WhatsApp Icon
Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 Salurkan Donasi Bencana Aceh dan Sumatera Melalui BAZNAS Kota Yogyakarta

 

Yogyakarta — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Paguyuban Tamtama TNI Angkatan Udara Angkatan 20 Tahun 1986. Paguyuban tersebut menyalurkan donasi kemanusiaan sebesar Rp 9.000.000 untuk membantu para korban bencana banjir yang melanda wilayah Aceh dan beberapa daerah di Sumatera. Donasi tersebut disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta sebagai lembaga resmi pengelola dana zakat, infak, dan sedekah.

 

 

Bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas warga, serta menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak. Menyikapi kondisi tersebut, Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 tergerak untuk turut serta meringankan beban para korban melalui penggalangan dan penyaluran dana bantuan.

BAZNAS Kota Yogyakarta menyambut baik dan mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan oleh Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986. Donasi yang disalurkan ini merupakan wujud nyata solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara yang tengah menghadapi musibah. Dana bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir melalui mekanisme penyaluran yang transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Melalui penyaluran donasi ini, diharapkan para korban banjir di Aceh dan Sumatera dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan mendesak, seperti kebutuhan pangan, kesehatan, dan pemulihan pascabencana. Bantuan yang diberikan tidak hanya bernilai materi, tetapi juga menjadi penyemangat bagi para korban agar tetap kuat dan bangkit menghadapi cobaan.

BAZNAS Kota Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus menjadi jembatan kebaikan antara para donatur dan masyarakat yang membutuhkan. Kepercayaan yang diberikan oleh Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 menjadi amanah yang akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. BAZNAS akan memastikan bahwa bantuan sampai kepada pihak-pihak yang benar-benar membutuhkan.
Sinergi antara BAZNAS dan berbagai elemen masyarakat, termasuk paguyuban dan komunitas, merupakan kekuatan besar dalam menghadirkan solusi atas persoalan kemanusiaan. Kepedulian kolektif seperti ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan persaudaraan masih kuat tertanam dalam kehidupan bermasyarakat.

BAZNAS Kota Yogyakarta mengajak masyarakat luas untuk terus menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi saudara-saudara yang terdampak bencana alam. Partisipasi dalam bentuk zakat, infak, dan sedekah merupakan langkah nyata dalam membantu meringankan beban mereka yang sedang tertimpa musibah.

Dengan adanya donasi dari Paguyuban Tamtama AU Angkatan 20 Tahun 1986 sebesar Rp 9.000.000 ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk ikut berbagi dan menyalurkan bantuan melalui lembaga resmi. Semoga setiap kebaikan yang diberikan menjadi amal jariyah dan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT, serta membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.

 

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

 

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

24/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Langitkan Doa untuk Sumatera, Kader Hafidz dan Kader Remaja Masjid BAZNAS Kota Yogyakarta Gelar Majelis Dzikir dan Doa

YOGYAKARTA — Kepedulian dan empati terhadap saudara-saudara yang terdampak musibah bencana di Sumatera terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta menggelar Majelis Dzikir dan Doa sebagai bentuk ikhtiar batin dan solidaritas kemanusiaan. Kegiatan ini berlangsung khusyuk pada Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Ula 1447 H) bertempat di Aula 1 Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.

 

Rangkaian majelis dzikir dan doa diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan oleh 165 anak-anak penerima beasiswa kader hafidz dan kader remaja masjid BAZNAS Kota Yogyakarta. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menyelimuti ruangan saat para peserta melangitkan doa, memohon pertolongan dan keselamatan bagi masyarakat Sumatera yang tengah diuji oleh bencana alam.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Ahmad Sidqi, beserta jajaran pimpinan Kemenag Kota Yogyakarta. Turut hadir pula Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin, yang mendampingi jalannya kegiatan. Majelis dzikir dan doa tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama Republik Indonesia, sehingga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa doa merupakan kekuatan utama umat dalam menghadapi berbagai ujian. Ia mengapresiasi keterlibatan anak-anak kader hafidz dan remaja masjid yang sejak dini telah dibina untuk mencintai Al-Qur’an dan memiliki kepekaan sosial. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga menanamkan nilai empati dan kepedulian terhadap sesama.

Majelis dzikir dan doa untuk Sumatera tidak hanya dilaksanakan oleh kader binaan BAZNAS Kota Yogyakarta. Secara serentak, kegiatan serupa juga diselenggarakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Yogyakarta, serta siswa sekolah mulai dari jenjang TK hingga SD. Hal ini menjadi wujud nyata bahwa kepedulian terhadap korban bencana telah menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat Kota Yogyakarta.

Selain melalui doa, kepedulian tersebut juga diwujudkan dalam bentuk penggalangan sedekah uang dan barang yang dihimpun dari pegawai, siswa, dan masyarakat umum. BAZNAS Kota Yogyakarta dipercaya sebagai lembaga resmi untuk menghimpun dan menyalurkan bantuan tersebut agar tepat sasaran dan akuntabel.

Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin, menyampaikan bahwa hingga Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Akhir 1447 H), total sedekah uang yang berhasil dihimpun mencapai Rp1,1 miliar, serta bantuan barang lebih dari 3 ton. Dari jumlah tersebut, pada tahap pertama telah disalurkan sedekah uang sebesar Rp900 juta dan bantuan barang sebanyak 2,4 ton.

“Bantuan tahap pertama telah diserahkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, didampingi Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dan BAZNAS dalam memastikan bantuan segera diterima oleh masyarakat terdampak,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan amanah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta. “Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan pahala atas sedekah yang telah ditunaikan, serta memberikan ketabahan dan kesabaran kepada saudara-saudara kita di Sumatera dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

BAZNAS Kota Yogyakarta terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan melalui zakat, infak, dan sedekah. Informasi dan layanan pembayaran zakat dapat diakses melalui laman resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 

Dengan sinergi antara doa, kepedulian, dan aksi nyata, Kota Yogyakarta kembali menunjukkan semangat gotong royong dan kemanusiaan yang menjadi kekuatan bersama dalam membantu saudara-saudara sebangsa yang tengah dilanda musibah.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

23/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Baznas Kota Yogyakarta Raih Juara 2 MHQ SD pada T FEST 2025

YOGYAKARTA — Kabar membanggakan kembali datang dari dunia pendidikan Al-Qur’an di Kota Yogyakarta. Salah satu kader binaan Baznas Kota Yogyakarta, Abdurrahman Rafa Bilfaqih, berhasil meraih Juara 2 dalam Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat Sekolah Dasar pada ajang T FEST 2025. Perlombaan tersebut diselenggarakan di Sekolah Teladan Yogyakarta pada 20 Desember 2025.

 

Abdurrahman Rafa Bilfaqih mengikuti lomba pada kategori MHQ SD kelas (1, 2, dan 3), yang mempertemukan peserta-peserta terbaik dari berbagai sekolah dasar. Kompetisi ini menuntut kemampuan hafalan Al-Qur’an yang kuat, ketepatan tajwid, kelancaran bacaan, serta ketenangan dan adab saat melantunkan ayat suci di hadapan dewan juri.

Dalam penampilannya, Rafa menunjukkan kemampuan yang mengesankan. Dengan suara yang mantap dan bacaan yang tartil, ia mampu menyelesaikan setiap sesi hafalan dengan baik. Meskipun usianya masih belia, Rafa tampil penuh percaya diri dan fokus, mencerminkan hasil dari proses pembinaan dan latihan yang konsisten. Atas penampilannya tersebut, dewan juri menetapkan Rafa sebagai peraih Juara 2 dalam kategori MHQ SD kelas (1, 2, dan 3).

Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Baznas Kota Yogyakarta, yang selama ini aktif melakukan pembinaan terhadap anak-anak dan pelajar melalui berbagai program pendidikan keagamaan. Baznas Kota Yogyakarta menilai capaian tersebut sebagai bukti bahwa pembinaan yang berkelanjutan dapat melahirkan generasi Qur’ani yang berprestasi sejak usia dini.

Perwakilan Baznas Kota Yogyakarta menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Abdurrahman Rafa Bilfaqih. Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian individu, tetapi juga menjadi motivasi bagi kader-kader lainnya untuk terus mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. “Prestasi di bidang tahfidz adalah investasi jangka panjang bagi umat. Anak-anak yang dekat dengan Al-Qur’an diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Ajang T FEST 2025 sendiri merupakan kegiatan yang digagas oleh Sekolah Teladan Yogyakarta sebagai wadah pengembangan potensi siswa, baik dalam aspek akademik maupun karakter. Melalui lomba-lomba bernuansa edukatif dan religius, T FEST diharapkan mampu menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan pelajar.

Pihak Sekolah Teladan Yogyakarta menyatakan bahwa lomba MHQ menjadi salah satu cabang yang mendapat perhatian khusus, karena tidak hanya menguji kemampuan hafalan, tetapi juga membentuk kedisiplinan, kesabaran, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Keikutsertaan peserta dari berbagai latar belakang sekolah turut menambah semarak dan kualitas kompetisi.

Keberhasilan Abdurrahman Rafa Bilfaqih meraih Juara 2 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya di Kota Yogyakarta. Dengan dukungan orang tua, sekolah, serta lembaga seperti Baznas Kota Yogyakarta, pembinaan generasi Qur’ani diharapkan dapat terus berkembang dan melahirkan lebih banyak prestasi di masa mendatang.

 

Baznas Kota Yogyakarta pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program pendidikan Al-Qur’an, sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia yang unggul secara intelektual dan spiritual. Prestasi yang diraih Rafa menjadi salah satu bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga, sekolah, dan keluarga mampu menghasilkan generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
KORPRI Kota Yogyakarta Serahkan Bantuan Sedekah Uang untuk Bencana Sumatera Melalui BAZNAS Kota Yogyakarta.

YOGYAKARTA — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Yogyakarta. Melalui kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta, KORPRI menyalurkan bantuan sedekah uang untuk membantu warga terdampak bencana alam di wilayah Sumatera. Bantuan tersebut diserahkan secara resmi pada Senin, 22 Desember 2025 atau bertepatan dengan 2 Rajab 1447 Hijriah, bertempat di Ruang Rapat Pandu Sekretariat Daerah (Setda) Kota Yogyakarta.

 

Sedekah uang sebesar Rp11.577.303 diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, MM, dan diterima oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS didampingi oleh Wakil Ketua II Drs. Abd. Samik, Wakil Ketua III M. Iqbal, SE, serta Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Misbahrudin.

Penyerahan bantuan ini menjadi wujud nyata solidaritas aparatur sipil negara (ASN) Kota Yogyakarta terhadap saudara-saudara yang tengah mengalami musibah bencana alam. Bantuan sedekah uang yang dihimpun dari para anggota KORPRI diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak, baik untuk kebutuhan darurat maupun pemulihan pascabencana.

Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, H. Syamsul Azhari, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kepedulian terhadap korban bencana di Sumatera merupakan bentuk empati bersama yang juga didorong oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Ia menjelaskan bahwa Wali Kota Yogyakarta telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengimbau kepada seluruh pegawai dan masyarakat untuk turut membantu warga terdampak bencana.

“Melalui surat edaran tersebut, masyarakat dan ASN dapat menyalurkan bantuan dalam bentuk sedekah uang maupun barang, yang seluruhnya dihimpun dan disalurkan melalui BAZNAS Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Syamsul Azhari juga memaparkan capaian penghimpunan bantuan yang telah dilakukan. Hingga Jumat, 19 Desember 2025 (28 Jumadil Akhir 1447 H), BAZNAS Kota Yogyakarta berhasil menghimpun sedekah uang sebesar Rp1,1 miliar serta bantuan barang lebih dari 3 ton. Dari jumlah tersebut, pada tahap pertama telah disalurkan sedekah uang sebesar Rp900 juta dan bantuan barang sebanyak 2,4 ton kepada warga terdampak bencana di Sumatera.

Penyaluran tahap pertama tersebut diserahkan secara langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, didampingi Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan bantuan sampai kepada pihak yang membutuhkan secara tepat sasaran.

Lebih lanjut, Syamsul Azhari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan penyaluran sedekah melalui BAZNAS Kota Yogyakarta, termasuk KORPRI Kota Yogyakarta. Menurutnya, amanah tersebut akan dikelola dan disalurkan secara profesional, transparan, dan akuntabel.

“Atas nama BAZNAS Kota Yogyakarta, kami mengucapkan terima kasih atas amanah yang telah diberikan. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan dan pahala atas sedekah yang ditunaikan,” ujarnya.

Ia juga mendoakan agar masyarakat terdampak bencana di Sumatera diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi ujian. Sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat ini diharapkan dapat terus terjaga, sehingga semangat gotong royong dan kepedulian sosial dapat menjadi kekuatan bersama dalam menghadapi berbagai musibah.

 

BAZNAS Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan melalui penyaluran zakat, infak, dan sedekah. Informasi dan layanan pembayaran zakat dapat diakses melalui laman resmi BAZNAS Kota Yogyakarta.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

 

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1
Kader Baznas Kota Yogyakarta Raih Juara 2 Lomba Tahfidz SMP pada Teladan Festival 2025

YOGYAKARTA — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh generasi muda Yogyakarta. Syakira Azka Nabila, siswi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), berhasil meraih Juara 2 Lomba Tahfidz tingkat SMP dalam ajang Teladan Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Sekolah Teladan Yogyakarta, pada 20 Desember 2025. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa semangat menghafal Al-Qur’an di kalangan pelajar terus tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

Teladan Festival 2025 merupakan ajang tahunan yang digelar sebagai wadah pengembangan potensi akademik dan karakter peserta didik, khususnya dalam bidang keislaman. Salah satu cabang lomba yang menjadi perhatian utama adalah lomba tahfidz Al-Qur’an, yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai SMP di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Para peserta diuji tidak hanya dari segi hafalan, tetapi juga ketepatan tajwid, kelancaran, serta adab dalam membaca Al-Qur’an.

Syakira Azka Nabila tampil dengan penuh ketenangan dan kepercayaan diri. Di hadapan dewan juri, ia mampu melantunkan hafalan Al-Qur’an dengan baik dan lancar. Meskipun harus bersaing ketat dengan peserta lain yang memiliki kemampuan luar biasa, Syakira berhasil menunjukkan performa terbaiknya hingga akhirnya dinobatkan sebagai Juara 2.

Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta. Baznas Kota Yogyakarta menilai prestasi tersebut sejalan dengan upaya pembinaan generasi Qur’ani yang selama ini terus didorong melalui berbagai program pendidikan, beasiswa, dan pendampingan bagi pelajar berprestasi.

Perwakilan Baznas Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa prestasi Syakira tidak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk mencintai Al-Qur’an. “Lomba tahfidz bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai keimanan, kedisiplinan, dan akhlak mulia sejak usia dini,” ujarnya.

Baznas Kota Yogyakarta selama ini aktif mendukung kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada penguatan karakter religius generasi muda. Melalui sinergi dengan lembaga pendidikan, Baznas berharap dapat melahirkan lebih banyak pelajar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kuat.

Sementara itu, pihak Sekolah Teladan Yogyakarta selaku penyelenggara menyampaikan bahwa Teladan Festival 2025 dirancang sebagai ruang apresiasi dan aktualisasi bagi siswa. Dengan mengangkat tema keteladanan, festival ini diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok muda yang berprestasi, berakhlak, dan siap menjadi teladan di lingkungan masing-masing.

Prestasi yang diraih Syakira Azka Nabila diharapkan menjadi motivasi bagi pelajar lainnya untuk terus mengembangkan potensi diri, khususnya dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an. Dengan dukungan keluarga, sekolah, serta lembaga seperti Baznas Kota Yogyakarta, generasi muda diharapkan mampu tumbuh menjadi generasi yang cerdas, beriman, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

 

Teladan Festival 2025 pun ditutup dengan penuh semangat dan optimisme, menandai komitmen bersama dalam mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi dan berakhlak mulia di Kota Yogyakarta.

 


Mari ikut ambil bagian dalam menghadirkan lebih banyak senyum dan harapan.

Tunaikan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Yogyakarta:

https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

 

#MariMemberi #ZakatInfakSedekah #BAZNASYogyakarta #BahagianyaMustahiq #TentramnyaMuzaki #AmanahProfesionalTransparan

22/12/2025 | Kontributor: Admin Bidang 1

Berita Terbaru

Hikmah dan Tata Cara I’tikaf di Bulan Ramadhan
Hikmah dan Tata Cara I’tikaf di Bulan Ramadhan
Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang I’tikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan, terutama di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Ibadah ini dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan menghindari kesibukan duniawi. I’tikaf memiliki keutamaan besar karena merupakan amalan yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah meninggalkannya, terutama di bulan Ramadhan. Dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: "Rasulullah SAW melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. Kemudian istri-istrinya melakukan i’tikaf setelah beliau wafat." (HR. Al-Bukhari No. 2026 dan Muslim No. 1172) Tata Cara I’tikaf Sesuai Sunnah 1. Niat I’tikaf Seperti ibadah lainnya, i’tikaf harus diawali dengan niat yang ikhlas hanya untuk Allah SWT. Niat ini tidak perlu diucapkan secara lisan, tetapi cukup di dalam hati. Nabi SAW bersabda:"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (HR. Al-Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907) 2. Berdiam Diri di Masjid I’tikaf harus dilakukan di masjid, sebagaimana firman Allah SWT: "Janganlah kamu mencampuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid." (QS. Al-Baqarah: 187) Para ulama sepakat bahwa i’tikaf harus dilakukan di masjid, terutama masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah agar pelaksanaan shalat fardhu tetap terjaga. 3. Memperbanyak Ibadah Saat i’tikaf, seseorang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti: · Membaca Al-Qur’an · Shalat sunnah · Berzikir dan beristighfar · Berdoa, terutama di malam Lailatul Qadar · Merenungi makna kehidupan dan mendekatkan diri kepada Allah 4. Menghindari Perbuatan yang Tidak Perlu Orang yang beri’tikaf harus menjauhi perbuatan yang bisa mengurangi pahala i’tikaf, seperti: · Berbicara sia-sia atau gosip · Menghabiskan waktu dengan hal duniawi yang tidak bermanfaat · Meninggalkan masjid tanpa alasan yang diperbolehkan 5. Tidak Keluar dari Masjid Kecuali untuk Keperluan Darurat Selama i’tikaf, seseorang tidak boleh keluar dari masjid kecuali untuk keperluan yang diperbolehkan, seperti: · Buang hajat · Mandi atau berwudhu · Makan jika tidak ada makanan di dalam masjid Jika seseorang keluar dari masjid tanpa alasan yang dibolehkan, maka i’tikafnya batal. 6. Waktu Pelaksanaan I’tikaf I’tikaf dapat dilakukan kapan saja, tetapi yang paling utama adalah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah SAW senantiasa beri’tikaf pada waktu tersebut dengan harapan mendapatkan malam Lailatul Qadar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:"Rasulullah SAW melakukan i’tikaf pada setiap Ramadhan selama sepuluh hari. Pada tahun wafatnya, beliau melakukan i’tikaf selama dua puluh hari." (HR. Al-Bukhari No. 2040) Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Hikmah I’tikaf 1. Menjauhkan Diri dari Kesibukan Duniawi I’tikaf memberikan kesempatan bagi seorang muslim untuk menjauhkan diri dari hiruk-pikuk dunia dan fokus hanya kepada Allah SWT. Ini adalah waktu terbaik untuk refleksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah. 2. Meningkatkan Kualitas Ibadah Dalam i’tikaf, seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk membaca Al-Qur’an, berzikir, dan shalat malam. Ini membantu meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 3. Mempersiapkan Diri untuk Malam Lailatul Qadar I’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dalam mencari Lailatul Qadar. Malam ini lebih baik daripada seribu bulan, sehingga sangat dianjurkan untuk mengisinya dengan ibadah. Allah SWT berfirman:"Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3) 4. Melatih Kesabaran dan Kesungguhan dalam Beribadah I’tikaf membutuhkan kesabaran dan komitmen. Seseorang harus menahan diri dari gangguan duniawi dan berusaha memaksimalkan ibadahnya. Ini adalah latihan spiritual yang sangat berharga. 5. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW Melakukan i’tikaf berarti mengikuti jejak Rasulullah SAW yang senantiasa melaksanakannya setiap tahun. Ini adalah bukti cinta kita kepada Nabi dan keinginan untuk menjalankan sunnahnya. 6. Meningkatkan Hubungan dengan Allah SWT I’tikaf adalah momen untuk memperbaiki hubungan dengan Allah. Dengan lebih banyak beribadah dan berdoa, seseorang akan merasakan ketenangan hati dan kedekatan yang lebih dalam dengan-Nya. I’tikaf adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dengan niat yang ikhlas dan tata cara yang benar, seseorang dapat memperoleh banyak manfaat seperti meningkatkan kualitas ibadah, menjauhkan diri dari duniawi, dan meraih malam Lailatul Qadar. Hikmah dari i’tikaf sangatlah besar, di antaranya adalah memperkuat hubungan dengan Allah, melatih kesabaran, dan meneladani sunnah Rasulullah SAW. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menjalankan i’tikaf dan Allah menerima amal ibadah kita. Aamiin. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA22/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Bagaimana Strategi Umat Islam Menghadapi Genosida di Palestina
Bagaimana Strategi Umat Islam Menghadapi Genosida di Palestina
Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Genosida di Palestina adalah salah satu tragedi kemanusiaan terbesar abad ini. Rakyat Palestina telah mengalami penderitaan yang luar biasa selama puluhan tahun akibat penjajahan, pendudukan, dan kebijakan apartheid yang diterapkan oleh Israel. Umat Islam di seluruh dunia tidak bisa tinggal diam melihat saudara-saudara mereka di Palestina terus menerus menjadi korban ketidakadilan. Memahami Genosida di Palestina Genosida di Palestina bukanlah sebuah istilah yang berlebihan. Menurut Konvensi Genosida PBB tahun 1948, genosida didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama. Tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, seperti pembunuhan massal, pengusiran paksa, penghancuran rumah dan infrastruktur, serta pembatasan akses terhadap sumber daya dasar seperti air dan makanan, memenuhi kriteria genosida. Sejak tahun 1948, lebih dari 700.000 warga Palestina diusir dari tanah mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba (bencana). Hingga hari ini, jutaan pengungsi Palestina hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di kamp-kamp pengungsian. Di Tepi Barat dan Gaza, rakyat Palestina hidup di bawah pendudukan militer Israel yang represif. Gaza, khususnya, telah menjadi "penjara terbesar di dunia" akibat blokade yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Strategi Umat Islam Menghadapi Genosida di Palestina Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi Langkah pertama dalam menghadapi genosida di Palestina adalah meningkatkan kesadaran umat Islam tentang situasi yang sebenarnya terjadi. Banyak umat Islam yang belum sepenuhnya memahami sejarah dan akar masalah konflik Palestina-Israel. Oleh karena itu, penting untuk menyebarkan informasi yang akurat dan kredibel tentang penderitaan rakyat Palestina. Menggunakan Media Sosial Media sosial adalah alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi. Umat Islam dapat menggunakan platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook untuk membagikan berita, video, dan artikel tentang Palestina. Mengadakan Seminar dan Diskusi Masjid, sekolah, dan universitas dapat menjadi tempat untuk mengadakan seminar dan diskusi tentang Palestina. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran umat Islam tentang pentingnya mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menerbitkan Buku dan Artikel Para ulama, cendekiawan, dan penulis dapat menerbitkan buku dan artikel yang membahas sejarah, hukum internasional, dan solusi untuk konflik Palestina-Israel. Solidaritas Global Solidaritas global adalah kunci untuk menghentikan genosida di Palestina. Umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bentuk Koalisi Internasional Umat Islam dapat membentuk koalisi internasional dengan organisasi-organisasi hak asasi manusia, gereja, dan kelompok-kelompok lain yang peduli terhadap keadilan. Koalisi ini dapat melakukan tekanan politik dan ekonomi terhadap Israel. Kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Kampanye BDS adalah gerakan global yang bertujuan untuk memboikot produk-produk Israel, menarik investasi dari perusahaan yang mendukung pendudukan Israel, dan menerapkan sanksi terhadap Israel. Umat Islam dapat mendukung kampanye ini dengan tidak membeli produk Israel dan mendorong pemerintah mereka untuk menerapkan sanksi. Demonstrasi dan Aksi Damai Demonstrasi dan aksi damai adalah cara efektif untuk menunjukkan solidaritas dan menarik perhatian media internasional. Umat Islam dapat mengadakan aksi damai di depan kedutaan besar Israel dan PBB. Dukungan Politik dan Diplomasi Umat Islam harus menggunakan pengaruh politik dan diplomasi untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Mendorong Pemerintah untuk Mengambil Sikap Umat Islam dapat mendorong pemerintah mereka untuk mengambil sikap tegas terhadap Israel. Ini termasuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel, mendukung resolusi PBB yang mengutuk Israel, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. Menggunakan Forum Internasional Umat Islam dapat menggunakan forum internasional seperti PBB, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Uni Eropa untuk mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina. Ini termasuk mendorong pengakuan internasional terhadap negara Palestina dan menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Bantuan Kemanusiaan Rakyat Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup di tengah penjajahan dan blokade. Umat Islam dapat memberikan bantuan kemanusiaan melalui berbagai cara. Donasi Umat Islam dapat memberikan donasi kepada organisasi-organisasi kemanusiaan yang bekerja di Palestina, seperti Palang Merah Internasional, UNRWA, Baznas Kota Yogyakarta, dan sebagainya. Pengiriman Bantuan Medis Umat Islam dapat mengirimkan bantuan medis, seperti obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga medis, ke Palestina. Ini sangat penting mengingat kondisi kesehatan yang buruk di Gaza dan Tepi Barat. Pembangunan Infrastruktur Umat Islam dapat membantu membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel, seperti rumah, sekolah, dan rumah sakit. Perjuangan Hukum dan Advokasi Umat Islam dapat menggunakan jalur hukum dan advokasi untuk menuntut keadilan bagi rakyat Palestina. Mengajukan Kasus ke Mahkamah Internasional Umat Islam dapat mendorong pemerintah dan organisasi internasional untuk mengajukan kasus pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel ke Mahkamah Internasional. Advokasi di Tingkat Nasional Umat Islam dapat melakukan advokasi di tingkat nasional untuk mendorong pemerintah mereka mengakui negara Palestina dan menuntut pertanggungjawaban Israel. Epilog Genosida di Palestina adalah tanggung jawab bersama umat Islam di seluruh dunia. Kita tidak bisa tinggal diam melihat saudara-saudara kita di Palestina menderita. Dengan meningkatkan kesadaran, membangun solidaritas global, melakukan tekanan politik dan ekonomi, memberikan bantuan kemanusiaan, dan menggunakan jalur hukum, umat Islam dapat berkontribusi dalam menghentikan genosida di Palestina. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua dalam perjuangan ini. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA22/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Tadabbur Surah Al-Buruj dan Relevansinya dengan Palestina
Tadabbur Surah Al-Buruj dan Relevansinya dengan Palestina
Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Surah Al-Buruj adalah surah ke-85 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 22 ayat. Surah ini berisi kisah tentang orang-orang beriman yang menghadapi ujian berat karena mempertahankan keimanan mereka. Kisah tersebut sangat relevan dengan penderitaan rakyat Palestina saat ini, yang menghadapi penindasan dan kezaliman. Tadabbur Surah Al-Buruj Sumpah Allah atas Langit dan Gugusan Bintang (Ayat 1-3) Allah SWT berfirman: "Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, demi hari yang dijanjikan, demi yang menyaksikan dan yang disaksikan." (QS. Al-Buruj: 1-3) Ayat ini menegaskan bahwa Allah bersumpah dengan langit yang memiliki bintang-bintang, hari kiamat yang dijanjikan, serta segala peristiwa yang disaksikan dan menjadi saksi. Ini menandakan bahwa apa yang akan disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya adalah sesuatu yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Kisah Ashhabul Ukhdud (Ayat 4-10) "Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (yang berapi), yang mempunyai kayu bakar (yang banyak), ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman." (QS. Al-Buruj: 4-7) Ashhabul Ukhdud adalah sekelompok penguasa zalim yang membakar orang-orang beriman hidup-hidup hanya karena mereka beriman kepada Allah SWT. Mereka melakukan kejahatan ini dengan kesadaran penuh dan tanpa belas kasihan. Kisah ini memberikan pesan bahwa orang-orang yang beriman akan selalu menghadapi ujian dan penindasan. Janji Allah bagi Orang Beriman (Ayat 11-14) "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Buruj: 11) Allah SWT memberikan kepastian bahwa meskipun orang beriman mengalami penderitaan di dunia, balasan mereka di akhirat adalah surga yang kekal. Ini menjadi sumber ketenangan bagi mereka yang sedang menghadapi cobaan. Relevansi dengan Palestina Saat Ini Penindasan terhadap Orang-orang Beriman Kisah Ashhabul Ukhdud memiliki kemiripan dengan apa yang terjadi di Palestina. Penduduk Palestina menghadapi kekejaman, pembunuhan massal, dan pengusiran dari tanah mereka. Penjajahan dan blokade yang mereka alami mencerminkan kezaliman yang dilakukan penguasa terhadap orang-orang beriman. Bahkan, dalam beberapa kasus, serangan udara dan blokade menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan bagi rakyat Palestina, termasuk anak-anak dan wanita yang tidak berdosa. Seperti dalam kisah Ashhabul Ukhdud, para penjajah juga menyaksikan penderitaan rakyat Palestina dengan keangkuhan dan tanpa rasa belas kasihan. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Kesabaran dan Keteguhan Iman Orang-orang Palestina tetap teguh dalam perjuangan mereka meskipun menghadapi tekanan luar biasa. Sama seperti Ashhabul Ukhdud yang tetap beriman meskipun disiksa, rakyat Palestina juga mempertahankan hak mereka dengan penuh keberanian. Kesabaran mereka adalah bukti bahwa ketidakadilan tidak akan bertahan selamanya. Allah telah menjanjikan balasan bagi mereka yang bertahan di jalan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Kemenangan Orang-orang yang Terzalimi Seperti yang dijanjikan dalam Surah Al-Buruj, Allah akan menolong hamba-Nya yang sabar dan tetap berpegang teguh pada keimanan. Meskipun kezaliman tampak kuat, ia tidak akan bertahan selamanya. Sejarah telah menunjukkan bahwa kekuatan zalim akan runtuh pada akhirnya, dan kemenangan akan diberikan kepada mereka yang bersabar dan berjuang di jalan Allah. Hikmah dari Surah Al-Buruj l Ujian adalah Sunnatullah Setiap orang beriman akan diuji, sebagaimanaumat terdahulu mengalami ujian berat karena mempertahankan keimanannya. l Kesabaran dalam menghadapi kezaliman Kesabaran dan keteguhan iman akan membawa kemenangan, baik di dunia maupun di akhirat. l Allah tidak lalai terhadap kezaliman Meskipun kezaliman tampak kuat, Allah Maha Melihat dan akan membalas setiap ketidakadilan di waktu yang tepat. l Kemenangan adalah milik orang-orang beriman Allah telah menjanjikan surga bagi mereka yang tetap teguh dalam keimanan dan beramal saleh. Kesimpulan Surah Al-Buruj memberikan pelajaran yang sangat relevan dengan kondisi Palestina saat ini. Kisah Ashhabul Ukhdud mengajarkan bahwa kezaliman terhadap orang-orang beriman telah terjadi sejak dahulu, tetapi Allah tidak akan membiarkan ketidakadilan berlangsung selamanya. Situasi di Palestina menunjukkan bahwa perjuangan rakyat yang tertindas membutuhkan kesabaran, keteguhan iman, dan keyakinan akan janji Allah. Semoga Allah memberikan kemenangan bagi mereka yang terzalimi dan menjatuhkan hukuman bagi para penindas. Aamiin. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA22/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Dampak Invasi Darat Israel di Rafah bagi Penduduk Sipil Gaza
Dampak Invasi Darat Israel di Rafah bagi Penduduk Sipil Gaza
Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Pada 21 Maret 2025, situasi di Gaza semakin memanas setelah Israel melancarkan invasi darat besar-besaran di kota Rafah, yang terletak di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Invasi ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade, dan menimbulkan kekhawatiran serius tentang keselamatan penduduk sipil serta dampak kemanusiaan yang lebih luas. Rafah, yang sebelumnya menjadi tempat berlindung bagi ribuan pengungsi, kini menjadi pusat pertempuran sengit antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina. Latar Belakang Invasi Israel di Rafah Rafah telah menjadi salah satu titik kritis dalam konflik Israel-Gaza. Kota ini merupakan pintu masuk utama bagi bantuan kemanusiaan melalui perbatasan dengan Mesir, serta menjadi tempat tinggal bagi ribuan pengungsi yang melarikan diri dari serangan-serangan sebelumnya di utara Gaza. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Israel menuduh Rafah sebagai basis operasi utama kelompok bersenjata Palestina, termasuk Hamas, yang dianggap sebagai ancaman keamanan. Pada awal Maret 2025, Israel mengumumkan rencana untuk memperluas operasi militernya ke Rafah, dengan alasan menghancurkan infrastruktur militer Hamas dan menghentikan serangan roket yang diluncurkan dari wilayah tersebut. Invasi darat dimulai pada 20 Maret 2025, dengan pasukan Israel memasuki Rafah dari beberapa arah, didukung oleh serangan udara dan artileri. Dampak pada Penduduk Sipil Invasi darat Israel di Rafah telah menimbulkan dampak yang menghancurkan bagi penduduk sipil. Menurut laporan awal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 200 warga sipil tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka dalam 24 jam pertama invasi. Banyak korban adalah anak-anak, wanita, dan orang tua yang tidak mampu melarikan diri dari zona konflik. Rafah, yang sebelumnya menjadi tempat berlindung bagi lebih dari 500.000 pengungsi, kini menjadi zona perang. Ribuan keluarga terpaksa mengungsi untuk kedua atau ketiga kalinya, mencari perlindungan di sekolah-sekolah, masjid, dan bangunan publik lainnya. Namun, dengan infrastruktur yang sudah hancur akibat konflik sebelumnya, fasilitas-fasilitas ini tidak mampu menampung jumlah pengungsi yang terus bertambah. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Krisis Kemanusiaan yang Semakin Parah Invasi Israel di Rafah memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di Gaza. Pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin menipis, sementara akses bantuan kemanusiaan terhambat oleh pertempuran yang terus berlangsung. PBB melaporkan bahwa lebih dari 80% penduduk Gaza kini bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Rumah sakit di Rafah dan sekitarnya kewalahan menangani korban luka. Menurut Médecins Sans Frontières (MSF), banyak rumah sakit kehabisan stok obat-obatan esensial dan bahan bakar untuk generator, yang mengancam operasi medis yang menyelamatkan nyawa. Selain itu, serangan udara Israel telah menghancurkan beberapa fasilitas kesehatan, termasuk klinik dan ambulans. Reaksi Internasional Invasi Israel di Rafah telah memicu kecaman keras dari komunitas internasional. Sekretaris Jenderal PBB menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi kekerasan dan menyerukan gencatan senjata segera. Uni Eropa juga mengeluarkan pernyataan yang menuntut Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil. Namun, Israel membela tindakannya dengan alasan keamanan nasional. Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa operasi militer di Rafah diperlukan untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas dan menghentikan serangan roket yang mengancam warga Israel. Masa Depan yang Tidak Pasti Dengan invasi darat yang masih berlangsung, masa depan Gaza semakin tidak pasti. Penduduk sipil terjebak di tengah pertempuran, sementara bantuan kemanusiaan sulit diakses. Banyak ahli memperingatkan bahwa invasi ini dapat memicu gelombang pengungsian besar-besaran ke Mesir, yang dapat memperburuk ketegangan regional. Di tengah situasi yang semakin kacau, seruan untuk perdamaian dan solusi politik yang berkelanjutan semakin mendesak. Tanpa upaya serius untuk mengakhiri siklus kekerasan, Gaza akan terus menjadi wilayah yang dilanda penderitaan dan kehancuran. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA22/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Bagaimana Meraih Lailatul Qadar bagi Wanita Haid, Nifas, Musafir, dan Kondisi Uzur
Bagaimana Meraih Lailatul Qadar bagi Wanita Haid, Nifas, Musafir, dan Kondisi Uzur
Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dan kemuliaan, yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam ini dijanjikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai waktu turunnya keberkahan, ampunan, dan rahmat-Nya. Meraih lailatul qadar adalah harapan setiap muslim, terutama di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak dapat menjalankan ibadah sebagaimana biasanya, seperti wanita yang sedang haid atau nifas, orang yang sedang bepergian (musafir), atau mereka yang memiliki udzur syar’i lainnya seperti sakit. Meski begitu, mereka tetap bisa meraih keutamaan Lailatul Qadar dengan berbagai amalan yang dianjurkan. Memahami Hakikat Lailatul Qadar Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Qadr: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3). Malam ini adalah waktu turunnya rahmat dan ampunan Allah, serta kesempatan untuk memperoleh pahala dan mendekatkan diri kepada-Nya. Meskipun ibadah fisik seperti shalat dan membaca mushaf Al-Qur’an terbatas bagi wanita haid, nifas, atau musafir, mereka tetap dapat meraih keutamaan Lailatul Qadar melalui amalan-amalan lainnya. Amalan yang Dapat Dilakukan oleh Wanita Haid dan Nifas Wanita yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan melakukan ibadah yang mensyaratkan suci dari hadats besar, seperti shalat, puasa, atau menyentuh mushaf Al-Qur’an. Namun, mereka masih bisa melakukan amalan lain yang bernilai pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan: Berdzikir dan Berdoa Berdzikir adalah amalan yang ringan namun memiliki nilai pahala yang besar. Wanita haid dan nifas dapat memperbanyak dzikir, seperti membaca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), dan istighfar (Astaghfirullah). Selain itu, mereka juga dapat memanjatkan doa-doa khusus, terutama doa memohon ampunan, rahmat, dan keselamatan dunia akhirat. Salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah SAW: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.” Mendengarkan dan Mentadaburi Al-Qur’an Meskipun tidak boleh menyentuh mushaf, wanita haid dan nifas tetap dapat mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain atau melalui rekaman. Mendengarkan Al-Qur’an dengan khusyuk dan mentadaburi maknanya adalah amalan yang sangat dianjurkan, terutama di malam-malam terakhir Ramadhan. Bersedekah Bersedekah adalah amalan yang tidak terbatas oleh kondisi fisik. Wanita haid dan nifas dapat memperbanyak sedekah, baik dalam bentuk harta, makanan, atau bantuan kepada orang lain. Sedekah di bulan Ramadhan, terutama di sepuluh malam terakhir, memiliki keutamaan yang sangat besar. Memperbanyak Istighfar dan Memohon Ampunan Lailatul Qadar adalah malam pengampunan dosa. Wanita haid dan nifas dapat memanfaatkan malam ini dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Meskipun tidak bisa melaksanakan shalat, mereka tetap bisa mengharapkan ampunan dengan memperbanyak istighfar dan taubat. Amalan untuk Musafir dan yang Ber-uzur Syar’i Musafir atau orang yang memiliki udzur syar’i (seperti sakit) juga memiliki kesempatan untuk meraih Lailatul Qadar. Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan: Tetap Berusaha Ibadah Sesuai Kemampuan Musafir dan orang yang sakit tetap dianjurkan untuk beribadah sesuai kemampuannya. Misalnya, jika tidak bisa shalat berdiri, mereka bisa shalat sambil duduk atau berbaring. Jika tidak bisa berpuasa, mereka bisa menggantinya di hari lain atau membayar fidyah. Memperbanyak Doa dan Dzikir Seperti halnya wanita haid dan nifas, musafir dan orang yang berudzur juga dapat memperbanyak dzikir dan doa. Doa adalah senjata utama seorang muslim, terutama di malam-malam yang penuh berkah seperti Lailatul Qadar. Menjaga Niat dan Keikhlasan Niat yang ikhlas untuk meraih Lailatul Qadar adalah kunci utama. Meskipun secara fisik terbatas, niat yang tulus dan usaha untuk tetap beribadah akan dihargai oleh Allah SWT. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang Tips Menghidupkan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh semua orang, termasuk mereka yang berudzur syar’i, untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan: Membiasakan dengan niat dan menjaga kontinuitas amalan Menjaga niat dan amalan dalam rutinitas ini memiliki manfaat di antaranya Allah tetap mencatat kebaikan dari amalan yang telah kita jaga meski qadarallah ada kondisi yang menghalangi kita melakukan amalan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR. Bukhari, no. 2996) Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang hamba jika ia berada pada jalan yang baik dalam ibadah, kemudian ia sakit, maka dikatakan pada malaikat yang bertugas mencatat amalan, “Tulislah padanya semisal yang ia amalkan rutin jika ia tidak terikat sampai Aku melepasnya atau sampai Aku mencabut nyawanya.” (HR. Ahmad, 2: 203. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih, sedangkan sanad hadits ini hasan) I’tikaf Secara Maknawi Meskipun ada kondisi yang menghalangi beri’tikaf di masjid, ada cara untuk memperoleh keutamaan i’tikaf yaitu menyepi di rumah atau di mihrab (tempat yang dikhususkan untuk beribadah) dengan memperbanyak dzikir, amal ibadah, dan menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat. Menjaga Kualitas Ibadah Meskipun jumlah ibadah terbatas, kualitas ibadah harus dijaga. Lakukan setiap amalan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Memperbanyak Doa Khusus Lailatul Qadar Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk Lailatul Qadar: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”. (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku). Kesimpulan Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan kesempatan emas untuk meraih pahala dan ampunan Allah. Meskipun wanita haid, nifas, musafir, dan yang berudzur syar’i memiliki keterbatasan dalam beribadah, mereka tetap bisa meraih keutamaan Lailatul Qadar melalui amalan-amalan yang diperbolehkan. Kuncinya adalah niat yang ikhlas, kesungguhan disertai usaha maksimal, dan keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Mensyukuri setiap amal ibadah yang kita lakukan. Bantu Palestina dengan Berdonasi: https://kitabisa.com/campaign/yukbantupalestinasekarang *Tunaikan zakat, infaq, sedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta.https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor : Ashifuddin Fikri Writer : Nur Isnaini Masyithoh
BERITA22/03/2025 | Nur Isnaini Masyithoh
Fidyah Sebagai Bentuk Syukur atas Nikmat yang Diterima
Fidyah Sebagai Bentuk Syukur atas Nikmat yang Diterima
Fidyah merupakan salah satu ketentuan dalam syariat Islam yang menunjukkan kasih sayang dan keadilan Allah terhadap hamba-Nya. Ia menjadi solusi bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena uzur syar'i yang bersifat tetap, seperti orang lanjut usia atau mereka yang sakit kronis. Namun, lebih dari sekadar kewajiban, fidyah juga dapat dimaknai sebagai bentuk ungkapan syukur atas nikmat yang diterima. Setiap manusia dianugerahi berbagai kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, baik dalam bentuk kesehatan, rezeki, maupun kebahagiaan. Maka, membayar fidyah bukan sekadar menggugurkan tanggung jawab, tetapi juga menjadi wujud kesadaran bahwa setiap rezeki yang dimiliki sejatinya mengandung hak orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Dalam Islam, syukur tidak hanya diekspresikan dalam bentuk ucapan, tetapi juga dalam tindakan nyata. Salah satunya adalah berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Fidyah yang diberikan dalam bentuk makanan kepada fakir miskin adalah bagian dari ibadah sosial yang mampu menguatkan nilai solidaritas di tengah masyarakat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang memberi makan orang miskin di bulan Ramadan, baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut" (HR. Tirmidzi). Dengan membayar fidyah, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memperoleh keberkahan dalam hidupnya. Sebab, semakin banyak seseorang bersyukur melalui amal kebaikan, semakin Allah tambahkan nikmat dalam kehidupannya.
BERITA22/03/2025 | Putri Khodijah
Menyikapi Fidyah dalam Perspektif Ekonomi Keluarga Selama Ramadhan
Menyikapi Fidyah dalam Perspektif Ekonomi Keluarga Selama Ramadhan
Dalam setiap rumah tangga Muslim, pengelolaan keuangan selama bulan Ramadan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dengan seksama. Salah satu pengeluaran yang mungkin tidak dialami setiap individu tetapi tetap perlu mendapat perhatian adalah fidyah. Dalam konteks ekonomi keluarga, pembayaran fidyah bisa menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang bijaksana agar tidak mengganggu kebutuhan pokok lainnya. Hal ini penting mengingat fidyah bukanlah sekadar sumbangan sukarela, tetapi merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh individu yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Perencanaan yang matang dalam membayar fidyah dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan keluarga sekaligus bagi masyarakat yang menerima fidyah tersebut. Alih-alih melihat fidyah sebagai beban finansial, lebih baik menganggapnya sebagai investasi spiritual yang akan berbuah keberkahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sedekah tidak akan mengurangi harta" (HR. Muslim). Dengan memprioritaskan pembayaran fidyah dalam anggaran Ramadan, keluarga Muslim dapat menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pribadi dan berbagi dengan sesama. Selain itu, membayar fidyah juga menjadi sarana pembelajaran bagi anggota keluarga, terutama anak-anak, dalam memahami pentingnya tanggung jawab sosial serta nilai-nilai keikhlasan dalam berbagi. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA22/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Sosial di Bulan Suci
Fidyah dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Sosial di Bulan Suci
Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momentum peningkatan ibadah individu, tetapi juga momen mempererat solidaritas sosial. Dalam konteks ini, fidyah memainkan peran penting sebagai mekanisme distribusi kesejahteraan yang berorientasi pada kepentingan kaum dhuafa. Pembayaran fidyah yang dilakukan secara benar dan tepat sasaran dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial, terutama dalam membantu mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit. Dalam banyak kasus, fidyah yang diberikan kepada fakir miskin dapat meringankan beban mereka, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadan. Di sisi lain, fidyah juga menjadi bentuk nyata dari nilai kepedulian yang diajarkan dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan mereka memberikan makanan yang mereka sukai kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan" (QS. Al-Insan: 8). Ayat ini mengajarkan bahwa memberi makanan kepada mereka yang membutuhkan merupakan bagian dari ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah. Dengan membayar fidyah, seorang Muslim secara tidak langsung berperan dalam membangun rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Ini juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung, terutama di saat-saat yang penuh berkah seperti bulan Ramadan. Selain itu, fidyah juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi angka kelaparan dan malnutrisi di kalangan kelompok rentan. Dalam beberapa wilayah, masyarakat yang menerima fidyah sering kali menghadapi keterbatasan akses terhadap makanan yang layak. Oleh karena itu, distribusi fidyah yang efektif dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Penulis:Putri Khodijah Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA22/03/2025 | Putri Khodijah
Mengenal Jenis-Jenis Fidyah dan Ketentuannya
Mengenal Jenis-Jenis Fidyah dan Ketentuannya
Mengenal Jenis-Jenis Fidyah dan Ketentuannya Dalam Islam, fidyah merupakan bentuk kompensasi yang diberikan oleh seorang Muslim yang tidak mampu melaksanakan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu. Fidyah wajib dibayarkan sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan, sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Artikel ini akan membahas jenis-jenis fidyah dan ketentuannya agar dapat dipahami dengan baik. Pengertian Fidyah Fidyah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh seseorang yang tidak dapat berpuasa karena alasan yang sah menurut Islam, seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk sembuh atau lanjut usia. Pembayaran fidyah dilakukan dengan memberikan makanan kepada fakir miskin. Jenis-Jenis Fidyah Fidyah memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan kondisi seseorang yang meninggalkan puasa. Berikut adalah beberapa jenis fidyah yang umum dikenal: Fidyah untuk Orang Sakit Kronis Orang yang mengalami penyakit kronis dan tidak memiliki harapan sembuh diwajibkan membayar fidyah sebagai pengganti puasanya. Fidyah untuk Orang Lanjut Usia Lansia yang tidak mampu berpuasa karena kelemahan fisik juga diwajibkan membayar fidyah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ibadah puasa. Fidyah bagi Ibu Hamil dan Menyusui Wanita hamil atau menyusui yang khawatir terhadap kondisi diri sendiri atau bayinya diperbolehkan meninggalkan puasa dengan syarat membayar fidyah sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Fidyah untuk Orang yang Meninggal Dunia Jika seseorang meninggal dunia dan masih memiliki hutang puasa, ahli waris dapat membayarkan fidyah untuknya. Ketentuan Pembayaran Fidyah Fidyah harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam. Berikut adalah beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan: Jumlah dan Bentuk Fidyah Fidyah yang harus dibayarkan adalah memberi makan satu orang miskin per hari puasa yang ditinggalkan. Biasanya, jumlahnya setara dengan satu mud (sekitar 675 gram) makanan pokok, seperti beras atau gandum. Cara Pembayaran Fidyah Fidyah dapat diberikan dalam bentuk makanan siap saji atau bahan mentah yang cukup untuk satu kali makan. Dalam beberapa kasus, fidyah juga dapat diberikan dalam bentuk uang dengan nilai setara makanan yang dibutuhkan. Waktu Pembayaran Fidyah Sebaiknya fidyah dibayarkan sebelum bulan Ramadan berikutnya agar kewajiban dapat segera ditunaikan. Kesimpulan Fidyah adalah bentuk keringanan dalam Islam bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan yang sah. Jenis fidyah yang harus dibayarkan bergantung pada kondisi seseorang, baik karena sakit, usia lanjut, kehamilan, atau meninggal dunia. Dengan memahami ketentuan fidyah, seorang Muslim dapat menjalankan kewajibannya dengan baik dan tetap mendapatkan keberkahan dalam ibadahnya. Dengan demikian, penting untuk mengetahui jenis-jenis fidyah dan ketentuannya agar dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan sesuai dengan syariat Islam. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Fidyah dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Fidyah dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Fidyah dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental Fidyah adalah kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk berpuasa atau usia lanjut. Fidyah dibayarkan dalam bentuk pemberian makanan kepada fakir miskin, sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Dalam Islam, fidyah memiliki nilai spiritual yang besar karena mencerminkan tanggung jawab seseorang terhadap ibadah dan empati terhadap mereka yang membutuhkan. Namun, selain aspek ibadah, fidyah juga dapat dikaitkan dengan kesehatan mental, baik bagi penerima maupun pemberinya. Fidyah dan Rasa Ketenangan Batin Membayar fidyah dapat memberikan rasa ketenangan batin bagi seseorang yang tidak mampu berpuasa. Dalam banyak kasus, orang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena sakit atau kondisi kesehatan tertentu sering merasa bersalah atau terbebani secara emosional. Dengan menunaikan fidyah, mereka tetap merasa terhubung dengan nilai-nilai keagamaan, yang pada akhirnya memberikan ketenangan jiwa. Manfaat Fidyah bagi Kesehatan Mental Penerima Bagi penerima, fidyah bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Ketika seseorang menerima fidyah dalam bentuk makanan atau bantuan lainnya, mereka merasa diperhatikan dan dihargai oleh masyarakat. Hal ini dapat mengurangi stres, kecemasan, dan perasaan keterasingan yang sering dialami oleh mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit. Fidyah sebagai Bentuk Kepedulian Sosial Dalam konteks sosial, pembayaran fidyah juga mencerminkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan, ada perasaan bahagia dan puas yang muncul. Beberapa penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa tindakan memberi dapat meningkatkan hormon kebahagiaan, seperti dopamin dan oksitosin, yang berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental. Kesimpulan Fidyah bukan hanya memiliki dimensi ibadah, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan mental, baik bagi pemberi maupun penerima. Dengan membayar fidyah, seseorang dapat merasakan ketenangan batin dan terbebas dari rasa bersalah, sementara penerima dapat merasa lebih dihargai dan berkurang bebannya. Oleh karena itu, fidyah memiliki nilai yang lebih luas dari sekadar kewajiban agama, tetapi juga sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental masyarakat. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Sebelum Membayar Hutang Puasa
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Sebelum Membayar Hutang Puasa
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Sebelum Membayar Hutang Puasa Dalam ajaran Islam, puasa merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Namun, ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak dapat menjalankan puasa, seperti sakit atau usia lanjut, sehingga diwajibkan membayar fidyah. Lalu, bagaimana jika seseorang meninggal sebelum sempat membayar hutang puasanya? Kewajiban Fidyah bagi Orang yang Meninggal Menurut pendapat mayoritas ulama, jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki hutang puasa yang belum sempat ditunaikan, maka keluarganya dianjurkan untuk membayarkan fidyah atas nama almarhum. Fidyah ini sebagai bentuk pengganti atas puasa yang tidak dapat dilaksanakan sebelum wafatnya. Dalam hadis Rasulullah SAW, disebutkan bahwa keluarga dapat membayar fidyah dengan memberikan makanan kepada orang miskin. Berdasarkan perhitungan syariat, fidyah yang dibayarkan adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Cara Membayar Fidyah bagi Orang yang Meninggal Untuk membayar fidyah, keluarga almarhum dapat mengikuti langkah-langkah berikut: Menentukan jumlah hutang puasa – Hitung berapa hari puasa yang ditinggalkan oleh almarhum. Membayar fidyah dalam bentuk makanan – Fidyah diberikan kepada fakir miskin dalam bentuk makanan pokok seperti beras. Menyerahkan fidyah kepada lembaga amil – Jika tidak memungkinkan untuk menyalurkan sendiri, fidyah bisa diberikan melalui lembaga yang mengelola fidyah. Apakah Bisa Diganti dengan Puasa? Sebagian ulama berpendapat bahwa ahli waris boleh menggantikan puasa yang ditinggalkan oleh almarhum, berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa jika seseorang meninggal dan masih memiliki kewajiban puasa, maka walinya boleh berpuasa untuknya. Namun, jika tidak memungkinkan, maka fidyah tetap menjadi solusi utama. Kesimpulan Fidyah merupakan kewajiban bagi orang yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu. Jika seseorang meninggal sebelum membayar fidyah untuk hutang puasanya, maka keluarganya dapat membayarkan fidyah atas namanya. Dengan demikian, fidyah menjadi solusi untuk memenuhi kewajiban puasa yang belum ditunaikan, sekaligus memberikan manfaat bagi kaum fakir miskin yang menerimanya. Penulis: Hubaib Ash Shidqi Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Jika Zakat Tak Dibayar Hingga Meninggal, Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Zakat Tak Dibayar Hingga Meninggal, Apa yang Harus Dilakukan?
Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta mencapai nisab. Namun, bagaimana jika seseorang meninggal dunia sebelum membayarkan zakatnya? Dalam Islam, harta peninggalan seseorang harus terlebih dahulu digunakan untuk melunasi utang, termasuk kewajiban zakat, sebelum dibagi kepada ahli waris. Para ulama sepakat bahwa zakat yang belum dibayar saat seseorang masih hidup tetap menjadi tanggung jawabnya, dan harus dikeluarkan dari harta warisannya. Jika ahli waris mengetahui jumlah zakat yang belum dibayarkan, maka mereka wajib mengeluarkannya sebelum pembagian warisan. Jika jumlahnya tidak diketahui, maka mereka dapat memperkirakan dan membayarkannya sebagai bentuk tanggung jawab atas harta peninggalan tersebut. Beberapa ulama juga menyarankan agar keluarga membayar zakat dari harta sendiri jika harta peninggalan tidak cukup, sebagai bentuk sedekah bagi almarhum. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban tanggung jawabnya di akhirat. Kesimpulannya, zakat yang belum dibayarkan harus dikeluarkan dari harta warisan sebelum dibagi. Jika tidak cukup, keluarga dapat membantu menunaikannya agar almarhum terbebas dari kewajiban di hadapan Allah. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA22/03/2025 | admin
Apakah Cryptocurrency Wajib Zakat?
Apakah Cryptocurrency Wajib Zakat?
Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum semakin populer sebagai aset digital. Namun, apakah aset ini wajib dizakati? Menurut prinsip zakat, aset yang memiliki nilai ekonomi dan dapat disimpan serta berkembang wajib dikeluarkan zakatnya jika mencapai nisab. Cryptocurrency memiliki karakteristik seperti emas dan mata uang, sehingga banyak ulama berpendapat bahwa zakat wajib dikeluarkan atas aset ini. Nisab zakat crypto dapat disamakan dengan zakat emas, yaitu setara 85 gram emas. Jika seseorang memiliki crypto senilai lebih dari nisab dan telah dimiliki selama satu tahun (haul), maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5%. Zakat crypto bisa dibayarkan dalam bentuk mata uang fiat atau crypto itu sendiri, tergantung pada kemudahan distribusi kepada mustahik. Namun, karena harga crypto sangat fluktuatif, dianjurkan untuk menghitung zakat berdasarkan nilai saat haul tiba. Kesimpulannya, jika crypto dimiliki sebagai investasi dan mencapai nisab selama satu tahun, maka zakat wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai aset tersebut. ===================== *Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Editor: Ummi Kiftiyah Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA22/03/2025 | admin
Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian
Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian
Sedekah dimanapun bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas berbagai bentuk sedekah yang bisa dilakukan tanpa terbatas tempat dan situasi. Di rumah, sedekah bisa berupa berbagi makanan dengan tetangga, menyumbangkan pakaian layak pakai, atau memberi tip lebih untuk pengantar makanan. Saat berkendara, memberi jalan kepada pengemudi lain atau membantu mendorong kendaraan yang mogok adalah bentuk sedekah di jalan. Di tempat kerja, sedekah dimanapun bisa diwujudkan dengan mentraktir rekan yang sedang kesulitan, mengajarkan keterampilan baru kepada junior, atau sekadar menawarkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sekolah atau kampus, berbagi catatan, meminjamkan buku, atau membantu teman memahami pelajaran juga termasuk sedekah. Media sosial membuka peluang sedekah dimanapun melalui berbagi informasi bermanfaat, menggalang donasi untuk korban bencana, atau sekadar menyebarkan konten positif yang mencerahkan. Bahkan di tempat umum seperti transportasi publik, memberikan tempat duduk kepada lansia atau ibu hamil adalah bentuk sedekah yang bermakna. Ingatlah bahwa sedekah dimanapun tidak melulu tentang uang. Senyuman, ucapan baik, mendengarkan keluh kesah, atau doa tulus untuk sesama adalah bentuk sedekah yang bisa dilakukan di situasi apapun. Mulailah dari hal kecil, namun lakukan secara konsisten. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan
Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan
Dalam perspektif Islam, konsep sedekah dimanapun telah diajarkan jauh sebelum era digital. Ajaran ini menegaskan bahwa kebaikan tidak terbatas pada ritual ibadah di masjid saja, melainkan harus mewarnai seluruh aspek kehidupan seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda: "Setiap persendian dari tubuh manusia wajib bersedekah setiap hari saat matahari terbit." Para sahabat bertanya tentang bagaimana memenuhi kewajiban tersebut, dan beliau menjelaskan bahwa membantu orang naik kendaraan, mengangkat barang, mengucapkan kata baik, melangkah ke masjid untuk shalat, menyingkirkan gangguan dari jalan, semuanya adalah sedekah. Fleksibilitas inilah yang menjadi inti dari konsep sedekah dimanapun. Al-Quran dan hadits tidak membatasi waktu, tempat, dan bentuk sedekah, selama diniatkan untuk mencari ridha Allah. Abu Dzar Al-Ghifari meriwayatkan bahwa Nabi SAW berpesan: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meskipun hanya dengan berwajah ceria saat bertemu saudaramu." Ulama kontemporer memperluas konsep ini dengan fatwa bahwa sedekah online, transfer digital, dan bentuk kontribusi modern lainnya tetap sah dan bernilai pahala. Fleksibilitas ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang relevan sepanjang zaman, yang mengakomodasi perkembangan cara manusia berinteraksi dan berbagi. Dengan memahami konsep sedekah dimanapun dalam Islam, diharapkan umat muslim dapat mengoptimalkan setiap momen dan lokasi untuk beramal, tanpa terhambat oleh keterbatasan waktu dan tempat. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu
Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu
Sedekah dimanapun merupakan konsep yang menegaskan bahwa beramal tidak terikat oleh batasan geografis dan waktu. Dalam era digital dan mobilitas tinggi, kita dapat menyalurkan kebaikan kapan saja dan di mana saja kita berada. Teknologi telah membuka pintu sedekah dimanapun melalui berbagai platform online. Meski berada di pelosok desa, pegunungan, bahkan luar negeri, kita tetap bisa menyalurkan bantuan ke daerah terdampak bencana di tanah air. Begitu pula, saat tengah malam ketika lembaga amal tutup, transfer digital memungkinkan kita bersedekah tanpa kendala waktu. Konsep sedekah dimanapun juga bermakna bahwa seluruh tempat di muka bumi adalah lokasi potensial untuk beramal. Bukan hanya di masjid atau lembaga sosial, kita bisa bersedekah di jalan raya, pasar, sekolah, bahkan di media sosial. Setiap ruang memiliki konteks kebutuhan berbeda yang bisa kita respons dengan sedekah yang sesuai. Islam mengajarkan bahwa kesempatan bersedekah terbuka luas. Rasulullah SAW menyebut bahwa setiap persendian tubuh manusia berkewajiban bersedekah setiap harinya, dan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti membantu orang, mengucapkan kata baik, atau menyingkirkan gangguan di jalan. Jadi, jangan tunggu waktu dan tempat yang tepat untuk bersedekah. Kebaikan bisa dilakukan dimanapun kita berada, karena pada hakikatnya, seluruh bumi adalah masjid dan setiap waktu adalah kesempatan beramal. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken Ramadhan menjadi momen penuh makna bagi Ibu Ren Novita, warga Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Setelah menghadapi ujian berat akibat musibah yang menimpa suaminya, ia kini berhasil bangkit dengan usaha ayam krispi ZChicken yang membantu menopang perekonomian keluarganya. Melalui usaha kuliner ini, Ibu Ren tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengubah keadaan. Di bulan suci ini, permintaan ayam krispi meningkat, membuat usahanya semakin berkembang dan dikenal masyarakat sekitar. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa usaha mikro dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha kecil seperti milik Ibu Ren memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. Kontributor : Adam Fakhrian Editor : NOV
BERITA21/03/2025 | Adam Fakhrian
Sedekah Sampah: Ibadah Lingkungan yang Bernilai Pahala
Sedekah Sampah: Ibadah Lingkungan yang Bernilai Pahala
Sedekah sampah merupakan konsep inovatif yang menggabungkan nilai spiritual dengan kepedulian lingkungan. Kegiatan ini memungkinkan kita menyalurkan barang bekas atau sampah yang masih memiliki nilai guna kepada pihak yang membutuhkan atau bank sampah. Dalam perspektif Islam, sedekah tidak selalu berupa uang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menyingkirkan duri dari jalan pun termasuk sedekah. Logika yang sama berlaku untuk sedekah sampah – dengan mengelola sampah dengan bijak, kita melakukan kebaikan bagi lingkungan dan sesama. Program sedekah sampah kini dikembangkan oleh berbagai komunitas dan masjid. Mekanismenya sederhana: masyarakat mengumpulkan sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus, atau elektronik bekas. Sampah tersebut kemudian disortir, dijual ke pengepul, dan hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial. Manfaat sedekah sampah sangat beragam. Secara lingkungan, praktik ini mengurangi volume sampah di TPA. Dari segi sosial, dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa. Spiritualnya, pelaku mendapatkan pahala berkelanjutan selama program tersebut berjalan. Mulailah dari hal kecil. Pisahkan sampah di rumah dan cari komunitas sedekah sampah terdekat. Ingat, kebersihan sebagian dari iman, dan menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Mengenal Lebih Dekat Program Sedekah Sampah dan Dampak Positifnya
Mengenal Lebih Dekat Program Sedekah Sampah dan Dampak Positifnya
Pernahkah Anda mendengar istilah "sedekah sampah"? Program ini menjadi solusi cerdas mengatasi dua masalah sekaligus: pengelolaan sampah dan pendanaan sosial. Sedekah sampah adalah kegiatan menyumbangkan sampah yang masih memiliki nilai jual untuk kemudian dikonversi menjadi dana sosial. Konsep sedekah sampah berkembang pesat di Indonesia beberapa tahun terakhir. Berbagai masjid, pesantren, dan organisasi masyarakat telah mengadopsi program ini dengan hasil menggembirakan. Misalnya, Masjid Jogokariyan Yogyakarta berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dari pengelolaan sampah jamaah untuk program sosial. Jenis sampah yang bisa disedekahkan antara lain kertas, kardus, botol plastik, kaleng, barang elektronik bekas, dan bahkan minyak jelantah. Setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi berbeda yang akan dihitung oleh pengelola program. Dampak positif sedekah sampah sangat luas. Dari segi lingkungan, program ini mendorong pemilahan sampah dan daur ulang. Dari aspek ekonomi, menciptakan mata rantai ekonomi sirkular yang menguntungkan semua pihak. Sementara dari sudut pandang sosial, dana yang terkumpul membantu membiayai program pendidikan, kesehatan, dan bantuan untuk masyarakat kurang mampu. Untuk berpartisipasi, Anda cukup mengumpulkan sampah bernilai ekonomi, lalu menyerahkannya ke pengelola program sedekah sampah terdekat. Langkah kecil ini memberi dampak besar bagi lingkungan dan sesama. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula
Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula
Ingin berkontribusi dalam program sedekah sampah tapi bingung memulainya? Artikel ini akan memandu Anda mengimplementasikan konsep sedekah sampah dengan mudah dan efektif, baik di level individu maupun komunitas. Langkah pertama, mulailah dengan pemilahan sampah di rumah. Sediakan minimal dua tempat sampah: organik dan anorganik. Fokuskan pengumpulan pada sampah yang memiliki nilai jual seperti kertas, kardus, botol plastik, kaleng, dan logam. Bersihkan sampah tersebut sebelum dikumpulkan untuk memaksimalkan nilainya. Kedua, cari informasi tentang program sedekah sampah terdekat. Banyak masjid, sekolah, atau komunitas yang telah menjalankan program ini. Jika tidak ada, Anda bisa berkoordinasi dengan bank sampah setempat atau memulai inisiatif sendiri bersama RT/RW. Ketiga, atur sistem pengumpulan dan penyetoran yang konsisten. Tentukan jadwal rutin untuk mengumpulkan dan menyetorkan sampah. Konsistensi adalah kunci keberhasilan program sedekah sampah. Keempat, sosialisasikan program ini kepada tetangga dan komunitas. Edukasi tentang jenis sampah yang bernilai ekonomi dan cara pengelolaannya. Semakin banyak partisipan, semakin besar dampak positifnya. Terakhir, kelola dana hasil penjualan sampah dengan transparan. Dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai program sosial seperti santunan anak yatim, beasiswa pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ingat, sedekah sampah adalah investasi berkelanjutan. Selain mendapatkan pahala, Anda juga berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan. Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id Penulis: Shifa Indri Hudannaya Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat