Berita Terbaru
Menyikapi Fidyah dalam Perspektif Ekonomi Keluarga Selama Ramadhan
Dalam setiap rumah tangga Muslim, pengelolaan keuangan selama bulan Ramadan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dengan seksama. Salah satu pengeluaran yang mungkin tidak dialami setiap individu tetapi tetap perlu mendapat perhatian adalah fidyah. Dalam konteks ekonomi keluarga, pembayaran fidyah bisa menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang bijaksana agar tidak mengganggu kebutuhan pokok lainnya. Hal ini penting mengingat fidyah bukanlah sekadar sumbangan sukarela, tetapi merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh individu yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa.
Perencanaan yang matang dalam membayar fidyah dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan keluarga sekaligus bagi masyarakat yang menerima fidyah tersebut. Alih-alih melihat fidyah sebagai beban finansial, lebih baik menganggapnya sebagai investasi spiritual yang akan berbuah keberkahan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sedekah tidak akan mengurangi harta" (HR. Muslim). Dengan memprioritaskan pembayaran fidyah dalam anggaran Ramadan, keluarga Muslim dapat menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pribadi dan berbagi dengan sesama. Selain itu, membayar fidyah juga menjadi sarana pembelajaran bagi anggota keluarga, terutama anak-anak, dalam memahami pentingnya tanggung jawab sosial serta nilai-nilai keikhlasan dalam berbagi.
Penulis:Putri Khodijah
Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA22/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Sosial di Bulan Suci
Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momentum peningkatan ibadah individu, tetapi juga momen mempererat solidaritas sosial. Dalam konteks ini, fidyah memainkan peran penting sebagai mekanisme distribusi kesejahteraan yang berorientasi pada kepentingan kaum dhuafa. Pembayaran fidyah yang dilakukan secara benar dan tepat sasaran dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial, terutama dalam membantu mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit. Dalam banyak kasus, fidyah yang diberikan kepada fakir miskin dapat meringankan beban mereka, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadan.
Di sisi lain, fidyah juga menjadi bentuk nyata dari nilai kepedulian yang diajarkan dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan mereka memberikan makanan yang mereka sukai kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan" (QS. Al-Insan: 8). Ayat ini mengajarkan bahwa memberi makanan kepada mereka yang membutuhkan merupakan bagian dari ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah. Dengan membayar fidyah, seorang Muslim secara tidak langsung berperan dalam membangun rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Ini juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung, terutama di saat-saat yang penuh berkah seperti bulan Ramadan.
Selain itu, fidyah juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi angka kelaparan dan malnutrisi di kalangan kelompok rentan. Dalam beberapa wilayah, masyarakat yang menerima fidyah sering kali menghadapi keterbatasan akses terhadap makanan yang layak. Oleh karena itu, distribusi fidyah yang efektif dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Penulis:Putri Khodijah
Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA22/03/2025 | Putri Khodijah
Mengenal Jenis-Jenis Fidyah dan Ketentuannya
Mengenal Jenis-Jenis Fidyah dan Ketentuannya
Dalam Islam, fidyah merupakan bentuk kompensasi yang diberikan oleh seorang Muslim yang tidak mampu melaksanakan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu. Fidyah wajib dibayarkan sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan, sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Artikel ini akan membahas jenis-jenis fidyah dan ketentuannya agar dapat dipahami dengan baik.
Pengertian Fidyah
Fidyah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh seseorang yang tidak dapat berpuasa karena alasan yang sah menurut Islam, seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk sembuh atau lanjut usia. Pembayaran fidyah dilakukan dengan memberikan makanan kepada fakir miskin.
Jenis-Jenis Fidyah
Fidyah memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan kondisi seseorang yang meninggalkan puasa. Berikut adalah beberapa jenis fidyah yang umum dikenal:
Fidyah untuk Orang Sakit Kronis Orang yang mengalami penyakit kronis dan tidak memiliki harapan sembuh diwajibkan membayar fidyah sebagai pengganti puasanya.
Fidyah untuk Orang Lanjut Usia Lansia yang tidak mampu berpuasa karena kelemahan fisik juga diwajibkan membayar fidyah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ibadah puasa.
Fidyah bagi Ibu Hamil dan Menyusui Wanita hamil atau menyusui yang khawatir terhadap kondisi diri sendiri atau bayinya diperbolehkan meninggalkan puasa dengan syarat membayar fidyah sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Dunia Jika seseorang meninggal dunia dan masih memiliki hutang puasa, ahli waris dapat membayarkan fidyah untuknya.
Ketentuan Pembayaran Fidyah
Fidyah harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam. Berikut adalah beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:
Jumlah dan Bentuk Fidyah Fidyah yang harus dibayarkan adalah memberi makan satu orang miskin per hari puasa yang ditinggalkan. Biasanya, jumlahnya setara dengan satu mud (sekitar 675 gram) makanan pokok, seperti beras atau gandum.
Cara Pembayaran Fidyah Fidyah dapat diberikan dalam bentuk makanan siap saji atau bahan mentah yang cukup untuk satu kali makan. Dalam beberapa kasus, fidyah juga dapat diberikan dalam bentuk uang dengan nilai setara makanan yang dibutuhkan.
Waktu Pembayaran Fidyah Sebaiknya fidyah dibayarkan sebelum bulan Ramadan berikutnya agar kewajiban dapat segera ditunaikan.
Kesimpulan
Fidyah adalah bentuk keringanan dalam Islam bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan yang sah. Jenis fidyah yang harus dibayarkan bergantung pada kondisi seseorang, baik karena sakit, usia lanjut, kehamilan, atau meninggal dunia. Dengan memahami ketentuan fidyah, seorang Muslim dapat menjalankan kewajibannya dengan baik dan tetap mendapatkan keberkahan dalam ibadahnya. Dengan demikian, penting untuk mengetahui jenis-jenis fidyah dan ketentuannya agar dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan sesuai dengan syariat Islam.
Penulis:
Hubaib Ash Shidqi
Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Fidyah dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Fidyah dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Fidyah adalah kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk berpuasa atau usia lanjut. Fidyah dibayarkan dalam bentuk pemberian makanan kepada fakir miskin, sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Dalam Islam, fidyah memiliki nilai spiritual yang besar karena mencerminkan tanggung jawab seseorang terhadap ibadah dan empati terhadap mereka yang membutuhkan. Namun, selain aspek ibadah, fidyah juga dapat dikaitkan dengan kesehatan mental, baik bagi penerima maupun pemberinya.
Fidyah dan Rasa Ketenangan Batin
Membayar fidyah dapat memberikan rasa ketenangan batin bagi seseorang yang tidak mampu berpuasa. Dalam banyak kasus, orang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena sakit atau kondisi kesehatan tertentu sering merasa bersalah atau terbebani secara emosional. Dengan menunaikan fidyah, mereka tetap merasa terhubung dengan nilai-nilai keagamaan, yang pada akhirnya memberikan ketenangan jiwa.
Manfaat Fidyah bagi Kesehatan Mental Penerima
Bagi penerima, fidyah bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Ketika seseorang menerima fidyah dalam bentuk makanan atau bantuan lainnya, mereka merasa diperhatikan dan dihargai oleh masyarakat. Hal ini dapat mengurangi stres, kecemasan, dan perasaan keterasingan yang sering dialami oleh mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit.
Fidyah sebagai Bentuk Kepedulian Sosial
Dalam konteks sosial, pembayaran fidyah juga mencerminkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan, ada perasaan bahagia dan puas yang muncul. Beberapa penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa tindakan memberi dapat meningkatkan hormon kebahagiaan, seperti dopamin dan oksitosin, yang berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental.
Kesimpulan
Fidyah bukan hanya memiliki dimensi ibadah, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan mental, baik bagi pemberi maupun penerima. Dengan membayar fidyah, seseorang dapat merasakan ketenangan batin dan terbebas dari rasa bersalah, sementara penerima dapat merasa lebih dihargai dan berkurang bebannya. Oleh karena itu, fidyah memiliki nilai yang lebih luas dari sekadar kewajiban agama, tetapi juga sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental masyarakat.
Penulis:
Hubaib Ash Shidqi
Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Sebelum Membayar Hutang Puasa
Fidyah untuk Orang yang Meninggal Sebelum Membayar Hutang Puasa
Dalam ajaran Islam, puasa merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Namun, ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak dapat menjalankan puasa, seperti sakit atau usia lanjut, sehingga diwajibkan membayar fidyah. Lalu, bagaimana jika seseorang meninggal sebelum sempat membayar hutang puasanya?
Kewajiban Fidyah bagi Orang yang Meninggal
Menurut pendapat mayoritas ulama, jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki hutang puasa yang belum sempat ditunaikan, maka keluarganya dianjurkan untuk membayarkan fidyah atas nama almarhum. Fidyah ini sebagai bentuk pengganti atas puasa yang tidak dapat dilaksanakan sebelum wafatnya.
Dalam hadis Rasulullah SAW, disebutkan bahwa keluarga dapat membayar fidyah dengan memberikan makanan kepada orang miskin. Berdasarkan perhitungan syariat, fidyah yang dibayarkan adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Cara Membayar Fidyah bagi Orang yang Meninggal
Untuk membayar fidyah, keluarga almarhum dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Menentukan jumlah hutang puasa – Hitung berapa hari puasa yang ditinggalkan oleh almarhum.
Membayar fidyah dalam bentuk makanan – Fidyah diberikan kepada fakir miskin dalam bentuk makanan pokok seperti beras.
Menyerahkan fidyah kepada lembaga amil – Jika tidak memungkinkan untuk menyalurkan sendiri, fidyah bisa diberikan melalui lembaga yang mengelola fidyah.
Apakah Bisa Diganti dengan Puasa?
Sebagian ulama berpendapat bahwa ahli waris boleh menggantikan puasa yang ditinggalkan oleh almarhum, berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa jika seseorang meninggal dan masih memiliki kewajiban puasa, maka walinya boleh berpuasa untuknya. Namun, jika tidak memungkinkan, maka fidyah tetap menjadi solusi utama.
Kesimpulan
Fidyah merupakan kewajiban bagi orang yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu. Jika seseorang meninggal sebelum membayar fidyah untuk hutang puasanya, maka keluarganya dapat membayarkan fidyah atas namanya. Dengan demikian, fidyah menjadi solusi untuk memenuhi kewajiban puasa yang belum ditunaikan, sekaligus memberikan manfaat bagi kaum fakir miskin yang menerimanya.
Penulis:
Hubaib Ash Shidqi
Editor:Hubaib Ash Shidqi
BERITA22/03/2025 | HUBAIB ASH SHIDQI
Jika Zakat Tak Dibayar Hingga Meninggal, Apa yang Harus Dilakukan?
Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta mencapai nisab. Namun, bagaimana jika seseorang meninggal dunia sebelum membayarkan zakatnya?
Dalam Islam, harta peninggalan seseorang harus terlebih dahulu digunakan untuk melunasi utang, termasuk kewajiban zakat, sebelum dibagi kepada ahli waris. Para ulama sepakat bahwa zakat yang belum dibayar saat seseorang masih hidup tetap menjadi tanggung jawabnya, dan harus dikeluarkan dari harta warisannya.
Jika ahli waris mengetahui jumlah zakat yang belum dibayarkan, maka mereka wajib mengeluarkannya sebelum pembagian warisan. Jika jumlahnya tidak diketahui, maka mereka dapat memperkirakan dan membayarkannya sebagai bentuk tanggung jawab atas harta peninggalan tersebut.
Beberapa ulama juga menyarankan agar keluarga membayar zakat dari harta sendiri jika harta peninggalan tidak cukup, sebagai bentuk sedekah bagi almarhum. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban tanggung jawabnya di akhirat.
Kesimpulannya, zakat yang belum dibayarkan harus dikeluarkan dari harta warisan sebelum dibagi. Jika tidak cukup, keluarga dapat membantu menunaikannya agar almarhum terbebas dari kewajiban di hadapan Allah.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA22/03/2025 | admin
Apakah Cryptocurrency Wajib Zakat?
Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum semakin populer sebagai aset digital. Namun, apakah aset ini wajib dizakati?
Menurut prinsip zakat, aset yang memiliki nilai ekonomi dan dapat disimpan serta berkembang wajib dikeluarkan zakatnya jika mencapai nisab. Cryptocurrency memiliki karakteristik seperti emas dan mata uang, sehingga banyak ulama berpendapat bahwa zakat wajib dikeluarkan atas aset ini.
Nisab zakat crypto dapat disamakan dengan zakat emas, yaitu setara 85 gram emas. Jika seseorang memiliki crypto senilai lebih dari nisab dan telah dimiliki selama satu tahun (haul), maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5%.
Zakat crypto bisa dibayarkan dalam bentuk mata uang fiat atau crypto itu sendiri, tergantung pada kemudahan distribusi kepada mustahik. Namun, karena harga crypto sangat fluktuatif, dianjurkan untuk menghitung zakat berdasarkan nilai saat haul tiba.
Kesimpulannya, jika crypto dimiliki sebagai investasi dan mencapai nisab selama satu tahun, maka zakat wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai aset tersebut.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA22/03/2025 | admin
Praktik Sedekah Dimanapun yang Bisa Dilakukan dalam Keseharian
Sedekah dimanapun bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas berbagai bentuk sedekah yang bisa dilakukan tanpa terbatas tempat dan situasi.
Di rumah, sedekah bisa berupa berbagi makanan dengan tetangga, menyumbangkan pakaian layak pakai, atau memberi tip lebih untuk pengantar makanan. Saat berkendara, memberi jalan kepada pengemudi lain atau membantu mendorong kendaraan yang mogok adalah bentuk sedekah di jalan.
Di tempat kerja, sedekah dimanapun bisa diwujudkan dengan mentraktir rekan yang sedang kesulitan, mengajarkan keterampilan baru kepada junior, atau sekadar menawarkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sekolah atau kampus, berbagi catatan, meminjamkan buku, atau membantu teman memahami pelajaran juga termasuk sedekah.
Media sosial membuka peluang sedekah dimanapun melalui berbagi informasi bermanfaat, menggalang donasi untuk korban bencana, atau sekadar menyebarkan konten positif yang mencerahkan. Bahkan di tempat umum seperti transportasi publik, memberikan tempat duduk kepada lansia atau ibu hamil adalah bentuk sedekah yang bermakna.
Ingatlah bahwa sedekah dimanapun tidak melulu tentang uang. Senyuman, ucapan baik, mendengarkan keluh kesah, atau doa tulus untuk sesama adalah bentuk sedekah yang bisa dilakukan di situasi apapun. Mulailah dari hal kecil, namun lakukan secara konsisten.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Sedekah Dimanapun dalam Perspektif Islam: Fleksibilitas Beramal yang Dianjurkan
Dalam perspektif Islam, konsep sedekah dimanapun telah diajarkan jauh sebelum era digital. Ajaran ini menegaskan bahwa kebaikan tidak terbatas pada ritual ibadah di masjid saja, melainkan harus mewarnai seluruh aspek kehidupan seorang muslim.
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap persendian dari tubuh manusia wajib bersedekah setiap hari saat matahari terbit." Para sahabat bertanya tentang bagaimana memenuhi kewajiban tersebut, dan beliau menjelaskan bahwa membantu orang naik kendaraan, mengangkat barang, mengucapkan kata baik, melangkah ke masjid untuk shalat, menyingkirkan gangguan dari jalan, semuanya adalah sedekah.
Fleksibilitas inilah yang menjadi inti dari konsep sedekah dimanapun. Al-Quran dan hadits tidak membatasi waktu, tempat, dan bentuk sedekah, selama diniatkan untuk mencari ridha Allah. Abu Dzar Al-Ghifari meriwayatkan bahwa Nabi SAW berpesan: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meskipun hanya dengan berwajah ceria saat bertemu saudaramu."
Ulama kontemporer memperluas konsep ini dengan fatwa bahwa sedekah online, transfer digital, dan bentuk kontribusi modern lainnya tetap sah dan bernilai pahala. Fleksibilitas ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang relevan sepanjang zaman, yang mengakomodasi perkembangan cara manusia berinteraksi dan berbagi.
Dengan memahami konsep sedekah dimanapun dalam Islam, diharapkan umat muslim dapat mengoptimalkan setiap momen dan lokasi untuk beramal, tanpa terhambat oleh keterbatasan waktu dan tempat.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Sedekah Dimanapun: Kebaikan Tanpa Batasan Tempat dan Waktu
Sedekah dimanapun merupakan konsep yang menegaskan bahwa beramal tidak terikat oleh batasan geografis dan waktu. Dalam era digital dan mobilitas tinggi, kita dapat menyalurkan kebaikan kapan saja dan di mana saja kita berada.
Teknologi telah membuka pintu sedekah dimanapun melalui berbagai platform online. Meski berada di pelosok desa, pegunungan, bahkan luar negeri, kita tetap bisa menyalurkan bantuan ke daerah terdampak bencana di tanah air. Begitu pula, saat tengah malam ketika lembaga amal tutup, transfer digital memungkinkan kita bersedekah tanpa kendala waktu.
Konsep sedekah dimanapun juga bermakna bahwa seluruh tempat di muka bumi adalah lokasi potensial untuk beramal. Bukan hanya di masjid atau lembaga sosial, kita bisa bersedekah di jalan raya, pasar, sekolah, bahkan di media sosial. Setiap ruang memiliki konteks kebutuhan berbeda yang bisa kita respons dengan sedekah yang sesuai.
Islam mengajarkan bahwa kesempatan bersedekah terbuka luas. Rasulullah SAW menyebut bahwa setiap persendian tubuh manusia berkewajiban bersedekah setiap harinya, dan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti membantu orang, mengucapkan kata baik, atau menyingkirkan gangguan di jalan.
Jadi, jangan tunggu waktu dan tempat yang tepat untuk bersedekah. Kebaikan bisa dilakukan dimanapun kita berada, karena pada hakikatnya, seluruh bumi adalah masjid dan setiap waktu adalah kesempatan beramal.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA22/03/2025 | AdminS
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Bangkit di Bulan Ramadhan, Ibu Ren Sukses dengan Usaha ZChicken
Ramadhan menjadi momen penuh makna bagi Ibu Ren Novita, warga Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Setelah menghadapi ujian berat akibat musibah yang menimpa suaminya, ia kini berhasil bangkit dengan usaha ayam krispi ZChicken yang membantu menopang perekonomian keluarganya.
Melalui usaha kuliner ini, Ibu Ren tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengubah keadaan. Di bulan suci ini, permintaan ayam krispi meningkat, membuat usahanya semakin berkembang dan dikenal masyarakat sekitar.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa usaha mikro dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha kecil seperti milik Ibu Ren memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.
Kontributor : Adam Fakhrian
Editor : NOV
BERITA21/03/2025 | Adam Fakhrian
Sedekah Sampah: Ibadah Lingkungan yang Bernilai Pahala
Sedekah sampah merupakan konsep inovatif yang menggabungkan nilai spiritual dengan kepedulian lingkungan. Kegiatan ini memungkinkan kita menyalurkan barang bekas atau sampah yang masih memiliki nilai guna kepada pihak yang membutuhkan atau bank sampah.
Dalam perspektif Islam, sedekah tidak selalu berupa uang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menyingkirkan duri dari jalan pun termasuk sedekah. Logika yang sama berlaku untuk sedekah sampah – dengan mengelola sampah dengan bijak, kita melakukan kebaikan bagi lingkungan dan sesama.
Program sedekah sampah kini dikembangkan oleh berbagai komunitas dan masjid. Mekanismenya sederhana: masyarakat mengumpulkan sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus, atau elektronik bekas. Sampah tersebut kemudian disortir, dijual ke pengepul, dan hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial.
Manfaat sedekah sampah sangat beragam. Secara lingkungan, praktik ini mengurangi volume sampah di TPA. Dari segi sosial, dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa. Spiritualnya, pelaku mendapatkan pahala berkelanjutan selama program tersebut berjalan.
Mulailah dari hal kecil. Pisahkan sampah di rumah dan cari komunitas sedekah sampah terdekat. Ingat, kebersihan sebagian dari iman, dan menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Mengenal Lebih Dekat Program Sedekah Sampah dan Dampak Positifnya
Pernahkah Anda mendengar istilah "sedekah sampah"? Program ini menjadi solusi cerdas mengatasi dua masalah sekaligus: pengelolaan sampah dan pendanaan sosial. Sedekah sampah adalah kegiatan menyumbangkan sampah yang masih memiliki nilai jual untuk kemudian dikonversi menjadi dana sosial.
Konsep sedekah sampah berkembang pesat di Indonesia beberapa tahun terakhir. Berbagai masjid, pesantren, dan organisasi masyarakat telah mengadopsi program ini dengan hasil menggembirakan. Misalnya, Masjid Jogokariyan Yogyakarta berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dari pengelolaan sampah jamaah untuk program sosial.
Jenis sampah yang bisa disedekahkan antara lain kertas, kardus, botol plastik, kaleng, barang elektronik bekas, dan bahkan minyak jelantah. Setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi berbeda yang akan dihitung oleh pengelola program.
Dampak positif sedekah sampah sangat luas. Dari segi lingkungan, program ini mendorong pemilahan sampah dan daur ulang. Dari aspek ekonomi, menciptakan mata rantai ekonomi sirkular yang menguntungkan semua pihak. Sementara dari sudut pandang sosial, dana yang terkumpul membantu membiayai program pendidikan, kesehatan, dan bantuan untuk masyarakat kurang mampu.
Untuk berpartisipasi, Anda cukup mengumpulkan sampah bernilai ekonomi, lalu menyerahkannya ke pengelola program sedekah sampah terdekat. Langkah kecil ini memberi dampak besar bagi lingkungan dan sesama.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Implementasi Sedekah Sampah: Panduan Praktis untuk Pemula
Ingin berkontribusi dalam program sedekah sampah tapi bingung memulainya? Artikel ini akan memandu Anda mengimplementasikan konsep sedekah sampah dengan mudah dan efektif, baik di level individu maupun komunitas.
Langkah pertama, mulailah dengan pemilahan sampah di rumah. Sediakan minimal dua tempat sampah: organik dan anorganik. Fokuskan pengumpulan pada sampah yang memiliki nilai jual seperti kertas, kardus, botol plastik, kaleng, dan logam. Bersihkan sampah tersebut sebelum dikumpulkan untuk memaksimalkan nilainya.
Kedua, cari informasi tentang program sedekah sampah terdekat. Banyak masjid, sekolah, atau komunitas yang telah menjalankan program ini. Jika tidak ada, Anda bisa berkoordinasi dengan bank sampah setempat atau memulai inisiatif sendiri bersama RT/RW.
Ketiga, atur sistem pengumpulan dan penyetoran yang konsisten. Tentukan jadwal rutin untuk mengumpulkan dan menyetorkan sampah. Konsistensi adalah kunci keberhasilan program sedekah sampah.
Keempat, sosialisasikan program ini kepada tetangga dan komunitas. Edukasi tentang jenis sampah yang bernilai ekonomi dan cara pengelolaannya. Semakin banyak partisipan, semakin besar dampak positifnya.
Terakhir, kelola dana hasil penjualan sampah dengan transparan. Dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai program sosial seperti santunan anak yatim, beasiswa pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ingat, sedekah sampah adalah investasi berkelanjutan. Selain mendapatkan pahala, Anda juga berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan.
Ayo bersedekah melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta: https://kotayogya.baznas.go.id/sedekah
Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Penulis: Shifa Indri Hudannaya
Editor M. Sahal
BERITA21/03/2025 | AdminS
Zakat Penghasilan Freelance, Bagaimana Menghitungnya?
Zakat penghasilan wajib dikeluarkan jika pendapatan mencapai nisab, yaitu setara 85 gram emas dalam satu tahun. Untuk freelancer dan pekerja lepas yang pendapatannya tidak tetap, bagaimana cara menghitungnya?
Dalam Islam, ada dua metode menghitung zakat penghasilan. Pertama, zakat dibayarkan setiap kali menerima penghasilan, sebesar 2,5% dari pendapatan bersih setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Kedua, zakat dihitung secara tahunan jika total pendapatan selama setahun mencapai nisab.
Bagi pekerja lepas yang menerima bayaran tidak menentu, bisa menggunakan metode bulanan dengan menyisihkan 2,5% dari penghasilan setelah kebutuhan dasar. Jika dalam satu tahun total pendapatan tidak mencapai nisab, maka tidak ada kewajiban zakat.
Zakat penghasilan berbeda dengan zakat mal, yang dihitung dari harta simpanan setelah satu tahun. Namun, jika seorang freelancer memiliki tabungan atau aset yang telah mencapai nisab dan haul, ia wajib mengeluarkan zakat mal juga.
Kesimpulannya, freelancer tetap wajib berzakat jika penghasilannya mencapai nisab, baik dengan pembayaran bulanan atau tahunan sesuai kemampuan.
=====================
*Tunaikan zakat/infaq, melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta. https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id
Editor: Ummi Kiftiyah
Penulis: Saffanatussa'idiyah
BERITA21/03/2025 | admin
Fidyah: Investasi Kebaikan untuk Masyarakat Sekitar
Fidyah adalah bentuk kompensasi yang diwajibkan bagi umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan karena alasan tertentu, seperti sakit atau perjalanan.
Pembayaran fidyah tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berfungsi sebagai investasi kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Dengan membayar fidyah, seorang Muslim memberikan makanan atau uang kepada mereka yang membutuhkan.
Hal ini menciptakan dampak positif yang signifikan, terutama di bulan suci Ramadhan, ketika solidaritas dan kepedulian sosial sangat ditekankan.
Fidyah membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan dukungan kepada mereka yang kurang beruntung, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dalam komunitas.
Selain itu, fidyah juga mengajarkan nilai-nilai empati dan berbagi.
Ketika seseorang membayar fidyah, mereka tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Ini adalah bentuk investasi yang memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi pemberi maupun penerima.
Dengan demikian, fidyah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli.
Melalui fidyah, kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan yang akan terus berlanjut.
Sumber:
1. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah (2:184-185).
2. Hadis Nabi Muhammad SAW tentang fidyah dan puasa.
3. Buku "Fidyah dan Kewajiban Puasa" oleh Dr. Ahmad Zainuddin.
Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana
Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA21/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana
Fidyah Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Sesama di Bulan Suci
Fidyah merupakan salah satu bentuk kepedulian yang sangat penting dalam konteks ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dalam ajaran Islam, fidyah diberikan sebagai pengganti bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau kondisi yang tidak memungkinkan. Konsep ini tidak hanya berfungsi sebagai pengganti, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.
Dengan memberikan fidyah, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam membantu mereka yang membutuhkan. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman bahwa memberi makan orang miskin adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa fidyah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berbagi dan menunjukkan rasa empati kepada sesama.
Di bulan suci ini, ketika umat Islam berusaha untuk meningkatkan amal ibadah, fidyah menjadi salah satu cara untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota masyarakat. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa kita dari sifat egois. Ini adalah momen yang tepat untuk merenungkan betapa pentingnya berbagi dan saling mendukung dalam komunitas.
Penulis:Putri Khodijah
Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA21/03/2025 | Putri Khodijah
Menyusun Rencana Fidyah yang Efektif untuk Bulan Ramadhan
Menyusun rencana fidyah yang efektif selama bulan Ramadhan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kita dapat memenuhi kewajiban ini dengan baik. Pertama-tama, penting untuk memahami berapa banyak fidyah yang perlu dikeluarkan. Biasanya, fidyah dihitung berdasarkan jumlah makanan pokok yang dapat diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dalam hal ini, kita perlu memperhatikan jenis makanan yang sesuai dan berapa banyak yang dapat kita sediakan.
Selain itu, penting untuk merencanakan waktu dan cara penyaluran fidyah.Apakah kita akan memberikan fidyah secara langsung kepada yang membutuhkan atau melalui lembaga amal? Memilih cara yang tepat akan memastikan bahwa fidyah kita sampai ke tangan yang tepat. Selain itu, kita juga bisa melibatkan keluarga dan teman-teman dalam rencana ini, sehingga dapat menciptakan rasa kebersamaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi.
Dengan menyusun rencana yang matang, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, mari kita manfaatkan kesempatan untuk merencanakan fidyah dengan baik, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhkan.
Penulis:Putri Khodijah
Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA21/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah dan Makna Kedermawanan dalam Islam di Bulan Ramadhan
Fidyah memiliki makna yang dalam dalam konteks kedermawanan di bulan Ramadhan. Dalam Islam, kedermawanan bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Fidyah, sebagai bentuk pengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu, menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kondisi setiap individu. Dalam hal ini, fidyah menjadi simbol kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama.
Memberikan fidyah berarti kita mengakui bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan memberikan fidyah, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang kita terima. Kedermawanan dalam Islam sangat ditekankan, dan fidyah adalah salah satu cara untuk mewujudkannya. Di bulan Ramadhan, ketika pahala dilipatgandakan, memberikan fidyah menjadi lebih berarti. Ini adalah kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan rasa empati di antara umat.
Dengan memahami makna kedermawanan melalui fidyah, kita dapat lebih menghargai pentingnya berbagi dan saling mendukung dalam komunitas. Mari kita jadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk meningkatkan kedermawanan kita, tidak hanya melalui fidyah, tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita.
Penulis:Putri Khodijah
Editor:M. Kausari Kaidani
BERITA21/03/2025 | Putri Khodijah
Fidyah dan Tradisi dalam Budaya: Variasi Praktik di Berbagai Negara Muslim
Fidyah, sebagai bentuk kompensasi bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa Ramadan, memiliki variasi praktik di berbagai negara Muslim.
Di Indonesia, fidyah sering kali berupa makanan pokok seperti beras, yang disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Tradisi ini mencerminkan nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang kuat dalam masyarakat.
Di Mesir, fidyah biasanya dibayarkan dalam bentuk uang, yang kemudian digunakan untuk membeli makanan bagi orang-orang miskin.
Hal ini memudahkan distribusi dan memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.
Sementara itu, di Turki, fidyah sering kali disalurkan melalui lembaga amal yang terorganisir, yang mengelola pengumpulan dan distribusi fidyah secara efisien.
Di negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi, fidyah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang, tetapi sering kali disertai dengan sumbangan untuk proyek sosial, seperti pembangunan masjid atau sekolah.
Praktik ini menunjukkan bahwa fidyah tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Variasi praktik fidyah ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi di dunia Muslim, di mana setiap negara menyesuaikan pelaksanaan fidyah dengan konteks sosial dan ekonomi setempat.
Sumber:
1. Al-Qaradawi, Yusuf. Fiqh al-Zakat. Dar al-Qalam, 1999.
2. Kamali, Mohammad Hashim. Principles of Islamic Jurisprudence. Islamic Texts Society, 2003.
3. Rahman, Fazlur. Islam. University of Chicago Press, 1979.
Penulis: Aulia Anastasya Putri Permana
Editor: M. Kausari Kaidani
BERITA21/03/2025 | Aulia Anastasya Putri Permana

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat

