WhatsApp Icon
Fidyah dalam Konteks Kehidupan Urban: Tantangan dan Peluang

Fidyah dalam Konteks Kehidupan Urban: Tantangan dan Peluang

Fidyah merupakan kewajiban bagi individu yang tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan karena alasan tertentu, seperti usia lanjut atau penyakit kronis. Dalam kehidupan urban, fidyah menghadapi tantangan tersendiri, baik dalam pemahaman, pelaksanaan, maupun distribusinya. Namun, di sisi lain, ada pula peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas dan kemudahan dalam menunaikan fidyah.

Tantangan Fidyah di Perkotaan

  1. Kurangnya Pemahaman Masyarakat
    Kesadaran dan pemahaman masyarakat perkotaan terhadap fidyah masih beragam. Banyak yang belum memahami siapa saja yang wajib membayar fidyah serta bagaimana cara menghitung dan menunaikannya.

  2. Distribusi yang Tepat Sasaran
    Menyalurkan fidyah di kota besar tidak selalu mudah. Identifikasi penerima yang berhak, seperti fakir miskin, membutuhkan sistem yang jelas agar fidyah dapat tersalurkan dengan efektif.

  3. Tantangan Teknis dalam Pembayaran
    Dalam kehidupan yang serba cepat, banyak orang kesulitan meluangkan waktu untuk menunaikan fidyah secara konvensional. Mereka membutuhkan solusi yang lebih praktis dan efisien.

Peluang Optimalisasi Fidyah di Kota

  1. Pemanfaatan Teknologi
    Digitalisasi memungkinkan pembayaran fidyah dilakukan secara online melalui platform lembaga amil zakat. Dengan sistem ini, masyarakat dapat membayar fidyah dengan mudah, cepat, dan transparan.

  2. Kolaborasi dengan Lembaga Sosial
    Lembaga sosial dan komunitas memiliki peran penting dalam mendistribusikan fidyah secara tepat sasaran. Kerjasama dengan organisasi ini dapat membantu mempercepat penyaluran kepada mereka yang berhak.

  3. Edukasi dan Sosialisasi
    Kampanye edukasi melalui media sosial, seminar, dan kajian keislaman di masjid atau perkantoran dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fidyah.

Kesimpulan

Fidyah dalam kehidupan urban menghadapi berbagai tantangan, namun dengan inovasi dan teknologi, tantangan tersebut dapat diatasi. Dengan pendekatan yang tepat, fidyah dapat menjadi instrumen sosial yang efektif dalam membantu masyarakat miskin di perkotaan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara masyarakat, lembaga sosial, dan teknologi untuk mempermudah pelaksanaan fidyah sehingga lebih tepat guna dan bermakna.

 Penulis:

Hubaib Ash Shidqi


Editor:
Hubaib Ash Shidqi 

24/03/2025 | Kontributor: HUBAIB ASH SHIDQI
Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian

Sedekah dimanapun bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas berbagai bentuk sedekah yang bisa dilakukan tanpa terbatas tempat dan situasi.

Di rumah, sedekah bisa berupa berbagi makanan dengan tetangga, menyumbangkan pakaian layak pakai, atau memberi tip lebih untuk pengantar makanan. Saat berkendara, memberi jalan kepada pengemudi lain atau membantu mendorong kendaraan yang mogok adalah bentuk sedekah di jalan.

Di tempat kerja, sedekah dimanapun bisa diwujudkan dengan mentraktir rekan yang sedang kesulitan, mengajarkan keterampilan baru kepada junior, atau sekadar menawarkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sekolah atau kampus, berbagi catatan, meminjamkan buku, atau membantu teman memahami pelajaran juga termasuk sedekah.

Media sosial membuka peluang sedekah dimanapun melalui berbagi informasi bermanfaat, menggalang donasi untuk korban bencana, atau sekadar menyebarkan konten positif yang mencerahkan. Bahkan di tempat umum seperti transportasi publik, memberikan tempat duduk kepada lansia atau ibu hamil adalah bentuk sedekah yang bermakna.

Ingatlah bahwa sedekah dimanapun tidak melulu tentang uang. Senyuman, ucapan baik, mendengarkan keluh kesah, atau doa tulus untuk sesama adalah bentuk sedekah yang bisa dilakukan di situasi apapun. Mulailah dari hal kecil, namun lakukan secara konsisten.

 

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah 

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

 

Penulis: Shifa Indri Hudannaya

Editor M. Sahal

22/03/2025 | Kontributor: AdminS
Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan

Dalam perspektif Islam, konsep sedekah dimanapun telah diajarkan jauh sebelum era digital. Ajaran ini menegaskan bahwa kebaikan tidak terbatas pada ritual ibadah di masjid saja, melainkan harus mewarnai seluruh aspek kehidupan seorang muslim.

Rasulullah SAW bersabda: "Setiap persendian dari tubuh manusia wajib bersedekah setiap hari saat matahari terbit." Para sahabat bertanya tentang bagaimana memenuhi kewajiban tersebut, dan beliau menjelaskan bahwa membantu orang naik kendaraan, mengangkat barang, mengucapkan kata baik, melangkah ke masjid untuk shalat, menyingkirkan gangguan dari jalan, semuanya adalah sedekah.

Fleksibilitas inilah yang menjadi inti dari konsep sedekah dimanapun. Al-Quran dan hadits tidak membatasi waktu, tempat, dan bentuk sedekah, selama diniatkan untuk mencari ridha Allah. Abu Dzar Al-Ghifari meriwayatkan bahwa Nabi SAW berpesan: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meskipun hanya dengan berwajah ceria saat bertemu saudaramu."

Ulama kontemporer memperluas konsep ini dengan fatwa bahwa sedekah online, transfer digital, dan bentuk kontribusi modern lainnya tetap sah dan bernilai pahala. Fleksibilitas ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang relevan sepanjang zaman, yang mengakomodasi perkembangan cara manusia berinteraksi dan berbagi.

 

Dengan memahami konsep sedekah dimanapun dalam Islam, diharapkan umat muslim dapat mengoptimalkan setiap momen dan lokasi untuk beramal, tanpa terhambat oleh keterbatasan waktu dan tempat.

 

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah 

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

 

Penulis: Shifa Indri Hudannaya

Editor M. Sahal

22/03/2025 | Kontributor: AdminS
Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu

Sedekah dimanapun merupakan konsep yang menegaskan bahwa beramal tidak terikat oleh batasan geografis dan waktu. Dalam era digital dan mobilitas tinggi, kita dapat menyalurkan kebaikan kapan saja dan di mana saja kita berada.

Teknologi telah membuka pintu sedekah dimanapun melalui berbagai platform online. Meski berada di pelosok desa, pegunungan, bahkan luar negeri, kita tetap bisa menyalurkan bantuan ke daerah terdampak bencana di tanah air. Begitu pula, saat tengah malam ketika lembaga amal tutup, transfer digital memungkinkan kita bersedekah tanpa kendala waktu.

Konsep sedekah dimanapun juga bermakna bahwa seluruh tempat di muka bumi adalah lokasi potensial untuk beramal. Bukan hanya di masjid atau lembaga sosial, kita bisa bersedekah di jalan raya, pasar, sekolah, bahkan di media sosial. Setiap ruang memiliki konteks kebutuhan berbeda yang bisa kita respons dengan sedekah yang sesuai.

Islam mengajarkan bahwa kesempatan bersedekah terbuka luas. Rasulullah SAW menyebut bahwa setiap persendian tubuh manusia berkewajiban bersedekah setiap harinya, dan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti membantu orang, mengucapkan kata baik, atau menyingkirkan gangguan di jalan.

 

Jadi, jangan tunggu waktu dan tempat yang tepat untuk bersedekah. Kebaikan bisa dilakukan dimanapun kita berada, karena pada hakikatnya, seluruh bumi adalah masjid dan setiap waktu adalah kesempatan beramal.

 

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah 

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

 

Penulis: Shifa Indri Hudannaya

Editor M. Sahal

22/03/2025 | Kontributor: AdminS
Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula

Ingin berkontribusi dalam program sedekah sampah tapi bingung memulainya? Artikel ini akan memandu Anda mengimplementasikan konsep sedekah sampah dengan mudah dan efektif, baik di level individu maupun komunitas.

Langkah pertama, mulailah dengan pemilahan sampah di rumah. Sediakan minimal dua tempat sampah: organik dan anorganik. Fokuskan pengumpulan pada sampah yang memiliki nilai jual seperti kertas, kardus, botol plastik, kaleng, dan logam. Bersihkan sampah tersebut sebelum dikumpulkan untuk memaksimalkan nilainya.

Kedua, cari informasi tentang program sedekah sampah terdekat. Banyak masjid, sekolah, atau komunitas yang telah menjalankan program ini. Jika tidak ada, Anda bisa berkoordinasi dengan bank sampah setempat atau memulai inisiatif sendiri bersama RT/RW.

Ketiga, atur sistem pengumpulan dan penyetoran yang konsisten. Tentukan jadwal rutin untuk mengumpulkan dan menyetorkan sampah. Konsistensi adalah kunci keberhasilan program sedekah sampah.

Keempat, sosialisasikan program ini kepada tetangga dan komunitas. Edukasi tentang jenis sampah yang bernilai ekonomi dan cara pengelolaannya. Semakin banyak partisipan, semakin besar dampak positifnya.

Terakhir, kelola dana hasil penjualan sampah dengan transparan. Dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai program sosial seperti santunan anak yatim, beasiswa pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 

Ingat, sedekah sampah adalah investasi berkelanjutan. Selain mendapatkan pahala, Anda juga berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan.

 

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah 

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

 

Penulis: Shifa Indri Hudannaya

Editor M. Sahal

21/03/2025 | Kontributor: AdminS

Berita Terbaru

Fidyah dalam Konteks Kehidupan Urban: Tantangan dan Peluang
Fidyah dalam Konteks Kehidupan Urban: Tantangan dan Peluang
Fidyah dalam Konteks Kehidupan Urban: Tantangan dan Peluang Fidyah merupakan kewajiban bagi individu yang tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan karena alasan tertentu, seperti usia lanjut atau penyakit kronis. Dalam kehidupan urban, fidyah menghadapi tantangan tersendiri, baik dalam pemahaman, pelaksanaan, maupun distribusinya. Namun, di sisi lain, ada pula peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas dan kemudahan dalam menunaikan fidyah. Tantangan Fidyah di Perkotaan Kurangnya Pemahaman Masyarakat Kesadaran dan pemahaman masyarakat perkotaan terhadap fidyah masih beragam. Banyak yang belum memahami siapa saja yang wajib membayar fidyah serta bagaimana cara menghitung dan menunaikannya. Distribusi yang Tepat Sasaran Menyalurkan fidyah di kota besar tidak selalu mudah. Identifikasi penerima yang berhak, seperti fakir miskin, membutuhkan sistem yang jelas agar fidyah dapat tersalurkan dengan efektif. Tantangan Teknis dalam Pembayaran Dalam kehidupan yang serba cepat, banyak orang kesulitan meluangkan waktu untuk menunaikan fidyah secara konvensional. Mereka membutuhkan solusi yang lebih praktis dan efisien. Peluang Optimalisasi Fidyah di Kota Pemanfaatan Teknologi Digitalisasi memungkinkan pembayaran fidyah dilakukan secara online melalui platform lembaga amil zakat. Dengan sistem ini, masyarakat dapat membayar fidyah dengan mudah, cepat, dan transparan. Kolaborasi dengan Lembaga Sosial Lembaga sosial dan komunitas memiliki peran penting dalam mendistribusikan fidyah secara tepat sasaran. Kerjasama dengan organisasi ini dapat membantu mempercepat penyaluran kepada mereka yang berhak. Edukasi dan Sosialisasi Kampanye edukasi melalui media sosial, seminar, dan kajian keislaman di masjid atau perkantoran dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fidyah. Kesimpulan Fidyah dalam kehidupan urban menghadapi berbagai tantangan, namun dengan inovasi dan teknologi, tantangan tersebut dapat diatasi. Dengan pendekatan yang tepat, fidyah dapat menjadi instrumen sosial yang efektif dalam membantu masyarakat miskin di perkotaan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara masyarakat, lembaga sosial, dan teknologi untuk mempermudah pelaksanaan fidyah sehingga lebih tepat guna dan bermakna. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

24/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian
Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian
Sedekah dimanapun bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas berbagai bentuk sedekah yang bisa dilakukan tanpa terbatas tempat dan situasi. Di rumah, sedekah bisa berupa berbagi makanan dengan tetangga, menyumbangkan pakaian layak pakai, atau memberi tip lebih untuk pengantar makanan. Saat berkendara, memberi jalan kepada pengemudi lain atau membantu mendorong kendaraan yang mogok adalah bentuk sedekah di jalan. Di tempat kerja, sedekah dimanapun bisa diwujudkan dengan mentraktir rekan yang sedang kesulitan, mengajarkan keterampilan baru kepada junior, atau sekadar menawarkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sekolah atau kampus, berbagi catatan, meminjamkan buku, atau membantu teman memahami pelajaran juga termasuk sedekah. Media sosial membuka peluang sedekah dimanapun melalui berbagi informasi bermanfaat, menggalang donasi untuk korban bencana, atau sekadar menyebarkan konten positif yang mencerahkan. Bahkan di tempat umum seperti transportasi publik, memberikan tempat duduk kepada lansia atau ibu hamil adalah bentuk sedekah yang bermakna. Ingatlah bahwa sedekah dimanapun tidak melulu tentang uang. Senyuman, ucapan baik, mendengarkan keluh kesah, atau doa tulus untuk sesama adalah bentuk sedekah yang bisa dilakukan di situasi apapun. Mulailah dari hal kecil, namun lakukan secara konsisten. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

22/03/2025 | AdminS

Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan
Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan
Dalam perspektif Islam, konsep sedekah dimanapun telah diajarkan jauh sebelum era digital. Ajaran ini menegaskan bahwa kebaikan tidak terbatas pada ritual ibadah di masjid saja, melainkan harus mewarnai seluruh aspek kehidupan seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda: "Setiap persendian dari tubuh manusia wajib bersedekah setiap hari saat matahari terbit." Para sahabat bertanya tentang bagaimana memenuhi kewajiban tersebut, dan beliau menjelaskan bahwa membantu orang naik kendaraan, mengangkat barang, mengucapkan kata baik, melangkah ke masjid untuk shalat, menyingkirkan gangguan dari jalan, semuanya adalah sedekah. Fleksibilitas inilah yang menjadi inti dari konsep sedekah dimanapun. Al-Quran dan hadits tidak membatasi waktu, tempat, dan bentuk sedekah, selama diniatkan untuk mencari ridha Allah. Abu Dzar Al-Ghifari meriwayatkan bahwa Nabi SAW berpesan: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meskipun hanya dengan berwajah ceria saat bertemu saudaramu." Ulama kontemporer memperluas konsep ini dengan fatwa bahwa sedekah online, transfer digital, dan bentuk kontribusi modern lainnya tetap sah dan bernilai pahala. Fleksibilitas ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang relevan sepanjang zaman, yang mengakomodasi perkembangan cara manusia berinteraksi dan berbagi. Dengan memahami konsep sedekah dimanapun dalam Islam, diharapkan umat muslim dapat mengoptimalkan setiap momen dan lokasi untuk beramal, tanpa terhambat oleh keterbatasan waktu dan tempat. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

22/03/2025 | AdminS

Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu
Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu
Sedekah dimanapun merupakan konsep yang menegaskan bahwa beramal tidak terikat oleh batasan geografis dan waktu. Dalam era digital dan mobilitas tinggi, kita dapat menyalurkan kebaikan kapan saja dan di mana saja kita berada. Teknologi telah membuka pintu sedekah dimanapun melalui berbagai platform online. Meski berada di pelosok desa, pegunungan, bahkan luar negeri, kita tetap bisa menyalurkan bantuan ke daerah terdampak bencana di tanah air. Begitu pula, saat tengah malam ketika lembaga amal tutup, transfer digital memungkinkan kita bersedekah tanpa kendala waktu. Konsep sedekah dimanapun juga bermakna bahwa seluruh tempat di muka bumi adalah lokasi potensial untuk beramal. Bukan hanya di masjid atau lembaga sosial, kita bisa bersedekah di jalan raya, pasar, sekolah, bahkan di media sosial. Setiap ruang memiliki konteks kebutuhan berbeda yang bisa kita respons dengan sedekah yang sesuai. Islam mengajarkan bahwa kesempatan bersedekah terbuka luas. Rasulullah SAW menyebut bahwa setiap persendian tubuh manusia berkewajiban bersedekah setiap harinya, dan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti membantu orang, mengucapkan kata baik, atau menyingkirkan gangguan di jalan. Jadi, jangan tunggu waktu dan tempat yang tepat untuk bersedekah. Kebaikan bisa dilakukan dimanapun kita berada, karena pada hakikatnya, seluruh bumi adalah masjid dan setiap waktu adalah kesempatan beramal. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

22/03/2025 | AdminS

Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula
Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula
Ingin berkontribusi dalam program sedekah sampah tapi bingung memulainya? Artikel ini akan memandu Anda mengimplementasikan konsep sedekah sampah dengan mudah dan efektif, baik di level individu maupun komunitas. Langkah pertama, mulailah dengan pemilahan sampah di rumah. Sediakan minimal dua tempat sampah: organik dan anorganik. Fokuskan pengumpulan pada sampah yang memiliki nilai jual seperti kertas, kardus, botol plastik, kaleng, dan logam. Bersihkan sampah tersebut sebelum dikumpulkan untuk memaksimalkan nilainya. Kedua, cari informasi tentang program sedekah sampah terdekat. Banyak masjid, sekolah, atau komunitas yang telah menjalankan program ini. Jika tidak ada, Anda bisa berkoordinasi dengan bank sampah setempat atau memulai inisiatif sendiri bersama RT/RW. Ketiga, atur sistem pengumpulan dan penyetoran yang konsisten. Tentukan jadwal rutin untuk mengumpulkan dan menyetorkan sampah. Konsistensi adalah kunci keberhasilan program sedekah sampah. Keempat, sosialisasikan program ini kepada tetangga dan komunitas. Edukasi tentang jenis sampah yang bernilai ekonomi dan cara pengelolaannya. Semakin banyak partisipan, semakin besar dampak positifnya. Terakhir, kelola dana hasil penjualan sampah dengan transparan. Dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai program sosial seperti santunan anak yatim, beasiswa pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ingat, sedekah sampah adalah investasi berkelanjutan. Selain mendapatkan pahala, Anda juga berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

21/03/2025 | AdminS

Mengenal Lebih Dekat Program Sedekah Sampah dan Dampak Positifnya
Mengenal Lebih Dekat Program Sedekah Sampah dan Dampak Positifnya
Pernahkah Anda mendengar istilah "sedekah sampah"? Program ini menjadi solusi cerdas mengatasi dua masalah sekaligus: pengelolaan sampah dan pendanaan sosial. Sedekah sampah adalah kegiatan menyumbangkan sampah yang masih memiliki nilai jual untuk kemudian dikonversi menjadi dana sosial. Konsep sedekah sampah berkembang pesat di Indonesia beberapa tahun terakhir. Berbagai masjid, pesantren, dan organisasi masyarakat telah mengadopsi program ini dengan hasil menggembirakan. Misalnya, Masjid Jogokariyan Yogyakarta berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dari pengelolaan sampah jamaah untuk program sosial. Jenis sampah yang bisa disedekahkan antara lain kertas, kardus, botol plastik, kaleng, barang elektronik bekas, dan bahkan minyak jelantah. Setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi berbeda yang akan dihitung oleh pengelola program. Dampak positif sedekah sampah sangat luas. Dari segi lingkungan, program ini mendorong pemilahan sampah dan daur ulang. Dari aspek ekonomi, menciptakan mata rantai ekonomi sirkular yang menguntungkan semua pihak. Sementara dari sudut pandang sosial, dana yang terkumpul membantu membiayai program pendidikan, kesehatan, dan bantuan untuk masyarakat kurang mampu. Untuk berpartisipasi, Anda cukup mengumpulkan sampah bernilai ekonomi, lalu menyerahkannya ke pengelola program sedekah sampah terdekat. Langkah kecil ini memberi dampak besar bagi lingkungan dan sesama. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

21/03/2025 | AdminS

Sedekah Sampah: Ibadah Lingkungan yang Bernilai Pahala
Sedekah Sampah: Ibadah Lingkungan yang Bernilai Pahala
Sedekah sampah merupakan konsep inovatif yang menggabungkan nilai spiritual dengan kepedulian lingkungan. Kegiatan ini memungkinkan kita menyalurkan barang bekas atau sampah yang masih memiliki nilai guna kepada pihak yang membutuhkan atau bank sampah. Dalam perspektif Islam, sedekah tidak selalu berupa uang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menyingkirkan duri dari jalan pun termasuk sedekah. Logika yang sama berlaku untuk sedekah sampah – dengan mengelola sampah dengan bijak, kita melakukan kebaikan bagi lingkungan dan sesama. Program sedekah sampah kini dikembangkan oleh berbagai komunitas dan masjid. Mekanismenya sederhana: masyarakat mengumpulkan sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus, atau elektronik bekas. Sampah tersebut kemudian disortir, dijual ke pengepul, dan hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial. Manfaat sedekah sampah sangat beragam. Secara lingkungan, praktik ini mengurangi volume sampah di TPA. Dari segi sosial, dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa. Spiritualnya, pelaku mendapatkan pahala berkelanjutan selama program tersebut berjalan. Mulailah dari hal kecil. Pisahkan sampah di rumah dan cari komunitas sedekah sampah terdekat. Ingat, kebersihan sebagian dari iman, dan menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal

21/03/2025 | AdminS

Bagaimana Jika Zakat yang Sudah Disalurkan Justru Disalahgunakan?
Bagaimana Jika Zakat yang Sudah Disalurkan Justru Disalahgunakan?
Dalam menyalurkan zakat, niat utama seorang Muslim adalah membantu mereka yang membutuhkan. Namun, terkadang terjadi situasi di mana zakat yang telah diberikan malah disalahgunakan oleh penerima, misalnya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan maksiat. Dalam Islam, tanggung jawab pemberi zakat terletak pada niat dan upaya memastikan bahwa zakat diberikan kepada orang yang berhak. Jika zakat sudah disalurkan dengan niat yang benar dan diberikan kepada seseorang yang diyakini termasuk mustahik, maka kewajiban pembayar zakat sudah gugur. Penyalahgunaan zakat oleh penerima menjadi tanggung jawab pribadinya di hadapan Allah. Untuk menghindari hal ini, seseorang dianjurkan untuk menyalurkan zakat melalui lembaga yang kredibel atau memilih mustahik dengan cermat. Jika ragu, zakat bisa diberikan dalam bentuk kebutuhan pokok seperti makanan atau perlengkapan yang lebih sulit disalahgunakan. Dengan demikian, zakat tetap dapat memberikan manfaat sesuai dengan tujuan utamanya, yaitu membantu mereka yang membutuhkan dan membersihkan harta pemberinya. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

Zakat Fitrah bagi Bayi yang Baru LahirĀ 
Zakat Fitrah bagi Bayi yang Baru LahirĀ 
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki kelebihan rezeki di hari raya Idulfitri. Namun, bagaimana dengan bayi yang baru lahir menjelang hari raya? Apakah ia juga wajib dikenakan zakat fitrah? Mayoritas ulama berpendapat bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk setiap Muslim yang hidup sebelum matahari terbenam di hari terakhir Ramadan. Artinya, jika seorang bayi lahir sebelum malam Idulfitri, maka ia termasuk yang wajib dibayarkan zakat fitrahnya oleh wali atau orang tuanya. Sebaliknya, jika lahir setelah matahari terbenam di malam takbiran, maka ia tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah tahun itu. Pembayaran zakat fitrah untuk bayi tetap menjadi tanggung jawab kepala keluarga, sebagaimana halnya untuk anggota keluarga lainnya. Zakat ini bertujuan untuk mensucikan orang yang berpuasa serta membantu mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idulfitri dengan layak. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

Jika Salah Memberikan Zakat, Haruskah Membayar Lagi?
Jika Salah Memberikan Zakat, Haruskah Membayar Lagi?
Zakat adalah ibadah yang harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Namun, terkadang seseorang bisa salah dalam menyalurkan zakat, misalnya memberikannya kepada orang yang ternyata tidak termasuk dalam golongan mustahik. Dalam kondisi seperti ini, muncul pertanyaan apakah zakat tersebut harus dibayarkan lagi. Para ulama menjelaskan bahwa jika seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan zakatnya diberikan kepada yang berhak, tetapi ternyata keliru, maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat lagi. Kesalahan ini tidak disengaja dan sudah diupayakan dengan itikad baik. Namun, jika kesalahan terjadi karena kelalaian atau kurangnya kehati-hatian, maka zakatnya tetap belum dianggap sah dan harus dikeluarkan kembali kepada mustahik yang benar. Untuk menghindari kesalahan ini, sebaiknya seseorang menyalurkan zakat melalui lembaga resmi atau mencari informasi yang jelas tentang penerima zakat. Dengan cara ini, zakat yang diberikan dapat sampai kepada orang yang benar-benar membutuhkan sesuai dengan ketentuan syariat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

Jika Ada Dua Orang Mustahik, Siapa yang Harus Didahulukan?
Jika Ada Dua Orang Mustahik, Siapa yang Harus Didahulukan?
Dalam Islam, zakat diberikan kepada delapan golongan mustahik, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang berhutang), fisabilillah, dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal). Jika seseorang hanya memiliki jumlah zakat yang terbatas dan harus memilih di antara dua mustahik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Prioritas Berdasarkan Kebutuhan – Fakir lebih diutamakan daripada miskin karena kondisinya lebih sulit. Jika salah satu mustahik berada dalam kondisi yang lebih mendesak, maka ia lebih berhak didahulukan. Hubungan Keluarga – Jika salah satu mustahik adalah kerabat yang berhak menerima zakat, mendahulukannya lebih utama, selama tidak termasuk orang yang wajib dinafkahi (seperti orang tua dan anak kandung). Kesesuaian dengan Kategori Mustahik – Jika salah satu mustahik termasuk dalam kategori yang lebih utama dalam situasi tertentu (misalnya seorang gharim yang terlilit utang darurat), maka ia lebih diutamakan. Keadilan dalam Pembagian – Jika memungkinkan, zakat bisa dibagi rata agar keduanya mendapatkan manfaat, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Dalam menyalurkan zakat, sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan dan keikhlasan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

Jika Salah Menghitung Zakat, Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Salah Menghitung Zakat, Apa yang Harus Dilakukan?
Kesalahan dalam menghitung zakat bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti ketidaktahuan, kelalaian, atau kesalahan dalam konversi nilai harta. Jika seseorang menyadari bahwa ia telah salah menghitung zakat, Islam mengajarkan untuk segera memperbaikinya dengan membayar kekurangan yang belum dikeluarkan. Jika seseorang membayar lebih dari yang seharusnya, kelebihannya bisa dianggap sebagai sedekah. Namun, jika merasa keberatan, ia boleh menguranginya dalam pembayaran zakat berikutnya dengan niat yang jelas. Dalam kasus salah perhitungan karena ketidaktahuan, para ulama menyarankan untuk melakukan taubat dan berusaha lebih teliti ke depannya. Hal ini karena zakat adalah kewajiban yang berkaitan dengan hak orang lain, khususnya para mustahik (penerima zakat). Agar tidak salah hitung, penting untuk memahami cara perhitungan zakat yang benar sesuai jenis harta, menggunakan kalkulator zakat dari lembaga zakat resmi, atau berkonsultasi dengan ahli zakat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa zakat yang kita keluarkan sesuai dengan tuntunan syariat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

Apakah Hadiah dan Bonus Kerja Wajib Dizakati?
Apakah Hadiah dan Bonus Kerja Wajib Dizakati?
Hadiah dan bonus kerja merupakan tambahan penghasilan yang diterima seseorang, baik dalam bentuk uang tunai, barang, atau fasilitas tertentu. Dalam Islam, setiap harta yang berkembang dan memenuhi syarat wajib dikenai zakat, termasuk hadiah dan bonus kerja. Menurut ulama, hadiah dan bonus termasuk dalam kategori zakat penghasilan (zakat profesi) jika mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati) dan telah dimiliki selama satu tahun (haul). Nisabnya disamakan dengan emas, yaitu 85 gram emas, dengan kadar zakat 2,5%. Namun, ada perbedaan pendapat di antara para ulama. Sebagian berpendapat bahwa zakat penghasilan tidak perlu menunggu haul dan wajib dikeluarkan langsung setelah menerima penghasilan. Sementara yang lain mengatakan bahwa hadiah yang sifatnya tidak rutin, seperti pemberian dalam lomba atau penghargaan khusus, tidak wajib dizakati kecuali jika disimpan hingga mencapai nisab dalam satu tahun. Untuk memastikan keabsahan zakat yang dibayarkan, seseorang dianjurkan untuk menghitung hartanya dengan cermat dan mendistribusikan zakatnya kepada mustahik yang berhak. Jika masih ragu, berkonsultasi dengan ulama atau lembaga zakat terpercaya bisa menjadi solusi. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah

23/03/2025 | admin

BAZNAS Gelar Servis dan Ganti Oli Gratis untuk Ribuan Motor Pemudik di 12 Kota
BAZNAS Gelar Servis dan Ganti Oli Gratis untuk Ribuan Motor Pemudik di 12 Kota
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap para pemudik dengan meluncurkan Program "5000 Motor Mudik Aman dan Nyaman: Servis & Ganti Oli Gratis". Program ini bekerja sama dengan Z-Auto untuk memastikan kendaraan para pengendara ojek online, ojek pangkalan, serta pemudik dari kalangan mustahik tetap dalam kondisi prima selama perjalanan mudik Lebaran. Kegiatan ini berlangsung serentak selama beberapa waktu lalu di 12 kota besar, yaitu Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bogor, Surabaya, Medan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, dan Kendari. Peresmian program ini digelar di Gedung BAZNAS RI, Matraman, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., serta Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., beserta jajaran. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menegaskan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian BAZNAS terhadap keselamatan dan kenyamanan para pemudik, terutama mereka yang berasal dari golongan mustahik. "Mudik adalah momen yang sangat dinanti, namun juga penuh tantangan, terutama bagi pemudik bermotor yang berasal dari kalangan mustahik, para ibnu sabil. Melalui program ini, BAZNAS ingin memastikan mereka dapat mudik dengan aman dan nyaman," ujarnya. Ia menambahkan bahwa program ini juga memberikan manfaat lebih luas dengan memberdayakan mustahik yang berprofesi sebagai mekanik di Z-Auto. "Kami berharap program ini bisa terus diperluas dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk mendukung keselamatan para pemudik, sekaligus memberdayakan para mustahik," katanya. Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan bahwa BAZNAS akan terus menghadirkan program-program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. "Kami di BAZNAS akan terus mengembangkan program-program yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Program ini adalah salah satu wujud nyata bahwa zakat dapat hadir di tengah-tengah kebutuhan umat," tegasnya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program ini. "Terima kasih kami ucapkan, selamat berjuang fi sabilillah untuk ibnu sabil, ibnu sabil juga fi sabilillah untuk keluarga. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, program 5000 motor mudik aman dan nyaman: servis dan ganti oli gratis bersama Z-Auto kami resmikan," ucapnya. Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., menekankan bahwa program ini bukan hanya menyediakan layanan servis gratis bagi pemudik, tetapi juga menjadi bagian dari pemberdayaan mustahik yang tergabung dalam mekanik Z-Auto. Program ini adalah program baru yang melibatkan 220 mekanik Z-Auto, yang semuanya merupakan mustahik. Mereka akan menerima manfaat dari program ini sekaligus bisa mengembangkan keterampilan mereka di bidang otomotif," Ia juga menegaskan bahwa keselamatan pemudik menjadi perhatian utama dalam program ini. "Kami ingin memastikan para pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor, bisa melakukan perjalanan dengan aman. Oleh karena itu, kami hadir dengan layanan servis dan ganti oli gratis untuk membantu mereka," katanya. "Terima kasih atas seluruh dukungan dari BAZNAS daerah dan para mekanik Z-Auto. Mari kita layani para pemudik dengan ikhlas dan penuh kehangatan. Insya Allah, amal kebaikan ini akan menjadi keberkahan bagi kita semua," tambahnya. Acara tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan Prof. Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum, Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, serta Deputi 2 Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si. Kontributor : Syfa Editor: Ayu

23/03/2025 | syfa

Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken Ramadhan menjadi momen penuh makna bagi Ibu Ren Novita, warga Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Setelah menghadapi ujian berat akibat musibah yang menimpa suaminya, ia kini berhasil bangkit dengan usaha ayam krispi ZChicken yang membantu menopang perekonomian keluarganya. Melalui usaha kuliner ini, Ibu Ren tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengubah keadaan. Di bulan suci ini, permintaan ayam krispi meningkat, membuat usahanya semakin berkembang dan dikenal masyarakat sekitar. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa usaha mikro dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha kecil seperti milik Ibu Ren memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. Kontributor : Adam Fakhrian Editor : NOV

21/03/2025 | Adam Fakhrian

Fidyah dan Peranannya dalam Membangun Solidaritas Sosial
Fidyah dan Peranannya dalam Membangun Solidaritas Sosial
Salah satu aspek penting dalam ajaran Islam adalah kepedulian terhadap sesama. Fidyah, sebagai bagian dari ibadah puasa, tidak hanya menjadi solusi bagi mereka yang tidak mampu berpuasa tetapi juga berperan besar dalam membangun solidaritas sosial di tengah masyarakat. Konsep solidaritas sosial dalam Islam menekankan pada saling membantu dan berbagi, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dengan adanya fidyah, orang yang tidak dapat berpuasa memiliki kesempatan untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat dengan memberikan makanan atau dana kepada fakir miskin. Hal ini menciptakan hubungan saling menguatkan antara sesama Muslim, di mana yang mampu membantu yang kurang mampu, sehingga tercipta keseimbangan sosial. Dalam konteks sosial, fidyah memiliki peran strategis dalam mengurangi angka kelaparan dan membantu mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit. Saat Ramadan, kebutuhan pangan meningkat, dan dengan adanya fidyah, banyak orang yang kurang mampu dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Fidyah juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan kesadaran sosial. Ketika seseorang membayar fidyah, ia tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga belajar untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Hal ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya berbagi dan gotong royong yang lebih luas. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani

23/03/2025 | Putri Khodijah

Menggali Makna Fidyah dalam Konteks Kesehatan dan Kesejahteraan
Menggali Makna Fidyah dalam Konteks Kesehatan dan Kesejahteraan
Fidyah, sebagai bentuk kompensasi bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa, tidak hanya memiliki dimensi ibadah tetapi juga berdampak pada aspek kesehatan dan kesejahteraan sosial. Dalam Islam, kewajiban membayar fidyah diberikan kepada orang yang mengalami kondisi tertentu, seperti sakit kronis atau usia lanjut, yang jika berpuasa bisa memperburuk kesehatannya. Oleh karena itu, fidyah menjadi solusi yang sejalan dengan prinsip menjaga kesehatan dalam Islam. Dari perspektif medis, ada beberapa kondisi yang memang membuat seseorang tidak dapat menjalankan puasa, seperti diabetes kronis, penyakit ginjal, atau gangguan kesehatan lain yang membutuhkan asupan makanan secara berkala. Dalam situasi ini, Islam tidak memaksakan ibadah yang bisa membahayakan kesehatan individu, tetapi memberikan jalan keluar berupa fidyah. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat memperhatikan kesejahteraan umatnya. Selain itu, fidyah juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial dengan membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan makanan atau dana yang cukup untuk satu porsi makan kepada orang miskin, fidyah berperan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani

23/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah Sebagai Jembatan Kemanusiaan di Bulan Puasa
Fidyah Sebagai Jembatan Kemanusiaan di Bulan Puasa
Bulan Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, di mana umat Islam berusaha meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial. Salah satu bentuk kepedulian yang memiliki nilai kemanusiaan tinggi adalah fidyah. Fidyah merupakan bentuk kompensasi bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit kronis atau usia lanjut, dengan cara memberikan makanan kepada orang miskin. Lebih dari sekadar kewajiban agama, fidyah juga berperan sebagai jembatan kemanusiaan yang menghubungkan mereka yang berkecukupan dengan mereka yang membutuhkan. Konsep fidyah mencerminkan keadilan dan kasih sayang dalam Islam. Orang yang tidak mampu berpuasa tetap memiliki kesempatan untuk berkontribusi kepada sesama dengan memberikan makanan atau uang senilai makanan kepada fakir miskin. Dengan demikian, fidyah menjadi salah satu instrumen yang mendukung pemerataan kesejahteraan di masyarakat. Selain manfaat spiritual, fidyah juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dalam praktiknya, fidyah membantu mengurangi kelaparan, terutama bagi mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit. Dengan menyalurkan fidyah kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya, kita dapat memastikan bahwa mereka juga bisa merasakan kebahagiaan di bulan Ramadan. Di era modern ini, banyak lembaga amal dan organisasi kemanusiaan yang membantu menyalurkan fidyah secara lebih efektif dan tepat sasaran. Dengan adanya platform digital, umat Islam dapat lebih mudah menyalurkan fidyah mereka, baik dalam bentuk makanan maupun uang, kepada mereka yang berhak menerimanya. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani

23/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah dalam Konteks Keadilan Sosial dan Kemanusiaan
Fidyah dalam Konteks Keadilan Sosial dan Kemanusiaan
idyah dalam Konteks Keadilan Sosial dan Kemanusiaan Fidyah merupakan salah satu bentuk kompensasi dalam ajaran Islam bagi individu yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena alasan tertentu. Dalam perspektif keadilan sosial dan kemanusiaan, fidyah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara kewajiban agama dan kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa. Secara etimologis, fidyah berasal dari kata "fadaa" yang berarti tebusan atau pengganti. Dalam konteks ibadah puasa, fidyah adalah mekanisme yang diberikan kepada mereka yang tidak mampu berpuasa, seperti orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, atau perempuan hamil dan menyusui dengan kondisi tertentu. Sebagai bentuk tanggung jawab moral, fidyah diwujudkan dalam pemberian makanan kepada fakir miskin sesuai dengan ketentuan syariat. Dari perspektif keadilan sosial, fidyah membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. Dengan mendistribusikan fidyah kepada mereka yang membutuhkan, Islam menegaskan prinsip pemerataan kesejahteraan dan kepedulian sosial. Fidyah bukan sekadar kewajiban individu, tetapi juga instrumen dalam membangun solidaritas umat. Dalam konteks kemanusiaan, fidyah mencerminkan esensi kasih sayang dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Di berbagai negara, konsep fidyah sering diterapkan dalam program bantuan sosial, seperti pembagian makanan bagi kaum miskin dan terlantar. Ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak hanya berfokus pada ibadah personal, tetapi juga memiliki dimensi kemanusiaan yang luas. Implementasi fidyah di era modern juga dapat dikembangkan dengan pendekatan teknologi dan inovasi. Misalnya, lembaga zakat dan filantropi Islam bisa mengelola fidyah secara digital, memungkinkan lebih banyak orang untuk berkontribusi dengan mudah dan transparan. Dengan pemanfaatan teknologi, fidyah dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan memberikan dampak yang lebih luas dalam masyarakat. Secara keseluruhan, fidyah merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial dan kemanusiaan. Melalui pelaksanaan fidyah yang tepat, kita dapat membangun masyarakat yang lebih peduli, adil, dan sejahtera. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

23/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Fidyah untuk Anak-Anak yang Belum Balig tapi Tidak Berpuasa
Fidyah untuk Anak-Anak yang Belum Balig tapi Tidak Berpuasa
Fidyah untuk Anak-Anak yang Belum Balig tapi Tidak Berpuasa Dalam Islam, kewajiban berpuasa di bulan Ramadan hanya berlaku bagi mereka yang telah mencapai usia balig. Anak-anak yang belum balig belum memiliki kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, bagaimana jika mereka tidak berpuasa? Apakah tetap harus membayar fidyah? Kewajiban Puasa dan Fidyah Puasa merupakan rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat, seperti balig, berakal, dan mampu menjalankannya. Jika seseorang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu, seperti sakit yang tidak dapat diharapkan kesembuhannya atau lanjut usia, maka Islam memberikan keringanan dengan menggantinya menggunakan fidyah. Fidyah adalah bentuk kompensasi yang diberikan dalam bentuk makanan kepada fakir miskin sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Besaran fidyah umumnya ditentukan dengan memberikan makanan sebanyak satu mud (kurang lebih setara 750 gram bahan pokok seperti beras) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Apakah Anak-Anak yang Tidak Berpuasa Wajib Membayar Fidyah? Menurut pandangan para ulama, anak-anak yang belum mencapai usia balig tidak memiliki kewajiban untuk membayar fidyah karena puasa belum menjadi kewajiban bagi mereka. Fidyah hanya berlaku bagi orang yang memiliki kewajiban puasa tetapi tidak mampu melaksanakannya karena alasan syar'i. Namun, meskipun tidak diwajibkan, orang tua tetap dianjurkan untuk membiasakan anak-anak berpuasa sejak dini agar mereka terbiasa ketika telah mencapai usia balig. Jika anak tidak mampu menyelesaikan puasa penuh, maka tidak ada kewajiban fidyah bagi orang tua untuk menggantikan puasa mereka. Kesimpulan Fidyah dalam Islam merupakan solusi bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena kondisi tertentu. Namun, anak-anak yang belum balig tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa, sehingga mereka juga tidak diwajibkan membayar fidyah jika tidak berpuasa. Sebaiknya, orang tua tetap mengajarkan pentingnya puasa secara bertahap agar anak-anak siap menjalankan kewajiban tersebut saat mereka telah mencapai usia balig. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

23/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat