WhatsApp Icon
Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 Salurkan Donasi Bencana Aceh dan Sumatera Melalui BAZNAS Kota Yogyakarta

 

Yogyakarta — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Paguyuban Tamtama TNI Angkatan Udara Angkatan 20 Tahun 1986. Paguyuban tersebut menyalurkan donasi kemanusiaan sebesar Rp 9.000.000 untuk membantu para korban bencana banjir yang melanda wilayah Aceh dan beberapa daerah di Sumatera. Donasi tersebut disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta sebagai lembaga resmi pengelola dana zakat, infak, dan sedekah.

 

 

Bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas warga, serta menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak. Menyikapi kondisi tersebut, Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 tergerak untuk turut serta meringankan beban para korban melalui penggalangan dan penyaluran dana bantuan.

BAZNAS Kota Yogyakarta menyambut baik dan mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan oleh Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986. Donasi yang disalurkan ini merupakan wujud nyata solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara yang tengah menghadapi musibah. Dana bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir melalui mekanisme penyaluran yang transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Melalui penyaluran donasi ini, diharapkan para korban banjir di Aceh dan Sumatera dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan mendesak, seperti kebutuhan pangan, kesehatan, dan pemulihan pascabencana. Bantuan yang diberikan tidak hanya bernilai materi, tetapi juga menjadi penyemangat bagi para korban agar tetap kuat dan bangkit menghadapi cobaan.

BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus menjadi jembatan kebaikan antara para donatur dan masyarakat yang membutuhkan. Kepercayaan yang diberikan oleh Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 menjadi amanah yang akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. BAZNAS akan memastikan bahwa bantuan sampai kepada pihak-pihak yang benar-benar membutuhkan.
Sinergi antara BAZNAS dan berbagai elemen masyarakat, termasuk paguyuban dan komunitas, merupakan kekuatan besar dalam menghadirkan solusi atas persoalan kemanusiaan. Kepedulian kolektif seperti ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan persaudaraan masih kuat tertanam dalam kehidupan bermasyarakat.

BAZNAS Kota Yogyakarta mengajak masyarakat luas untuk terus menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi saudara-saudara yang terdampak bencana alam. Partisipasi dalam bentuk zakat, infak, dan sedekah merupakan langkah nyata dalam membantu meringankan beban mereka yang sedang tertimpa musibah.

Dengan adanya donasi dari Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 sebesar Rp 9.000.000 ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk ikut berbagi dan menyalurkan bantuan melalui lembaga resmi. Semoga setiap kebaikan yang diberikan menjadi amal jariyah dan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT, serta membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.

 

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

24/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Langitkan Doa untuk Sumatera, Kader Hafidz dan Kader Remaja Masjid BAZNAS Kota Yogyakarta Gelar Majelis Dzikir dan Doa

YOGYAKARTA — Kepedulian dan empati terhadap saudara-saudara yang terdampak musibah bencana di Sumatera terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta menggelar Majelis Dzikir dan Doa sebagai bentuk ikhtiar batin dan solidaritas kemanusiaan. Kegiatan ini berlangsung khusyuk pada Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Ula 1447 H) bertempat di Aula 1 Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.

 

Rangkaian majelis dzikir dan doa diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan oleh 165 anak-anak penerima beasiswa kader hafidz dan kader remaja masjid BAZNAS Kota Yogyakarta. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menyelimuti ruangan saat para peserta melangitkan doa, memohon pertolongan dan keselamatan bagi masyarakat Sumatera yang tengah diuji oleh bencana alam.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Ahmad Sidqi, beserta jajaran pimpinan Kemenag Kota Yogyakarta. Turut hadir pula Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin, yang mendampingi jalannya kegiatan. Majelis dzikir dan doa tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama Republik Indonesia, sehingga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa doa merupakan kekuatan utama umat dalam menghadapi berbagai ujian. Ia mengapresiasi keterlibatan anak-anak kader hafidz dan remaja masjid yang sejak dini telah dibina untuk mencintai Al-Qur’an dan memiliki kepekaan sosial. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga menanamkan nilai empati dan kepedulian terhadap sesama.

Majelis dzikir dan doa untuk Sumatera tidak hanya dilaksanakan oleh kader binaan BAZNAS Kota Yogyakarta. Secara serentak, kegiatan serupa juga diselenggarakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Yogyakarta, serta siswa sekolah mulai dari jenjang TK hingga SD. Hal ini menjadi wujud nyata bahwa kepedulian terhadap korban bencana telah menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat Kota Yogyakarta.

Selain melalui doa, kepedulian tersebut juga diwujudkan dalam bentuk penggalangan sedekah uang dan barang yang dihimpun dari pegawai, siswa, dan masyarakat umum. BAZNAS Kota Yogyakarta dipercaya sebagai lembaga resmi untuk menghimpun dan menyalurkan bantuan tersebut agar tepat sasaran dan akuntabel.

Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin, menyampaikan bahwa hingga Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Akhir 1447 H), total sedekah uang yang berhasil dihimpun mencapai Rp1,1 miliar, serta bantuan barang lebih dari 3 ton. Dari jumlah tersebut, pada tahap pertama telah disalurkan sedekah uang sebesar Rp900 juta dan bantuan barang sebanyak 2,4 ton.

“Bantuan tahap pertama telah diserahkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, didampingi Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dan BAZNAS dalam memastikan bantuan segera diterima oleh masyarakat terdampak,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan amanah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta. “Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan pahala atas sedekah yang telah ditunaikan, serta memberikan ketabahan dan kesabaran kepada saudara-saudara kita di Sumatera dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

BAZNAS Kota Yogyakarta terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan melalui zakat, infak, dan sedekah. Informasi dan layanan pembayaran zakat dapat diakses melalui laman resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Dengan sinergi antara doa, kepedulian, dan aksi nyata, Kota Yogyakarta kembali menunjukkan semangat gotong royong dan kemanusiaan yang menjadi kekuatan bersama dalam membantu saudara-saudara sebangsa yang tengah dilanda musibah.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

23/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Baznas Kota Yogyakarta Raih Juara 2 MHQ SD pada T FEST 2025

YOGYAKARTA — Kabar membanggakan kembali datang dari dunia pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta. Salah satu kader binaan Baznas Kota Yogyakarta, Abdurrahman Rafa Bilfaqih, berhasil meraih Juara 2 dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat Sekolah Dasar pada ajang T FEST 2025. Perlombaan tersebut diselenggarakan di Sekolah Teladan Yogyakarta pada 20 Desember 2025.

 

Abdurrahman Rafa Bilfaqih mengikuti lomba pada kategori MHQ SD kelas (1, 2, dan 3), yang mempertemukan peserta-peserta terbaik dari berbagai sekolah dasar. Kompetisi ini menuntut kemampuan hafalan Al-Qur’an yang kuat, ketepatan tajwid, kelancaran bacaan, serta ketenangan dan adab saat melantunkan ayat suci di hadapan dewan juri.

Dalam penampilannya, Rafa menunjukkan kemampuan yang mengesankan. Dengan suara yang mantap dan bacaan yang tartil, ia mampu menyelesaikan setiap sesi hafalan dengan baik. Meskipun usianya masih belia, Rafa tampil penuh percaya diri dan fokus, mencerminkan hasil dari proses pembinaan dan latihan yang konsisten. Atas penampilannya tersebut, dewan juri menetapkan Rafa sebagai peraih Juara 2 dalam kategori MHQ SD kelas (1, 2, dan 3).

Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Baznas Kota Yogyakarta, yang selama ini aktif melakukan pembinaan terhadap anak-anak dan pelajar melalui berbagai program pendidikan keagamaan. Baznas Kota Yogyakarta menilai capaian tersebut sebagai bukti bahwa pembinaan yang berkelanjutan dapat melahirkan generasi Qur’ani yang berprestasi sejak usia dini.

Perwakilan Baznas Kota Yogyakarta menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Abdurrahman Rafa Bilfaqih. Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian individu, tetapi juga menjadi motivasi bagi kader-kader lainnya untuk terus mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. “Prestasi di bidang tahfidz adalah investasi jangka panjang bagi umat. Anak-anak yang dekat dengan Al-Qur’an diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Ajang T FEST 2025 sendiri merupakan kegiatan yang digagas oleh Sekolah Teladan Yogyakarta sebagai wadah pengembangan potensi siswa, baik dalam aspek akademik maupun karakter. Melalui lomba-lomba bernuansa edukatif dan religius, T FEST diharapkan mampu menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan pelajar.

Pihak Sekolah Teladan Yogyakarta menyatakan bahwa lomba MHQ menjadi salah satu cabang yang mendapat perhatian khusus, karena tidak hanya menguji kemampuan hafalan, tetapi juga membentuk kedisiplinan, kesabaran, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Keikutsertaan peserta dari berbagai latar belakang sekolah turut menambah semarak dan kualitas kompetisi.

Keberhasilan Abdurrahman Rafa Bilfaqih meraih Juara 2 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya di Kota Yogyakarta. Dengan dukungan orang tua, sekolah, serta lembaga seperti Baznas Kota Yogyakarta, pembinaan generasi Qur’ani diharapkan dapat terus berkembang dan melahirkan lebih banyak prestasi di masa mendatang.

 

Baznas Kota Yogyakarta pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program pendidikan Al-Qur’an, sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia yang unggul secara intelektual dan spiritual. Prestasi yang diraih Rafa menjadi salah satu bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga, sekolah, dan keluarga mampu menghasilkan generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
KORPRI Kota Yogyakarta Serahkan Bantuan Sedekah Uang untuk Bencana Sumatera Melalui BAZNAS Kota Yogyakarta.

YOGYAKARTA — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Yogyakarta. Melalui kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta, KORPRI menyalurkan bantuan sedekah uang untuk membantu warga terdampak bencana alam di wilayah Sumatera. Bantuan tersebut diserahkan secara resmi pada Senin, 22 Desember 2025 atau bertepatan dengan 2 Rajab 1447 Hijriah, bertempat di Ruang Rapat Pandu Sekretariat Daerah (Setda) Kota Yogyakarta.

 

Sedekah uang sebesar Rp11.577.303 diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, MM, dan diterima oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS didampingi oleh Wakil Ketua II Drs. Abd. Samik, Wakil Ketua III M. Iqbal, SE, serta Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin.

Penyerahan bantuan ini menjadi wujud nyata solidaritas aparatur sipil negara (ASN) Kota Yogyakarta terhadap saudara-saudara yang tengah mengalami musibah bencana alam. Bantuan sedekah uang yang dihimpun dari para anggota KORPRI diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak, baik untuk kebutuhan darurat maupun pemulihan pascabencana.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Syamsul Azhari, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kepedulian terhadap korban bencana di Sumatera merupakan bentuk empati bersama yang juga didorong oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Ia menjelaskan bahwa Wali Kota Yogyakarta telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengimbau kepada seluruh pegawai dan masyarakat untuk turut membantu warga terdampak bencana.

“Melalui surat edaran tersebut, masyarakat dan ASN dapat menyalurkan bantuan dalam bentuk sedekah uang maupun barang, yang seluruhnya dihimpun dan disalurkan melalui BAZNAS Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Syamsul Azhari juga memaparkan capaian penghimpunan bantuan yang telah dilakukan. Hingga Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Akhir 1447 H), BAZNAS Kota Yogyakarta berhasil menghimpun sedekah uang sebesar Rp1,1 miliar serta bantuan barang lebih dari 3 ton. Dari jumlah tersebut, pada tahap pertama telah disalurkan sedekah uang sebesar Rp900 juta dan bantuan barang sebanyak 2,4 ton kepada warga terdampak bencana di Sumatera.

Penyaluran tahap pertama tersebut diserahkan secara langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, didampingi Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan bantuan sampai kepada pihak yang membutuhkan secara tepat sasaran.

Lebih lanjut, Syamsul Azhari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan penyaluran sedekah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, termasuk KORPRI Kota Yogyakarta. Menurutnya, amanah tersebut akan dikelola dan disalurkan secara profesional, transparan, dan akuntabel.

“Atas nama BAZNAS Kota Yogyakarta, kami mengucapkan terima kasih atas amanah yang telah diberikan. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan dan pahala atas sedekah yang ditunaikan,” ujarnya.

Ia juga mendoakan agar masyarakat terdampak bencana di Sumatera diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi ujian. Sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat ini diharapkan dapat terus terjaga, sehingga semangat gotong royong dan kepedulian sosial dapat menjadi kekuatan bersama dalam menghadapi berbagai musibah.

 

BAZNAS Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan melalui penyaluran zakat, infak, dan sedekah. Informasi dan layanan pembayaran zakat dapat diakses melalui laman resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

 

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Baznas Kota Yogyakarta Raih Juara 2 Lomba Tahfidz SMP pada Teladan Festival 2025

YOGYAKARTA — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh generasi muda Yogyakarta. Syakira Azka Nabila, siswi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), berhasil meraih Juara 2 Lomba Tahfidz tingkat SMP dalam ajang Teladan Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Sekolah Teladan Yogyakarta, pada 20 Desember 2025. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa semangat menghafal Al-Qur’an di kalangan pelajar terus tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

Teladan Festival 2025 merupakan ajang tahunan yang digelar sebagai wadah pengembangan potensi akademik dan karakter peserta didik, khususnya dalam bidang keislaman. Salah satu cabang lomba yang menjadi perhatian utama adalah lomba tahfidz Al-Qur’an, yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai SMP di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Para peserta diuji tidak hanya dari segi hafalan, tetapi juga ketepatan tajwid, kelancaran, serta adab dalam membaca Al-Qur’an.

Syakira Azka Nabila tampil dengan penuh ketenangan dan kepercayaan diri. Di hadapan dewan juri, ia mampu melantunkan hafalan Al-Qur’an dengan baik dan lancar. Meskipun harus bersaing ketat dengan peserta lain yang memiliki kemampuan luar biasa, Syakira berhasil menunjukkan performa terbaiknya hingga akhirnya dinobatkan sebagai Juara 2.

Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta. Baznas Kota Yogyakarta menilai prestasi tersebut sejalan dengan upaya pembinaan generasi Qur’ani yang selama ini terus didorong melalui berbagai program pendidikan, beasiswa, dan pendampingan bagi pelajar berprestasi.

Perwakilan Baznas Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa prestasi Syakira tidak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk mencintai Al-Qur’an. “Lomba tahfidz bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai keimanan, kedisiplinan, dan akhlak mulia sejak usia dini,” ujarnya.

Baznas Kota Yogyakarta selama ini aktif mendukung kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada penguatan karakter religius generasi muda. Melalui sinergi dengan lembaga pendidikan, Baznas berharap dapat melahirkan lebih banyak pelajar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kuat.

Sementara itu, pihak Sekolah Teladan Yogyakarta selaku penyelenggara menyampaikan bahwa Teladan Festival 2025 dirancang sebagai ruang apresiasi dan aktualisasi bagi siswa. Dengan mengangkat tema keteladanan, festival ini diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok muda yang berprestasi, berakhlak, dan siap menjadi teladan di lingkungan masing-masing.

Prestasi yang diraih Syakira Azka Nabila diharapkan menjadi motivasi bagi pelajar lainnya untuk terus mengembangkan potensi diri, khususnya dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an. Dengan dukungan keluarga, sekolah, serta lembaga seperti Baznas Kota Yogyakarta, generasi muda diharapkan mampu tumbuh menjadi generasi yang cerdas, beriman, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

 

Teladan Festival 2025 pun ditutup dengan penuh semangat dan optimisme, menandai komitmen bersama dalam mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi dan berakhlak mulia di Kota Yogyakarta.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Kapan Waktu yang Tepat Mengenalkan Zakat kepada Anak-Anak?
Kapan Waktu yang Tepat Mengenalkan Zakat kepada Anak-Anak?
Mengenalkan zakat kepada anak-anak merupakan langkah krusial dalam pendidikan agama dan pembentukan karakter mereka. Proses ini sebaiknya dimulai sejak usia dini, sekitar 3 hingga 5 tahun. Pada tahap ini, anak-anak dapat diajarkan tentang konsep berbagi. Anda bisa menjelaskan bahwa zakat adalah salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan. Saat anak memasuki usia sekolah dasar, antara 6 hingga 12 tahun, pemahaman mereka tentang zakat dapat ditingkatkan. Di usia ini, orang tua dapat mulai menjelaskan lebih dalam mengenai kewajiban zakat, berbagai jenis zakat, serta siapa saja yang berhak menerima zakat tersebut. Melibatkan anak dalam kegiatan zakat, seperti menyisihkan sebagian dari uang saku mereka untuk disumbangkan, dapat menjadi pengalaman yang berharga. Ketika anak-anak mencapai usia remaja, sekitar 13 tahun ke atas, mereka sudah lebih mampu memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka. Pada tahap ini, Anda dapat mengajarkan mereka cara menghitung zakat dan pentingnya menunaikannya tepat waktu. Ini adalah saat yang tepat untuk menjelaskan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial yang harus dijalani. Untuk membuat pengenalan zakat lebih menarik dan mudah dipahami, Anda bisa menggunakan beberapa metode. Salah satunya adalah dengan memberikan contoh praktis. Ajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti memberikan makanan atau uang kepada orang yang membutuhkan. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang zakat, tetapi juga memberikan pengalaman langsung tentang kepedulian sosial. Selain itu, cerita dan kisah dari Al-Qur'an atau hadis dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan pentingnya zakat. Cerita-cerita ini dapat memberikan konteks yang lebih dalam dan membuat anak-anak lebih tertarik untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam zakat. Diskusi juga bisa menjadi metode yang efektif. Ajak anak untuk berdiskusi tentang nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang ada dalam zakat, sehingga mereka dapat memahami dampak positif dari tindakan berbagi. Pengenalan zakat kepada anak-anak tidak hanya bermanfaat untuk pemahaman agama mereka, tetapi juga untuk pembentukan karakter. Dengan memahami pentingnya zakat, anak-anak akan belajar tentang kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap sesama. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak tidak hanya akan memahami zakat sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan sosial mereka. Mereka akan belajar bahwa zakat adalah cara untuk membantu orang lain dan berkontribusi pada masyarakat. Ini akan membentuk mereka menjadi individu yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Secara keseluruhan, mengenalkan zakat kepada anak-anak adalah proses yang harus dilakukan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Dengan memulai sejak dini dan menggunakan metode yang menarik, Anda dapat membantu anak-anak memahami dan menghargai pentingnya zakat dalam kehidupan mereka. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membentuk karakter dan nilai-nilai mereka di masa depan. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA11/03/2025 | admin
Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial
Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial
Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial Fidyah merupakan salah satu konsep dalam Islam yang berkaitan dengan kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang tidak dapat melaksanakannya karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Namun, fidyah tidak hanya sekadar pengganti puasa, melainkan juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial di masyarakat. Pengertian Fidyah Fidyah berasal dari kata "fada" yang berarti mengganti atau menebus. Dalam konteks puasa, fidyah adalah bentuk kompensasi yang diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Biasanya, fidyah berupa makanan pokok yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi dan membantu sesama. Fidyah dan Keseimbangan Sosial 1. Membantu Mereka yang Membutuhkan Salah satu tujuan utama dari fidyah adalah untuk membantu mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial. Masyarakat yang lebih mampu diharapkan dapat membantu mereka yang kurang beruntung, sehingga tercipta solidaritas dan kepedulian sosial. 2. Mendorong Kepedulian Sosial Fidyah juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu peduli terhadap sesama. Dalam proses memberikan fidyah, individu diingatkan akan pentingnya berbagi dan membantu orang lain. Hal ini dapat mendorong terciptanya komunitas yang lebih harmonis dan saling mendukung. 3. Menjaga Keseimbangan Ekonomi Dengan adanya fidyah, distribusi sumber daya di masyarakat dapat lebih merata. Fidyah yang diberikan dalam bentuk makanan pokok dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi mereka yang menerima. Ini juga dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor: Hubaib Ash Shidqi
BERITA11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Sedekah Digital: Inovasi Berbagi di Era Modern
Sedekah Digital: Inovasi Berbagi di Era Modern
Di era digital yang serba cepat, perkembangan teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk cara beribadah dan berbagi. Sedekah, yang merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam, kini juga mengalami transformasi seiring dengan perkembangan zaman. Hadirnya platform sedekah digital telah membuka jalan baru bagi umat Muslim untuk berbagi kebaikan dengan lebih mudah, cepat, dan efisien. Transformasi Sedekah di Era Digital Sedekah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Secara tradisional, sedekah dilakukan dengan memberikan langsung kepada penerima atau melalui lembaga amil zakat. Namun, dengan perkembangan teknologi dan internet, cara bersedekah pun mengalami evolusi. Sedekah digital merupakan konsep bersedekah melalui platform atau media digital, seperti aplikasi mobile, website, e-commerce, atau media sosial. Konsep ini memungkinkan donatur untuk bersedekah kapan saja dan di mana saja tanpa batasan waktu dan tempat, cukup dengan menggunakan smartphone atau komputer yang terhubung dengan internet. Transformasi ini sejalan dengan maqashid syariah (tujuan syariat) yang salah satunya adalah memberikan kemudahan (taysir) bagi umat dalam menjalankan ibadah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." Beragam Platform Sedekah Digital di Indonesia Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki banyak platform sedekah digital yang terus berkembang. Beberapa platform tersebut di antaranya: 1. Aplikasi BAZNAS Digital BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sebagai lembaga resmi pengelola zakat nasional telah mengembangkan aplikasi digital yang memudahkan masyarakat untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah. Aplikasi ini menawarkan berbagai program sedekah yang dapat dipilih sesuai dengan minat dan kemampuan donatur. 2. Fitur Sedekah di E-commerce dan Dompet Digital Berbagai platform e-commerce dan dompet digital seperti Tokopedia, Shopee, GoPay, dan OVO kini menyediakan fitur sedekah yang terintegrasi dengan layanan mereka. Pengguna dapat dengan mudah menyisihkan sebagian uang mereka untuk disedekahkan saat bertransaksi. 3. Media Sosial sebagai Kanal Sedekah Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter juga menjadi kanal baru untuk bersedekah. Banyak influencer atau public figure yang memanfaatkan platform ini untuk menggalang dana bagi yang membutuhkan. Keunggulan Sedekah Digital Sedekah digital menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan dengan cara sedekah konvensional, di antaranya: 1. Kemudahan dan Efisiensi Dengan sedekah digital, donatur tidak perlu lagi mendatangi lokasi fisik untuk menyalurkan bantuan. Cukup dengan beberapa klik, sedekah sudah dapat tersalurkan kepada yang membutuhkan. Hal ini sangat efisien, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan keterbatasan waktu. 2. Aksesibilitas Tanpa Batas Sedekah digital dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, selama terhubung dengan internet. Tidak ada lagi batasan waktu operasional seperti pada lembaga amil zakat konvensional. Hal ini memungkinkan orang untuk bersedekah bahkan di tengah malam atau saat berada di luar negeri. 3. Transparansi dan Akuntabilitas Platform sedekah digital umumnya menyediakan fitur monitoring yang memungkinkan donatur untuk memantau perkembangan program dan penggunaan dana yang mereka salurkan. Laporan keuangan dan dokumentasi program juga lebih mudah diakses secara online. Ini meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana sedekah. 4. Variasi Program dan Nominal Sedekah digital menawarkan beragam program dan nominal yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan minat donatur. Mulai dari program pendidikan, kesehatan, dakwah, hingga kemanusiaan, semua tersedia dalam satu platform. Donatur juga dapat memilih nominal mulai dari yang terkecil hingga tak terbatas. 5. Jangkauan Lebih Luas Dengan memanfaatkan teknologi digital, sedekah dapat menjangkau penerima manfaat yang lebih luas, bahkan hingga ke pelosok daerah yang sulit dijangkau secara fisik. Hal ini memungkinkan pemerataan distribusi sedekah yang lebih baik. 6. Manajemen Data yang Lebih Baik Platform digital memungkinkan pengelolaan data donatur dan penerima manfaat secara lebih terstruktur dan sistematis. Hal ini memudahkan dalam pelaporan, analisis, dan pengambilan keputusan strategis. Tantangan dalam Sedekah Digital Meskipun menawarkan banyak keunggulan, sedekah digital juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi: 1. Kesenjangan Digital Tidak semua masyarakat memiliki akses terhadap teknologi dan internet, terutama mereka yang berada di daerah tertinggal. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi implementasi sedekah digital secara menyeluruh. 2. Keamanan dan Privasi Data Transaksi online selalu dihadapkan pada risiko keamanan dan privasi data. Pengguna platform sedekah digital bisa jadi khawatir tentang keamanan data pribadi dan finansial mereka. 3. Isu Keabsahan Syariah Beberapa ulama dan masyarakat muslim masih mempertanyakan keabsahan sedekah digital dari perspektif syariah, terutama terkait dengan niat, akad, dan penyaluran dana. 4. Potensi Penipuan Kemudahan membuat kampanye penggalangan dana online membuka celah bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan dengan mengatasnamakan sedekah. Kesimpulan Sedekah digital telah membawa angin segar dalam dunia filantropi Islam. Inovasi ini telah membuka peluang baru untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efektivitas sedekah di era modern. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi semua pihak, sedekah digital dapat menjadi instrumen penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi. Sebagai umat Muslim, kita perlu adaptif terhadap perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk kebaikan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai esensial dalam beribadah, seperti keikhlasan dan keberkahan. Sedekah digital bukan hanya tentang mengikuti tren, melainkan tentang mengoptimalkan teknologi untuk memaksimalkan ibadah dan kemaslahatan umat. Mari bersama-sama mendukung perkembangan sedekah digital di Indonesia, sembari terus mengevaluasi dan menyempurnakan implementasinya agar selaras dengan prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan begitu, sedekah digital akan benar-benar menjadi jembatan kebaikan di era digital. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor: M. Sahal
BERITA10/03/2025 | AdminS
Hikmah Manfaat Puasa Ramadhan dari Perspektif Medis
Hikmah Manfaat Puasa Ramadhan dari Perspektif Medis
Puasa Ramadhan tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan yang telah dibuktikan oleh penelitian medis. Dari peningkatan metabolisme hingga efek positif pada kesehatan mental, puasa berperan dalam memperbaiki kondisi tubuh secara menyeluruh. 1. Detoksifikasi dan Pembersihan Tubuh Tubuh mengalami proses detoksifikasi alami selama berpuasa. Sistem pencernaan mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dan memperbaiki diri karena tubuh tidak menerima asupan makanan selama periode tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa puasa membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh yang dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan kanker (Longo & Mattson, 2014). 2. Menyeimbangkan Gula Darah dan Mencegah Diabetes Puasa terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat membantu mengatur kadar gula darah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa puasa intermiten, seperti puasa Ramadhan, dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan metabolisme lemak, sehingga mengurangi risiko diabetes tipe 2 (Patterson & Sears, 2017). 3. Menurunkan Berat Badan Secara Sehat Puasa Ramadan secara alami membantu mengontrol berat badan karena tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Namun, manfaat ini hanya optimal jika pola makan saat sahur dan berbuka dijaga dengan baik. Makan berlebihan saat berbuka menghilangkan efek positif ini, sehingga penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan bernutrisi tinggi. 4. Meningkatkan Fungsi Otak dan Kesehatan Mental Puasa tidak hanya memberi manfaat secara fisik, tetapi puasa juga berperan penting dalam fungsi dan kinerja otak. Saat berpuasa, produksi hormon brain-derived neurotrophic factor (BDNF) meningkat, yang berperan dalam meningkatkan daya ingat, belajar, dan melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer (Mattson et al., 2018). Selain itu, puasa dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan dengan menjaga kestabilan kadar hormon kortisol. 5. Meningkatkan Kesehatan Jantung Puasa telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penelitian di Journal of Nutritional Biochemistry menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL), sehingga berperan bagi kesehatan jantung (Aly et al., 2019). 6. Memperkuat Sistem Imun Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat membantu regenerasi sel imun dengan merangsang produksi sel darah putih baru. Puasa juga menurunkan peradangan kronis dalam tubuh yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit degeneratif (Cheng et al., 2014). 7. Meningkatkan Kualitas Tidur dan Energi Puasa Ramadhan dapat membantu mengatur ritme sirkadian, terutama jika dikombinasikan dengan pola tidur yang baik. Menghindari makanan berat dan berlemak sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur, sehingga tubuh lebih segar dan bertenaga di siang hari. Kesimpulan Berdasarkan perspektif medis, puasa Ramadhan membawa banyak manfaat kesehatan, mulai dari detoksifikasi tubuh, pengendalian gula darah, penurunan berat badan, hingga peningkatan fungsi otak dan sistem imun. Namun, agar manfaat ini optimal, penting untuk menjaga pola makan sehat, menghindari makanan berlebihan saat berbuka, serta memastikan asupan cairan yang cukup. Dengan pendekatan yang benar, puasa tidak hanya menjadi ibadah, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA10/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Mengelola Kebutuhan Nutrisi Tubuh untuk Ibadah Puasa yang Optimal
Mengelola Kebutuhan Nutrisi Tubuh untuk Ibadah Puasa yang Optimal
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas tertentu lainnya dalam jangka waktu tertentu. Bagi umat Islam, puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang berlangsung selama satu bulan penuh, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain sebagai bentuk ketaatan spiritual, puasa juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan tubuh, terutama terkait dengan manajemen nutrisi. Pentingnya Asupan Gizi Seimbang saat Puasa Selama berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 14 jam. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, penting untuk memperhatikan asupan gizi saat sahur dan berbuka. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, atau ubi, dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga memberikan efek kenyang lebih lama. Anjuran Pola Makan saat Sahur dan Berbuka Sahur Pada saat sahur disarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, sayuran, buah-buahan, dan air putih. Selain itu, tubuh juga perlu menghindari makanan yang terlalu asin atau berminyak karena dapat menyebabkan rasa haus berlebih. Berbuka Pada saat berbuka sebaiknya minum dengan air putih untuk merehidrasi tubuh, diikuti dengan makanan manis alami seperti kurma yang kaya akan serat dan gula alami. Setelah itu, konsumsi makanan utama dengan porsi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, sayuran, dan buah. Pemenuhan Kebutuhan Cairan Kebutuhan cairan harian tubuh yakni sekitar 2 liter atau 8 gelas per hari perlu dipenuhi saat berpuasa untuk mencegah dehidrasi. Pembagian waktu minum air putih dapat diatur sebagai berikut: 2 gelas saat berbuka puasa 1 gelas sebelum sholat tarawih 1 gelas setelah sholat tarawih 2 gelas sebelum tidur 2 gelas saat sahur Selain dari air putih, cairan juga dapat diperoleh dari sayuran berkuah dan buah-buahan. Peran Vitamin dan Mineral dalam Menjaga Kebugaran saat Puasa Asupan vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan zinc, berperan penting dalam menjaga sistem imun dan mengurangi rasa lelah saat berpuasa. Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan seperti jeruk dan pepaya, sedangkan zinc terdapat dalam daging, ikan, dan kacang-kacangan. Aktivitas Fisik selama Puasa Melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau bersepeda statis, tetap dianjurkan saat berpuasa untuk menjaga kebugaran. Waktu yang tepat untuk berolahraga adalah menjelang berbuka puasa atau setelahnya, dengan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Kesimpulan Manajemen nutrisi yang tepat selama berpuasa sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan memperhatikan asupan gizi seimbang, pemenuhan kebutuhan cairan, serta aktivitas fisik yang sesuai, puasa dapat dijalani dengan optimal tanpa mengorbankan kesehatan. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA10/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Puasa dan Toleransi: Menghargai Perbedaan, Memperkuat Persatuan
Puasa dan Toleransi: Menghargai Perbedaan, Memperkuat Persatuan
Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman agama, suku, dan budaya yang luar biasa, senantiasa dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang dalam membangun kerukunan dan persatuan. Di tengah dinamika sosial yang kompleks, menemukan titik temu dan membangun jembatan pemahaman antar kelompok masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan harmoni. Salah satu momen yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan sosial dan toleransi adalah bulan puasa bagi umat Muslim. Lebih dari sekadar ibadah ritual, puasa Ramadhan menyimpan potensi besar untuk mendorong empati, menumbuhkan rasa saling menghargai, dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat majemuk. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah puasa dapat menjadi landasan untuk membangun toleransi dan memperkuat persatuan di Indonesia, dengan menelaah berbagai aspek kehidupan sosial dan beragama. Kita akan melihat bagaimana praktik puasa, jika dihayati dengan sungguh-sungguh, dapat menjadi katalisator bagi terciptanya masyarakat yang inklusif dan harmonis, di mana perbedaan dirayakan sebagai kekayaan, bukan sebagai sumber konflik. Lebih lanjut, artikel ini akan membahas peran penting individu, komunitas, dan pemimpin dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Puasa dan Empati Sosial Salah satu hikmah puasa yang paling signifikan adalah peningkatan rasa empati terhadap sesama. Pengalaman menahan lapar dan dahaga selama berpuasa memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi mereka yang kurang beruntung, yang mungkin setiap hari berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Rasa lapar dan haus yang dirasakan selama berpuasa dapat menjadi pengingat akan ketidaksetaraan sosial dan mendorong tindakan nyata untuk membantu mereka yang membutuhkan. Empati yang terbangun ini tidak mengenal batas agama, suku, atau ras. Ketika kita merasakan kesulitan, kita lebih mudah merasakan kesulitan orang lain dan terdorong untuk berbagi dan membantu, tanpa memandang latar belakang mereka. Puasa juga mengajarkan kita untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung. Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, kita dapat lebih memahami kesulitan yang dialami oleh mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dalam Surah Al-Insan (76:8-9), Allah berfirman: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. (Mereka berkata), 'Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah; kami tidak menginginkan balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.'" Ayat ini menunjukkan bahwa memberi kepada orang lain adalah bentuk ibadah yang sangat dihargai di sisi Allah. Dengan berpuasa, kita diajarkan untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan berusaha untuk membantu mereka. Rasa empati yang dibangun melalui puasa dapat memperkuat hubungan antarindividu dalam masyarakat. Ketika kita memahami kesulitan orang lain, kita akan lebih terdorong untuk membantu mereka. Ini adalah bentuk nyata dari toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Dalam konteks ini, puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga merupakan sarana untuk membangun karakter yang lebih baik. Dalam konteks ini, puasa dapat menjadi alat untuk membangun solidaritas sosial yang kuat. Tradisi berbagi makanan (takjil) menjelang berbuka puasa, misalnya, seringkali melibatkan masyarakat luas, termasuk mereka yang bukan Muslim. Tindakan berbagi ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga membangun ikatan sosial yang lebih erat dan memperkuat rasa kebersamaan. Dengan berbagi, kita menciptakan rasa saling memiliki dan memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman. Lebih dari itu, aksi berbagi ini juga dapat menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan agama dapat dijembatani dengan tindakan nyata yang penuh kasih sayang. Toleransi dalam Beragama: Menghargai Perbedaan Toleransi merupakan pilar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Toleransi dalam konteks beragama berarti saling menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan dan praktik keagamaan. Puasa, sebagai ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim, dapat menjadi momen untuk memperkuat toleransi antarumat beragama. Sikap saling menghormati dan memahami perbedaan keyakinan menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang damai dan kondusif. Toleransi adalah salah satu nilai utama dalam Islam. Dalam Surah Al-Baqarah (2:256), Allah berfirman: "Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat." Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan toleransi terhadap perbedaan keyakinan dan menghormati hak setiap individu untuk memilih agamanya. Dalam konteks puasa, kita diajarkan untuk menghargai orang-orang yang tidak berpuasa, baik karena alasan kesehatan, keyakinan, atau faktor lainnya. Toleransi ini menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati. Sikap toleran tercermin dalam bagaimana umat Muslim menjalankan ibadah puasa tanpa memaksakan keyakinan mereka kepada orang lain. Sebaliknya, mereka menghargai hak setiap individu untuk memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. Sikap ini sejalan dengan ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lain. Saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi kunci utama dalam membangun hubungan yang harmonis antarumat beragama. Contoh nyata toleransi ini dapat dilihat dalam berbagai kegiatan bersama yang melibatkan umat Muslim dan non-Muslim, seperti acara buka puasa bersama atau kegiatan sosial lainnya. Puasa juga mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan. Dalam Surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Ayat ini menekankan pentingnya saling mengenal dan menghargai perbedaan di antara umat manusia. Dalam konteks puasa, kita diajarkan untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga untuk memahami dan menghargai orang lain, terlepas dari latar belakang agama, budaya, atau suku mereka. Puasa sebagai Sarana Dialog Antaragama Puasa Ramadhan dapat menjadi momentum yang tepat untuk membuka dialog antaragama. Bulan Ramadhan seringkali diiringi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mereka yang beragama lain. Acara buka puasa bersama, misalnya, merupakan contoh nyata bagaimana puasa dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarumat beragama. Dalam acara tersebut, umat Muslim dan non-Muslim dapat berinteraksi, berbagi pengalaman, dan saling belajar satu sama lain. Dialog antaragama yang terbangun melalui kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu mengurangi prasangka dan kesalahpahaman yang seringkali muncul di masyarakat. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, kita dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang keyakinan dan praktik masing-masing agama. Pemahaman yang lebih baik ini akan mengurangi potensi konflik dan memperkuat rasa saling menghormati. Lebih dari itu, dialog antaragama dapat menjadi wadah untuk menemukan kesamaan nilai dan tujuan, sehingga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan. Peran Pemimpin dalam Mendorong Toleransi dan Persatuan Para pemimpin, baik di tingkat nasional maupun lokal, memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong toleransi dan persatuan di masyarakat. Mereka dapat menjadi teladan dalam menghargai perbedaan dan memperkuat persatuan. Dalam konteks puasa, para pemimpin dapat mengajak masyarakat untuk bersama-sama merayakan bulan suci ini dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati. Para pemimpin dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan acara-acara yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti acara buka puasa bersama yang melibatkan berbagai agama. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menunjukkan sikap toleransi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk saling menghargai dan bekerja sama dalam membangun persatuan. Peran pemimpin dalam memberikan contoh dan arahan yang tepat sangat krusial dalam menciptakan iklim sosial yang kondusif bagi terciptanya toleransi dan persatuan. Tantangan dalam Membangun Toleransi dan Persatuan Meskipun puasa memiliki potensi besar untuk membangun toleransi dan persatuan, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok intoleran dan ekstremis yang mencoba memanfaatkan perbedaan untuk memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh paham-paham yang merusak kerukunan. Pendidikan dan pemahaman yang komprehensif tentang nilai-nilai toleransi dan persatuan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Pendidikan yang baik dapat membentuk generasi yang lebih toleran, yang mampu menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai. Dalam konteks puasa, pendidikan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami dan menghargai satu sama lain. Kesimpulan Puasa Ramadhan, lebih dari sekadar ibadah ritual, memiliki potensi besar untuk membangun toleransi dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat majemuk. Dengan meningkatkan empati sosial, membuka dialog antaragama, dan mendorong peran pemimpin dalam memberikan contoh dan arahan yang tepat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai. Mari kita manfaatkan momen puasa ini untuk saling mendukung dan membangun masyarakat Indonesia yang lebih baik, yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan persatuan. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri
BERITA10/03/2025 | Ashifuddin Fikri
Kenapa Zakat Itu Wajib? Ini 5 Alasan yang Harus Kamu Ketahui
Kenapa Zakat Itu Wajib? Ini 5 Alasan yang Harus Kamu Ketahui
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Muslim. Meskipun banyak yang sudah mengetahui tentang zakat, tidak sedikit yang masih mempertanyakan mengapa zakat itu wajib. Berikut adalah lima alasan yang harus kamu ketahui mengenai kewajiban zakat. 1. Kewajiban Agama Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat..." (QS. Al-Baqarah: 43). Kewajiban ini menunjukkan betapa pentingnya zakat dalam kehidupan seorang Muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. 2. Membersihkan Harta Zakat berfungsi untuk membersihkan harta yang kita miliki. Dengan mengeluarkan zakat, kita membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta. Zakat juga menjadi sarana untuk mengingatkan kita bahwa harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah, dan kita berkewajiban untuk membagikannya kepada yang membutuhkan. 3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Zakat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan menyalurkan zakat kepada yang berhak, kita membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Zakat dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada fakir miskin, dan mereka yang membutuhkan sesuai dengan golongan orang-orang yang berhak menerima zakat, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. 4. Mendorong Rasa Empati dan Solidaritas Dengan membayar zakat, kita diajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi orang lain. Zakat mendorong kita untuk merasakan kesulitan yang dialami oleh sesama, sehingga timbul rasa empati dan solidaritas. Hal ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat, di mana setiap individu saling peduli dan membantu satu sama lain. 5. Mendapatkan Pahala dari Allah Salah satu motivasi utama dalam membayar zakat adalah untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa zakat yang dikeluarkan dengan niat yang ikhlas akan mendatangkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda. Dengan berzakat, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga berinvestasi untuk kehidupan akhirat kita. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Dengan memahami alasan-alasan di atas, diharapkan kita semakin sadar akan kewajiban untuk menunaikan zakat dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Siapa yang Wajib Membayar Zakat dan Siapa yang Berhak Menerima?
Siapa yang Wajib Membayar Zakat dan Siapa yang Berhak Menerima?
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting. Selain sebagai bentuk ibadah, zakat juga berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu sesama. Namun, banyak yang masih bingung mengenai siapa saja yang wajib membayar zakat dan siapa yang berhak menerimanya. Berikut adalah penjelasannya. Siapa yang Wajib Membayar Zakat? 1. Muslim yang Sudah Baligh Zakat diwajibkan bagi setiap Muslim yang sudah mencapai usia baligh. Ini berarti bahwa anak-anak yang belum dewasa tidak diwajibkan untuk membayar zakat. 2. Memiliki Harta yang Cukup Seseorang hanya diwajibkan membayar zakat jika ia memiliki harta yang mencapai nisab, yaitu batas minimum harta yang harus dimiliki. Nisab ini berbeda-beda tergantung jenis zakat, seperti zakat fitrah atau zakat mal. 3. Bebas dari Utang Jika seseorang memiliki utang yang cukup besar sehingga mengurangi harta yang dimiliki di bawah nisab, maka ia tidak diwajibkan untuk membayar zakat. 4. Berakal dan Sehat Zakat juga diwajibkan bagi mereka yang berakal dan sehat. Orang yang tidak berakal atau mengalami gangguan mental tidak diwajibkan untuk membayar zakat. Siapa yang Berhak Menerima Zakat? 1. Fakir Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka berhak menerima zakat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar. 2. Miskin Miskin adalah orang yang memiliki harta, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka juga berhak menerima zakat. 3. Amil Zakat Amil adalah orang yang ditunjuk untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mereka berhak mendapatkan bagian dari zakat sebagai imbalan atas kerja mereka. 4. Muallaf Muallaf adalah orang yang baru saja memeluk Islam. Mereka berhak menerima zakat untuk membantu mereka dalam proses penyesuaian diri dengan agama baru mereka. 5. Hamba Sahaya Hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri juga berhak menerima zakat untuk membantu mereka dalam proses pembebasan. 6. Orang yang Berjuang di Jalan Allah Mereka yang berjuang di jalan Allah, seperti para pejuang atau aktivis yang berjuang untuk kebaikan, juga berhak menerima zakat. Dengan memahami siapa yang wajib membayar zakat dan siapa yang berhak menerimanya, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan tepat sasaran. Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Mari kita tunaikan zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Zakat Fitrah: Waktu, Kadar, dan Cara Membayarnya
Zakat Fitrah: Waktu, Kadar, dan Cara Membayarnya
Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat ini memiliki makna yang dalam, tidak hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan diri dan harta. Dalam artikel ini, kita akan membahas waktu, kadar, dan cara membayar zakat fitrah. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Sebaiknya, zakat ini dibayarkan pada bulan Ramadan, terutama di akhir bulan. Hal ini bertujuan agar orang-orang yang membutuhkan dapat merasakan kebahagiaan di hari raya. Namun, jika ada yang terlambat, zakat fitrah tetap bisa dibayarkan setelah shalat Idul Fitri, meskipun pahalanya tidak sama. Kadar Zakat Fitrah Kadar zakat fitrah ditentukan berdasarkan jenis makanan pokok yang umum dikonsumsi di suatu daerah. Di Indonesia, zakat fitrah biasanya dihitung dengan menggunakan ukuran beras, gandum, atau makanan pokok lainnya. Umumnya, kadar zakat fitrah adalah 2,5 kg per orang. Namun, ada juga yang menghitungnya dalam bentuk uang, yang biasanya setara dengan harga makanan pokok tersebut. Cara Membayar Zakat Fitrah Membayar zakat fitrah bisa dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti: Tentukan Jumlah Keluarga: Hitung jumlah anggota keluarga yang wajib membayar zakat fitrah. Pilih Jenis Zakat: Tentukan apakah akan membayar dalam bentuk makanan atau uang. Bayar Melalui Lembaga: Anda bisa membayar zakat fitrah melalui lembaga amil zakat yang terpercaya. Ini memudahkan distribusi kepada yang berhak. Distribusi Sendiri: Jika memilih untuk membayar dalam bentuk makanan, Anda bisa mendistribusikannya langsung kepada yang membutuhkan. Zakat fitrah adalah kewajiban yang penting bagi setiap Muslim. Dengan membayar zakat fitrah, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu sesama yang membutuhkan. Pastikan untuk memenuhi kewajiban ini dengan tepat waktu dan cara yang benar agar dapat meraih keberkahan di hari yang suci. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga amal ibadah kita diterima di sisi Allah SWT. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Mengapa Orang Malas Membayar Zakat Penghasilan
Mengapa Orang Malas Membayar Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki penghasilan di atas nisab. Namun, masih banyak orang yang enggan atau malas untuk menunaikannya. Salah satu alasan utama adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya zakat dalam Islam. Banyak yang menganggap zakat sebagai beban finansial, bukan sebagai investasi spiritual yang akan mendatangkan berkah. Selain itu, ada juga anggapan bahwa zakat tidak memberikan dampak langsung pada kehidupan mereka. Beberapa orang merasa bahwa kontribusi mereka tidak akan membuat perbedaan signifikan dalam membantu orang lain. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai bagaimana zakat dapat membantu masyarakat dan menciptakan kesejahteraan bersama. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kesibukan dan gaya hidup modern. Dalam kehidupan yang serba cepat, banyak orang yang mengabaikan kewajiban ini karena merasa tidak memiliki waktu untuk menghitung dan menunaikan zakat. Padahal, zakat seharusnya menjadi prioritas dalam pengelolaan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi lembaga zakat dan komunitas untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat zakat. Edukasi mengenai cara menghitung zakat dan dampaknya terhadap masyarakat dapat membantu mengubah pandangan orang tentang kewajiban ini. Dengan memahami bahwa zakat adalah bentuk kepedulian sosial dan investasi untuk masa depan, diharapkan lebih banyak orang akan termotivasi untuk menunaikannya. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Keutamaan Selalu Menunaikan Zakat
Keutamaan Selalu Menunaikan Zakat
Menunaikan zakat adalah salah satu rukun Islam yang memiliki banyak keutamaan. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk membersihkan harta dan jiwa. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa zakat dapat mendatangkan keberkahan dan melindungi harta dari keburukan. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Salah satu keutamaan zakat adalah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. Dengan menunaikan zakat, seseorang menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Selain itu, zakat juga dapat meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota masyarakat. Ketika orang-orang saling membantu, terciptalah ikatan sosial yang kuat, yang pada gilirannya dapat mengurangi kesenjangan ekonomi. Zakat juga berfungsi sebagai pelindung dari bencana dan kesulitan. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa zakat dapat menjadi perisai dari berbagai musibah. Dengan menunaikan zakat secara rutin, seseorang dapat merasakan ketenangan batin dan keberkahan dalam hidupnya. Keutamaan lainnya adalah zakat dapat menjadi investasi akhirat. Setiap harta yang dikeluarkan sebagai zakat akan dicatat sebagai amal baik yang akan mendatangkan pahala di sisi Allah. Oleh karena itu, menunaikan zakat secara konsisten adalah langkah penting untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Mensucikan Harta dengan Zakat Fitrah
Mensucikan Harta dengan Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk mensucikan harta dan jiwa, serta membantu mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan hari raya dengan layak. Dalam Islam, zakat fitrah memiliki nilai yang sangat penting, karena merupakan bentuk kepedulian sosial yang mendalam. Zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, kurma, atau gandum. Hal ini bertujuan agar orang-orang yang menerima zakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama pada saat perayaan Idul Fitri. Dengan memberikan zakat fitrah, seorang Muslim tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk merasakan kebahagiaan di hari yang istimewa. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan. Zakat fitrah juga berfungsi untuk menghapuskan kesalahan dan kekurangan yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan. Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang dapat merasakan kedamaian dan ketenangan batin. Penting untuk diingat bahwa zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Dengan demikian, setiap Muslim diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan saling peduli. Mensucikan harta melalui zakat fitrah adalah langkah penting dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Membayar Zakat dari Hasil Berhutang: Apakah Diperbolehkan?
Membayar Zakat dari Hasil Berhutang: Apakah Diperbolehkan?
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah boleh menunaikan zakat dari hasil berhutang? Secara umum, zakat seharusnya dikeluarkan dari harta yang dimiliki secara sah dan halal. Dalam konteks ini, jika seseorang berhutang dan menggunakan hasil dari utang tersebut untuk membayar zakat, hal ini dapat dipertanyakan. Zakat sebaiknya diambil dari harta yang sudah dimiliki dan bukan dari utang. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa zakat adalah kewajiban yang harus dipenuhi dari harta yang bersih dan halal. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka." (QS. At-Taubah: 103) Ayat ini menunjukkan bahwa zakat harus diambil dari harta yang dimiliki, bukan dari utang. Jika seseorang membayar zakat dari hasil berhutang, maka harta tersebut belum sepenuhnya menjadi miliknya, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai objek zakat. Namun, ada pandangan lain yang menyatakan bahwa jika seseorang memiliki utang tetapi juga memiliki aset atau harta lain yang cukup untuk menunaikan zakat, maka zakat dapat dikeluarkan dari harta yang dimiliki, meskipun ada utang. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah total kekayaan bersih setelah dikurangi utang. Jika setelah dikurangi utang, seseorang masih memiliki harta yang mencapai nisab, maka ia wajib menunaikan zakat. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki harta senilai Rp10.000.000 dan berutang Rp3.000.000, maka total kekayaan bersihnya adalah Rp7.000.000. Jika jumlah ini masih di atas nisab, maka ia tetap berkewajiban untuk menunaikan zakat. Dalam kesimpulannya, menunaikan zakat dari hasil berhutang tidak dianjurkan, karena zakat seharusnya dikeluarkan dari harta yang dimiliki secara sah. Namun, jika seseorang memiliki harta yang cukup setelah dikurangi utang, maka ia tetap wajib menunaikan zakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisi keuangan secara menyeluruh sebelum menunaikan zakat. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menyalurkan zakat, lembaga seperti BAZNAS Kota Yogyakarta siap membantu Anda dalam memenuhi kewajiban ini dengan cara yang tepat dan sesuai syariat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Menyalurkan Zakat Secara Langsung: Apakah Itu Diperbolehkan?
Menyalurkan Zakat Secara Langsung: Apakah Itu Diperbolehkan?
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan umat Muslim. Sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan, zakat tidak hanya berfungsi untuk membersihkan harta, tetapi juga untuk membantu mereka yang membutuhkan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah boleh menyalurkan zakat langsung kepada penerimanya?" Menyalurkan zakat langsung kepada penerimanya adalah praktik yang diperbolehkan dalam Islam, asalkan memenuhi syarat dan ketentuan tertentu. Salah satu keuntungan dari menyalurkan zakat secara langsung adalah transparansi dan kejelasan dalam penggunaan dana zakat. Dengan memberikan zakat langsung kepada penerima, kita dapat memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyalurkan zakat secara langsung. Pertama, penerima zakat harus termasuk dalam salah satu dari delapan asnaf yang telah ditentukan dalam syariat Islam. Asnaf tersebut meliputi: 1. Fakir: Mereka yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup. 2. Miskin: Mereka yang memiliki harta, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok. 3. Amil: Orang-orang yang ditunjuk untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. 4. Muallaf: Mereka yang baru memeluk Islam dan membutuhkan dukungan untuk memperkuat iman mereka. 5. Hamba Sahaya: Budak yang ingin memerdekakan diri. 6. Orang yang Berutang: Mereka yang terjebak dalam utang dan tidak mampu membayarnya. 7. Sabilillah: Mereka yang berjuang di jalan Allah, termasuk dalam kegiatan dakwah dan sosial. 8. Ibnu Sabil: Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Sebelum menyalurkan zakat, penting untuk memastikan bahwa penerima memenuhi kriteria di atas. Hal ini untuk menjaga agar zakat yang kita berikan tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) juga merupakan pilihan yang baik. Lembaga zakat memiliki sistem yang terstruktur dan profesional dalam mengelola dan mendistribusikan zakat. Dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS, kita dapat memastikan bahwa zakat kita dikelola dengan baik dan disalurkan kepada mereka yang berhak. BAZNAS Kota Yogyakarta, misalnya, memiliki program-program yang dirancang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, mulai dari bantuan pendidikan hingga bantuan kesehatan. Namun, jika Anda memilih untuk menyalurkan zakat secara langsung, pastikan untuk melakukan riset dan verifikasi terhadap penerima zakat. Anda bisa melakukan kunjungan langsung untuk melihat kondisi mereka dan memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar dibutuhkan. Ini juga dapat memberikan dampak positif yang lebih besar, karena Anda dapat berinteraksi langsung dengan penerima dan memahami kebutuhan mereka. Dalam kesimpulannya, menyalurkan zakat langsung kepada penerimanya diperbolehkan dalam Islam, asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang ada. Namun, menggunakan lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Yogyakarta juga merupakan pilihan yang bijak untuk memastikan zakat kita dikelola dengan baik. Dengan cara ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan membantu mereka yang membutuhkan dengan cara yang tepat. Mari kita tunaikan kewajiban zakat kita dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Zakat Fitrah
Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat fitrah memiliki peran penting dalam membersihkan diri dan harta, serta membantu mereka yang membutuhkan. Namun, kapan sebaiknya zakat fitrah dilaksanakan? Zakat fitrah sebaiknya dilaksanakan pada bulan Ramadan, khususnya sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Menurut para ulama, zakat fitrah dapat dibayarkan mulai dari awal bulan Ramadan hingga menjelang shalat Idul Fitri. Ini memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menunaikan kewajiban mereka dengan baik dan tepat waktu. Waktu terbaik untuk menyalurkan zakat fitrah adalah pada akhir Ramadan. Dengan menunaikan zakat fitrah sebelum hari raya, kita dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat langsung dirasakan oleh penerima zakat. Hal ini sangat penting, terutama bagi mereka yang membutuhkan, agar dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih baik. Selain itu, menyalurkan zakat fitrah lebih awal juga memberikan kesempatan bagi lembaga zakat untuk mendistribusikan bantuan kepada yang berhak. Dengan demikian, zakat fitrah tidak hanya menjadi kewajiban individu, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Penting untuk diingat bahwa zakat fitrah memiliki batas waktu yang jelas. Jika zakat fitrah tidak dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri, maka zakat tersebut tidak akan sah dan tidak akan memenuhi kewajiban. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk merencanakan dan menunaikan zakat fitrah dengan baik. Dengan memahami waktu yang tepat untuk melaksanakan zakat fitrah, kita dapat menjalankan kewajiban ini dengan lebih baik. Mari kita bersama-sama menunaikan zakat fitrah dan membantu sesama, sehingga kita dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan. Untuk memudahkan penyaluran zakat fitrah, Anda dapat menghubungi BAZNAS Kota Yogyakarta, yang siap membantu dalam pengelolaan dan distribusi zakat kepada yang berhak. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Optimalisasi Fidyah Melalui Teknologi: Meningkatkan Efektivitas dan Transparansi
Optimalisasi Fidyah Melalui Teknologi: Meningkatkan Efektivitas dan Transparansi
Fidyah, sebagai kewajiban bagi umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa, memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan sosial. Dengan kemajuan teknologi, optimalisasi fidyah kini dapat dilakukan dengan lebih efektif dan transparan. Penggunaan aplikasi mobile dan platform online memungkinkan muzaki (pemberi fidyah) untuk melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat. Aplikasi seperti Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk menghitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan berdasarkan kondisi mereka. Selain itu, platform ini juga memberikan informasi tentang mustahik (penerima fidyah), sehingga muzaki dapat memastikan bahwa fidyah mereka disalurkan kepada yang berhak. Transparansi juga meningkat dengan adanya teknologi. Laporan penggunaan fidyah dapat diakses secara real-time, memberikan kepercayaan kepada muzaki bahwa dana mereka digunakan dengan tepat. Dengan demikian, teknologi tidak hanya mempermudah proses, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan fidyah. Sumber: 1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2023). "Inovasi Teknologi dalam Pengelolaan Zakat dan Fidyah." 2. Rahman, A. (2022). "Digitalisasi Fidyah: Peluang dan Tantangan." Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam. Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA10/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana
Zakat dan Investasi: Menyeimbangkan Kewajiban dan Pertumbuhan Keuangan
Zakat dan Investasi: Menyeimbangkan Kewajiban dan Pertumbuhan Keuangan
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Di sisi lain, investasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan kekayaan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Namun, bagaimana hubungan antara zakat dan investasi? Zakat dikenakan atas harta yang dimiliki, termasuk hasil dari investasi. Oleh karena itu, setiap Muslim yang berinvestasi harus memperhatikan kewajiban zakat atas harta yang diperoleh dari investasi tersebut. Zakat biasanya dihitung sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab, yaitu batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakat. Dalam konteks investasi, zakat harus dikeluarkan dari keuntungan yang diperoleh, baik itu dari saham, properti, maupun instrumen investasi lainnya. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para investor adalah bagaimana mengelola zakat tanpa mengganggu pertumbuhan investasi. Penting untuk diingat bahwa zakat bukanlah pengeluaran yang merugikan, melainkan kewajiban yang membawa berkah. Dengan menunaikan zakat, seorang investor tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perencanaan zakat yang baik harus menjadi bagian dari strategi investasi. Investasi yang dilakukan dengan niat yang baik dan sesuai dengan prinsip syariah dapat memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Dalam hal ini, zakat dapat dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab sosial seorang investor. Dengan menyalurkan zakat kepada lembaga zakat yang terpercaya, investor dapat memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Selain itu, banyak lembaga zakat yang juga menawarkan program investasi sosial, di mana dana zakat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) atau proyek-proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan cara ini, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Dalam kesimpulannya, zakat dan investasi adalah dua aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami hubungan antara keduanya, kita dapat menyeimbangkan kewajiban zakat dengan pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Menunaikan zakat dari hasil investasi bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Mari kita jadikan zakat sebagai bagian integral dari strategi investasi kita, sehingga kita dapat meraih keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Zakat dan Pajak: Memahami Perbedaan dan Keterkaitannya
Zakat dan Pajak: Memahami Perbedaan dan Keterkaitannya
Zakat dan pajak adalah dua istilah yang sering dibicarakan dalam konteks keuangan dan sosial. Meskipun keduanya memiliki tujuan untuk mendukung masyarakat, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam hal tujuan, pelaksanaan, dan prinsip yang mendasarinya. Artikel ini akan membahas perbedaan antara zakat dan pajak, serta bagaimana keduanya dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Zakat adalah kewajiban agama bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Zakat dibayarkan dari harta yang dimiliki, seperti uang, emas, perak, dan hasil pertanian, dengan persentase tertentu. Misalnya, zakat mal biasanya dikenakan sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab (batas minimum harta yang wajib dizakati). Zakat fitrah, di sisi lain, adalah zakat yang dikeluarkan menjelang Idul Fitri dan biasanya berupa makanan pokok. Sementara itu, pajak adalah kewajiban yang dikenakan oleh pemerintah kepada warganya untuk membiayai berbagai program dan layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan keamanan. Pajak dapat dikenakan atas penghasilan, properti, dan barang dan jasa. Berbeda dengan zakat, pajak tidak memiliki dasar agama dan bersifat wajib bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan. Salah satu perbedaan utama antara zakat dan pajak adalah tujuan dan prinsip yang mendasarinya. Zakat memiliki tujuan spiritual dan sosial, yaitu untuk membersihkan harta dan membantu sesama, terutama mereka yang termasuk dalam delapan asnaf penerima zakat. Pajak, di sisi lain, lebih bersifat administratif dan bertujuan untuk mendukung fungsi pemerintah dan pembangunan negara. Meskipun terdapat perbedaan, zakat dan pajak dapat saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat dapat menjadi sumber dana yang signifikan untuk membantu mereka yang membutuhkan, sementara pajak menyediakan dana untuk program-program publik yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, pemerintah dapat berkolaborasi dengan lembaga zakat untuk memastikan bahwa dana zakat digunakan secara efektif dan tepat sasaran. Di Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berperan penting dalam pengelolaan zakat. BAZNAS bertugas untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mengelola zakat agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan adanya lembaga seperti BAZNAS, masyarakat dapat lebih mudah menunaikan kewajiban zakat mereka dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dalam kesimpulannya, zakat dan pajak adalah dua instrumen yang penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Meskipun memiliki perbedaan dalam tujuan dan pelaksanaan, keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan memahami perbedaan dan keterkaitan antara zakat dan pajak, kita dapat lebih bijak dalam menunaikan kewajiban kita sebagai warga negara dan sebagai umat Muslim. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Fidyah yang Tidak Diterima: Memahami Ketentuan Syariah
Fidyah yang Tidak Diterima: Memahami Ketentuan Syariah
Fidyah merupakan kompensasi yang diberikan oleh umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa, baik karena sakit, hamil, menyusui, atau alasan lainnya. Namun, tidak semua bentuk fidyah diterima dalam syariah. Memahami ketentuan ini sangat penting agar fidyah yang dibayarkan sesuai dengan prinsip Islam. Salah satu ketentuan utama adalah bahwa fidyah harus diberikan kepada mustahik yang berhak, yaitu orang-orang yang membutuhkan. Jika fidyah disalurkan kepada orang yang tidak berhak, maka fidyah tersebut dianggap tidak sah. Selain itu, fidyah juga tidak boleh diberikan dalam bentuk uang, melainkan harus berupa makanan pokok atau bahan makanan yang cukup untuk satu hari. Larangan lain terkait fidyah adalah memberikan fidyah setelah waktu yang ditentukan. Fidyah harus dibayarkan segera setelah seseorang tidak dapat berpuasa, dan tidak boleh ditunda hingga waktu yang tidak jelas. Dengan memahami ketentuan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa fidyah yang mereka bayar diterima dan sesuai dengan syariah. Sumber: 1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2023). "Panduan Fidyah dalam Islam." 2. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2:184-185). 3. Rahman, A. (2022). "Fidyah dalam Perspektif Hukum Islam." Jurnal Hukum Islam. Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA10/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana
Zakat: Cahaya Kebaikan yang Membawa Berkah dan Keberkahan
Zakat: Cahaya Kebaikan yang Membawa Berkah dan Keberkahan
? Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki keistimewaan yang tak terhingga dalam kehidupan umat Muslim. Lebih dari sekadar kewajiban, zakat adalah cahaya kebaikan yang membawa berkah, tidak hanya bagi pemberi, tetapi juga bagi penerima. Salah satu keistimewaan zakat adalah kemampuannya untuk membersihkan harta. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103). Ayat ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk mensucikan harta dan jiwa. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim diharapkan dapat membersihkan diri dari sifat kikir dan egois, serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Zakat juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan menyalurkan zakat kepada yang berhak, kita membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Zakat itu adalah hak orang miskin atas harta orang kaya” (HR. Ahmad). Hadis ini menegaskan bahwa zakat berfungsi sebagai alat distribusi kekayaan, sehingga setiap anggota masyarakat, terutama yang kurang mampu, dapat merasakan manfaat dari harta yang dimiliki orang lain. Keistimewaan lain dari zakat adalah sebagai bentuk investasi akhirat. Dalam Al-Qur'an, Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang menunaikan zakat. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir terdapat seratus biji” (QS. Al-Baqarah: 261). Ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya memberikan manfaat di dunia, tetapi juga akan mendatangkan pahala yang besar di akhirat. Zakat juga dapat meningkatkan rasa syukur dan kepuasan batin. Dengan menyadari bahwa harta yang dimiliki adalah titipan Allah, dan dengan menyalurkan sebagian dari harta tersebut kepada yang membutuhkan, seseorang akan merasa lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan. Hal ini sejalan dengan firman Allah, “Jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim: 7). Dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan jalan untuk mencapai keberkahan dan kebahagiaan. Mari kita tunaikan zakat dengan penuh keikhlasan, sehingga kita dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam masyarakat. Zakat adalah cahaya kebaikan yang akan menerangi jalan kita menuju kehidupan yang lebih baik. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah
BERITA10/03/2025 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat