WhatsApp Icon
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama sebulan penuh, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, yang tidak hanya bertujuan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian terhadap sesama. Salah satu bentuk kepedulian yang sangat dianjurkan dalam bulan suci ini adalah sedekah. Sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan sedekah di bulan-bulan lainnya, karena setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Selain itu, sedekah juga menjadi sarana untuk membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak tempat yang dapat dijadikan wadah dalam menampung harta atau benda yang ingin disedekahkan, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas. Dalam konteks ini, Baznas berperan penting dalam mengelola dan mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah dari masyarakat, sehingga dapat menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.

Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

 

1. Peningkatan Berkah

Sedekah di bulan Ramadhan dapat meningkatkan berkah dalam hidup kita. Allah SWT menjanjikan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup kita sendiri.

 

2. Ampunan Dosa

Salah satu keutamaan sedekah adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan. Dalam bulan Ramadhan, kita diajak untuk lebih introspektif dan memperbaiki diri. Dengan bersedekah, kita berharap Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

3. Kepedulian Sosial

Sedekah merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama. Di bulan Ramadhan, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Dengan bersedekah, kita dapat membantu meringankan beban mereka dan membuat mereka merasa bahagia. Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan empati dan kasih sayang kepada sesama.

 

4. Menambah Rezeki

Allah SWT telah menjanjikan bahwa orang-orang yang bersedekah akan dilipatgandakan rezekinya. Sedekah tidak akan membuat kita miskin, justru akan membuat kita semakin kaya. Banyak orang yang merasakan bahwa setelah mereka bersedekah, rezeki mereka justru semakin lancar dan melimpah.

 

5. Pahala yang Berlipat Ganda

 

Setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, termasuk sedekah. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Dengan bersedekah, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan batin.

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

 

Penulis: Riza Fatmahira

Editor: M. Sahal

02/03/2025 | Kontributor: AdminS
Fidyah: Sebuah Tindakan Cinta yang Menghadirkan Harapan di Tengah Kesulitan Ekonomi

Fidyah adalah salah satu bentuk amal yang sangat penting dalam Islam, terutama bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Dalam konteks kesulitan ekonomi yang sering dihadapi oleh banyak orang, fidyah menjadi sebuah tindakan cinta yang tidak hanya membantu individu yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di masyarakat.

Fidyah dapat diartikan sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan, biasanya berupa makanan atau uang yang diberikan kepada orang-orang yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang dalam kesulitan ekonomi. Tindakan ini mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian dalam Islam.

Di tengah tantangan ekonomi yang semakin meningkat, fidyah menjadi salah satu cara untuk berbagi rezeki. Melalui fidyah, kita dapat membantu meringankan beban orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah tindakan cinta yang membawa harapan bagi banyak orang.

02/03/2025 | Kontributor: Putri Khodijah
Berkah Tersembunyi di Balik Sahur: Energi dan Fokus Sepanjang Hari

Sahur adalah waktu makan yang dilakukan oleh umat Islam sebelum memulai puasa di bulan Ramadhan. Meskipun sering kali dianggap sebagai rutinitas yang biasa, sahur memiliki banyak berkah dan manfaat yang tersembunyi, terutama dalam hal energi dan fokus sepanjang hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya sahur, manfaat kesehatan yang diperoleh, serta dalil yang mendasarinya.

 

1. Pentingnya Sahur dalam Puasa

Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga merupakan bagian integral dari ibadah puasa itu sendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Makan sahurlah, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa sahur memiliki nilai spiritual dan kesehatan yang penting. Dengan sahur, kita tidak hanya mempersiapkan fisik untuk berpuasa, tetapi juga mendapatkan berkah dari Allah SWT.

 

2. Manfaat Kesehatan Sahur

a. Menjaga Kadar Energi

Sahur yang baik dapat membantu menjaga kadar energi sepanjang hari. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan serat dapat memberikan energi yang tahan lama. Contoh makanan yang baik untuk sahur antara lain:

  • Oatmeal: Mengandung serat tinggi yang dapat memberikan energi secara bertahap.
  • Telur: Sumber protein yang baik dan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
  • Buah-buahan: Seperti pisang dan kurma, yang kaya akan vitamin dan mineral.

b. Mencegah Dehidrasi

Salah satu tantangan saat berpuasa adalah dehidrasi. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran, kita dapat membantu menjaga hidrasi tubuh. Contoh makanan yang baik untuk sahur adalah:

  • Semangka: Mengandung banyak air dan dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Mentimun: Juga kaya akan air dan rendah kalori.

c. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus

Makanan yang tepat saat sahur dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus sepanjang hari. Nutrisi yang baik membantu otak berfungsi dengan optimal. Beberapa makanan yang dapat meningkatkan fungsi otak antara lain:

  • Kacang-kacangan: Mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan otak.
  • Ikan: Seperti salmon, yang kaya akan omega-3 dan dapat meningkatkan daya ingat.

d. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Sahur yang kaya serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Makanan berserat membantu mencegah sembelit dan menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Beberapa pilihan makanan berserat tinggi untuk sahur adalah:

  • Roti gandum utuh: Sumber serat yang baik dan dapat memberikan energi.
  • Sayuran hijau: Seperti bayam dan brokoli, yang kaya serat dan nutrisi.

3. Tips Memilih Makanan Sahur yang Sehat

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sahur, berikut adalah beberapa tips dalam memilih makanan:

  • Pilih Karbohidrat Kompleks: Makanan seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal memberikan energi yang lebih tahan lama dibandingkan karbohidrat sederhana.
  • Kombinasikan dengan Protein: Menambahkan sumber protein seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
  • Hindari Makanan Berlemak Tinggi: Makanan yang tinggi lemak jenuh dapat membuat kita merasa lesu dan mengurangi energi.
  • Minum Air yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air saat sahur untuk menjaga hidrasi tubuh.

4. Dampak Positif Sahur pada Kesehatan Mental

Sahur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

 

a. Meningkatkan Mood

Makanan yang sehat dapat mempengaruhi suasana hati kita. Nutrisi yang baik membantu tubuh memproduksi hormon yang berperan dalam meningkatkan mood, seperti serotonin. Dengan sahur yang baik, kita dapat merasa lebih bahagia dan bersemangat sepanjang hari.

 

b. Mengurangi Stres

Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental. Dengan menjaga kadar energi dan hidrasi, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin muncul selama berpuasa.

 

c. Meningkatkan Kualitas Tidur

Makanan yang tepat saat sahur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dengan menghindari makanan berat dan berlemak, kita dapat tidur lebih nyenyak dan bangun dengan segar untuk menjalani puasa.

 

Kesimpulan

Sahur adalah waktu yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan memilih makanan yang tepat, kita dapat memperoleh banyak berkah dan manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental. Sahur bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi merupakan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi hari puasa dengan energi dan fokus yang optimal.

 

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat  
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id 

 

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Ashifuddin Fikri

 

02/03/2025 | Kontributor: Ashifuddin Fikri
Sedekah dan Kesejahteraan Sosial: Mari Membangun Perubahan

Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan jembatan menuju kesejahteraan sosial yang lebih baik. Di tengah kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, peran sedekah menjadi sangat vital dalam membangun masyarakat yang berkeadilan.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."[2] Ayat ini menggarisbawahi besarnya keberkahan yang terkandung dalam sedekah, yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima tetapi juga bagi pemberi.

Baznas hadir sebagai fasilitator untuk menyalurkan sedekah Anda tepat sasaran. Program-program yang kami kembangkan tidak hanya berfokus pada bantuan konsumtif, tetapi juga penguatan ekonomi produktif yang berkelanjutan.

Setiap rupiah yang Anda sedekahkan berpotensi mengubah kehidupan sesama. Dari membantu pendidikan anak yatim hingga pemberdayaan UMKM, dampak sedekah sangatlah nyata dan terukur.

Dampak Sedekah dalam Membangun Kesejahteraan Sosial

Tidak hanya berdampak ekonomi, sedekah juga membangun kohesi sosial dan solidaritas antar warga. Sedekah sangat membantu membangun sarana umum di masyarakat. Dana sedekah yang dikumpulkan bersama-sama biasanya digunakan untuk membangun dan merawat tempat-tempat penting seperti masjid, sekolah agama, jalan, jembatan, dll di daerah yang belum mendapat bantuan dari pemerintah. Ini membuktikan bahwa sedekah bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman untuk semua orang dalam jangka panjang.

Bagaimana Kita Dapat Berkontribusi

Setiap orang, terlepas dari kondisi ekonomi, dapat berpartisipasi dalam gerakan sedekah untuk kesejahteraan sosial. BAZNAS Kota menyediakan berbagai kanal donasi yang mudah diakses, mulai dari transfer bank, hingga layanan jemput donasi

Yang terpenting, konsistensi dalam bersedekah jauh lebih berharga daripada nominal besar yang hanya dilakukan sesekali. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan instrumen transformatif untuk membangun kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Melalui pengelolaan profesional oleh lembaga seperti BAZNAS, dampak sedekah dapat dimaksimalkan untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

 

Mari bergabung dalam gerakan perubahan ini. Sedekah Anda, sekecil apapun, adalah bagian dari solusi untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang merata. Mulailah sekarang. Karena setiap langkah kebaikan adalah awal dari perubahan besar.

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id

Penulis: Shifa Indri Hudannaya

Editor: M. Sahal

 

02/03/2025 | Kontributor: AdminS
Hikmah Jejak Sejarah Peradaban di Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bukan hanya karena keutamaannya sebagai bulan ibadah, tetapi juga karena ia menyimpan jejak sejarah peradaban Islam. Ramadhan menjadi saksi bisu lahirnya berbagai peristiwa besar yang membawa perubahan bagi peradaban muslim. Momen bersejarah ini mengajarkan kepada kita bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi bulan untuk menahan lapar dan dahaga, melainkan juga bulan pembuktian bahwa ketakwaan mampu melahirkan ketangguhan yang mengubah peradaban.

Perang Badar: Kemenangan Spiritualitas dan Strategi

 

Salah satu peristiwa bersejarah yang paling monumental di bulan Ramadhan adalah Perang Badar. Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah. Perang ini bukan sekadar kemenangan militer, melainkan simbol kemenangan spiritualitas di atas keangkuhan duniawi.

 

Pasukan Muslim saat itu berjumlah sekitar 300 orang yang berhadapan dengan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar sekitar 1.000 orang. Dengan keimanan, strategi yang cerdas, serta doa yang tak henti dipanjatkan, kaum Muslimin meraih kemenangan gemilang. Hikmah yang dapat kita petik adalah bahwa ketakwaan yang tulus mampu melahirkan keberanian dan ketangguhan, dan bahwa Allah menolong mereka yang berserah diri sepenuhnya.

 

“Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu bersyukur.” (QS. Ali Imran: 123)

Fathu Makkah: Kemenangan Tanpa Pertumpahan Darah

 

Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah) terjadi pada 20 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Ini adalah puncak kemenangan dakwah Rasulullah setelah bertahun-tahun mengalami penindasan dan pengusiran. Berbeda dari kebanyakan peristiwa penaklukan, Fathu Makkah terjadi dengan damai, tanpa pertumpahan darah. 

 

Hikmah dari Fathu Makkah mengajarkan bahwa kemenangan sejati dalam membangun peradaban bukanlah sekadar kekuasaan wilayah, tetapi bagaimana dakwah melembutkan hati manusia dengan akhlak mulia, kasih sayang, dan keadilan.

 

Spirit Perjuangan Palestina dan Kemerdekaan Bangsa-bangsa Muslim

 

Ramadhan juga menjadi sumber inspirasi perjuangan di era modern, seperti perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka dari penjajahan dan kedzaliman. Setiap Ramadhan, umat Islam Palestina memperlihatkan ketabahan luar biasa meski hidup di tengah keterbatasan. Puasa, shalat tarawih di Masjid Al-Aqsha yang penuh ancaman, serta doa yang terus dipanjatkan menjadi bukti bahwa Ramadhan melahirkan jiwa-jiwa yang kuat dan tak gentar menghadapi ketidakadilan.

 

Tak hanya Palestina, Ramadhan juga menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia. Para pejuang kemerdekaan memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperkuat spiritualitas, membangun solidaritas, dan menggelorakan semangat jihad melawan penjajah.

 

Hikmah Besar: Ramadhan sebagai Pembangun Karakter Peradaban

 

Dari rangkaian peristiwa sejarah tersebut, kita dapat memetik hikmah bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ibadah individual, tetapi juga momentum membangun peradaban. Nilai-nilai yang dilatih selama Ramadhan—seperti disiplin, empati, kesabaran, persatuan, dan kepedulian sosial—adalah pondasi kokoh bagi sebuah peradaban yang beradab dan bermartabat.

 

Sejarah membuktikan bahwa Ramadhan melahirkan generasi tangguh yang mampu mengubah jalannya sejarah. Ketakwaan yang terlatih selama Ramadhan menjelma menjadi kekuatan moral yang membimbing setiap langkah perjuangan, baik di masa lalu maupun hari ini.

 

Peristiwa-peristiwa besar di bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa sejarah dan spiritualitas tidak bisa dipisahkan dalam membangun peradaban. Ramadhan bukan sekadar bulan ritual, melainkan bulan yang menyimpan energi perubahan besar bagi umat Islam. Kini, tugas kita adalah melanjutkan jejak sejarah tersebut, menjadikan Ramadhan sebagai bulan refleksi, perjuangan, dan membangkitkan spirit membangun peradaban yang penuh berkah.

 

Mari menjadikan Ramadhan tahun ini bukan sekadar momentum pribadi, tapi juga momentum kebangkitan umat. Dari Badar hingga Palestina, dari Fathu Makkah hingga perjuangan membela kemanusiaan, semua mengajarkan bahwa Ramadhan adalah bulan lahirnya peradaban mulia.

 

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat  
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id 

 

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyitoh

02/03/2025 | Kontributor: Nur Isnaini Masyithoh

Berita Terbaru

Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama sebulan penuh, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, yang tidak hanya bertujuan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian terhadap sesama. Salah satu bentuk kepedulian yang sangat dianjurkan dalam bulan suci ini adalah sedekah. Sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan sedekah di bulan-bulan lainnya, karena setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Selain itu, sedekah juga menjadi sarana untuk membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak tempat yang dapat dijadikan wadah dalam menampung harta atau benda yang ingin disedekahkan, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas. Dalam konteks ini, Baznas berperan penting dalam mengelola dan mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah dari masyarakat, sehingga dapat menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan. Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan 1. Peningkatan Berkah Sedekah di bulan Ramadhan dapat meningkatkan berkah dalam hidup kita. Allah SWT menjanjikan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup kita sendiri. 2. Ampunan Dosa Salah satu keutamaan sedekah adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan. Dalam bulan Ramadhan, kita diajak untuk lebih introspektif dan memperbaiki diri. Dengan bersedekah, kita berharap Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 3. Kepedulian Sosial Sedekah merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama. Di bulan Ramadhan, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Dengan bersedekah, kita dapat membantu meringankan beban mereka dan membuat mereka merasa bahagia. Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan empati dan kasih sayang kepada sesama. 4. Menambah Rezeki Allah SWT telah menjanjikan bahwa orang-orang yang bersedekah akan dilipatgandakan rezekinya. Sedekah tidak akan membuat kita miskin, justru akan membuat kita semakin kaya. Banyak orang yang merasakan bahwa setelah mereka bersedekah, rezeki mereka justru semakin lancar dan melimpah. 5. Pahala yang Berlipat Ganda Setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, termasuk sedekah. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Dengan bersedekah, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan batin. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Riza Fatmahira Editor: M. Sahal

02/03/2025 | AdminS

Fidyah: Sebuah Tindakan Cinta yang Menghadirkan Harapan di Tengah Kesulitan Ekonomi
Fidyah: Sebuah Tindakan Cinta yang Menghadirkan Harapan di Tengah Kesulitan Ekonomi
Fidyah adalah salah satu bentuk amal yang sangat penting dalam Islam, terutama bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Dalam konteks kesulitan ekonomi yang sering dihadapi oleh banyak orang, fidyah menjadi sebuah tindakan cinta yang tidak hanya membantu individu yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di masyarakat. Fidyah dapat diartikan sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan, biasanya berupa makanan atau uang yang diberikan kepada orang-orang yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang dalam kesulitan ekonomi. Tindakan ini mencerminkan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian dalam Islam. Di tengah tantangan ekonomi yang semakin meningkat, fidyah menjadi salah satu cara untuk berbagi rezeki. Melalui fidyah, kita dapat membantu meringankan beban orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah tindakan cinta yang membawa harapan bagi banyak orang.

02/03/2025 | Putri Khodijah

Berkah Tersembunyi di Balik Sahur: Energi dan Fokus Sepanjang Hari
Berkah Tersembunyi di Balik Sahur: Energi dan Fokus Sepanjang Hari
Sahur adalah waktu makan yang dilakukan oleh umat Islam sebelum memulai puasa di bulan Ramadhan. Meskipun sering kali dianggap sebagai rutinitas yang biasa, sahur memiliki banyak berkah dan manfaat yang tersembunyi, terutama dalam hal energi dan fokus sepanjang hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya sahur, manfaat kesehatan yang diperoleh, serta dalil yang mendasarinya. 1. Pentingnya Sahur dalam Puasa Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga merupakan bagian integral dari ibadah puasa itu sendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Makan sahurlah, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menunjukkan bahwa sahur memiliki nilai spiritual dan kesehatan yang penting. Dengan sahur, kita tidak hanya mempersiapkan fisik untuk berpuasa, tetapi juga mendapatkan berkah dari Allah SWT. 2. Manfaat Kesehatan Sahur a. Menjaga Kadar Energi Sahur yang baik dapat membantu menjaga kadar energi sepanjang hari. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan serat dapat memberikan energi yang tahan lama. Contoh makanan yang baik untuk sahur antara lain: Oatmeal: Mengandung serat tinggi yang dapat memberikan energi secara bertahap. Telur: Sumber protein yang baik dan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Buah-buahan: Seperti pisang dan kurma, yang kaya akan vitamin dan mineral. b. Mencegah Dehidrasi Salah satu tantangan saat berpuasa adalah dehidrasi. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran, kita dapat membantu menjaga hidrasi tubuh. Contoh makanan yang baik untuk sahur adalah: Semangka: Mengandung banyak air dan dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mentimun: Juga kaya akan air dan rendah kalori. c. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Makanan yang tepat saat sahur dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus sepanjang hari. Nutrisi yang baik membantu otak berfungsi dengan optimal. Beberapa makanan yang dapat meningkatkan fungsi otak antara lain: Kacang-kacangan: Mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan otak. Ikan: Seperti salmon, yang kaya akan omega-3 dan dapat meningkatkan daya ingat. d. Menjaga Kesehatan Pencernaan Sahur yang kaya serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Makanan berserat membantu mencegah sembelit dan menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Beberapa pilihan makanan berserat tinggi untuk sahur adalah: Roti gandum utuh: Sumber serat yang baik dan dapat memberikan energi. Sayuran hijau: Seperti bayam dan brokoli, yang kaya serat dan nutrisi. 3. Tips Memilih Makanan Sahur yang Sehat Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sahur, berikut adalah beberapa tips dalam memilih makanan: Pilih Karbohidrat Kompleks: Makanan seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal memberikan energi yang lebih tahan lama dibandingkan karbohidrat sederhana. Kombinasikan dengan Protein: Menambahkan sumber protein seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Hindari Makanan Berlemak Tinggi: Makanan yang tinggi lemak jenuh dapat membuat kita merasa lesu dan mengurangi energi. Minum Air yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air saat sahur untuk menjaga hidrasi tubuh. 4. Dampak Positif Sahur pada Kesehatan Mental Sahur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Berikut adalah beberapa manfaatnya: a. Meningkatkan Mood Makanan yang sehat dapat mempengaruhi suasana hati kita. Nutrisi yang baik membantu tubuh memproduksi hormon yang berperan dalam meningkatkan mood, seperti serotonin. Dengan sahur yang baik, kita dapat merasa lebih bahagia dan bersemangat sepanjang hari. b. Mengurangi Stres Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental. Dengan menjaga kadar energi dan hidrasi, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin muncul selama berpuasa. c. Meningkatkan Kualitas Tidur Makanan yang tepat saat sahur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dengan menghindari makanan berat dan berlemak, kita dapat tidur lebih nyenyak dan bangun dengan segar untuk menjalani puasa. Kesimpulan Sahur adalah waktu yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan memilih makanan yang tepat, kita dapat memperoleh banyak berkah dan manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental. Sahur bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi merupakan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi hari puasa dengan energi dan fokus yang optimal. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri

02/03/2025 | Ashifuddin Fikri

Sedekah dan Kesejahteraan Sosial: Mari Membangun Perubahan
Sedekah dan Kesejahteraan Sosial: Mari Membangun Perubahan
Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan jembatan menuju kesejahteraan sosial yang lebih baik. Di tengah kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, peran sedekah menjadi sangat vital dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."[2] Ayat ini menggarisbawahi besarnya keberkahan yang terkandung dalam sedekah, yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima tetapi juga bagi pemberi. Baznas hadir sebagai fasilitator untuk menyalurkan sedekah Anda tepat sasaran. Program-program yang kami kembangkan tidak hanya berfokus pada bantuan konsumtif, tetapi juga penguatan ekonomi produktif yang berkelanjutan. Setiap rupiah yang Anda sedekahkan berpotensi mengubah kehidupan sesama. Dari membantu pendidikan anak yatim hingga pemberdayaan UMKM, dampak sedekah sangatlah nyata dan terukur. Dampak Sedekah dalam Membangun Kesejahteraan Sosial Tidak hanya berdampak ekonomi, sedekah juga membangun kohesi sosial dan solidaritas antar warga. Sedekah sangat membantu membangun sarana umum di masyarakat. Dana sedekah yang dikumpulkan bersama-sama biasanya digunakan untuk membangun dan merawat tempat-tempat penting seperti masjid, sekolah agama, jalan, jembatan, dll di daerah yang belum mendapat bantuan dari pemerintah. Ini membuktikan bahwa sedekah bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman untuk semua orang dalam jangka panjang. Bagaimana Kita Dapat Berkontribusi Setiap orang, terlepas dari kondisi ekonomi, dapat berpartisipasi dalam gerakan sedekah untuk kesejahteraan sosial. BAZNAS Kota menyediakan berbagai kanal donasi yang mudah diakses, mulai dari transfer bank, hingga layanan jemput donasi Yang terpenting, konsistensi dalam bersedekah jauh lebih berharga daripada nominal besar yang hanya dilakukan sesekali. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim) Kesimpulan Sedekah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan instrumen transformatif untuk membangun kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Melalui pengelolaan profesional oleh lembaga seperti BAZNAS, dampak sedekah dapat dimaksimalkan untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Mari bergabung dalam gerakan perubahan ini. Sedekah Anda, sekecil apapun, adalah bagian dari solusi untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang merata. Mulailah sekarang. Karena setiap langkah kebaikan adalah awal dari perubahan besar. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekahKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor: M. Sahal

02/03/2025 | AdminS

Hikmah Jejak Sejarah Peradaban di Bulan Ramadhan
Hikmah Jejak Sejarah Peradaban di Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bukan hanya karena keutamaannya sebagai bulan ibadah, tetapi juga karena ia menyimpan jejak sejarah peradaban Islam. Ramadhan menjadi saksi bisu lahirnya berbagai peristiwa besar yang membawa perubahan bagi peradaban muslim. Momen bersejarah ini mengajarkan kepada kita bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi bulan untuk menahan lapar dan dahaga, melainkan juga bulan pembuktian bahwa ketakwaan mampu melahirkan ketangguhan yang mengubah peradaban. Perang Badar: Kemenangan Spiritualitas dan Strategi Salah satu peristiwa bersejarah yang paling monumental di bulan Ramadhan adalah Perang Badar. Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah. Perang ini bukan sekadar kemenangan militer, melainkan simbol kemenangan spiritualitas di atas keangkuhan duniawi. Pasukan Muslim saat itu berjumlah sekitar 300 orang yang berhadapan dengan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar sekitar 1.000 orang. Dengan keimanan, strategi yang cerdas, serta doa yang tak henti dipanjatkan, kaum Muslimin meraih kemenangan gemilang. Hikmah yang dapat kita petik adalah bahwa ketakwaan yang tulus mampu melahirkan keberanian dan ketangguhan, dan bahwa Allah menolong mereka yang berserah diri sepenuhnya. “Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu bersyukur.” (QS. Ali Imran: 123) Fathu Makkah: Kemenangan Tanpa Pertumpahan Darah Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah) terjadi pada 20 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Ini adalah puncak kemenangan dakwah Rasulullah setelah bertahun-tahun mengalami penindasan dan pengusiran. Berbeda dari kebanyakan peristiwa penaklukan, Fathu Makkah terjadi dengan damai, tanpa pertumpahan darah. Hikmah dari Fathu Makkah mengajarkan bahwa kemenangan sejati dalam membangun peradaban bukanlah sekadar kekuasaan wilayah, tetapi bagaimana dakwah melembutkan hati manusia dengan akhlak mulia, kasih sayang, dan keadilan. Spirit Perjuangan Palestina dan Kemerdekaan Bangsa-bangsa Muslim Ramadhan juga menjadi sumber inspirasi perjuangan di era modern, seperti perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka dari penjajahan dan kedzaliman. Setiap Ramadhan, umat Islam Palestina memperlihatkan ketabahan luar biasa meski hidup di tengah keterbatasan. Puasa, shalat tarawih di Masjid Al-Aqsha yang penuh ancaman, serta doa yang terus dipanjatkan menjadi bukti bahwa Ramadhan melahirkan jiwa-jiwa yang kuat dan tak gentar menghadapi ketidakadilan. Tak hanya Palestina, Ramadhan juga menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia. Para pejuang kemerdekaan memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperkuat spiritualitas, membangun solidaritas, dan menggelorakan semangat jihad melawan penjajah. Hikmah Besar: Ramadhan sebagai Pembangun Karakter Peradaban Dari rangkaian peristiwa sejarah tersebut, kita dapat memetik hikmah bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ibadah individual, tetapi juga momentum membangun peradaban. Nilai-nilai yang dilatih selama Ramadhan—seperti disiplin, empati, kesabaran, persatuan, dan kepedulian sosial—adalah pondasi kokoh bagi sebuah peradaban yang beradab dan bermartabat. Sejarah membuktikan bahwa Ramadhan melahirkan generasi tangguh yang mampu mengubah jalannya sejarah. Ketakwaan yang terlatih selama Ramadhan menjelma menjadi kekuatan moral yang membimbing setiap langkah perjuangan, baik di masa lalu maupun hari ini. Peristiwa-peristiwa besar di bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa sejarah dan spiritualitas tidak bisa dipisahkan dalam membangun peradaban. Ramadhan bukan sekadar bulan ritual, melainkan bulan yang menyimpan energi perubahan besar bagi umat Islam. Kini, tugas kita adalah melanjutkan jejak sejarah tersebut, menjadikan Ramadhan sebagai bulan refleksi, perjuangan, dan membangkitkan spirit membangun peradaban yang penuh berkah. Mari menjadikan Ramadhan tahun ini bukan sekadar momentum pribadi, tapi juga momentum kebangkitan umat. Dari Badar hingga Palestina, dari Fathu Makkah hingga perjuangan membela kemanusiaan, semua mengajarkan bahwa Ramadhan adalah bulan lahirnya peradaban mulia. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh

02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh

Zakat: Kunci untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia
Zakat: Kunci untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memegang peranan penting dalam kehidupan umat Muslim. Di Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat sosial yang dapat membantu mengurangi kemiskinan. Dalam konteks ini, zakat memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kurang beruntung. Sebagai sumber pembiayaan sosial, zakat merupakan harta yang dikeluarkan oleh individu yang telah memenuhi syarat tertentu, dan penyalurannya ditujukan kepada golongan yang berhak, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Di Indonesia, potensi zakat mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya, menurut data dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Namun, realisasi pengumpulan zakat masih jauh dari potensi tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat, lebih banyak dana dapat dikumpulkan dan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Salah satu cara zakat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan adalah melalui program pemberdayaan ekonomi. Banyak lembaga zakat di Indonesia yang tidak hanya menyalurkan zakat dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha kepada masyarakat kurang mampu. Program-program ini bertujuan untuk membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi. Misalnya, pelatihan menjahit, pertanian, atau usaha kecil lainnya dapat memberikan peluang bagi penerima zakat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Zakat juga berperan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Banyak lembaga zakat yang menyediakan beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu. Dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik, zakat membantu memutus rantai kemiskinan. Pendidikan yang baik akan membuka peluang kerja yang lebih baik di masa depan, sehingga anak-anak tersebut dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka. Untuk memastikan bahwa zakat benar-benar memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi kemiskinan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat dalam mengurangi kemiskinan. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara lebih efektif. Zakat memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Melalui program pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses pendidikan, dan pengelolaan yang transparan, zakat dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Oleh karena itu, mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah ?

02/03/2025 | Admin

Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki makna yang mendalam dan luas dalam konteks sosial dan ekonomi. Di Indonesia, zakat bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan potensi zakat yang sangat besar, kita dapat melihat bagaimana penyalurannya dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi bagi mereka yang membutuhkan. Zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh individu yang telah memenuhi syarat tertentu, dan penyalurannya ditujukan kepada golongan yang berhak, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pendekatan terhadap zakat mulai mengalami transformasi. Saat ini, banyak lembaga zakat yang tidak hanya menyalurkan dana dalam bentuk uang, tetapi juga mengimplementasikan program-program pemberdayaan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu cara zakat berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi adalah melalui pelatihan keterampilan. Banyak lembaga zakat yang menyelenggarakan program pelatihan bagi masyarakat kurang mampu, seperti pelatihan menjahit, memasak, atau keterampilan teknis lainnya. Dengan memberikan keterampilan yang dibutuhkan, penerima zakat dapat memulai usaha kecil atau meningkatkan produktivitas mereka. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang mengikuti pelatihan menjahit dapat memproduksi pakaian dan menjualnya, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain pelatihan, zakat juga dapat digunakan sebagai modal usaha. Banyak lembaga zakat yang menyediakan dana hibah atau pinjaman tanpa bunga kepada para pengusaha kecil. Dengan modal yang cukup, mereka dapat mengembangkan usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada perekonomian lokal. Contohnya, seorang petani yang mendapatkan bantuan modal untuk membeli bibit dan pupuk dapat meningkatkan hasil panennya, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Pemberdayaan ekonomi melalui zakat juga dapat dilihat dari segi pendidikan. Banyak lembaga zakat yang memberikan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak tersebut memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan. Pendidikan yang berkualitas adalah investasi jangka panjang yang dapat memutus rantai kemiskinan dan menciptakan generasi yang lebih mandiri. Namun, untuk memastikan bahwa zakat benar-benar memberikan dampak yang signifikan dalam pemberdayaan ekonomi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat sangat penting. Lembaga zakat yang terpercaya harus dapat menunjukkan kepada masyarakat bagaimana dana zakat digunakan dan dampaknya terhadap penerima zakat. Dengan adanya laporan yang jelas dan transparan, masyarakat akan lebih percaya untuk menyalurkan zakat mereka melalui lembaga-lembaga tersebut. Kolaborasi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat peran zakat dalam pemberdayaan ekonomi. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang memudahkan pengumpulan dan penyaluran zakat. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan zakat. Dengan sinergi ini, upaya pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan secara lebih efektif. Dalam kesimpulannya, zakat memiliki potensi yang sangat besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui program pelatihan, modal usaha, dan pendidikan, zakat dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi bagi mereka yang membutuhkan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Mari kita salurkan zakat kita dengan bijak dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah

02/03/2025 | Admin

Ramadhan dan Spirit Kemanusiaan untuk Membangun Palestina
Ramadhan dan Spirit Kemanusiaan untuk Membangun Palestina
Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menumbuhkan spiritualitas dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Ramadhan menumbuhkan nilai spiritualitas melalui ibadah puasa dan amalan lainnya. Ramadhan juga menjadi kesempatan emas untuk menumbuhkan solidaritas terhadap sesama, khususnya bagi saudara-saudara kita di Palestina yang belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Ramadhan: Momentum Peningkatan Spiritualitas dan Kemanusiaan Puasa di bulan Ramadhan mendidik untuk menahan diri dari makan minum dan juga segala keinginan dunia. Umat Islam dididik untuk ikut merasakan hidup yang sederhana dan seimbang, semua serba secukupnya dan dibatasi koridor syariat. Dengan berpuasa, umat Islam diajak untuk merasakan penderitaan mereka yang kurang beruntung, sehingga menumbuhkan empati dan kepedulian sosial. Semangat berbagi di bulan Ramadhan terasa lebih bermakna. Ibadah ini menjadi sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT sekaligus mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia. Solidaritas untuk Palestina di Bulan Ramadhan Situasi Palestina telah menjadi perhatian internasional. Palestina yang belum merdeka menjadi catatan hitam dalam sejarah peradaban dunia. Masyarakat Palestina menghadapi berbagai kesulitan akibat konflik yang berkepanjangan, termasuk keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar dan ancaman terhadap keselamatan mereka. Ramadhan menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan nyata bagi saudara-saudara di Palestina. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyerukan kepada umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum mempererat solidaritas terhadap bangsa Palestina. Seruan ini mengajak umat Islam untuk mengintensifkan bantuan kemanusiaan dan memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Langkah Nyata dalam Membangun Solidaritas Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan solidaritas terhadap Palestina selama bulan Ramadhan: Donasi dan Bantuan Kemanusiaan Menyalurkan bantuan finansial melalui lembaga-lembaga terpercaya yang memiliki program khusus untuk Palestina seperti Baznas Kota Yogyakarta. Bantuan ini dapat digunakan untuk menyediakan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat Palestina. Doa Bersama Mengadakan doa bersama untuk keselamatan dan kedamaian bagi rakyat Palestina. Doa merupakan senjata spiritual yang diyakini mampu membawa perubahan positif. Penyebaran Informasi Menyebarkan informasi yang akurat mengenai situasi di Palestina melalui media sosial atau platform lainnya. Langkah ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat luas. Aksi Solidaritas Mengikuti atau mengorganisir kegiatan seperti penggalangan dana, seminar, atau diskusi yang bertujuan mendukung Palestina. Kegiatan semacam ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan komitmen dalam membantu sesama. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali peran kita sebagai individu dalam masyarakat global. Dengan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat spiritualitas dan semangat kemanusiaan, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi saudara-saudara kita di Palestina. Semoga upaya kolektif ini membawa kedamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh

02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh

Digitalisasi Zakat di Era Ekonomi Digital
Digitalisasi Zakat di Era Ekonomi Digital
Di era digital saat ini, hampir semua aspek kehidupan telah terpengaruh oleh kemajuan teknologi, termasuk dalam pengelolaan zakat. Digitalisasi zakat menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas dalam penyaluran zakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Salah satu keuntungan utama dari digitalisasi zakat adalah kemudahan akses bagi para muzakki (pembayar zakat). Dengan adanya platform digital, masyarakat dapat menyalurkan zakat mereka kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke lembaga zakat secara fisik. Aplikasi mobile dan situs web yang dirancang khusus untuk pengumpulan zakat memungkinkan muzakki untuk melakukan transaksi dengan cepat dan aman. Hal ini sangat penting, terutama di tengah kesibukan masyarakat modern yang sering kali tidak memiliki waktu untuk mengurus zakat secara manual. Selain itu, digitalisasi zakat juga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana zakat. Lembaga zakat yang menggunakan teknologi dapat memberikan laporan yang lebih akurat dan real-time mengenai penggunaan dana zakat. Dengan adanya fitur pelacakan, muzakki dapat melihat secara langsung bagaimana dan di mana zakat mereka disalurkan. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat, tetapi juga mendorong lebih banyak orang untuk menyalurkan zakat mereka. Di sisi lain, digitalisasi zakat juga membuka peluang untuk inovasi dalam program-program pemberdayaan ekonomi. Lembaga zakat dapat memanfaatkan data analitik untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yang lebih spesifik dan merancang program yang lebih tepat sasaran. Misalnya, dengan menganalisis data demografis dan ekonomi, lembaga zakat dapat mengembangkan program pelatihan keterampilan atau modal usaha yang sesuai dengan potensi lokal. Ini akan membantu penerima zakat untuk menjadi lebih mandiri dan meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, digitalisasi zakat juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta. Dengan berbagi data dan informasi, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan data dari lembaga zakat untuk merancang kebijakan yang lebih baik dalam program-program sosial. Namun, meskipun digitalisasi zakat menawarkan banyak manfaat, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah memastikan keamanan data dan privasi pengguna. Lembaga zakat harus memastikan bahwa sistem yang mereka gunakan aman dari ancaman siber dan bahwa data pribadi muzakki dilindungi dengan baik. Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang belum familiar dengan teknologi, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan mereka. Dalam kesimpulannya, digitalisasi zakat di era ekonomi digital merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas dalam penyaluran zakat. Dengan memanfaatkan teknologi, zakat dapat dikelola dengan lebih baik, memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam proses digitalisasi ini, sehingga zakat dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Mari kita sambut era digital ini dengan semangat untuk beramal dan berbagi, demi terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah

02/03/2025 | Admin

Bagaimana Merayakan Ramadhan yang Terbaik
Bagaimana Merayakan Ramadhan yang Terbaik
Ramadhan adalah karunia Allah ta’ala kepada orang-orang yang beriman, sebuah kenikmatan yang tidak diperoleh kecuali Allah takdirkan untuk berjumpa Ramadhan di tahun ini. Mu’alla bin Fadl mengatakan, “Dahulu, selama enam bulan sebelum datangnya bulan Ramadhan, para sahabat berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadhan.” Imam Omar Suleiman dalam sebuah khutbah bertajuk “How to Make This Year Your Best Ramadhan” mengajak kita membayangkan suatu ketika Anda sedang mengikuti khutbah Jumat dan tiba-tiba beliau berteriak dan berteriak kepada pegunungan. Lalu, ketika beliau ditanya mengapa beliau berteriak, beliau pun menjawab karena beliau seperti melihat saudara muslim di belahan bumi lainnya yang tengah berada dalam peperangan. Ia seperti melihat sekumpulan orang bersiap menerkam umat muslim di balik pegunungan. Jadi, beliau berteriak untuk mengingatkan umat muslim bahwa ada pasukan yang akan menyerang mereka. Betapa kenikmatan bertemu Ramadhan saat ini adalah nikmat yang tiada tara. Jika kita melihat perjuangan umat muslim di Palestina, bagaimana mereka bertahan hidup, menjaga keimanan kepada Allah dan tetap bersyukur atas nikmat Ramadhan mereka kali ini. Oleh karena itu, mensyukuri kesempatan Ramadhan yang Allah berikan di sisa usia ini adalah hal pertama untuk merayakan Ramadhan terbaik karena tidak ada jaminan bagi siapapun bisa bertemu Ramadhan setiap tahun. Ini adalah hadiah dari Allah yang tidak semua memperolehnya kecuali Allah berikan sisa usia. Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk berdoa di waktu mustajab ini dan beramal sholih di bulan yang penuh keberkahan ini. Kita juga senantiasa memohon diterimanya amal sholih. Rabbana taqabbal minna. Ramadhan ini bertujuan membuat kita semakin dekat dan taat kepada Allah. Ramadhan ini mengajarkan untuk menghilangkan keinginan/nafsu atas dunia yang sementara hingga kita bisa membayangkan kenikmatan surga yang abadi. Allah juga ingin mengajarkan ihsan dalam beribadah karena selama berpuasa kita tidak makan dan minum sehingga Allah ingin kita membayangkan bahwa Allah mengawasi setiap detiknya. Allah ingin kita beribadah baik itu berpuasa, sholat, membaca Quran, dan amal sholih lainnya dengan membayangkan bahwa Allah menyaksikan kita. Jika Allah mengangkat keinginan akan dunia seperti kemewahan dunia saat kita membayangkan saudara kita di Gaza-Palestina yang kehilangan keluarganya, rumahnya, dan kenyamanannya maka ini adalah hidayah dari Allah, sebuah awal yang baik untuk memulai ibadah Ramadhan. Oleh karena itu, Ramadhan ini mungkin berbeda karena saudara-saudara muslim di Palestina belum juga merdeka. Namun, kita bisa menyertakan doa dan hati kita setiap kali kita menikmati sahur, berbuka, dan berkumpul bersama keluarga bahwa meski raga kita tak di Palestina tapi hati terpaut kepadanya. Selain itu, di masa-masa krusial ini adalah waktu emas untuk membantu mereka dengan harta kita sehingga mereka bisa membangun kembali rumah mereka, merayakan Ramadhan, dan menyalakan kembali kehidupan mereka yang hancur akibat genosida. Baznas Kota Yogyakarta bisa menjadi alternatif jalan untuk membantu menyalurkan bantuan ke bumi Palestina. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyitoh

02/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh

Fidyah: Menyebarkan Kebaikan di Tengah Kesulitan dan Menghadirkan Harapan bagi Mereka yang Membutuhkan
Fidyah: Menyebarkan Kebaikan di Tengah Kesulitan dan Menghadirkan Harapan bagi Mereka yang Membutuhkan
Fidyah adalah salah satu bentuk amal yang sangat penting dalam ajaran Islam, yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa, baik karena alasan kesehatan, usia lanjut, atau kondisi tertentu yang menghalangi. Konsep fidyah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang mendalam, di mana umat Islam diajarkan untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain yang mungkin sedang mengalami kesulitan. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau pandemi, fidyah menjadi salah satu cara untuk menyebarkan kebaikan. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Setiap sumbangan fidyah, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan seseorang, membantu mereka untuk mendapatkan makanan, kebutuhan dasar, atau bahkan perawatan medis. Fidyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi rezeki. Dalam Islam, berbagi adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan sosial di antara umat.

02/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah: Menelusuri Makna Spiritual dan Sosial di Balik Kewajiban Beramal di Bulan Ramadhan
Fidyah: Menelusuri Makna Spiritual dan Sosial di Balik Kewajiban Beramal di Bulan Ramadhan
Fidyah adalah salah satu kewajiban dalam Islam yang berkaitan dengan amal di bulan Ramadhan. Secara harfiah, fidyah berarti tebusan, yang diberikan oleh mereka yang tidak mampu menjalankan puasa. Dalam konteks spiritual, fidyah mencerminkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Di bulan suci ini, umat Islam diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan amal sosial. Fidyah menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kualitas spiritual. Selain itu, fidyah juga memiliki dimensi sosial yang penting. Dengan memberikan fidyah, seseorang berkontribusi dalam mengurangi beban orang lain, menciptakan solidaritas di antara umat, dan memperkuat ikatan sosial. Melalui fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Memahami makna fidyah sangat penting dalam konteks Ramadhan, sebagai pengingat akan tanggung jawab kita terhadap sesama. Dengan demikian, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah bentuk cinta dan kepedulian yang mendalam.

02/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah: Pengertian, Hukum, dan Pembayarannya
Fidyah: Pengertian, Hukum, dan Pembayarannya
Fidyah: Pengertian, Hukum, dan Pembayarannya Apa Itu Fidyah? Fidyah adalah pengganti ibadah yang ditinggalkan karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Secara bahasa, fidyah berarti tebusan. Dalam konteks agama Islam, fidyah adalah sejumlah harta yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai pengganti kewajiban yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar Hukum Fidyah Dasar hukum fidyah terdapat dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 184: ??????? ????????? ????????????? ???????? ??????? ????????? ? ????? ????????? ??????? ?????? ?????? ?????? ? ????? ?????????? ?????? ??????? ??? ??????? ??????????? Artinya: "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." Siapa yang Wajib Membayar Fidyah? Orang-orang yang wajib membayar fidyah adalah: Orang tua renta yang tidak mampu berpuasa: Mereka yang sudah sangat tua dan tidak kuat lagi untuk berpuasa. Orang sakit yang tidak ada harapan sembuh: Mereka yang menderita penyakit kronis dan tidak memungkinkan untuk berpuasa. Wanita hamil atau menyusui: Jika mereka khawatir terhadap kesehatan diri atau bayinya jika berpuasa. Orang yang menunda qadha puasa Ramadan: Hingga masuk Ramadan berikutnya tanpa uzur syar'i. Orang yang meninggal dunia dan memiliki utang puasa: Walinya wajib membayar fidyah atau berpuasa untuknya. Jenis-Jenis Fidyah Fidyah Puasa: Pengganti puasa yang ditinggalkan. Fidyah Haji: Denda karena melanggar larangan ihram. Cara Pembayaran Fidyah Memberi Makan Fakir Miskin: Memberi makan sejumlah orang miskin sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Memberi Bahan Makanan: Memberikan bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau jagung kepada fakir miskin. Membayar dengan Uang: Membayar sejumlah uang yang setara dengan harga makanan pokok kepada fakir miskin. Ukuran Fidyah Ukuran fidyah berbeda-beda tergantung pada mazhab yang diikuti. Namun, secara umum, ukuran fidyah adalah satu mud atau sekitar 675 gram makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Kesimpulan Fidyah adalah solusi bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan ibadah puasa karena alasan tertentu. Dengan membayar fidyah, kewajiban tetap terpenuhi dan membantu sesama yang membutuhkan. Sumber: 1. wan ahmad syahir, Implementasi Pembayaran Fidyah Puasa. skripsi UIN Malang 2019 2. Luky Nugroho, Lc, Kupas Tuntas Fidyah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) 2018 Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:

01/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Hukum Fidyah dalam Islam
Hukum Fidyah dalam Islam
Hukum Fidyah dalam Islam Hukum fidyah adalah ketentuan dalam Islam yang mengatur pengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu menjalankannya. Fidyah biasanya diberikan kepada orang yang sakit parah atau dalam perjalanan jauh, sehingga tidak dapat berpuasa. Pengertian Fidyah Fidyah berasal dari kata "fida" yang berarti tebusan. Dalam konteks puasa, fidyah adalah bentuk tebusan bagi mereka yang tidak dapat berpuasa. Hukum fidyah mengharuskan individu untuk memberikan makanan kepada orang miskin sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Siapa yang Wajib Membayar Fidyah? Orang Sakit: Mereka yang menderita penyakit yang tidak memungkinkan untuk berpuasa. Orang Tua: Lansia yang tidak mampu berpuasa. Musafir: Mereka yang sedang dalam perjalanan jauh dan tidak dapat berpuasa. Besaran Fidyah Fidyah biasanya berupa makanan pokok, seperti beras atau gandum, yang setara dengan satu hari puasa. Jumlah yang diberikan dapat bervariasi, tetapi umumnya adalah satu mud (sekitar 600 gram) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Pentingnya Fidyah Pentingnya fidyah dalam Islam tidak hanya terletak pada aspek ibadah, tetapi juga pada nilai sosialnya. Dengan membayar fidyah, umat Islam menunjukkan kepedulian terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Ini juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa yang mungkin terjadi akibat meninggalkan puasa. Kesimpulan Hukum fidyah dalam Islam adalah bentuk ketaatan dan kepedulian sosial. Dengan membayar fidyah, umat Islam dapat membantu mereka yang membutuhkan sambil memenuhi kewajiban agama. Fidyah menjadi pengingat akan pentingnya berbagi dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Sumber: 1. Isnaini Lu'lu' Atim Muthoharoh, Problematika Pembayaran Fidyah Puasa Melalui Aplikasi Kitabisa.com. Jurnal Penelitian Volume 14, No. 2, 2022 2. Luky Nugroho, Lc, Kupas Tuntas Fidyah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) 2018 Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:

01/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Pentingnya Fidyah sebagai Pengganti Puasa bagi Ibu Menyusui
Pentingnya Fidyah sebagai Pengganti Puasa bagi Ibu Menyusui
Fidyah merupakan kompensasi yang diberikan oleh ibu menyusui yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa. Dalam Islam, ada beberapa alasan yang membolehkan seorang ibu menyusui untuk tidak berpuasa, terutama jika puasa dapat membahayakan kesehatan dirinya atau anak yang disusui. Pentingnya fidyah terletak pada kemudahan yang diberikan Allah kepada umat-Nya dalam menjalankan ibadah tanpa mengorbankan kesehatan.Salah satu dalil yang mendasari hal ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah (2:184): "????? ????????? ?????? ??????? ??? ??????? ???????????" Terjemah: "Dan berpuasa itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang sangat dianjurkan, tetapi Allah juga memberikan keringanan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya fidyah sebagai alternatif bagi mereka yang tidak dapat berpuasa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai keringanan bagi ibu menyusui: "?? ???? ??? ?? ??????? ??? ??????? ??? ?????? ??????? ??????." Terjemah: "Sesungguhnya Allah telah menghapuskan setengah shalat bagi musafir, dan puasa bagi wanita hamil dan menyusui." Hadis ini menegaskan bahwa Allah memberikan kemudahan bagi wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa jika mereka khawatir akan kesehatan mereka atau anak yang mereka susui. Ini menunjukkan betapa pentingnya fidyah dalam konteks menjaga kesehatan ibu dan anak. Kesimpulan Ibu menyusui yang tidak dapat berpuasa di bulan Ramadan diperbolehkan untuk membayar fidyah sebagai pengganti. Fidyah ini biasanya berupa memberi makan orang miskin atau memberikan makanan yang setara dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Dengan demikian, ibu menyusui tetap dapat menjalankan kewajiban agama tanpa mengorbankan kesehatan dirinya dan anaknya. Pentingnya fidyah menjadi solusi yang adil dan bijaksana dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan kesehatan, mencerminkan kasih sayang dan kemudahan yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya. Dengan memahami dan melaksanakan fidyah, ibu menyusui dapat tetap berkontribusi dalam ibadah puasa meskipun tidak dapat melaksanakannya secara langsung. Ini adalah bentuk kepatuhan dan pengabdian kepada Allah yang tetap dapat dilakukan dalam situasi yang sulit. Sumber: 1. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2:184) 2. Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:

01/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Syarat-Syarat Zakat Mal dan Fitrah
Syarat-Syarat Zakat Mal dan Fitrah
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Dalam menunaikan zakat, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, baik untuk zakat mal maupun zakat fitrah. Memahami syarat-syarat ini sangat penting agar zakat yang dikeluarkan dapat diterima dan memberikan manfaat bagi yang berhak. Untuk zakat mal, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah kepemilikan harta. Seorang Muslim harus memiliki harta yang mencapai nisab, yaitu batas minimum yang ditentukan untuk dikeluarkan zakat. Nisab zakat mal bervariasi tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Misalnya, untuk zakat uang, nisabnya adalah setara dengan 85 gram emas, sedangkan untuk zakat pertanian, nisabnya adalah 5 wasaq (sekitar 653 kg). Harta yang dimiliki juga harus telah mencapai satu tahun (haul) untuk dapat dikenakan zakat. Hal ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk pengelolaan harta yang baik. Syarat kedua adalah harta yang dikeluarkan harus bersih dari utang. Jika seseorang memiliki utang, maka jumlah utang tersebut dapat dikurangi dari total harta yang dimiliki sebelum menghitung zakat. Hal ini bertujuan agar zakat yang dikeluarkan benar-benar berasal dari harta yang bersih dan tidak terikat oleh kewajiban lain. Selain itu, harta yang dikeluarkan juga harus merupakan harta yang halal dan tidak berasal dari sumber yang haram. Dalam konteks ini, penting bagi setiap Muslim untuk memastikan bahwa sumber penghasilan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan untuk zakat fitrah, syarat yang harus dipenuhi adalah setiap Muslim yang telah mencapai usia baligh dan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan zakat. Zakat fitrah wajib dikeluarkan menjelang Idul Fitri, dan biasanya berupa makanan pokok, seperti beras, kurma, atau gandum. Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga, dan umumnya ditetapkan sebesar 2,5 kg makanan pokok per orang. Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri agar dapat memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Dalam hal ini, zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih diri dan harta, serta sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Selain itu, zakat fitrah juga memiliki syarat tambahan, yaitu harus dikeluarkan oleh orang yang mampu. Jika seseorang tidak mampu, maka ia tidak diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Namun, bagi mereka yang mampu, zakat fitrah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai bentuk pembersihan diri dan harta sebelum merayakan hari raya Idul Fitri. Dalam konteks ini, zakat fitrah menjadi simbol dari rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, zakat mal dan zakat fitrah harus dikeluarkan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Niat merupakan salah satu syarat penting dalam setiap ibadah, termasuk zakat. Dengan niat yang baik, zakat yang dikeluarkan akan diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi yang berhak. Selain itu, penting juga untuk menyalurkan zakat kepada lembaga atau individu yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat menjadi sangat penting agar dana zakat dapat digunakan secara efektif dan efisien. Secara keseluruhan, syarat-syarat zakat mal dan fitrah sangat penting untuk dipahami oleh setiap Muslim. Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, diharapkan zakat yang dikeluarkan dapat diterima dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk membersihkan harta dan jiwa, serta berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Mari kita tunaikan zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, agar dapat meraih keberkahan dan ridha Allah SWT. Lebih jauh lagi, penting untuk memahami bahwa zakat juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan menunaikan zakat, kita berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka yang kurang beruntung, seperti anak-anak yatim, janda, dan orang-orang yang terkena musibah. Dalam konteks ini, zakat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, sehingga tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. Zakat juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dana zakat yang dikeluarkan dapat dialokasikan untuk berbagai program sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan. Dengan demikian, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Dalam hal ini, lembaga-lembaga zakat memiliki peran penting dalam mengelola dan mendistribusikan zakat secara profesional, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Dalam konteks modern, zakat semakin mendapat perhatian sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Banyak lembaga zakat yang berupaya untuk mengelola dan mendistribusikan zakat secara profesional, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Dengan demikian, zakat tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Lembaga-lembaga ini sering kali menggunakan teknologi untuk mempermudah proses pengumpulan dan distribusi zakat, sehingga lebih banyak orang dapat terlibat dalam kegiatan ini. Akhirnya, mari kita jadikan zakat sebagai bagian integral dari kehidupan kita, sehingga kita dapat meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Dengan memahami syarat-syarat zakat mal dan fitrah, kita dapat menunaikannya dengan lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera bagi semua. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam menjalankan ibadah zakat dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakatKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakatKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Saffanatussa'idiyah Editor: Ummi Kiftiyah

01/03/2025 | Admin

Hikmah Berzakat Terutama pada Bulan Ramadhan
Hikmah Berzakat Terutama pada Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat, di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Selain menahan diri dari makan dan minum, bulan suci ini juga menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk menunaikan zakat. Hikmah berzakat pada bulan Ramadhan sangatlah besar, baik dari segi spiritual maupun sosial. Salah satu hikmah utama dari berzakat di bulan Ramadhan adalah untuk membersihkan harta dan jiwa. Dalam Islam, zakat dianggap sebagai pembersih harta, yang membantu seorang Muslim untuk terhindar dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Dengan menunaikan zakat, seseorang diingatkan akan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung. Hal ini sejalan dengan semangat Ramadhan yang mengajarkan umat Muslim untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain. Dalam konteks ini, zakat berfungsi sebagai pengingat bahwa harta yang dimiliki bukanlah semata-mata milik pribadi, melainkan juga memiliki hak orang lain. Selain itu, berzakat di bulan Ramadhan juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam keadaan berpuasa, umat Muslim diingatkan akan penderitaan yang dialami oleh mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dengan menunaikan zakat, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin karena telah berkontribusi dalam membantu sesama. Allah SWT berfirman, "Dan apa saja harta yang baik yang kamu belanjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah: 273). Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal baik, termasuk zakat, akan dicatat dan mendapatkan balasan dari Allah. Dengan demikian, berzakat di bulan Ramadhan menjadi sarana untuk mengekspresikan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima. Hikmah lain dari berzakat di bulan Ramadhan adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas sosial. Ketika umat Muslim menunaikan zakat, mereka tidak hanya membantu individu atau kelompok tertentu, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim, janda, dan orang-orang yang terkena musibah. Dengan demikian, zakat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar sesama, menciptakan rasa saling peduli dan berbagi. Dalam konteks ini, zakat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, sehingga tercipta masyarakat yang lebih inklusif. Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya zakat. Banyak lembaga zakat yang mengadakan kampanye dan program khusus selama bulan ini untuk mengajak umat Muslim menunaikan zakat. Dengan adanya program-program tersebut, diharapkan semakin banyak orang yang tergerak untuk berzakat, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk mengingatkan umat Muslim akan kewajiban zakat, sehingga tidak ada yang terlewatkan dalam menunaikannya. Dalam hal ini, edukasi mengenai zakat menjadi sangat penting, agar setiap individu memahami betapa besar manfaat yang dapat diperoleh dari menunaikan zakat. Dalam konteks sosial, berzakat di bulan Ramadhan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan zakat yang dikeluarkan, banyak program sosial yang dapat didanai, seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan. Hal ini sangat penting, terutama di bulan Ramadhan, di mana banyak orang yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama saat berbuka puasa. Dengan demikian, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Lebih jauh lagi, berzakat di bulan Ramadhan juga dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian di kalangan umat Muslim. Ketika seseorang menyaksikan langsung dampak dari zakat yang diberikan, seperti melihat senyuman anak-anak yatim yang menerima bantuan, atau mendengar cerita dari mereka yang terbantu, hal ini akan semakin memperkuat motivasi untuk terus berzakat. Rasa empati ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang saling mendukung dan peduli satu sama lain. Dalam konteks ini, zakat menjadi lebih dari sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah panggilan untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Secara keseluruhan, hikmah berzakat di bulan Ramadhan sangatlah besar. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, zakat juga berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan harta, meningkatkan solidaritas sosial, dan membantu mereka yang membutuhkan. Dengan menunaikan zakat, umat Muslim dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin, serta berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk menunaikan zakat dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Dalam rangka memperkuat hikmah berzakat, penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berinvestasi dalam kebaikan. Setiap harta yang dikeluarkan sebagai zakat akan kembali kepada kita dalam bentuk keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini, zakat menjadi salah satu cara untuk meraih ridha Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya, mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadah, termasuk zakat. Dengan menunaikan zakat secara rutin dan tepat waktu, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam menjalankan ibadah zakat dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Safanatussa'idiyah Editor: Ummi Kiftiyah ?

01/03/2025 | Admin

Asal Usul Zakat, Macamnya, dan Pengertiannya
Asal Usul Zakat, Macamnya, dan Pengertiannya
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan penting dalam kehidupan umat Muslim. Secara etimologis, kata "zakat" berasal dari bahasa Arab yang berarti "membersihkan" atau "tumbuh". Dalam konteks syariat, zakat diartikan sebagai harta yang dikeluarkan oleh seorang Muslim untuk diberikan kepada yang berhak, dengan tujuan untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir serta menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Zakat memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam, di mana Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk menunaikannya sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada-Nya. Asal usul zakat dapat ditelusuri kembali ke masa awal Islam, di mana Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya zakat sebagai salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan sosial. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, agar kamu diberi rahmat" (QS. Al-Imran: 132). Ayat ini menunjukkan bahwa zakat adalah bagian integral dari praktik keagamaan yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Dalam konteks sejarah, zakat telah menjadi salah satu pilar utama dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana setiap individu memiliki tanggung jawab untuk membantu sesama. Zakat terbagi menjadi beberapa jenis, yang paling umum adalah zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri, sebagai bentuk pembersihan diri dan harta sebelum merayakan hari kemenangan. Zakat fitrah ini biasanya berupa makanan pokok, seperti beras, yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sementara itu, zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki, seperti uang, emas, perak, dan hasil pertanian, yang telah mencapai nisab atau batas minimum yang ditentukan. Nisab zakat mal berbeda-beda tergantung pada jenis harta yang dimiliki, dan umumnya ditetapkan sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki selama satu tahun. Dalam pelaksanaannya, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai instrumen untuk menciptakan keadilan sosial. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan membantu mereka yang kurang mampu. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang mengajarkan bahwa harta yang dimiliki bukanlah semata-mata milik individu, melainkan juga memiliki hak orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Dalam hal ini, zakat berfungsi sebagai jembatan antara yang kaya dan yang miskin, menciptakan solidaritas dan kepedulian di antara anggota masyarakat. Zakat juga memiliki dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya zakat, distribusi kekayaan dapat lebih merata, sehingga mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membiayai berbagai program sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam konteks ini, zakat berperan sebagai alat pemberdayaan masyarakat, di mana dana zakat dapat dialokasikan untuk proyek-proyek yang memberikan manfaat jangka panjang bagi penerima zakat. Dalam konteks modern, zakat semakin mendapat perhatian sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Banyak lembaga zakat yang berupaya untuk mengelola dan mendistribusikan zakat secara profesional, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Dengan demikian, zakat tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Lembaga-lembaga ini sering kali menggunakan teknologi untuk mempermudah proses pengumpulan dan distribusi zakat, sehingga lebih banyak orang dapat terlibat dalam kegiatan ini. Secara keseluruhan, zakat adalah ibadah yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan umat Islam. Dengan memahami asal usul, jenis, dan pengertian zakat, diharapkan setiap Muslim dapat menunaikannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk membersihkan harta dan jiwa, serta berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, zakat menjadi simbol dari kepedulian dan solidaritas antar sesama, yang merupakan nilai-nilai fundamental dalam ajaran Islam. Lebih jauh lagi, zakat juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan saling membantu. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas kita. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung, di mana setiap individu merasa diperhatikan dan dihargai. Dalam konteks spiritual, zakat juga memiliki dampak yang signifikan terhadap jiwa seseorang. Dengan memberikan sebagian harta kita kepada yang membutuhkan, kita belajar untuk melepaskan keterikatan pada harta dan mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dari Allah SWT. Ini membantu kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan dan mengingatkan kita akan tanggung jawab kita terhadap sesama. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka" (QS. At-Taubah: 103). Ayat ini menegaskan bahwa zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga jiwa kita dari sifat-sifat negatif seperti kikir dan egois. Dengan demikian, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral umat Muslim. Melalui zakat, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Ini adalah bagian dari perjalanan spiritual kita sebagai seorang Muslim, di mana kita berusaha untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT melalui amal dan ibadah yang kita lakukan. Akhirnya, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan melaksanakan zakat dengan baik. Dengan pengetahuan yang tepat tentang asal usul, jenis, dan pengertian zakat, kita dapat menunaikannya dengan lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera bagi semua. Mari kita jadikan zakat sebagai bagian integral dari kehidupan kita, sehingga kita dapat meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakatKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Tunaikan zakat/infaq melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakatKunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Saffanatussa'idiyah Editor: Ummi Kiftiyah

01/03/2025 | Admin

Fidyah Dapat Dianggap Tidak Sah? Ini Solusinya
Fidyah Dapat Dianggap Tidak Sah? Ini Solusinya
Fidyah adalah kewajiban bagi Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Namun, ada kalanya pembayaran fidyah dianggap tidak sah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa fidyah bisa dianggap tidak sah, yaitu: 1. Niat yang tidak ikhlas; 2. Tidak memenuhi syarat kelayakan; 3. Memberikan makanan tidak sesuai; 4. Tidak menyalurkan kepada yang berhak menerima; dan 5. Pembayaran yang tidak tepat waktu (tidak menunda). Solusi untuk terhindar dari fidyah yang dianggap tidak sah, yaitu: 1. Memilih Badan Zakat yang terpercaya: Membayar fidyah melalui badan zakat yang terpercaya, dapat memastikan bahwa fidyah akan disalurkan kepada yang berhak. 2. Penyaluran yang tepat: Badan zakat memiliki data dan informasi tentang fakir miskin yang berhak menerima fidyah. 3. Kepatuhan terhadap syarat dan ketentuan: Badan zakat umumnya memahami syarat dan ketentuan yang berlaku dalam pembayaran fidyah. 4. Dokumentasi dan akuntabititas: Dengan membayar fidyah melalui badan zakat, biasanya akan mendapatkan bukti pembayaran atau dokumentasi. 5. Konsultasi dan nasihat: Badan zakat juga menyediakan layanan konsultasi untuk membantu memahami lebih lanjut tentang fidyah dan kewajiban lainnya. Sumber: 1. Fatwa MUI tentang Fidyah dan Zakat 2. Buku Fiqh Islam, oleh Dr. Wahbah al-Zuhaili Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani

01/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana

Bagaimana Cara Membayar Fidyah?
Bagaimana Cara Membayar Fidyah?
Fidyah adalah kewajiban bagi Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Fidyah merupakan bentuk tanggung jawab seorang Muslim untuk memenuhi kewajiban ibadah puasa. Dengan membayar fidyah, seseorang tetap dapat menjalankan perintah Allah meskipun tidak dapat berpuasa. Pembayaran fidyah bertujuan untuk membantu orang miskin dan sebagai pengganti puasa yang terlewat. Berikut adalah langkah-langkah dalam membayar fidyah, yaitu: 1. Menentukan jumlah hari puasa yang ditinggalkan: Hitung berapa hari puasa yang tidak dapat dilaksanakan. 2. Menghitung besaran fidyah: Fidyah dibayarkan dengan memberikan makanan pokok, seperti beras atau gandum, sebanyak satu mud (sekitar 0.7 kg) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. 3. Memberikan makanan kepada fakir miskin: Fidyah dapat disalurkan langsung kepada orang yang membutuhkan atau melalui lembaga zakat yang terpercaya. 4. Niat dan doa: Saat membayar fidyah, penting untuk niat yang tulus dan berdoa agar amal diterima. Sumber: 1. Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah: 184 2. Buku Fiqh Islam, oleh Dr. Wahbah al-Zuhaili Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani

01/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat