WhatsApp Icon
Memanfaatkan Waktu Luang di Bulan Ramadhan: Membaca, Belajar, Berkarya

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Selama sebulan penuh, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum, serta meningkatkan amal ibadah. Selain sebagai waktu untuk beribadah, Ramadhan juga merupakan kesempatan emas untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca, belajar, dan berkarya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara memanfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan dengan lebih efektif, serta dalil-dalil yang mendasarinya.

 

  • Membaca: Pintu Menuju Pengetahuan
    • Pentingnya Membaca

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dalam konteks Ramadhan, membaca tidak hanya terbatas pada buku-buku umum, tetapi juga mencakup membaca Al-Qur'an, buku-buku agama, dan literatur yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah." (QS. Al-Alaq: 1-3)

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya membaca dan menuntut ilmu. Dalam bulan Ramadhan, kita memiliki waktu lebih untuk membaca, baik di pagi hari sebelum sahur, maupun di malam hari setelah berbuka puasa.

    • Jenis Bacaan yang Disarankan
      • Al-Qur'an: Membaca Al-Qur'an adalah kegiatan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Banyak orang berusaha untuk menyelesaikan satu juz setiap hari, sehingga dalam sebulan penuh, mereka dapat menyelesaikan seluruh Al-Qur'an.
      • Buku Agama: Selain Al-Qur'an, membaca buku-buku agama yang membahas tafsir, hadis, dan sejarah Islam juga sangat bermanfaat. Ini dapat membantu kita memahami ajaran Islam dengan lebih baik.
      • Literatur Umum: Membaca buku-buku non-agama yang berkaitan dengan pengembangan diri, motivasi, dan keterampilan juga dapat menjadi pilihan yang baik. Ini akan membantu kita untuk tetap produktif dan terinspirasi.

  • Belajar: Investasi untuk Masa Depan
    • Mengapa Belajar di Bulan Ramadhan?

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Belajar tidak hanya terbatas pada pendidikan formal, tetapi juga mencakup berbagai keterampilan baru yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibn Majah)

Hadis ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, tanpa memandang usia atau latar belakang.

    • Cara Belajar yang Efektif
      • Kelas Online: Di era digital saat ini, banyak platform yang menawarkan kelas online gratis atau berbayar. Manfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan untuk mengikuti kursus yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.
      • Diskusi dan Forum: Bergabunglah dengan kelompok diskusi atau forum yang membahas topik-topik tertentu. Ini dapat membantu kita mendapatkan perspektif baru dan memperluas jaringan.
      • Mentoring: Cari mentor atau orang yang lebih berpengalaman di bidang yang kita minati. Belajar dari pengalaman orang lain dapat memberikan wawasan yang berharga.
  • Berkarya: Ekspresi Kreativitas
    • Mengapa Berkarya Penting?

Berkarya adalah cara untuk mengekspresikan diri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Di bulan Ramadhan, kita dapat memanfaatkan waktu luang untuk berkarya dalam berbagai bentuk, seperti menulis, menggambar, atau bahkan berinovasi dalam bidang teknologi. Allah SWT berfirman:

"Dan Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat." (QS. Al-Furqan: 2)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan dan ukuran yang tepat. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk-Nya juga harus berkarya dengan tujuan yang baik.

    • Bentuk Karya yang Dapat Dilakukan
      • Menulis: Menulis artikel, blog, atau buku tentang pengalaman pribadi, pengetahuan, atau tema-tema yang relevan dengan bulan Ramadhan dapat menjadi cara yang baik untuk berbagi informasi dan inspirasi.
      • Karya Seni: Jika Anda memiliki bakat dalam seni, gunakan waktu luang untuk menciptakan karya seni yang dapat menginspirasi orang lain. Ini bisa berupa lukisan, musik, atau bentuk seni lainnya.
      • Inovasi Sosial: Ciptakan proyek sosial yang dapat membantu masyarakat, seperti program berbagi makanan untuk yang membutuhkan atau kegiatan amal lainnya.
  • Mengatur Waktu dengan Baik
    • Pentingnya Manajemen Waktu

Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk memanfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan. Dengan mengatur waktu dengan bijak, kita dapat memastikan bahwa kita dapat melakukan semua kegiatan yang bermanfaat tanpa merasa terbebani. Rasulullah SAW bersabda:

"Waktu adalah seperti pedang, jika kamu tidak memotongnya, ia akan memotongmu." (HR. Al-Baihaqi)

Hadis ini mengingatkan kita akan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik.

    • Tips Manajemen Waktu
      • Buat Jadwal Harian: Buatlah jadwal harian yang mencakup waktu untuk membaca, belajar, dan berkarya. Pastikan untuk menyisihkan waktu untuk ibadah dan istirahat.
      • Prioritaskan Kegiatan: Tentukan kegiatan mana yang paling penting dan harus dilakukan terlebih dahulu. Ini akan membantu kita fokus pada hal-hal yang benar-benar bermanfaat.
      • Hindari Prokrastinasi: Jangan menunda-nunda pekerjaan. Segera lakukan kegiatan yang telah direncanakan agar tidak menumpuk di kemudian hari.

 

Kesimpulan

Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas diri melalui membaca, belajar, dan berkarya. Dengan memanfaatkan waktu luang secara efektif, kita tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ingatlah bahwa setiap detik di bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya.

 

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat  
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id 

 

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Ashifuddin Fikri

11/03/2025 | Kontributor: Ashifuddin Fikri
Keutamaan Sholat Witir di Malam Bulan Ramadhan

Sholat witir adalah sholat sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Sholat ini disebut witir karena jumlah rakaatnya ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat. Sholat witir sering dikerjakan setelah sholat Isya dan menjadi bagian dari qiyamul lail atau sholat malam.

Dalam banyak hadits, Rasulullah sangat menekankan pentingnya sholat witir. Bahkan, sholat ini disebut sebagai sholat sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah). Bagi seorang muslim yang ingin meraih kedekatan dengan Allah dan memperoleh keutamaan sholat malam, sholat witir menjadi ibadah yang tidak boleh dilewatkan.

1. Sholat yang Dicintai Allah

Salah satu keutamaan sholat witir adalah bahwa Allah mencintai orang yang mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu witir (Maha Esa) dan mencintai yang witir. Maka, kerjakanlah sholat witir, wahai ahli Al-Qur'an." (HR. Abu Dawud, no. 1416)

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir memiliki keistimewaan tersendiri karena mencerminkan sifat keesaan Allah. Seorang muslim yang mengerjakannya berarti mengikuti sunnah Rasulullah dan mendapatkan cinta dari Allah.

2. Termasuk Kebiasaan Rasulullah SAW

Sholat witir merupakan ibadah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata:

"Rasulullah SAW selalu mengerjakan sholat witir di atas kendaraan saat bepergian." (HR. Bukhari, no. 1000)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sholat witir, sehingga Rasulullah tetap melaksanakannya meskipun dalam kondisi safar.

3. Bagian dari Sholat Malam yang Utama

Sholat malam memiliki banyak keutamaan, dan sholat witir termasuk di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menambahkan bagi kalian satu sholat, yaitu sholat witir. Maka, kerjakanlah sholat witir antara sholat Isya hingga waktu fajar." (HR. Ahmad, no. 22723)

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir menjadi pelengkap sholat malam dan memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah.

4. Penghapus Dosa dan Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah

Sholat witir dapat menjadi sarana penghapus dosa dan pendekatan diri kepada Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Laksanakanlah sholat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi, no. 3549)

Dari hadits ini, dapat disimpulkan bahwa sholat witir memiliki manfaat besar, tidak hanya untuk kehidupan spiritual, tetapi juga kesehatan fisik.

5. Sholat yang Disaksikan oleh Malaikat

Sholat malam, termasuk witir, memiliki keutamaan karena disaksikan oleh para malaikat. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa malaikat turun pada waktu-waktu khusus seperti saat malam hari. 

"Malaikat turun pada waktu malam dan siang secara bergantian kepada kalian, dan mereka berkumpul pada sholat Subuh dan sholat Asar. Kemudian Allah bertanya kepada mereka (malaikat yang menjaga manusia) – sedangkan Dia lebih mengetahui keadaan mereka – ‘Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami mendatangi mereka juga dalam keadaan sholat.’" (HR. Bukhari, no. 555; Muslim, no. 632)

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya sholat di waktu malam lebih kuat pengaruhnya dan lebih tepat bacaannya." (QS. Al-Muzzammil: 6)

Ayat ini menunjukkan bahwa sholat malam memiliki nilai yang lebih tinggi karena dilakukan dalam suasana yang tenang, sehingga lebih khusyuk dan mudah memahami ayat-ayat yang dibaca.

6. Pelengkap Sholat Malam

Rasulullah SAW bersabda:

"Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan witir." (HR. Bukhari, no. 998)

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir menjadi penyempurna sholat malam. Jika seseorang telah mengerjakan sholat tahajud, maka witir sebaiknya dikerjakan sebagai penutup ibadah malam.

Kesimpulan

Sholat witir adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Sholat ini dicintai oleh Allah, menjadi kebiasaan Rasulullah SAW, menghapus dosa, serta menjadi bagian dari sholat malam yang utama. Oleh karena itu, seorang muslim sebaiknya tidak meninggalkan sholat witir sebagai bentuk kecintaan kepada Allah dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya.

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat  
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id 

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

11/03/2025 | Kontributor: Nur Isnaini Masyithoh
Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan

Sholat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Sholat ini dilakukan setelah sholat Isya dan bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Keutamaan sholat tarawih sangat besar, baik dari segi pahala maupun manfaat spiritual yang bisa diraih oleh seorang muslim.

1. Mendapat Ampunan Dosa

Salah satu keutamaan dari sholat tarawih adalah mendapatkan ampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang melaksanakan sholat malam (tarawih) di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang yang menjalankan sholat tarawih dengan ikhlas lillahi ta’ala akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala. Ini  menjadi kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri dan mendapatkan rahmat Allah.

2. Mendapat Pahala Seperti Sholat Semalam Penuh

Keutamaan lain dari sholat tarawih adalah pahalanya yang luar biasa. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

"Barangsiapa yang sholat bersama imam sampai selesai, maka dicatat baginya pahala sholat semalam penuh." (HR. Tirmidzi, no. 806)

Hadits ini mengajarkan pentingnya menyempurnakan sholat tarawih hingga selesai bersama imam agar mendapatkan pahala yang sempurna. Bagi yang mungkin sulit melakukan sholat malam di luar bulan Ramadhan, sholat tarawih menjadi sarana untuk memperoleh pahala sholat malam selama satu bulan penuh.

3. Membiasakan Qiyamul Lail (Sholat Malam)

Sholat tarawih merupakan bentuk dari qiyamul lail, yaitu sholat malam yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra’: 79)

Sholat tarawih di bulan Ramadhan dapat menjadi kebiasaan baik bagi seorang muslim untuk menjaga konsistensi kebiasaan sholat malam setelah bulan Ramadhan.

4. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah

Sholat tarawih juga menjadi momen bagi seorang muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dalam suasana Ramadhan yang penuh keberkahan, ibadah ini menjadi sarana untuk lebih khusyuk dalam berdoa dan mengingat Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim, no. 482)

Saat menjalankan sholat tarawih, seorang muslim memiliki banyak kesempatan untuk bersujud dan berdoa kepada Allah, memohon ampunan, rahmat dan keberkahan dalam hidupnya.

5. Membangun Ukhuwah Islamiyah

Sholat tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid juga memiliki manfaat sosial yang besar. Umat Islam berkumpul untuk beribadah bersama, memperkuat rasa persaudaraan, dan menambah keakraban antar sesama muslim. Dengan berkumpul di masjid, seorang muslim juga lebih termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya.

Kesimpulan

Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, mulai dari pengampunan dosa, pahala yang besar, hingga meningkatkan kedekatan dengan Allah. Ibadah ini juga menjadi sarana bagi seorang muslim untuk membiasakan diri dengan sholat malam dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, seorang muslim sebaiknya tidak menyia-nyiakan kesempatan di bulan Ramadhan untuk mengerjakan sholat tarawih dengan khusyuk dan istiqamah.

*Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat  
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id 

Editor : Ashifuddin Fikri

Writer : Nur Isnaini Masyithoh

11/03/2025 | Kontributor: Nur Isnaini Masyithoh
Doa Orang yang Menunaikan Fidyah

Doa Orang yang Menunaikan Fidyah

Fidyah adalah salah satu bentuk kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, baik karena alasan kesehatan, usia lanjut, atau sebab lainnya. Dalam Islam, menunaikan fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa. Fidyah biasanya berupa makanan atau sedekah yang diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Pentingnya Menunaikan Fidyah

Menunaikan fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial. Dengan memberikan fidyah, kita membantu mereka yang kurang beruntung dan sekaligus menunaikan tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Fidyah juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala.

Doa untuk Menunaikan Fidyah

Ketika seseorang menunaikan fidyah, sangat dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk niat dan harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita. Berikut adalah contoh doa yang bisa dibaca saat menunaikan fidyah:

"Ya Allah, aku menunaikan fidyah ini sebagai bentuk tanggung jawabku atas puasa yang tidak dapat aku laksanakan. Semoga Engkau menerima amal ibadahku dan memberkahi orang-orang yang menerima fidyah ini. Amin."

Doa ini bisa diucapkan dengan penuh khusyuk dan keikhlasan, mengingat bahwa fidyah adalah bentuk pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan.

 Penulis:

Hubaib Ash Shidqi


Editor:
Hubaib Ash Shidqi 

11/03/2025 | Kontributor: HUBAIB ASH SHIDQI
Pelaksanaan Fidyah di Zaman Kontemporer

Pelaksanaan Fidyah di Zaman Kontemporer

Di era modern ini, pelaksanaan fidyah semakin bervariasi. Banyak lembaga dan organisasi yang menyediakan layanan untuk menyalurkan fidyah kepada yang berhak. Berikut adalah beberapa cara pelaksanaan fidyah di zaman kontemporer:

  1. Donasi Uang: Banyak orang memilih untuk memberikan fidyah dalam bentuk uang. Uang tersebut kemudian digunakan oleh lembaga amal untuk membeli makanan bagi yang membutuhkan.

  2. Program Pemberian Makanan: Beberapa organisasi mengadakan program khusus untuk menyalurkan fidyah dalam bentuk paket makanan. Ini memudahkan para pemberi fidyah untuk memastikan bahwa bantuan mereka sampai kepada yang membutuhkan.

  3. Platform Digital: Dengan kemajuan teknologi, banyak platform digital yang memungkinkan umat Islam untuk membayar fidyah secara online. Ini memudahkan proses dan mempercepat penyaluran fidyah kepada yang berhak.

Tantangan dalam Pelaksanaan Fidyah

Meskipun pelaksanaan fidyah di zaman kontemporer semakin mudah, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:

  1. Kesadaran Masyarakat: Tidak semua orang memahami pentingnya fidyah dan bagaimana cara melaksanakannya. Edukasi tentang fidyah perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang yang terlibat.

  2. Transparansi dan Akuntabilitas: Dalam penyaluran fidyah, penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Oleh karena itu, lembaga yang mengelola fidyah harus transparan dan akuntabel.

  3. Variasi Kebutuhan: Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks lokal agar fidyah yang diberikan dapat memberikan dampak yang maksimal.

Kesimpulan

Fidyah di zaman kontemporer memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Dengan berbagai cara pelaksanaan yang ada, diharapkan fidyah dapat disalurkan dengan lebih efektif dan efisien. Masyarakat perlu terus diedukasi tentang pentingnya fidyah dan cara pelaksanaannya agar ibadah ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan demikian, fidyah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.

Penulis:

Hubaib Ash Shidqi


Editor:
Hubaib Ash Shidqi 

11/03/2025 | Kontributor: HUBAIB ASH SHIDQI

Berita Terbaru

Memanfaatkan Waktu Luang di Bulan Ramadhan: Membaca, Belajar, Berkarya
Memanfaatkan Waktu Luang di Bulan Ramadhan: Membaca, Belajar, Berkarya
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Selama sebulan penuh, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum, serta meningkatkan amal ibadah. Selain sebagai waktu untuk beribadah, Ramadhan juga merupakan kesempatan emas untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca, belajar, dan berkarya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara memanfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan dengan lebih efektif, serta dalil-dalil yang mendasarinya. Membaca: Pintu Menuju Pengetahuan Pentingnya Membaca Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dalam konteks Ramadhan, membaca tidak hanya terbatas pada buku-buku umum, tetapi juga mencakup membaca Al-Qur'an, buku-buku agama, dan literatur yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah." (QS. Al-Alaq: 1-3) Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya membaca dan menuntut ilmu. Dalam bulan Ramadhan, kita memiliki waktu lebih untuk membaca, baik di pagi hari sebelum sahur, maupun di malam hari setelah berbuka puasa. Jenis Bacaan yang Disarankan Al-Qur'an: Membaca Al-Qur'an adalah kegiatan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Banyak orang berusaha untuk menyelesaikan satu juz setiap hari, sehingga dalam sebulan penuh, mereka dapat menyelesaikan seluruh Al-Qur'an. Buku Agama: Selain Al-Qur'an, membaca buku-buku agama yang membahas tafsir, hadis, dan sejarah Islam juga sangat bermanfaat. Ini dapat membantu kita memahami ajaran Islam dengan lebih baik. Literatur Umum: Membaca buku-buku non-agama yang berkaitan dengan pengembangan diri, motivasi, dan keterampilan juga dapat menjadi pilihan yang baik. Ini akan membantu kita untuk tetap produktif dan terinspirasi. Belajar: Investasi untuk Masa Depan Mengapa Belajar di Bulan Ramadhan? Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Belajar tidak hanya terbatas pada pendidikan formal, tetapi juga mencakup berbagai keterampilan baru yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibn Majah) Hadis ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, tanpa memandang usia atau latar belakang. Cara Belajar yang Efektif Kelas Online: Di era digital saat ini, banyak platform yang menawarkan kelas online gratis atau berbayar. Manfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan untuk mengikuti kursus yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Diskusi dan Forum: Bergabunglah dengan kelompok diskusi atau forum yang membahas topik-topik tertentu. Ini dapat membantu kita mendapatkan perspektif baru dan memperluas jaringan. Mentoring: Cari mentor atau orang yang lebih berpengalaman di bidang yang kita minati. Belajar dari pengalaman orang lain dapat memberikan wawasan yang berharga. Berkarya: Ekspresi Kreativitas Mengapa Berkarya Penting? Berkarya adalah cara untuk mengekspresikan diri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Di bulan Ramadhan, kita dapat memanfaatkan waktu luang untuk berkarya dalam berbagai bentuk, seperti menulis, menggambar, atau bahkan berinovasi dalam bidang teknologi. Allah SWT berfirman: "Dan Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat." (QS. Al-Furqan: 2) Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan dan ukuran yang tepat. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk-Nya juga harus berkarya dengan tujuan yang baik. Bentuk Karya yang Dapat Dilakukan Menulis: Menulis artikel, blog, atau buku tentang pengalaman pribadi, pengetahuan, atau tema-tema yang relevan dengan bulan Ramadhan dapat menjadi cara yang baik untuk berbagi informasi dan inspirasi. Karya Seni: Jika Anda memiliki bakat dalam seni, gunakan waktu luang untuk menciptakan karya seni yang dapat menginspirasi orang lain. Ini bisa berupa lukisan, musik, atau bentuk seni lainnya. Inovasi Sosial: Ciptakan proyek sosial yang dapat membantu masyarakat, seperti program berbagi makanan untuk yang membutuhkan atau kegiatan amal lainnya. Mengatur Waktu dengan Baik Pentingnya Manajemen Waktu Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk memanfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan. Dengan mengatur waktu dengan bijak, kita dapat memastikan bahwa kita dapat melakukan semua kegiatan yang bermanfaat tanpa merasa terbebani. Rasulullah SAW bersabda: "Waktu adalah seperti pedang, jika kamu tidak memotongnya, ia akan memotongmu." (HR. Al-Baihaqi) Hadis ini mengingatkan kita akan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Tips Manajemen Waktu Buat Jadwal Harian: Buatlah jadwal harian yang mencakup waktu untuk membaca, belajar, dan berkarya. Pastikan untuk menyisihkan waktu untuk ibadah dan istirahat. Prioritaskan Kegiatan: Tentukan kegiatan mana yang paling penting dan harus dilakukan terlebih dahulu. Ini akan membantu kita fokus pada hal-hal yang benar-benar bermanfaat. Hindari Prokrastinasi: Jangan menunda-nunda pekerjaan. Segera lakukan kegiatan yang telah direncanakan agar tidak menumpuk di kemudian hari. Kesimpulan Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas diri melalui membaca, belajar, dan berkarya. Dengan memanfaatkan waktu luang secara efektif, kita tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ingatlah bahwa setiap detik di bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Ashifuddin Fikri

11/03/2025 | Ashifuddin Fikri

Keutamaan Sholat Witir di Malam Bulan Ramadhan
Keutamaan Sholat Witir di Malam Bulan Ramadhan
Sholat witir adalah sholat sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Sholat ini disebut witir karena jumlah rakaatnya ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat. Sholat witir sering dikerjakan setelah sholat Isya dan menjadi bagian dari qiyamul lail atau sholat malam. Dalam banyak hadits, Rasulullah sangat menekankan pentingnya sholat witir. Bahkan, sholat ini disebut sebagai sholat sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah). Bagi seorang muslim yang ingin meraih kedekatan dengan Allah dan memperoleh keutamaan sholat malam, sholat witir menjadi ibadah yang tidak boleh dilewatkan. 1. Sholat yang Dicintai Allah Salah satu keutamaan sholat witir adalah bahwa Allah mencintai orang yang mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah itu witir (Maha Esa) dan mencintai yang witir. Maka, kerjakanlah sholat witir, wahai ahli Al-Qur'an." (HR. Abu Dawud, no. 1416) Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir memiliki keistimewaan tersendiri karena mencerminkan sifat keesaan Allah. Seorang muslim yang mengerjakannya berarti mengikuti sunnah Rasulullah dan mendapatkan cinta dari Allah. 2. Termasuk Kebiasaan Rasulullah SAW Sholat witir merupakan ibadah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: "Rasulullah SAW selalu mengerjakan sholat witir di atas kendaraan saat bepergian." (HR. Bukhari, no. 1000) Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sholat witir, sehingga Rasulullah tetap melaksanakannya meskipun dalam kondisi safar. 3. Bagian dari Sholat Malam yang Utama Sholat malam memiliki banyak keutamaan, dan sholat witir termasuk di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menambahkan bagi kalian satu sholat, yaitu sholat witir. Maka, kerjakanlah sholat witir antara sholat Isya hingga waktu fajar." (HR. Ahmad, no. 22723) Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir menjadi pelengkap sholat malam dan memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah. 4. Penghapus Dosa dan Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah Sholat witir dapat menjadi sarana penghapus dosa dan pendekatan diri kepada Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Laksanakanlah sholat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi, no. 3549) Dari hadits ini, dapat disimpulkan bahwa sholat witir memiliki manfaat besar, tidak hanya untuk kehidupan spiritual, tetapi juga kesehatan fisik. 5. Sholat yang Disaksikan oleh Malaikat Sholat malam, termasuk witir, memiliki keutamaan karena disaksikan oleh para malaikat. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa malaikat turun pada waktu-waktu khusus seperti saat malam hari. "Malaikat turun pada waktu malam dan siang secara bergantian kepada kalian, dan mereka berkumpul pada sholat Subuh dan sholat Asar. Kemudian Allah bertanya kepada mereka (malaikat yang menjaga manusia) – sedangkan Dia lebih mengetahui keadaan mereka – ‘Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami mendatangi mereka juga dalam keadaan sholat.’" (HR. Bukhari, no. 555; Muslim, no. 632) Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya sholat di waktu malam lebih kuat pengaruhnya dan lebih tepat bacaannya." (QS. Al-Muzzammil: 6) Ayat ini menunjukkan bahwa sholat malam memiliki nilai yang lebih tinggi karena dilakukan dalam suasana yang tenang, sehingga lebih khusyuk dan mudah memahami ayat-ayat yang dibaca. 6. Pelengkap Sholat Malam Rasulullah SAW bersabda: "Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan witir." (HR. Bukhari, no. 998) Hadits ini menunjukkan bahwa sholat witir menjadi penyempurna sholat malam. Jika seseorang telah mengerjakan sholat tahajud, maka witir sebaiknya dikerjakan sebagai penutup ibadah malam. Kesimpulan Sholat witir adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Sholat ini dicintai oleh Allah, menjadi kebiasaan Rasulullah SAW, menghapus dosa, serta menjadi bagian dari sholat malam yang utama. Oleh karena itu, seorang muslim sebaiknya tidak meninggalkan sholat witir sebagai bentuk kecintaan kepada Allah dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh

11/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh

Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan
Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan
Sholat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Sholat ini dilakukan setelah sholat Isya dan bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Keutamaan sholat tarawih sangat besar, baik dari segi pahala maupun manfaat spiritual yang bisa diraih oleh seorang muslim. 1. Mendapat Ampunan Dosa Salah satu keutamaan dari sholat tarawih adalah mendapatkan ampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan sholat malam (tarawih) di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang yang menjalankan sholat tarawih dengan ikhlas lillahi ta’ala akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala. Ini menjadi kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri dan mendapatkan rahmat Allah. 2. Mendapat Pahala Seperti Sholat Semalam Penuh Keutamaan lain dari sholat tarawih adalah pahalanya yang luar biasa. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: "Barangsiapa yang sholat bersama imam sampai selesai, maka dicatat baginya pahala sholat semalam penuh." (HR. Tirmidzi, no. 806) Hadits ini mengajarkan pentingnya menyempurnakan sholat tarawih hingga selesai bersama imam agar mendapatkan pahala yang sempurna. Bagi yang mungkin sulit melakukan sholat malam di luar bulan Ramadhan, sholat tarawih menjadi sarana untuk memperoleh pahala sholat malam selama satu bulan penuh. 3. Membiasakan Qiyamul Lail (Sholat Malam) Sholat tarawih merupakan bentuk dari qiyamul lail, yaitu sholat malam yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra’: 79) Sholat tarawih di bulan Ramadhan dapat menjadi kebiasaan baik bagi seorang muslim untuk menjaga konsistensi kebiasaan sholat malam setelah bulan Ramadhan. 4. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah Sholat tarawih juga menjadi momen bagi seorang muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dalam suasana Ramadhan yang penuh keberkahan, ibadah ini menjadi sarana untuk lebih khusyuk dalam berdoa dan mengingat Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim, no. 482) Saat menjalankan sholat tarawih, seorang muslim memiliki banyak kesempatan untuk bersujud dan berdoa kepada Allah, memohon ampunan, rahmat dan keberkahan dalam hidupnya. 5. Membangun Ukhuwah Islamiyah Sholat tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid juga memiliki manfaat sosial yang besar. Umat Islam berkumpul untuk beribadah bersama, memperkuat rasa persaudaraan, dan menambah keakraban antar sesama muslim. Dengan berkumpul di masjid, seorang muslim juga lebih termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya. Kesimpulan Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, mulai dari pengampunan dosa, pahala yang besar, hingga meningkatkan kedekatan dengan Allah. Ibadah ini juga menjadi sarana bagi seorang muslim untuk membiasakan diri dengan sholat malam dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, seorang muslim sebaiknya tidak menyia-nyiakan kesempatan di bulan Ramadhan untuk mengerjakan sholat tarawih dengan khusyuk dan istiqamah. *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh

11/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh

Doa Orang yang Menunaikan Fidyah
Doa Orang yang Menunaikan Fidyah
Doa Orang yang Menunaikan Fidyah Fidyah adalah salah satu bentuk kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, baik karena alasan kesehatan, usia lanjut, atau sebab lainnya. Dalam Islam, menunaikan fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa. Fidyah biasanya berupa makanan atau sedekah yang diberikan kepada orang yang membutuhkan. Pentingnya Menunaikan Fidyah Menunaikan fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial. Dengan memberikan fidyah, kita membantu mereka yang kurang beruntung dan sekaligus menunaikan tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Fidyah juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala. Doa untuk Menunaikan Fidyah Ketika seseorang menunaikan fidyah, sangat dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk niat dan harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita. Berikut adalah contoh doa yang bisa dibaca saat menunaikan fidyah: "Ya Allah, aku menunaikan fidyah ini sebagai bentuk tanggung jawabku atas puasa yang tidak dapat aku laksanakan. Semoga Engkau menerima amal ibadahku dan memberkahi orang-orang yang menerima fidyah ini. Amin." Doa ini bisa diucapkan dengan penuh khusyuk dan keikhlasan, mengingat bahwa fidyah adalah bentuk pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Pelaksanaan Fidyah di Zaman Kontemporer
Pelaksanaan Fidyah di Zaman Kontemporer
Pelaksanaan Fidyah di Zaman Kontemporer Di era modern ini, pelaksanaan fidyah semakin bervariasi. Banyak lembaga dan organisasi yang menyediakan layanan untuk menyalurkan fidyah kepada yang berhak. Berikut adalah beberapa cara pelaksanaan fidyah di zaman kontemporer: Donasi Uang: Banyak orang memilih untuk memberikan fidyah dalam bentuk uang. Uang tersebut kemudian digunakan oleh lembaga amal untuk membeli makanan bagi yang membutuhkan. Program Pemberian Makanan: Beberapa organisasi mengadakan program khusus untuk menyalurkan fidyah dalam bentuk paket makanan. Ini memudahkan para pemberi fidyah untuk memastikan bahwa bantuan mereka sampai kepada yang membutuhkan. Platform Digital: Dengan kemajuan teknologi, banyak platform digital yang memungkinkan umat Islam untuk membayar fidyah secara online. Ini memudahkan proses dan mempercepat penyaluran fidyah kepada yang berhak. Tantangan dalam Pelaksanaan Fidyah Meskipun pelaksanaan fidyah di zaman kontemporer semakin mudah, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain: Kesadaran Masyarakat: Tidak semua orang memahami pentingnya fidyah dan bagaimana cara melaksanakannya. Edukasi tentang fidyah perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang yang terlibat. Transparansi dan Akuntabilitas: Dalam penyaluran fidyah, penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Oleh karena itu, lembaga yang mengelola fidyah harus transparan dan akuntabel. Variasi Kebutuhan: Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks lokal agar fidyah yang diberikan dapat memberikan dampak yang maksimal. Kesimpulan Fidyah di zaman kontemporer memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Dengan berbagai cara pelaksanaan yang ada, diharapkan fidyah dapat disalurkan dengan lebih efektif dan efisien. Masyarakat perlu terus diedukasi tentang pentingnya fidyah dan cara pelaksanaannya agar ibadah ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan demikian, fidyah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Implementasi Nilai Fidyah dalam Pancasila
Implementasi Nilai Fidyah dalam Pancasila
Implementasi Nilai Fidyah dalam Pancasila 1. Ketuhanan yang Maha Esa Dalam konteks fidyah, pelaksanaan kewajiban ini merupakan bentuk pengakuan terhadap perintah Tuhan. Dengan memberikan fidyah, seorang Muslim menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT dan menjalankan ajaran agama dengan baik. 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Fidyah juga mencerminkan nilai kemanusiaan. Dengan memberikan fidyah kepada yang membutuhkan, kita menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Hal ini sejalan dengan prinsip Pancasila yang menekankan pentingnya keadilan dan peradaban dalam berinteraksi dengan orang lain. 3. Persatuan Indonesia Implementasi fidyah dapat menjadi sarana untuk memperkuat persatuan. Ketika masyarakat saling membantu melalui fidyah, maka akan tercipta rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga. Ini sangat penting dalam menjaga persatuan bangsa. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam memberikan fidyah, diperlukan kebijaksanaan dalam menentukan siapa yang berhak menerima. Proses ini dapat dilakukan melalui musyawarah, sehingga keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan bersama. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Fidyah berkontribusi pada keadilan sosial dengan membantu mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah, kita berperan aktif dalam menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, sesuai dengan cita-cita Pancasila. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Peran Fidyah sebagai Kepedulian Sosial
Peran Fidyah sebagai Kepedulian Sosial
Peran Fidyah sebagai Kepedulian Sosial Fidyah merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang sangat penting dalam masyarakat Muslim. Dalam konteks agama Islam, fidyah adalah kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa, baik karena sakit, hamil, menyusui, atau alasan lainnya. Fidyah biasanya berupa makanan atau uang yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti puasa, tetapi juga sebagai sarana untuk membantu sesama. Fidyah dan Kesejahteraan Sosial Salah satu peran utama fidyah adalah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan memberikan fidyah, seseorang dapat membantu mereka yang kurang beruntung, seperti fakir miskin dan anak yatim. Hal ini menciptakan rasa solidaritas dan kepedulian di antara anggota masyarakat. Ketika setiap individu berkontribusi melalui fidyah, maka akan tercipta lingkungan yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama. Fidyah sebagai Bentuk Empati Fidyah juga mencerminkan empati dan kepedulian terhadap orang lain. Dalam Islam, memberikan fidyah adalah bentuk pengakuan bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama untuk menjalankan ibadah. Dengan memberikan fidyah, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kondisi orang lain dan berusaha untuk meringankan beban mereka. Ini adalah salah satu cara untuk membangun hubungan yang lebih baik dalam masyarakat. Fidyah dan Pemberdayaan Ekonomi Selain itu, fidyah juga dapat berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ketika fidyah diberikan dalam bentuk makanan, hal ini dapat membantu meningkatkan gizi dan kesehatan orang-orang yang menerimanya. Jika fidyah diberikan dalam bentuk uang, maka penerima dapat menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bahkan untuk memulai usaha kecil. Dengan demikian, fidyah tidak hanya membantu secara langsung, tetapi juga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi penerima. Penulis:Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Peran Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Ekonomi
Peran Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Ekonomi
Peran Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Ekonomi Fidyah merupakan salah satu konsep dalam Islam yang berkaitan dengan kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya. Namun, lebih dari sekadar kewajiban spiritual, fidyah juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana fidyah dapat berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial. Apa itu Fidyah? Fidyah adalah pembayaran yang dilakukan oleh seseorang yang tidak dapat berpuasa, baik karena sakit, usia lanjut, atau alasan lain yang sah. Pembayaran fidyah biasanya berupa makanan atau uang yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti puasa, tetapi juga sebagai sarana untuk membantu sesama. Peran Fidyah dalam Ekonomi Distribusi Kekayaan Fidyah berfungsi sebagai alat distribusi kekayaan dari orang yang mampu kepada yang tidak mampu. Dengan memberikan fidyah, orang kaya dapat membantu meringankan beban ekonomi orang miskin, sehingga menciptakan keseimbangan dalam masyarakat. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Pembayaran fidyah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti makanan dan tempat tinggal. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Stimulasi Ekonomi Lokal Fidyah yang dibayarkan dalam bentuk makanan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk lokal. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi petani dan produsen lokal, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat komunitas. Pendidikan dan Kesadaran Ekonomi Melalui fidyah, masyarakat diajarkan tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama. Ini dapat meningkatkan kesadaran ekonomi dan sosial, serta mendorong individu untuk lebih peduli terhadap kondisi ekonomi lingkungan sekitar. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor: Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial
Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial
Fidyah sebagai Penjaga Keseimbangan Sosial Fidyah merupakan salah satu konsep dalam Islam yang berkaitan dengan kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang tidak dapat melaksanakannya karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Namun, fidyah tidak hanya sekadar pengganti puasa, melainkan juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial di masyarakat. Pengertian Fidyah Fidyah berasal dari kata "fada" yang berarti mengganti atau menebus. Dalam konteks puasa, fidyah adalah bentuk kompensasi yang diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Biasanya, fidyah berupa makanan pokok yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, fidyah tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi dan membantu sesama. Fidyah dan Keseimbangan Sosial 1. Membantu Mereka yang Membutuhkan Salah satu tujuan utama dari fidyah adalah untuk membantu mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan fidyah, seseorang tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial. Masyarakat yang lebih mampu diharapkan dapat membantu mereka yang kurang beruntung, sehingga tercipta solidaritas dan kepedulian sosial. 2. Mendorong Kepedulian Sosial Fidyah juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu peduli terhadap sesama. Dalam proses memberikan fidyah, individu diingatkan akan pentingnya berbagi dan membantu orang lain. Hal ini dapat mendorong terciptanya komunitas yang lebih harmonis dan saling mendukung. 3. Menjaga Keseimbangan Ekonomi Dengan adanya fidyah, distribusi sumber daya di masyarakat dapat lebih merata. Fidyah yang diberikan dalam bentuk makanan pokok dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi mereka yang menerima. Ini juga dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor: Hubaib Ash Shidqi

11/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI

Transformasi Zakat: Peran Teknologi dalam Pengumpulan dan Distribusi Zakat Online
Transformasi Zakat: Peran Teknologi dalam Pengumpulan dan Distribusi Zakat Online
Zakat merupakan salah satu pilar Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Seiring perkembangan teknologi, kini umat Islam semakin dimudahkan dalam menunaikan zakat melalui layanan zakat online. Dengan sistem ini, membayar zakat menjadi lebih cepat, aman, dan praktis tanpa harus datang langsung ke lembaga amil zakat. Apa Itu Zakat Online? Zakat online adalah metode pembayaran zakat yang dilakukan secara digital melalui platform atau aplikasi berbasis internet. Inovasi ini memungkinkan muzaki (pemberi zakat) untuk menyalurkan zakat dengan mudah, baik melalui website resmi lembaga zakat, aplikasi mobile, maupun transfer bank. Layanan ini telah didukung oleh berbagai lembaga resmi seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang telah terpercaya mendapatkan izin dari pemerintah. Keunggulan Membayar Zakat Secara Online Mudah dan Praktis Dengan zakat online, muzaki dapat membayar zakat kapan saja dan di mana saja tanpa harus mendatangi kantor lembaga amil zakat. Cukup dengan ponsel atau laptop, zakat bisa ditunaikan dalam hitungan menit. Aman dan Transparan Lembaga resmi seperti BAZNAS menyediakan sistem pembayaran yang terjamin keamanannya. Setiap transaksi tercatat dengan jelas dan bisa dipantau, sehingga dana zakat tersalurkan dengan transparan kepada mustahik (penerima zakat). Banyak Pilihan Metode Pembayaran Zakat online mendukung berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, e-wallet (OVO, GoPay, Dana), hingga QRIS. Hal ini memudahkan siapa saja untuk berzakat sesuai preferensi masing-masing. Tersedia Kalkulator Zakat Banyak platform zakat online menyediakan fitur kalkulator zakat, yang membantu muzaki menghitung jumlah zakat yang harus dibayarkan berdasarkan penghasilan, harta, atau aset lainnya. Distribusi Tepat Sasaran Zakat yang terkumpul melalui platform online disalurkan kepada yang berhak secara profesional dan terorganisir. Lembaga amil zakat memastikan dana zakat diberikan kepada 8 asnaf (golongan penerima zakat) sesuai ketentuan syariah. Bagaimana Cara Membayar Zakat Online? Membayar zakat secara online sangat mudah, berikut langkah-langkahnya: Kunjungi Website Resmi Akses website resmi lembaga amil zakat seperti BAZNAS atau platform zakat lainnya yang terpercaya. BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai platform zakat yang kredibel telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat. Anda dapat mengunjungi website BAZNAS Kota Yogyakarta https://baznas.go.id/bayarzakat untuk melakukan zakat online. Pilih Jenis Zakat Tentukan jenis zakat yang ingin dibayarkan, seperti zakat fitrah, atau zakat mal. Pilih Metode Pembayaran Pilih metode pembayaran yang diinginkan, seperti transfer bank, e-wallet, atau QRIS. Konfirmasi dan Dapatkan Bukti Pembayaran Setelah pembayaran berhasil, simpan bukti pembayaran dan melakukan konfirmasi disini. Zakat online adalah solusi modern yang memberikan kemudahan bagi umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakat. Dengan proses yang cepat, aman, dan transparan, zakat online memastikan dana zakat tersalurkan secara optimal kepada mereka yang membutuhkan. BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai lembaga zakat resmi di Indonesia terus berinovasi dalam menyediakan layanan zakat online yang terpercaya dan mudah diakses oleh masyarakat. Jangan tunda lagi, mari tunaikan zakat secara online dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Menghitung Zakat Mal: Apa yang Harus Dizakati dan Berapa Banyak?
Menghitung Zakat Mal: Apa yang Harus Dizakati dan Berapa Banyak?
Zakat mal adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun. Zakat ini berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu sesama, serta merupakan salah satu pilar penting dalam Islam. Namun, banyak orang yang masih bingung mengenai apa saja yang harus dizakati dan bagaimana cara menghitungnya. Apa Saja yang Harus Dizakati? Zakat mal mencakup berbagai jenis harta, antara lain: Uang Tunai: Semua uang yang dimiliki, baik di rekening bank maupun dalam bentuk tunai, harus dihitung sebagai zakat. Emas dan Perak: Emas dan perak yang dimiliki, baik dalam bentuk perhiasan maupun investasi, juga termasuk dalam zakat mal. Aset Investasi: Saham, obligasi, dan properti yang dimiliki untuk investasi harus dizakati. Hasil Pertanian: Hasil pertanian yang telah mencapai nisab juga wajib dizakati. Hasil Perdagangan: Hasil pertanian yang telah mencapai nisab wajib dizakati. Hewan Ternak: Hewan ternak yang dimiliki dalam jumlah tertentu juga termasuk dalam zakat mal. Cara Menghitung Zakat Mal Untuk menghitung zakat mal, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut: Tentukan Total Harta: Hitung semua jenis harta yang dimiliki, termasuk uang tunai, emas, perak, dan aset lainnya. Kurangi Utang: Jika Anda memiliki utang, kurangi total harta dengan jumlah utang yang harus dibayar. Cek Nisab: Pastikan total harta yang tersisa mencapai nisab. Nisab untuk zakat mal setara dengan 85 gram emas atau 595 gram perak. Hitung Zakat: Jika total harta Anda mencapai nisab, zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta. Rumusnya adalah: Zakat=Total Harta×2.5:100 Contoh Perhitungan Misalnya, Anda memiliki uang tunai sebesar Rp 10.000.000, emas seberat 100 gram, dan utang sebesar Rp 2.000.000. Maka, perhitungannya adalah sebagai berikut: Total harta: Rp 10.000.000 + (100 gram x Rp 1.000.000) = Rp 10.000.000 + Rp 100.000.000 = Rp 110.000.000 Kurangi utang: Rp 110.000.000 - Rp 2.000.000 = Rp 108.000.000 Zakat yang harus dikeluarkan: Zakat=108.000.000×2.5:100=Rp2.700.000 Menghitung zakat mal tidaklah sulit jika Anda memahami jenis harta yang harus dizakati dan cara perhitungannya. Dengan menunaikan zakat, Anda tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BAZNAS siap membantu Anda dalam proses penghitungan dan penyaluran zakat mal, sehingga setiap Muslim dapat berpartisipasi dalam program ini dengan mudah dan transparan. Mari kita tunaikan zakat kita dan berikan manfaat bagi sesama! ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Apakah Setiap Gaji Harus Dizakati? 
Apakah Setiap Gaji Harus Dizakati? 
Zakat profesi adalah salah satu bentuk zakat yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi. Sebagai salah satu pilar dalam Islam, zakat memiliki peran penting dalam membersihkan harta dan membantu sesama. Namun, banyak orang yang masih bingung mengenai kewajiban zakat profesi, terutama terkait dengan gaji yang mereka terima. Apakah Setiap Gaji Harus Dizakati? Secara umum, setiap Muslim yang menerima gaji dari pekerjaan atau profesi yang halal diwajibkan untuk menunaikan zakat profesi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Nisab: Zakat profesi hanya wajib dikeluarkan jika penghasilan Anda mencapai nisab. Nisab untuk zakat profesi setara dengan 85 gram emas atau 595 gram perak. Jika gaji bulanan Anda tidak mencapai nisab ini, maka Anda tidak diwajibkan untuk membayar zakat. Masa Kepemilikan: Zakat profesi harus dikeluarkan setelah Anda menerima gaji dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Jika gaji tersebut telah dimiliki selama satu tahun, maka zakat harus dikeluarkan. Persentase Zakat: Besaran zakat profesi yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total gaji yang diterima. Ini berarti, jika gaji bulanan Anda mencapai Rp 10.000.000, zakat yang harus dikeluarkan adalah: Zakat=10.000.000×2.5:100=Rp 250.000 Mengapa Zakat Profesi Penting? Zakat profesi memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Beberapa di antaranya adalah: Membersihkan Harta: Zakat membantu membersihkan harta yang diperoleh dari pekerjaan, sehingga menjadi berkah. Membantu Sesama: Zakat yang dikeluarkan akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan Kesadaran Sosial: Dengan menunaikan zakat, individu akan lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya dan termotivasi untuk berkontribusi dalam kebaikan. Menjawab pertanyaan apakah setiap gaji harus dizakati, jawabannya adalah ya, selama gaji tersebut mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun. Zakat profesi adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan untuk membersihkan harta. BAZNAS siap membantu Anda dalam proses penghitungan dan penyaluran zakat profesi, sehingga Anda dapat menunaikan kewajiban ini dengan mudah dan transparan. Mari kita tunaikan zakat kita dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Azkia Salsabila Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Fidyah di Tengah Kesibukan Modern: Solusi Praktis untuk Umat
Fidyah di Tengah Kesibukan Modern: Solusi Praktis untuk Umat
Di tengah kesibukan hidup modern, banyak orang merasa tertekan untuk memenuhi kewajiban puasa. Fidyah hadir sebagai solusi praktis bagi mereka yang tidak dapat berpuasa karena alasan kesehatan, usia, atau kesibukan. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Dengan memberikan fidyah, individu dapat tetap memenuhi kewajiban agama tanpa merasa tertekan. Fidyah dapat disalurkan dalam bentuk uang atau makanan, memberikan fleksibilitas bagi pemberi. Dalam era digital, proses pemberian fidyah menjadi lebih mudah dan cepat. Banyak aplikasi dan platform online yang memungkinkan individu untuk memberikan fidyah dengan mudah, memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang membutuhkan dengan cepat dan efisien. Ini adalah langkah positif yang menciptakan kesadaran akan pentingnya berbagi dan membantu sesama. Fidyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya kepedulian dan solidaritas. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang beriman adalah mereka yang saling membantu dan mendukung satu sama lain. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Ini adalah bentuk nyata dari pengamalan ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks modern, fidyah juga dapat dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran sosial di kalangan umat Islam. Dengan memahami makna fidyah, kita diingatkan akan tanggung jawab kita terhadap orang lain. Fidyah bukan hanya tentang memenuhi kewajiban, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ini adalah pengingat bahwa setiap tindakan kecil kita dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani

10/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah dan Tanggung Jawab Sosial: Menghubungkan Tradisi dengan Kemanusiaan
Fidyah dan Tanggung Jawab Sosial: Menghubungkan Tradisi dengan Kemanusiaan
Fidyah, sebagai salah satu bentuk ibadah dalam Islam, memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar kewajiban ritual. Dalam konteks modern, fidyah dapat dilihat sebagai jembatan antara tradisi dan tanggung jawab sosial. Fidyah ditujukan bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Namun, lebih dari itu, fidyah juga mencerminkan kepedulian kita terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Dalam masyarakat yang semakin kompleks ini, tantangan sosial dan ekonomi semakin meningkat. Banyak orang yang hidup dalam kondisi sulit, dan fidyah menjadi salah satu cara untuk membantu mereka. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Fidyah dapat disalurkan dalam bentuk uang atau makanan, dan ini memberikan fleksibilitas bagi pemberi untuk memilih cara yang paling sesuai dengan kondisi mereka. Fidyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan kepedulian terhadap orang lain. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang beriman adalah mereka yang saling membantu dan mendukung satu sama lain. Dengan memberikan fidyah, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap nasib orang lain, terutama mereka yang tidak mampu. Ini adalah bentuk nyata dari pengamalan ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks ini, fidyah juga dapat dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran sosial di kalangan umat Islam. Dengan memahami makna fidyah, kita diingatkan akan tanggung jawab kita terhadap orang lain. Fidyah bukan hanya tentang memenuhi kewajiban, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ini adalah pengingat bahwa setiap tindakan kecil kita dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain.

10/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah dalam Era Digital: Menemukan Makna di Balik Kewajiban
Fidyah dalam Era Digital: Menemukan Makna di Balik Kewajiban
Fidyah, sebagai salah satu aspek penting dalam ibadah puasa, memiliki makna yang mendalam dalam konteks spiritual dan sosial. Dalam era digital yang serba cepat ini, pemahaman dan pelaksanaan fidyah mengalami transformasi yang signifikan. Fidyah ditujukan bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Dalam konteks ini, fidyah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Dengan kemajuan teknologi, umat Islam kini dapat memberikan fidyah dengan lebih mudah dan efisien melalui platform online. Aplikasi dan situs web yang menyediakan layanan ini memungkinkan individu untuk menyumbangkan fidyah kepada lembaga amal yang terpercaya, memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang membutuhkan dengan cepat dan tepat. Di tengah kesibukan hidup modern, banyak orang yang merasa tertekan untuk memenuhi kewajiban puasa. Fidyah hadir sebagai solusi praktis yang memungkinkan umat Islam untuk tetap berkontribusi meskipun tidak dapat berpuasa. Dalam hal ini, fidyah dapat disalurkan dalam bentuk uang atau makanan, memberikan fleksibilitas bagi pemberi. Dengan memanfaatkan teknologi, proses pemberian fidyah menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga lebih banyak orang dapat berpartisipasi. Ini juga menciptakan kesadaran akan pentingnya berbagi dan membantu sesama, menjadikan fidyah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang lebih bermakna. Fidyah dalam era digital juga membuka peluang untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana. Banyak lembaga amal yang kini menggunakan teknologi untuk melacak dan melaporkan penggunaan dana fidyah secara real-time. Hal ini tidak hanya memberikan kepercayaan kepada para pemberi, tetapi juga mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal. Dengan cara ini, fidyah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga bagian dari budaya berbagi yang lebih luas, menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani

10/03/2025 | Putri Khodijah

Fidyah dan Lingkungan: Menciptakan Dampak Positif untuk Keberlanjutan
Fidyah dan Lingkungan: Menciptakan Dampak Positif untuk Keberlanjutan
Fidyah, sebagai bentuk tebusan dalam Islam, tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kewajiban spiritual, tetapi juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan mengalokasikan dana fidyah untuk proyek-proyek yang ramah lingkungan, umat Muslim dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Salah satu cara untuk memanfaatkan fidyah adalah dengan mendukung inisiatif penanaman pohon. Penanaman pohon tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies. Selain itu, dana fidyah dapat digunakan untuk program pengelolaan sampah yang efektif, yang bertujuan mengurangi limbah dan meningkatkan daur ulang. Pendidikan lingkungan juga merupakan aspek penting. Dengan menggunakan fidyah untuk mendukung program pendidikan tentang keberlanjutan, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang mengajarkan tanggung jawab terhadap bumi. Dengan demikian, fidyah dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan keberlanjutan lingkungan, memberikan manfaat tidak hanya bagi penerima, tetapi juga bagi ekosistem secara keseluruhan. Sumber: 1. “Islam's Perspective on Environmental Sustainability: A Conceptual Framework" - MDPI. 2. “Causes, Effects and Solutions to Environmental Degradation" - Plant With Purpose. Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani

10/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana

Zakat: Cahaya Kebaikan yang Membawa Berkah dan Keberkahan
Zakat: Cahaya Kebaikan yang Membawa Berkah dan Keberkahan
? Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki keistimewaan yang tak terhingga dalam kehidupan umat Muslim. Lebih dari sekadar kewajiban, zakat adalah cahaya kebaikan yang membawa berkah, tidak hanya bagi pemberi, tetapi juga bagi penerima. Salah satu keistimewaan zakat adalah kemampuannya untuk membersihkan harta. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103). Ayat ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk mensucikan harta dan jiwa. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim diharapkan dapat membersihkan diri dari sifat kikir dan egois, serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Zakat juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan menyalurkan zakat kepada yang berhak, kita membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Zakat itu adalah hak orang miskin atas harta orang kaya” (HR. Ahmad). Hadis ini menegaskan bahwa zakat berfungsi sebagai alat distribusi kekayaan, sehingga setiap anggota masyarakat, terutama yang kurang mampu, dapat merasakan manfaat dari harta yang dimiliki orang lain. Keistimewaan lain dari zakat adalah sebagai bentuk investasi akhirat. Dalam Al-Qur'an, Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang menunaikan zakat. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir terdapat seratus biji” (QS. Al-Baqarah: 261). Ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya memberikan manfaat di dunia, tetapi juga akan mendatangkan pahala yang besar di akhirat. Zakat juga dapat meningkatkan rasa syukur dan kepuasan batin. Dengan menyadari bahwa harta yang dimiliki adalah titipan Allah, dan dengan menyalurkan sebagian dari harta tersebut kepada yang membutuhkan, seseorang akan merasa lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan. Hal ini sejalan dengan firman Allah, “Jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim: 7). Dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan jalan untuk mencapai keberkahan dan kebahagiaan. Mari kita tunaikan zakat dengan penuh keikhlasan, sehingga kita dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam masyarakat. Zakat adalah cahaya kebaikan yang akan menerangi jalan kita menuju kehidupan yang lebih baik. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Fidyah yang Tidak Diterima: Memahami Ketentuan Syariah
Fidyah yang Tidak Diterima: Memahami Ketentuan Syariah
Fidyah merupakan kompensasi yang diberikan oleh umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa, baik karena sakit, hamil, menyusui, atau alasan lainnya. Namun, tidak semua bentuk fidyah diterima dalam syariah. Memahami ketentuan ini sangat penting agar fidyah yang dibayarkan sesuai dengan prinsip Islam. Salah satu ketentuan utama adalah bahwa fidyah harus diberikan kepada mustahik yang berhak, yaitu orang-orang yang membutuhkan. Jika fidyah disalurkan kepada orang yang tidak berhak, maka fidyah tersebut dianggap tidak sah. Selain itu, fidyah juga tidak boleh diberikan dalam bentuk uang, melainkan harus berupa makanan pokok atau bahan makanan yang cukup untuk satu hari. Larangan lain terkait fidyah adalah memberikan fidyah setelah waktu yang ditentukan. Fidyah harus dibayarkan segera setelah seseorang tidak dapat berpuasa, dan tidak boleh ditunda hingga waktu yang tidak jelas. Dengan memahami ketentuan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa fidyah yang mereka bayar diterima dan sesuai dengan syariah. Sumber: 1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2023). "Panduan Fidyah dalam Islam." 2. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2:184-185). 3. Rahman, A. (2022). "Fidyah dalam Perspektif Hukum Islam." Jurnal Hukum Islam. Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana Editor: M. Kausari Kaidani

10/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana

Zakat dan Pajak: Memahami Perbedaan dan Keterkaitannya
Zakat dan Pajak: Memahami Perbedaan dan Keterkaitannya
Zakat dan pajak adalah dua istilah yang sering dibicarakan dalam konteks keuangan dan sosial. Meskipun keduanya memiliki tujuan untuk mendukung masyarakat, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam hal tujuan, pelaksanaan, dan prinsip yang mendasarinya. Artikel ini akan membahas perbedaan antara zakat dan pajak, serta bagaimana keduanya dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Zakat adalah kewajiban agama bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Zakat dibayarkan dari harta yang dimiliki, seperti uang, emas, perak, dan hasil pertanian, dengan persentase tertentu. Misalnya, zakat mal biasanya dikenakan sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab (batas minimum harta yang wajib dizakati). Zakat fitrah, di sisi lain, adalah zakat yang dikeluarkan menjelang Idul Fitri dan biasanya berupa makanan pokok. Sementara itu, pajak adalah kewajiban yang dikenakan oleh pemerintah kepada warganya untuk membiayai berbagai program dan layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan keamanan. Pajak dapat dikenakan atas penghasilan, properti, dan barang dan jasa. Berbeda dengan zakat, pajak tidak memiliki dasar agama dan bersifat wajib bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan. Salah satu perbedaan utama antara zakat dan pajak adalah tujuan dan prinsip yang mendasarinya. Zakat memiliki tujuan spiritual dan sosial, yaitu untuk membersihkan harta dan membantu sesama, terutama mereka yang termasuk dalam delapan asnaf penerima zakat. Pajak, di sisi lain, lebih bersifat administratif dan bertujuan untuk mendukung fungsi pemerintah dan pembangunan negara. Meskipun terdapat perbedaan, zakat dan pajak dapat saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat dapat menjadi sumber dana yang signifikan untuk membantu mereka yang membutuhkan, sementara pajak menyediakan dana untuk program-program publik yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, pemerintah dapat berkolaborasi dengan lembaga zakat untuk memastikan bahwa dana zakat digunakan secara efektif dan tepat sasaran. Di Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berperan penting dalam pengelolaan zakat. BAZNAS bertugas untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mengelola zakat agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan adanya lembaga seperti BAZNAS, masyarakat dapat lebih mudah menunaikan kewajiban zakat mereka dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dalam kesimpulannya, zakat dan pajak adalah dua instrumen yang penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Meskipun memiliki perbedaan dalam tujuan dan pelaksanaan, keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan memahami perbedaan dan keterkaitan antara zakat dan pajak, kita dapat lebih bijak dalam menunaikan kewajiban kita sebagai warga negara dan sebagai umat Muslim. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Zakat dan Investasi: Menyeimbangkan Kewajiban dan Pertumbuhan Keuangan
Zakat dan Investasi: Menyeimbangkan Kewajiban dan Pertumbuhan Keuangan
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Di sisi lain, investasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan kekayaan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Namun, bagaimana hubungan antara zakat dan investasi? Zakat dikenakan atas harta yang dimiliki, termasuk hasil dari investasi. Oleh karena itu, setiap Muslim yang berinvestasi harus memperhatikan kewajiban zakat atas harta yang diperoleh dari investasi tersebut. Zakat biasanya dihitung sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab, yaitu batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakat. Dalam konteks investasi, zakat harus dikeluarkan dari keuntungan yang diperoleh, baik itu dari saham, properti, maupun instrumen investasi lainnya. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para investor adalah bagaimana mengelola zakat tanpa mengganggu pertumbuhan investasi. Penting untuk diingat bahwa zakat bukanlah pengeluaran yang merugikan, melainkan kewajiban yang membawa berkah. Dengan menunaikan zakat, seorang investor tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perencanaan zakat yang baik harus menjadi bagian dari strategi investasi. Investasi yang dilakukan dengan niat yang baik dan sesuai dengan prinsip syariah dapat memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Dalam hal ini, zakat dapat dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab sosial seorang investor. Dengan menyalurkan zakat kepada lembaga zakat yang terpercaya, investor dapat memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Selain itu, banyak lembaga zakat yang juga menawarkan program investasi sosial, di mana dana zakat digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) atau proyek-proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan cara ini, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Dalam kesimpulannya, zakat dan investasi adalah dua aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami hubungan antara keduanya, kita dapat menyeimbangkan kewajiban zakat dengan pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Menunaikan zakat dari hasil investasi bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Mari kita jadikan zakat sebagai bagian integral dari strategi investasi kita, sehingga kita dapat meraih keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah

10/03/2025 | admin

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat