WhatsApp Icon
BAZNAS Kabupaten Bantul Lakukan Studi Tiru Kantor Digital ke BAZNAS Kota Yogyakarta

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke BAZNAS Kota Yogyakarta pada Kamis, 6 November 2025 / 15 Jumadil Akhir 1447 H. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem dan penerapan kantor digital yang telah dikembangkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai langkah modernisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Rombongan dari BAZNAS Kabupaten Bantul dipimpin oleh Drs. H. Syahroini Djamil, selaku Wakil Ketua I BAZNAS Bantul, bersama jajaran amil pelaksana yaitu Agung Pramono, A.Md. (Bidang I), Rosi Rispriyo M, S.E. (Bidang II), dan Isna Faqiha, S.Psi. (Bidang IV). Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta di Kantor BAZNAS Kota Yogyakarta, Jl. Kenari No. 56, Yogyakarta.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua pihak saling berbagi pengalaman terkait strategi digitalisasi lembaga zakat. BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan implementasi sistem kantor digital yang terintegrasi, mencakup layanan administrasi amil, sistem penghimpunan dan pendistribusian ZIS berbasis daring, hingga pengelolaan data mustahik secara real time. Sistem ini dikembangkan untuk mendukung efisiensi kerja, meningkatkan transparansi, serta memperkuat akuntabilitas lembaga.

Digitalisasi yang dijalankan BAZNAS Kota Yogyakarta juga mencakup optimalisasi kanal digital untuk penghimpunan zakat, infak, dan sedekah melalui berbagai platform, termasuk aplikasi, QRIS, dan cashless payment. Upaya ini bertujuan agar masyarakat semakin mudah dalam berzakat dan bersedekah, sesuai dengan semangat zaman yang menuntut kemudahan, kecepatan, dan akurasi layanan.

Selain itu, tim pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta turut menjelaskan mekanisme pengelolaan data donatur dan mustahik, sistem persuratan berbasis digital, serta penerapan paperless office yang mendukung efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari inovasi menuju kantor zakat modern yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat perkotaan.

 

Melalui studi tiru ini, BAZNAS Kabupaten Bantul berharap dapat mengadopsi konsep dan praktik terbaik dari BAZNAS Kota Yogyakarta, khususnya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis digital. Dengan sistem yang lebih tertata dan efisien, diharapkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik di Kabupaten Bantul akan semakin profesional dan berdampak luas.

Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-BAZNAS daerah, mempererat kerja sama dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem zakat nasional yang inovatif. Sinergi ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk menjadikan zakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan yang amanah, profesional, dan modern.

Dengan semangat digitalisasi zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Yogyakarta terus berupaya menjadi teladan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi. Sementara BAZNAS Kabupaten Bantul menyambut langkah ini sebagai inspirasi untuk menerapkan transformasi digital di lembaga mereka. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebagai simbol sinergi dan ukhuwah dalam dakwah zakat yang berkemajuan.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
SIAGA BENCANA 2025: KOMANDAN BTB SE-DIY ADAKAN RAKOR DAN UPGRADING KAPASITAS

Yogyakarta, 6 November 2025 - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta melalui perwakilannya turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Penguatan Upgrading Kapasitas Badan Tanggap Bencana (BTB) se-DIY Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS DIY ini dilaksanakan pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Ruang Rapat BAZNAS DIY Lt. 2, mulai pukul 12.30 WIB.

Rakor ini menjadi momentum penting dalam menyinergikan langkah-langkah strategis antar-BTB Kabupaten/Kota di seluruh DIY. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan kegiatan upgrading kapasitas berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu meningkatkan kesiapan personel BTB dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap unsur BTB dapat memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang lebih kuat, serta mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara cepat dan tepat dalam situasi darurat.


 Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Komandan dan unsur operasional BTB se-DIY, termasuk Cahyo Hatmoko (Komandan BTB Kota Yogyakarta) dan Gus Munir sebagai perwakilan yang aktif dalam koordinasi teknis lapangan. Para Komandan BTB ini menjadi ujung tombak BAZNAS dalam melaksanakan misi kemanusiaan berbasis ZIS, terutama pada saat tanggap bencana. Kehadiran mereka menunjukkan semangat dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas daerah serta memastikan bantuan kemanusiaan berbasis zakat dapat disalurkan dengan profesional dan bertanggung jawab.

Selain membahas aspek teknis kesiapsiagaan, Rakor ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel BTB melalui pelatihan, pembekalan logistik, serta pengelolaan sumber daya zakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam penanganan bencana. BAZNAS DIY menegaskan bahwa peran BTB bukan hanya dalam evakuasi dan penyaluran bantuan, tetapi juga dalam edukasi kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat terdampak melalui dana zakat dan infak.

Dengan diadakannya Rakor ini, seluruh BTB Kabupaten/Kota se-DIY diharapkan semakin solid dan siap siaga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam meneguhkan fungsi kemanusiaan lembaga amil zakat, sekaligus memastikan pengelolaan zakat dan sedekah dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam masa krisis dan kebencanaan.

 

 

 

Melalui sinergi ini, BAZNAS tidak hanya hadir dalam aspek penghimpunan dan pendistribusian zakat, tetapi juga menjadi garda depan dalam respon bencana berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial, sebagaimana semangat “Zakat Tumbuh, Masyarakat Tangguh.”

06/11/2025 | Kontributor: Salsa Fateha
BAZNAS Kota Yogyakarta Hadiri Upacara Penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025

Yogyakarta (6/11/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menghadiri kegiatan Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap IV Tahun 2025, yang diselenggarakan berdasarkan Undangan Nomor 400.14.1.1/3753 tertanggal 31 Oktober 2025. Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti BAZNAS Kota Yogyakarta yang turut aktif mendukung pembangunan kesejahteraan umat.

 

Kegiatan penutupan TMMD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat sipil, khususnya dalam bidang pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Kota Yogyakarta hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat aspek sosial kemasyarakatan melalui optimalisasi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

 

Program TMMD yang dilaksanakan setiap tahun menjadi bentuk nyata gotong royong lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, BAZNAS Kota Yogyakarta turut memaknai semangat TMMD sebagai dorongan untuk memperluas peran zakat dalam pembangunan manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara semangat juang TNI dan kepedulian sosial umat melalui ZIS menjadi landasan kuat dalam membangun kemandirian masyarakat.

 

Dalam pelaksanaan TMMD Tahap IV Tahun 2025, kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, serta peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dasar menjadi fokus utama. Sejalan dengan itu, BAZNAS Kota Yogyakarta menilai bahwa pembangunan fisik perlu dibarengi dengan pembangunan sosial, spiritual, dan ekonomi berbasis zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya berkelanjutan.

 

Kehadiran perwakilan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upacara ini juga mencerminkan komitmen lembaga untuk terus bersinergi dengan unsur pemerintah dan aparat keamanan dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Melalui berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, seperti Rumah Layak Huni (RLHB), Beasiswa Kader Masjid, dan Program Pemberdayaan Mustahik Produktif, BAZNAS berupaya melengkapi upaya pembangunan fisik dengan pemberdayaan umat.

 

Semangat Manunggal Membangun Desa yang diusung TNI sejalan dengan misi BAZNAS dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang amanah, profesional, dan berkeadilan. BAZNAS melihat bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini merupakan wujud nyata sinergi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

 

Upacara penutupan TMMD Tahap IV Tahun 2025 ditandai dengan laporan hasil kegiatan, penyerahan hasil pekerjaan kepada pemerintah daerah, serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Suasana penuh semangat kebangsaan menjadi penutup yang menggugah tekad bersama untuk terus bekerja demi kemaslahatan masyarakat.

 

Melalui partisipasi ini, BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi umat melalui sinergi zakat, infak, dan sedekah yang berdaya guna bagi pembangunan bangsa.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

 

06/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Salurkan Bantuan Program Foodbank Lumbung Mataraman kepada Santri Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib

YOGYAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta kembali menyalurkan bantuan dari program Foodbank Lumbung Mataraman KORPRI Kota Yogyakarta pada Rabu, 5 November 2025. Kegiatan pentasyarufan kali ini menyasar para santri Pondok Pesantren Asrama Tahfidz Ma’had Ali bin Abi Thalib yang berlokasi di Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta. Sebanyak kurang lebih 25 santri menerima manfaat dari kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian sosial dan sinergi antara pemerintah daerah dengan lembaga zakat dalam menebar keberkahan bagi masyarakat.

 

Penyaluran ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah Kota Yogyakarta melalui KORPRI dan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok santri dan pelajar yang tengah menempuh pendidikan keagamaan. Program Foodbank Lumbung Mataraman menjadi salah satu inisiatif sosial yang terus berkelanjutan, dengan tujuan menyalurkan bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk pondok pesantren, panti asuhan, dan kelompok dhuafa.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan pentasyarufan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menyalurkan amanah para donatur dan anggota KORPRI kepada penerima yang tepat sasaran. Melalui kegiatan ini, diharapkan kebutuhan pangan para santri dapat terbantu sehingga mereka dapat lebih fokus menuntut ilmu, terutama dalam bidang tahfidz Al-Qur’an.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, dan seluruh anggota KORPRI atas dukungan luar biasa terhadap program Foodbank Lumbung Mataraman. Semoga sinergi kebaikan ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang luas bagi umat,” ujar Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta dalam sambutannya.

Para santri penerima manfaat terlihat antusias dan bersyukur atas bantuan yang diterima. Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Ali bin Abi Thalib juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dari Pemerintah Kota Yogyakarta dan BAZNAS. Menurutnya, program semacam ini sangat membantu kebutuhan harian santri yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Selain memberikan bantuan pangan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan silaturahmi antara lembaga zakat, pemerintah, dan masyarakat. BAZNAS Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjalankan peran sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pemberdayaan umat. Melalui sinergi lintas sektor, BAZNAS berupaya menghadirkan solusi sosial yang berkelanjutan, bukan hanya dalam bentuk bantuan konsumtif, tetapi juga pemberdayaan yang menumbuhkan kemandirian.

Program Foodbank Lumbung Mataraman sendiri telah menjadi gerakan berbagi yang rutin digelar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Dengan mengoptimalkan hasil donasi dan infak dari anggota KORPRI, program ini menjadi simbol kepedulian ASN terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Kolaborasi dengan BAZNAS memperkuat akuntabilitas penyaluran bantuan, memastikan setiap paket yang diterima tepat sasaran dan memberikan dampak sosial yang nyata.

Di akhir kegiatan, BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan harapan agar gerakan kebaikan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak pihak. Kepedulian sosial, menurut BAZNAS, adalah salah satu kunci terciptanya masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Dengan menyalurkan sebagian rezeki melalui zakat, infak, sedekah, maupun program sosial lainnya, masyarakat turut berperan dalam menjaga semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Yogyakarta.

BAZNAS Kota Yogyakarta juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam program-program sosial yang telah dijalankan. Setiap kebaikan yang dibagikan, sekecil apa pun, akan menjadi bagian dari amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya.

 

“Semoga setiap butir kebaikan yang disalurkan menjadi berkah bagi para muzaki, mustahik, dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Bersama, kita wujudkan Yogyakarta yang semakin berdaya, beriman, dan sejahtera,” tutup pernyataan resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat 

 

#MariMemberi#ZakatInfakSedekah#BAZNASYogyakarta#BahagianyaMustahiq#TentramnyaMuzaki#AmanahProfesionalTransparan

05/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
BAZNAS Kota Yogyakarta Terima Kunjungan Studi Tiru BAZNAS Kabupaten Boyolali Bahas Digitalisasi dan Penguatan Tata Kelola ZIS melalui Kantor Digital

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari BAZNAS Kabupaten Boyolali pada Selasa, 4 November 2025 / 12 Jumadil Awal 1447 H bertempat di kantor BAZNAS Kota Yogyakarta. Kehadiran rombongan ini sebagai bagian dari agenda studi tiru untuk memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui sistem digital serta inovasi penghimpunan dan distribusi yang telah berjalan di Kota Yogyakarta. Rombongan disambut langsung oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta beserta jajaran pimpinan dan pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, dalam suasana hangat penuh semangat kolaborasi untuk penguatan gerakan ZIS nasional.

 

Rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali terdiri dari Ketua, Drs. Jamal Yazis, M.Si., Wakil Ketua I Mulyanto, S.Ag., serta jajaran pelaksana yaitu Hery Kuswanto, Doni Zakaria, Khamidurrohim, dan Anis Andriani. Dalam sambutannya, perwakilan BAZNAS Kabupaten Boyolali menyampaikan maksud kunjungan ini adalah untuk mempelajari transformasi manajemen digital yang telah diterapkan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam meningkatkan profesionalisme dan transparansi layanan zakat, infak, dan sedekah kepada masyarakat. Upaya ini merupakan langkah penting dalam penguatan peran amil sebagai garda terdepan pemberdayaan umat.

BAZNAS Kota Yogyakarta memaparkan berbagai inovasi yang telah diterapkan, mulai dari sistem kantor digital, aplikasi keuangan, integrasi layanan donasi zakat, infak, dan sedekah secara online, hingga model pelaporan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, dibahas pula sistem koordinasi antara bidang pengumpulan dan pendistribusian agar penyaluran dana ZIS semakin tepat sasaran dan mampu memberikan dampak nyata bagi mustahik. Hal ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat yang terpercaya dan modern.

Selama sesi diskusi, kedua belah pihak saling bertukar pengalaman terkait strategi peningkatan penghimpunan ZIS di daerah masing-masing. BAZNAS Kota Yogyakarta menjelaskan pendekatan kolaboratif yang dilakukan dengan pemerintah daerah, masjid, sekolah, dan komunitas dalam menggerakkan semangat berzakat dan bersedekah di tengah masyarakat. Selain itu, digitalisasi sistem penghimpunan menjadi salah satu fokus utama dalam mengakomodasi kemudahan layanan zakat, infak, dan sedekah bagi muzaki, khususnya generasi muda yang lebih aktif dalam transaksi digital. Pendekatan ini terbukti mendukung peningkatan kepercayaan publik dan memperluas jangkauan layanan BAZNAS.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan BAZNAS Kabupaten Boyolali juga mengapresiasi atmosfer profesional dan sistem kerja digital yang diterapkan di BAZNAS Kota Yogyakarta. Mereka menilai praktik tata kelola yang modern dan akuntabel sangat relevan untuk diadopsi guna memperkuat kinerja penghimpunan dan pentasharufan dana zakat, infak, dan sedekah di wilayah Boyolali. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal sinergi dan kolaborasi berkelanjutan antar BAZNAS daerah dalam mewujudkan visi kemandirian umat.

 

Kunjungan studi tiru ini ditutup dengan harapan bersama bahwa semangat berbagi pengetahuan dan praktik baik antar lembaga amil zakat dapat memperkuat ekosistem pengelolaan zakat nasional. Dengan sinergi, inovasi, dan digitalisasi, gerakan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia semakin siap untuk memberikan manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum dhuafa, serta memperkokoh peran BAZNAS sebagai pilar utama pemberdayaan umat.

Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.
Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi

#ZakatInfakSedekah

#BAZNASYogyakarta

#BahagianyaMustahiq

#TentramnyaMuzaki

04/11/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Arti dan Pentingnya Peran Sedekah dalam Masyarakat
Arti dan Pentingnya Peran Sedekah dalam Masyarakat
Sedekah merupakan sebuah konsep yang telah mengakar dalam banyak budaya dan agama di seluruh dunia. Dalam Islam, sedekah dikenal sebagai salah satu bentuk ibadah yang penting dan merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari umat Muslim. Namun, konsep sedekah juga ditemukan dalam banyak agama dan budaya lainnya, meskipun dengan nama dan bentuk yang mungkin berbeda. Arti dari sedekah tidak hanya terbatas pada memberikan sumbangan uang atau harta kepada yang membutuhkan, tetapi juga mencakup pemberian waktu, tenaga, dan pengorbanan dalam bentuk apapun yang dapat membantu orang lain. Sedekah merupakan bentuk sikap dermawan dan empati terhadap sesama yang telah menjadi salah satu nilai yang dihargai di banyak masyarakat. Pentingnya sedekah tidak hanya bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Melalui sedekah, seseorang belajar untuk bersikap rendah hati, mensyukuri apa yang dimiliki, dan memahami bahwa keberkahan dalam hidup tidak hanya diperoleh melalui akumulasi harta, tetapi juga melalui berbagi dengan yang lain. Selain itu, sedekah juga merupakan cara untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat serakah dan egois yang dapat menghalangi seseorang dari mencapai kebahagiaan sejati. Dalam masyarakat modern di mana kesenjangan ekonomi semakin memperbesar jurang antara orang kaya dan orang miskin, pentingnya sedekah menjadi semakin mendesak. Sedekah bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab sosial yang harus diemban bersama-sama. Melalui sedekah, kita dapat membantu mengurangi penderitaan orang-orang yang kurang beruntung, memperkuat solidaritas sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berempati. Namun, sedekah juga harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa bantuan yang kita berikan benar-benar mencapai orang-orang yang membutuhkannya dan digunakan dengan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, sedekah juga harus dilakukan tanpa menghina atau merendahkan penerima, tetapi dengan penuh rasa hormat dan empati. Sedekah merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui sedekah, kita dapat membantu mengurangi penderitaan orang lain, membersihkan hati dan jiwa kita sendiri, serta menciptakan masyarakat yang lebih berempati dan adil. Oleh karena itu, mari kita terus berbuat baik dan memberikan sedekah dengan sukarela, karena sesungguhnya tidak ada yang rugi dalam memberi.
BERITA19/03/2024 | Sindu Retno Sih Nugraheni
Mengenal Lebih Dekat Konsep Sedekah dalam Islam
Mengenal Lebih Dekat Konsep Sedekah dalam Islam
Konsep sedekah dalam Islam merupakan salah satu prinsip utama yang dituntut kepada umat Muslim. Sedekah merupakan amal kebajikan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki berbagai dimensi, makna, dan tujuan. Dalam Al-Qur'an, sedekah disebutkan dalam banyak ayat sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim. Sedekah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim dan berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Dalam setiap amal sedekah yang diberikan, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan dengan ikhlas dan penuh keikhlasan, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melakukan sedekah, umat Muslim diingatkan akan pentingnya berbagi harta dengan sesama sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan. Secara sosial Sedekah merupakan sarana untuk menolong sesama manusia dan membantu yang membutuhkan. Dalam Islam, ada tiga kategori penerima sedekah, yaitu fakir miskin, miskeen yang membutuhkan, dan amil yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan sedekah. Dengan memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, umat Muslim dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan bantuan kepada mereka yang kurang beruntung. Sedekah juga memiliki aspek pembersihan harta. Dalam Islam, harta yang dimiliki oleh umat Muslim merupakan amanah dari Allah SWT, dan sedekah merupakan salah satu cara untuk membersihkan harta tersebut dari sifat serakah dan kecintaan berlebihan terhadap materi. Dengan memberikan sedekah, umat Muslim diajarkan untuk tidak terlalu terikat pada harta dan memahami bahwa harta sejatinya milik Allah SWT. Bentuk syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan memberikan sedekah, umat Muslim menyadari bahwa semua harta dan kekayaan yang dimilikinya merupakan karunia dari Allah dan tindakan memberikan sedekah merupakan cara untuk bersyukur dengan penuh kesadaran atas nikmat tersebut. Mendapatkan keberkahan dalam harta. Dalam banyak hadis dan ayat Al-Qur'an, disebutkan bahwa Allah SWT akan memberkahi harta orang yang bersedia untuk bersedekah dengan ikhlas dan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, sedekah juga dianggap sebagai investasi di akhirat yang akan memberikan manfaat bagi umat Muslim dalam kehidupan dunia dan akhirat. Konsep sedekah dalam Islam sangat luas dan memiliki banyak makna dan tujuan. Sedekah bukan hanya tentang memberikan sebagian dari harta yang dimiliki, tetapi juga tentang sikap hati yang ikhlas, semangat untuk membantu sesama, dan kesadaran akan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan memahami konsep sedekah dalam Islam, umat Muslim diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan penuh kasih sayang.
BERITA19/03/2024 | Nur Hidayat
Q&A Part III: Membayar Fidyah Bagi Orang Yang Meninggal Dan Berhutang Puasa
Q&A Part III: Membayar Fidyah Bagi Orang Yang Meninggal Dan Berhutang Puasa
Pada kasus orang yang meninggal dan masih memiliki hutang puasa, paling tidak ada dua kemungkinan atau kondisi. Pertama, dia meninggalkan karena puasa karena udzur syar’i, seperti sakit, kemudian dia sembuh, dan punya kesempatan untuk mengqadhanya namun belum dilaksanakan sampai datang ajalnya. Kedua, dia meninggalkan ibadah puasa juga karena udzur syar’i, namun sampai selesainya bulan Ramadhan kondisinya tidak kunjung membaik sehingga tetap tidak mungkin untuk berpuasa sampai datng ajalnya. Dari dua gambaran kasus diatas para ulama memberikan status hukum yang berbeda. Untuk kasus yang pertama semua ulama, jumhur, kalangan madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali sepakat bahwa dia tidak ada kewajiban apapun terhadap ahli warisnya. Tidak wajib qadha, dan tidak wajib membayar fidyah. “Kalangan Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah berpendapat : Orang yang meninggal dan pernah meninggalkan puasa karena sakit, bepergian, atau udzur-udzur lainnya kemudian belum memungkinkan untuk mengqadhanya samapai dia meninggal, maka tidak ada kewajiban apa-apa, tidak dipuasakan dan tidak dibayarkan fidyahnya.” (Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah, vol.32, hlm.68) “Maka jika aku perintahkan kalian dengan suatu perkara, kerjakan lah sesuai kemampuan kalian, dan jika aku melarang kalian akan suatu perkara, maka tinggalkan lah. (HR. al-Bukhari dan Muslim). Sedangkan kasus yang kedua para ulama tidak satu suara alias beda pendapat. Menurut jumhur ulama dari kalangan Hanafi, Maliki, dan Hambali, keluarga si mayit wajib membayarkan fidyahnya. “Jika tidak juga berpuasa (qadha) sampai ajal datang, wajib baginya berwasiat dengan fidyah, yaitu memberikan makan setiap hari untuk satu orang miskin. Karena hukum qadha wajib baginya, kemudian dia tidak mampu untuk mengerjakannya karena kelalaiannya maka berubah lah dari kewajiban mengqadha menjadi fidyah sebagai gantinya.”( Abu Bakar bin Mas’ud al-Kasani, Badai al-Shonai, vol.2, hlm.103) “Bagian keempat : Barang siapa yang punya hutang puasa kemudian meninggal sebelum mengqadhanya, maka tidak sah hukum orang yang berpuasa untuknya.”( Muhammad bin Ahmad al-Ghornathi, al-Qowanin alFiqhiyyah, hlm.82) “Keadaan yang kedua, seseorang meninggal setelah memiliki kesempatan untuk menqadha, maka yang wajib adalah memberikan makan atasnya setiap satu hari untuk satu orang miskin.”( Abdullah bin Ahmad Ibnu Quddamah, al-Mughni, vol.3, hlm.152) Dasarnya adalah beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang wajibnya membayarkan fidyah untuk orang yang meninggal dan punya hutang puasa. “Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : Barang siapa yang meninggal dan mempunyai hutang puasa, maka bayarkan lah fidyahnya setiap satu hari untuk satu orang miskin.( HR. al-Tirmidzi). Sedangkan dalam madzhab Syafi’i, ternyata kita menemukan perbendaan pendapat di internal kalangan ulama madzhabnya. “Keadaan kedua : Mempunyai kesempatan untuk mengqadhanya, entah meninggalkan puasanya karena udzur atau bukan lalu tidak juga mengqadhanya sampai meninggal, maka ada dua pendapat; yang pertama pendapat yang paling kuat menurut penulis (Imam al-Nawawi) dan mayoritas ulama dan itulah yang tertulis dalam pendapat yang baru (jadid) yaitu wajib atas keluarganya memberikan makan seukuran satu mud setiap hari kepada seorang miskin, dan tidak sah berpuasa untuknya (si mayit); sedangkan yang kedua, pendapat lama yang (dianggap) kuat oleh ulama sebagian ulama kami dan menjadi pilihan mereka bahwa boleh dan sah bagi keluarganya untuk berpuasa dan bisa menjadi pengganti fidyah. Dan tanggung jawab mayit sudah tertunaikan.”(Muhyi al-Din Yahya bin Syaraf al-Nawawi, al-Majmu syarh al-Muhadzdzab, vol.6, hlm.368) Dalilnya adalah hadits Nabi Muhammad SAW “Dari Aisyah r.a. bahwa Rasul SAW bersabda : Barang siapa yang meninggal dan punya hutang puasa, maka ahli warisnya wajib berpuasa untuknya.( HR. al-Bukhari). Penulis: Yoga Pratama #BaznasKotaYogyakarta
BERITA18/03/2024 | Yoga Pratama
Bagaimana Cara Membayar Kafarat?
Bagaimana Cara Membayar Kafarat?
beberapa cara untuk membayar kafarat (denda atau pengganti) dalam Islam, tergantung pada pelanggaran atau dosa yang dilakukan. Beberapa cara umum untuk membayar kafarat antara lain: Memberi Makan Orang Miskin: Salah satu cara yang umum untuk membayar kafarat adalah dengan memberi makan orang miskin. Jumlah makanan yang diberikan biasanya setara dengan jumlah yang akan dikeluarkan oleh orang yang berpuasa untuk jumlah hari tertentu, seperti satu hari atau lebih. Puasa Pengganti: Jika seseorang melakukan pelanggaran dalam puasa wajib, seperti makan atau minum dengan sengaja saat berpuasa di bulan Ramadan, maka kafaratnya adalah melakukan puasa pengganti untuk hari yang dilanggar tersebut. Puasa ini harus dilakukan secara berturut-turut dan secepat mungkin setelah Ramadan berakhir. Membebaskan Budak: Dalam kasus-kasus tertentu, kafarat bisa berupa membebaskan seorang budak mukatab (budak yang telah mengatur perjanjian untuk membeli kemerdekaannya dengan membayar sejumlah uang kepada tuannya). Mengganti (Uang) Kafarat: Kadang-kadang, jika seseorang tidak dapat melaksanakan dua opsi sebelumnya, dia dapat membayar sejumlah uang sebagai kafarat sebagai gantinya. Besarnya nilai kafarat ini biasanya ditentukan berdasarkan kriteria yang diatur dalam hukum Islam. Penting untuk dicatat bahwa kafarat bukanlah tujuan utama, tetapi merupakan cara untuk memperbaiki kesalahan dan memperoleh ampunan dari Allah SWT. Orang yang berbuat dosa harus bertobat dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan.
BERITA18/03/2024 | Ilham maarif
Kapan Waktu Solat Kafarat
Kapan Waktu Solat Kafarat
Sholat kafarat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Sholat kafarat biasanya dilaksanakan sebagai pengganti dari kesalahan yang telah dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan kewajiban agama. Di dalam Alquran, tidak ada ayat yang secara khusus menyebutkan waktu sholat kafarat, Namun, dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang tercatat dalam kitab-kitab hadits, waktu pelaksanaan sholat kafarat dirinci dengan jelas.Dalam Islam, sholat kafarat merupakan bentuk tobat dan permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan yang telah dilakukan. Sholat kafarat dianjurkan bagi umat Islam sebagai cara untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ada beberapa keadaan yang mewajibkan seseorang untuk melaksanakan sholat kafarat, antara lain seperti perbuatan maksiat, pelanggaran sumpah, atau pelanggaran lainnya yang dianggap serius dalam agama.Meskipun tidak ada ayat khusus yang menjelaskan waktu sholat kafarat dalam Alquran, hadits Nabi Muhammad SAW memberikan panduan mengenai waktu pelaksanaan sholat kafarat. Hadits tersebut memberikan pemahaman yang jelas tentang waktu pelaksanaan sholat kafarat yang telah disyariatkan atau diwajibkan dalam Islam.Salah satu hadits yang mengenai waktu sholat kafarat adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa sholat kafarat dilakukan ketika seseorang lalai atau melakukan pelanggaran dalam ibadah puasa atau sholat. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang meninggalkan sebuah sholat secara lalai atau mengurangi sebagian darinya, maka hendaklah dia melengkapinya ketika dia ingatnya. Tidak ada kafarat kecuali hal itu.” Hadits ini menunjukkan bahwa waktu sholat kafarat adalah segera setelah seseorang menyadari kesalahannya.Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa waktu sholat kafarat adalah ketika seseorang menyadari kesalahannya. Hal ini menunjukkan bahwa sholat kafarat adalah ibadah yang harus dilakukan segera setelah pelanggaran atau kesalahan tersebut terjadi. Dengan demikian, waktu pelaksanaan sholat kafarat tidak memiliki batasan waktu yang khusus, namun tujuan utamanya adalah untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.Di samping itu, ada juga hadits yang menyatakan bahwa seseorang yang lalai dalam ibadahnya harus segera melakukan sholat kafarat. Hal ini mengindikasikan bahwa waktu sholat kafarat sebaiknya dilakukan dengan segera tanpa menunda-nunda setelah seseorang menyadari kesalahannya. Dengan demikian, pelaksanaan sholat kafarat seharusnya tidak ditunda hingga waktu-waktu tertentu, melainkan dilakukan secara cepat dan tepat setelah kesalahan tersebut terjadi.Dalam Islam, penting untuk memahami bahwa saat seseorang menyadari kesalahannya, ia segera bertaubat dan memperbaiki kesalahannya. Oleh karena itu, pelaksanaan sholat kafarat sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar seseorang tidak terus menerus dalam keadaan berdosa dan dapat segera mendekatkan diri kepada Allah SWT.Meskipun tidak ada ayat khusus yang menyebutkan waktu sholat kafarat dalam Alquran, prinsip-prinsip ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW sehingga umat Islam memiliki panduan yang jelas mengenai pelaksanaan sholat kafarat. Dalam Islam, waktu pelaksanaan sholat kafarat tidak memiliki batasan waktu yang khusus, namun tujuan utamanya adalah untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.Dengan demikian, kesadaran akan kesalahan, tobat, permohonan ampun kepada Allah SWT, dan niat yang tulus adalah faktor-faktor utama dalam pelaksanaan sholat kafarat. Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk memahami dan mengikuti panduan yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan ibadah sholat kafarat. Dengan melaksanakan sholat kafarat secara tepat dan sesegera mungkin setelah kesalahan terjadi, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan-Nya. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | Adhitya Alfath Alfadholi
Peran Kafarat dalam Menjaga Keseimbangan Moral Masyarakat
Peran Kafarat dalam Menjaga Keseimbangan Moral Masyarakat
Kafarat dalam konteks agama Islam,yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan moral masyarakat. Kafarat adalah bentuk hukuman atau penebusan atas pelanggaran terhadap norma-norma agama. Dalam menjalankan fungsinya, kafarat tidak hanya sebagai sanksi, tetapi juga sebagai upaya untuk memperbaiki perilaku dan menjaga moralitas umat. Salah satu sebuah aspek yang penting dari peran kafarat adalah sebagai sesuatu untuk mencegah akan terjadinya pelanggaran moral. Hukuman yang diberikan melalui kafarat diharapkan dapat membuat individu berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan yang melanggar aturan agama. Ini menciptakan lingkungan yang lebih disiplin dan mendorong masyarakat untuk mematuhi nilai-nilai moral yang telah ditetapkan. Selain itu, kafarat juga memiliki dimensi pembinaan dan edukatif. Ketika seseorang menjalani kafarat, proses ini seharusnya tidak hanya berfokus pada hukuman fisik atau materi, tetapi juga pada pemahaman dan refleksi atas kesalahan yang dilakukan. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk memahami dampak negatif dari tindakan mereka dan untuk berkomitmen pada perubahan perilaku yang lebih baik. Pentingnya kafarat dalam menjaga keseimbangan moral masyarakat terlihat dalam fungsi resosialisasi. Melalui penerapan kafarat, masyarakat memberikan peluang kepada pelaku untuk melakukan perbaikan dan kembali menjadi bagian yang positif dari komunitas. Pendekatan ini menunjukkan bahwa agama tidak hanya menghukum, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pemulihan moral dan spiritual. Secara keseluruhan, peran kafarat dalam menjaga keseimbangan moral masyarakat sangat kompleks. Sementara kafarat berfungsi sebagai alat untuk memberikan sanksi dan penebusan, penting untuk memastikan bahwa proses ini tidak hanya bersifat puritif, tetapi juga mendukung upaya sebagai pembinaan dan perbaikan terhadap suatu perilaku. Dengan pendekatan yang seimbang dan bijaksana, kafarat dapat menjadi instrumen efektif dalam memelihara moralitas masyarakat. MORALITAS DALAM KAFARAT Kafarat tidak hanya melibatkan aspek materi, tetapi juga memasukkan dimensi moral. Prosedur kafarah seringkali melibatkan tindakan-tindakan yang mencerminkan penyesalan, tobat, dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Oleh karena itu, kafarah tidak hanya berfungsi sebagai pembayaran denda, tetapi juga sebagai sarana pemurnian moral. KAFARAT MENGAJARKAN NILAI ETIKA Konsep kafarat memberikan pengajaran tentang nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses kafarat, individu diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, menghormati hak-hak orang lain, dan memahami dampak moral dari perbuatan yang melanggar norma agama. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KAFARAT Kafarat dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui partisipasi aktif dalam proses kafarat, masyarakat diajak untuk memahami pentingnya moralitas dalam membentuk komunitas yang adil dan harmonis. Proses ini tidak hanya menciptakan individu yang lebih bertanggung jawab, tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga moralitas kolektif. KEADILAN SOSIAL Konsep kafarat juga memiliki dampak positif terhadap keadilan sosial. Dengan adanya sanksi yang bersifat moral, masyarakat diingatkan untuk menjauhi perilaku yang merugikan orang lain. Ini membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih adil dan berdasarkan nilai-nilai keadilan yang bersumber dari ajaran agama. Peran moral kafarat dalam masyarakat Islam tidak hanya terbatas pada fungsi hukuman, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai etika. Dalam menghadapi pelanggaran norma agama, konsep kafarat memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri secara moral, membangun keadilan sosial, dan memperkuat nilai-nilai etika dalam masyarakat. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | Ilham maarif
Niat Puasa Kafarat
Niat Puasa Kafarat
Niat puasa merupakan sebuah elemen penting dalam ibadah puasa dan menjadi kunci sahnya puasa yang dilakukan oleh umat Muslim. Niat puasa yang kuat dan jelas adalah bagian yang tak terpisahkan dari niat ibadah yang tulus kepada Allah SWT. Puasa kafarat adalah puasa yang diwajibkan sebagai tebusan atas dosa atau kesalahan tertentu yang telah dilakukan. Dalam hal ini, niat puasa kafarat harus disertai dengan keikhlasan dan keyakinan yang kuat dalam bertaubat kepada Allah SWT. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:185): ?????? ????????? ????????? ???????? ?????? ??????????? ????? ?????????? ??????????? ????? ???????? ??????????????? ?????? ?????? ???????? ????????? ???????????? ? ?????? ????? ????????? ???? ????? ?????? ????????? ????? ???????? ??????? ???????? ??????? ?????? ????????? ????? ???????? ?????? ????????? ?????????????? ?????????? ??????????????? ??????? ????? ??? ????????? ????????????? ???????????? “Dan puasalah kamu sebulan penuh, kemudian bertakwalah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” Ayat di atas menggarisbawahi pentingnya niat puasa dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Puasa kafarat pun juga membutuhkan niat yang kuat dan tulus dalam melakukan tebusan dosa. Hadits yang menerangkan tentang niat puasa kafarat antara lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan puasa sebulan penuh lalu disertai dengan niat kafarat, maka sungguh ia telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dari ayat Alquran dan hadits di atas, kita bisa memahami bahwa niat puasa kafarat haruslah dilandasi oleh kesungguhan hati dalam bertaubat kepada Allah SWT. Puasa kafarat adalah bentuk tebusan atas dosa yang telah dilakukan, oleh karena itu keikhlasan dan ketulusan dalam niat sangatlah penting. Dalam konteks ini, niat puasa kafarat harus jelas dan tulus di dalam hati, dengan kesadaran penuh bahwa puasa yang dilakukan adalah sebagai bentuk taubat kepada Allah SWT. Niat ini juga harus disertai dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT akan menerima taubat dan ampunan atas dosa yang telah dilakukan. Dalam melaksanakan puasa kafarat, umat Muslim dianjurkan untuk memperkuat niat dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan lainnya, serta menjauhi perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Dengan demikian, puasa kafarat bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan diri dan memperbaiki hubungan diri dengan Allah SWT. Dalam menjalankan puasa kafarat, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan istighfar, untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Niat puasa kafarat yang disertai dengan doa dan istighfar yang tulus akan memperkuat ikatan antara hamba dengan Tuhannya, serta mempercepat diterimanya taubat dan ampunan dari Allah SWT. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Tahrim (66:8): ?????????? ?????????? ???????? ????????? ????? ??????? ???????? ?????????? ? ?????? ????????? ???? ????????? ???????? ????????????? ?????????????? ??????? ???????? ???? ????????? ??????????? ? ?????? ??? ??????? ??????? ?????????? ???????????? ????????? ?????? ? ?????????? ??????? ?????? ???????????? ????????????????? ???????????? ???????? ???????? ????? ????????? ????????? ????? ? ??????? ????? ????? ?????? ???????? “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha; mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecilkan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dia; cahaya mereka berlari-lari di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengucapkan: “Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”” Ayat di atas menegaskan pentingnya taubat yang tulus dan niat yang ikhlas dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa kafarat yang dilandasi oleh niat dan taubat yang sungguh-sungguh merupakan sebuah langkah awal dalam memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan memperoleh ampunan-Nya. Dalam hadits Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya niat yang tulus dalam ibadah. Beliau bersabda, “Sesungguhnya setiap amal tergantung niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dari hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa niat puasa kafarat haruslah jelas dan tulus, karena niat merupakan dasar dari setiap amal ibadah. Dengan niat yang jelas dan tulus, puasa kafarat yang dilakukan oleh umat Muslim akan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Dengan demikian, dalam melaksanakan puasa kafarat, umat Muslim perlu memperhatikan dengan sungguh-sungguh peran niat dalam menjalankan ibadah tersebut. Niat yang tulus dan ikhlas menjadi kunci dalam menjalankan puasa kafarat dengan benar, sehingga ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk taubat yang sungguh-sungguh. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya niat yang tulus dalam beribadah. Beliau bersabda, “Amal perbuatan hanyalah dari niat, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dari sabda Rasulullah SAW tersebut, kita dapat memahami bahwa niat yang tulus dan ikhlas dalam beribadah merupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Dalam konteks puasa kafarat, niat yang tulus adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah tersebut dengan benar dan diterima oleh Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim perlu mengingatkan diri sendiri untuk selalu memperkuat niat dalam menjalankan setiap ibadah, termasuk puasa kafarat. Niat yang kuat dan tulus akan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT, sehingga setiap amal ibadah yang dilakukan akan senantiasa mendapat ridha-Nya. Dalam kesimpulannya, niat puasa kafarat memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan ibadah tersebut. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadi kunci dalam menjalankan puasa kafarat dengan benar, sehingga ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk taubat yang sungguh-sungguh. Dalam melaksanakan puasa kafarat, umat Muslim perlu memperkuat niat dengan memperbanyak doa, istighfar, dan amal kebaikan lainnya, serta menjauhi perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Dengan demikian, puasa kafarat bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan diri dan memperbaiki hubungan diri dengan Allah SWT. Dengan niat yang tulus dan keyakinan yang kuat, puasa kafarat akan menjadi sebuah ibadah yang membawa hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mendapatkan ampunan dan keberkahan-Nya. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | Adhitya Alfath Alfadholi
Golongan Orang Yang Berhak Menerima Zakat
Golongan Orang Yang Berhak Menerima Zakat
Zakat merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang mengacu pada kewajiban memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada kelompok-kelompok yang membutuhkan. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun yang memiliki peran sosial dan ekonomi dalam masyarakat Muslim. Zakat juga menjadi satu cara untuk menjaga keadilan sosial dan membantu kelompok orang-orang yang kurang beruntung. Zakat harus didistribusikan secara tepat kepada kelompok-kelompok tertentu yang terikat dalam istilah Asnaf Zakat . Asnaf Zakat merujuk pada golongan atau kategori penerima Zakat di dalam Islam. Secara umum, ada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat berdasarkan ajaran Islam. Golongan-golongan ini disebutkan dalam Al-Qur'an Surah At-Taubah ayat 60: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." Delapan golongan tersebut yaitu : 1. Fuqara' (Orang-orang miskin) adalah orang yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang terukur. Mereka tidak memiliki harta yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 2. Masakin (Orang-orang fakir) adalah orang-orang yang berada dalam keadaan kekurangan dan kesulitan, meskipun mungkin sedikit lebih baik daripada Fuqara’. Mereka tetap menerima zakat karena kondisi keuangannya yang kurang memadai. 3. Amil adalah para pemungut zakat, yang berhak menerima sebagian dari zakat sebagai upah untuk tugas mereka dalam menyalurkan dan mengelola zakat. 4. Mualaf adalah orang-orang non-Muslim yang berpotensi masuk Islam atau baru saja masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menetapkan keyakinan dan praktik-praktik agama. 5. Al-Gharimin (Orang-orang yang dalam hutang) adalah orang-orang yang terjerat dalam utang yang tidak mampu mereka bayar. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka melunasi utang mereka. 6. Fi Sabilillah (Pejuang di Jalan Allah) adalah para pejuang dan mujahidin yang berjuang dalam jalan Allah, termasuk pembangunan dan pertahanan Islam. 7. Ibnu Sabil (Musafir dan orang yang terlantar) adalah orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dan kehabisan biaya, atau orang-orang yang tidak memiliki sumber kehidupan tetap dan terlantar di jalan. 8. Fiqh Riqaab (Memerdekakan budak) adalah penggunaan zakat untuk memerdekakan budak yang diketahui bahwa pemiliknya tidak mampu membebaskan mereka. Memberikan zakat adalah salah satu kewajiban finansial bagi umat Muslim yang mampu. Dengan memberikan zakat kepada golongan yang membutuhkan, umat Muslim dapat membantu mengurangi penderitaan dan kesenjangan sosial dalam masyarakat. #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | admin asmara
Pengertian Zakat dan Manfaatnya
Pengertian Zakat dan Manfaatnya
Apa itu zakat? Zakat secara bahasa artinya memebersihkan, suci, tumbuh, berkah. Sedangkan secara istilah zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang diwajibkan Allah swt untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai kadar dan haulnya dengan rukun dan syarat tertentu. Dinamakan zakat karena didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq:5). Sehingga makna tumbuh menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat mendapat pahala menjadi banyak. Selain itu, zakat dapat mensucikan jiwa dari kejelekan dan kebatilan. Hal ini sesuai dengan Surah At-Taubah:103 yang artinya “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” Zakat salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan. Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, yatim piatu, orang yang berhutang, dan untuk kepentingan umum lainnya. Zakat bukanlah sumbangan atau amal biasa, melainkan merupakan bagian integral dari ibadah dalam Islam. Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang memenuhi syarat. Zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Pemberian zakat dilakukan secara berkala, biasanya setiap tahun, dan jumlahnya adalah sebesar 2,5% dari harta yang telah mencapai nisab (batas minimum kekayaan yang harus dipenuhi agar seseorang wajib membayar zakat). Zakat bukan hanya berupa uang tunai, tetapi juga bisa berupa harta lainnya seperti emas, perak, barang dagangan, dan lain sebagainya. Pemberian zakat memiliki tujuan untuk membersihkan harta seseorang dari sifat kedekatan dan keserakahan, serta untuk mendistribusikan kekayaan secara adil di antara masyarakat. Adapun manfaat utama dari praktik zakat sebagai berikut: Untuk kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antara individu dan kelompok-kelompok masyarakat yang berada dalam kondisi kekurangan dan yang lebih mampu Untuk menjaga kestabilan sosial yaitu zakat juga berperan dalam menjaga stabilitas sosial. Dengan membantu individu yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, praktik zakat dapat mengurangi kemungkinan ketegangan sosial dan konflik dalam masyarakat. Menghapus Dosa yaitu berbuat kebaikan dapat menambah pahala dan mengurangi dosa kita. Rasulullah bersabda: “Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.”(H.R. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i) Melatih kerendahan hati yaitu kita sebagai muslim selayaknya menghindari sikap sombong dan tamak. Salah satu upaya untuk mencegah sikap tersebut yaitu melatih sifat rendah hati dengan membayar zakat. Meningkatkan keberkahan harta yaitu zakat merupakan kunci agar harta kita menjadi berkah. Harta yang berkah akan membuat pemiliknya selalu tenang dan harta tidak selalu harus banyak namun selalu ada ketika dibutuhkan. Rasulullah SAW bersabda “Harta tidak akan berkurang karena sedekah (zakat) dan tidaklah Allah menambah bagi hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan dan tidaklah orang yang berlaku tawadhu’ karena Allah melainkan Dia akan meninggikannya. (HR. Muslim)
BERITA18/03/2024 | admin asmara
Berkah Infaq: Keberkahan dalam Berbagi RezekiBerkah Infaq: Keberkahan dalam Berbagi Rezeki
Berkah Infaq: Keberkahan dalam Berbagi RezekiBerkah Infaq: Keberkahan dalam Berbagi Rezeki
Infaq, tindakan memberikan sebagian dari harta atau kekayaan kepada yang membutuhkan, diyakini membawa berkah yang besar bagi pemberi, penerima, dan masyarakat secara keseluruhan. Konsep keberkahan infaq terkait erat dengan keyakinan bahwa memberikan kepada sesama manusia adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meraih pahala di dunia dan akhirat. Pertama-tama, infaq membawa berkah bagi pemberi dalam bentuk spiritual dan moral. Dalam Islam, memberikan kepada yang membutuhkan dipandang sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan, dan Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang berinfaq dengan ikhlas. Keyakinan ini memberikan kedamaian batin dan kepuasan spiritual kepada pemberi, serta membantu memperkuat iman dan ketakwaan mereka kepada Tuhan. Selanjutnya, infaq membawa berkah bagi penerima dengan memberikan manfaat nyata dan mendesak bagi kehidupan mereka. Bantuan yang diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, atau tempat tinggal, serta memberikan harapan dan dukungan dalam menghadapi kesulitan hidup. Ini membawa keberkahan bagi kehidupan mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih baik. Berkah infaq juga termanifestasi dalam dampak sosial yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Ketika individu dan kelompok secara sukarela berinfaq kepada yang membutuhkan, mereka memperkuat ikatan sosial dan membangun lingkungan yang lebih peduli dan berempati. Solidaritas yang tercipta membawa keberkahan bagi hubungan antarindividu dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berkeadilan. Selain itu, infaq membawa berkah dalam bentuk ekonomi dengan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi penerima bantuan. Bantuan yang diberikan dapat membantu mereka memperbaiki kondisi finansial dan memberikan mereka kesempatan untuk mandiri secara ekonomi. Ini membawa keberkahan dalam bentuk keberlanjutan ekonomi dan kemandirian bagi penerima. Dengan demikian, berkah infaq mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari dimensi spiritual hingga ekonomi. Tindakan berinfaq membawa manfaat yang luas, tidak hanya bagi pemberi dan penerima tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari terus menjadikan infaq sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih berberkahan untuk semua orang.
BERITA18/03/2024 | Anisa
Zakat dan Pendidikan: Membuka Akses Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Zakat dan Pendidikan: Membuka Akses Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Zakat dan Pendidikan: Membuka Akses Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah Zakat, sebagai salah satu pilar dalam Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan pendidikan di masyarakat. Zakat tidak hanya merupakan kewajiban agama tetapi juga merupakan instrumen untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial. Salah satu cara di mana zakat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pendidikan adalah melalui bantuan keuangan untuk memfasilitasi akses pendidikan yang lebih baik bagi individu yang kurang mampu. Pertama-tama, zakat dapat digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Dengan bantuan ini, anak-anak yang sebelumnya tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan mereka dapat memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan, seperti membangun atau memperbaiki sekolah-sekolah di daerah-daerah yang kurang berkembang. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak di daerah tersebut. Zakat juga dapat digunakan untuk mendukung program-program pendidikan inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, seperti program-program yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran atau program-program yang fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Untuk mewujudkan hal ini, Baznas Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam membayar zakat. Dengan membayar zakat, kita tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga turut berperan dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Dengan demikian, zakat bukan hanya menjadi beban, tetapi juga merupakan investasi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. #zakat #HartaBerkahJiwaSakinah #PengelolaZakatTerbaikTerpercaya #AmanahProfesionalTransparan #TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | admin asmara
Besaran Zakat Fitrah 2024
Besaran Zakat Fitrah 2024
Pada tahun 2024, besaran zakat fitrah bergantung pada nilai atau jenis bahan makanan pokok yang dijadikan sebagai dasar perhitungannya serta kebijakan yang berlaku di negara masing-masing. Umumnya, zakat fitrah ditetapkan berdasarkan jumlah tertentu dari bahan makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Nilai besaran zakat fitrah tersebut dapat bervariasi tergantung pada harga pasar bahan makanan pokok atau kebijakan pemerintah terkait penghitungannya. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kebutuhan masyarakat, dan pertimbangan lain yang relevan dalam menentukan besaran zakat fitrah yang sesuai. Dengan demikian, perhitungan zakat fitrah dapat memiliki dinamika yang berkaitan dengan perubahan nilai atau jenis bahan makanan pokok, serta kebijakan yang diterapkan dalam menentukan zakat fitrah di tahun 2024. Contoh besaran zakat fitrah yang umum adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kg dari bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau jenis makanan lain yang umum dikonsumsi dalam masyarakat setempat. Namun, besaran yang tepat bisa bervariasi tergantung pada kebijakan dan ketentuan yang berlaku di suatu negara atau wilayah. Syarat besaran zakat fitrah biasanya ditetapkan berdasarkan ajaran agama Islam dan praktik yang telah ditetapkan dalam masyarakat Muslim. Berikut adalah beberapa syarat umum terkait besaran zakat fitrah: 1. Kepemilikan Kebutuhan Pokok: Zakat fitrah diperuntukkan bagi setiap Muslim yang memiliki kelebihan harta pada saat akhir bulan Ramadan. Kepemilikan harta yang cukup untuk membayar zakat fitrah adalah salah satu syarat utama. 2. Kadar Besaran: Besaran zakat fitrah biasanya ditetapkan berdasarkan satu sha’ atau sekitar 2,5 kg dari bahan makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Misalnya, beras, gandum, atau makanan lain yang menjadi makanan pokok. 3. Kesesuaian dengan Kebutuhan Masyarakat: Besaran zakat fitrah seharusnya cukup untuk mencukupi kebutuhan pokok makanan selama satu hari bagi penerima zakat dan keluarganya. 4. Waktu Pembayaran: Zakat fitrah biasanya dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri. Pembayaran sebaiknya dilakukan sebelum shalat Idul Fitri agar penerima zakat memiliki waktu untuk menggunakan dana tersebut sebelum merayakan hari besar tersebut. 5. Distribusi: Zakat fitrah harus didistribusikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sebelum hari raya Idul Fitri. Biasanya, zakat fitrah dapat diberikan kepada fakir miskin atau mereka yang memenuhi syarat sebagai penerima zakat. Adapun syarat dan ketentuan terkait besaran zakat fitrah dapat bervariasi tergantung pada interpretasi ulama, tradisi lokal, dan kebijakan yang berlaku di masing-masing komunitas Muslim. #HartaBerkahJiwaSakinah#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya#AmanahProfesionalTransparan#TerimakasihMuzakiDanMustahiq
BERITA18/03/2024 | admin asmara
Manfaat Infaq: Mengubah Hidup dan Membawa Kebaikan Bersama
Manfaat Infaq: Mengubah Hidup dan Membawa Kebaikan Bersama
Infaq, tindakan memberikan sebagian dari harta atau kekayaan kepada yang membutuhkan, tidak hanya memiliki manfaat langsung bagi penerima, tetapi juga membawa dampak positif yang besar bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Pertama-tama, infaq memberikan manfaat nyata bagi mereka yang menerima bantuan. Bantuan yang diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, atau tempat tinggal bagi yang kurang mampu. Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan materi mereka, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan dalam menghadapi masa-masa sulit. Selanjutnya, infaq memiliki manfaat spiritual bagi pemberi. Dalam banyak agama, memberikan kepada yang membutuhkan dipandang sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan dan dapat mendatangkan pahala dari Tuhan. Dengan memberikan dengan ikhlas dan penuh kepedulian, pemberi merasa puas secara spiritual dan mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka. Infaq juga membawa manfaat sosial yang besar bagi masyarakat. Ketika individu dan kelompok secara sukarela memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan, mereka memperkuat ikatan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan berempati. Tindakan berbagi rezeki ini juga membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Selain itu, infaq memiliki manfaat ekonomi yang signifikan. Bantuan yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan dapat membantu memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk mandiri secara finansial. Dengan demikian, infaq tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga membantu membangun keberlanjutan ekonomi bagi penerima. Terakhir, infaq membawa manfaat psikologis bagi pemberi. Memberikan kepada yang membutuhkan dapat meningkatkan rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup, serta memberikan perasaan bahwa mereka telah berkontribusi positif dalam masyarakat. Ini dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental pemberi. Secara keseluruhan, infaq memiliki manfaat yang luas, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Tindakan berinfaq membawa kebaikan yang mendalam dalam kehidupan dan membantu menciptakan dunia yang lebih berempati, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk semua orang. Oleh karena itu, mari terus menjadikan infaq sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik untuk generasi mendatang.
BERITA17/03/2024 | Anisa
Membangun Kesadaran tentang Infak: Konsep, Makna, dan Pentingnya dalam Islam
Membangun Kesadaran tentang Infak: Konsep, Makna, dan Pentingnya dalam Islam
Infak merupakan salah satu konsep penting dalam agama Islam yang memiliki makna mendalam dan implikasi besar dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi arti, tujuan, serta pentingnya praktik infak dalam konteks Islam. Pengertian Infak Infak berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “mengeluarkan” atau “menafkahkan”. Secara agama, infak merujuk pada tindakan memberikan sebagian dari harta atau sumber daya yang dimiliki seseorang kepada orang lain atau untuk kepentingan umum, tanpa mengharapkan imbalan materi. Praktik ini merupakan bagian integral dari ibadah dan amal kebajikan dalam Islam. Tujuan Infak Menunaikan Kewajiban: Infak merupakan salah satu bentuk ibadah yang diperintahkan Allah SWT kepada umat-Nya dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 261, Allah berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Mengikis Sifat Kikir dan Tamak: Infak membantu umat Muslim untuk melawan sifat tamak dan kikir yang dapat menghalangi mereka dari mencapai kebahagiaan spiritual dan sosial. Membangun Solidaritas Sosial: Dengan memberikan infak, umat Muslim dapat membantu sesama yang membutuhkan dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Bentuk-bentuk Infak Zakat: Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin, janda, yatim piatu, dan orang yang terlilit hutang. Infaq: Infaq merupakan sumbangan sukarela yang diberikan untuk kepentingan umum, seperti pembangunan masjid, pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Sadaqah: Sadaqah adalah amalan kebajikan berupa pemberian yang diberikan secara sukarela tanpa ada kewajiban tertentu, baik dalam bentuk materi maupun non-materi. Pentingnya Infak dalam Islam Menguatkan Hubungan dengan Allah: Infak merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan umat Muslim kepada Allah SWT dan membantu mereka mencapai keberkahan dalam hidup. Menjaga Keseimbangan Sosial: Dengan memberikan infak, kesenjangan sosial dapat dikurangi dan solidaritas antar anggota masyarakat dapat ditingkatkan. Menghilangkan Sifat Kikir: Infak membantu umat Muslim untuk membebaskan diri dari sifat tamak dan kikir yang dapat menghalangi mereka dari mencapai kesempurnaan spiritual. Kesimpulan Infak memiliki peran penting dalam kehidupan umat Muslim sebagai bentuk ibadah, kewajiban, dan amal kebajikan. Dengan memahami makna dan pentingnya infak, umat Muslim diharapkan dapat menjalankan praktik ini dengan ikhlas dan konsisten, sehingga memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri, masyarakat, dan umat Islam secara keseluruhan. Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang dermawan dan bermakna dalam praktik infak kita sehari-hari.
BERITA17/03/2024 | Ilmi
Manfaat Infaq: Keberkahan dalam Berbagi untuk Kebaikan Bersama.
Manfaat Infaq: Keberkahan dalam Berbagi untuk Kebaikan Bersama.
Infaq, suatu amalan berbagi dalam agama Islam, memiliki manfaat yang tak terhingga bagi individu maupun masyarakat. Kata “infaq” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti memberi atau menyumbang dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan. Dalam prakteknya, infaq menjadi salah satu bentuk ibadah yang memiliki banyak manfaat baik secara spiritual maupun sosial.Salah satu manfaat utama dari infaq adalah menguatkan ikatan sosial antarindividu dan masyarakat. Dengan berbagi rezeki kepada sesama, hubungan antarindividu di dalam masyarakat menjadi lebih erat. Hal ini membantu menciptakan rasa persaudaraan dan kepedulian yang mendalam di antara anggota masyarakat, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan bersahabat.Selain itu, infaq juga memiliki manfaat spiritual yang besar bagi individu yang melakukannya. Dalam Islam, infaq tidak hanya dianggap sebagai bentuk kebaikan sosial, tetapi juga sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memberikan sebagian dari rezeki yang dimiliki kepada yang membutuhkan, seseorang menunjukkan ketulusan hatinya dan rasa syukurnya atas nikmat yang diberikan Allah. Hal ini memperkuat hubungan spiritual seseorang dengan Sang Pencipta dan meningkatkan keimanan serta ketakwaannya.Selanjutnya, infaq juga memiliki dampak positif dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Melalui praktek infaq, individu yang lebih mampu membantu mereka yang kurang beruntung, sehingga membantu mengurangi ketimpangan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya. Hal ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas hidupnya.Tidak hanya itu, infaq juga dapat menjadi sarana untuk memperoleh keberkahan dalam kehidupan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang yang berinfaq dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Dengan melakukan infaq, seseorang membuka pintu rezeki yang lebih luas dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Hal ini dapat tercermin dalam peningkatan keberuntungan, kesuksesan, dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.Selain manfaat yang telah disebutkan, praktek infaq juga memiliki dampak positif dalam membangun citra positif terhadap agama Islam. Dengan menunjukkan kepedulian dan kebaikan kepada sesama melalui infaq, umat Islam dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan perbuatan baik dan menyebarkan kasih sayang di dalam masyarakat. Hal ini membantu membangun citra agama yang damai, toleran, dan berorientasi pada kebaikan. Dalam kesimpulannya, infaq adalah salah satu amalan yang memiliki manfaat yang besar baik secara spiritual maupun sosial. Melalui praktek infaq, individu dapat memperkuat ikatan sosial, mendekatkan diri kepada Allah, mengurangi kesenjangan sosial, memperoleh keberkahan, dan membangun citra positif terhadap agama. Oleh karena itu, mari kita terus berinfaq dengan ikhlas dan tanpa pamrih demi terwujudnya kebaikan bersama dalam masyarakat.
BERITA17/03/2024 | M. Kausari Kaidani
Apa itu Infaq?
Apa itu Infaq?
Infak adalah salah satu bentuk sedekah atau amal yang merujuk pada pengeluaran harta atau sumber daya yang dilakukan oleh seseorang untuk kepentingan umum atau untuk membantu sesama. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk ibadah dan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam agama Islam dan banyak agama lainnya. Infak tidak hanya terbatas pada pemberian uang tunai, tetapi juga dapat berupa sumbangan barang atau jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Infak bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan bantuan kepada fakir miskin, membantu kebutuhan hidup orang yang membutuhkan, mendukung program-program keagamaan atau kemanusiaan, serta berinvestasi dalam proyek-proyek sosial yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Melalui infak, seseorang dapat membantu mengurangi penderitaan orang lain, memperbaiki kondisi sosial masyarakat, serta mendukung pembangunan dan kemajuan umat. Infak juga merupakan wujud dari nilai-nilai sosial, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Setiap individu dianjurkan untuk melakukan infak sesuai dengan kemampuan dan keadaannya masing-masing. Infak tidak memiliki besaran yang telah ditentukan, namun penting untuk melakukannya dengan ikhlas dan tulus dari hati. Anda dapat melakukan infak secara teratur dan konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh orang yang menerima bantuan. Jika Anda ingin memberikan infak, pastikan untuk memilih tempat atau lembaga yang terpercaya dan transparan dalam pengelolaan dana infak tersebut. Penting untuk memastikan bahwa infak yang Anda berikan dapat sampai kepada orang yang benar-benar membutuhkan dan digunakan untuk keperluan yang sesuai. Ingatlah bahwa setiap infak yang Anda berikan akan mendatangkan manfaat bagi diri Anda sendiri, karena amal baik yang dilakukan dengan ikhlas akan memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Tuhan. Semoga infak yang Anda berikan dapat menjadi bekal kebaikan di dunia dan di akhirat.
BERITA17/03/2024 | Muhammad Ady Mahfuzh
Kebaikan Infaq: Memberi Makna pada Kehidupan
Kebaikan Infaq: Memberi Makna pada Kehidupan
Infaq adalah sebuah tindakan mulia yang melampaui sekadar memberi. Ini adalah ungkapan nyata dari kepedulian, kasih sayang, dan empati terhadap sesama manusia. Kebaikan infaq tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga membawa berbagai dampak positif pada pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Pertama-tama, infaq adalah manifestasi dari nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Ketika seseorang memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan, mereka menunjukkan kepedulian mereka terhadap orang lain dan kesediaan untuk berbagi beban dalam perjuangan hidup. Ini memperkuat ikatan sosial dan memperkaya hubungan antarindividu dalam masyarakat. Kedua, infaq membangun kesejahteraan bersama. Dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, kita membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Ini memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua orang untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Ketika masyarakat saling membantu, kehidupan yang lebih baik dan lebih berkeadilan menjadi mungkin. Ketiga, infaq menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih peduli. Tindakan memberi secara sukarela menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini memicu efek domino yang dapat menggerakkan masyarakat dalam memberikan kontribusi positif bagi sesama. Dengan demikian, infaq tidak hanya membawa kebaikan langsung kepada penerima, tetapi juga memicu siklus kebaikan yang terus berlanjut. Keempat, infaq membawa keberkahan dalam hidup. Banyak agama mengajarkan bahwa memberikan kepada yang membutuhkan akan mendatangkan keberkahan dan pahala dari Tuhan. Keyakinan ini memberikan dorongan moral dan spiritual bagi banyak individu untuk terus berinfaq, meskipun dalam kondisi sulit sekalipun. Dengan memberikan dengan ikhlas, kita membuka diri untuk menerima berkah dan keberkahan dalam hidup kita. Dengan demikian, infaq bukan hanya tentang memberi materi atau uang, tetapi juga tentang memberikan harapan, kasih sayang, dan dukungan kepada sesama manusia. Tindakan berinfaq memiliki kebaikan yang luas, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita terus menjadikan infaq sebagai bagian integral dari kehidupan kita dan berkontribusi dalam membangun dunia yang lebih baik, lebih berempati, dan lebih berkeadilan untuk semua orang.
BERITA16/03/2024 | Anisa
Infak: Sebuah Pengabdian dengan Makna Mendalam
Infak: Sebuah Pengabdian dengan Makna Mendalam
Infak, sebuah kata yang sering kali terdengar dalam konteks agama, memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan manusia. Dalam Islam, infak mengacu pada tindakan memberikan harta atau sebagian dari harta kepada sesama sebagai bentuk amal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Namun, konsep infak tidak terbatas hanya pada agama Islam, tetapi juga ditemukan dalam berbagai tradisi keagamaan dan nilai-nilai kemanusiaan. Pengertian Infak Infak berasal dari bahasa Arab yang berarti memberikan atau menafkahkan harta atau kekayaan kepada orang lain dengan tujuan beramal shaleh. Tindakan ini mencakup segala jenis sumbangan atau pemberian yang dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Infak dapat berupa sumbangan dalam bentuk uang, makanan, pakaian, waktu, atau bahkan ilmu pengetahuan. Makna dan Manfaat Infak Infak memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan sosial dan spiritual manusia. Dari segi sosial, infak memainkan peran penting dalam membantu mereka yang membutuhkan. Tindakan infak dapat mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ikatan antar sesama. Dari segi spiritual, infak merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam dan banyak agama lainnya. Melalui infak, seseorang menunjukkan kesadaran akan karunia yang diberikan Allah SWT dan tanggung jawab untuk berbagi dengan sesama. Infak juga membantu membersihkan hati dari sifat serakah dan menciptakan rasa kedermawanan serta kepuasan batin yang dalam. Bentuk-bentuk Infak Infak dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu. Beberapa bentuk infak yang umum meliputi: Infak Mal: Memberikan sebagian dari harta atau kekayaan kepada yang membutuhkan, baik dalam bentuk uang, harta benda, atau properti. Infak Waktu: Menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan amal atau membantu sesama, seperti mengajar anak-anak yang kurang mampu, mengunjungi orang sakit, atau melakukan kerja sosial. Infak Ilmu: Membagikan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki kepada orang lain secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau, seperti mengajar agama, menyelenggarakan pelatihan keterampilan, atau memberikan konsultasi secara sukarela. Infak Doa: Mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi orang lain, tanpa mengharapkan imbalan apapun. Urgensi Infak dalam Kehidupan Infak bukan hanya sekedar tindakan sosial atau ibadah, tetapi juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang bermakna. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Harta yang paling dicintai oleh Allah adalah harta yang paling banyak manfaatnya bagi pemiliknya, dan harta yang paling dicintai oleh Allah adalah harta yang disumbangkan oleh pemiliknya.” Hal ini menunjukkan bahwa infak tidak hanya membawa kebaikan bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Dengan mengamalkan infak secara konsisten, seseorang dapat menciptakan dampak positif yang luas dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan bahkan bangsa. Infak membantu membangun kepedulian sosial, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesimpulan Infak adalah salah satu bentuk pengabdian yang paling mulia dalam kehidupan manusia. Melalui infak, seseorang tidak hanya memberikan manfaat material kepada sesama, tetapi juga membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka sendiri. Dengan memahami makna dan manfaat infak serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi dunia ini.
BERITA16/03/2024 | Ilmi
Manfaat Zakat dalam Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat
Manfaat Zakat dalam Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat
Zakat merupakan salah satu pilar penting dalam agama Islam yang memiliki peran signifikan dalam membentuk kehidupan sosial dan bermasyarakat. Prinsip zakat tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga memiliki dampak yang positif dalam memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dalam konteks ini, zakat tidak hanya dianggap sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai instrumen yang mampu mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Pertama-tama, zakat memainkan peran penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi. Melalui sistem distribusi yang adil, zakat mengalokasikan dana dari golongan yang mampu kepada golongan yang membutuhkan. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan antara mereka yang memiliki kekayaan berlebih dan mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dengan demikian, zakat membantu menciptakan masyarakat yang lebih merata dalam hal pemerataan ekonomi dan distribusi kekayaan. Selain itu, zakat juga memberikan manfaat dalam memperkuat solidaritas sosial. Ketika umat Islam membayar zakat, mereka tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga mengekspresikan rasa peduli dan empati terhadap sesama manusia. Hal ini menciptakan ikatan sosial yang kuat antara individu-individu dalam masyarakat, memperkuat rasa persaudaraan, dan memupuk sikap saling membantu. Dengan demikian, zakat tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga memperkaya dimensi sosial dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, zakat memiliki potensi untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan bagi golongan yang kurang mampu. Melalui dana zakat, program-program pendidikan dan kesehatan dapat didanai untuk membantu mereka yang tidak memiliki akses atau sumber daya yang cukup. Dengan demikian, zakat tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Selain itu, zakat juga berperan dalam memperkuat perekonomian lokal. Melalui redistribusi dana zakat, modal dapat dialokasikan ke sektor-sektor ekonomi lokal, seperti usaha mikro dan kecil, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, zakat tidak hanya memberikan manfaat individual bagi penerima zakat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dalam skala yang lebih luas. Tidak kalah pentingnya, zakat juga memiliki dampak positif dalam memperkuat rasa keadilan dan stabilitas sosial. Dengan memastikan bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki akses yang adil terhadap sumber daya dan kesempatan, zakat membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih stabil dan harmonis. Hal ini mengurangi kemungkinan konflik sosial yang disebabkan oleh ketidaksetaraan ekonomi dan memberikan dasar yang lebih kokoh bagi pembangunan sosial yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kehidupan sosial dan bermasyarakat yang lebih adil, solidaritas, dan berkelanjutan. Melalui prinsip-prinsipnya yang mendorong redistribusi kekayaan, solidaritas sosial, dan keadilan ekonomi, zakat membantu menciptakan masyarakat yang lebih merata, berdaya, dan sejahtera bagi semua individu. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan melaksanakan kewajiban zakat mereka sebagai bagian integral dari kehidupan sosial dan bermasyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
BERITA16/03/2024 | admin asmara
Pentingnya Sedekah Guna Mengurangi Ketimpangan Sosial Ekonomi
Pentingnya Sedekah Guna Mengurangi Ketimpangan Sosial Ekonomi
Sedekah, sebuah konsep yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu. Bukan hanya tentang memberi dari apa yang kita miliki kepada mereka yang kurang beruntung, tetapi juga tentang membawa perubahan positif, kedamaian, dan rasa kemanusiaan yang mendalam kepada masyarakat. Dalam Islam, sedekah dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling mulia. Sedekah berasal dari kata Arab “sadaqah”, yang berarti memberi secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan. Ini menunjukkan sikap kedermawanan, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Sedekah tidak hanya tentang memberikan materi, tetapi juga waktu, tenaga, atau bahkan senyuman kepada orang lain. Dalam Islam, sedekah tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk membantu orang lain yang membutuhkan, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan dan keegoisan. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan bahwa sedekah tidak akan mengurangi kekayaan seseorang, tetapi justru akan mendatangkan berkah dan kebaikan yang berlipat ganda. Sedekah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari memberikan sumbangan uang tunai, makanan, pakaian, hingga memberikan pendidikan kepada mereka yang membutuhkan. Bahkan senyuman dan kata-kata semangat juga bisa menjadi bentuk sedekah yang sangat berarti bagi seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Di tengah masyarakat modern, konsep sedekah telah berkembang menjadi berbagai program dan inisiatif filantropi. Organisasi nirlaba, yayasan amal, dan kampanye sosial menjadi wadah bagi individu dan perusahaan untuk memberikan sedekah mereka dengan lebih terstruktur dan efektif. Program-program seperti bantuan kemanusiaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, dan pendidikan bagi anak-anak tidak mampu menjadi bagian penting dari upaya sedekah dalam skala yang lebih besar. Manfaat sedekah tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga oleh pemberi dan masyarakat secara keseluruhan. Secara psikologis, memberikan sedekah dapat meningkatkan perasaan bahagia, kepuasan, dan rasa syukur dalam diri seseorang. Hal ini juga dapat memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan berempati. Secara sosial dan ekonomi, sedekah memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan mengatasi kemiskinan. Dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, kita tidak hanya memberi mereka akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki kehidupan mereka dan menjadi mandiri. Meskipun pentingnya sedekah diakui secara luas, masih ada tantangan dalam menggalang lebih banyak dukungan dan partisipasi dalam kegiatan sedekah. Beberapa orang mungkin merasa ragu atau tidak yakin tentang di mana dan bagaimana mereka sebaiknya memberikan sedekah mereka, sementara yang lain mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup untuk memberikan. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan diperlukan. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sedekah dapat ditingkatkan melalui kampanye penyuluhan dan pendekatan kreatif lainnya. Program-program yang memfasilitasi akses mudah untuk memberikan sedekah, seperti aplikasi donasi online atau kotak sedekah di tempat-tempat umum, juga dapat membantu meningkatkan partisipasi. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, organisasi dan masyarakat sipil juga dapat mengoptimalkan efektivitas dan dampak dari program-program sedekah. Dengan bekerja sama, mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan yang paling mendesak dalam masyarakat dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Sedekah merupakan salah satu nilai fundamental yang menginspirasi perilaku baik dan kepedulian terhadap sesama. Dengan memberikan secara sukarela dari apa yang kita miliki, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih kuat dalam masyarakat dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Dalam menghadapi tantangan dan kompleksitas dunia modern, penting bagi kita untuk terus menjaga semangat kedermawanan dan kepedulian. Dengan memberikan sedekah, kita tidak hanya menunjukkan rasa syukur atas berkat yang kita terima, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan harapan bagi orang lain. Sehingga, setiap langkah kecil yang kita ambil dalam memberikan sedekah dapat menjadi bagian dari upaya besar untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.
BERITA16/03/2024 | Dewi Fatmawati
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat