sekecil apapun, akan dihitung sebagai amal. Hikmah beriman kepada hari akhir membuat hidup terasa lebih bernilai. Hidup bermakna juga berarti berusaha menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Seorang muslim ingin dikenang sebagai pribadi yang bermanfaat, bukan hanya untuk dunia, tetapi juga untuk bekal akhirat. Hikmah beriman kepada hari akhir menjadikan kehidupan penuh tujuan. Dengan demikian, keyakinan pada hari akhir tidak hanya memberi pengaruh spiritual, tetapi juga sosial dan psikologis. Inilah salah satu hikmah beriman kepada hari akhir yang membuat hidup seorang muslim penuh arti. Beriman kepada hari akhir adalah pilar penting dalam kehidupan seorang muslim. Dari sepuluh poin di atas, terlihat jelas bahwa hikmah beriman kepada hari akhir mencakup berbagai aspek: mulai dari rasa tanggung jawab, dorongan beramal saleh, menjauhi maksiat, sabar, syukur, hingga motivasi untuk hidup lebih bermakna. Dengan keyakinan ini, seorang muslim mampu menjalani hidup dengan lebih tenang, penuh makna, dan selalu mengingat bahwa kehidupan sejati ada di akhirat. Hikmah beriman kepada hari akhir benar-benar menjadi cahaya yang menuntun manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
12 Hikmah Puasa Ramadhan yang Membentuk Pribadi Taqwa
12 Hikmah Puasa Ramadhan yang Membentuk Pribadi Taqwa
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Ibadah ini tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki tujuan besar untuk membentuk pribadi bertakwa. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, Allah menegaskan bahwa diwajibkannya puasa Ramadhan adalah agar manusia menjadi hamba yang bertakwa. Oleh karena itu, memahami hikmah puasa Ramadhan menjadi penting agar setiap muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan kesadaran penuh dan mendapatkan manfaat spiritual, sosial, maupun kesehatan. Artikel ini akan menguraikan 12 hikmah puasa Ramadhan yang dapat membantu seorang muslim menjadi pribadi lebih baik, lebih dekat dengan Allah, serta lebih bermanfaat bagi sesama. 1. Menumbuhkan Ketakwaan kepada Allah Salah satu hikmah puasa Ramadhan yang utama adalah menumbuhkan ketakwaan kepada Allah. Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seorang muslim belajar mengendalikan hawa nafsu. Proses ini menjadi latihan spiritual yang membawa kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi setiap langkah kita. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan mengajarkan kesabaran dan kepatuhan pada aturan Allah. Saat seseorang rela meninggalkan makanan dan minuman padahal halal di luar Ramadhan, hal itu menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya tunduk sepenuhnya kepada perintah Allah. Hikmah puasa Ramadhan juga terlihat dari bagaimana seorang muslim berusaha menghindari dosa seperti ghibah, fitnah, dan perkataan kotor. Semua ini memperkuat kualitas takwa, yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, ketakwaan yang lahir dari hikmah puasa Ramadhan akan memengaruhi seluruh aspek kehidupan, baik dalam ibadah, pergaulan, maupun pekerjaan sehari-hari. Pada akhirnya, hikmah puasa Ramadhan membimbing seorang muslim untuk hidup penuh kesadaran spiritual, sehingga segala aktivitasnya bernilai ibadah. 2. Melatih Kesabaran dalam Kehidupan Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sarat dengan latihan kesabaran. Seorang muslim harus mampu menahan lapar, haus, emosi, serta dorongan hawa nafsu lainnya. Inilah salah satu hikmah puasa Ramadhan yang paling terasa dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran yang lahir dari hikmah puasa Ramadhan tidak hanya berlaku saat beribadah, tetapi juga dalam menghadapi ujian hidup. Seorang muslim belajar untuk menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga melatih kesabaran dalam menahan diri dari perbuatan buruk. Dengan berpuasa, seseorang lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak. Puasa juga melatih kesabaran dalam menunggu waktu berbuka. Menahan diri hingga azan magrib berkumandang adalah bentuk nyata dari pengendalian diri yang kuat. Dari semua ini, jelaslah bahwa hikmah puasa Ramadhan adalah membentuk pribadi yang lebih sabar, tabah, dan kuat menghadapi berbagai tantangan kehidupan. 3. Mengasah Rasa Syukur Hikmah puasa Ramadhan yang sangat indah adalah menumbuhkan rasa syukur atas nikmat Allah. Saat lapar dan haus, seorang muslim merasakan betapa berharganya makanan dan minuman yang selama ini mungkin dianggap biasa. Syukur yang lahir dari hikmah puasa Ramadhan membuat seorang muslim lebih menghargai nikmat sederhana, seperti seteguk air atau sepotong kurma. Hal ini menjadi pengingat bahwa semua rezeki adalah anugerah dari Allah. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan nikmat. Seorang muslim akan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan lebih menghargai karunia yang ada. Syukur juga terwujud dalam bentuk kepedulian sosial. Dengan merasakan lapar, seorang muslim lebih terdorong untuk berbagi kepada fakir miskin. Dengan demikian, hikmah puasa Ramadhan menjadikan syukur sebagai kunci kebahagiaan dan ketenangan hati dalam kehidupan. 4. Membersihkan Jiwa dari Dosa Puasa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk bertaubat. Salah satu hikmah puasa Ramadhan adalah membersihkan jiwa dari dosa melalui pengendalian diri, doa, dan amal saleh. Hikmah puasa Ramadhan juga tampak dari banyaknya ibadah yang dilakukan, seperti tarawih, tadarus, dan sedekah. Semua ini menjadi sarana pembersihan jiwa. Selain itu, Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Ini menunjukkan betapa besar hikmah puasa Ramadhan dalam kehidupan seorang muslim. Membersihkan jiwa juga berarti mengurangi sifat-sifat buruk, seperti iri, dengki, dan amarah. Puasa melatih diri untuk lebih tenang dan penuh kasih sayang. Dengan hati yang bersih, hikmah puasa Ramadhan membawa seorang muslim menuju pribadi yang lebih ikhlas dalam beribadah dan berbuat baik. 5. Menjaga Kesehatan Tubuh Selain manfaat spiritual, hikmah puasa Ramadhan juga berkaitan dengan kesehatan tubuh. Dengan berpuasa, organ pencernaan mendapat waktu untuk beristirahat dan memperbaiki fungsinya. Hikmah puasa Ramadhan juga terlihat dari meningkatnya disiplin makan. Seorang muslim belajar mengatur pola makan dengan lebih sehat, yaitu sahur dan berbuka sesuai sunnah. Beberapa penelitian modern membuktikan bahwa puasa dapat membantu detoksifikasi tubuh, menurunkan kadar gula darah, serta menyeimbangkan metabolisme. Ini sejalan dengan hikmah puasa Ramadhan yang telah diajarkan sejak dulu. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga membantu mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi berlebihan. Dengan demikian, tubuh menjadi lebih sehat. Puasa menjadikan seorang muslim lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai amanah dari Allah. 6. Menumbuhkan Empati kepada Sesama Rasa lapar dan haus yang dialami saat berpuasa membuat seorang muslim lebih memahami penderitaan orang miskin. Inilah salah satu hikmah puasa Ramadhan yang sangat berharga. Empati yang lahir dari hikmah puasa Ramadhan mendorong seorang muslim untuk lebih peduli terhadap sesama. Hal ini tampak dalam tradisi berbagi makanan, zakat fitrah, maupun sedekah. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga mengajarkan nilai kebersamaan. Berbuka puasa bersama, tarawih berjamaah, dan saling memberi bantuan mempererat ukhuwah islamiyah. Dengan tumbuhnya empati, seorang muslim tidak lagi hidup hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hikmah puasa Ramadhan menjadikan umat Islam sebagai komunitas yang penuh kasih sayang dan saling menolong. 7. Meningkatkan Kedisiplinan Puasa Ramadhan mengajarkan disiplin dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seorang muslim harus bangun sahur, menahan diri hingga waktu berbuka, serta melaksanakan ibadah-ibadah lainnya tepat waktu. Hikmah puasa Ramadhan terlihat dari keteraturan hidup yang tercipta. Waktu tidur, makan, dan ibadah diatur dengan rapi. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga meningkatkan kesadaran untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Ramadhan menjadi momentum untuk lebih produktif dalam ibadah maupun pekerjaan. Disiplin yang terbentuk selama Ramadhan diharapkan bisa terus terbawa setelah bulan suci berakhir. Dengan demikian, hikmah puasa Ramadhan melatih kedisiplinan yang bermanfaat dalam kehidupan pribadi maupun sosial. 8. Membiasakan Hidup Sederhana Puasa mengajarkan kesederhanaan dalam segala hal. Seorang muslim belajar menahan diri dari keinginan berlebihan. Hikmah puasa Ramadhan adalah menjadikan hidup lebih seimbang dan tidak berfoya-foya. Kesederhanaan terlihat dari pola makan yang lebih teratur dan sederhana. Hikmah puasa Ramadhan membuat seseorang menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal-hal mewah, tetapi dari hati yang tenang. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan mengajarkan untuk tidak membuang-buang makanan. Hal ini sejalan dengan perintah Allah untuk tidak berlebih-lebihan. Kesederhanaan juga tercermin dalam ibadah. Seorang muslim fokus pada esensi puasa, bukan pada kemewahan saat berbuka. Dengan demikian, hikmah puasa Ramadhan menjadikan hidup lebih berkah dengan kesederhanaan. 9. Mempererat Ukhuwah Islamiyah Ramadhan adalah momen kebersamaan. Hikmah puasa Ramadhan dapat dilihat dari meningkatnya interaksi sosial antar sesama muslim. Kegiatan seperti tarawih berjamaah, berbuka bersama, dan tadarus Al-Qur’an mempererat tali persaudaraan. Inilah salah satu hikmah puasa Ramadhan yang penting bagi umat Islam. Selain itu, zakat fitrah yang dikeluarkan di akhir Ramadhan memperkuat solidaritas sosial. Hikmah puasa Ramadhan mendorong terciptanya keadilan sosial melalui berbagi rezeki. Ukhuwah islamiyah juga terbangun melalui sikap saling tolong menolong selama Ramadhan. Semua ini adalah wujud nyata dari hikmah puasa Ramadhan. Dengan ukhuwah yang kuat, umat Islam dapat menghadapi tantangan bersama dengan penuh persaudaraan. 10. Menghidupkan Tradisi Ibadah Sunnah Ramadhan adalah bulan penuh ibadah. Hikmah puasa Ramadhan adalah meningkatnya semangat beribadah sunnah seperti shalat tarawih, witir, membaca Al-Qur’an, dan sedekah. Ibadah-ibadah ini mendekatkan seorang muslim kepada Allah. Hikmah puasa Ramadhan adalah menjadikan hati lebih lembut dan penuh cinta kepada Sang Pencipta. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga mendorong kebiasaan baik yang bisa terus dilanjutkan setelah Ramadhan. Seperti menjaga shalat berjamaah dan memperbanyak doa. Kebiasaan sunnah yang hidup di bulan Ramadhan adalah bukti bahwa hikmah puasa Ramadhan membawa perubahan nyata dalam kehidupan seorang muslim. Dengan demikian, hikmah puasa Ramadhan adalah momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah secara menyeluruh. 11. Mengurangi Kecintaan pada Dunia Puasa Ramadhan membantu seorang muslim melepaskan diri dari keterikatan berlebihan pada urusan duniawi. Hikmah puasa Ramadhan adalah menyadarkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Dengan menahan lapar dan haus, seorang muslim belajar bahwa kebutuhan duniawi bukanlah tujuan utama hidup. Hikmah puasa Ramadhan membimbing hati agar lebih fokus pada akhirat. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan juga mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam harta, makanan, maupun hiburan. Kesadaran ini membuat seorang muslim lebih mudah mengutamakan ibadah daripada kesenangan dunia. Pada akhirnya, hikmah puasa Ramadhan membantu umat Islam untuk menjadikan dunia hanya sebagai jalan menuju kebahagiaan akhirat. 12. Menguatkan Keimanan dan Ketaatan Puasa Ramadhan adalah bentuk ketaatan yang luar biasa. Hikmah puasa Ramadhan adalah menguatkan iman melalui ibadah yang dilakukan dengan penuh pengorbanan. Keimanan semakin kokoh ketika seorang muslim mampu menahan diri semata-mata karena Allah. Hikmah puasa Ramadhan mengajarkan arti pengabdian yang tulus. Selain itu, hikmah puasa Ramadhan adalah mengingatkan seorang muslim bahwa semua amal ibadah akan dibalas dengan pahala yang besar di sisi Allah. Puasa juga menjadi bukti nyata bahwa iman bukan hanya ucapan, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan demikian, hikmah puasa Ramadhan adalah memperkuat keyakinan kepada Allah sekaligus memperteguh ketaatan dalam setiap aspek kehidupan. Puasa Ramadhan bukan sekadar ibadah rutin tahunan, tetapi sarana pembentukan pribadi bertakwa. Dari 12 poin di atas, kita dapat melihat betapa besar hikmah puasa Ramadhan, mulai dari aspek spiritual, sosial, hingga kesehatan. Seorang muslim yang memahami hikmah puasa Ramadhan akan lebih bersyukur, sabar, disiplin, peduli pada sesama, serta semakin dekat kepada Allah. Semua ini merupakan tujuan utama dari ibadah puasa. Semoga dengan memahami hikmah puasa Ramadhan, setiap muslim dapat menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan meraih derajat takwa yang diridhai Allah. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
10 Hikmah Puasa dalam Kehidupan Sehari-hari
10 Hikmah Puasa dalam Kehidupan Sehari-hari
Puasa merupakan salah satu ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Tidak hanya diwajibkan di bulan Ramadhan, puasa juga dianjurkan dalam berbagai kesempatan lain sebagai bentuk ibadah sunnah. Di balik kewajiban tersebut, terdapat banyak hikmah puasa yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari sisi spiritual, kesehatan, maupun sosial. Seorang muslim yang memahami hikmah puasa akan lebih mudah menjalani ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Karena sejatinya, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga mendidik jiwa agar lebih dekat kepada Allah dan mampu mengendalikan diri dalam setiap aspek kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 hikmah puasa yang dapat membentuk pribadi muslim menjadi lebih baik dan memberi dampak positif dalam keseharian. 1. Hikmah Puasa: Meningkatkan Ketakwaan Hikmah puasa yang paling utama adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, tujuan diwajibkannya puasa adalah agar seorang muslim mencapai derajat takwa. Ketika seseorang berpuasa, ia menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan menghindari maksiat. Proses ini melatih hati agar selalu ingat kepada Allah. Hikmah puasa ini menjadikan ibadah puasa bukan hanya rutinitas, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Selain itu, hikmah puasa dalam meningkatkan ketakwaan dapat dirasakan ketika seseorang lebih rajin beribadah, memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan menahan diri dari perbuatan sia-sia. Ketakwaan ini menjadi bekal penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena orang yang bertakwa akan senantiasa berusaha menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Puasa juga menumbuhkan rasa takut kepada Allah. Ketika seseorang berpuasa, hanya Allah yang mengetahui apakah ia benar-benar menahan diri atau tidak. Hikmah puasa ini mengajarkan kejujuran spiritual yang menjadi dasar ketakwaan sejati. Dengan demikian, hikmah puasa yang pertama, yaitu meningkatnya ketakwaan, merupakan inti dari seluruh manfaat ibadah ini. 2. Hikmah Puasa: Melatih Kesabaran Salah satu hikmah puasa yang paling dirasakan adalah kemampuan untuk melatih kesabaran. Seorang muslim yang berpuasa harus sabar menahan lapar, haus, serta dorongan hawa nafsu. Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran menjadi sifat penting agar seseorang bisa menghadapi ujian dan cobaan dengan tenang. Hikmah puasa ini membantu membentuk karakter muslim yang tidak mudah marah, tidak terburu-buru, dan lebih tenang dalam bersikap. Lebih jauh, hikmah puasa dalam melatih kesabaran terlihat dari bagaimana seseorang menahan diri dari perkataan kotor, ghibah, maupun pertengkaran. Rasulullah menegaskan bahwa jika seseorang dicaci ketika berpuasa, hendaknya ia menjawab dengan sabar bahwa dirinya sedang berpuasa. Kesabaran yang diperoleh dari puasa juga melatih mental seorang muslim agar kuat menghadapi godaan dunia. Hikmah puasa ini membekali kita dengan kemampuan untuk tetap teguh pada prinsip Islam meskipun banyak tantangan. Dengan begitu, hikmah puasa dalam melatih kesabaran menjadi bekal penting dalam setiap aktivitas kehidupan, baik di rumah, sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat. 3. Hikmah Puasa: Menjaga Kesehatan Tubuh Selain sisi spiritual, hikmah puasa juga berkaitan dengan kesehatan fisik. Banyak penelitian modern yang menunjukkan bahwa puasa bermanfaat bagi tubuh, seperti memperbaiki metabolisme, mendetoksifikasi racun, hingga menjaga berat badan. Dalam Islam, ibadah selalu membawa kebaikan bagi manusia. Hikmah puasa dalam menjaga kesehatan terlihat dari bagaimana tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat dari rutinitas makan yang terus-menerus. Puasa membantu sistem pencernaan lebih sehat dan memberi ruang bagi sel-sel tubuh untuk melakukan regenerasi. Hikmah puasa ini juga mencegah berbagai penyakit akibat pola makan berlebihan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, hikmah puasa dalam kesehatan juga terbukti menumbuhkan pola hidup disiplin. Seseorang belajar mengatur jadwal makan, tidur, dan aktivitas sehingga tubuh menjadi lebih teratur. Dengan kata lain, hikmah puasa bukan hanya membentuk pribadi bertakwa, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesehatan jasmani yang menunjang aktivitas sehari-hari. 4. Hikmah Puasa: Meningkatkan Kepedulian Sosial Puasa mengajarkan umat Islam untuk merasakan lapar dan haus sebagaimana yang dirasakan oleh orang-orang miskin. Hikmah puasa ini membangkitkan rasa empati dan kepedulian sosial terhadap sesama. Ketika berpuasa, seorang muslim akan lebih mudah merasakan penderitaan orang lain. Hal ini mendorong lahirnya semangat berbagi, baik dalam bentuk zakat, sedekah, maupun membantu sesama. Hikmah puasa ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang saling peduli dan penuh kasih sayang. Selain itu, hikmah puasa dalam meningkatkan kepedulian sosial tampak dari tradisi berbagi makanan berbuka atau sahur bersama. Momen ini mempererat persaudaraan dan menguatkan ikatan sosial. Dengan menjalani puasa, seorang muslim tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri, tetapi juga tergerak untuk menolong orang lain. Hikmah puasa ini sesuai dengan tujuan Islam yang menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah. Dengan demikian, hikmah puasa dalam meningkatkan kepedulian sosial menjadi bagian penting yang membuat ibadah ini semakin bermakna dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Hikmah Puasa: Melatih Pengendalian Diri Puasa merupakan latihan terbaik untuk mengendalikan hawa nafsu. Hikmah puasa dalam hal ini terlihat dari bagaimana seseorang menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang dilarang. Pengendalian diri adalah kunci agar manusia tidak terjerumus dalam keburukan. Dengan puasa, seorang muslim belajar mengendalikan emosi, syahwat, dan keinginan berlebihan. Hikmah puasa ini sangat berguna untuk membentuk kepribadian yang matang dan berakhlak mulia. Selain itu, hikmah puasa juga menjadikan seseorang lebih bijak dalam mengambil keputusan. Orang yang terbiasa mengendalikan diri cenderung berpikir jernih sebelum bertindak. Puasa juga mengajarkan kita untuk menahan diri dari konsumsi berlebihan, sehingga terbiasa hidup sederhana. Hikmah puasa ini membantu terciptanya keseimbangan hidup yang sehat dan penuh keberkahan. Dengan demikian, hikmah puasa dalam melatih pengendalian diri menjadi nilai yang sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Hikmah Puasa: Meningkatkan Rasa Syukur Salah satu hikmah puasa yang sangat terasa adalah tumbuhnya rasa syukur kepada Allah. Dengan merasakan lapar dan haus, kita menyadari betapa berharganya nikmat makanan, minuman, dan kesehatan yang seringkali terabaikan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering lupa bersyukur atas nikmat kecil. Namun dengan puasa, seseorang belajar menghargai setiap nikmat. Hikmah puasa ini membuat seorang muslim lebih rendah hati dan tidak mudah mengeluh. Syukur yang lahir dari puasa juga mendorong seseorang untuk lebih rajin beribadah. Hikmah puasa ini memperkuat keyakinan bahwa semua nikmat berasal dari Allah dan harus digunakan di jalan kebaikan. Selain itu, hikmah puasa juga menjadikan kita lebih menghargai waktu makan, sehingga terbiasa tidak berlebihan. Dengan begitu, puasa mendidik hati agar lebih peka terhadap nikmat yang Allah berikan. Maka, hikmah puasa dalam meningkatkan rasa syukur menjadi salah satu pelajaran berharga yang wajib dipelihara dalam kehidupan sehari-hari. 7. Hikmah Puasa: Membersihkan Jiwa dan Hati Puasa bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga ibadah hati. Hikmah puasa adalah membersihkan jiwa dari dosa, iri hati, kesombongan, dan sifat buruk lainnya. Ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas, hatinya lebih dekat kepada Allah. Hikmah puasa ini membuat jiwa terasa lebih tenang, damai, dan bersih dari kotoran batin. Puasa juga mendidik seseorang untuk memperbanyak istighfar, doa, dan zikir. Dengan begitu, hikmah puasa dalam membersihkan hati benar-benar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hikmah puasa ini menjadikan seorang muslim lebih ikhlas dalam beramal, karena puasa adalah ibadah yang hanya Allah yang menilai. Dengan demikian, hikmah puasa sebagai pembersih jiwa menjadi dasar penting bagi terbentuknya pribadi yang beriman dan berakhlak mulia. 8. Hikmah Puasa: Menumbuhkan Disiplin Waktu Puasa mengajarkan kedisiplinan dalam mengatur waktu. Sahur, berbuka, hingga shalat tarawih semuanya memiliki waktu yang teratur. Hikmah puasa ini mendidik seorang muslim agar lebih disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin waktu adalah kunci keberhasilan dalam berbagai aspek, baik ibadah maupun urusan dunia. Dengan terbiasa mengikuti jadwal puasa, seorang muslim belajar menghargai waktu. Hikmah puasa ini membantu menciptakan rutinitas yang lebih teratur. Selain itu, hikmah puasa dalam menumbuhkan disiplin juga terlihat dari bagaimana seseorang mampu membagi waktu antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat. Kedisiplinan ini jika terus dilatih akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga seseorang lebih produktif. Dengan begitu, hikmah puasa dalam mendidik disiplin waktu sangat bermanfaat bagi pengembangan diri. Maka, dapat disimpulkan bahwa hikmah puasa bukan hanya membentuk spiritualitas, tetapi juga menumbuhkan keteraturan hidup yang penuh berkah. 9. Hikmah Puasa: Meningkatkan Kekuatan Spiritual Puasa adalah ibadah yang memiliki dimensi spiritual yang dalam. Hikmah puasa dalam hal ini adalah meningkatkan kekuatan iman dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika seseorang berpuasa, ia memperbanyak ibadah tambahan seperti tadarus, shalat malam, dan sedekah. Semua itu memperkuat spiritualitas seorang muslim. Hikmah puasa ini menjadi bekal untuk menghadapi tantangan hidup dengan hati yang kokoh. Selain itu, hikmah puasa juga mengajarkan ikhlas dalam beribadah, karena puasa adalah amal yang pahalanya langsung Allah yang menentukan. Hal ini meningkatkan rasa keimanan dan tawakal kepada Allah. Kekuatan spiritual yang diperoleh dari puasa menjadikan seseorang lebih sabar, tenang, dan tidak mudah goyah dalam menghadapi ujian. Hikmah puasa ini sangat penting agar seorang muslim tetap istiqamah. Dengan demikian, hikmah puasa dalam meningkatkan kekuatan spiritual merupakan bagian penting yang harus dipelihara sepanjang hidup. 10. Hikmah Puasa: Membentuk Kepribadian yang Lebih Baik Hikmah puasa yang terakhir adalah membentuk kepribadian seorang muslim menjadi lebih baik. Puasa melatih seseorang agar lebih sabar, disiplin, peduli, dan bertakwa. Semua sifat ini membentuk pribadi muslim yang ideal. Dalam kehidupan sehari-hari, hikmah puasa ini terlihat dari perubahan perilaku seseorang yang lebih sabar menghadapi masalah, lebih peduli terhadap orang lain, serta lebih berhati-hati dalam bersikap. Selain itu, hikmah puasa juga membantu membentuk akhlak mulia yang menjadi cerminan seorang muslim sejati. Dengan puasa, seseorang belajar menahan amarah, berkata baik, dan menjauhi perbuatan dosa. Kepribadian yang terbentuk dari hikmah puasa inilah yang membuat seorang muslim lebih bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Dengan kata lain, hikmah puasa mampu menjadikan setiap muslim pribadi yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Puasa bukan hanya ibadah menahan lapar dan haus, melainkan sarana pendidikan jiwa yang sangat komprehensif. Ada banyak hikmah puasa yang bisa kita ambil, mulai dari meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, menjaga kesehatan, hingga membentuk kepribadian yang lebih baik. Dengan memahami dan mengamalkan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim akan semakin dekat dengan Allah dan mampu menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan. Maka, mari kita jadikan puasa sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan memperkuat iman sepanjang hayat. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
7 Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar bagi Umat Islam
7 Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar bagi Umat Islam
Dalam ajaran Islam, setiap muslim diwajibkan beriman kepada enam rukun iman. Salah satunya adalah beriman kepada qada dan qadar, yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini sudah berada dalam ketentuan Allah. Keyakinan tersebut mencakup segala peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang berat, karena semuanya terjadi atas izin dan kehendak-Nya. Beriman kepada qada dan qadar bukan hanya sekadar keyakinan, tetapi juga membawa banyak pelajaran berharga dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak hikmah beriman kepada qada dan qadar yang bisa membentuk pribadi muslim menjadi lebih sabar, ikhlas, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada Allah. Dengan memahami hal ini, seorang muslim dapat menghadapi kehidupan dengan hati yang lebih tenang. Dalam artikel ini akan dibahas 7 hikmah beriman kepada qada dan qadar bagi umat Islam, yang dapat menjadi pedoman agar kita lebih kuat dalam menjalani kehidupan sesuai tuntunan agama. 1. Menumbuhkan Rasa Sabar dalam Menghadapi Ujian Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah tumbuhnya kesabaran ketika menghadapi berbagai ujian hidup. Manusia tidak akan pernah terlepas dari ujian, baik berupa kesedihan, kesulitan, maupun kehilangan. Dengan beriman kepada qada dan qadar, seorang muslim yakin bahwa semua musibah yang menimpa telah ditentukan Allah sejak lama. Kesabaran ini muncul karena seorang muslim tidak lagi menyalahkan keadaan atau merasa putus asa. Ia percaya bahwa ada hikmah di balik setiap peristiwa. Hal ini membuat hatinya lebih kuat menerima kenyataan yang terjadi, bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun. Lebih jauh, kesabaran yang lahir dari hikmah beriman kepada qada dan qadar juga melatih seorang muslim untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Ia lebih tenang, tidak mudah emosi, dan selalu berusaha mencari solusi dengan pikiran jernih. Selain itu, kesabaran ini juga menjadi tanda kedewasaan iman. Semakin dalam seseorang memahami qada dan qadar, semakin besar pula rasa sabar yang ia miliki. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih ringan meskipun penuh cobaan. Pada akhirnya, kesabaran yang didapat dari hikmah beriman kepada qada dan qadar akan mengantarkan seorang muslim pada derajat yang mulia di sisi Allah. Sebab, Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. 2. Melatih Keikhlasan dalam Setiap Keadaan Keikhlasan adalah salah satu kunci penting dalam beribadah dan menjalani kehidupan. Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah melatih hati untuk ikhlas menerima segala ketentuan Allah, baik dalam urusan rezeki, kesehatan, maupun nasib kehidupan. Ketika seorang muslim benar-benar beriman kepada qada dan qadar, ia tidak akan terlalu larut dalam kesedihan ketika kehilangan sesuatu, dan tidak pula terlalu sombong ketika mendapat keberhasilan. Semua ia kembalikan kepada Allah, karena sadar bahwa segala yang dimiliki hanyalah titipan. Dengan demikian, keikhlasan akan tumbuh secara alami. Ia akan lebih mudah menerima takdir yang menimpanya, tanpa mengeluh berlebihan. Bahkan, setiap kegagalan pun bisa ia terima dengan lapang dada, sebab ia tahu bahwa Allah punya rencana yang lebih baik untuknya. Selain itu, hikmah beriman kepada qada dan qadar juga menjauhkan seorang muslim dari sifat iri hati. Ia tidak merasa perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, karena percaya bahwa Allah telah menentukan bagian rezeki masing-masing hamba sesuai hikmah-Nya. Dengan ikhlas, hati menjadi lebih tenang dan tidak mudah terguncang. Inilah salah satu rahasia besar dari hikmah beriman kepada qada dan qadar yang membuat hidup lebih damai. 3. Menumbuhkan Sikap Tawakal kepada Allah Tawakal adalah menyerahkan hasil dari setiap usaha kepada Allah. Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah mendorong umat Islam untuk selalu bertawakal setelah berusaha semaksimal mungkin. Seorang muslim yang yakin kepada qada dan qadar akan berusaha dengan sungguh-sungguh, tetapi tetap menyadari bahwa hasil akhirnya ada di tangan Allah. Keyakinan ini membuatnya tidak mudah kecewa jika hasil yang didapat tidak sesuai harapan. Lebih jauh, tawakal menjadikan seorang muslim lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Ia tidak khawatir secara berlebihan, karena tahu bahwa Allah selalu memberi yang terbaik bagi hamba-Nya. Dengan demikian, hidupnya lebih seimbang antara usaha dan doa. Selain itu, hikmah beriman kepada qada dan qadar melalui sikap tawakal juga membuat seorang muslim tidak merasa sombong ketika berhasil. Ia sadar bahwa keberhasilan tersebut datang semata-mata karena pertolongan Allah, bukan hanya karena kemampuannya. Tawakal juga memperkuat hubungan seorang muslim dengan Allah. Ia senantiasa berdoa, memohon petunjuk, dan berharap pertolongan-Nya dalam setiap langkah. Hal ini membuat hidupnya lebih dekat kepada Sang Pencipta. 4. Membentuk Prasangka Baik kepada Allah Berprasangka baik (husnuzan) kepada Allah adalah akhlak mulia yang sangat dianjurkan. Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah melatih hati untuk selalu berprasangka baik terhadap setiap ketentuan yang Allah tetapkan. Seorang muslim yang memahami qada dan qadar tidak akan mudah menyalahkan takdir. Ia yakin bahwa setiap peristiwa, baik yang tampak menyenangkan maupun yang menyakitkan, pasti memiliki kebaikan yang tersembunyi. Dengan prasangka baik, seorang muslim akan lebih tenang ketika mengalami kegagalan atau kesulitan. Ia yakin bahwa ada hikmah yang bisa dipetik dari setiap ujian. Hal ini membuatnya tidak larut dalam kesedihan, melainkan berusaha bangkit dan mencari kebaikan di balik peristiwa tersebut. Selain itu, hikmah beriman kepada qada dan qadar melalui prasangka baik juga mencegah seseorang dari putus asa. Ia selalu berharap kebaikan dari Allah, meskipun sedang berada dalam situasi sulit. Inilah yang membuat imannya semakin kokoh. Pada akhirnya, prasangka baik akan membawa ketenangan jiwa. Seorang muslim akan lebih mudah bersyukur, karena melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif. 5. Menumbuhkan Rasa Syukur dalam Hidup Syukur adalah salah satu bentuk ibadah hati yang harus selalu dijaga. Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah menumbuhkan rasa syukur dalam setiap keadaan, baik dalam kesenangan maupun kesulitan. Seorang muslim yang yakin kepada qada dan qadar akan menyadari bahwa setiap nikmat yang ia terima adalah karunia Allah. Ia pun tidak lupa bersyukur atas nikmat kesehatan, keluarga, rezeki, dan berbagai kebaikan lain yang Allah berikan. Di sisi lain, ketika menghadapi musibah, ia juga tetap bisa bersyukur. Sebab, ia tahu bahwa musibah tersebut bisa menjadi penghapus dosa, pengingat, atau bahkan jalan untuk mendapat kebaikan yang lebih besar. Dengan demikian, hikmah beriman kepada qada dan qadar membuat seorang muslim tidak hanya bersyukur di saat senang, tetapi juga mampu menemukan alasan untuk bersyukur di saat susah. Inilah yang membedakan orang beriman dengan yang tidak. Rasa syukur ini juga menjauhkan hati dari rasa tamak. Ia tidak lagi terlalu mengejar dunia, karena sadar bahwa semua sudah diatur Allah sesuai kebutuhan. Hidup pun menjadi lebih berkah dan penuh ketenangan. 6. Membentuk Mental yang Kuat dan Tangguh Hidup penuh dengan berbagai tantangan yang bisa membuat seseorang terpuruk jika tidak siap secara mental. Salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah terbentuknya mental yang kuat dan tangguh dalam menghadapi segala ujian kehidupan. Seorang muslim yang yakin kepada qada dan qadar tidak mudah putus asa. Ia tahu bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah. Hal ini membuatnya lebih tahan banting dalam menghadapi kehidupan. Selain itu, mental yang kuat juga lahir dari keyakinan bahwa Allah selalu memberikan cobaan sesuai kemampuan hamba-Nya. Tidak ada ujian yang melampaui batas kemampuan manusia. Keyakinan ini membuat seorang muslim lebih percaya diri dalam menghadapi setiap tantangan. Lebih jauh, hikmah beriman kepada qada dan qadar juga membentuk keteguhan hati. Seorang muslim yang tangguh tidak mudah terpengaruh oleh keadaan, tidak gampang menyerah, dan selalu siap bangkit kembali meskipun jatuh berkali-kali. Dengan mental yang kuat, seorang muslim mampu menjadi teladan bagi orang lain. Ia bisa menginspirasi lingkungannya dengan sikap tegar dan sabar dalam menghadapi kehidupan. 7. Mendekatkan Diri kepada Allah Hikmah terakhir dari beriman kepada qada dan qadar adalah semakin dekatnya seorang muslim kepada Allah. Keyakinan bahwa semua takdir sudah ditentukan membuat seorang muslim selalu bergantung hanya kepada Allah dalam setiap langkah hidupnya. Dengan keyakinan tersebut, ia tidak pernah merasa sendiri. Dalam suka maupun duka, ia selalu mengingat Allah, berdoa, dan berharap pertolongan-Nya. Inilah salah satu hikmah beriman kepada qada dan qadar yang menjadikan iman semakin kuat. Selain itu, kedekatan dengan Allah membuat hati lebih tenang. Seorang muslim tidak lagi terlalu khawatir akan masa depan, karena percaya bahwa Allah Maha Mengetahui dan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Hikmah ini juga membuat seorang muslim semakin rajin beribadah. Ia sadar bahwa satu-satunya jalan meraih ridha Allah adalah dengan taat kepada-Nya, baik melalui shalat, doa, maupun amal kebaikan lainnya. Dengan demikian, hikmah beriman kepada qada dan qadar bukan hanya membuat hati tenang, tetapi juga memperkokoh hubungan spiritual seorang muslim dengan Tuhannya. Beriman kepada qada dan qadar adalah salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Keyakinan ini bukan hanya menambah iman, tetapi juga memberikan banyak pelajaran hidup. Ada banyak hikmah beriman kepada qada dan qadar, mulai dari tumbuhnya kesabaran, keikhlasan, tawakal, prasangka baik, hingga membentuk mental yang kuat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai umat Islam, kita perlu menanamkan keyakinan ini dalam hati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita akan selalu merasa tenang, tabah, dan penuh syukur dalam menghadapi segala ketentuan Allah. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
Hikmah Isra Miraj: Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Hikmah Isra Miraj: Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam peristiwa ini, Rasulullah mengalami perjalanan spiritual luar biasa yang mencakup Isra, yaitu perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, serta Miraj, yaitu naiknya Rasulullah ke langit hingga Sidratul Muntaha. Dari peristiwa besar ini, umat Islam dapat mengambil banyak pelajaran berharga, yang dikenal sebagai hikmah Isra Miraj. Memahami hikmah Isra Miraj bukan hanya sekadar mengenang peristiwa sejarah, melainkan juga menjadikannya pedoman hidup dalam memperkuat iman dan meningkatkan ketakwaan. Setiap detail dari perjalanan ini mengandung pesan spiritual yang relevan untuk kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas beberapa hikmah Isra Miraj yang dapat menjadi pegangan umat Islam agar semakin dekat dengan Allah SWT, semakin tekun beribadah, serta semakin kuat dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. 1. Hikmah Isra Miraj: Menguatkan Keimanan kepada Allah SWT Salah satu hikmah Isra Miraj yang paling utama adalah menguatkan keimanan kepada Allah SWT. Peristiwa luar biasa ini menunjukkan bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Rasulullah dapat melakukan perjalanan jauh dalam waktu singkat karena izin dan kehendak Allah. Hal ini mengajarkan bahwa iman kepada Allah harus senantiasa teguh, meskipun akal manusia terbatas untuk memahami keajaiban-Nya. Selain itu, hikmah Isra Miraj juga memperlihatkan pentingnya kepercayaan terhadap hal-hal ghaib yang ditetapkan oleh Allah SWT. Umat Islam diajarkan untuk tidak hanya berpegang pada logika semata, tetapi juga mempercayai kebenaran wahyu yang disampaikan oleh Rasulullah. Keimanan sejati akan semakin kuat jika seseorang mampu menerima perintah Allah dengan penuh keyakinan tanpa ragu. Hikmah Isra Miraj juga menegaskan bahwa Allah senantiasa mendukung orang-orang beriman dalam menghadapi tantangan hidup. Rasulullah sendiri mendapat ujian berat berupa cemoohan dan penolakan dari kaum Quraisy setelah peristiwa ini. Namun, dengan keimanan yang kokoh, beliau tetap sabar dan istiqamah dalam menyampaikan risalah. Dengan demikian, umat Islam harus meneladani sikap Rasulullah. Hikmah Isra Miraj mengajarkan bahwa keimanan kepada Allah bukan hanya keyakinan di hati, tetapi juga harus tercermin dalam kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan dalam menjalankan perintah-Nya. 2. Hikmah Isra Miraj: Kewajiban Shalat sebagai Tiang Agama Perintah shalat lima waktu adalah salah satu hikmah Isra Miraj yang paling monumental. Shalat merupakan ibadah utama yang langsung diperintahkan Allah kepada Rasulullah tanpa perantara malaikat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat tidak sekadar rutinitas, melainkan sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Hikmah Isra Miraj dalam konteks shalat mengingatkan umat Islam agar menjaga kualitas ibadah ini, bukan hanya sebatas melaksanakan kewajiban. Shalat yang khusyuk dapat menenangkan hati, membersihkan jiwa, dan menghindarkan dari perbuatan keji dan mungkar. Selain itu, hikmah Isra Miraj juga menekankan bahwa shalat adalah identitas seorang Muslim. Orang yang menjaga shalatnya berarti telah menjaga hubungan spiritual dengan Tuhannya. Rasulullah bersabda bahwa shalat adalah tiang agama, sehingga siapa yang menegakkannya berarti ia menegakkan agama, dan siapa yang meninggalkannya berarti meruntuhkan agama. Hikmah Isra Miraj melalui kewajiban shalat juga mengajarkan pentingnya disiplin dalam waktu. Seorang Muslim harus mampu mengatur aktivitas duniawinya tanpa melupakan kewajiban kepada Allah. Dengan demikian, shalat menjadi pengingat agar seorang hamba selalu kembali kepada Tuhannya di tengah kesibukan hidup. 3. Hikmah Isra Miraj: Keteguhan dalam Menghadapi Cobaan Hidup Perjalanan Rasulullah dalam Isra Miraj terjadi setelah beliau mengalami masa penuh ujian, seperti wafatnya istri tercinta Khadijah dan paman Abu Thalib, serta penolakan keras dari penduduk Thaif. Dalam situasi yang sangat sulit, Allah memberikan hiburan melalui peristiwa agung ini. Maka salah satu hikmah Isra Miraj adalah keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup. Hikmah Isra Miraj mengingatkan umat Islam bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan. Rasulullah diberikan pengalaman spiritual luar biasa untuk meneguhkan hati beliau agar terus sabar dalam dakwah. Pesan ini sangat relevan bagi umat Islam saat menghadapi ujian hidup, baik dalam bentuk musibah, kemiskinan, maupun tekanan sosial. Selain itu, hikmah Isra Miraj juga menunjukkan bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah memiliki hikmah yang dalam. Umat Islam tidak boleh berputus asa, melainkan harus bersabar dan tetap berpegang teguh pada iman. Setiap ujian adalah jalan untuk meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah SWT. Hikmah Isra Miraj memberi pelajaran bahwa keteguhan iman akan selalu membawa pertolongan Allah. Sebagaimana Rasulullah diberi kekuatan melalui perjalanan spiritual ini, umat Islam juga dapat memperoleh ketenangan dan kekuatan hati dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, shalat, dan zikir. 4. Hikmah Isra Miraj: Pentingnya Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Umat Dalam perjalanan Isra, Rasulullah singgah di Masjidil Aqsa dan menjadi imam bagi para nabi terdahulu. Hal ini menjadi salah satu hikmah Isra Miraj yang menunjukkan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat. Peristiwa tersebut mengandung makna bahwa Islam adalah agama yang menyempurnakan ajaran para nabi sebelumnya. Hikmah Isra Miraj mengajarkan umat Islam untuk senantiasa menjaga persaudaraan sesama Muslim. Rasulullah memberikan teladan bahwa umat Islam harus bersatu, saling menolong, dan tidak terpecah belah. Persatuan ini menjadi kekuatan besar dalam menghadapi berbagai tantangan global yang ada saat ini. Selain itu, hikmah Isra Miraj juga mengingatkan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga Masjidil Aqsa sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Persatuan dalam membela dan menjaga kesucian masjid ini adalah wujud nyata dari ukhuwah Islamiyah. Umat Islam di seluruh dunia perlu mengambil pelajaran dari hikmah Isra Miraj untuk selalu memperkuat solidaritas dan menghindari perpecahan. Dengan persatuan, umat Islam dapat menghadapi berbagai tantangan dengan lebih kuat, baik dalam aspek agama, sosial, maupun politik. 5. Hikmah Isra Miraj: Motivasi untuk Meningkatkan Ketakwaan Perjalanan agung Rasulullah bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga motivasi spiritual bagi umat Islam. Salah satu hikmah Isra Miraj adalah mendorong umat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ketakwaan berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hikmah Isra Miraj menunjukkan betapa agungnya kedudukan orang-orang bertakwa di sisi Allah. Rasulullah mendapatkan berbagai penglihatan tentang surga dan neraka dalam peristiwa Miraj, yang menjadi peringatan sekaligus motivasi agar umat Islam lebih sungguh-sungguh dalam beribadah. Selain itu, hikmah Isra Miraj juga mengajarkan agar umat Islam tidak hanya beriman secara lisan, tetapi juga membuktikannya dengan amal perbuatan. Iman dan takwa harus berjalan seiring dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam yang mengambil hikmah Isra Miraj akan selalu berusaha memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, menjaga akhlak, serta menguatkan hubungan dengan Allah. Dengan demikian, peristiwa agung ini menjadi pendorong utama untuk terus berada di jalan kebenaran. Isra Miraj adalah peristiwa penting yang sarat dengan makna spiritual dan penuh pelajaran hidup. Setiap hikmah Isra Miraj memberikan panduan bagi umat Islam untuk memperkuat keimanan, menjaga kewajiban shalat, bersabar dalam menghadapi cobaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta meningkatkan ketakwaan. Sebagai umat Islam, kita perlu menjadikan hikmah Isra Miraj sebagai pedoman hidup agar semakin dekat kepada Allah dan istiqamah dalam beribadah. Dengan memahami makna mendalam dari peristiwa ini, umat Islam dapat menumbuhkan ketenangan hati, kekuatan iman, serta semangat untuk terus beramal saleh. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL03/10/2025 | Admin bidang 1
Keutamaan Shalat Tahajud di Bulan Mulia
Keutamaan Shalat Tahajud di Bulan Mulia
Shalat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat istimewa dalam Islam. Shalat ini dilakukan pada malam hari setelah tidur, dan memiliki keutamaan luar biasa bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan ikhlas. Keutamaan shalat tahajud di bulan mulia, seperti Ramadan, Muharram, atau bulan-bulan hijriyah lainnya, semakin besar karena Allah SWT melipatgandakan pahala di waktu-waktu penuh berkah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang keutamaan shalat tahajud di bulan mulia, dalil-dalil yang mendukung, doa setelah shalat tahajud, serta manfaatnya bagi kehidupan dunia dan akhirat. Apa Itu Shalat Tahajud? Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah seseorang tidur terlebih dahulu. Minimal dua rakaat, namun lebih utama jika dikerjakan lebih banyak, bahkan Rasulullah SAW biasa melaksanakan hingga 11 atau 13 rakaat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. Al-Isra: 79) Ayat ini menjadi dalil utama bahwa shalat tahajud adalah amalan yang mendekatkan seorang hamba pada kemuliaan di sisi Allah. Waktu Terbaik Melaksanakan Shalat Tahajud Keutamaan shalat tahajud di bulan mulia akan semakin besar jika dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Rasulullah SAW bersabda: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir setiap malam, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.’”(HR. Bukhari dan Muslim) Sepertiga malam terakhir adalah waktu terbaik karena doa lebih mustajab, ampunan terbuka lebar, dan rahmat Allah tercurah. Keutamaan Shalat Tahajud di Bulan Mulia 1. Mendekatkan Diri kepada Allah Shalat tahajud adalah ibadah yang penuh kekhusyukan. Di saat orang lain tidur lelap, seorang hamba yang bangun untuk bermunajat kepada Allah akan merasakan kedekatan spiritual yang sangat dalam. 2. Doa Lebih Mustajab Doa yang dipanjatkan setelah shalat tahajud di bulan mulia memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Rasulullah SAW dan para sahabat sering menjadikan waktu tahajud sebagai momen terbaik untuk memohon hajat. 3. Mendapat Pujian Allah Dalam Al-Qur’an, Allah memuji orang-orang yang bangun di malam hari untuk shalat: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”(QS. As-Sajdah: 16) 4. Menjadi Jalan Masuk Surga Shalat tahajud adalah amalan ahli surga. Dalam hadis disebutkan bahwa orang yang membiasakan tahajud akan dimasukkan Allah ke dalam surga dengan penuh kemuliaan. 5. Menenangkan Hati dan Jiwa Keutamaan shalat tahajud juga terasa dalam kehidupan sehari-hari. Hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan jiwa lebih sabar menghadapi ujian. Shalat Tahajud di Bulan Ramadan dan Bulan Mulia Lainnya Di bulan Ramadan, shalat malam lebih populer dikenal sebagai shalat tarawih dan witir. Namun, tahajud tetap bisa dilakukan, terutama di malam-malam terakhir Ramadan yang penuh dengan Lailatul Qadar. Bulan Muharram, Rajab, Sya’ban, dan Dzulhijjah juga dikenal sebagai bulan mulia dalam Islam. Melaksanakan tahajud di bulan-bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Tata Cara Shalat Tahajud Niat dalam hati untuk melaksanakan shalat tahajud. Takbiratul ihram lalu membaca doa iftitah. Membaca Al-Fatihah dan surah pendek. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, lalu sujud lagi. Melanjutkan ke rakaat berikutnya. Salam. Jumlah rakaat bisa 2, 4, 6, 8, hingga 11 rakaat sesuai kemampuan. Doa Setelah Shalat Tahajud Rasulullah SAW biasa membaca doa panjang setelah shalat tahajud. Salah satunya: Doa Latin:Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawati wal-ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu laka mulkus samaawati wal-ardhi wa man fiihinna... Artinya:“Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu. Engkau penegak langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya...” Doa ini dapat dipanjatkan sambil memohon ampunan, rezeki halal, kesehatan, dan keselamatan dunia akhirat. Manfaat Shalat Tahajud bagi Kehidupan Selain pahala akhirat, shalat tahajud juga memiliki manfaat nyata: Membuat tubuh lebih sehat karena pola tidur teratur. Menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Memberi kekuatan mental untuk menghadapi tantangan hidup. Membiasakan disiplin dan kesungguhan dalam beribadah. Shalat tahajud adalah ibadah yang sangat mulia dan penuh dengan keutamaan. Terlebih lagi, keutamaan shalat tahajud di bulan mulia semakin besar karena Allah SWT membuka pintu rahmat dan keberkahan. Dengan membiasakan diri melaksanakan shalat tahajud, kita tidak hanya mendapatkan pahala besar, tetapi juga ketenangan hati, doa yang mustajab, dan kedekatan dengan Allah SWT. Mari jadikan shalat tahajud sebagai amalan rutin, terutama di bulan-bulan mulia, agar hidup kita senantiasa diberkahi dan dipenuhi rahmat Allah. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Doa Keselamatan untuk Diri dan Keluarga Menurut Islam
Doa Keselamatan untuk Diri dan Keluarga Menurut Islam
Setiap manusia tentu menginginkan hidup penuh keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Keselamatan bukan hanya terhindar dari musibah, tetapi juga mencakup keberkahan hidup, terjaga dari keburukan, serta mendapat perlindungan Allah SWT. Islam telah mengajarkan banyak doa keselamatan untuk diri dan keluarga, yang dapat diamalkan setiap hari agar hidup lebih tenang dan penuh berkah. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang doa-doa keselamatan yang diajarkan Rasulullah SAW, waktu terbaik membacanya, serta keutamaan mengamalkan doa-doa ini untuk melindungi diri dan keluarga tercinta. Pentingnya Memohon Keselamatan dalam Islam Keselamatan adalah nikmat besar dari Allah. Tanpa keselamatan, harta melimpah dan kedudukan tinggi pun tidak berarti. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Mintalah kepada Allah ampunan dan keselamatan, karena tidak ada pemberian yang lebih baik setelah yakin (iman) daripada keselamatan.”(HR. Tirmidzi) Hadis ini menegaskan betapa pentingnya kita selalu berdoa memohon keselamatan kepada Allah SWT. Doa Keselamatan untuk Diri Sendiri Berikut beberapa doa keselamatan yang dapat diamalkan: 1. Doa Keselamatan Umum Latin:Allahumma inni as’aluka al-‘afwa wal-‘afiyata fid-dunya wal-akhirah. Artinya:“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.” Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari, terutama setelah shalat fardhu. 2. Doa Perlindungan dari Segala Keburukan Latin:Bismillahil-ladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil-ardi wa laa fis-sama’i wa huwas-sami’ul-‘alim. Artinya:“Dengan nama Allah yang dengan menyebut-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) Doa ini sangat baik dibaca setiap pagi dan sore untuk melindungi diri dari segala musibah. Doa Keselamatan untuk Keluarga Keluarga adalah anugerah terindah, dan menjaga keselamatan mereka adalah doa setiap orang tua maupun anggota keluarga. 1. Doa Mohon Perlindungan untuk Anak Latin:U’idzuka bikalimatillahit-tammati min kulli syaithanin wa hammah, wa min kulli ‘ainin lammah. Artinya:“Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap setan, binatang berbisa, dan dari pandangan mata yang jahat.”(HR. Bukhari) Rasulullah SAW biasa membacakan doa ini kepada cucunya, Hasan dan Husain. 2. Doa Keluarga Agar Selamat Dunia Akhirat Latin:Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun, waj’alna lil-muttaqina imama. Artinya:“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan hidup dan keturunan sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”(QS. Al-Furqan: 74) Doa ini dapat diamalkan agar keluarga senantiasa diberkahi dan dilindungi oleh Allah SWT. Waktu Terbaik Membaca Doa Keselamatan Setelah shalat fardhu – momen paling utama memohon perlindungan. Sepertiga malam terakhir – saat doa lebih mustajab, terutama setelah shalat tahajud. Pagi dan sore hari – sebagai benteng perlindungan sepanjang waktu. Ketika bepergian – agar dijaga dari marabahaya di perjalanan. Ketika ada musibah – sebagai bentuk tawakal dan permohonan pertolongan. Keutamaan Membaca Doa Keselamatan Mengamalkan doa keselamatan secara rutin memiliki banyak manfaat, di antaranya: Mendapat perlindungan Allah dari segala mara bahaya. Hati lebih tenang, tidak mudah cemas atau takut. Keluarga terjaga dari gangguan setan dan keburukan. Dilapangkan rezeki dan diberi keberkahan hidup. Diselamatkan di akhirat, terhindar dari azab kubur dan neraka. Doa Keselamatan yang Dianjurkan Rasulullah SAW Salah satu doa yang paling sering dibaca Nabi SAW adalah: Latin:Allahumma inni as’alukal-‘afwa wal-‘afiyata fid-dunya wal-akhirah. Allahumma inni as’alukal-‘afwa wal-‘afiyata fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Artinya:“Ya Allah, aku memohon ampunan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku memohon keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.”(HR. Abu Dawud) Doa ini sangat lengkap, mencakup keselamatan untuk diri sendiri, keluarga, harta, serta urusan agama dan dunia. Doa adalah senjata seorang Muslim. Dengan memanjatkan doa keselamatan untuk diri dan keluarga menurut Islam, kita sedang berserah diri kepada Allah, Sang Pemilik Keselamatan sejati. Tidak ada yang bisa benar-benar melindungi selain Allah SWT. Mari kita biasakan membaca doa-doa keselamatan setiap hari, agar diri, keluarga, dan keturunan kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Niat dan Tata Cara Shalat Tahajud Lengkap Sesuai Sunnah
Niat dan Tata Cara Shalat Tahajud Lengkap Sesuai Sunnah
Shalat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Keutamaan shalat tahajud begitu besar karena dilakukan pada sepertiga malam terakhir, waktu yang penuh keberkahan dan mustajab untuk berdoa. Bagi umat Islam yang ingin mendekatkan diri kepada Allah, penting untuk mengetahui niat shalat tahajud, tata cara, serta keutamaannya. Dalil tentang Shalat Tahajud Allah berfirman dalam Al-Qur’an:"Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah tambahan bagimu), mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra: 79) Hadis dari Rasulullah juga menyebutkan:"Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim) Niat Shalat Tahajud Niat shalat tahajud cukup diucapkan dalam hati ketika hendak melaksanakannya. Namun, untuk memudahkan, berikut bacaan niatnya: Usholli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala(Aku niat shalat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala) Tata Cara Shalat Tahajud Bangun dari tidur pada malam hari setelah shalat isya. Berwudhu terlebih dahulu. Membaca niat shalat tahajud. Shalat minimal 2 rakaat, maksimal tidak terbatas (umumnya 8 rakaat, ditutup witir 3 rakaat). Membaca doa setelah shalat tahajud. Keutamaan Shalat Tahajud Mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Doa lebih mudah dikabulkan. Membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Menjadi kebiasaan orang-orang saleh terdahulu. Dengan mengetahui niat shalat tahajud dan tata cara pelaksanaannya, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk rutin melaksanakannya. Shalat malam adalah salah satu kunci keberkahan hidup dan jalan untuk meraih kedekatan dengan Allah SWT. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Doa Keselamatan untuk Keluarga Menurut Islam agar Hidup Penuh Berkah
Doa Keselamatan untuk Keluarga Menurut Islam agar Hidup Penuh Berkah
Setiap muslim pasti menginginkan keluarga yang selamat, harmonis, dan mendapat keberkahan dari Allah. Islam mengajarkan berbagai doa yang bisa dipanjatkan demi kebaikan keluarga. Dengan rutin membaca doa keselamatan keluarga, seorang muslim berharap agar keluarganya terjaga dari marabahaya, diberi kesehatan, dan selalu dalam lindungan Allah. Doa Keselamatan dalam Al-Qur’an Dalam QS. Al-Furqan: 74, Allah mengajarkan doa untuk keluarga:"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." Doa Keselamatan Keluarga Beberapa doa yang dianjurkan: Doa perlindungan dari keburukanBismillahil ladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi walaa fissamaa’i wahuwa sami’ul ‘alim(Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang berbahaya di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). Doa memohon keberkahan keluargaAllahumma barik lana fi ahliina wa awladina(Ya Allah, berkahilah keluarga dan anak-anak kami). Doa agar keluarga selalu dalam iman dan takwaRabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama Manfaat Membaca Doa Keselamatan Keluarga Keluarga terhindar dari bencana. Rumah tangga penuh dengan keberkahan. Menumbuhkan ketenangan batin. Menjadi bentuk tawakal kepada Allah. Dengan membiasakan membaca doa keselamatan keluarga, seorang muslim menanamkan harapan agar rumah tangganya selalu dijaga oleh Allah. Inilah salah satu ikhtiar spiritual untuk meraih kehidupan dunia yang tenteram dan akhirat yang bahagia. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Amalan Hari Jumat yang Membawa Keberkahan dan Pahala Besar
Amalan Hari Jumat yang Membawa Keberkahan dan Pahala Besar
Hari Jumat adalah hari yang sangat istimewa dalam Islam. Rasulullah menyebut hari ini sebagai sayyidul ayyam atau penghulu segala hari. Pada hari Jumat, banyak peristiwa besar terjadi, salah satunya adalah penciptaan Nabi Adam AS. Karena itu, Allah dan Rasul-Nya menjadikan Jumat sebagai hari penuh keberkahan yang memiliki kedudukan tinggi dibanding hari-hari lainnya. Dalam kehidupan modern saat ini, banyak orang menganggap Jumat sekadar hari terakhir menjelang akhir pekan. Padahal, bagi umat Islam, hari Jumat adalah momen emas untuk memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Dengan melakukan amalan hari Jumat, seorang muslim dapat membuka pintu keberkahan dunia sekaligus kebahagiaan akhirat. Dalil Keutamaan Hari Jumat Hari Jumat memiliki keutamaan yang ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah. Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(QS. Al-Jumu’ah: 9) Selain itu, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya.” (HR. Muslim) Dari dalil-dalil tersebut, jelas bahwa Jumat bukanlah hari biasa, melainkan hari istimewa yang memiliki banyak keutamaan dan kesempatan untuk mendulang pahala. Amalan Hari Jumat yang Dianjurkan 1. Mandi Sunnah Jumat Sebelum Shalat Jumat Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah mandi sunnah sebelum berangkat ke masjid untuk shalat Jumat. Rasulullah bersabda: “Barang siapa mandi pada hari Jumat kemudian berangkat (ke masjid) pada waktu yang paling awal, maka ia seperti berkurban seekor unta…” (HR. Bukhari dan Muslim) Mandi sunnah Jumat bukan hanya memberikan pahala, tetapi juga menjaga kebersihan diri, sehingga jamaah yang berkumpul di masjid merasa nyaman. 2. Membaca Surah Al-Kahfi Membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat juga merupakan sunnah yang penuh berkah. Rasulullah bersabda: “Barang siapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan terpancar cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim) Dengan membaca Surah Al-Kahfi, seorang muslim mendapatkan cahaya petunjuk dan perlindungan dari fitnah, termasuk fitnah Dajjal. 3. Memperbanyak Doa dan Shalawat kepada Nabi Muhammad Hari Jumat juga disebut sebagai hari yang paling utama untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad Rasulullah bersabda: “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.” (HR. Al-Baihaqi) Selain itu, Jumat juga memiliki satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah bersabda: “Pada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang hamba muslim berdiri melaksanakan shalat kemudian memohon kepada Allah sesuatu pada waktu itu, melainkan Allah pasti memberinya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Mayoritas ulama berpendapat waktu mustajab ini terjadi di sore hari, menjelang magrib. 4. Bersedekah pada Hari Jumat Bersedekah memang dianjurkan setiap saat, namun melakukannya di hari Jumat memiliki keutamaan yang lebih besar. Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan bahwa sedekah di hari Jumat lebih utama dibanding hari-hari lainnya. Sedekah di hari Jumat menjadi sarana penyucian harta, menolak bala, dan membuka pintu rezeki. Hal ini juga sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 261 tentang besarnya balasan bagi orang yang bersedekah. 5. Datang Lebih Awal ke Masjid untuk Shalat Jumat Datang ke masjid sebelum khutbah dimulai merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah bersabda: “Barang siapa berangkat pada waktu pertama (ke masjid untuk shalat Jumat), maka ia seakan-akan berkurban unta. Barang siapa berangkat pada waktu kedua, maka seakan-akan ia berkurban sapi…” (HR. Bukhari dan Muslim) Semakin cepat seorang muslim datang ke masjid, semakin besar pahala yang Allah berikan. 6. Memperbanyak Zikir dan Istighfar Hari Jumat adalah saat terbaik untuk memperbanyak zikir, istighfar, dan doa. Zikir dapat menenangkan hati, sementara istighfar menjadi wasilah pengampunan dosa. Allah SWT berfirman:“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28) Dengan memperbanyak zikir dan istighfar, seorang muslim mengisi hari Jumatnya dengan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah. Keutamaan Mengamalkan Sunnah Hari Jumat Mengamalkan amalan hari Jumat membawa banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya: Pahala yang berlipat ganda – ibadah yang dilakukan pada hari Jumat memiliki nilai pahala yang lebih besar dibanding hari lain. Doa lebih mustajab – terutama di waktu sore menjelang maghrib, doa seorang muslim lebih mudah dikabulkan. Menghapus dosa-dosa kecil – dengan memperbanyak ibadah, Allah menghapus dosa-dosa seorang hamba. Tanda cinta kepada sunnah Rasulullah – melaksanakan sunnah hari Jumat adalah bukti cinta seorang muslim kepada Nabi Muhammad. Mendapatkan keberkahan hidup – siapa yang menghidupkan sunnah Jumat, kehidupannya akan diliputi ketenteraman dan keberkahan. Hari Jumat adalah hari penuh keutamaan yang seharusnya tidak dilewatkan begitu saja. Melaksanakan amalan hari Jumat seperti mandi sunnah, membaca Surah Al-Kahfi, memperbanyak doa, bersedekah, datang lebih awal ke masjid, hingga memperbanyak zikir dan istighfar, semuanya akan mendatangkan pahala dan keberkahan. Bagi seorang muslim, hari Jumat bukan hanya sekadar hari libur atau rutinitas pekanan, tetapi sebuah kesempatan besar untuk memperbanyak amal saleh. Dengan menjadikan hari Jumat sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka seorang hamba akan meraih keberkahan dunia dan kebahagiaan akhirat. Mari kita hidupkan amalan hari Jumat mulai dari sekarang, agar setiap langkah kita di hari mulia ini menjadi saksi kebaikan di hadapan Allah SWT. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Penghitungan Zakat Perusahaan Properti dan Pertanian: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
Penghitungan Zakat Perusahaan Properti dan Pertanian: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
a. Zakat Perusahaan Properti Perusahaan konstruksi dan investasi properti biasanya menjalankan bisnisnya dengan membeli tanah lalu kemudian membangun bangunan, unit-unit pemukiman, kawasan bisnis, kawasan perkantoran dan sebagainya. Setelah itu lalu menjualnya guna memperoleh keuntungan. Untuk itu, diterapkan atasnya hukum-hukum zakat perdagangan dan juga industri. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Aset tetap yang mensupport pembangunan ini tidak tunduk kepada harta zakat. 2. Harta zakat terletak pada produksi yang telah sempurna, yang sedang dikerjakan, bahan baku, piutang dan uang tunai sebagaimana berikut: a. Unit-unit yang telah selesai dibangun dan belum terjual, dinilai berdasarkan nilai pasarnya saat itu. b. Unit-unit yang telah selesai dibangun dan belum terjual, dinilai berdasarkan harga jualnya pada saat itu. c. Unit-unit yang belum selesai dibangun, dinilai berdasarkan nilainya saat itu, sesuai dengan kondisinya, berdasarkan keterangan ahli. d. Konstruksi bahan baku, bahan bangunan dan sejenisnya didasarkan pada nilai pasarnya. e. Zakat tidak wajib pada jaminan penawaran, tender, dan pekerjaan karena ia merupakan harta yang terikat dan tertahan. f. Diantara liabilitas yang harus dipotong dari harta zakat adalah uang muka yang diberikan oleh kostumer yang belum menerima unit properti mereka. Begitupula dengan hutang, wesel bayar, pengeluaran-pengeluaran wajib, uang yang dikhususkan sebagai cadangan ketika adanya kenaikan harga, dan yang sejenisnya. Contoh Laporan Zakat Perusahaan Konstruksi dan Investasi Properti d. Zakat Perusahaan Pertanian Aktivitas usaha pertanian biasanya dilakukan dalam bentuk budidaya tanaman/hewan ternak yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan daripadanya. Pada perusahaan ini diterapkan zakat pertanian dan buah buahan hasil buminya. Diantara hal penting untuk diperhatikan pada aktivitas usaha pertanian adalah sebagai berikut: 1. Tidak wajib zakat pada nilai tanah yang dimanfaatkan untuk pertanian. 2. Zakat tidak wajib pada properti yang dibangun, alat-alat, mesin, peralatan, mobil, perabot, dan semua hal yang terdapat di lahan pertanian karena termasuk aset tetap. 3. Harta zakat pada musim panen terdapat pada nilai hasil bumi yang dinilai berdasarkan nilai pasar penjualannya. 4. Biaya dan pengeluaran yang berkaitan dengan lahan pertanian selama musim menanam, menjadi pengurang harta zakat. 5. Nishab zakat pertanian dan buah-buahan senilai dengan 5 ausuq, yang setara dengan 653 Kg, atau 50 Kilah, yang dinilai berdasarkan harga yang berlaku saat mengeluarkan zakat. 6. Persentase zakat pertanian dan buah-buahan adalah: jika pertaniannya diairi dengan alat dan sumur mesin atau yang sejenisnya: 5%. Contoh Ilustratif Laporan Penghitungan Zakat Hasil Pertanian – Dalam USD Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Petunjuk Praktis Menghitung Zakat Perusahaan
Petunjuk Praktis Menghitung Zakat Perusahaan
a. Menghitung Zakat Perusahaan Langkah yang perlu dilakukan pada saat menghitung zakat perusahaan, antara lain: Pertama: Menentukan tanggal tibanya haul: yaitu tanggal yang dipilih untuk menghitung zakat. Haul ini harus memiliki awal dan akhir, yang jarak waktunya adalah 12 bulan. Tanggal ini bisa ditentukan berdasarkan penanggalan hijriah ataupun masehi. Pada tanggal yang menjadi akhir dari satu haul, disiapkan transaksi penutup dan juga neraca laporan keuangan. Kedua: Menentukan dan mengukur harta zakat: yaitu analisis harta mana yang memenuhi syarat wajib zakat dan yang tidak. Adapun informasinya diambil dari kumpulan aset lancar yang ada di neraca umum atau di pusat keuangan. Ketiga: Menentukan dan mengukur liabiltas yang harus dibayarkan oleh perusahaan di akhir haul, yang tentunya harus dikurangi dari harta zakat sesuai dengn hukum, prinsip, dan dasar-dasar yang telah dijelaskan. Informasi ini diambil dari kumpulan kewajiban lancar (current liabilities) di laporan neraca umum atau di pusat keuangan. Keempat: Mengukur takaran (wi’a) zakat; dengan cara mengurangi semua liabilitas yang harus dibayar. Kelima: Menentukan dan mengukur jumlah nishab. Ijma’ para fuqaha klasik dan kontemporer jumlahnya setara dengan 85 gram emas murni, dinilai berdasarkan harga emas di pasar pada saat jatuhnya haul. Keenam: Menentukan persentase zakat, berupa jumlah yang diambil dari takaran zakat. Ijma’ para fuqaha klasik dan kontemporer jumlahnya adalah 2,5% berdasarkan penanggalan hijriah atau 2,575% berdasarkan penanggalan masehi. Ketujuh: Menghitung jumlah zakat yang wajib dikeluarkan dengan cara mengalikan takaran zakat dengan persentase zakat. Kedelapan: Menentukan beberapa hal: a. Pada perusahaan rekanan (Partnership Company) seperti perusahaan rekanan umum (General Partnership Company) dan Perseroan terbatas (Limited Partnership Company) setiap mitra/pemegang saham akan menanggung bagian zakatnya masing-masing yang difasilitasi manajemen. Dimana mereka akan mendapat pemberitahuan dari manajemen. b. Pada perusahaan join saham (Joint Stock Company), ditanggung oleh para pemilik saham. Dimana jumlah zakat dibagi sesuai dengan jumlah saham. Para pemegang saham akan diberitahu tentang hal ini oleh manajemen, sedangkan proses zakatnya dilakukan oleh masing-masing pemegang saham. b. Contoh Laporan Zakat Perusahaan Untuk diserahkan kepada instansi pemerintah, lembaga zakat atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Biasanya diterbitkan bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan dalam bentuk sebagai berikut: Contoh Laporan Zakat Dari Haul yang Berakhir pada Tanggal: / / H (1) Informasi Umum Nama perusahaan: Alamat: Jenis Aktivitas: Periode Keuangan dari ../../.. H sampai ../../..H Informasi lainnya: (2) Keterangan dan Informasi tentang Zakat Total harta zakat sejumlah: Total liabilitas yang harus dibayar sejumlah: Takaran zakat sejumlah: Nishab zakat sebesar: Bagian rekan............ dari zakat sebesar: Bagian rekan............ dari zakat sebesar: Bagian saham............ dari zakat sebesar: Tanggal penyiapan laporan: / / H Akuntan Zakat Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Ketentuan dan Ilustrasi Penghitungan Zakat pada Perusahaan Perdagangan dan Industri
Ketentuan dan Ilustrasi Penghitungan Zakat pada Perusahaan Perdagangan dan Industri
a. Zakat Perusahaan Perdagangan Sebagaimana lazimnya perusahaan perdagangan melakukan aktivitas jual beli dengan tujuan memperoleh keuntungan. Maka berlaku baginya hukum fikih sebagaimana berikut: 1. Zakatnya dihitung pertahun. 2. Tidak wajib zakat pada aset tetap untuk penunjang usaha, baik yang bersifat materi maupun non materi. 3. Harta zakat pada aset lancar seperti barang-barang, piutang, wesel tagih, investasi, dan uang tunai di bank. 4. Penilaian terhadap harta zakat adalah berdasarkan nilai pasar yang sedang berlaku. 5. Liabilitas yang harus segera dibayarkan dalam jangka pendek wajib dikurangi dari harta zakat. 6. Nishab zakat setara dengan 85 Gram emas murni. 7. Persentase zakat adalah 2,5 berdasarkan penanggalan hijriah, dan 2,575 berdasarkan penanggalan masehi. 8. Zakat dibagi setelah dihitung nilainya untuk masing-masing rekan pada perusahaan rekanan, dan bagian saham pada perusahaan join saham. Contoh Ilustratif Laporan Penghitungan Zakat Perusahaan Dagang – dalam USD Tabel b. Zakat Perusahaan Industri Oleh karena perusahaan industri melibatkan bahan baku, pekerjaan, alat-alat, perlengkapan dan sejenisnya. Kemudian jenis perusahaan ini juga menjual produk-produknya di pasar dan mendapatkan keuntungan. Karena itulah dalam menghitung zakatnya pun dengan menggabungkan antara produksi dan perdagangan. Hal yang perlu diperhatikan: 1. Aset tetap yang digunakan di dalam produksi. Aset-aset ini tidak wajib zakat. 2. Harta zakat pada barang-barang, piutang, investasi, uang tunai, dengan syarat: a. Produk yang telah sempurna berdasarkan nilai pasarnya saat keluar dari pabrik. b. Produk yang dalam proses produksi (belum sempurna) berdasarkan opini ahli, sesuai dengan kondisinya saat itu. c. Bahan baku dan yang sejenisnya dinilai berdasarkan nilai pasar secara keseluruhan. d. Zakat tidak wajib pada peralatan produksi yang digunakan, seperti minyak pelumas dan alat-alat kebersihan. e. Zakat tidak wajib pada barang yang telah rusak dan tidak bisa dijual. Biaya-biaya yang digunakan seperti: biaya penelitian, kajian, percobaan dan yang sejenisnya yang digunakan sebelum memulai proses produksi tidak tunduk kepada zakat. Laporan Penghitungan Zakat Perusahaan Industri Perusahaan Industri – Dalam USD Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Ketentuan dan Penghitungan Zakat Perusahaan Kesehatan dan Lembaga Keuangan Syariah
Ketentuan dan Penghitungan Zakat Perusahaan Kesehatan dan Lembaga Keuangan Syariah
a. Zakat Perusahaan Kesehatan Aktivitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dianggap sebagai aktivitas investasi modern yang banyak dilakukan, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya, rumah sakit besar berbentuk perusahaan join saham. Antara hal yang harus diperhatikan pada perusahaan kesehatan/rumah sakit: 1. Zakat tidak wajib pada aset-aset tetap rumah sakit. 2. Zakat tidak wajib pada keperluan dan peralatan keperawatan. 3. Takaran zakat pada perusahaan jenis ini adalah selisih antara pemasukan total tahunan dan pengeluaran tahunan rumah sakit. Dihitung dengan cara: Takaran zakat = pemasukan tahunan – (biaya dan pengeluaran) 4. Nishab zakat rumah sakit adalah nishab perdagangan dan industri, yakni setara dengan 85 Gram emas murni. 5. Persentase zakat rumah sakit adalah 2,5% berdasarkan penanggalan hijriah, dikiaskan dengan zakat perdagangan. Contoh Aplikatif Laporan Penghitungan Zakat Rumah Sakit – Dalam USD b. Zakat Perusahaan Lembaga Keuangan Lembaga keuangan islam seperti bank syariat dan perusahaan investasi syariat dianggap sebagai lahan investasi terpenting pada zaman ini. Pada umumnya berbentuk perusahaan join saham atau perusahaan terbatas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada hitungan zakat perusahaan ini, diantaranya: 1. Zakat dihitung pertahun pada akhir haul (berdasarkan haul). 2. Zakat tidak wajib pada aset tetap seperti properti, perabot, mobil, mesin, alat-alat perkakas dan aset tetap lainnya. 3. Harta zakat terdiri atas kas tunai dan setara kas yang tersimpan di bank juga yang ada pada bank afiliasi. Ditambah dengan pertembahan nilai investasi berdasarkan harga pasar, piutang dan akun berjalan pada pihak lain. Harta zakat kemudian dikurangi dengan liabilitas kepada pihak lain seperti hutang lancar kepada deposan, investasi kepada pelanggan, piutang kepada bank sentral dan hutang lancar lainnya. Harta zakat bersihnya dihitung dengan cara berikut: 1. Takaran zakat = harta zakat – liabilitas dan kewajiban 2. Nishab zakat lembaga keuangan Islam adalah setara dengan 85 Gram emas murni. 3. Persentase zakat lembaga keuangan Islam adalah 2,5% dengan penanggalan hijriah. 4. Penghitungan jumlah zakat dilakukan dengan mengalikan takaran zakat dengan persentase zakat. 5. Zakat dibagikan sesuai dengan kepemilikan jumlah saham. Contoh Ilustratif Laporan Penghitungan Zakat Bank Islam – Dalam USD Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Zakat pada Perusahaan Investasi Syariah: Ketentuan dan Contoh Penghitungan
Zakat pada Perusahaan Investasi Syariah: Ketentuan dan Contoh Penghitungan
Para era modern seperti saat ini, sangat banyak perusahaan-perusahaan investasi bermunculan, biasanya mengambil bentuk tabung investasi (reksadana). Reksadana ini mengumpulkan dana dalam bentuk sukuk atau saham kemudian mengelolanya dalam bentuk proyek-proyek investasi beragam lainnya. Tabung ini menerapkan prinsip percampuran dan artificial person yang independen. Maksudnya harta para mitra yang ada dalam tabung sebagai harta satu orang dari sisi haul, takaran dan nishab. Dari sudut zakat harta, perusahaan investasi Syariat tunduk kepada zakat. Beberapa hal yang harus dierhatikan adalah sebagai berikut: 1. Artificial person yang independen pada tabung investasi. 2. Zakat dihitung pertahun berdasarkan haul. 3. Harta zakat pada investasi-investasi yang dinilai berdasarkan nilai pasar. 4. Liabilitas yang harus dikurangi dari harta zakat adalah hutang, wesel bayar, akun hutang lancar, dan pengeluaran-pengeluaran yang harus dikeluarkan. 5. Nishab zakatnya setara dengan 85 Gram emas murni berdasarkan harga per gram emas saat tibanya haul. 6. Persentase zakat adalah 2,5% dengan penanggalan hijriah. Contoh Laporan Zakat Tabung Investasi Syariat – Dalam USD Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Hitungan Zakat Investor dan Perusahaan Campuran: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
Hitungan Zakat Investor dan Perusahaan Campuran: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
a. Hitungan Zakat Para Investor Pertanyaan: Bagaimana menghitung zakat dari harta yang diberikan kepada salahsatu perusahaan untuk dikelola, namun bukan sebagai penyertaan modal (musyarakah)? Jawaban: Terkadang sebagian orang memberikan simpanan uang mereka kepada salah satu perusahaan agar dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatannya yang beragam dengan sistem musyarakah di dalam keuntungan dan kerugian. Dalam kondisi ini, perusahaan menyiapkan laporan keuangannya dan mengetahui keuntungan atau kerugian dari dana yang dikelolanya. Dan kemudian memberitahukannya kepada pemilik dana, yang kemudian menghitung zakatnya pada dana pokok ditambah dengan keuntungan yang diperolehnya, atau dikurangi dengan kerugian yang ditanggungnya. Jika diasumsikan bahwa dana pokok yang diinvestasikan adalah: 10,000 USD Jika diasumsikan bahwa keuntungannya pada akhir haul adalah: 2,000 USD Maka takaran zakatnya adalah: 12,000 USD Dengan demikian, maka jumlah zakatnya adalah: 12,000 x 2,5%= 300 USD. Jika pemilik investasi itu memiliki harta lain yang diperdagangkan atau uang tunai lainnya, maka ia juga harus menambahkannya kepada dana yang dikelola berikut keuntungannya, lalu dihitung keseluruhan. b. Hitungan Zakat Hutang Campuran Pertanyaan: Bagaimanakah zakat perusahaan campuran dimana non muslim ikut serta di dalamnya? Jawaban: Zakat hanya diwajibkan atas muslim. Contoh ilustratif dalam angka: Jika diasumsikan bahwa takaran zakat yang mencapai 120,000 USD Dan bagian dari rekan non muslim di dalam takaran zakat adalah 25% Maka bagian dari rekan yang muslim di dalam takaran zakat adalah 75% Jika diasumsikan bahwa jumlah keuntungan yang masuk ke dalam takaran zakat adalah sebesar 20,000 USD, dan bagian dari rekan non muslim di dalamnya adalah 25% atau 5,000 USD, maka bagian dari rekan yang muslim adalah 75% yakni 15,000 USD. Dihitung sebagai berikut: Zakat bagi rekan yang muslim dihitung sebagai berikut: Takaran zakat bagi muslim = 120,000 x 75% = 90,000 USD Jumlah zakat bagi muslim = 90,000 x 2,5% = 2,250 USD Sedangkan untuk dana sosial (berdasarkan regulasi) bagi non muslim, dihitung sebagai berikut: Bagian keuntungannya = 5000 USD Jika diasumsikan bahwa persentase bebannya adalah 20% Maka jumlah bebannya adalah = 5000 x 20% = 1000 Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Zakat pada Perusahaan Merugi dan Penilaian Aset: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
Zakat pada Perusahaan Merugi dan Penilaian Aset: Ketentuan dan Contoh Ilustratif
a. Perusahaan Mengalami Kerugian Pertanyaan: Apakah perusahaan yang merugi wajib zakat? Bagaimana cara perhitungannya? Jawaban: Terkadang ada tahun dimana perusahaan mengalami kerugian. Lalu para rekan mengira bahwa karena perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maka tidak wajib zakat. Sejatinya tidak demikian, oleh karena zakat wajib atas harta, baik ia mengandung keuntungan maupun dikurangi dengan kerugian. Dan takaran zakat secara otomatis dipengaruhi oleh hasil dari usaha. Maka apabila takaran mencapai nishab di akhir haul, zakat menjadi wajib. Contoh ilustratif dalam angka: Apabila diasumsikan bahwa kerugian bersih yang ditanggung adalah sebesar 10,000 USD. Dan kerugian ini secara otomatis berpengaruh pada menurunnya unsur zakat seperti barang-barang, piutang, investasi dan uang tunai. Dengan kata lain bahwa nilai dari item tersebut di akhir haul berkurang sesuai dengan jumlah kerugian. Sehingga dengan demikian maka nilai dari takaran zakatnya pun berkurang. b. Valuasi Aset Perusahaan Pertanyaan: Nilai apa yang dijadikan pegangan oleh pedagang saat ia menilai barang-barangnya; apakah berdasarkan nilai historisnya (harga beli) atau berdasarkan nilai yang sedang berlaku (harga pasar)? Dan dengan harga yang mana; eceran ataukah grosir? Jawaban: Para fuqaha dari kalangan klasik dan kontemporer memandang bahwa penilaian barang-barang di akhir haul saat mengeluarkan zakat adalah berdasarkan harga yang sedang berlaku, yakni harga pasar yang sedang berlaku saat zakat itu akan dikeluarkan. Al-Faqih Maimun bin Mahran mengatakan: “Apabila haul zakat telah tiba, maka nilailah apa yang kamu miliki dengan nilai uang yang ada.” Pedagang eceran menilai barang-barangnya dengan harga eceran, dan pedagang grosiran menilai barang-barangnya dengan harga grosir. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Zakat atas Produk Tidak Laku, Rusak, dan Saham Perusahaan yang Tercampur Non-Halal
Zakat atas Produk Tidak Laku, Rusak, dan Saham Perusahaan yang Tercampur Non-Halal
a. Zakat Produk yang Tidak Laku/ Rusak Pertanyaan: Terkadang ada barang-barang yang tidak laku dan lamban perputarannya yang disebabkan oleh perubahan bentuk dan model, atau karena adanya cacat sehingga perlu diperbaiki, atau karena rusak dan tidak layak jual dan bahkan harus dibuang. Bagaimanakah perlakuan terhadap barang-barang ini? Jawaban: Para fuqaha berbeda pendapat mengenai barang-barang yang tidak laku. Sebagian fuqaha Malikiyah berpendapat bahwa ia tidak dikeluarkan zakatnya kecuali saat ia terjual pada tahun itu. dan tidak ada pengulangan zakat baginya dengan adanya pengulangan tahun. Jumhur fuqaha berpendapat bahwa ia juga termasuk harta zakat yang dinilai berdasarkan harga pasar yang sedang berlaku, baik untung maupun rugi. Contoh ilustratif dalam angka: Jika diasumsikan bahwa inventarisasi dan penilaian barang-barang untuk zakat di salah satu perusahaan sebagai berikut: Barang-barang yang bagus perputarannya: dibeli seharga 100,000 USD dan harga pasarnya 125,000 USD. Barang tidak laku dan lambat perputarannya: dibeli seharga 20,000 USD dan harga yang diharapkan adalah 15,000 USD. Barang-barang yang rusak: dibeli seharga 1000 dan tidak diharapkan dapat dijual. Berdasarkan di atas, sesuai dengan pendapat jumhur, maka: Barang-barang yang laku jual: 125,00 berdasarkan harga pasar. Barang-barang tidak laku: 1 5,000 berdasarkan harga yang diharapkan. Barang-barang yang rusak: tidak memiliki nilai dan tidak dizakati. b. Perusahaan Tercampur Produk Non Halal Pertanyaan: Bagaimana menghitung zakat saham yang dimiliki untuk tujuan investasi atau mendapatkan keuntungan. Problemnya saham-saham itu diterbitkan oleh perusahaan yang aktivitas pokoknya adalah halal, akan tetapi terkadang juga melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai syariat. Jawaban: Zakat adalah ibadah harta. Harta zakat disyaratkan harus halal dan baik, karena Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Selain itu, harta yang didapat dengan cara yang haram adalah kotor dan kehilangan syarat kepemilikan. Berdasarkan ini, maka harta yang tercampur di dalamnya antara yang halal dan yang haram harus dibersihkan dari yang haram. Dan itu dilakukan dengan meminta bantuan dari ahli syariat yang akan menganalisa laporan keuangan perusahaan, lalu memperkirakan persentase dari keuntungan yang haram. Berdasarkan itu, ia dapat mengetahui jumlah harta yang haram untuk dipisahkan dari harta zakat. Dengan demikian, dapat diketahui takaran zakatnya. Adapun jumlah harta yang haram, wajib dijauhkan dan dihabiskan di untuk kemaslahatan umum. Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat #MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan
ARTIKEL02/10/2025 | Admin bidang 1
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat